xi ABSTRAK
Skripsi ini meneliti tentang etnis India Tamil yang bermukim di Medan, yang membentuk sebuah organisasi untuk meningkatkan harkat dan martabatnya. Sebagai bangsa pendatang mereka menyatu dalam sebuah Organisasi Deli Hindu Sabba di Medan pada tahun 1913-1942. Perkembangan organisasi ini terjadi ketika banyak dari golongan kasta Paria yang memilih untuk memeluk agama Kristen, membuat sebagian etnis Tamil mengambil langkah yang sama di awal abad XX.
Kajian ini menggunakan metode sejarah dalam proses penelitiannya. Pada proses heuristik, digunakan sumber-sumber berupa arsip milik perkebunan, laporan tahunan, jurnal dan buku-buku sejaman serta narasumber sebagai data primer serta buku, artikel, skripsi dan disertasi sebagai data sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan verifikasi,yakni kritik intern dan ekstern untuk menemukan fakta-fakta. Selanjutnya fakta tersebut diinterpretasikan, sehingga diperoleh data yang objektif untuk diceritakan kembali dalam proses historiografi.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan dan pergerakan Organisasi Deli Hindu Sabba di Medan. Namun sebelumnya dijelaskan pula faktor-faktor terbentuknya dan sejarah awal kedatangan bangsa India ke Nusantara.
Organisasi Deli Hindu Sabba mengalami pasang surut, ketika berdiri pada tahun 1913 organisasi berkembang hanya sampai pada tahun 1918 kemudian tidak melakukan kegiatan hingga D. Kumarasamy mengambil alih organisasi ini pada tahun 1928. D. Kumarasamy sangat berperan dalam perkembangan dan kegiatan-kegiatan organisasi ini. Kegiatan-kegiatan-kegiatan tersebut antara lain memberikan pendidikan secara gratis dengan panduan bahasa Tamil agar Etnis Tamil lebih maju. Kegiatan-kegiatan seperti Indian Boy Scout, Mother Paguthi dirancang agar anak-anak sedari usia dini dapat menemukan minat dan dapat hidup yang lehih terarah. Selain itu juga dilakukan kegiatan-kegiatan kesenian dan olahraga. Organisasi ini mengalami kemunduran ketika pada 1942 D. Kumarasamy tertarik pada agama Budha sehingga tidak ada lagi tokoh penting yang dapat menjalankan roda organisasi, ditambah juga pada tahun yang sama Jepang masuk dan melarang semua organisasi yang ada di Indonesia.