• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 1003410 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 1003410 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Aulia Rahmawati Dewi, 2016

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL EMOSI ANAK AUTISM SPECTRUM D ISORD ER (ASD ) D I SEKOLAH PAUD BUND A GANESA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya semua anak berhak mendapat pendidikan, sebagaimana

yang tertera dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anak dalam pasal 9 ayat 1 dan 2 yang isinya.

“ Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya dan selain hak anak khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak

yang memiliki keunggulan berhak mendapatkan pendidikan khusus”.

Berdasarkan Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis

pada pasal 28 ayat 1 yang isinya, Pendidikan anak usia dini di selenggarakan

bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan prasyarat untuk

mengikuti pendidikan dasar. Pada masa TK merupakan masa kanak-kanak awal

dalam bentuk penyelenggaraan bidang pendidikan yang menitik beratkan

ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan

kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan

spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan

komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang

dilalui oleh anak usia dini. Yang diungkapkan oleh Yuliani (2009). Tidak hanya

untuk anak pada umumnya anak yang mengalami berkebutuhan khusus pun

berhak mendapatkan pendidikan salah satunya adalah anak yang mengalami

autism.

Menurut Soekanto (2004: hlm 101) Anak autism mengalami gangguan

perkembangan pervasif yang ditandai dengan adanya gangguan dan

keterlambatan dalam bidang komunikasi, gangguan dalam bermain, bahasa,

perilaku, gangguan perasaan dan emosi, interaksi sosial, perasaan sosial dan

(2)

Aulia Rahmawati Dewi, 2016

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL EMOSI ANAK AUTISM SPECTRUM D ISORD ER (ASD ) D I SEKOLAH PAUD BUND A GANESA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Autism merupakan gangguan perkembangan seperti : komunikasi,

interaksi sosisal, dan perilaku. Untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan

sekitarnya tidaklah mudah karna umumnya anak yang mengalami autism sering

dijauhi oleh teman-temannya. Memang anak yang mengalami autism ini perlu

penanganan khusus yang berbeda dangan anak normal lainnya, namun tak

sepantasnya kita meremehkan mereka. Anak Autism mengalami keterhambatan

dalam berkomunikasi dan kecenderungan munculnya kemampuan mal adaptif

sosial lebih besar, karena terhambatnya mengungkapkan apa yang ingin mereka

sampaikan yang membuat mereka sulit untuk menjalin komunikasi dengan orang

sekitarnya, seperti yang diungkapkan oleh Wiliam (2007 : hlm 3).

Keterampilan merupakan salah satu aspek yang mendukung atau

menunjang dalam proses interaksi. Keterampilan sosial merupakan keterampilan

yang berkaitan dengan hubungan atau interaksi antara individu dengan lainnya.

Keterampilan sosial merupakan keterampilan yang erat hubungannya dengan

kehidupan masyarakat. Keterampilan sosial anak merupakan cara anak dalam

melakukan interaksi, baik dalam hal bertingkah laku maupun dalam hal

berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.

Pada keterampilan sosial pada umumnya anak autism mengacuhkan suara,

penglihatan ataupun kejadian yang melibatkan mereka. Jika ada reaksi

biasanya reaksi ini tidak sesuai dengan situasi atau malahan tidak ada reaksi

sama sekali. Mereka menghindari atau tidak merespon terhadap kontak sosial

(pandangan mata, sentuhan kasih sayang, bermain dengan anak lain dan

sebagainya) yang di kemukakan Yuwono (2012: hlm 79).

Menurut Sumaatmaja (1984 : hlm 86). Anak-anak yang tidak dapat terlibat

dalam bermain sosial maka mereka tidak akan memiliki hubungan pertemanan

dengan teman seusianya. Ketidakmampuan anak dalam bermain dengan teman

sebayanya merupakan isyarat yang muncul bagi orang tua dan guru untuk melihat

sesuatu yang salah pada anaknya. Kesulitan untuk menjalin hubungan dengan

teman sebayanya merupakan hal yang yang paling mencolok sebagai ciri anak

autism, dimana ketika anak autism digabungkan dengan teman sebayanya seperti

(3)

Aulia Rahmawati Dewi, 2016

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL EMOSI ANAK AUTISM SPECTRUM D ISORD ER (ASD ) D I SEKOLAH PAUD BUND A GANESA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan sosial emosional yang baik ada dua hal pula yang saling berkaitan,

yaitu hubungan sosial dan perkembangan emosi terutama pada anak autism. Anak

perlu memiliki hubungan sosial yang luas sehingga anak dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan sekitarnya. selain itu emosi juga sangat berpengaruh dalam

perkembangan sosial anak. seperti yang di kemukakan oleh (Campos, 2004; 206)

bahwa Emosi merupakan perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang

sedang berada dalam suatu keadaan atau interaksi yang dilakukan dengan

seseorang.

Salah satu pendidikan yanng yang diantaranya ada anak berkebutuhan

khusus selain sekolah luar biasa ialah pendidikan inklusif yang merupakan suatu

sistem pembelajaran di sekolah reguler ,peserta didiknya terdiri dari anak biasa

dan anak berkebutuhan khusus yang memerlukan pendidikan khusus yang

dilaksanakan secara bersama - sama.

Berbagai penelitian tentang peran penting keterampilan sosial emosional

telah di lakukan, namun dalam penjelasan tentang keterampilan sosial emosional

serta stimulasi bagi anak usia dini ini masih sangat terbatas terutama bgi anak

autism. Kenyataannya masih ada yang belum dapat memahami akan potensi luar

biasa yang dimiliki anak-anak pada usia pra sekolah.Seperti yang

dikemukakanolehSalwa (2008 :hlm 5 ).Keterbatasan pengetahuan dan informasi

yang dimiliki orang tua, masyarakat, dan guru, menyebabkan potensi yang

dimiliki anak tidak berkembang dan juga kurang mendapatkan perhatian. Anak

autism yang masuk sekolah inklusi memiliki kemampuan interaksi sosial emosi

yang kurang. Berdasarkan studi pendahuluan saat pertama pembelajaran

berlangsung anak autism tidak mau bergabung dengan teman-temannya ia

cenderung lebih memilih berjalan-jalan di luar kelas (mencari aktivitas lain).

Dibandingkan untuk dapat bergabung dengan teman sebayanya, apabila ia dapat

bergabung dengan temannya ia tidak dapat mengikuti kegiatan karna mengganggu

temannya. Pada waktu istirahat lebih suka menyendiri dan bermain di tempat

yang sepi dan asik dengan mainannya. Ini menguatkan seperti yang dialami oleh

(4)

Aulia Rahmawati Dewi, 2016

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL EMOSI ANAK AUTISM SPECTRUM D ISORD ER (ASD ) D I SEKOLAH PAUD BUND A GANESA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penjelasan diatas jumlah anak autism membutuhkan berbagai

aspek terkait yang dapat dikembangkan dalam sistem pendidikan, dukungan dari

keluarga dan lingkungan sekitar agar dapat menyalurkan perkembangan sosial

emosi yang sesuai pada umumnya pada anak-anak autism. Pada penelitian ini

peneliti akan meneliti gambaran keterampilan sosial emosi anak ASD ( Autism

Spectrum Disorder) usia dini di sekolah inklusi PAUD Bunda Ganesa. Apakah

mengalami kemajuan dan dapatkah anak tersebut beradaptasi dengan

teman-teman, dapat berinteraksi dengan temannya,menunjukan sikap simpati dan empati,

dan mengungkapkan dalam keterampilan emosinya. Sebagaimana kita tahu

keterampilan sosial emosi anak perlu mendapat perhatian penting dalam

pengembangan stimulasi emosi anak usia dini. Oleh karena itu penulis tertarik

untuk meneliti keterampilan sosial emosi anak Autism Spectrum Disorder (ASD)

di Sekolah PAUD Bunda Ganesa.

B. Identifikasi masalah

Banyak permasalahan yang dapat di identifikasi dalam keterampilan sosial

emosi anak Autism Spectrum Disorder (ASD) usia dini, dari banyaknya

permasalahan yang ada, peneliti melakukan identifikasi masalah. Adapun

identifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Autistic spectrum disorder (ASD) adalah suatu hambatan perkembangan anak

yang sangat mempengaruhi komunikasi verbal, nonverbal dan interaksi sosial

dengan lingkungan sekitarnya. Anak autism mempunyai cara tersendiri dalam

berkomunikasi dengan orang lain disekitarnya karena mengalami kesulitan

dalam berpikir, mengingat dan menggunakan bahasa, mengungkapkan suatu

emosi yang sesuai. Selain itu mempunyai tanggapan yang tidak biasa pada

sensori/indera.

2. Hambatan pada keterampilan sosial emosi anak Autism Spectrum Disorder

(ASD) terlihat pada tingkat komunikasi, perilaku, dan perkembangan anak.

Setelah mendapatkan tanda keterlambatan pada perkembangan kemampuan

(5)

Aulia Rahmawati Dewi, 2016

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL EMOSI ANAK AUTISM SPECTRUM D ISORD ER (ASD ) D I SEKOLAH PAUD BUND A GANESA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

autism mengalami keterlambatan bicara dan bahasa, kemampuan motorik

mereka bisa menyamai anak-anak lain seusia mereka. Aktifitas yang kompleks

seperti menyusun puzzle atau menyelesaikan soal matematika bisa jadi sangat

mudah, sementara tugas lain yang sangat sederhana seperti berteman atau

bicara dengan orang lain bisa jadi hal yang sulit.

3. Penanganan keterampilan sosial emosi pada anak Autism Spectrum Disorder

(ASD) yaitu dengan pendidikan layanan khusus ditujukan bagi anak-anak

berkebutuhan khusus dengan model layanan pendidikan yang sesuai dengan

karakteristik,minat,kebutuhan dan kemampuannya. Dengan model layanan

pendidikan seperti ini diharapkan anak dapat mengalami perkembangan di

bidang keterampilan sosial emosi, dapat berinteraksi sosial dengan teman

sebaya nya ataupun lingkungan sekitar.

C. Rumusan Penelitian

Berdasarkan dengan latar belakang masalah diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut yaitu : Bagaimanakah Gambaran

keterampilan sosial emosi anak Autism Spectrum Disorder (ASD) di sekolah

PAUD inklusi Bunda Ganesa. Lebih rinci pada permasalahan keterampilan sosial

tersebut diuraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah gambaran keterampilan sosial anak Autism Spectrum

Disorder (ASD) di sekolah PAUD Inklusi Bunda Ganesa ?

2. Bagaimanakah gambaran keterampilan emosi anak Autism Spectrum

Disorder di Sekolah PAUD Inklusi Bunda Ganesa ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui

1. bagaimana gambaran keterampilan sosial anak ASD di sekolah PAUD inklusi

Bunda Ganesa.

2. Bagaimana gambaran keterampilan emosi anak ASD di sekolah PAUD

(6)

Aulia Rahmawati Dewi, 2016

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL EMOSI ANAK AUTISM SPECTRUM D ISORD ER (ASD ) D I SEKOLAH PAUD BUND A GANESA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan salah satu kontribusi yang berharga dan

diharapkan dapat memberikan manfaat pada berbagai pihak diantaranya:

1. Program Studi PG-PAUD

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi jurusan

PG-PAUD khususnya dalam mata kuliah Anak Berkebutuhan khusus mengenai

Anak ASD (Autism Spectrum Disorder).

2. Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pendidik

dalam memahami pentingnya mengembangkan sikap sosial emosi dan

mengamati setiap perkembangan siswa terutama pada anak yang mengalami

kebutuhan khusus dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

3. Orang tua dan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan orang tua

dan masyarakat tentang pentingnya menstimulasi perkembangan sosial emosi

anak dalam bersosialisasi hal ini diharapkan agar para orang tua dan pihak

sekolah dapat bekerja sama untuk mengembangkan segala aspek perkembangan

siswa.

4. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan untuk

mengadakan penelitian yang terkait dan sebagai informasi untuk bahan

penelitian lanjutan dengan variabel lain maupun jenjang usia atau konteks yang

berbeda.

5. Peneliti

Hasil peneliti ini di harapkan dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat

dan menambah wawasan mengenai anak berkebutuhan khusus. Dan dapat

(7)

Aulia Rahmawati Dewi, 2016

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL EMOSI ANAK AUTISM SPECTRUM D ISORD ER (ASD ) D I SEKOLAH PAUD BUND A GANESA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Struktur Organisasi

Untuk memahami alur pikiran dalam penulisan skripsi ini maka perlu

adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan

penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I pendahuluan yang terdiri dari latar belakang mengenai

masalah keterampilan sosial emosi anak ASD usia dini di sekolah inklusi yang

hendak dibahas melalui penelitian ini. Rumusan masalah penelitian mengenai

pertanyaan masalah utama yaitu bagaimana keterampilan sosial emosi anak ASD

usia dini di sekolah inklusi. Tujuan penelitian menjawab permasalahan penelitian

yaitu memperoleh gambaran bagi keterampilan sosial emosi anak ASD usia dini

di sekolah inklusi yang mencakup bagaimana gambaran keterampilan sosial dan

emosi anak ASD di sekolah PAUD Bunda Ganesa tersebut. Manfaat atau

signifikasi penelitian memaparkan mengenai sumbangan pemikiran untuk

berbagai pihak dengan adanya penelitian ini. teknik pengumpulan data,analisis

data, lokasi dan subjek penelitian, penjelasan istilah dan struktur organisasi

penelitian.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Pada Bab ini menjelaskan landasan teori mengenai konsep keterampilan

sosial, peranan keterampilan sosial, tahapan perkembangan keterampilan sosial,

ciri-ciri keterampilan sosial,bentuk-bentuk keterampilan sosial, faktor yang

mempengaruhi keterampilan sosial. Selain itu menjelaskan pula mengenai konsep

perkembangan emosi, faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi pada anak

usis dini,pola dan variasi perkembangan emosi, dan jenis- jenis emosi. Yang

terakhir konsep dasar autism spectrum disorder, diagnosis autism spectrum

disorder, faktor penyebab autism spectrum disorder, dan layanan pendidikan

kebutuhan khusus untuk anak autism spectrum disorder. Terakhir konsep dasar

(8)

Aulia Rahmawati Dewi, 2016

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL EMOSI ANAK AUTISM SPECTRUM D ISORD ER (ASD ) D I SEKOLAH PAUD BUND A GANESA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III. METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai pendekatan kualitatif, metode

penelitian deskriptif yang digunakan untuk mengumpulkan data sehingga dapat

menjawab masalah penelitian yang mencakup jenis penelitian. Dalam bab ini

instrumen penelitian yang akan digunakan ialah teknik pengumpulan data yang

mencakup observasi, wawancara, studi dokumentasi dan analisis data yang

digunakan dalam penerlitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di paparkan mengenai pengolahan hasil dengan

menggunakan metode kualitatif dalam pendekatan deskriptif, dan analisis dari

hasil pengolahan data yang telah di peroleh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dari seluruh hasil pengolahan data

mengenai keterampilan sosial emosi anak Autism Spectrum Disorder (ASD) di

Sekolah PAUD Inklusi, serta analisis yang telah dilakukan di sertai saran yang di

berikan kepada pihak terkait berikut rekomendasi untuk penelitian selanjutnya

yang akan melanjutkan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka memuat sumber yang pernag dikutip dan digunakan dalam

Referensi

Dokumen terkait

GRICE’S COOPERATIVE PRINCIPLE IN CONVERSATION OF CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD): A CASE STUDY.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

GRICE’S COOPERATIVE PRINCIPLE IN CONVERSATION OF CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD): A CASE STUDY.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Silat dalam Upaya Pelestarian Budaya Indonesia pada Anak Usia Dini di. Taman Kanak- Kanak Labschool UPI tahun

konsep bilangan melalui penggunaan media kartu angka pada anak, kelompok Pos. PAUD Raudhatul

lingkungan sekitar untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak. kelompok TK B PAUD

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara pada anak setelah. menggunakan media gambar di

salah satu penelitian yang menggunakan media edu game ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Parwoto (2015) mengenai Model Pengembangan Kognitif Berbasis

terhadap kreativitas anak di PAUD Bani Shaleh melalui kegiatan mencetak dengan.