• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Chapter III VI"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah peneltian ditentukan secara puposive atau secara sengaja yaitu Desa

Lingga. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Lingga dipilih

mengingat desa tersebut yang masyarakat petaninya memanfaatkan dana PUAP

untuk kegiatan simpan pinjam dan desa tersebut merupakan desa dengan

perkembangan jumlah dana PUAP yang paling tinggi di Kecamatan Simpang

(2)

Tabel 3.1 : Data Kecamatan Penerima PUAP di Kabupaten Karo Tahun 2008-2014

NO Kecamatan Tahun (Desa) Jumlah

(3)

Sumber : Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kab. Karo, 2015

Tabel 3.2: Data Desa dan Gapoktan Penerima Dana PUAP di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Tahun 2008-2014

No Desa Nama

1 Sirumbia Sukela Serasi 2008 100.000.000,00 123.600.000,00

(4)

3 Lingga Sibayak Lingga

2008 100.000.000,00 150.184.000,00

4 Jeraya Tani Jaya 2009 100.000.000,00 107.500.000,00

5 Surbakti Surbakti

Malem

2009 100.000.000,00 112.300.000,00

6 Beras Tepu Bersima 2010 100.000.000,00 107.453.000,00

7 Tiga Pancur Harapan Dessa

2011 100.000.000,00 135.000.000,00

8 Beganding Rudang

Mayang

2011 100.000.000,00 111.700.000,00

9 Nang

Belawan

Tambak Siroga

2013 100.000.000,00 100.250.000,00

10 Pintu Besi Pintu Besi Simalem

2014 40.000.000,00

Sumber : Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kab. Karo, 2015

3.2Metode Penentuan Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili

populasi dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah petani penerima

dana program PUAP dan petani yang tidak menerima dana PUAP di Desa Lingga,

Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Metode penentuan sampel petani

dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling yaitu pemilihan sampel secara

acak. Berdasarkan hasil survei petani peminjam dana PUAP sebanyak 105 orang

petani dan petani peminjam koperasi sebanyak 284 orang. Menurut Nazir (2005),

baha ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain

penelitian yang digunakan yaitu minimum 30 sampel. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah penelitian. Penentuan sampel diambil dengan distribusi pada Tabel

(5)

Tabel 3.3 : Penentuan Sampel Desa Lingga Tahun 2015

No Petani Populasi Sampel

1 Peminjam dana PUAP 105 30

2 Peminjam dari Koperasi 284 30

Jumlah 389 60

Sumber : PPL Desa Lingga, 2016

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui kuisioner yang telah dipersiapkan

sebelumnya dan wawancara langsung kepada petani pengguna dana PUAP dan

petani yang melakukan pinjaman dari koperasi di Kecamatan Simpang Empat,

Kabupaten Karo.

Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait yaitu Dinas

Pertanian Kabupaten Karo, Badan Penelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Karo, Kantor Kepala Desa Lingga, BPS

Sumatera Utara, serta dari penelususran internet dan literatur lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

3.4Metode Anlisis Data

3.4.1 Untuk Membuktikan Hipotesis 1, Ada Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Daerah Penelitian

(6)

Lingga, Kecamatan Simpang Empat dan sebagai indikator utama adalah

pengembalian dana program PUAP bagi petani yang menerima dana PUAP.

3.4.2 Untuk Membuktikan Hipotesis 2, Ada Perbedaan Lama Waktu Pengembalian Dana Program PUAP Antara Petani Peminjam dana PUAP dan Petani Peminjam Koperasi

Untuk membuktikan hipotesis 2, diuji dengan menggunakan uji beda

rata-rata untuk dua sampel terpisah (Independent sample). Model analisis tersebut

digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan lama pengembalian dana

pinjaman diantara petani yang menerima dana PUAP dan petani yang tidak

menerima dana PUAP di desa Lingga. Petani yang tidak menerima dana PUAP ini

merupakan petani yang meminjam dana dari koperasi yang tersedia di desa

Lingga.

Adapun langkah-langkah analisis statistik dengan menggunakan uji beda rata-rata

adalah sebagai berikut:

1. Terlebih dahulu dilakukan uji F yang digunakan untuk mengetahui apakah

varians homogen atau heterogen, dengan uji statistik sebagai berikut:

Ho : S12 = S22

Ho : S12≠ S22

Rumus yang digunakan adalah :

Fhitung : � 12 �22 Keterangan

F = koefisien F tes

(7)

S22 = varians pada kelompok yang memiliki nilai kecil

Tes signifikan untuk menetapkan apakah data dari sampel tersebut bervarians

homogen atau heterogen dapat digunakan tabel F terlebih dahulu menetapkan

derajat kebebasannya, yaitu menggunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila F hitung > F tabel 0,05 (n1–1), (n2-2) maka Ho ditolak artinya

variansnya heterogen

b. Apabila F hitung < Ftabel 0,05 (n1-1), (n2-2) maka Ho diterima artinya

variansnya homogen

(Soepeno, 2002)

2. Apabila varians homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji t,

rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

3. Apabila varians homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji t,

(8)

Keterangan :

S12 = nilai varians dari lama pengembalian peinjaman petani yang

menerima dana PUAP

S22 = nilai varians dari lama pengembalian peinjaman petani yang tidak

menerima dana PUAP

X1 = rata –rata lama pengembalian peinjaman petani penerima dana

PUAP

X2 = rata- rata lama pengembalian peinjaman petani yang tidak menerima

dana PUAP

N1 = jumlah sampel petani yang menerima dana PUAP

N2 = jumlah sampel petani yang tidak menerima dana PUAP

4. Menggunakan perbandingan anatar t hitung dengan tabel

Nilai t tabel didapat dari α (tarf nyata/tingkat signifikan) dengan derajat

bebas/ degree of Freedom (df)

- Jika t hitung > t tabel ; maka H1 diterima = (ada perbedaan lama

pengembalian dana program PUAP antara petani yang menerima dana

pinjaman terhadapa petani yang tidak menerima dana PUAP di desa Lingga)

- Jika t hitung < t tabel ; maka Ho diterima = (tida ada perbedaan lama

pengembalian dana pinjaman antara petani yang menerima dana progam

PUAP terhadapa petani yang tidak menerima dana PUAP di desa Lingga)

5. Taraf nyata dan nilai t tabelnya :

(9)

ta/2 = 0.025 dengan db = (n-2) = 23

t tabel = 2,06866

3.4.3 Untuk Membuktikan Hipotesis 3, Ada Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Peminjam Dana PUAP terhadap Lama Waktu Pengembalian Dana Program PUAP di Daerah Penelititan

Untuk identifikasi masalah 3, pengaruh dianalisis dengan menggunakan

metode regresi berganda dummy. Adapun modelnya menurut Djarwanto (2001),

sebagai berikut:

Yi = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5 + D +μ Keterangan:

Yi = Skor penilaian terhadap lama pengembalian pinjaman dana PUAP b1, b2, b3, b4, dan b5 = Koefisien regresi

X1 = Umur petani (tahun)

X2 = Tingkat Pendidikan (tahun)

X3 = Pengalaman bertani (tahun)

X4 = Jumlah Tanggungan (jiwa)

X5 = Luas Lahan (ha)

D = Dummy Ketaatan Pengembalian

D =1 : Taat

D = 0 : tidak taat

μ = Kesalahan pengganggu

Untuk melihat apakah variabel-variabel tersebut berpengaruh secara serempak

(10)

�2 =�� (���) ∑�2

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

k-1 = Derajat bebas pembilang

n = Jumlah sampel

n-k = Derajat bebas penyebut

Dengan kriteria uji serempak sebagai berikut:

• Fhit> Ftab (0.050) maka H0 ditolak, H1diterima

• Fhit< Ftab (0.050) maka H0 diterima, H1ditolak

Untuk melihat ketetapan model ini dilakukan dengan melihat koefisien

determinasi (R2), dimana R2 merupakan besaran yang dipakai untuk menunjukkan

seberapa baik keseluruhan model regresi dalam menerapkan perubahan dalam

variabel terikat. Apabila R2 sebesar satu atau mendekati nol, maka regresi itu

semakin baik hasilnya, artinya variabel bebas dapat menerangkan perubahan

dalam variabel terikat, dan sebaliknya.

Untuk melihat apakah variabel-variabel tersebut berpengaruh secara parsial maka

dilakukan uji t-hitung, yakni

t-hitung = ��−� ���

S2y123 =

(�−�) �−�−�

(11)

Bi = Parrameter (i= 1, 2, 3,....n)

n-kn1 = derajat bebas

Sbi = standar eror parameter b

S2y123 = standar eror estimatis

Kriteria uji t adalah :

t-hitung ≤ t-tabel ... hipotesis (Ho) diterima, (H1) ditolak

t-hitung ≥ t-tabel ... hipotesis (Ho) ditolak, (H1) diterima

Rumus hipotesis :

Ho : Tidak ada pengaruh karakteristik sosial ekonomi terhadap lama

pengembalian dana program PUAP

H1 : Ada pengaruh karakteristik sosial ekonomi terhadap lama pengembalian dana

program PUAP

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional 3.5.1 Defenisi

1.Evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui

seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.

2.Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang bersifat

kualitatif dan kuantitatif terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan

pengalaman dan terdiri atas serangkaian.

3.Usaha adalah kegiatan ekonomi untuk mencapai tujuhan tertentu

4.Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu

atau keseluruhan dari mulai mata rantai produksi, pengolahan dan

(12)

arti luas (usahatani, perkebunanan, kehutanan, perikanan, perternakan) yang

bertujuan untuk memperoleh keutungan

5.Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat

yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.

6.Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya yang

mengelola usaha di bidang pertanian yang meliputi usha hulu, usahatani,

agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang.

7.Modal adalah faktor produksi yang merujuk pada segala sarana dan

produksi yang merujuk pada segala sarana dan prasarana yang dihasilkan

untuk digunakan sebagai masukan dalam proses produksi

8.Karakterisitik sosisal ekonomi petani adalah karakter yang dimiliki petani

meliputi umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan, dan

pengalaman bertani.

9.Umur adalah usia petani penerima dana program PUAP (tahun)

10.Tingkat pendidikan adalah lamanya pendidikan yang pernah ditempuh

oleh seorang petani penerima dana program PUAP secara formal (tahun)

11.Pengalaman bertani adalah lamanya petani penerima dana program PUAP

telah melakukan usahatani sebaga mata penchariannya (tahun)

12.Jumlah tanggungan adalah banyaknya anggota keluarga yang masih

menjadi tanggungan petani penerima dana program PUAP (jiwa)

13.Luas lahan adalah keseluruhan lahan pertanian yang dimiliki oleh

penerima dana program PUAP (ha)

(13)

1. Lokasi penelitian di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten

Karo.

2. Sampel pnelitian adalah petani yang memperoleh dana Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) dan

petani yang melakukan simpan pinjam pada koperasi di Desa Lingga,

Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.

3. Penelitian dilakukan tahun 2015

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten

Karo. Berikut ini adalah deskripsi daerah penelitian:

4.1.1 Luas dan Letak Geografis

Desa Lingga merupakan bekas Kerajaan Lingga tanah Karo, yang dipimpin oleh

seorang raja yang bergelar Sibayak Lingga. Desa ini terletak di koordinat 20500

(14)

2.000 s/d 3.000 m/tahun dan suhu temperaturnya adalah 160C s/d 270C. Dengan

ketinggian 1000 s/d 1300 mdpl yang berbatasan dengan:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Surbakti

- Sebelah Selatan berbatasan denggan Desa Kacaribu

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sirumbia

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desaa Lingga Julu

4.1.2 Tata Guna Lahan

Penggunaan lahan perladangan adalah sebanyak 1500 Ha, Untuk penggunaan

lahan permukiman adalah sebanyak 60 Ha, kolam perikanan 20,1 ha, dan sarana

sosial 2,9 Ha.

4.1.3 Status Kepemilikan Lahan

Status kepemilikan Lahan di Desa Lingga terbagi dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.1 Kepemilikan Lahan di Desa Lingga Tahun 2015

No Kepemilikan Luas lahan (ha)

1 Rakyat 1540

2 Desa 10

3 Pemerintah 50

Sumber : Kantor Kepala Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, 2016

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa lahan milik rakyat sebesar 1540 ha,

(15)

4.1.4 Keadaan Tanah

Tanah di Desa Lingga. Kecamatan Simpang Empat, Kabupatten Karo merupakan

tannah yang subur dan cocok untuk banyak jenis tanaman. Dengan demikian

sebagian besaar lahan di Desa Lingga cocok untuk lahan ppertanian seperti padi,

jagung, cabe, tomat, kol dan tanaman hortikultura lainnya.

Demikian juga dengan tanah kering perbukitan yang sedikit bergelombang yang

sangat cocok dimanfaatkan sebagai area pertanian rakyat sepertii kopi, jeruk,

cacao, terong dll.

4.1.5 Keadaan Penduduk

a. Penduduk Menurut Kelompok Umur

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Menurut Kelompok Umur di Desa Lingga Tahun 2015

No Interval Umur (tahun) Jumlah (jiwa) (Persentase (%)

1 0-15 568 24.5

2 16-55 1347 59.4

3 >55 397 17.1

(16)

Sumber : Kantor Kepala Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, 2016

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Lingga pada

akhir tahun 2014 adalah sebanyak 2312 jiwa, dengan jumlah penduduk umur 0-15

sebanyak 568 jiwa yaitu setara dengan 24,4%, jumlah penduduk umur 16-55

sebanyak 1347 jiwa atau setara dengan 59.4% dan jumlah penduduk umur >55

sebanyak 397 jiwa atau setara dengan 7.1 %.

b. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Menurut Pendidikan di Desa Lingga Tahun 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) (Persentase (%)

1 Belum Sekolah 214 9,2

2 Tidak Tamat SD 286 12,3

3 Tamat SD 379 16,3

4 Tamat SMP 427 18,4

5 Tamat SMA 562 24,3

6 Tamat Akademia 276 11,9

7 Tamat Perguruan Tinggi 168 7,2

Jumlah 2312 100

(17)

Dari Table 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk belum sekolah sebanyak 214

jiwa atau setara dengan 9,2%, Tidak tamat SD sebanyak 286 jiwa atau setara

dengan 12,3%, tamat SD sebanyak 379 jiwa atau setara dengan 6,3%, tamat SMP

sebanyak 427 jiwa atau setara dengan 18,4%, tamat SMA sebanyak 562 jiwa atau

setara dengan 24,3%, tamat akademik sebanyak 276 jiwa atau setara 11,9%, dan

tamat perguruan tinggi sebanyak 168 jiwa atau setara 7,2%.

4.1.6 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasaarrana akan mempernngaruhi dan kemajuan masyarakat.

Semakin baik sarana daan prasarana maka semakin mudah Desa Lingga tersebut

ddijangkau, maka laju perkembangan Desa Lingga akan cepat. Sarana dan

prasarana dapat dikatakann baik apabila dilihat dari segi ketersediaan dan

pemanfaatannya sudaah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat sehingga

dapat mempermudahmasyarakat setempat dalam memenuhi segala

kebuutuhannya.

4.2 Karakteristik Petani Responden

Adapun karakteristik petani responden dalam penelitian ini meliputi umur,

pendidikan, jumlah tanggungan, luas lahan, dan pendapatan. Karakter petani

responden dapat dilihat pada table 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.4 Karakteristik Petani Responden

No Uraian Satuan Range Rataan

1 Umur Tahun 35 – 51 43

(18)

3 Jumlah Tanggungan Jiwa 1 – 5 3

4 Luas Lahan Ha 0.2 – 1.5 0.85

5 Pendapatan Rp <2000000 - >2000000 2000000

Sumber : Kantor Kepala Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, 2016

Dari Table 4.4 diketahui bahwa rata – rata umur petani adalah 43 Tahun dengan

range 35 – 51 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani responden masih

tergolong pada usia produktif yang masih memiliki tenaga kerja yang potensial

untuk mengusahakan usahatani.

Tingkat pendidikan yang dijalani oleh petani responden memiliki rata – rata 14

tahun dengan range 6 – 22 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata – rata

pendidikan petani responden adalah setingkat SMP.

Jumlah Tanggungan keluarga petani rata – rata 3 jiwa dengan range 1 – 5 jiwa.

Jumlah in menunjukkan bahwa jumlah tanggungan masih produktif dan dapat

memanfaatkaan untuk membantu dalam proses usaha tani terutama dalam

penyediaan tenaga kerja keluarga.

Luas lahan petani rata – rata 0.85 Ha dengan range 0.2 – 1.5 Ha

Pendapatan petani responden rata – rata Rp 2.000.000 dengan range < Rp

(19)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Uji Hipotesis 1. Mengetahui Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaann (PUAP) di Desa Lingga

Program PUAP merupakan suatu terobosan yang dilakukan oleh Departemen

Pertanian yang bertujuan membantu petani dalam mengatasi masalah permodalan

yaitu dengan memberikan bantuan dana stimulus bagi petani. Pada daerah

penelitian Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, progrm ini

sudah dilakukan sejak tahun 2008.

Pelaksanaan PUAP memiliki beberapa tahapan (ruang lingkup kegiatan) yaitu:

1. Identifikasi dan penetapan Desa PUAP

2. Identifikasi dan penetapan GAPOKTAN penerima BLM-PUAP

3. Pelatihan bag fasilitator, ppenyuluh pendamping, pengurus GAPOKTAN

4. Rekrutmen dan pelatihan bagi PMT

5. Sosialisasi kegiatan PUAP

6. Pendampingan

7. Penyaluran BLM

8. Pembinaan dan pengendalian

(20)

Tabel 5.1 :Pelaksanaan program PUAP di desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Tahun 2015

No Uraian Standar Kerja Hasil Lapangan

1 Kriteria seleksi desa

PUAP

- Tahapan penetapan

kuota desa PUAP

- Penentuan kuota desa dilakasaanakkan di pusat oleh Kelompok kerja identifikasi PUAP

- Telah dilaksanakan

- Tahapan seleksi desa PUAP

- Daftar calon desa PUAP dikirim oleh TIM PUAP Pusat ke Gubernur dan Walikota

- Pemerintah Kabupaten mengusulkan caalon desa PUAP kepada Departemen Pertanian melalui Gubernur

- Tim PUAP Pusat melakukan verifikasi atas usulan desa PUAP yang diajukan oleh Gubernur, Walikota daan anspirasi masyarakat

- Hasil verifikasi desa PUAP oleh Tim PUAP Pusat, selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai Desa PUAP

- Dilaksanakan

- Dilaksanakan

- Dilakukan verifikasi

- Diterbitkan SK oleh Menteri Pertanian 2 Penetapan

Gapokytan/Poktan

- Tim Teknis Kabupaten

mengidentiifikasi GAPOKTAN penerima BLM dari lokasi desa PUAP

yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian

- GAPOKTAN mengisi formulir 1

sebagai data dasar untuk diajukan oleh

Bupati/ Walikota sebagai calon

penerima BLM PUAP

- Bupati/Walikota mengusulkan

GAPOKTAN penerima BLM PUAP kepada TIM Pusat melalui Gubenur - Tim PUAP Pusat melakukan verifikasi

terhadap GAPOKTAN yang diusulkan oleh Bupati/Walikota

- Hasil verifikasi Tim PUAP Pusat

terhadap GAPOKTAN, selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Pertanian

(21)

3 Kriteria desa penerima PUAP

- Memiliki SDM yang mampu mengelola usaaha agribisnis

- Mempunyai struktur kepengurusan

yang aktif

- Dimiliki dan dikelola oleh petani

- Dikukuhkan oleh Bupati/Walikota

- Ada

4 Penyusunan Rencana

Usaha Bersama (RUB)

- Penyusunan RUB (Rencana Usaha

Bersama)

- Pengajuan Rub ke tim teknis kabupaten kota

- RUB dan administrasi lainnya

diverifikassi oleh tim PUAP pusat

- Telah disusun

- Telah diajukan

- Telah dilakukan

verifikasi

5 Prosedur Penyaluran

BLM-PUAP

- Satker Pusat Pembiayaan Pertanian menerbitkan Surat Perintah Keja (SPK) bermetrai Rp 6.000 kepada GAPOKTAN

- Penyaluran dana BLM-PUAP

dilakukan dengan mekanisme Pembayaran Langsung (LS) ke Rekening GAPOKTAN

- Staker Pusat Pembiayaan Pertanian mengajukan surat Perintah Membayar (SPMM-LS)

- Penyaluran dana BLM dari KPPN ke rekening GAPOKTAN melalui penerbitan SP2D

- Telahh diterbitkan

- Telah disalurkan

Sumber : PPL Desa Lingga

Pelaksanaan PUAP didaerah ini tergolong dalam kategori cukup baik. Dari Tabel

diatas dapat dilihat bahwa semua tahapan pelaksanaan program PUAP telah

dilakukan sesuai dengan aturan dan sessuai dengan tahapan-tahapan yang telah

ditentukan. Sslsh satunya adalah panyaluran dana yang sudah berjalan dengan

(22)

permohonan dari petani ke GAPOKTAN dengan menyertakan surat jaminan

(biasanya surat jaminan berupa surat tanah atau surat berharga lainnya)

Tata Cara Penyaluran BLM –PUAP

Penyusunan Rencana Usaha Bersama (RUB)

a. RUB disusun oleh GAPOKTAN berdasarkan hasil identifikasi potensi usaha agribisnis di desa PUAP yang dilakukan oleh Penyuluh Pendamping.

b. Penyusunan RUB harus memperhatikan kelayakan usaha produktif petani, yaitu : 1) budidaya di sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, 2) usaha non budidaya meliputi usaha industri rumah tangga pertanian, pemasaran skala kecil/bakulan, dan usaha lain berbasis pertanian.

c. Rencana Usaha Bersama (RUB) yang telah disetujui oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota (Formulir 2) , dikirim bersama dokumen administrasi lainnya antara lain: (1) Berita Acara Pengukuhan GAPOKTAN, (2) Nomor Rekening GAPOKTAN, (3) Perjanjian Kerjasama, dan (4) Surat Perintah Kerja, ke Tim Pembina Propinsi untuk diajukan kepada Departemen Pertanian C.q Pusat Pembiayaan Pertanian Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian.

d. RUB dan dokumen administrasi lainnya yang diterima Departemen Pertanian selanjutnya diteliti dan diverifikasi oleh Tim PUAP Pusat c.q. Pokja Penyaluran Dana.

(23)

e. Satker Pusat Pembiayaan Pertanian menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) bermeterai Rp. 6000,- kepada GAPOKTAN.

f. Penyaluran dana BLM – PUAP dilakukan dengan mekanisme Pembayaran Langsung (LS) ke Rekening GAPOKTAN.

g. Satker Pusat Pembiayaan Pertanian mengajukan surat Perintah Membayar (SPM-LS) dengan lampiran :

i. Keputusan MENTERI PERTANIAN tentang penetapan GAPOKTAN.

ii. Berita Acara Pengukuhan GAPOKTAN oleh Bupati

/Walikota.

iii. Rekapitulasi RUB dengan mencantumkan :

1. Nama dan alamat lengkap GAPOKTAN yang

menjadi sasaran PUAP.

2. Nomor rekening GAPOKTAN.

3. Nama dan alamat kantor cabang bank tempat GAPOKTAN membuka rekening.

4. Rincian penggunaan dana BLM PUAP menurut usaha produktif.

iv. Kuitansi harus ditandatangani Ketua GAPOKTAN dan diketahui/disetujui oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota dengan meterai Rp.6000,- (enam ribu rupiah).

(24)

Pencairan dana PUAP kepada petani dilakukan dengan 2 tahap. Besarnya dana

yang dicairkan pada tahap I adalah sebesar 40 juta Rupiah dan tahap II adalah

sebesar 60 juta Rupiah. Penyaluran dana PUAp dilakukan oleh GAPOKTAAN.

Para petani pemohon haruslah terlebih dahulu mengajukan proposal peminjaman

dana PUAP. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

1. Merupakan anggota POKTAN/GAPOKTAN (masih aktif

keanggotaannya)

2. Memiliki KTP dan KK

3. Memiliki lahan sendiri

Pada tahap I, jumlah petani yang memperoleh dana bantuan sebesar 27 orang,

pada tahap II 59 orang. jumlah dana yang diberikan kepada petani bisa berbeda

karena disesuaikan dengan besarnya permohonan peminjaman dana yang

dilakukan petani kepada GAPOKTAN. Selanjutnya pengurus GAPOKTAN

melakukan verifikasi terhadap proposal yang diajukan oleh petani. Adapun proses

pencairan dana dan jangka waktu pencairan dan pengembalian dana dapat dilihat

pada T abel berikut ini,

Tabel 5.2 Tahapan Pencairan Dana PUAP di Desa Lingga Tahapan

Tahap I Januari 2008 Rp 40.000.000,00 July 2008 Rp 44.800.000,00

Tahap II July 2008 Rp 60.000.000,00 Desember 2008 Rp 67.200.000,00

Jumlah Rp 100.000.000,00 Rp 112.000.000,00

(25)

Jangka waktu pengembalian adalah 6 bulan setelah pencairan dana dilakukan.

Dengan kata lain, setiap petani yang memperoleh dana bantuan berhak

menggunakan dana tersebut selama 6 bualan dan wajib mengembalikan dana

tersebut serta bunga yang telah disepakati ke GAPOKTAN.

Pengembalian pinjaman sering terjadi kemacetan di Desa Lingga, hal tersebut

dapat dilihat dari lampiran 9. Petani yang meminjam dari dana PUAP, sering tidak

mengembalikan pinjaman pokok dan bunga pinjaman. Bahakan tak jarang terjadi

sudah lebihg besar bunga pinjaman dari pada pokok pinjaman. Berbagai alas an

yang di berikan petani kepada pengurus karena tidak mengembalikan pinjaman,

membuat pengurus terkadang jenuh dan lelah. Akhirnya dana tersebut berhenti di

petani.

Dalam penelitian ada alas an terbesar kenapa petani tidak mengembalikan

pinjaman PUAP, dikarenakan statement petani yang mendapatkan dana PUAP

bahwa bantuan pemerintah tak perlu dikembalikan. Akibatnya jarang petani yang

sukarela mengembalikan dana PUAP yang dipinjamnya dari pengurus

GAPOKTAN. Pengembangan dana pun akhirnya terjerembeb. Macet tak bergerak

dan terus menurun hingga akhirnya habis ditangan para petani peminjam.

Dalam penggunaan dana PUAP itu sendiri, para petani di Desa Lingga, pada

umunya menggunakan dana PUAP untuk memenuhi kebutuhan saprodi usahatani

yang mereka usahakan.

5.2 Hasil Uji Hipotesis 2. Menganalisis Perbedaan Lama Pengembalian Dana Pinjaman antara Petani Menerima Dana PUAP dan Petani yang Tidak Menerima Dana PUAP di Daerah Penelitian

(26)

dengan petani yang melakukan pinjaman dari koperasi Sibayak Lingga, sehingga

terlihat pebedaan dari kedua sumber pinjaman. Dari hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti maka perbedaan skor questioner yang diperoleh dari kedua

sampel dapat dilihat dari lampiran. Perbedaan lama pengembanlian dana pinjaman

PUAP dan pinjaman koperasi oleh petani dapat dilihat dari hasil olahan SPSS

yang dilakukan oleh peneliti.

Tabel 5. 3 :Perbedaan Lama Pengembalian Dana Pinjaman antara Petani Menerima Dana PUAP dan Petani yang Tidak Menerima Dana PUAP di Daerah Penelitian

Group Statistics

pinjaman koperasi 30 56.1333 3.15937 .57682

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

(27)

Skor Equal

Sebelum dilakukan uji t test sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian

(homogenitas) dengan F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama maka uji t

menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika

varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed(diasumsikan varian

berbeda).

Langkah-langkah uji F sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Ho: Kedua varian adalah sama (Petani penerima dana PUAP dan petani tidak

menerima dana PUAP adalah sama)

Ha : Kedua varian adalah berbeda (varian Petani penerima dana PUAP dan

petani tidak menerima dana PUAP adalah berbeda).

2. Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi)

H1 ditolak jika P value > 0,05

Ho ditolak jika P value < 0,05

3. Membandingkan probabilitas / signifikansi

Nilai P value (0,89 > 0,05) maka Ho diterima.

4. Kesimpulan

Oleh karena nilai probabilitas (signifikansi) dengan equal variance

assumed (diasumsikan kedua varian sama) adalah 0,89 lebih besr dari 0,05

(28)

penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed (diasumsikan kedua

varian sama).

Pengujian independen sample t test

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan antara Lama pengembalian dana pinjaman petani

penerima dana PUAP dan Petani yang tidak menerima dana PUAP

Ha : ada perbedaan antara Lama pengembalian dana pinjaman petani

penerima dana PUAP dan Petani yang tidak menerima dana PUAP

2. Menentukan tingkat signifikansi

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.

Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam

mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar

sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering

digunakan dalam penelitian)

3. Menentukan t hitung

Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variance assumed) adalah 3,490

4. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-2 atau 60-2 = 58. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =

1,67) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,67 (Lihat pada lampiran)

5. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel

(29)

Berdasar probabilitas:

Ho diterima jika P value > 0,05

Ho ditolak jika P value < 0,05

6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas

Nilai t hitung > t tabel (32,250 > 1,67) dan P value (0,000 < 0,05) maka Ho

ditolak.

7. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (32,250 > 1,67) dan P value (0,000 < 0,05)

maka Ho ditolak, artinya bahwa. Ada perbedaan lama pengembalian dana

program PUAP antara petani menerima dana PUAP dan petani yang tidak

menerima dana PUAP di daerah penelitian. Pada tabel Group Statistics terlihat

rata-rata (mean) untuk petani menerima pinjaman dana PUAP adalah 24,2667

dan untuk Petani menerima pinjaman dana koperasi adalah 56,1333, artinya

bahwa rata-rata petani menerima pinjaman dana PUAP lebih rendah daripada.

Petani menerima pinjaman dana koperasi.Nilai t hitung negatif, berarti

rata-ratapetani menrima pnjaman dana PUAP) lebih rendah daripada petani

menerima pinjaman dari koperasi. Perbedaan rata-rata (mean diference)

sebesar -31,86657, dan perbedaan berkisar antara -33,846 sampai -29,89 (lihat

pada lower dan upper).

5.3 Hasil Uji Hipotesis 3. Menganalisis Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Penerima Dana PUAP Terhadap Lama Pengembalian Dana Psrogram PUAP

Tabel 5.4 : Model Summary Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Penerima Dana PUAP

(30)

Model R R Square

a. Predictors: (Constant), pendapatan, pendidikan, jumlah tanggungan, luas lahan, Tingkat umur

Dari Tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai R square sebesar 0,75 atau 75%.

Hal ini menunjukkan bahwa variable independen yaitu pendapatan, jumlah

tanggungan, jumlah umur, luas lahan, dan pendapatan berpengaruh sebesar

0,75%, sedangkan sisanya sebesaar 25% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak

dimasukkan dalam model sala satu variabel lain tersebut yakni persepsi petani

Tabel 5.5 : Coefficients Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Penerima Dana PUAP

a. Dependent Variable: pengembalian PUAP

(31)

H0 : tidak ada pengaruh variable bebas ( pendapatan, jumlah tangungan, umur,

luas lahan, dan pendapatan) terhadap lama pengembalian dana PUAP

H1 : ada pengaruh variable bebas ( pendapatan, jumlah tangungan, umur, luas

lahan, dan pendapatan) terhadap lama pengembalian dana PUAP

a. Pengaruh variabel bebas seacara parsial terhadap variabel terikat (F hitung)

Pengambilan keputusan :

Jika Fhit< Ftab atau probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

Jika Fhit> Ftab atau probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak

Dari Table 5.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai Fhitsebesar 7,527. Sedangkan nilai

Ftab diperoleh dengan menggunakan table F dengan derajat bebas (df) residual

yaitu sebagai penyebut 24 dan df regression sebesar 5 maka diperoleh Ftab sebesar

2,26, dan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena Fhit > F tab maka H0 ditolak. Jika

dilihat berdasarkan probabilitas bahwa probabilitas 0,00 < 0,05 maka H0 ditolak.

Hal ini menunjukkan bahwa secara serempak variable bebas (jummlah

tanggungan, jumlah umur, luas lahan, tingkat pendidikan, dan pendapatan)

berpengaruh signifikan terhadap lama pengembalian dana PUAP

b. Pengaruh variabel terikat secara parsial terhadap variabel terikat (t hitung)

Jika thit< ttab atau probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

(32)

Nilai ttab pada table sattistik padaa signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan

df = n-k-1 atau 30-4-1 = 25 (k adalah jumlah variable independen) diperoleh

2,059.

Secara parsial dapat dijelaskan pengaruh variable bebas terhadap variable terikat

yaitu;

1. constant

Dari Table 5.5 diatas diperoleh nilai thitsebesar 1,710 dan nilai signifikansi 0,1.

Nilai thit< ttab(1,710 < 2,059) dan nilai prob > 0,05 (0,1 > 0,05), maka H0 diterima.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh variable bebas ( pendapatan,

jumlah tanggungan, umur, luas lahan, dan pendapatan) terhadap lama

pengembalian dana PUAP. Secara teoritisnilai koefisien regresi sebesar 10,295

menunjukkan bahwa jika nilai variable bebas (pendapatan, jumlah tangungan,

umur, luas lahan, dan pendapatan) tetap maka lama pengembalian bernilai 0,295.

2. Jumlah umur

Dari Table 5.5 diatas dapat dilihat nilai thit sebesar 1,223 dan sig sebesar 0,233.

Nilai thit< ttab(1,233< 2,059) dan nilai prob > 0,05 (0,233> 0,05), maka H0

diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh variable jumlah

umur terhadap lama pengembalian. Secara teoritisnilai koefisien regresi 0,133

menunjukkan bahwa jika variable pendapatan, jumlah tanggungan, luas lahan, dan

tingkat pendidikan tetap maka lama pengembalian dana PUAP akan naik sebesar

0,133.

(33)

Dari Table 5.5 diatas dapat dilihat nilai thit sebesar 2,266 dan sig sebesar 0,033.

Nilai thit> ttab(2,266 > 2,059) dan nilai prob < 0,05 (0,033 < 0,05) H0 ditolak. Hal

ini disimpulkan bahwaada pengaruh variable pendidikan terhadap lama

pengembalian dana PUAP. Secara teoritis menunjukkannilai koefisien regresi

-1,157 artinya jika variable pendapatan, umur, luas lahan, jumlah tanggungan tetap

maka lama pengembalian dana PUAP akan turun sebesar 1,157

4. Jumllah Tanggungan

Dari Table 5.5 diatas dapat dilihat nilai thit sebesar -1,563 dan sig sebesar 0,131.

Nilai thit< ttab(1,563< 2,059) dan nilai prob > 0,05 (0,131> 0,05)maka H0 diterima.

Hal ini disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh variable jumlah tanggungan

terhadap lama pengembalian. Secara teoritis nilai koefisien regresi

-0,842menunjukkan bahwa jika variable pendapatan, jumlah tanggungan, luas

lahan, dan umur tetap maka lama pengembalian dana PUAP akan turun sebesar

0,842.

5. Luas lahan

Dari Table 5.5 diatas dapat dilihat nilai thit sebesar 3,258 dan sig sebesar

0,003Nilai thit> ttab(3,258 > 2,059) dan nilai prob < 0,05 (0,003 < 0,05)maka H0

ditolak. Hal ini disimpulkan bahwaada pengaruh variable luas lahan terhadap

lama pengembalian. Secara teoritisnilai koefisien regresi 5,374menunjukan bahwa

jika variable pendapatan, jumlah tanggungan, umur, dan tingkat pendidikan tetap

maka lama pengembalian dana PUAP akan naik sebesar 5,374.

(34)

Dari Table 5.5 diatas dapat dilihat nilai thit sebesar 3,765 dan sig sebesar 0,001.

Nilai thit<>ttab(3,765 > 2,059) dan nilai prob < 0,05 (0,001 < 0,05) maka H0

diterima. Hal ini disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh variable jumlah umur

terhadap lama pengembalian. Secara teoritisnilai koefisien regresi 4,783

menunjukkan bahwa jika variable umur, jumlah tanggungan, luas lahan, dan

tingkat pendidikan tetap maka lama pengembalian dana PUAP akan naik sebesar

4,783.

Sehingga diperoleh model regresi seperti di bawah ini

Y = 110,295 + 0,133 X1 – 1,157 X2 – 0,842 X3 + 5,374 X4 + 4,783 X5

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian evaluasi pengembalian dana program usaha

agribisnis pedesaan (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat dapat diperoleh

(35)

1. Pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo telah berjalan

dengan baik dan sesuai dengan aturan, namun pengembalian dana

pinjaman tergolong macet.

2. Ada perbedaan lama pengembalian dana pinjaman antara petani peminjam

dana PUAP dan petani peminjam dari koperasi

3. Ada pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani peminjam dana PUAP

terhadap lama pengembalian dana program PUAP

6.2Saran

1. Kepada pemerintah

Program yang dilakukan harus lebih diperhatikan lagi, terlebih kepada

pengawasan dan permodalan terhadap penggunaan dan kinerja

GAPOKTAN

2. Kepada GAPOKTAN

Pengurus harus lebih tegas kepada petani yang melakukan peminjaman

serta mengadakan sosialisasi pengetahuan PUAP terhadap petani dan

mengadakan pengawasan perguliran dan pengembalian dana PUAP

kepada petani

3. Kepada Petani

Petani harus membayar pinjaman tapat pada waktunya

4. Kepada Peneliti Berikutnya

Saran untuk peneliti berikutnya agar melakukan penelitian mengenai

Gambar

Tabel 3.2: Data Desa dan Gapoktan Penerima Dana PUAP di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Tahun 2008-2014
Tabel 4.1 Kepemilikan Lahan di Desa Lingga Tahun 2015
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Menurut Kelompok Umur di Desa Lingga
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Menurut Pendidikan di Desa Lingga
+6

Referensi

Dokumen terkait

seperti pada gambar 4 untuk waktu paparan yang sama dengan variasi defleksi bahwa dalamnya crack akan semakin besar, yaitu sampel uji dengan semakin besar defleksi

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan selesainya pengerjaan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Rapat Di DPRD

Berdasarkan pembahasan diatas menunjukkan bahwa praktek pembiayaan yang berbasis jual-beli menggunakan akad murabahah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

16 Saya merasa puas terhadap Petugas yang memiliki keahlian teknis yang baik (Dengan cepat dapat mengatasi masalah teknis).. Listwise deletion based on all variables

Syifa,Dava,Elvin ) Kesya, Reyhan, ,Dava).. 15 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi yang berhubungan dengan rancangan peningkatan anak

Bila benda berbentuk silinder bundar dipotong pada bagian yang tegak lurus aliran yang datang, sampai nilai sudut potong tertentu, gaya tahanan yang bekerja pada silinder..

atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk. menghasilkan arus data yang akan keluar

Adapun judul tugas akhir penulis adalah “ SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN DWICACOLLECTION BERBASIS E-..