• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Computer Assisted Learning (CAL) untuk Meningkatkan Kemampuan Kogntif Siswa pada Mata Pelajaran Peralatan Multimedia: Studi di SMK Kristen Salatiga Kelas X Multime

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Computer Assisted Learning (CAL) untuk Meningkatkan Kemampuan Kogntif Siswa pada Mata Pelajaran Peralatan Multimedia: Studi di SMK Kristen Salatiga Kelas X Multime"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL COMPUTER ASSISTED LEARNING ( CAL ) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNTIF SISWA PADA MATA PELAJARAN

PERALATAN MULTIMEDIA

(Studi di SMK KRISTEN SALATIGA kelas X Multimedia )

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Roberto Adrianus Sitaniapessy NIM: 702012092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi pada era digital saat ini mendorong berbagai pihak menciptakan berbagai metode untuk mendapatkan hasil yang optimal, tidak terkecuali di bidang pendidikan, maka generasi muda harus dipersiapkan sedini mungkin untuk mengenal teknologi yang nantinya menunjang dalam proses belajar dimasa yang akan datang. Salah satu model penunjang dari pembelajaran berbasis teknologi ini adalah model Computer Assited Learning (CAL ),[1] Menurut Martiningsih (2007) computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Misalnya, penggunaan komputer untuk mempresentasikan materi belajar, tutorial dan umpan balik kemajuan belajar siswa. CAL ini juga sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar yang bertujuan membantu siswa dalam belajarnya bisa melalui pola interaksi dua arah melalui terminal komputer mau pun multi arah yang diperluas melalui jaringan komputer (baik lokal mau pun global) dan juga diperluas fungsinya melalui interface (antar muka) multimedia. Dalam pembelajaran berbasis komputer Computer Assited Learning ( CAL ) peran guru berubah dari sebagai pengajar menjadi pelatih, pendamping, sekaligus pembelajaran.

(8)

ab melaksanakan interaksi edukasional di dalam kelas, perlu memahami hal yang berkaitan dengan perkembangan kognitif. Seperti di SMK Kristen Salatiga, dalam mata pelajaran merawat peralatan multimedia khususnya materi merawat kamera dimana kemampuan kognitif siswa dalam beberapa ranah kognitif belum berkembang dengan baik, seperti para siswa belum bisa menerapkan informasi dalam dunia nyata dimana para siswa dalam membersihkan perlatan multimedia belum mengikuti prosedur dengan baik ( Ranah Aplikasi ), selain itu siswa belum bisa mengidentifikasi bagian-bagian peralatan multimedia dengan tepat ( Ranah Analisis ), kemudian dalam komunikasi di dalam kelas belum terjadi dengan baik ( Ranah Sintesis ).

Dengan Penerapan Computer Assited Learning ( CAL ) dengan menggunakan model Video Tutorial pada mata pelajaran merawat peralatan multimedia diharapkan siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian peralatan multimedia dengan benar dan juga dapat membersihkan peralatan multimedia sesuai dengan prosedur dengan benar, karena dengan menerapkan CAL menggunakan Video tutorial sangat efektif dan efisien dalam proses pembelajaran di SMK yang lebih mengedepankan praktek dibandingkan dengan teori. [2] Hal ini juga dikarenakan manusia mampu mengingat 70% dari yang dia lihat, didengar dan dilakukan. Dengan mengunakan video tutorial membuat siswa yang lebih aktif di bandingkan dengan gurunya, karena memang proses pembelajaran saat ini lebih mengutamakan keaktifan siswa.

Berdasarkan latar belakang dapat merumuskan masalah “ apakah model pembelajaran Computer Assited Learning ( CAL ) dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa?”, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model Computer Assited Learning (CAL) dapat meningkatkan perkembangan kognitif siswa pada mata pelajaran Merawat Peralatan Multimedia di SMK Kristen Salatiga.

.

2. Tinjuan pustaka

Penelitian terdahulu pada tahun 2013, dengan judul penelitian “PENERAPAN COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING BERBANTUAN MEDIA VIDEO

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERBICARA”. Peneliti adalah

mahasiswa program studi teknologi pembelajaran, program pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia. Dalam penelitiannya menunjukan :

(9)

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode CAL pada materi mawaris tuntas karena 91,6 % siswa dari 24 siswa tuntas dalam memahami materi atau dalam belajar. Untuk menguji efektivitasnya metode pembelajaran CAL dalam meningkatkan pemahaman dapat dilihat dari hasil uji t dengan nilai 8,92 yaitu to lebih besar dari tt 2,07 (8,92) 2,8l sehingga metode pembelajaran CAL dalam meningkatkan pemahaman dapat dikatakan efektif.

Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu,bahwa pembelajaran Computer Assited Learning ( CAL ) dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman materi maka penelitian sekarang akan mengembangkan penelitian dengan CAL untuk melihat peningkatan kognitif siswa secara tuntas.

Computer Assisted Learning merupakan suatu metode dalam pengajaran dan pembelajaran dengan menggunakan komputer sarana presentasi serta membantu dalam penyampaian materi yang bersifat visual dan pengembang bahasa asing dalam proses pembelajaran. Menurut Martiningsih (2007) computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Misalnya, penggunaan komputer untuk mempresentasikan materi belajar, tutorial dan umpan balik kemajuan belajar siswa.

Computer Assited Learning sendiri bertujuan untuk memberikan instruksi secara interaktif terhadap topik-topik tertentu dengan menerapkan multimedia dalam bentuk video klip, foto, dan grafik interaktif dapat membantu dalam menyampaikan materi. Perlu ditekankan bahwa media pembelajaran ini bertujuan sebagai media alternatif dalam penyampaian materi pengajar,bukan sebagai pengganti dari media atau metode yang ada sebelumnya, sehingga dengan adanya media pembelajaran seperti ini diharapkan agar para pengajar atau tenaga pendidik menjadi perantara antara media pembelajaran dan siswa.

Kognitif berasal dari bahasa latin cognition, yang berarti pengenalan. Proses perkembangan kognitif manusia berlangsung sejak manusia itu lahir. Manusia memiliki kemampuan menyimpan informasi-informasi yang melibatkan indera (Syah,1995:65-66 ). [3]Menurut Taksonomi Bloom Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C (Cognitive) (Dalam buku yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1 : Cognitive Domain yang diterbitkan oleh McKey New York. Benyamin Bloom pada tahun 1956)

Tingkat (Level) Pengetahuan – C1

Pada level atau tingkatan terendah ini dimaksudkan sebagai kemampuan mengingat kembali materi yang telah dipelajari, misalnya: (a) pengetahuan tentang istilah; (b) pengetahuan tentang fakta khusus; (c) pengetahuan tentang konvensi; (d) pengetahuan tentang kecendrungan dan urutan; (e) pengetahuan tentangklasifikasi dan kategori; (f) pengetahuan tentang kriteria; dan (g) pengetahuan tentang metodologi.

Tingkat (Level) Pemahaman – C2

(10)

bentuk ke bentuk lain); (b) interpretasi (menjelaskan atau merangkum materi);(c) ekstrapolasi (memperpanjang/memperluas arti/memaknai data).

Tingkat (Level) Aplikasi – C3

Pada level atau tingkatan ketiga ini, aplikasi dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menerapkan informasi dalam situasi nyata.

Tingkat (Level) Analisis – C4

Analisis adalah kategori atau tingkatan ke-4 dalam taksonomi Bloom tentang ranah (domain) kognitif. Analisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi menjadi bagian-bagiannya. Kemampuan menganalisis dapat berupa: (a) analisis elemen (mengidentifikasi bagian-bagian materi); (b) analisis hubungan (mengidentifikasi hubungan); (c) analisis pengorganisasian prinsip (mengidentifikasi pengorganisasian/organisasi).

Tingkat (Level) Sintesis – C5

Level kelima adalah sintesis yang dimaknai sebagai kemampuan untuk memproduksi. Tingkatan kognitif kelima ini dapat berupa: (a) memproduksi komunikasi yang unik; (b) memproduksi rencana atau kegiatan yang utuh; dan (c) menghasilkan/memproduksi seperangkat hubungan abstrak.

Tingkat (Level) Evaluasi – C6

Level ke-6 dari taksonomi Bloom pada ranah kognitif adalah evaluasi.

Kemampuan melakukan evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai ‘manfaat’

suatu benda/hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Paling tidak ada dua bentuk tingkat (level) evaluasi menurut Bloom, yaitu: (a) penilaian atau evaluasi berdasarkan bukti internal; dan (b) evaluasi berdasarkan bukti eksternal.

Pelajaran Peralatan Multimedia merupakan berbagai alat dan media untuk menampilkan fungsi multimedia, dengan berbantuan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan dan Game. Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran. Dan di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

Langkah-langkah merawat peralatan Multimedia ( Kamera DSLR )

Perawatan kamera DSLR sangat diperlukan sekali karena apabila tidak dibersihkan kinerja kamera DSLR tersebut akan berkurang. Cara membersihkan kamera yang akan kita bahas tidak hanya untuk kamera DSLR, tetapi bisa untuk semua kamera.

(11)

sensor. Tidak disarankan anda untuk membersihkan sendiri jika ada kotoran membandel di bagian sensor kamera karena sensor adalah bagian yang sangat sensitif.

Merawat Lensa Jangan menyentuh bagian optis lensa dengan jari, pasang selalu filter pelindungnya atau gunakan lens hood. Pasang selalu tutup lensa jika tidak sedang digunakan untuk mengurangi resiko debu menempel. Jika ingin membersihkan lensa, gunaan blower terlebih dahulu, lalu lens brush, baru lens cloth jika ada bekas jari yang menempel. Usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth / lens paper kering dengan gerakan memutar dari dalam lensa menuju keluar. Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat digunakan untuk membersihkan kotoran – kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskan langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

Merawat Baterai Jangan mencharge baterai secara berlebihan, segera cabut jika sudah penuh. Lepas baterai dari dalam kamera jika sedang tidak digunakan, usahakan agar hanya memakai baterai original. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termaruk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda – beda. Charge baterai sebelum atau ssudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai atupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi kembali.

Merawat Kartu Memori Biasakan untuk menyimpan kartu memori di dalam casingnya agar terhindar dari debu, terpapar benda brmedan magnet dan memperpanjang umur kartu memori. Perlakukan benda – benda ini dengan hati – hati, bentuknya yangkecil membuat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing nya masing – masing jika sedang tidak dipergunakan.

(12)

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terfokus pada situasi kelas. Data dianalisis secara kualitatif untuk menganalisa pengetahuan kognitif siswa dalam penerapan metode CAL.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan pre-test dan pos-test.

(13)

Gambar 1 Desain Penelitian Penelitian Tindakan Kelas [Kemmis & Mc Taggart] Model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Pengertian siklus dalam hal ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. [4] Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Desain Pembelajaran dengan media Video Tutorial guna meningkatkan pengetahuan kognitif siswa untuk mata pelajaran merawat peralatan multimedia, pembuatan media Video Tutorial lebih dari satu aplikasi editing video. Peneliti menggunakan aplikasi dari Camtasia Studio 8.0 dan Adobe Premiere Pro Cs6 untuk menyusun dan membuat media Video Tutorial yang akan digunakan dalam mata pelajaran merawat Peralatan Multimedia. Peneliti juga menggunakan beberapa kamera untuk merekam pembuatan materi merawat peralatan multimedia.

Subjek Penelitian mengambil dan mengikut sertakan siswa kelas X jurusan multimedia di SMK Kristen salatiga yang berjumlah 20 siswa.

Instrumen Pengumpulan data. Metode pengambilan data menggunakan test yang berupa pretest dan postest, dimana instrumen test terdiri dari soal-soal.

A. Kisi-Kisi Soal (Tes Tertulis) Mata Pelajaran : Multimedia Kelas / semester : X / genap

Standar kompetensi : Merawat Peralatan Multimedia

Kompetensi Dasar : Menjelaskan langkah-langkah perawatan peralatan multimedia

Indikator :

(14)

 Perlengkapan dan asesoris dibersihkan dan dirawat sesuai dengan persyaratan perusahaan dan instruksi perawatan

 Cadangan dan persediaan diperiksa dan diganti sesuai dengan persyaratan perusahaan dan instruksi pabrik Keamanan perlengkapan diperikasa sesuai instruksi pabrik

Bagan Instrumen Pemetaan Kognitif

No Indikator Aspek yang

diamati No Soal

1

Secara berkala pekerjaan dilakukan untuk memastikan perlengkapan pada kondisi pekerjaan yang optimal

Pengetahuan 1, 5, 18, 4, 3

Pemahaman 2, 10, 20, 7, 9

2

Perlengkapan dan asesoris dibersihkan dan dirawat sesuai dengan persyaratan perusahaan dan instruksi perawatan

Aplikasi 6, 12, 8, 14, 19

Analisis 11, 17, 13, 15, 16

3

Cadangan dan persediaan diperiksa dan diganti sesuai dengan persyaratan perusahaan dan instruksi pabrik Keamanan perlengkapan diperikasa sesuai instruksi pabrik

Sintesis -

Evaluasi -

B. Kisi-Kisi Soal (Tes Praktek)

Mata Pelajaran : Multimedia Kelas / semester : X / genap

Standar kompetensi : Merawat Peralatan Multimedia

Kompetensi Dasar : Siswa dapat membersihkan dan melakukan perawatan sesuai dengan persyaratan perusahaan dan instruksi perawatan

Bagan Instrumen Praktek

(15)

1

Pastikan perlengkapan dan peralatan produksi multimedia pada kondisi kerja yang optimal dengan teliti!

- Memeriksa kondisi lensa Dilakukan dengan benar

- Memeriksa kondisi beterai Dilakukan cukup benar

Bersihkan perlengkapan serta asesoris peralatan produksi multimedia dengan cermat, sesuai dengan persyaratan perusahaan dan manual perawatan!

- Membersihkan kamera menggunakan peralatan yang benar

Dilakukan dengan benar

- Membersihkan Lensa dan bagian-bagian kamera dengan baik dan benar

Dilakukan cukup benar

- Charge beterai kamera tidak berlebihan dan menggunakan beterai original

Periksa dengan teliti cadangan dan persediaan perlengkapan serta asesoris peralatan produksi multimedia!

- Memeriksa tripod Dilakukan dengan benar

- Menggunakan shoulder Strap pada kamera

Dilakukan cukup benar

- Menyimpan pada Drybox Dilakukan tidak benar

4

Ganti cadangan dan persediaan perlengkapan serta asesoris peralatan produksi multimedia sesuai dengan persyaratan perusahaan dan instruksi pabrik!

- Mengganti peralatan kamera sesuai dengan persayaratan dan instruksi pabrik

Analisis Data menurut [5] Sugiyono analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

(16)

Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMK Kristen Salatiga sebagai objek penelitian. Penentuan sekolah yang dijadikan objek penelitian tersebut didasarkan pada proses observasi yang telah dilakukan pada beberapa sekolah. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 20 siswa kelas X Multimedia SMK Kristen Salatiga, dari jumlah siswa keseluruhan kelas X sebanyak 83 siswa, kelas XI sebanyak 96 siswa dan kelas XII sebanyak 80 siswa.

Kegiatan Persiklus

Peneliti melakukan penelitian guna meningkatkan Kemampuan kogntitf siswa SMK Kristen Salatiga dengan menggunakan model Computer Assisted Learning berbantuan video tutorial pada mata pelajaran multimedia. Hal ini didasarkan karena peneliti melihat kurangnya perhatian guru pada kemampuan kognitif siswa ketika pertama kali peneliti melakukan observasi. Pada saat penelitian dibagi menjadi siklus 1 dan siklus 2, berikut penjelasan kegiatan persiklus :

I. Siklus 1

Pada siklus pertama ini penelitian dilakukan pada tanggal 17 april 2017 hari senin di kelas X Multimedia pada jam pelajaran 4-5 mata pelajaran Multimedia. Ada 4 tahapan yang dilakukan ketika akan melakukan penelitian. Tahap pertama peneliti mempersiapkan :

Tahap Perencanaan.

Perencanaan yang di lakukan berisi tentang hal – hal sebagai berikut : Membuat rencana pembelajaran dengan metode Computer Assisted Learning (CAL), kemudian Menyediakan media pembelajaran, alat dan bahan yang diperlukan untuk proses belajar mengajar, Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan menyusun lembar kerja siswa

Tahapan Tindakan

Melaksanakan doa dan absensi kemudian melakukan Apersepsi : Apakah kalian masih mengingat materi merawat peralatan multimedia? Setelah itu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan guru menjelaskan materi merawat peralatan multimedia dengan media pembelajaran power point, guru membagikan soal pre-test kepada setiap siswa dan yang terakhir guru memberikan waktu untuk siswa mengerjakan soal pre-test

Tahapan Pengamatan

Pengamatan dilakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung untuk mengamati hasil kognitif siswa

Tahapan Refleksi

(17)

Berikut cuplikan dari media ( powerpoint ) yang dibuat dan digunakan pada saat penelitian siklus I :

Gambar 1

(Media powerpoint yang digunakan pada Siklus 1)

II. Siklus II

Pada siklus pertama ini penelitian dilakukan pada tanggal 18 april 2017 hari selasa di kelas X Multimedia pada jam pelajaran 1-2 mata pelajaran Multimedia. Ada 4 tahapan yang dilakukan ketika akan melakukan penelitian. Tahapan tersebut yaitu :

Tahap Perencanaan.

Perencanaan yang di lakukan berisi tentang hal – hal sebagai berikut : Membuat rencana pembelajaran dengan metode Computer Assisted Learning (CAL), kemudian Menyediakan media pembelajaran, alat dan bahan yang diperlukan untuk proses belajar mengajar, Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan menyusun lembar kerja siswa

Tahapan Tindakan

Melaksanakan doa dan absensi kemudian melakukan Apersepsi : Apakah kalian masih mengingat materi merawat peralatan multimedia? Setelah itu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan guru menjelaskan materi merawat peralatan multimedia dengan penerapan Computer Assited Learning dengan menggunakan media pembelajaran video tutorial, guru membagikan soal pos-test kepada setiap siswa dan yang terakhir guru memberikan waktu untuk siswa mengerjakan soal pos-test

Tahapan Pengamatan

Pengamatan dilakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung untuk mengamati hasil kognitif siswa

(18)

Menyimpulkan dan merefleksikan hasil belajar yang dilakukan oleh siswa kemudian Menyampaikan rencana pembelajaran dipertemuan selanjutnya. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar rajin belajar kemudian mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan berdoa

Berikut cuplikan dari media Audio Visual ( Video Tutorial ) yang dibuat dan digunakan pada saat penelitian siklus II:

Gambar 2

( Video Tutorial pada penelitian siklus 2)

Hasil Penelitian

Hasil Pengambilan data pada 2 pertemuan yang dilakukan di SMK kristen Salatiga :

 Pertemuan pertama pada tanggal 17 april 2017 - Pre-test

- Threatmen Computer Assited Learning ( video tutorial )

 Pertemuan kedua pada tanggal 18 april 2017 - Tes Praktik

- Post-test

Berikut hasil Pengambilan data pada 2 pertemuan yang dilakukan di SMK Kristen Salatiga:

(19)

Diagram 1

Setelah memberikan threatmen kepada siswa, selanjutnya siswa melakukan tes praktek membersihkan kamera DSLR. Dengan penilaian yang sesuai dengan kisi-kisi dan standar pencapaian yang telah ditentukan, dari hasil praktek bisa dilihat siswa yang melakukan dengan benar 14 siswa, yang melakukan cukup benar 3 siswa dan yang tidak benar 3 siswa. Maka presentasenya 70% siswa melakukan dengan benar, 15% siswa melakukan cukup benar, 15% melakukan tidak benar. Hasil dari presentase tes praktek dapat disimpulkan bahwa bahwa metode Computer Assited Learning ( video tutorial ) dapat memberikan hasil baik terhadap siswa.

Diagram 2

Pada pertemuan terakhir, peneliti memberikan post-test kepada siswa dengan hasil

100% siswa tuntas dengan KKM ≥ 75. Ada 18 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM dan 2 siswa yang mendapat nilai sama dengan KKM ≥ 75. Jadi dapat di simpulkan bahwa

penerapan metode Computer Assited Learning ( video tutorial ) dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa.

45%

55%

PRE-TEST

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

70% 15%

15%

TES PRAKTEK

DILAKUKAN DENGAN BENAR

(20)

Diagram 3

Pada ranah C1 (Pengetahuan) terdapat 75% siswa ditingkat kognitif tinggi dan 25% siswa ditingkat kognitif sedang, pada ranah C2 (Pemahaman) terdapat 55% siswa ditingkat kognitif tinggi dan 35% siswa ditingkat kognitif sedang serta 10% siswa ditingkat kognitif rendah, lalu pada ranah berikutnya yaitu ranah C3 (Aplikasi) terdapat 50% siswa ditingkat kognitif tinggi sisanya 40% siswa ditingkat kognitf sedang dan 10% siswa ditingkat kognitif rendah, kemudian pada ranah yang terakhir yaitu ranah C4 (Analisis) terdapat 45% siswa ditingkat kognitif tinggi, 30% siswa ditingkat kognitif sedang dan 25% siswa berada di tingkat kognitif rendah.

Jadi dari hasil penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran Computer Assited Learning ( Video Tutorial ) dapat meningkatkan kemapuan kognitif siswa yaitu hasil pre-test dan post-test yang semula siswa mendapatkan rata-rata 69,5 menjadi 85,5 dan pada test praktek banyak siswa yang sudah melakukan dengan benar dan sesuai prosedur.

5. Diskusi

Melihat hasil penelitian bahwa secara keseluruhan tingkat kognitif siswa meningkat tetapi beberapa ranah kognitif khususnya ranah C4 (Analisis) belum berkembang dengan baik pada beberapa siswa hal ini di pengaruhi oleh faktor siswa itu sendiri dan lingkungan, dimana siswa cendrung malas untuk berpikir kritis dan sering menyepelekan materi yang disampaikan. Dalam perkembangan pengetahuan kognitif sendiri, banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak, seperti faktor keturunan, lingkungan, kematangan, pembentukan, minat dan bakat, dan kebebasan. Dari faktor-faktor tersebut maka guru-guru harus lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan belajar megajar.

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dapat membantu dalam proses belajar mengajar, dimana siswa lebih berperan aktif dan lebih tertarik dalam mempelajari suatu materi dengan media utama komputer. Seperti yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dimana materi pembelajaran dan instrumen tes telah disusun secara sistematis, sehingga di terapkan menggunakan model Computer Assisted Learning ( Video Tutorial ).

Dalam penelitian ini juga pengetahuan kognitif siswa di ukur sesuai dengan ranah tingkatan atau level menurut Taksonomi Bloom, dimana pada anak kelas X di SMK kristen salatiga, tingkatan pengetahuan kognitif siswa mencapai pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan analisis. Tetapi masih ada tingkatan pengetahuan kognitif

90% 10%

POST-TEST

TUNTAS

(21)

yang masih dapat di kembangkan yaitu sintesis dan evaluasi. Penerapan model Computer Assited Learning ( Video Tutorial ) sangat cocok digunakan di sekolah khususnya SMK, karena pembelajaran di SMK banyak melakukan praktek dari pada teori.

6. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data peneltian yang dilakukan di kelas X Multimedia di SMK Kristen Salatiga semester genap tahun ajaran 2016/2017, maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan model Computer Assited Learning ( Video Tutorial ) pada mata pelajaran multimedia materi merawat peralatan multimedia dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa, dengan KKM mata pelajaran multimedia yang sudah

ditentukan dari sekolah yaitu ≥ 75.

Sebelum menerapkan model Computer Assisted Learning ( Video Tutorial ), pada siklus 1 ( pre-test), rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran multimedia materi merawat peralatan multimedia yaitu 45% tuntas dan 55% tidak tuntas artinya 9 orang siswa melebihi KKM dan 11 orang siswa tidak mencapai KKM dengan rata-rata nilai 69,5. Kemudian pada silkus 2 ( Post-test ) dilakukan threatmen penerapan model Computer Assited Learning ( Video Tutorial ) dan mendapatkan rata-rata nilai 90% mencapai KKM dan 10% sama dengan KKM maka hasil pre-test dan post-test yang semula siswa mendapatkan rata-rata 69,5 menjadi 85,5 dan pada test praktek banyak siswa yang sudah melakukan dengan benar dan sesuai prosedur.

(22)

[1].Martiningsih.(2007).E-Learning.Tersedia

http://martiningsih.blogspot.co.id/2007/09/e-learning.html diakses 19 oktober 2016

[2].Daryanto. (2010). Media Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media.

[3].Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Kencana.

[4].Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, /kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

[5].Omar Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditama.

[6].Sholihah, Imroatus (2009) EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN COMPUTER ASSISTED LEARNING (CAL) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI MAWARIS DI SMK TI PONDOK MODERN MCJHAMMADIYAH PACIRAN.

[7].HotmiannaM.M. Computer Assisted Learning, Selengkapnya:

http://www.kompasiana.com/hotmianna/computer-assisted-learning_551abb11813311ba7f9de11b di akses tanggal 10 november 2016

Gambar

Gambar 1  Desain Penelitian Penelitian Tindakan Kelas [Kemmis & Mc Taggart]
Gambar 1 (Media powerpoint yang digunakan pada Siklus 1)
Gambar 2 ( Video Tutorial pada penelitian siklus 2)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan diterbitkannya adendum ini karena adanya ketentuan baru atau perubahan penting yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan/Standard Bidding

Oleh karena itu terdapat beberapa faktor yang dapat mengukur apakah bank syariah di Indonesia melakukan Profit Distribution Management (PDM) tinggi,

[r]

pengoperasiannya oleh pemerintah adalah industri yang menghasilkan barang atau jasa dan digunakan oleh masyarakat luas. Misal, industri pertambangan, transportasi,

Menindaklanjuti surat kami nomor 2108/C.C4/KL/2016 tanggal 6 Juli 2017 perihal pengumuman pengusulan pendirian dan perubahan PTS serta pembukaan program studi pada

Seperti penelitian yang dilakukan Sartika & Iman (2012) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian

[r]

pengrajin membutuh kan waktu berjam-jam hanya untuk menggulung benang saja 8). Karena permasalahan tersebut kami tertarik ingin membantu para pembuat songket dengan