• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Pemeliharaan Ternak Intensif dan Semi Intensif Terhadap Prevalensi Nematoda Gastrointestinal Pada Kambing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Pemeliharaan Ternak Intensif dan Semi Intensif Terhadap Prevalensi Nematoda Gastrointestinal Pada Kambing"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

27

DAFTAR PUSTAKA

Andrianty, V. 2015. Kejadian Nematodiasis Gastrointestinal Pada Pedet Sapi Bali Di Kec. Marioriwawo, Kab. Soppeng. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Aswar, H. 2014. Faktor-Faktor Yang Mendorong Peternak Mempertahankan Sistem Pemeliharaan Ekstensif Pada Usaha Ternak Kambing Di Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Batubara, A. 2006 .Perbandingan Tingkat Infeksi Parasit Saluran Pencernaan Pada Kambing Kosta, Gembrong Dan Kacang. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner. 555-560.

Beriajaya dan Suhardono. 1997. Penanggulangan Nematodiasis Pada Ruminansia Kecil Secara Terpadu Antara Manajemen, Nutrisi Dan Obat Cacing. Seminar Nasional P eternakan Dan Veteriner. 110-121.

Beriajaya. 2005. Gastrointestinal Nematode Infections on Sheep and Goats in West Java Indonesia. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 10(4): 293-304

Bhattachrya, D. K and Ahmed, K. 2005. Prevalence Of Helmintic Infection In Cattle And Buffaloes. J. Indian Vet. 82: 900-901

Bowman, D. D and Georgy, J. R. 2009. Georgy’s Parasitology for Veterinarians. United Kingdom: Elsevier Health Sciences.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. 2016. Letak geografis, Iklim, Curah Hujan dan Kelembaban. Deli Serdang.

Bush, A. O., Lafferty, K. D., Lotz, J. M, and Shotsak, A. W. 1997. Parasitology Meets Ecology On Its Own Terms. J. Parasitol. 83: 575-583

Coles, G. C., Jackson, F., Pomroy, W. E., Prichard R. K., Himmelstjerna, G. V. S., Silvestre, A., Taylor, M. A. and Vercruysse, J. 2006. The Detection Of Anthelmintics Resistance In Nematode Of Veterinary Importance. Vet. Parasitol. 136: 167 –185.

Dalloul, R. A. and Lillehoj, H. S. 2005. Recent Advances In Immuno Modulation And Vaccination Strategies Against Coccidiosis. Avian Dis. 49: 1-8.

(2)

28

Gadahi, J. A., Arshed, M. J., Ali, Q., Javaid, S. B. and Shah, S. I. 2009. Prevalence of Gastrointestinal Parasites of Sheep and Goat in and around Rawalpindi and Islamabad, Pakistan. Veterinary World. Vol.2(2): 51-53.

Gadberry S., Pennington, J. and Powell, J. (2005). Internal Parasites In Beef And Dairy Cattle. University Of Arkansas. Division of Agriculture Extension Service, Arkansasa, USA.

Gronvold. J., Henriksen, S. A., Larsen, M., Nansen, P., and Wolstrup, J. 1996. Biological Control Aspects Of Biological Control-With Special Reference To Arthropods, Protozoans And Helminthes Of Domesticat-Ed Animals, Veterinary Parasitology 64: 47-64.

Hanafiah, Winaruddin, dan Rusli. 2002. Studi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Kambing dan Domba di Rumah Potong Hewan Banda Aceh, Jurnal Sains Veteriner. 20(1):15-19.

Handayani, P., Purnama, E. S dan Siswantob. 2015. Tingkat Infestasi Cacing Saluran Pencernaan Pada Sapi Bali Di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(3):127-133

Haryuningtyas, D dan Beriajaya. 2002. Metode Deteksi Resistensi Terhadap Antelmintik Pada Domba Dan Kambing. Wartazoa. 12(2): 72-79.

Junaidi, M., Priyo, S., dan Dwi, N. 2014. Prevalensi Nematoda pada Sapi Bali di Kabupaten Manokwari. Jurnal Sains Veteriner. 32(2): 168-176.

Junita, N. 2015. Prevalensi Fasciola Sapi Bali di UPTD RPH. Kota Makassar Tamangapa Periode Agustus 2014. [Skripsi]. Makasar: Universitas Hasanuddin.

Junquera, P. 2007. Parasites of Dogs, Cats and Livestock: Biology and Control. Parasitipedia.net. Http:// parasitipedia.net. Diakses 12 September 2016.

Kahar, W. L. 2014. Perbandingan Dimensi Tubuh Kambing Kacang Yang Dipelihara Secara Intensif Dan Semi Intensif. [Skripsi]. Makasar: Universitas Hasanuddin.

Kamaruddin, M., Fahrima, Y., Hambal, M., dan Hanafiah, M. 2003. Buku Ajar Parasitologi Veteriner. Banda Aceh : Universitas Syah Kuala

(3)

29

Levine, N. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Linnaeus. 1758. Wikipedia Indonesia. Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia. Http:// www. Id.wikipedia.org/wiki/kambing. Diakses 10 Februari 2016.

Martawidjaja, M., Setiadi, B., Sorta. S., dan Sitorus. 1999. Pengaruh Tingkat Protein Energi Ransum Terhadap Kinerja Produksi Kambing Kacang Muda. Bogor: Balai Penelitian Ternak.

Mohsen. I., Arafa dan Ibrahem. A. F. 2008. Studies On Some Internal Parasites Of Goats In Assiut Governorate Especially Which Affecting Liver. Animal Health Research Institute, Assiut Laboratory. AUCES. 11(1): 57-72.

Mulyono, S., dan Sarwono, B. 2008. Penggemukan Kambing Potong. Jakarta. Penebar Swadaya.

Nasution, I. T., Yudha, F., dan Muhammad, H. 2013. Identifikasi Parasit Nematoda Gastrointestinal Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Di Karantina Batu Mbellin, Sibolangit Sumatera Utara. Jurnal Medika Veterinaria. 7(2):67-70.

Natadisastra, D dan Agoes, R. 2009. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Nugroho, H. A dan Endang, P. 2015. Nematoda Parasit Gastrointestinal Pada Satwa Mamalia Di Penangkaran Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional. 1(8):1785-1789.

Pamungkas, F.A., Batubara, A., Doloksaribu, M. dan Erwin, S. 2008. Petunjuk Teknis Beberapa Plasma Nutfah Kambing Indonesia. Sumatera Utara: Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih.

Partodiharjo, S., Arifin, M., Endang, Y., Dan Enuh, R. 2004. Uji Potensi Vaksin Cacing Haemonchus contortus Iradiasi Yang Optimal Dan Suplemen Pakan Pada Domba. Seminar Ilmiah Penelitian. Puslitbang Teknologi Isotop Dan Radiasi. Jakarta.

Rismaniah, I. 2001. Sistem Pemeliharaan Ternak Kambing dan Domba. Ciawi, Bogor: Universitas Padjajaran.

(4)

30

Rudiah. 2011. Respon Kambing Kacang Jantan Terhadap Waktu Pemberian Pakan. Media Litbang Sulteng. 4(1):67-74.

Sadi, R. 2014. Performans Kambing Marica Dan Kambing Peranakan Etawah (PE) Betina Yang Di Pelihara Secara Intensif. [Skripsi]. Makasar. Universitas Hasanuddin.

Sarwono, B. 2011. Beternak Kambing Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.

Seftiarini, N. 2011. Studi Komparasi Pengelolaan Peternakan Kambing Peranakan Etawa (PE) Di Dusun Nganggring DanDusun Kebonan Di Kabupaten Sleman. [Skripsi]. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Setiawan, A. 2008. Efektivitas Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthoriza, Roxb) dan Temuireng (Curcuma aeruginosa, Roxb) Sebagai Kontrol Helminthiasis Terhadap Packed Cell Volume (PCV), Sweating Rate dan Pertambahan Bobot Badan Pedet Sapi Potong Brahman Cross Lepas Sapih. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin

Sood, M.L. 1981. Haemonchus in India. J. Parasitol. 83:639-650.

Soulsby, E. J. L. 1982. Helminth, Arthropods and Protozoa or Domesticated Animals. Philadelphia: Lea and Febiger.

Subekti, S., Mumpuni, S. M., dan Kusnoto. 2007. Ilmu Penyakit Nematoda Veteriner. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Surabaya: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Subronto dan Tjahajati, I. 2001. Ilmu penyakit ternak II. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sutama, K. 2011. Agroinovasi. Balai Litbang Pertanian. Bogor: Sinartani.

Taira, N. 1985. Sieving Technique With The Glassbeads Layer For Detection and Quantitation of Fasciola Egg in Cattle Feses. JARQ. 18(4).

Urquhart, G. M., Armour, J., Duncan, J. L., Dunn, A. M., and Jennings, F. W. 1996. Veterinary Parasitology. 2nd Ed. The Faculty of Veterinary Medicine, The University of Glasgow, Scotland.

Waller, P.J. and Margaret, F. 1996. The Prospects For Biological Control Of The Free-Living Stages Of Nematode Parasites Of Livestock. J. Parasitol. 26: 915-92

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut didasarkan pada sifat akomodatif model pemikiran Neo-modernisme terhadap khazanah tradisional di satu sisi, dan realisasi nilai-nilai rasional pada sisi yang lain

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan penelitian dengan judul

membuat dua fase tidak dapat bercampur. Oleh karena itu, diperlukan emulsifier itu, diperlukan emulsifier untuk menstabilkan emulsi yang akan terbentuk. Cara emulsifier

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang mana bentuk penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK), di mana pelaksanaannya menyajikan semua temuan

Hipotesis penelitian ialah (1) pelengkungan cabang dan taraf dosis pupuk kandang yang memberikan pengaruh pada transisi pertumbuhan vegetatif ke generatif tanaman jeruk keprok

Akta dibawah tangan memiliki nilai pembuktian yang sempurna sepanjang para pihak mengakuinya.Apabila para pihak melanggar ketentuan tertentu seperti yang tercantum

Proceedings of the 5 th International Seminar on Quality and A ordable Education | ISQAE 2016 Enriching Quality and Providing A ordable Education through New Academia | 227 Results

Selanjutnya, analisa dilakukan terhadap paket data dengan protokol TCP dan UDP pada Link Aggregation dengan metode Load Sharing Weighted Round Robin.. Pada