Kelainan
the powers—uterine contractility and maternal
expulsive effort;
the passenger—the fetus;
INERSIA UTERI
Disebut juga dengan hypotonic uterine contraction
Proses his yang terjadi bersifat normal, tetapi kontraksi lebih jarang dan lebih singkat dibandingkan dengan biasanya
HYPERTONIC UTERINE
CONTRACTION
His yang terlampau kuat
His yang terlampau kuat dan terlalu
efisien sehingga menyebabkan persalinan selesai lebih singkat
His terlalu kuat
Partus presipitatus
- Perlukaan jalan lahir - Perdarahan
INCOORDINATE UTERINE
CONTRACTION
Sifat his berubah
Tidak ada sinkronisasi kontraksi
bagian-bagiannya. Tidak ada koordinasi antara kontraksi bagian atas, tengah, dan bawah,
His terlalu kuat
Partus presipitatus
- Perlukaan jalan lahir - Perdarhan intracranial
Primigravida, terutama primigravida tua
Multipara, terutama inersia uteri
Faktor herediter
Distribusi kontraksi
uterus yang normal
His normal mulai dari salah satu sudut dinfundus uteri yang kemudian menjalar merata simetris ke seluruh
korpus uteri dengan dominasi kekuatan pada fundus uteri, kemudian
relaksasi secara merata dan menyeluruh hingga tekanan dalam
Pengawasan kondisi ibu dengan seksama
Pastikan tidak ada CPD
Pastikan apakah ketuban sudah pecah atau
Inersia uteri
Pastikan diagnosis inersia uteri
Jika ketuban masih utuh ~ sesuai dengan
fase persalinan
Pastikan tidak ada CPD
Oksitosin
Harus diawasi dengan ketat, tidak boleh ditinggalkan Tujuan: memperbaiki his
Pemberian intramuskular menyebabkan incoordinated uterine
contraction
Tidakboleh diberikan pada:
Grandemultipara
Bekas SC
Riwayat operasi myomectomy