• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FILM REALITA CINTA DAN ROCK N ROLL TERHADAP GAYA BERPAKAIAN ANAK IPS SMAN 6 JAKARTA ANGKATAN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH FILM REALITA CINTA DAN ROCK N ROLL TERHADAP GAYA BERPAKAIAN ANAK IPS SMAN 6 JAKARTA ANGKATAN 2012"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FILM REALITA CINTA DAN

ROCK N ROLL TERHADAP GAYA

BERPAKAIAN ANAK IPS SMAN 6 JAKARTA

ANGKATAN 2012

Mahesa

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, 021-5369-6969 / 021-530-0244, agam_gamgam@yahoo.com

Mahesa, Drs. R. Damianus Cosmas B Mulyono. Dipl Broad. Jour.

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN. Tujuan yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh film “Realita Cinta Dan Rock N Roll” terhadap style anak IPS SMAN 6 Jakarta ANKATAN 2012.

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan model kuantitatif sebagai acuan. Dengan membagikan kuesioner kepada responden untuk mendapatkan hasil dari penelitian. Hasil penelitian disajikan dengan table dan angka-angka yang mewakili jawaban dari tiap responden.

HASIL YANG DICAPAI. Film “Realita Cinta Dan Rock N Roll” memberikan pengaruh yang besar dalam mempengaruhi style anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012.

SIMPULAN. Adanya pengaruh dari film Realita, Cinta, dan Rock ’N Roll terhadap gaya berpakaian anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012.

Kata Kunci:

Pengaruh, Film, Realita Cinta Dan Rock N Roll, Gaya Berpakaian, SMAN 6 Jakarta.

ABSTRACT

RESEARCH OBJECTIVES. The expected goal of this research was to investigate the influence of the film "Realita,Cinta dan Rock N Roll" to the SMAN 6 Jakarta IPS Student class of 2012’s fashion style.

METHODS. This research used a quantitative method as a reference. By distributing questionnaires to the respondents to obtain the results of the research. The results are presented in tables and figures that represent the answers of each respondent.

RESULT. The film "Reality Love And Rock N Roll" provide a great influence in affecting student of IPS 2012 SMAN 6 Jakarta 's style.

CONCLUSION. The movie Realita, Cinta, and Rock 'n' roll has influenced the Student fashion style.

Key words:

Influence, Film, Realit Cinta Dan Rock N Roll, Fashion Style, SMAN 6 Jakarta

PENDAHULUAN

Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie, adalah sebuah karya broadcasting yang mempunya cerita, bisa fiksi bahkan kisah nyata. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya

(2)

merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa dikenal di dunia parasineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat bantu kamera.

Film dihasilkan dari sebuah rekaman orang maupun benda, dengan termasuk fantasi ataupun figure palsu maupun animasi. Definisi film menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, eletronik, dan lainnya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya pada paragraf awal, film merupakan bagian dari media massa yang selain merupakan wujud karya seni, tapi juga dapat menjadi alat untuk menyampaikan pesan tertentu. yang dapat dikemas sesuai dengan keinginan sutradara film tersebut. Pada umumnya, para pembuat film cenderung menyalurkan segala ide ‘gila’ sehingga seolah tidak memiliki batasan. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh para pembuat film, yaitu ‘batasan’, karena kadangkala ada perilaku-perilaku masyarakat tertentu yang mengikuti tingkah laku dalam film yang mereka tonton. Mereka berperilaku dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan mengimitasi aksi, cara berbicara, gaya berpakaian, perilaku negatif maupun positif, seperti tokoh dari film apa yang mereka tonton, walaupun film itu hanya cerita fiktif atau tidak nyata. Tetapi karena tokoh dalam film yang mereka tonton itu sangat menarik, keren, bisa membuat mereka jauh lebih percaya diri dan bisa membuat mereka mendapatkan pujian dari orang lain, jadilah mereka meniru tokoh tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun kecenderungan untuk mengikuti tingkah laku dan gerak-gerik tokoh dalam film lebih sering dilakukan oleh anak muda. Hal ini mungkin dikarenakan pada usia muda, mereka masih dalam tahap pencarian identitas diri dan belum dewasa. Sehingga film lebih memiliki pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi gaya hidup anak muda.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti pengaruh film Realita, Cinta dan Rock 'n Roll terhadap gaya berpakaian anak muda, sebab film tersebut merupakan film yang memiliki target audiens anak muda dan dalam film itu sendiri memiliki unsure-unsur serta latar belakang cerita yang menampilkan kehidupan anak SMA dengan pola pergaulan yang bebas. Terlebih lagi kedua tokoh utama yang menjadi ikon pada film ini digambarkan sebagai sosok anak SMA. Dikarenakan hal tersebutlah kemudian peneliti tertarik untuk menganalisa lebih jauh lagi apakah film tersebut memberikan pengaruh terhadap gaya berpakaian anak SMA, sebab seperti yang telah dipaparkan sebelumnya anak muda cenderung mengikuti apa yang mereka lihat dalam film. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tersebut maka dilakukanlah penelitian ini. Peneliti memilih anak SMAN 6 Jakarta sebagai sampel atau objek penelitian dalam penelitian ini karena peneliti merupakan alumni dari SMAN 6 sehingga akan memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data, selain itu anak SMA sendiri dipilih sebagai objek dalam penelitian ini dikarenakan pada tingkat pendidikan SMA, anak muda cenderung sedang berada pada tahap pencarian indentitas diri dan belum dewasa yang sangat memungkinkan terjadinya perilaku imitasi.

Untuk itu peneliti merumuskan masalah yaitu Apakah terdapat pengaruh terhadap gaya berpakaian anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012 setelah menonton film Realita, Cinta dan Rock 'n Roll ?”. Yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh film Realita, Cinta dan Rock 'n Roll terhadap gaya berpakaian anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012 setelah menonton film tersebut.

(3)

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan filsafat positivme, digunakan untuk meneliti populasi atau pada sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data secara instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telak ditetapkan. Penelitian menggunakan kuantitatif eksplanatif yaitu meneliti hubungan antar variable melalui uji hipotesis yang dinyatakan dengan angka-angka. Peneliti melakukan dengan 2 metode penelitian yaitu metode primer dan sekunder, primer yaitu dengan membagikan kuesioner kepada murid SMAN 6 Angkatan 2012 jurusan IPS. Untuk menyelidiki suatu gejala guna memperoleh gambaran umum. Dan metode sekunder yaitu dengan perolehan suatu data yang menggunakan data – data yang telah ada, selanjutnya dilakukan proses analisadan interpretasi terhadap data – data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian.

Adapun teori umum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori komunikasi massa, dan teori khusus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori SMCR, Model Hierachy of Effects, dan definisi gaya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mendukung penelitian ini peneliti menggunakan teori komunikasi massa yaitu komunikasi yang melalui media massa.

• Komunikan Dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/beragam. Artinya penonton film dalam kasus penulis beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sisial ekonomi, memiliki jabatan beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik audience/komunikan sebagai berikut (Nurudin, 2007 : 22)

Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai

heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.

• Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Di samping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung.

• Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal. • Komunikasi Massa menimbulkan keserempakan

Dalam kasus penulis, apabila kita senang menonton film Realita, Cinta, dan Rock ‘N Roll yang disiarkan oleh salah satu TV swasta SCTV. Tanpa kita sadari film tersebut juga sedang disaksikan oleh ribuan bahkan jutaan pasang mata diluar sana. Film tersebut sangat mustahil disiarkan dengan waktu yang berbeda-beda, hari ini disiarkan di Jakarta dan keesokannya disiarkan di Kalimantan. Karna acara itu disiarkan secara serempak saat itu juga. Bahkan apabila kita menyaksinan pertandingan sepak bola seperti Piala Dunia hampir seluruh masyarakat di dunia meyaksikan dalam waktu yang bersamaan.

• Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis

Mengandalkan peralatan teknis mungkin sudah kewajiban atau alat utama bagi para komunikasi massa, seperti misalnya pemancar untuk media elektronik seperti televisi dan radio. Bahkan sekarang ini sudah terjadi revolusi komunikasi massa dengan menggunakan satelit. Peranan satelit sangat memudahkan proses penyampaian pesan yang ingin dilakukan media elektronik seperti televisi. Skarang ini juga sering televisi melakukan siaran langsung (live), dan bukan siaran langsung (recorded)

Bukan hanya televisi saja, radio juga membutuhkan stasiun pemancar atau relay. Pemancar adalah alat wajib yang dibutuhkan radio

(4)

• Berlangsung Satu Arah

Bandingkan dengan Komunikasi antarpersonal yang berlangsung dua arah. Dalam komunikasi massa feed back baru akan diperoleh komunikasi berlangsung (Suprapto 2009 : 19)

Komunikasi Massa Dikontrol Oleh Gatekeeper

Gatekeeper adalah orang yang berfungsi sebagai menambah atau mengurangi,

menyederhanakan, mengemas, agar semua informasi yang telah diberikan lebih mudah dipahami. Gatekeeper sangat lah penting peranannya, karna apabila tidak adanya gatekeeper bahan-bahan, peristiwa, atau data secara mentah dan disiarkan media massa beragam dan itu akan sangat banyak. Tentu tidak semua bahan itu akan diberikan, disinilah berfungsinya gatekeeper sebagai pemilahan,pemilihan, dan penyesuaian dengan media yang bersangkutan. Gatekeeper yang dimagsud dalam kasus penulis ialah editor film, cameramen, sutradaran dan lembaga sensor film yang semuanya memengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam pesan-pesan dari media massa masing-masing. Bisa dibilang gatekeeper sangat menentukan berkualitan atau tidaknya informasi yang akan disebarkan. Baik buruknya dampak pesan yang disebarkan tergantung dengan pemalang pintu ini.

Dan teori khusus yaitu SMCR yang terdiri dari 4 komponen yang saling berhubungan yaitu • Source (sumber)

• Message (pesan) • Chanel (media)

• Receiver (penerima pesan)

Apabila ke 4 komunikasi tersebut tidak berurutan maka komunikasi tidak berjalan lancer.

dan model khusus yang terakhir yaitu Model Hierachy of Effects yang terdiri dari 3 bagian yaitu • kognitif

• afektif • konatif

Peneliti menggunakan dua variable, yaitu variable X dan Y. variabel X yaitu film Realita Cinta Dan Rock N Roll. Dan variabel Y nya yaitu Gaya berpakaian anak SMAN 6 Jakarta. Hasil dari pembahasan variabel x yaitu, Untuk membahas sejauh mana penilaian Film Realita, Cinta, dan Rock ‘N Roll dengan gaya berpakaian remaja?”.

Film merupakan bagian dari media massa yang selain merupakan wujud karya seni, tapi juga dapat menjadi alat untuk menyampaikan pesan tertentu. yang dapat dikemas sesuai dengan keinginan sutradara film tersebut. Pada umumnya, para pembuat film cenderung menyalurkan segala ide ‘gila’ sehingga seolah tidak memiliki batasan. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh para pembuat film, yaitu ‘batasan’, karena kadangkala ada perilaku-perilaku masyarakat tertentu yang mengikuti tingkah laku dalam film yang mereka tonton.

Sementara itu secara empiric hasil analisis data dengan taraf signifikansi 0,05 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Film Realita, Cinta, dan Rock ‘N Roll sudah mendapatkan penilaian oleh responden adalah setuju atau baik,.

Apabila hasil penelitian tersebut disinteskan dengan kesimpulan teoritis di atas, maka dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian terhadap Film Realita, Cinta, dan Rock ‘N Roll baik dengan dimensi stimulus yang di sampaikan kepada para organism atau penonton dapat memberikan response postif yang dibutuhkan cukup tinggi didukung oleh Teori S-M-C-R Komunikasi adalah proses penyampaian pesan (message) dari sumber/komunikator (source) kepada penerima pesan (receiver). Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi

(5)

khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Berdasarkan hal – hal tersebut di atas, maka dalam pembahasan ini dapat diidentifikasikan implikasi hasil penelitian bahwa Film Realita, Cinta, dan Rock ‘N Roll sudah baik. Sebab bila Film Realita, Cinta, dan Rock ‘N Roll tersebut sedang atau rendah dapat menyebabkan kurang didapatnya hasil atau tujuan dari tayangan sebagai panutan dalam style di kalangan remaja, untuk mengatasi hal tersebut ditawarkan solusi sebagai berikut :

• Film Realita cinta dan rock n roll indentik dengan gaya berpakaian anak band”, hal ini dikarenakan image anak band pada jaman sekarang sangat berbeda karena anak band sekarang lebih menyukai busana pop sehingga gaya rock n roll kurang diminati.

Dan pembahasan dari variabel Y yaitu, Dalam membahas masalah Sejauh mana gaya berpakaian Anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012?”.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut dari beberapa definisi yang dikemuakan oleh pakar komunikasi dapat disimpulakn bahwa, adalah berperilaku dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan mengimitasi aksi, cara berbicara, lifestyle, perilaku negatif maupun positif, seperti tokoh dari film apa yang mereka tonton, walaupun film itu hanya cerita fiktif atau tidak nyata.

Dari kesimpulan tersebut dapat disimpulkan bahwa Anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012 semestinya baik.

Secara empiric hasil analisi data penelitian dengan tararf signifikansi 0,05 menunjukkkan bahwa gaya berpakaian Anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012 menunjukkan hasil baik atau rata – rata manjawab setuju.

Apabila hasil penelitian tersebut disintesakan dengan kesimpulan teoritis di atas, maka dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian terhadap gaya berpakaian Anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012 yang menyatakan sudah baik, didukung oleh teori Style, hal ini dikarenakan Pada dasarnya Gaya (style) adalah sebuah karakteristik dalam mempresentasikan sesuatu. Dalam lingkup pakaian, gaya adalah karakteristik penampilan bahan pakaian, kombinasi fitur-fiturnya yang membuatnya berbeda dengan pakaian lain.

Berdasarkan hal – hal tersebut di atas, maka dalam pembahasan ini dapat diidentifikasikan implikasi hasil penelitian bahwa gaya berpakaian Anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012 ini harus baik. Sebab jika gaya berpakaian Anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012 tersebut sedang atau rendah dapat menyebabkan kurangnya tercapainya tujuan Film Realita cinta dan rock n roll dalam menciptakan style di kalangan remaja, dalam mengatasi hal ini ditawarkan solusi sebagai berikut :

Memahami gaya berpakaian dari film realita cinta dan rock n roll, hal ini dikarenakan gaya rock n roll yang di tampilkan lebih pada gaya hidup busana seperti kebanyakan anak muda saat ini.

Korelasi Pearson

Tahap selanjutnya dalam analisis data adalah mengukur kekuatan hubungan antara variabel dependen, yaitu gaya berpakaian dengan variabel independen, yaitu pengaruh film. Variabel tersebut memilki skala interval sehingga peneliti akan menggunakan alat ukur

Pearson’s Correlation untuk mengetahui secara bivariat ada tidaknya hubungan antar variabel

(6)

Tabel Correlations

Var_x var_y

var_x Pearson Correlation 1 .989(**) Sig. (2-tailed) .000

N 59 59

var_y Pearson Correlation .989(**) 1 Sig. (2-tailed) .000

N 59 59

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil koefisien korelasi Pearson Product Moment antara kedua variabel tersebut adalah 0.989 berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel pengaruh film terhadap gaya berpakaian. Untuk menguji sigfinifikansi pada table 4.24 nilai sig. sebesar 0.000 kemudian jika dibandingkan dengan probabilitas 0.05 ternyata nilai probabilitas lebih besar dari nilai sig (0.05>0.000), jadi terbukti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengaruh film dengan variabel gaya berpakaian. Kemudian tidak adanya tanda negative (-) menunjukan arah hubungan positf artinya semakin tinggi skor Pengaruh film semakin tinggi pula skor terhadap gaya berpakaian Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .989(a) .978 .977 .721 Predictors: (Constant), var_x

Pada tabel ditampilan nilai R = 0,989 dan koefisien Determinasi (R square) sebesar 0,978. Hal ini menunjukan pengertian bahwa Pengaruh film mempengaruhi gaya berpakaian sebesar 97,8% sedangkan sisanya (100% -97,8% = 2,2%) di pengaruhi oleh sebab-sebab lain. R square berkisar pada angka 0 sampai 1 dengan catatan semakin kecil angkanya semakin lemah hubungan kedua variabel.

(7)

• Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) .553 .786 .704 .484

var_x .985 .020 .989 49.983 .000 a Dependent Variable: var_y

Pada tabel yang menjadi nilai konstanta (a) = 0,553 dan beta = 0,989 serta t hitung dan tingkat signifikan = 0,000 dari tabel atas diperoleh persamaan perhitungnya Ŷ = 0,553 + 0,989X. Koefisien regresi sebesar 0,989 ini menyatakan bahwa nilai koefisien beta yang positif akan meningkatkan skor gaya berpakaian sebesar 0,989. Semakin tinggi skor variabel Pengarh film akan menaikkan skor variabel Style.

Untuk menguji koefisien regresi dari variable Pengaruh film adalah dengan melihat tabel 4.26 diperoleh t hitung sebesar 49,983 lalu prosedur dalam mencari statistik tabel adalah dengan tingkat singnifikansi (a=0,05) untuk uji dua pihak, df atau dk (derajat kebebasan) yaitu jumlah data dikurang dua atau 59-2= 57 sehinnga didapat t tabel sebesar 1,672. ternyata jika t hitung > dari t tabel atau 49,983 > 1,672 maka artinya signifikan, jadi variabel Pengaruh film berpengaruh signifikan terhadap gaya berpakaian. Maka jika kembali kepada hipotesis peneliti Ho ditolak dan Ha diterima

SIMPULAN

Sebagaimana yang telah dikemukakan permasalahan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Film ”Realita Cinta Dan Rock’N Roll” Terhadap Gaya berpakaian Anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012”.

Berdasarkan hasil analisis data, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

- Berdasarkan pengujian hipotesis statistik besarnya nilai R = 0,989 dan koefisien Determinasi (R square) sebesar 0,978. Hal ini menunjukan pengertian bahwa Pengaruh film mempengaruhi Style sebesar 97,8% sedangkan sisanya (100% -97,8% = 2,2%) di pengaruhi oleh sebab-sebab lain. R square berkisar pada angka 0 sampai 1 dengan catatan semakin kecil angkanya semakin lemah hubungan kedua variabel.

- Adanya pengaruh dari film Realita, Cinta, dan Rock ’N Roll terhadap gaya berpakaian anak IPS SMAN 6 Jakarta angkatan 2012.

SARAN

Saran peneliti setelah melakukan penelitian ini ialah:

Untuk para audiens yang masih muda dalah hal ini pada usia remaja agar tidak dengan mudah mengikuti apa yang mereka lihat dalam film, tetapi dipertimbangkan dahulu apakah yang akan mereka ingin ikuti tersebut memiliki nilai positif atau justru bersifat negative

(8)

REFERENSI

Effendy , Onong Uchjana. (2003). Ilmu komunikasi Teori dan Praktik. Bandung PT.Remaja Rosdakarya.

Gulo, w, (2000), Metode Penelitian, Jakarta : Grasindo

Kriyantono, Rakhmat. (2006). Suatu Pengantar Teknik Praktis Riset Komunikasi. Sidoarjo : Kencana Prenada Media Group.

Little John And Stephen W, (1989) Theories Of Human Communication, California: Wandaorth Mc Quail, Denis, 1991 Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Erlangga

Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rahajo, tri Weda. (2006). Strategi penayangan acara televisi terhadap pendidikan anak dan remaja. Cakrawala :Jurnal Litbang kebijakan, 1(1): 16-25.

Rakhmat, Jalaluddin. (2004). Psikologi Komunikasi. 28. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Ridwan dan Suarto, (2007), Pengantar statistika, untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi,

komunikasi dan bisnis, Bandung: Alfabeta

Sendjaja, Sasa, Djuarsa, Dkk, (2007), Teori komunikasi, Jakarta, Universitas terbuka Singarimbun, Masri, & Sofian Efendi. (1996). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 14. Bandung: Alfabeta Suprapto , Tommy. (2001). Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran managemen dalam

komunikasi. Jakarta: CAPS .

Suprapto, (2009), Pengantar Teori Dan Management Komunikasi, Jogjakarta: Medpress

RIWAYAT HIDUP

Mahesa lahir di kota Jakarta pada 2 Maret 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu komunikasi pada tahun 2012.

Gambar

Tabel Correlations

Referensi

Dokumen terkait

Juga terlihat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) antara purata kadar plasma hewan uji yang dipengaruhi oleh perlakuan (dosis), sehingga perlakuan antar kelompok terbukti

Tetapi ada satu sub variabel pada faktor demografi yaitu faktor pekerjaan yang tidak berhubungan dengan motivasi ibu dalam melakukan kunjungan posyandu balita di

Tanaman melon membutuhkan banyak unsur hara untuk pertumbuhan dan produksinya, sehingga pada budidaya tanaman melon harus dilakukan pemupukan secara berkala.. Unsur hara yang banyak

Untuk membandingkan bilangan bulat positif yang sangat besar atau bilangan bulat negatif sangat kecil, kalian bisa dengan mengamati angka-angka penyusunnya.?. Sedangkan penawar

Hasil pengujian dengan termometer menunjukan sistem dibuat ini mampu mempertahankan suhu yang dikehendaki pada daerah di sekitar sensor dalam radius 2 cm, untuk radius lebih besar

Perbedaan utama dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah bentuk jaringan dengan model LAN bergantung pada letak/fisik dari

The higher weight gain of ewes supplemented during the 50-day feeding period with barley grain or LS compared to control ewes would be expected due to the increased density of

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap solidaritas sosial pegawai di Bank Mandiri Prioritas Outlet Perintis Kemerdekaan dan Cabang