• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Sistem

Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Contoh : sistem pernapasan manusia yang terdiri dari elemen-elemen hidung, tenggorokan, paru-paru, pembulu darah, dan darah, elemen-elemen tersebut saling bekerja sama. Pengertian sistem dilihat dari masukan dan keluarannya. Sistem adalah suatu rangkaian yang berfungsi menerima input (masukan), mengolah input, dan

menghasilkan output (keluaran). Sistem yang baik akan mampu bertahan dalam

lingkungannya. Pengertian sistem dilihat dari prosedur/kegiatannya. Sistem adalah suatu rangkaian prosedur/kegiatan yang dibuat untuk melaksanakan program perusahaan. (V.Wiratna Sujarweni, 2015:1)

Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.(Verdi Yasin, 2012:260)

II.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik tertentu, yang menjelaskan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun yang termasuk kedalam karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

(2)

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem(Boundary)

Batasan sistem merupaka daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem(Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Dengan penghubung, setiap subsistem berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

(3)

5. Masukkan sistem(Input)

Masukkan sistem adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance input) dan masukan

sinyal(Signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan

supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang

diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran apat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau untuk supra sistem. Misalnya untuk sistem Komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna yang merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Contoh sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran sistem(Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (Objective).

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. (Verdi Yasin, 2012:261)

(4)

II.1.2. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem abstrak (Abstract system) dan sistem fisik (Physical system)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa gagasan atau konsep yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah (Natural system) dan sistem buatan manusia (Human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human-machine system atau man-machine system.

3. Sistem tertentu (Deterministic system) dan sistem tak tentu (Probabilistic system)

Sistem tertentu merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (Closed system) dan sistem terbuka (Open system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya atau bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. (Verdi Yasin, 2012:262)

(5)

II.2. Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak kepurusan strategis yang bergantung kepada informasi.

Sebagaimana diketahui, sumber daya 4M+11 yang mencakup manusia (sumber daya manusia atau SDM), material (termasuk di dalamnya energi), mesin, modal, dan informasi merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan organisasi bisnis. Informasi tidak hanya dipakai untuk kepentingan internal dalam organisasi, tetapi juga dipakai oleh pihak eksternal (di luar organisasi). Pemakai internal meliputi staf operasi, manajemen lini bawah hingga manajemen lini atas, sedangkan pemakai eksternal dapat berupa pelanggan, pemegang saham, pemasok atau mitra kerja, dinas pajak dan lain-lain.

Setiap individu, dari manajer hingga staf operasi, memerlukan informasi yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Tentu saja, masing-masing berkepentingan terhadap informasi dengan sifat yang berbeda-beda. Sebagai contoh, manajer memerlukan informasi yang ringkas tentang kegiatan operasional, sedangkan staf operasi memerlukan informasi yang lebih detail.(Abdul Kadir, 2014:41)

II.3. Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sistem pemrosesan data yang terdiri dari beberapa komponen baik secara manual ataupun berbasis computer, terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan serta mengelola data dan menyediakan informasi kepada yang akan menggunakan sebagai pemakai informasi tersebut.

(6)

Sebagai contoh dari penerapan sistem informasi sederhana yaitu ketika seorang pelanggan menggunakan jasa internet dirumah usaha internet, informasi penggunaan menghasilkan laporan mengenai informasi keuangan dari persediaan bagi pemilik rumah usaha internet tersebut.

Bisa disimpulkan dari contoh tersebut bahwa komponen suatu sistem informasi terdiri dari Input, Proses dan Output. Perhatikan pada gambar berikut:

Gambar II.1 Proses Transaksi (Sumber : Seprida Hanum,dkk :2015)

Input dalam sistem informasi merupakan data-data yang berkaitan dengan informasi yang diinginkan. Proses merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data untuk menjadi informasi. Output adalah informasi yang merupakan hasil dari pemrosesan data.

Organisasi tergantung pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetensi. Informasi pada dasarnya adalah sumber daya seperti hanya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu yang penting agar tetap berkompetetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mengindentifikasi, mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang. Informasi data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.(Seprida Hanum Harahap,dkk, 2015:3)

(7)

II.4. Akuntansi

Akuntansi adalah “Kegiatan atau proses pencatatan (record),

penggolongan (classifying), peringkasan (summarizing) transaksi-transaksi

keuangan yang terjadi pada suatu organisasi dan melaporkan/menyajikan serta menafsirkan (interpret) hasilnya. Akuntansi tersebut dipakai baik oleh

organisasi-organisasi yang bersifat untuk semata-mata mencari keuntungan maupun organisasi-organisasi yang sifatnya tidak mencari keuntungan. Pemakaian ini untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada organisasi tersebut yang kemudian hasilnya salah satunya untuk memberikan informasi laporan keuangan. (Muhammad Nuh dan Wiyoto, 2011:1)

Akuntansi Keuangan adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan pihak luar. Yang dimaksud dengan pihak luar adalah pihak-pihak di luar manajemen perusahaan, seperti investor, kreditur, badan pemerintah dan pihak luar lainnya. (Muhammad Nuh dan Wiyoto, 2011:2)

Laporan Keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi yang digunakan perusahaan untuk pengambilan keputuhan guna mencapai tujuan perusahaan. (V. Wiratna Sujarweni. 2015:7)

Laporan keuangan adalah hasil daripada proses kegiatan akuntansi selama satu periode. Dalam definisi akuntansi diatas disebutkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi:

1. Pencatatan 2. Penggolongan 3. Peringkasan 4. Pelaporan

(8)

5. Penganalisisan data keuangan dari suatu organisasi

Kegiatan pencatatan dan penggolongan adalah proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan. Sedangkan kegiatan pelaporan dan penganalisisan biasanya hanya dilakukan pada waktu tertentu. Kegiatan pencatatan dan penggolongan yang bersifat rutin dapat dilakukan dengan tulis tangan yang dijumpai pada perusahaan-perusahaan kecil dan ada pula yang dikerjakan dengan mesin-mesin otomatis seperti yang kita jumpai pada perusahaan-perusahaan besar. (Muhammad Nuh dan Wiyoto, 2011:2)

II.5. Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporanyang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu, serta laporan. (Mulyadi, 2013:3)

II.6. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi yang bersifat fungsional dan mendasari sistem informasi fungsional lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia, sistem-sistem informasi lain yang membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi. Apabila suatu

(9)

perusahaan yang ingin membangun sistem informasi manajemen maka terlebih dahulu disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi. Pada SIA fungsi penting ini dibentuk untuk organisasi antara lain :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas transaksi.

2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Melakukan pengawasan secara tepat terhadap asset organisasi.

Peran sistem informasi akuntansi mempunyai posisi penting dalam organisasi, sehingga dapat dilihat ruang lingkup Sistem Informasi Akuntansi pada organisasi yaitu rangkaian kegiatan administrative untuk menangani transaksi perusahaan, dilengkapi dengan prosedur, dokumen dan jurnal serta laporan keuangan sebagai output.Sistem informasi akuntansi dirancang dan diimplementasikan bukan hanya untuk memproduksi saldo buku besar dari laporan keuangan yang disajikan, tetapi juga menghasilkan bearagam informasi manajemen dan operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi. Tugas awal dari sistem informasi akuntansi adalah mengenali transaksi-transaksi yang akan dioroses oleh sistem. Seluruh pertukaran keuangan dengan entitas-entitas lain harus direflesikan dalam laporan keuangan perusahaan. Sistem informasi akuntansi secara rutin memproses transaksi-transaksi moneter ini. Sistem informasi akuntansi juga memproses transaksi-transaksi yang tidak secara langsung direfleksikan dalam saldo-saldo buku besar yang merupakan dasar dari laporan keuangan. (Seprida Hanum Harahap, dkk, 2015:2)

(10)

Basis data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik, sehingga dapat digunakan oleh suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logika dan suatu deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.

Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.(Verdi Yasin, 2012:274)

II.7.1. Tujuan Database

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara manual(non elektrinis)

2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Karena keterkaitan erat antara kelompok dalam basis data, maka redundansi (pengulangan) data pasti selalu ada. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik menerapkan sejumlah pengkodean atau membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

(11)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data,

keunikan data daan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan/penyimpanan data.

4. Ketersediaan(Availability)

Pertumbuhan data sejalan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat melakukan pemilahan data, sehingga data yang sudah jarang kita gunakan dapat kita pindahkan kedalam media penyimpanan offline. Disisi lain, karena kepentingan pemakaian data,

sebuah basis data dapat memiliki data yang tersebar di banyak lokasi geografis.

5. Kelengkapan(Completeness)

Untuk mengkomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field

baru pada suatu tabel. 6. Keamanan (Security)

Ada sejumlah sistem(aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam sebuah basis data. Tetapi untuk suatu sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapa diterapkan secara ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh

(12)

menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukkan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.

7. Kebersamaan pemakaian (Sharebility)

Pemakai basis data seringkalli tidak terbatas pada satu pemakai saja atau disatu lokasi saja oleh satu sistem aplikasi. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama dapat diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi

deadlock (karena banyak pemakai aling menunggu untuk menggunakan

data). (Verdi Yasin, 2012:275)

II.7.2. Database Management System(DBMS)

Database management system adalah suatu sistem piranti lunak yang

memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, memelihara, serta mengatur akses terhadap basis data. Database management system adalah suatu sistem

perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, merawat, dan menyediakan pengontrolan akses pada pengguna basis data. (Verdi Yasin, 2012:276)

II.7.3. Fasilitas DBMS

DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut:

1. Data definition language (DDL)

Data definition language adalah suatu bahasa yang memungkinkan

(13)

nama entity-entiti, atribut-atribut, dan hubungan yang diperlukan untuk aplikasi, bersama dengan segala integritas yang terkait dan batasan keamanan.

2. Data manipulation language (DML)

Data manipulation language adalah suatu bahasa yang menyediakan sel

operasi untuk mendukung pengoperasian dan manipulasi data yang terdapat dalam basis data. Data manipulation language memperbolehkan pemakai

untuk memasukan, memperbaharui, menghapus, dan mengirim atau mengambil data dari basis data. (Verdi Yasin, 2012:276)

II.7.4. Komponen DBMS

Ada lima komponen DBMS, yaitu: 1. Hardware (Perangkat Keras) 2. Software (Perangkat Lunak) 3. Data

4. Prosedur

5. Manusia (Verdi Yasin, 2012:276)

II.8. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan property yang diinginkan untuk mengetahui kebutuhan data dalam organisasi. Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan kerangkapan data, untuk mengurangi kompleksitas dan untuk mempermudah modifikasi data.

(14)

Unnormalized Form (UNF) adalah tabel yang berisi satu atau lebih repeating

group. Dari bentuk inilah dilakukan proses normalisasi. Bentuk proses

normalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Bentuk tidak normal (UNF)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

b. Bentuk normal pertama (1NF)

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam member nama kolom).

c. Bentuk normal kedua (2NF)

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer dan tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

d. Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain setiap atribut bukan kunci

haruslah bergantung hanya pada Primary Key dan pada Primary Key secara menyeluruh. (Verdi Yasin, 2012:278)

(15)

II.9. Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah

menjadi standar dalam industry untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep

dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi procedural dalam VB atau C. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut

dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD(Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh

OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE(Object-Oriented

Software Engineering).

Tujuan Penggunaan UML

1. Memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi objek.

(16)

2. Menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin.(Verdi Yasin. 2012 :194)

Pada perkembangan teknik pemograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemograman berorientasi objek, yaitu

Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan

pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:137)

II.9.1. Diagram UML (Unified Modeling Language)

Pada UML 2.3 terdiri dari dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebutdapat dilihat pada gambar dibawah

(17)

Gambar II.2. Diagram UML

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

a. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

b. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

c. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.(Rosa dan M.Shalahuddin, 2015:140)

UML 2.3 Diagram Structure Diagrams Behavior Diagrams Intraction Diagrams

Use case Diagram

Activity Diagram State machine Diagram Class Diagram Object Diagram Component Diagram Composite Structure Diagram Package Diagram Deployment Diagram Sequence Diagram communication Diagram Timing Diagram Interaction Overview Diagram

(18)

a. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari

segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

1. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas 2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas

Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat

kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas-kelas

di dalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut:

1. Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.

2. Kelas yang menangani tampilan sistem (View)

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai

3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang

(19)

4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.

Berikut adalah symbol-simbol yang ada pada diagram kelas: (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:141)

Tabel II.1. Simbol-simbol class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas Kelas pada struktur sistem

Antarmuka/Interface Sama dengan konsep Interface dalam pemograman berorientasi objek

Asosiasi / Association Relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Asosiasi berarah/ Directed Association Relasi antarkelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus)

Kebergantungan/dependency Relasi antarkelas dengan makna kebergantungan antarkelas

Agregasi / aggregation Relasi antarkelas dengan makna semua-bagian (whole-part)

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

nama_kelas + atribut + operasi()

(20)

b. Object Diagram

Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjaabkan. Diagram objek juga berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram objek: (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:147)

Tabel II.2. Simbol-simbol Object Diagram

Simbol Deskripsi

Objek Objek dari kelas yang berjalan saat sistem dijalankan

Link Relasi antar objek

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

c. Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Diagram komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Source code program perangkat lunak

2. Komponen executable yang dilepas ke user

nama_objek : nama_kelas

(21)

3. Basis data secara fisik

4. Sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain

5. Framework sistem, framework pada perangkat lunak merupakan kerangka kerja yang dibuat untuk memudahkan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.

Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem adalah sebagai berikut: 1. Komponen user interface yang menangani tampilan

2. Komponen business processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis 3. Komponen data yang menangani manipulasi data

4. Komponen security yang menangani keamanan sistem

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram komponen: (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:148)

Tabel II.3. Simbol-simbol Component Diagram

Simbol Deskripsi

Package Package merupakan sebuah bungkusan

dari satu atau lebih komponen

Komponen Komponen sistem

Kebergantungan / dependency Kebergantungan antar komponen, arah panah mengarah pada komponen yang dipakai

Antarmuka / Interface Sama dengan konsep interface pada pemrograman berorientasi objek, yaitu sebagai antarmuka komponen agar tidak mengakses langsung komponen

Link Relasi antar komponen

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015) package

nama_komponen

(22)

d. Composite Structure Diagram

Composite structure diagram baru mulai ada pada UML versi 2.0, pada versi 1.x diagram ini belum muncul. Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagianyang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram composite structure: (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:150)

Tabel II.4. Simbol-simbol Composite Structure Diagram

Simbol Deskripsi

Property Property adalah satu set dari

suatu instance

Connector Connector adalah cara

komunikasi dari 2 buah instance

Port Port adalah cara yang

digunakan dalam diagram

composite structure tanpa menampilkan detail internal dari suatu sistem

Class Kelas; jika yang akan

dijabarkan strukturnya adalah sebuah kelas

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

e. Package Diagram

Package Diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang

saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML dapat

roleName : TypeName

[multiplicity1] [multiplicity2] [roleName1] [roleName2]

portName:EntityName[n]

(23)

dikelompokkan menggunakan package diagram, berikut ini symbol-simbol yang

digunakan (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:153)

Tabel II.5. Simbol-simbol Package Diagram

Simbol Deskripsi

Package Package merupakan sebuah

bungkusan dari satu atau lebih kelas atau elemen diagram UML lainnya.

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

f. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat

digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware

2. Sistem client/server

3. Sistem terdistribusi murni 4. Rekayasa ulang aplikasi

Elemen dalam package digambarkan di dalam package

package

Perpustakaan

Pustaka Anggota

(24)

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram deployment: (Rosa dan

M.Shalahudin,2015:154)

Tabel II.6. Simbol-simbol Deployment Diagram

Simbol Deskripsi

Package Package merupakan sebuah bungkusan

dari satu atau lebih node

Node Biasanya mengacu pada perangkat

keras (hardware), perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software), jika di dalam node disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang diikutsertakan harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen

Kebergantungan/ dependency Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai

Link Relasi antar node

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

g. Use Case Diagram

Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

package

(25)

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case.

1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case: (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:155)

Tabel II.7. Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal di awal frase nama use case

Aktor/actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor

Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan use case

yang berpartisipasi pada use case atau

use case memiliki interaksi dengan actor

nama use case

(26)

Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

h. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan

2. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/user interface dimana

setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan 3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya

4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas: (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:161)

Tabel II.8. Simbol-simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal

(27)

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu

Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

i. State Machine Diagram

State machine diagram atau statechart diagram atau dalam bahasa Indonesia disebut diagram mesin status atau sering juga disebut diagram status digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek. Jika diagram sekuen digunakan untuk interaksi antar objek maka diagram status digunakan untuk interaksi di dalam sebuah objek. Berikut ini komponen-komponen dasar yang ada dalam state machine diagram:

(Rosa dan M.Shalahudin, 2015:163)

Tabel II.9. Simbol-simbol State Machine Diagram

Simbol Deskripsi

Start / Status Awal (Initial State) Start atau initial state adalah state atau keadaan awal pada saat sistem mulai hidup

End / Status Akhir (Final State) End atau final state adalah state keadaan akhir dari daur hidup suatu sistem

(28)

Event Event adalah kegiatan yang menyebabkan berubahnya status mesin

State State atau status adalah keadaan sistem pada

waktu tertentu. State dapat berubah jika ada

event tertentu yang memicu perubahan tersebut.

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

j. Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima

antar objek. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat scenario yang ada pada use case.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen: (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:165)

Tabel II.10. Simbol-simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor

Orang,proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiiri, jadi walaupun symbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan State

nama_aktor

(29)

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya Pesan tipe create Menyatakan suaatu objek membuat objek

yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

k. Communication Diagram

Diagram komunikasi menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi merepresentasikan informasi yang diperoleh dari Diagram kelas, Diagram sekuen, dan Diagram use case untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kolaborasi : (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:168)

Tabel II.11. Simbol-simbol Communication Diagram

Simbol Deskripsi

Objek Objek yang melakukan interaksi pesan

Link Relasi antar-objek yang menghubungkan

objek satu dengan lainnya atau dengan dirinya sendiri

Arah pesan/ stimulus Arah pesan yang terjadi, jika pada suatu

link ada dua arah pesan yang berbeda maka arah juga digambarkan dua arah pada dua sisi link

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

<<create>>

(30)

l. Timing Diagram

Timing diagram merupakan diagram yang focus pada penggambaran terkait batasan waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu. Timing diagram biasanya digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat digital karena penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami daripada kata-kata. (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:169)

m. Interaction Overview Diagram

Interaction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik merepresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram dapat meliputi diagram sekuen, diagram komunikasi, interaction overview diagram, dan timing diagram.

Tambahan pada interaction overview diagram adalah interaction occurrence dan

interaction element.

1. Interaction Occurrence

Interaction occurrence atau kejadian interaksi adalah referensi untuk diagram interaksi yang ada.

2. Interaction Element

Interaction element atau elemen interaksi mirip interaction occurrence.

Perbedaannya adalah di dalam interaction element menampilkan isi diagram yang direferensikan secara langsung, sedangkan interaction occurrence hanya menampilkan nama diagram yang direferensikan. (Rosa dan M.Shalahudin, 2015:171)

(31)

II.10. SQL (Structured Query Language)

SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan reori aljabar relasional dan kalkulus.

SQL mulai berkembang pada tahun 1970an. SQL mulai digunakan sebagai standar yang resmi pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan pada tahun 1987 oleh ISO (International Organization for Standardization) dan disebut sebagai SQL-86. Pada perkembangannya, SQL beberapa kali dilakukan revisi. Berikut ini sejarah perkembangan SQL sampai saat ini:

Tabel II.12. Sejarah Perkembangan SQL

No. Tahun Nama

1 1986 SQL-86 2 1989 SQL-89 3 1992 SQL-92 4 1999 SQL:1999 5 2003 SQL:2003 6 2006 SQL:2006 7 2008 SQL:2008 8 2011 SQL:2011

(Sumber : Rosa dan M.Shalahuddin :2015)

Meskipun SQL diadopsi dan diacu sebagai bahasa standar oleh hampir sebagian besar RDBMS yang beredar saat ini, tetapi tidak semua standar yang tercantum dalam SQL diimplementasikan oleh seluruh DBMS tersebut. Sehingga

(32)

kadang-kadang ada perbedaan prilaku (hasil yang ditampilkan) oleh DBMS yang berbeda padahal query yang dimasukkan sama. (Rosa dan M.Shalahuddin

2015:46)

II.11. Visual Basic

Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang paling banyak digunakan dan cukup populer karena kemudahan penggunaanya. Selain itu, Visual Basic yang mengadopsi bahasa pemograman basic juga memiliki segudang fitur dan fasilitas yang memudahkan para programmer mengembangkan sebuah aplikasi. Visual Basic 2010 merupakan salah satu bagian dari produk pemrogramanterbaru yang dikeluarkan oleh Microsoft, yaitu Microsoft Visual Basic 2010. Sebagai produk lingkungan pengembangan terintegrasi atau IDE andalan yang dikeluarkan oleh Microsoft, Visual Basic 2010 menambahkan perbaikan-perbaikan fitur dan fitur baru yang lebih lengkap dibandingkan versi Visual Studio pendahulunya, yaitu Microsoft Visual Studio 2008.

Visual Basic 2010 merupakan lingkungan pengembangan terintegrasi atau biasa disebut IDE yang dikembangkan berbasis bahasa pemograman BASIC. Bahasa BASIC sendiri sebenarnya sudah lama dibuat dan dikembangkan oleh Microsoft Corporation dengan nama Microsoft Quick Basic. Kesederhanaan sintaks dan fleksibilitas bahasa Basic yang menyebabkan bahasa pemrograman ini begitu fenomenal sehingga banyak disukai dan diapakai oleh programmer di seluruh dunia.(Wahana Komputer, 2010:2

Gambar

Gambar II.2. Diagram UML
Tabel II.1. Simbol-simbol class Diagram
Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek  dan  jalannya  objek  dalam  sistem
Tabel II.3. Simbol-simbol Component Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah dan studi pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus L.)

Keberhasilan suatu Visi dan Misi dapat dilihat dari hasil pencapaian pelaksanaan program yang telah ditetapkan/dirumuskan dalam bentuk sasaran kegiatan yang telah

Setiap celah menghasilkan difraksi, dan sinar difraksi interferensi dengan yang lainya menghasilkan pola Kondisi untuk interferensi maksima • Franhoufer dan Fresnel • Franhoufer

“Metode harga pokok pesanan adalah cara penentuan harga pokok produksi dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk

Penelitian ini menemukan: (1) Dari uji

(patuh) dan heterodoxy (menolak), yang menghasilkan doxa (kebenaran komunal yang tidak perlu dipertanyakan lagi) 8. Sepak bola sebagai olah raga terpopuler di Indonesia

Kerja alat magnetic separator dengan Cara pemisahan konsentrat dari mineral-mineral bijih berdasarkan sifat kemagnetan mineral tersebut.Pemisahan menggunakan magnetic

Tgl SHUBUH SYURUQ DLUCHA DHUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA’ Nisf... Tgl SHUBUH SYURUQ DLUCHA DHUHUR ASHAR MAGHRIB