• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Perencanaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Perencanaan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

36 1. Orientasi Kancah

Penelitian terkait kontrol diri dan kecanduan Internet pada mahasiswa dilakukan di Universitas Islam Indonesia dengan cara menyebarkan angket pada 150 mahasiswa dan mahasiswi. Responden pada penelitian ini terdiri dari tujuh fakutas yaitu fakultas FPSB, FTSP, FTI, PAI, HUKUM, EKONOMI, D3EKONOMI. Pemilihan responden pada penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian yang berfokus pada kecanduan Internet pada mahasiswa.

Universitas Islam Indonesia memiliki visi dan misi. Visi Universitas Islam Indonesia yaitu terwujudnya Universitas Islam Indonesia sebagai rahmatan lil ‘alamin, memiliki komitmen sebagai kesempurnaan (keunggulan), risalah islamiah, di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan dakwah, setingkat universitas yang berkualitas di negara-negara maju. Universitas Islam Indonesia juga memiliki misi yaitu menegakkan Wahyu Illahi dan Sunnah Nabi sebagai sumber kebenaran abadi yang membawa rahmat bagi alam semesta melalui pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, sastra dan seni yang berjiwa islam, dalam rangka membentuk cendekiawan muslim dan pemimpin bangsa yang bertakwa, berahlak mulia, berilmu amaliah dan beramal ilmiah, yang

(2)

memiliki keunggulan dalam keislaman, keilmuan, kepemimpinan, keahlian, kemandirian, dan profesionalisme.

2. Persiapan Penelitian a. Persiapan Perijinan

Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan surat perijinan melainkan menggunakan informed consent. Peneliti tidak menggunakan surat perijinan dikarenakan pada saat pengambilan data dilakukan peneliti tidak masuk ke kelas-kelas. Peneliti mengambil data dengan cara setiap bertemu dengan mahasisawa Universitas Islam Indonesia, peneliti meminta tolong untuk mengisi angket yang disiapkan peneliti. Peneliti menggunakan informed consent sebagai tanda bahwa responden bersedia terlibat dalam mengisi angket yang diberikan oleh peneliti.

b. Persiapan Alat Ukur

Persiapan awal dari alat ukur yang akan digunakan dalam peneliian ini adalah skala kecanduan Internet yang dimodifikasi sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek Young (Andaryani, 2013) skala ini mengukur tiga aspek dengan enam indikator yaitu Withdrawal and social problems (Arti penting & mengabaikan kehidupan sosial), Time management and performance (Kurangnya kontrol & mengabaikan pekerjaan), Reality substitute (Penggunaan yang berlebihan & antisipasi). Skala ini terdiri dari 20 aitem yang merupakan aitem favorable secara keseluruhan.

(3)

Skala kontrol diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kontrol diri dikembangkan oleh Aini (2016) yang berdasarkan aspek-aspek kontrol diri dari Averill (1973). Skala ini mengukur tiga aspek kontrol diri yaitu kemampuan mengontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kemampuan mengontrol keputusan. Skala ini berjumlah 29 pertanyaan yang diantaranya 13 butir pertanyaan favorable dan 16 butir pertanyaan unfavorable.

c. Uji Coba Alat Ukur

Berdasarkan data yang telah didapatkan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas pada kedua skala dengan menggunakan program statistik yakni SPSS version 23.0. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

1) Uji validitas dan seleksi aitem

Menurut Azwar (2012) validitas merupakan ketepatan atau kesesuaian suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu aitem dapat dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi ≥ 0.30, namun jika aitem yang lolos masih belum mencukupi jumlah yang diinginkan, maka koefisien korelasi dapat diturunkan menjadi 0.25 (Azwar, 2012).

a) Skala kecanduan Internet

Skala kecanduan Internet terdiri dari 20 aitem pertanyaan. Jumlah responden dalam uji coba alat ukur ini sebanyak 50 mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Hasil

(4)

analisis skala kecanduan Internet pada 50 responden menyatakan bahwa ada 18 (dari 20 aitem) yang dikatakan layak digunakan pada pengambilan data. Pada penelitian ini, peneliti mengerjakan dua kali putaran pada pengguguran aitem skala kecanduan Internet. Pada putaran pertama didapatkan bahwa koefisien Cronbach’s Alpha (α) sebesar 0,901 dan terdapat 2 aitem yang memiliki koefisien corrected item-total correlation dibawah 0,3 yaitu aitem nomor 4 dan 9. Sedangkan pada putaran kedua menghasilkan Cronbach’s Alpha (α) sebesar 0,912 dengan koefisien corrected item-total berkisar antara 0,320 – 0,789 dan pada putaran kedua ini tidak ada aitem yang gugur. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan, peneliti menggunakan 18 aitem yang valid. Dua aitem yang gugur terdapat pada aspek Withdrawal and social problems dengan indikator mengabaikan kehidupan sosial dan terakhir pada aspek Time management and performance dengan indikator mengabaikan pekerjaan. Selanjutnya sebaran aitem kecanduan Internet setelah diuji coba dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

(5)

Tabel 4. 1

Distribusi Aitem Skala Kecanduan Internet Setelah Uji Coba

Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah

1 Withdrawal and social problems Salience 10, 12, 13, 15, 19 5 Neglecting social life 3, (4) 2 2 Time management and performance Lack of control 5, 16, 17 3 Neglecting work 6, 8, (9) 3

3 Reality substitute Excessive use 1, 2, 14, 18, 20

5

Anticipation 7, 11 2

TOTAL 20

Catatan: angka yang dalam kurung ( ) adalah nomor yang gugur setelah uji coba

b) Skala Kontrol Diri

Skala Kontrol Diri terdiri dari 29 aitem pernyataan. Hasil analisis skala kontrol diri pada 50 responden mengungkapkan bahwa ada 15 (dari 29 aitem) yang dinyatakan layak untuk digunakan pada pengambilan data. Peneliti melakukan tiga kali putaran dalam pengguguran aitem skala kontrol diri. Pada putaran pertama didapatkan bahwa koefisien Cronbach’s Alpha (α) sebesar 0,777 dan terdapat 13 aitem yang memiliki koefisien corrected item-total correlation dibawah 0,3 yaitu aitem nomor 2, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 20, 21, 23 dan 29. Kemudian pada putaran kedua menghasilkan Cronbach’s Alpha (α) sebesar

(6)

0,848 dan terdapat 1 aitem yang memiliki koefisien corrected item-total correlation dibawah 0,3 yaitu aitem nomor 6.

Terakhir pada putaran ketiga, uji coba menghasilkan Cronbach’s Alpha (α) sebesar 0,848 dengan koefisien corrected item-total berkisar antara 0,375 – 0,616 dan pada putaran ketiga ini tidak ada aitem yang gugur. Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan, diketahui bahwa dari 29 aitem yang ada terdapat 15 aitem yang dinyatakan valid dengan 14 aitem yang gugur dengan perincian sebagai berikut: 6 aitem pada aspek kemampuan mengontrol perilaku, 2 aitem pada aspek kontrol kognitif dan terakhir 6 aitem pada aspek kemampuan mengontrol keputusan. Sebaran aitem pada skala kontrol diri setelah diuji coba dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Distribusi Aitem Skala Kontrol Diri Setelah Uji Coba

Aspek Nomor Butir Jumlah

Favorable Unfavorable 1 Kemampuan mengontrol perilaku (2), (12), (23), (29) 1, (13), (14), 22, 24 9 2 Kontrol kognitif 3, 5, 18 (4), (6), 15, 16, 17, 25, 26 10 3 Kemampuan mengontrol keputusan (7), 8, (9), 19, 27, 28 (10), (11), (20), (21) 10 TOTAL 29

Catatan: angka yang dalam kurung ( ) adalah nomor yang gugur setelah uji coba

(7)

2) Reliabilitas Skala

Reliabilitas merupakan kepercayaan atau konsistensi hasil ukur yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan dalam pengukuran (Azwar, 2012). Reliabilitas suatu alat ukur memeiliki nilai koefisien mendekat 1.0 atau minimal 0.70. Uji reliabilitas terhadap kedua skala pada penelitian ini menggunakan cronbach’s alpha dengan menggunakan program statistik SPSS version 23.

Uji reliabilitas skala kecanduan Internet menghasilkan koefisien reliabilitas cronbach’s alpha sebesar 0.907. Sementara itu, uji reliabilitas skala kontrol diri menghasilkan koefisien reliabilitas cronbach’s alpha sebesar 0.807. Berdasarkan uji reliabilitas cronbach’s alpha kedua skala dianggap reliabel karena memiliki nilai diatas 0.70.

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Islam Indonesia. Pengambilan data diambil dari lokasi yang berbeda-beda yaitu di perpustaaan pusat UII, kos peneliti, masjid Ulil Albab, Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya, FMIPA dan FTSP. Pengambilan data pertama untuk uji coba dilakukan pada tanggal

(8)

11-14 Mei 2019. Pengambilan data tersebut dilakukan di perpustakaan pusat UII, Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya serta di kos peneliti.

Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan angket dengan siapa saja mahasiswa yang peneliti temui di tempat-tempat tersebut. Sedangkan untuk pengambilan data asli dilakukan pada tanggal 16, 17, 18 dan 20 Mei 2019. Pengambilan data dilakukan di perpustaaan pusat UII, masjid Ulil Albab, Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya, FMIPA dan FTSP. Sama seperti pengambilan data sebelumnya, pengambilan data ini juga dilakukan dengan cara menyebarkan angket pada siapa saja yang peneliti temui di tempat-tempat tersebut. Responden yang didapatkan pada uji coba data pertama yaitu sebanyak 50 responden. Sedangkan responden yang didapatkan pada pengambilan data sebanyak 100 orang responden, sehingga total responden keseluruhan yang diperoleh pada pengambilan data ini adalah sebanyak 150 responden.

C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Responden Penelitian

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Penelitian

No Variabel Demografik Jumlah

1 Usia 18 19 20 21 22 11 37 13 19 12

(9)

23 8 2 Jenis Kelamin Laki-Laki

Perempuan 33 67 3 Semester 2 4 6 8 9 10 52 8 9 28 1 2 4 Prodi T. Lingkungan Arsitektur Psikologi Ilmu Komunikasi Farmasi Hubungan Internasional Ahwal Al Syaksiyah PBI Hukum Islam Perbankan Keuangan T. Industri Analis Kimia D3 Ekonomi D3 Managemen Ekonomi Islam Hukum PAI Pend. Kimia 35 19 9 7 6 6 1 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

Deskripsi pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini mayoritas adalah bersia 19 tahun (37 orang/30,1%).

2. Deskripsi Data Penelitian Tabel 4.1

Deskripsi Data Penelitian

Variabel Hipotetik Empirik

X Min X Max Mean SD X Min X Max Mean SD Kecandua n Internet 0 90 92.5 18 0 80 34,73 11,981 Kontrol Diri 15 90 62.5 12.5 43 87 68,15 9,023

(10)

Berdasarkan skor skala pada tabel 4.4, hasil penelitian ini kemudian dikategorisasikan menjadi lima kategori, yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Menurut Azwar (2012) jenjang kategori disusun untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi dilihat berdasarkan skor hipotetik dan skor empirik. Skor hipotetik adalah skor ideal yang seharusnya diperoleh responden, sedangkan skor empirik merupakan skor yang didapat dari jawaban subjek terhadap variabel yang diteliti. Kriteria disusum berdasarkan rumus berikut :

Tabel 4.5

Kriteria Kategorisasi Skala

Kategorisasi Norma Kategorisasi Sangat Tinggi X > µ + 1.8σ Tinggi µ + 0.6σ ≤ x < µ + 1.8σ Sedang µ - 0.6σ ≤ x < µ + 0.6σ Rendah µ - 1.8σ ≤ x < µ - 0.6σ Sangat Rendah X < µ - 1.8σ Keterangan : X = Skor Total µ = Mean Empirik

σ = Standar Deviasi Empirik (SD)

Berdasarkan norma kategorisasi di atas, responden pun dikelompokkan dalam lima kategorisasi pada masing-masing variabel. Berikut merupakan kategorisasi responden penelitian :

Tabel 4.6

Kategorisasi Responden pada Variabel Kecanduan Internet

(11)

Sangat Tinggi X > 77.4 1 1% Tinggi 55,8 ≤ x < 77,4 7 7% Sedang 34,2 ≤ x < 55,8 57 57% Rendah 12,6 ≤ x < 34,2 34 34% Sangat Rendah X < 12,6 1 1% Total 100 100

Tabel 4.6 menunjukkan kategorisasi pada variabel stres akademik dengan kategori sangat tinggi berjumlah 1 orang, kategori tinggi sebanyak 7 orang, kategori sedang sebanyak 57 orang, kategori rendah berjumlah 34 orang dan kategori sangat rendah berjumlah 1 orang. Dapat disimpulkan dari hasil tersebut bahwa kecanduan Internet pada mahasiswa di Universitas Islam Indonesia berada pada tingkat kategori sedang dengan skor antara 34.2 dan 55.8. Selain itu, jumlah responden pada kategori sedang paling banyak jika dibandingkan dengan jumlah responden pada kategori lain. Tabel 4.7 Kateorisasi Responden pada Variabel Kontrol Diri Kategori Rumus Norma Jumlah Persentase(%) Sangat Tinggi X > 75 18 18%

Tinggi 60 ≤ x < 75 65 65%

Sedang 45≤ x < 60 17 17%

Total 100 100 Tabel 4.7 menunjukkan jumlah responden yang berada pada kategori sangat tinggi adalah sebanyak 18 orang, kategori tinggi sebanyak 65 orang dan kategori sedang sebanyak 17 orang, sedangkan responden yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah tidak ada. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Islam Indonesia berada pada tingkat kategori tinggi dengan skor antara 60 dan 75. Hal ini didukung pula dengan jumlah responden

(12)

pada kategori sangat tinggi yang paling banyak bila dibandingkan dengan jumlah responden kategori lain.

3. Uji Asumsi

Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji linearitas sebelum dilakukanya uji hipotesis atau uji korelasi. Guna menentukan statistik parametrik atau non-parametrik dalam pengujian hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu melakukan uji asumsi. Uji asumsi parametrik dapat dilakukan apabila sudah terpenuhinya syarat normal dan linier dari dua variabel yang terdistribusi.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas yang dilakukan ialah untuk mengetahui sebaran data yang terdistribusi dengan normal pada masing-masing variabel. Sebaran data yang dikatakan normal apabila analisis statistik yang didapat koefisien signifikansi (p)>0.05. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk, diperoleh data sebaran tidak nomal pada variabel kecanduan Internet (p < 0.05, p = 0.002) dan sedangkan variabel kontrol diri menunjukkan sebaran data yang normal (p > 0.05, p = 0.195). Tabel di bawah ini merupakan hasil uji normalitas pada kedua variabel:

Tabel 4.8 Uji Normalitas

Variabel Signifikansi (p) Keterangan Kecanduan Internet 0.002 Tidak Normal Kontrol Diri 0.195 Normal

(13)

b) Uji Linieritas

Uji liniaritas dilakukan guna mengetahui apakah kedua variabel memiliki korelasi yang linier atau tidak. Kedua variabel bisa dikatakan memiliki korelasi yang linier, jika nilai koefisien signifikansi (p)<0.05 pada linierity. Berikut adalah hasil uji liniaritas antara variabel tawakal dan stres akademik:

Tabel 4.9 Uji Linearitas

Variabel Signifikansi (p) r Keterangan Kecanduan Internet 0.000 26.211 Linear

Terhadap Kontrol diri Hasil uji liniaritas tersebut menunjukkan bahwa kontrol diri

dan kecanduan Internet bersifat linier. Kedua variabel memiliki nilai F Linierity sebesar 26.211 dengan koefisien signifikansi 0.000 (p<0.05) yang artinya variabel kontrol diri dan variabel kecanduan Internet memiliki hubungan linier yang signifikan.

4. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa sebaran data kecanduan Internet tidak terditribusi normal dan sebaran data kontrol diri terdistribusi normal. Hasil analisis juga memenuhi uji liniaritas. Hal ini menunjukkan bahwa uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik non-parametrik. Uji korelasi yang digunakan adalah korelasi Spearman-rho melalui program SPSS 23.0 for Windows.

(14)

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan negatif antara kontrol diri dan kecanduan Internet pada mahasiswa. Semakin tinggi tingkat kontrol dirinya, maka semakin rendah tingkat kecanduan Internetnya. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan hasil analisis korelasi Spearman-rho:

Tabel 4.10

Uji Hipotesis Korelasi Variabel Koefisien Korelasi (r) Koefisien Signifikansi (p) Sumbangan Efektif Keterangan Kecanduan Internet dan Kontrol Diri -0,485 0,000 23,5% Signifikan

Hasil uji hipotesis atau korelasi dengan Spearman-rho menunjukkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan negatif antara kecanduan Internet dengan kontrol diri pada mahasiswa. Koefisien korelasi (r) yang diperoleh adalah -0.485 dengan koefisien signifikansi (p) 0.000 (p < 0.05). sumbangan efektif sebesar 23,5%.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dalam menghubungkan kontrol diri dan kecanduan Internet mahasiswa Universitas Islam Indonesia, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri dan kecanduan Internet (r= -0,485; p = 0,000; p < 0,05). Hasil analisis juga menunjukkan adanya kontribusi sebesar 23,5% dari kontrol diri terhadap kecanduan Internet. Skor

(15)

korelasi menunjukkan arah hubungan antara kedua variabel tersebut negatif, di mana hubungan negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi kontrol diri, maka semakin rendah kecanduan Internet yang dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah kontrol diri, maka semakin tinggi kecanduan Internet yang dimiliki.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiana dkk (2004) bahwa terdapat pengaruh negatif dari kontrol diri terhadap kecanduan Internet. Hal ini mengisyaratkan bahwa semakin tinggi kontrol diri seseorang dalam menggunakan Internet, maka akan semakin rendah kecanduan Internet yang dimilikinya. Widiana dkk (2004) mengatakan bahwa setiap individu memiliki suatu mekanisme yang dapat membantu mengatur dan mengarahkan perilaku yaitu kontrol diri.Ningtyas (2012) mengatakan bahwa individu yang mampu mengontrol dirinya berarti individu tersebut memiliki self control.

Penelitian lain yang sejalan yaitu penelitian oleh Ningtyas (2012) yang terdapat hubungan negatif antara kontrol diri dengan kecanduan Internet pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES. Semakin rendah kontrol diri maka semakin tinggi kecanduan Internet. Terujinya hipotesis dalam penelitian Ningtyas (2012) yaitu disebabkan oleh tingginya pemakaian internet secara berlebihan, sehingga dalam mengendalikan perilaku kurang baik atau rendah. Pengguna internet yang mempunyai kontrol diri yang tinggi akan mampu memandu, mengarahkan dan mengatur penggunaan Internet.

(16)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kecanduan Internet yang muncul pada mayoritas mahasiswa berada pada kategori sedang. Perolehan persentase mahasiswa dengan kecanduan Internet sedang tersebut adalah sebesar 57% (57 orang). Sedangkan sisanya 34% (34 orang) pada kategori rendah, 1% (1 orang) pada kategori sangat rendah, 7% (7 orang) pada kategori tinggi, dan 1% (1 orang) pada kategori sangat tinggi. Persentase kecanduan Internet tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Islam Indonesia memiliki kecanduan Internet yang sedang. Munculnya kecanduan Internet tersebut juga disebabkan oleh kontrol diri yang rendah. Aini (2011) mengatakan bahwa secara umum orang yang mempunyai kontrol diri yang tinggi akan menggunakan waktu dengan tepat dan mengarah pada perilaku yang lebih utama.

Penelitian ini tentunya memiliki beberapa keterbatasan dalam berbagai hal, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat respon bias yang dilakukan oleh responden sehingga memunculkan adanya faking good maupun faking bad dalam menanggapi pertanyaan dalam alat ukur. Selain itu, keterbasan yang dimiliki peneliti yaitu seperti pelaksanaan penyebaran angket pada mahasiswa yang tidak dalam pengawasan penuh peneliti dikarenakan peneliti membagikan kuesioner pada responden kemudian menginggalkan responden untuk mengisi kuesioner sendiri. Jumlah responden laki-laki dan perempuan yang berpartisipasi dalam penelitian ini tidaklah seimbang. Bisa dikatakan, hal ini menyebabkan

(17)

data yang diperolah kurang representatif. Kelemahan lainnya dalam penelitian ini yaitu teori kontrol diri yang digunakan adalah teori Averill yang sebenarnya adalah teori personal kontrol dan juga meneliti self-control yang juga termasuk dari dimensi internet addiction.

Gambar

Tabel 4.8    Uji Normalitas
Tabel 4.9    Uji Linearitas
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kecanduan Internet yang muncul pada  mayoritas mahasiswa berada pada kategori sedang

Referensi

Dokumen terkait

Klasifikasi adalah suatu proses untuk mengelompokkan sejumlah data ke dalam kelas-kelas tertentu yang sudah diberikan berdasarkan kesamaan sifat dan pola yang terdapat dalam

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran

Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu, untuk mengetahui eksistensi grup musik Gurindam Lamo dalam melestarikan seni tradisi tari balanse madam dan musik gamad di Kota

23 Setiap ekstrak daging dan produk bubuk yang berasal dari daging 24 Olahan perut, kandung kemih dan usus (selain kulit luar) A Daging unggas.

• Gross NPL meningkat ke 4,21% dan Net NPL ke 2,70% dikarenakan Bank mengalami penurunan kualitas aset dari beberapa portofolio korporasi, sementara itu kualitas aset Perbankan

Program-program dan kerja sama yang dibuat oleh Matahari Department Store merupakan bentuk dari relationship oriented promotion untuk menciptakan loyalitas konsumen

Usahakan untuk tidak memeandikan bayi baru lahir dengan posisi berendam apabila tali pusat bayi belum puput atau belum terlepas.. Saat memakaikan popok, sebaiknya

jelaskan bahwa berkurangnya jumlah buah karena pengaruh genangan disebabkan karena berkurangnya total bahan kering tanaman sebagai akibat rendahnya efisiensi peng- gunaan