GEMELLI
Wisnu Surya Pamungkas
110.2007.294
Pembimbing :
Pendahuluan
Jumlah kehamilan kembar terjadi kira kira 1:89
kehamilan
Berbagai faktor mempengaruhi kehamilan ganda.
Kehamilan ganda perlu perhatian khusus
Banyak komplikasi yang berpengaruh pada ibu dan
bayi.
Perlunya dilakukan ANC yang baik dan berkualitas
IDENTITAS
:
Nama
: Ny. D
Umur
: 32 th
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat
: Jl. Cipinang ban bundar,
ANAMNESA
Autoanamnesa tanggal 7 november 2012
Keluhan Utama :
keluar air bening sejak 2 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
pasien datang dengan keluhan keluar air bening dari
kemaluan sejak 2 jam SMRS. Pasien mengaku G1P0A0 hamil 36 minggu, hpht 23 februari 2012. Riwayat ANC di RSPAD. Pasien merasa keputihan (-), demam (-), flek (-), mules (-), gerak janin aktif
Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 tahun
Siklus : Teratur
Lama haid : 6-7 hari
Banyaknya : 3-4 pembalut / hari
Dismenorrhe : (+)
HPHT : 23 februari 2012
TP : 30 november 2012
Riwayat Perkawinan
Status Pernikahan : menikah 1 x
Usia menikah : 1 tahun
Riwayat obstetri
Anak I : kehamilan sekarang
Riwayat KB : tidak menggunakan Riwayat ANC : Teratur
RPD & RPK
Riw. hipertensi
Riw. Penyakit jantung disangkal Riw. Penyakit asma
Riw. DM
PEMERIKSAAN FISIK
Status
generalis
Keadaan umum / kesadaran : baik / CM
Tanda Vital :
TD : 120/80 mmhg
Nadi : 88x/m
RR : 22x/mnt
Suhu : 36,5
Kepala : Rambut hitam,tidak mudah dicabut Mata : CA(-), SI(-)
THT : Faring hipermis(-), tonsil T1-T1 tenang Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar
tiroid tidak membesar
Thorax :
Cor : S1-S2 reguler, murmur(-), gallop(-) Pulmo : Suara nafas vesikuler, Rh-/-, Wh -/-
Mammae : Simetris, hiperpigmentasi pada areola,
benjolan(-), retraksi puting(-)
Abdomen : Lihat status obstetrikus Ekst : Akral hangat -/-, udem -/-
STATUS OBSTETRIKUS Abdomen
Inspeksi : Perut membuncit, arah memanjang
Palpasi :
Leopold I : TFU 34 cm, teraba 1 bagian besar, bulat, keras dan teraba 1 bagian besar, bulat, lunak
Leopold II : teraba punggung janin berada di sebelah kiri dan kanan
Leopold III : teraba 1 bagian besar, bulat, keras, Leopold IV : belum masuk PAP
Auskultasi : DJJ I 146 x/menit dan II 142 x/menit,
Kesan : TFU 34 cm, janin presentasi kepala-bokong gemelli hidup keduanya
Inspeksi : Vulva/urogenital tenang, Inspekulo : fluor albus (-), fluksus (-)
VT : Portio lunak, OUE terbuka, pembukaan 2 cm,
PEMERIKSAAN PENUNJANG Px. Laboratorium Darah : Hb : 11,8 g/dl Ht : 38 % L : 4500/ul Tr : 223.000 MCV : 86 fl MCH : 29 PG MCHC : 33 g/dl GDS : 64 mg/dl
USG ( 17-10-2012)
Janin : gemelli, hidup presentasi kepala bokong Plasenta : di corpus anterior
Amnion : cukup, tampak sekat
Biometri : janin 1 BPD 8,35, AC 26,51, FL 6,35, HC 30,94, TBJ 1971
janin II BPD 8,07, AC 23,94, FL 6,15, HC 29,14, TBJ 1714
CTG (6-11-2012)
Janin I
Frek. dasar : 130 x dpm Akselerasi : (-)
Deselerasi : (-)
Gerak janin : 2x/10 menit HIS : (-) Diagnosis KTG kategori II Janin II Frek. Dasar : 135 x dpm Akselerasi : (+) Deselerasi : (-)
Gerak janin : 2x/10 menit HIS : (-)
RESUME
Pasien wanita, 32 thn datang dengan keluar air bening sejak 2 jam SMRS. Pasien mengaku G1P0A0 hamil 36 bulan. , flek (-), mules (-), gerak janin (+). ANC 4 kali di RSPAD.
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis dalam batas normal
Status Obstetri :
TFU 34 cm, janin presentasi kepala-bokong gemelli hidup keduanya, DJJ (+) 146 dan 142 kali/menit.
VT : Portio lunak, OUE terbuka, pembukaan 2 cm, ketuban (+)
Pemeriksaan laboratorium :
DIAGNOSIS
Ibu : G1P0A0 hamil 36 minggu + kpd 2 jam
Janin : gemelli, presentasi kepala-bokong hidup
keduanya
PROGNOSIS
Ibu : Dubia ad bonam
Janin : Dubia ad malam
penatalaksanaan
Rd/ - Cek DPL, UL, GDS, CTG, BT, CT
- Observasi TTV
Rth/ - SC cito
- ceftriaxone 1 x2 gr
Red/ Menjelaskan rencana diatas pada pasien dan
keluarganya
Laporan operasi
Diagnosis pra bedah : G1 H36 minggu janin gemelli presentasi kepala bokong hidup keduanya, belum in partu, menolak induksi + kpd 2 jam
Tindakan : SCTPP
Diagnosis pasca bedah : P2A1 post sc, NKB-SMK, gemelli, monokorion-diamnion
Pasien berbaring diatas meja operasi dalam anestesi spinal Dilakukan antiseptik daerah lapangan operasi dan sekitarnya Insisi pfannensteil, saat peritoneum dibuka, tampak uterus
gravidus
SBU disayat tajam semilunar, ditembus tumpul, dilebarkan
Dengan meluksir kepala dilahirkan bayi I laki-laki
2150 gr, AS 9/10 air ketuban jernih jumlah sedikit ; dengan menarik kaki lahir bayi II laki-laki 2000 gr, AS 9/10, air ketuban jernih jumlah cukup
Plasenta monokorion – diamnion
Dengan tarikan ringan pada tali pust dilahirkan
plasenta lengkap
Kedua ujung SBU dijahit hemostasis
SBU dijahit 2 lapis dengan vicryl no.1 dengan cara
Diyakini tidak ada perdarahan dari SBU
Pada explorasi, kedua tuba dari ovarium dalam
batas normal
Perdarahan di rawat dan diyakini alat dan kassa
lengkap
Abdomen dijahit lapis demi lapis
Perdarahan 300 cc, urin 200 cc jernih Tindakan selesai
catatan kemajuan perawatan
6 november 2012 Ibu
S : kaki masih sulit di gerakkan
O : KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,5ºC
Status generalis : dalam batas normal Status obstetric
I : v/u tenang, perdarahan aktif (-), TFU 2 jari di bawah pusat, luka operasi tertutup kassa kering.
A: NH 1 P1 post sc a/i gemelli + KPD 2 jam P: Rencana diagnostik :
Observasi TTV, perdarahan. Cek DPL post op.
Rencana terapi : Mobilisasi bertahap Motivasi ASI As.mefenamat 2 x 500 mg Cefadroxil 2 x 500 mg Sangobiad 1 x 1 BAYI S : I : menangis (+), minum (+) II : menangis (+), minum (+) A : I : NKB SMK : II : NKB SMK P : di ruang transisi
7 November 2012 IBU
S : nyeri luka operasi (+) grade 2
O : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,5ºC
Status generalis : dalam batas normal Status obstetric
I : v/u tenang, perdarahan aktif (-), TFU 2 jari di bawah pusat, luka operasi tertutup kassa kering.
A: NH II P1 post sc a/i gemelli + KPD 2 jam P: Rencana diagnostik :
Observasi TTV, perdarahan. Cek DPL post op.
Rencana terapi : Mobilisasi bertahap Motivasi ASI As.mefenamat 2 x 500 mg Cefadroxil 2 x 500 mg Sangobiad 1x 1 BAYI S : I : menangis (+), minum (+) II : menangis (+), minum (+) A : I : NKB SMK : II : NKB SMK P : di ruang transisi
8 November 2012 IBU
S : nyeri luka operasi (+) grade 2
O : KU baik, CM, TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,6ºC
Status generalis : dalam batas normal Status obstetric
I : v/u tenang, perdarahan aktif (-), TFU 2 jari di bawah pusat, luka operasi tertutup kassa kering.
A: NH III P1 post sc a/i gemelli + KPD 2 jam P: Rencana diagnostik :
Observasi TTV, perdarahan. Cek DPL post op.
Rencana terapi : Mobilisasi bertahap Motivasi ASI As.mefenamat 2 x 500 mg Cefadroxil 2 x 500 mg Sangobiad 1 x 1 BAYI S : I : menangis (+), minum (+) II : menangis (+), minum (+) A : I : NKB SMK : II : NKB SMK P : di ruang transisi
Tinjauan Pustaka
A. DEFINISI
Gemelli : kehamilan dengan dua janin / lebih.
B. INSIDEN & ETIOLOGI
Hukum Hellin > 1 : 89
1. Ras
2. Hereditas
3. Usia maternal & paritas
4. Ukuran ibu
5. Gonadotropin endogen
6. Preparat kesuburan
7. Fertilisasi in vitro
Kehamilan Ganda Monozigot
• Terjadi dari 1 ovum dan 1 sperma
• Bervariasi dalam perkembangannya mjd :
diamnionik dikorionik (72 jam)
diamnionik monokorionik (hari ke 4-8)
monoamnionik monokorionik (hari ke 8)
kembar siam (>8 hari)
Kehamilan Ganda Dizigot
• Terjadi dari 2 ovum
• Berkembang menjadi kembar dengan 2
plasenta, 2 amnion dan 2 korion
Perbedaan
Monozygot
Dizygot
Korion Satu atau Dua Dua
Amnion Satu atau Dua Dua
Tali Pusat Dua Dua
Sirkulasi Darah Janin bersekutu terpisah
Terpisah
Superfekundasi
:
Pembuahan 2 telur pada ovulasi yang sama pada 2
koitus dalam jarak waktu yang pendek
Superfetasi
:
Kehamilan ke-2 terjadi beberapa minggu atau
bulan setelah kehamilan pertama, belum pernah
pada manusia.
KEMBAR DEMPET
Sering disebut kembar siam kembar Chang
dan Eng dari Siam (Thailand)
Terjadi bila pembelahan diskus embrionik
belum lengkap
Jenis :
1. Anterior (torakopagus) paling sering
2. Posterior (piopagus)
3. Sefalik (kraniopagus)
4. Kaudal (iskiopagus)
Gambar kembar dempet jenis
torakopagus dan kraniopagus
PERTUMBUHAN JANIN
1. Berat badan janin biasanya lebih ringan dari janin tunggal.
2. Berat badan kedua janin pada kehamilan kembar tidak sama.
3. Pada kembar Monozygotik bila anastomosis pembuluh darah tidak seimbang yang terjadi pada hamil muda dapat terjadi anomali.
Yang berupa monstrum/arkardiakus: * Arkardiakus Asefalus
* Arkardiakus Akornus * Arkardiakus Amorfus
4. Bila ketidakseimbangan terjadi pada kehamilan
yang lebih tua, terjadi sindrom transfusi fetal:
Pada janin yang mendapat darah lebih:
Hidramnion, Polisitemia, Edema,
Pertumbuhan janin yang lebih besar.
Pada janin yang mendapat darah kurang:
Oligohidramnion, Anemia, Dehidrasi,
Mikrokardia, Janin lebih kecil.
5.
Pada kehamilan dizygotik, janin yang satu
dapat meninggal (fetus papiraseus) atau
diresorbsi sempurna, dan lainnya tumbuh
terus sampai matur.
DIAGNOSIS:
1. Anamnesis.
• Perut lebih buncit dari semestinya dengan usia kehamilan.
• Gerakan janin lebih banyak. • Pengobatan infertilitas.
• Riwayat turunan kembar. • Umur dan Paritas.
• Keluhan subyektif, perasaan berat, sesak napas, bengkak kaki.
• Penambahan berat badan yang mencolok pada awal kehamilan.
2. Pemeriksaan Fisik
• Uterus lebih besar dibanding usia kehamilan.
• Berat badan yang meningkat cepat tanpa edema dan obesitas.
• Gerakan janin lebih sering teraba.
• Teraba bagian kecil janin yang banyak.
• Teraba dua bagian besar janin yang berdampingan. • Teraba tiga bagian janin atau lebih.
• Terdengar dua denyut jantung janin pada dua tempat yang berbeda.
• 3.
Pemeriksaan Penunjang:
• USG :
Dapat dilihat dua bayangan janin, amnion, plasenta, korion, 2 denyut jantung.
• X-Ray
DIAGNOSIS PASTI
:
1. Teraba 2 kepala, 2 bokong, dan satu atau dua
punggung
2. Terdengar dua denyut jantung yang letaknya
berjauhan dengan perbedaan paling sedikit 10
denyut per menit
3. USG
4. Rontgen foto abdomen
DIAGNOSIS BANDING
:
1. Hidramnion
2. Kehamilan dengan mioma uteri atau kistoma
ovarii
PENGARUH TERHADAP IBU & JANIN 1. Terhadap Ibu:
• Kebutuhan zat makanan ↑ Anemia
• Uterus yang besar sesak napas, sering miksi • Inersia Uteri
• HPP dan solutio plasenta • Frekuensi PEB/Eklampsi ↑ 2. Terhadap janin: • Prematur • Usia kehamilan ↓ • Abortus • Kematian ↑ • Malformasi • Malpresentasi • Kelainan Bawaan
PENANGANAN DALAM KEHAMILAN
• Perawatan prenatal yang baik
• Diagnosis sudah ditegakkan pemeriksaan lebih sering • Kehamilan 30 mg, koitus dan perjalanan jauh dihindari • Periksa darah lengkap, Hb dan gol. darah
• Istirahat yang cukup, terapi dengan obat-obatan
• Diet makanan, banyak kalori, protein, mineral dan asam lemak esensial
PENANGANAN DALAM PERSALINAN
• Bila anak pertama letak memanjang kala I seperti
biasa episiotomi Mediolateral
• Bayi pertama lahir lakukan pemeriksaan luar dan
vaginal untuk mengetahui letak dan keadaan janin
kedua.
• Bila letak memanjang, ketuban dipecahkan dan
dialirkan perlahan lahan.
• Dipimpin meneran, dan tekanan terkendali fundus
uteri.
• Waspada terjadinya perdarahan postartum
• Bila janin kedua letak lintang, denyut jantung tidak teratur, prolaps tali pusat, solusio plasenta lakukan tindakan obstetri.
• Letak lintang lakukan versi luar, tidak berhasil versi ekstraksi .
• Letak memanjang (presentasi kepala) Ekstraksi vakum atau forceps
Indikasi Seksio sesaria:
1. Janin pertama letak lintang.
2. Janin kedua lebih besar dari yang pertama dan posisi sungsang 3. Prolaps tali pusat.
4. Plasenta previa. 5. Interlocking.
6. Disfungsi uterus hipotonik
7. Hipertensi yang diperburuk kehamilan 8. Gawat janin
• Segera setelah anak kedua lahir, pasien diberi 10 UI oksitosin, TFU diawasi.
• Bila plasenta lepas, lahirkan lalu beri 0,2mg methergin. • Kala 4 diawasi secara cermat, antisipasi HPP.
ANALISA KASUS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Pemeriksaan fisik:
- perut membuncit, memanjang
- palpasi tanda-tanda pasti kehamilan ganda - auskultasi terdapat 2 pungtum maksimum - presentasi kepala-bokong frekuensi sering
• Berdasarkan hasil USG didapatkan gemelli, hidup presentasi kepala bokong
• Pada pasien ini terjadi KPD 2 jam sedangkan pembukaan belum lengkap dan pasien menolak untuk dilakukan induksi sehingga dilakukan tindakan SC.