• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data Spektrum Spektroskopi FT-IR untuk Menentukan Tingkat Oksidasi Polianilin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Data Spektrum Spektroskopi FT-IR untuk Menentukan Tingkat Oksidasi Polianilin"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

92

Analisis Data Spektrum Spektroskopi FT-IR untuk Menentukan Tingkat Oksidasi

Polianilin

Aspi1), Mariana Bara’allo Malino1), Boni Pahlanop Lapanporo1)

Program Studi Fisika, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Pontianak

Email : kakde_aspi@yahoo.com Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan salah satu pemanfaatan metode FT-IR yakni untuk menentukan tingkat oksidasi dengan contoh sampel adalah PANi. PANi disintesis menggunakan polimerisasi elektrokimia galvanostatis serta didoping oleh dopan HCl dengan variasi dopan 1,5 M, 1,75M, 2 M, 2,25 M, dan 2,5M. Spektrum transmitansi FT-IR menunjukkan peningkatan konsentrasi dopan HCl akan cenderung menurunkan intensitas transmitansi pada bilangan gelombang yang sama atau mendekati. Spektrum serapan FT-IR PANi menunjukkan keberadaan cincin kuinoid dan cincin benzoid, dan berdasarkan penentuan luasan kuinoid dan luasan benzoid diperoleh tingkat oksidasi optimum garam emeraldin yaitu 0,36 pada konsentrasi dopan 2 M.

Kata Kunci: Spektrum serapan FT-IR, Tingkat oksidasi, Polianilin, Elektrokimia galvanostatik, Dopan.

1. Pendahuluan

FT-IR (Fourier Transform Infrared) spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk analisis berdasarkan pengukuran intensitas infra merah terhadap panjang gelombang dan untuk mendeteksi karakteristik vibrasi kelompok fungsi dari senyawa pada sampel. Saat cahaya infra merah berinteraksi dengan sampel, molekul-molekul yang saling terikat pada sampel akan mengalami regangan dan mengalami tekukan (Kang dkk, 1998). Hasil spektrum menunjukkan absorbansi dan transmisi molekul yang menggambarkan rekaman data molekul dari sampel tersebut. Tidak ada rekaman data yang sama untuk tiap molekul yang berbeda sehingga spektroskopi FT-IR dapat digunakan untuk berbagai tipe analisis (Day dan Underwood, 2001). Contoh dari aplikasi FT-IR memberikan informasi seperti menentukan struktur molekul pada polimer, indentifikasi senyawa berikatan kovalen, mengetahui kemurnian bahan, dan gugus fungsi dari molekul (Suseno dan Sofjan, 2008).

PANi (polianilin) merupakan polimer konduktif yang memiliki tiga tingkat keadaan oksidasi tergantung pada jenis doping dan tingkat doping dalam sintesis (Eipstein dan Macdiarmind, 1991). Tiga tingkat keadaan oksidasi PANi yakni leukomeraldin (tereduksi penuh), emeraldin (teroksidasi setengah), dan pernigranilin (teroksidasi penuh) (Wibowo, 2007).

Dari ketiga tingkat keadaan oksidasi PANi yang banyak dipelajari karena konduktivitas

listriknya yang dapat diatur, mempunyai aplikasi paling luas dan banyak diteliti adalah emeraldin (Maddu dkk, 2008; Abia, 2006). Karakteristik yang khas dengan tingkat oksidasi yang berbeda, membuat PANi sangat cocok dipakai sebagai contoh aplikasi FT-IR untuk menentukan tingkat oksidasi.

Penelitian ini mengkaji tentang salah satu pemanfaatan FT-IR yakni untuk mengetahui tingkat oksidasi PANi dan diberi doping dengan dopan HCl melalui sintesis menggunakan metode polimerisasi elektrokimia galvanostatis. 2. Landasan Teori

Fourier Transform Infrared (FT-IR)

Atom-atom di dalam suatu molekul tidak diam melainkan bervibrasi (bergetar). Jika sinar inframerah dilewatkan melalui sampel senyawa organik, maka terdapat sejumlah frekuensi yang akan diserap, ada yang diteruskan dan ada yang ditransmisikan tanpa diserap. Serapan cahaya oleh molekul bergantung pada struktur elektronik dari molekul tersebut. Jika molekul menyerap energi akan terjadi perubahan energi vibrasi dan energi rotasi (Day dan Underwood, 2001).

Penyerapan energi pada berbagai frekuensi dapat direkam oleh spektrofotometer inframerah dan diplot sebagai fungsi frekuensi atau panjang gelombang radiasi (1/cm) serta transmitansi (%T) (Kang dkk, 1998). Pada suhu kamar, setiap ikatan molekul senyawa mempunyai frekuensi yang karakteristik akan terjadi vibrasi regangan (stretching vibrations) dan vibrasi tekukan (bending vibrations) dimana

(2)

93

sinar inframerah dapat diserap pada frekuensi

tersebut (Suseno dan Sofjan, 2008). Tingkat oksidasi

Tingkat oksidasi adalah hasil perbandingan luasan kuinoid terhadap jumlah luasan kuinoid dan luasan benzoid, seperti persamaan (1).

B Q Q

L

L

L

TO

(1) dengan :

LQ : luasan kurva di bawah puncak kuinoid, LB : luasan kurva di bawah puncak benzoid, TO : tingkat oksidasi yang dinyatakan sebagai perbandingan luasan kuinoid terhadap jumlah luasan kuinoid dan luasan benzoid.

Polianilin

Polianilin (PANi) adalah penggabungan monomer-monomer anilin yang membentuk cincin-cincin benzoid (B) dan cincin-cincin kuinoid (Q) yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh atom nitrogen (N) melalui ikatan amina dan imina. PANi dalam keadaan basa terlihat pada Gambar 1, yang bersifat isolator (Triyana, 2000).

Gambar 1. Struktur PANi secara umum dalam bentuk basa (Kusumawati, 2008). PANi dapat dituliskan dengan lambang [(-B-NH-B-NH-)x (-B-N=Q=N-)1-x]n dengan B menunjukkan (C6H5NH2) dan Q adalah (C6H5N). Jadi PANi terdiri atas gugus tereduksi (-B-NH-B-NH-) seperti ditunjukkan pada Gambar 1, dan gugus teroksidasi (-B-N=Q=N-) yang ditunjukkan pada Gambar 1. Besaran y dengan 0

≤ y ≤ 1 adalah faktor reduksi yang menunjukkan gugus quinoid dalam PANi (Handojo dan Junus, 2003).

Nilai y = 0 merupakan keadaan teroksidasi penuh PANi yang disebut pernigraniline seperti ditunjukkan pada Gambar 2.a, dengan rumus molekul (-B-N=Q=N-B-N=Q=N-)n. Apabila y = 0,5, PANi berada dalam tingkat setengah teroksidasi yang disebut emeraldine base (EB) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.b dengan rumus [(-B-NH-B-NH-)-(-B-N=Q=N-)]n. Jika y = 1, PANi berada dalam keadaan tereduksi penuh yang disebut leucomeraldine seperti ditunjukkan pada Gambar 2.c dengan rumus molekul (-B-NH-B-NH-B-NH-B-NH)n (Kusumawati, 2008).

(a)

(b)

(c)

Gambar 2. Struktur polianilin berbentuk basa (a). pernigranilin, (b). emeraldin, (c). leukomeraldin (Kusumawati, 2008). Basa emeraldin yang didoping akan menghasilkan PANi berbentuk garam emeraldin dengan struktur seperti Gambar 3. Garam emeraldin diperoleh melalui pendopingan atom nitrogen yang berikatan imin dengan cincin quinoid dari gugus teroksidasi dalam basa emeraldin (Kang dkk, 2003).

Gambar 2.3 Struktur garam emeraldin (Triyana, 2000).

PANi dapat disintesis dengan menggunakan metode kimia dan metode elektrokimia. Metode elektrokimia galvanostatis adalah metode yang menggunakan arus listrik tetap di antara kedua elektroda selama proses sintesis berlangsung (Davis, 2004). Sintesis elektrokimia galvanostatis dilakukan dengan menggunakan monomer anilin dan asam dalam larutan elektrolit. Asam yang biasa digunakan adalah asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4) (Bard dan Larry, 2001).

3. Metode Penelitian Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian adalah: monomer anilin (C6H5NH2) produksi Mercks, asam klorida (HCl) 37% produksi Mercks, metanol (CH3OH) produksi Mercks, dan akuades.

Peralatan yang digunakan adalah power supply (PS)/catu daya, Ampermeter (A), voltmeter (V), gelas beaker, dua buah elektroda

(3)

94

Tembaga (Cu), pipet, pompa, oven, kabel

penghubung, Spektrofotometer FT-IR. Sintesis Polianilin

Penelitian persiapan sampel dilakukan dengan variasi konsentrasi dopan HCl yakni 1,5M, 1,75M, 2M, 2,25M dan 2,5M, dengan volume total 10 ml dalam sel dengan perbandingan 1:2,5:6,5. Sel elektrokimia dapat dilihat pada Gambar 3. Arus yang digunakan yaitu 4 mA dan lama sintesis 1 jam. Endapan yang menempel pada anoda dicuci beberapa kali dengan akuades dan dikeringkan.

Gambar 3. Sel elektrokimia. Karakterisasi FT-IR

Karakterisasi FT-IR dilakukan dengan pengamatan hasil rekaman data pada bilangan gelombang 400-1700 cm-1. Serta dengan dibantu program autocad, dan selanjutnya tingkat oksidasi PANi ditentukan berdasarkan persamaan [1].

4. Hasil dan Pembahasan Karakterisasi FT-IR

Uji spektroskopi FT-IR bertujuan untuk melihat gugus fungsional sampel PANi yang telah disintesis dan untuk menentukan tingkat oksidasi PANi. Bilangan gelombang yang muncul pada pengujian mengacu pada referensi hasil penelitian E.T.,Kang, Triyana, dan lain-lain. Spektrum serapan FT-IR PANi dengan dopan HCl 1,5 M pada Gambar 4 menunjukkan puncak-puncak utama 1562,34 cm-1 dan 1481,33 cm-1, yang merupakan sinyal modus dari kuinoid dan benzoid. Pita vibrasi lain adalah regangan (strectching) C-N pada 1300,02 cm-1 dan 1242,16 cm-1 dan vibrasi tekukan (bending) C-H pada 1105,21 cm-1 dan 798,53cm-1.

Gambar 4. Hasil spektroskopi FT-IR untuk PANi yang didoping oleh 1,5 M HCl. Spektrum serapan FT-IR PANi dengan dopan HCl 1,75 M pada Gambar 5 menunjukkan puncak-puncak utama 1560,41 cm-1 dan 1479,40 cm-1, yang merupakan sinyal modus dari kuinoid dan benzoid. Pita vibrasi lain adalah regangan (strectching) C-N pada 1296,16 cm-1 dan 1236,37 cm-1 dan vibrasi tekukkan (bending) C-H pada 1107,14 cm-1 dan 800,46 cm-1.

Gambar 5. Hasil spektroskopi FT-IR untuk PANi yang didoping oleh 1.75 M HCl. Spektrum serapan FT-IR PANi dengan dopan HCl 2 M pada Gambar 6 menunjukkan puncak-puncak utama 1558,48 cm-1 dan 1475,54 cm-1, yang merupakan sinyal modus dari kuinoid dan benzoid. Pita vibrasi lain adalah regangan (strectching) C-N pada 1298,09 cm-1 dan 1236,37 cm-1 dan vibrasi tekukkan (bending) C-H pada 1107,14 cm-1 dan 798,53 cm-1.

(4)

95

Gambar 6. Hasil spektroskopi FT-IR untuk PANi

yang didoping oleh 2 M HCl

Spektrum serapan FT-IR PANi dengan dopan HCl 2,25 M pada gambar 7 menunjukkan puncak-puncak utama 1558,48 cm-1 dan 1473,62 cm-1, yang merupakan sinyal modus dari kuinoid dan benzoid. Pita vibrasi lain adalah regangan (strectching) C-N pada 1298,09 cm-1 dan 1236,37 cm-1 dan vibrasi tekukkan (bending) C-H pada 1111 cm-1 dan 800,46 cm-1.

Gambar 7. Hasil spektroskopi FT-IR untuk PANi yang didoping oleh 2.25 M HCl Spektrum serapan FT-IR PANi dengan dopan HCl 2,5 M pada Gambar 8 menunjukkan puncak-puncak utama 1560,41 cm-1 dan 1475,54 cm-1, yang merupakan sinyal modus dari kuinoid dan benzoid. Pita vibrasi lain adalah regangan (strectching) C-N pada 1300,02 cm-1 dan 1238,30 cm-1 dan vibrasi tekukkan (bending) C-H pada 1120,64 cm-1 dan 800,46 cm-1.

Gambar 8. Hasil spektroskopi FT-IR untuk PANi yang didoping oleh 2,5 M HCl. Pada spektra transmitansi FT-IR terlihat bahwa peningkatan konsentrasi dopan HCl masing-masing sampel PANi cenderung menurunkan intensitas transmitansi pada bilangan gelombang yang sama atau mendekati. Tingkat Oksidasi

Tabel 1 Tingkat oksidasi PANi berdasarkan hasil spektroskopi FT-IR. Konsentrasi (M) LQ LB TO = B Q Q L L L  1,50 0,13 0,42 0,24 1,75 0,45 1,21 0,27 2,00 0,93 1,66 0,36 2,25 0,47 1,03 0,32 2,50 3,77 7,10 0,35

Luasan kuinoid menyatakan luasan dibawah kurva kuinoid yang menunjukan konsentrasi polaron. Konsentrasi polaron yang tinggi terdapat pada PANi yang didoping oleh dopan HCl 2,5 M yaitu 3,77. Namun sampel yang menghasilkan tingkat oksidasi PANi paling mendekati keadaan teroksidasi setengah adalah yang didoping oleh dopan HCl 2 M. Hal tersebut diduga bersumber dari elektroda Cu yang teroksidasi dan melarut dalam cairan asam. Konsentrasi Cu dalam PANi yang didoping oleh HCl 2 M berdasarkan hasil pengukuran AAS sebesar 28,32 ppm.

5. Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini antara lain:

1. Sampel dengan konsentrasi polaron paling besar terdapat pada dopan HCl 2,5 M yakni 3,77.

(5)

96

2. Sampel dengan tingkat oksidasi paling

mendekati keadaan teroksidasi PANi yakni pada dopan HCl 2 M karena mengandung Cu sebesar 28,32 ppm.

6. Referensi

Abia, A.J., 2006, Polyaniline and its Derivatites for Environmentak Analysis, Thesis, East Tennessee State University, East Tennessee.

Bard A.J., dan Larry F.F., 2001, Electrochemical Methods, Fundamental and Applications, 2nd ed., John Wiley and Sons, Inc. New York.

Davis, J. Fred., 2004, Polymer Chemistry: A Practical Approach, Oxford University Press.

Day, R.A.JR, dan Underwood, A.L., 2001, Analisis Kimia Kuantitatif/Edisi Keenam, Erlangga.

Eipstein, A. J, dan Macdiarmid, A.G., 1991, Science and Applications of Conducting Polymers, New York.

Handojo, L., dan Junus, S., 2003, Studi Efek Elektrokromis pada Film Polianilin, Makara Teknologi, Vol.7, No. 3.

Kusumawati, D.H., 2008, Studi Pengaruh Arus Polimerisasi terhadap Konduktivitas Listrik Polianilin yang Disintesis dengan Metode Galvanostatik, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 4 No 1.

Kang, E.T., Neoh, K.G. and Tan, K.L., 1998. Polyaniline: Polymer with Many Interseting Intrinsic Redox State. Prog. Polym. Sci. Vol. 23, 277-324.

MacDiarmid, A.G., 2002. Synthetic Metals : a Novel Role for Organic Polymers. Synthetic Metals 125,11-12.

Maddu, A., S. T. Wahyudi dan M. Kurniati, 2008, Sintesis dan Karakterisasi Nanoserat Polianilin. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi 1(2), Indonesia, 74-78. Roto., Triyana, K., dan Sudirman, R., 2000,

Pengaruh Konsentrasi Pembawa Muatan pada Laju Tanggap PANi sebagai Dasar Sensor Gas. Laporan Penelitian IPD-DIKTI, Yogyakarta.

Silverstain, R.M., dan Bassler, G.C., 1967, Spectrometric Identification of Organic Compounds, Second Edition, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Suseno, J.E., dan Sofjan K.F., 2008, Rancang Bangun Spektroskopi FT-IR (Fourier Transform Infra Red) Untuk Penentuan Kualitas Susu Sapi, Lab Elektronika dan Instrumentasi dan Lab Optoelektronika dan Laser, Berkala Fisika, Vol.11 No.1,.

Triyana, K., 2000, Pengukuran Konduktivitas Listrik Film Tipis Polianilin sebagai Fungsi Suhu dibawah Pengaruh Pemberian Uap Air dan Anneling, Laporan Penelitian IP-DIKTI, Yogyakarta.

Wibowo, A., 2007, Sintesis Dan Karakterisasi Polianilin Sebagai Material Aktif Dalam Plastic Solar Cells. Tesis Diterbitkan. Bandung : institut Teknologi Bandung.

Gambar

Gambar 5.  Hasil spektroskopi FT-IR untuk PANi  yang didoping oleh 1.75 M HCl.
Gambar 7. Hasil spektroskopi FT-IR untuk PANi  yang didoping oleh 2.25 M HCl

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu belajar adalah proses psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi seutuhnya (Sardiman, 2012: 20). Pada praktiknya proses pendidikan dan belajar siswa tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan penyesuaian diri terhadap pasangan pada perkawinan usia muda.. Subjek penelitian ini adalah

Given the sparseness of evidence related to the interaction of audience education level, memory test modality, and time delay, the last research question (RQ2) asks for a comparison

Permasalahan produktivitas bukan dari sekedar ilmu pengetahuan, teknologi, manajamen karena produktivitas juga mengandung pula falsafah dan sikap mental yang selalu

Saat kegiatan belajar matematika berlangsung, tidak jarang seorang guru menyuruh siswa mengerjakan soal setelah materi yang diajarkan telah disampaikan, setelah itu beberapa

Berdasarkan peraturan menteri tenaga kerja nomor: PER.05/MEN/1996, pengertian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen secara

Di dalam sistem ini terdapat dua bagian halaman yaitu halaman bagi guru untuk menginput nilai, dan halaman khusus bagi staff administrasi sekolah untuk mendapatkan informasi

65 UK/UTN SM3T Ekonomi MARSELINUS ROGA LOKO Universitas Negeri Jakarta PPG SM3T UTAMA TIDAK MENGULANG 66 UK/UTN SM3T Ekonomi MARUDUT TUA SIHITE Universitas Negeri Jakarta PPG SM3T