• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU TINGGI MUKA AIR SUNGAI ONLINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU TINGGI MUKA AIR SUNGAI ONLINE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU TINGGI MUKA AIR SUNGAI ONLINE Edy Saputro1, Adian Fatchur Rochim 2, Yuli Christiyono2

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi dan infrastruktur jaringan internet saat ini semakin pesat. Pemanfaatanya juga meningkat di berbagai segi kehidupan masyarakat. Fenomena lain juga marak diberitakan oleh media, yaitu terjadinya bencana banjir di berbagai wilayah negeri. Oleh sebab itu, perlu dibangun aplikasi yang dapat memberikan informasi data tinggi muka air sungai menggunakan koneksi internet.

Bertambahnya operator penyedia internet akhir – akhir ini, menyebabkan terjadinya kompetisi pasar di bisnis ini. Hal ini berdampak pada persaingan tarif dan kualitas, yang memaksa para operator menurunkan tarifnya dengan paket yang relatif murah. Metode yang digunakan dalam merancang sistem ini adalah metode pemrograman terstruktur dengan perangkat bantu pengembangan menggunakan diagram konteks, DFD (Data Flow Diagram), diagram E-R, serta normalisasi basisdata. Pengembangan aplikasi juga membutuhkan perangkat lunak pendukung Apache sebagai web server, PHP dan Delphi sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai basisdata.

Hasil penelitian ini adalah sebuah aplikasi berbasis web yang mampu menampung, mengolah, dan menampilkan data tinggi muka air sungai dari setiap station lokal. Sehingga informasi mengenai ketinggian air di suatu sungai dapat diakses secara online.

Kata-kunci : Sungai, Banjir, Delphi, PHP, Pemantau, Online.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi kehidupan, hal ini juga diiringi dengan kebutuhan akses informasi yang semakin meningkat. misalnya saat seseorang sedang bepergian keluar kota sementara kondisi hujan lebat, maka ia dapat mengakses kondisi ketinggian air sungai di daerah tempat tinggalnya secara online. Sangat sulit saat ini menemukan bidang yang belum tersentuh oleh jaringan komputer.

Proses desain dan administrasi jaringan komputer tentunya memerlukan pengetahuan khusus tentang teknologi jaringan. Dampak dari kecenderungan ini berpengaruh besar terhadap industri komputer dan komunikasi, mulai dari hal pembuatan komputer sampai dengan integrasi sistem. Dampak lainnya adalah adanya pengembangan sistem yang terintegrasi yang dapat memproses dan menstransmisikan berbagai jenis data dan informasi.

Perkembangan TI (Teknologi Informatika) dan standar – standar terknis juga membawa ke arah sistem publik yang terintegtasi sehingga memungkinkan terjadinya pengaksesan sumber – sumber informasi dan data secara virtual dari seluruh dunia dengan mudah. Perkembangan TI dalam bidang jaringan komputer termasuk yang tertinggi dalam era globalisasi sekarang ini. Karena semakin sadarnya akan manfaat dan nilai

tambah yang ditawarkan oleh sebuah jaringan komputer.

Jaringan selular yang baru – baru ini muncul dan menempati posisi booming di masyarakat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi, menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya, mulai dari semakin murahnya perangkat Mobile Station (MS) hingga fitur – fitur yang ditawarkan, salah satunya adalah produk internet GPRS hingga HSDPA yang harganya semakin terjangkau dengan berbagai macam paket, contohnya, operator baru HCPT dikenal produknya sebagai 3 (THREE) menawarkan harga internet unlimited Rp.25.000/bulan, Operator lain, sebut saja IM3 juga menawarkan berbagai macam paket internet murah dengan pilihan time based dan quota based.

Jaringan selular menggunakan R-Interface

(Radio–Interface) untuk mengkoneksikan mobile

station dengan jaringan telekomunikasi, yang dalam implementasi saat ini sering disebut BTS

(Base Transceiver Station).

Jaringan selular memungkinkan pelanggan tidak lagi berkomunikasi dengan batasan tempat, sehingga dapat menggunakan ponsel (telepon selular) untuk berkomunikasi di manapun mereka berada selama masih dalam cakupan sinyal BTS operator telekomunikasi. Dalam perkembanganya, telepon selular menawarkan fitur – fitur yang semakin fleksibel dan kompleks. Sebagai contoh, dengan menggunakan telepon selular seorang pelanggan memiliki kebebasan berkomunikasi baik mobile voice dan mobile data secara mudah. Memperhatikan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan 1

Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro

2

(2)

memanfaatkan koneksi GPRS untuk mengirim data pada simulasi aplikasi pemantau tinggi air sungai online.

Memperhatikan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan memanfaatkan koneksi GPRS untuk mengirim data pada simulasi aplikasi pemantau tinggi air sungai online.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah mempelajari bahasa pemrograman Delphi, PHP, dan Teknologi GPRS, pada studi kasus aplikasi penggunaan GPRS untuk pengiriman data tinggi muka air sungai secara online.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah untuk Tugas Akhir ini adalah : 1. Perancangan sistem dengan memanfaatkan

PHP untuk aplikasi web server dan Delphi pada pembuatan aplikasi Station Data Lokal (SDL) sebagai bahasa pemogramannya dan MySQL sebagai basis datanya.

2. Hanya membahas proses pengiriman data contoh acak yang ditangani oleh Station Data Lokal (SDL) sehingga data terkirim sampai ke web server. Tidak membahas sensor ketinggian air sungai dan proses akuisisi data dari sensor.

3. Tidak membahas tentang proses penggunaan google maps.

4. Tidak membahas jaringan dan kualitas pada koneksi GPRS.

5. Menggunakan modem MOBI, VENUS, SIERA, ZX-200.

6. Menggunakan Sistem Operasi Windows. 7. Dijalankan pada Personal Computer (PC)

atau Notebook. Bukan pada mikrokontroller atau mikroprosessor.

II. KONSEP SISTEM APLIKASI

2.1 Definisi GPRS

Merupakan suatu teknologi telekomunikasi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau

CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G . Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet.

Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringan GPRS

saat ini terpisah dari GSM. GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip tunnelling. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM.

GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah, sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet.

2.2 Alat Bantu Perancangan Sistem

Perancangan suatu sistem memerlukan alat bantu untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam suatu perancangan sistem, beberapa alat-alat perancangan sistem yang dibutuhkan seperti : 1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram-DFD)

DFD memperlihatkan bagaimana aliran informasi dan transformasi data dalam suatu data informasi. DFD dapat digunakan untuk merancang logika sebuah program atau rincian pemrosesan data.

2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD)

merupakan notasi grafis dalam pemodelan, ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antar penyimpanan secara konseptual. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antardata. ERD mempunyai notasi atau simbol yang digunakan dalam menggambarkan ERD 3. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan kumpulan item data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yang diorganisasikan berdasar sebuah struktur tertentu., tersimpan dalam komputer. Perancangan basisdata dapat menggunakan konsep normalisasi. Normalisasi merupakan suatu teknik dalam desain logika suatu basisdata, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik tanpa anomali atau redudansi. Kegunaan normalisasi adalah meminimalisasi pengulangan infromasi, dan memudahkan identifikasi objek/entitas.

(3)

III.PERANCANGAN SISTEM

3.1 Kebutuhan Sistem

Komponen dan informasi yang dibutuhkan aplikasi meliputi :

1. Peta lokasi longitude dan latitude dari setiap sungai atau site yang akan dijadikan sebagai stasiun SDL.

2. Dibutuhkan fungsi penampilan dan penyimpanan log data pada aplikasi SDL untuk runut data dan runut masalah pada stasiun lokal.

3. Diperlukan aplikasi simulator data air sungai pada SDL.

4. Diperlukan sebuah web server dan web hosting untuk menjalankan APSO.

5. Fungsi penampilan informasi data ketinggian air sungai dalam bentuk tabel dan grafik pada suatu station/lokasi.

6. Halaman peta sederhana untuk mempermudah visitor/admin dalam pencarian lokasi station. Sistem komputerisasi akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut, dengan menggunakan Delphi dan PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai basisdatanya, dan Modem GPRS sebagai media pengirim data simulasi.

3.2 Rancangan Sistem SDL dan APSO

Tahapan dalam perancangan sistem APSO adalah DFD (konteks, zero, detil), ERD, dan Normalisasi Data (1NF, 2NF, dan 3NF) [2].

DFD konteks merupakan general sistem yang berisi kesatuan luar sebagai pemberi dan/ atau penerima data dari sistem, dan sistem [2].

DFD zero berisi: Sama dengan diagram konteks, hanya, sistemnya dirinci menjadi proses – proses untuk menghasilkan sistem di atas. Jumlah kesatuan luar, jumlah alur data (dan nama alur data) yang masuk dan keluar dari kesatuan luar harus sama dengan yang ada di konteksnya.

DFD detil adalah penjabaran sebuah proses yang ada di zero bila dirasa proses tersebut dapat diperinci lagi. E/RD adalah kelanjutan dari DFD.

Data store yang ada di DFD saling direlasikan.

Entitas di ERD adalah data store di DFD yang bersifat Master File. Relationship di ERD adalah

data store di DFD yang bersifat Transaction File. Di E/RD ini, atribut – atribut (fields) dari setiap entitas dan relationship harus sudah tergambarkan [3].

Normalisasi data adalah kelanjutan dari E/RD.

Unnormalize data adalah gabungan seluruh atribut

yang ada di E/RD (sehingga tampak ada atribut

yang ganda). 1NF adalah proses penghilangan atribut ganda (menjadi atomic). 2NF adalah proses penentuan key fields, dan menggambarkan ketergantungan fungsional atribut – atribut non key dengan key fieldnya.

3.3 Diagram Konteks

Diagram konteks memperlihatkan sistem sebagai satu proses. Tujuannya adalah untuk memberikan pandangan umum suatu sistem. Diagram konteks menunjukkan sebuah proses yang berinteraksi dengan lingkungannya. Diagram konteks dalam aplikasi telemetri dengan koneksi GPRS pada simulasi pemantauan tinggi muka air sungai online ini, dipengaruhi oleh 3 terminator, yaitu administator, station, dan visitor (pengunjung). Dapat dilihat pada Gambar 3.1. Diagram Konteks Aplikasi Pemantau Tinggi Muka Air Sungai Online Administrator Visitor Informasi Data Station & Data Admin

Url Request

Register Admin & Station Baru, Maintenance

Station

Kirim Data Station & Sungai

Autentikasi &

Validasi Data Reply Url

Gambar 3.1 Diagram konteks sistem aplikasi telemetri tinggi muka air sungai online

3.4 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data memperlihatkan bagaimana aliran informasi dan transformasi data dalam suatu data informasi sistem aplikasi telemetri tinggi muka air sugai online. DFD sendiri dibagi menjadi beberapa level, yang tiap – tiap level akan menggambarkan aliran kerja sistem informasi menjadi lebih detail dan terperinci.

3.4.1 DFD Level 0

DFD level 0 aplikasi telemetri pemantauan tinggi muka air sungai online terdapat lima proses, yaitu proses login, proses daftar, proses admin, proses station, dan proses visitor. Pada proses login pengguna, baik pengguna admin maupun station data lokal (SDL), keduanya wajib memiliki username dan password, yang merupakan syarat masuk ke dalam menu

(4)

utama bagi pengguna admin dan untuk mengakses basisdata bagi SDL.

Gambar 3.2 DFD Level 0

3.4.2 DFD Level 1

3.4.2.1 DFD Level 1 Proses 1

DFD level 1 proses 1 berisi proses yang terjadi pada proses login, yang ditunjukkan oleh Gambar 3.3.

Memasukkan nama dan kunci

Memeriksa nama dan kunci

Proses Daftar Pengguna Admin or Station 1 1.1 1.2 2 administrator Pemeriksanaan nama dan kunci

Identitas admin

station Pemeriksanaan nama dan kunci

Identitas Station

Tampilan Homepage/ Pesan Autentikasi

1.3

Gambar 3.3 DFD Level 1 Proses 1

3.4.2.2 DFD Level 1 Proses 2

DFD level 1 proses 2 ini berisi proses yang terjadi pada proses Daftar, seperti yang terlihat pada Gambar 3.6.

Terdapat dua proses pada DFD level 1 proses 2 ini, yaitu penambahan dan pengubahan data pengguna admin atau SDL baru.

Proses Login 1

Menambah (add) SDL 2.2

Proses Admin Menambah (add) Admin

3 2.3 admin

station

view admin (id, username, password, level, active)

view station (id, name, password, address, level, longitude, latitude, active, added_by)

Add admin (id, username, password, level, active)

Melihat Data Admin or SDL 2.1 Edit Admin 2.4 Edit Station ( ) 2.5 Edit Admin (password, active)

Edit Station (password, address, longitude, latitude, level, active) Add station (id, name, password, address, longitude, latitude, active, added_by)

Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses 2

3.4.2.3 DFD Level 1 Proses 3

DFD level 1 proses 3 ini menggambarkan proses administrator. Adapun proses yang terjadi pada administrator seperti terlihat pada gambar 3.7.

DFD level ini memperlihatkan proses detil dari menambah admin baru dan mengubah data admin. Proses ini juga memperlihatkan proses turunan dari admin dimana terlihat ada dua jenis admin berdasar pada level/hak aksesnya yaitu SuperAdmin dengan Level 1 dan UserAdmin dengan Level 99.

Proses penambahan admin, SuperAdmin akan mengakses seluruh tabel

(id,username, password, level, active) dan

untuk proses mengubah hanya mengakses beberapa tabel (password, active).

(5)

SuperAdmin UserAdmin Proses Login 1 3.1 3.2 Proses Station admin station

Add admin (id, username, password, level, active) 3

4

Edit admin (password, active) view station

Add/Edit (id, name, password, address, longitude, latitude, level, active, added_by) Add/Edit (id, name, password, address, longitude, latitude, level, active, added_by) view station

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses 3

3.4.2.4 DFD Level 1 Proses 4

Bagian ini menggambarkan aliran diagram untuk proses station. Seperti yang terlihat pada Gambar 3.8 edit data_level untuk tabel id, level, dan time dilakukan oleh station (SDL). Sedangkan administrator mengakses tabel data_level melalui hubungan station_id dan id antara tabel station dan data_level. Sementara visitor sebagai entitas luar dari sistem ini, di gambarkan hanya dapat melakukan url request pada sistem.

Insert Level Data (id, level, time)

Admin Proses Login 1 4.2 Station Data_Level 4 4.1 Station view station Validasi Proses Visitor 5

Gambar 3.6. DFD Level 1 Proses 4

3.4.2.5 DFD Level 1 Proses 5

DFD level ini membahas diagram alir proses visitor. dimana visitor yang merupakan eksternal

entitas melakukan url request ke sistem, yang kemudian sistem mereply-nya dengan halaman utama dari aplikasi pemantau sungai online (APSO). Reply: Homepage Client User Proses Station 4 5.1 5

Gambar 3.7. DFD Level 1 Proses 5

3.4.3 DFD Level 2

DFD Level 2 ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proses yang terdapat didalam suatu proses dan penjelasan terperinci mengenai penyimpanannya.

3.4.3.1 DFD Level 2 Proses 1.3

DFD level 2 proses 1.3 berisi proses yang terjadi pada proses penampilan homepage bagi admin dan pemberian pesan autentikasi bagi pengguna SDL.

Login Administrator

Login Station Autentikasi SDL

Proses Daftar 1.3.1 1.3.2 1.3.4 2 Memeriksa Nama dan Kunci 1.2

Menu Utama Admin (Tampilan Menu Admin)

1.3.3

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 1.3

3.4.3.2 DFD Level 2 Proses 3.2

DFD level 2 proses 4.2 membahas lebih detail dari proses request data level station

(6)

pengguna admin, dari diagram 4.2 masih perlu dirinci, bahwa terdapat subentitas admin yaitu SuperAdmin dan UserAdmin. Seperti ditunjukkan pada gambar 3.9 berikut.

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses 4.2

3.5 Diagram E-R (Entity Relationship)

Diagram E-R merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas satu dengan entitas lain dalam sebuah sistem. Pada aplikasi telemetri dengan koneksi gprs pada simulasi pemantauan tinggi muka air sungai online ini, ada 4 entitas yang terlibat, yaitu : Administrator, Station, Data Level dan Visitor. Entitas Administrator mempunyai atribut diantaranya yaitu : id, username, password, level untuk menentukan hak akses tiap – tiap admin dan yang terakhir adalah active.

Diagram E-R pada gambar 3.10 berikut, dapat dilihat bahwa entitas pusat kegiatan sistem adalah entitas Data Level. Antara entitas Administrator dan entitas Station, yang menghubungkan adalah atribut id. Kegiatan utama dari entitas Data Level adalah memproses penyimpanan data yang dikirim oleh tiap – tiap Station teregister, yang berisi atribut Level (tinggi muka air sungai), dan Time (waktu cuplik data).

Gambar 3.10 Diagram E-R

3.6 Perancangan Basis Data

Pengembangan sistem aplikasi ini membutuhkan sebuah sistem basisdata untuk menyimpan data – data yang sudah diproses. Perancangan untuk membuat basisdata ini menggunakan proses normalisasi. Penggunaan proses normalisasi, dimaksudkan agar tidak terdapat pengulangan informasi pada basisdata atau tidak menimbulkan kesulitan pada proses membaca, menambah, menyimpan, mengubah atau menghapus data.

Gambar 3.11 Diagram Basisdata

IV.IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Tahap implementasi mendeskripsikan tampilan-tampilan sistem kemudian sistem tersebut diuji dimana pengujian meliputi proses koneksi dengan basisdata dan pengujian tabel-tabel yang terdapat didalamnya.

4.1 Tampilan Halaman Utama (Homepage) Implementasi tampilan halaman utama (homepage) merupakan tampilan yang pertama kali akan dijumpai oleh pengguna ketika Aplikasi Pemantau Sungai Online diakses, dengan mengetik alamat URL yaitu : http://localhost/water-level/index.php

(7)

Implementasi tampilan awal terlihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan halaman utama APSO

4.2 Halaman Login Administrator

Untuk dapat mengakses halaman administrator, pengguna harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Proses pendaftaran admin baru, hanya dapat dilakukan oleh SuperAdmin, bisa dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Halaman login admin

4.2 Halaman Menu Utama Admin

Gambar 4.3 Halaman Menu Utama Administrator Menu-menu yang ada di halaman menu utama admin antara lain : Tambah Admin, Lihat Admin, Tambah Station, Lihat Station, Cari Koordinat (Lat, Long),

dan Ganti Password.

a. Tambah Admin

Pada menu ini akan ditampilkan form untuk mendaftar admin baru.

Gambar 4.4 Halaman tambah admin baru

b. Lihat dan Edit Admin

Menu ini berisi tabel administrator, dan dari tabel tersebut terdapat link teks untuk mengedit account

pengguna admin.

Gambar 4.5 Halaman daftar admin

Gambar 4.6 Halaman edit admin

c. Tambah Station

Menu ini akan menampilkan halaman form untuk menambah dan mengaktifkan station baru.

Gambar 4.7 Halaman form tambah station d. Lihat dan Edit Station

Menu ini berisi tabel station, dan dari tabel tersebut terdapat link teks untuk mengedit data dan mengaktifkan atau menonaktifkan station.

(8)

Gambar 4.8 Halaman daftar list station

Gambar 4.9 Halaman edit data station f. Cari Koordinat (Lat, Long)

Menu ini dapat digunakan admin saat mencari titik koordinat station baru yang akan didaftar.

Gambar 4.10 Halaman untuk cari koordinat (lat, long)

g. Ganti Password Admin

Menu ganti password dapat digunakan administrator, jika ingin mengganti password lama. Biasanya untuk keperluan keamanan.

V. PENUTUP

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dari proses awal, proses perancangan hingga pengujian sistem, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran guna mengembangkan aplikasi ini ke arah yang lebih sempurna.

5.1 Kesimpulan

1. Fungsi koneksi dial-up gprs dan

auto-reconnect SDL menggunakan modem

(SIERA, MOBI, VENUS, ZX200) berjalan dengan baik.

2. Pengiriman data simulasi tinggi muka air sungai ke host server dapat berjalan, tanpa membutuhkan ip statik pada sistem station lokal.

3. Fitur simulasi data acak yang meliputi 3 trend, yaitu trend Naik, Stabil, dan Turun untuk pengujian validasi data, telah berjalan sesuai desain.

4. Fasilitas Simpan Log dan Buka Log untuk backup data kejadian sungai berjalan dengan sesuai desain.

5. Aplikasi Pemantau Sungai Online (APSO) mampu menampung data simulasi tinggi muka air sungai tiap station dan menyediakan basis data tersendiri bagi tiap station.

6. Pembagian hak akses untuk pengguna admin dan visitor APSO berjalan, pengguna admin terbagi menjadi 2 yaitu Admin Super dengan level 99 dan Admin User dengan level 1.

7. Fasilitas tampilan data tinggi muka air sungai APSO dalam bentuk peta, tabel, dan grafik berhasil diwujudkan.

8. Sebagian besar browser yang ada saat ini, telah mendukung seluruh isi dari aplikasi APSO, baik mobile browser maupun PC browser.

5.2 Saran

1. Akan lebih applicable jika dapat dikembangkan pada sistem minimum mikrokontroler dan keluarganya, sehingga lebih mendekati pada penerapanya.

2. Diharapkan dapat dikembangkan lagi supaya dapat berjalan pada sistem

(9)

operasi linux dan sistem operasi lainya. 3. Dilakukan modifikasi konten informasi

yang lebih detil dan komplek pada Aplikasi Pemantau Sungai Online, sehingga terbangun sistem informasi bencana yang lebih lengkap dan handal.

4. Diharapkan dapat mengganti data simulasi acak dengan data real melalui integrasi dengan aplikasi akuisisi data air sesungguhnya yang menggunakan sensor level air.

5. Diharapkan adanya pengembangan sistem yang memungkinkan untuk dilakukanya kontrol komunikasi dua arah, baik dari sisi SDL ke APSO maupun dari APSO ke SDL. Sehingga mempermudah dalam perawatan dan management perangkat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arbie, Manajemen Database MySQL, Andi, Yogyakarta, 2004.

[2] Azis, M.F., Pemrograman PHP 4 bagi Web

Programmer, PT Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2004. [3] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi, Juli 2010. [4] http://www.mobilecomms-technology.com/projects/gprs_bolivia/gprs_bo livia3.html, Juli 2010. [5] https://argeweb.com/serverhosting/maatwerk. php?txt_taal=en, Juli 2010.

[6] John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979.

[7] Kadir, A., Dasar Pemorgaman WEB Dinamis

Menggunakan PHP, Andi Offset, Yogyakarta,

2001.

[8] Meilir, Page Jones., The Practical Guide to

Structured Systems Design, Second Edition,

Prentice Hall of India, 1988.

[9] Nugroho, Bunafit, PHP & mySQL dengan

Editor Dreamweaver MX, Andi, Jakarta,

2004.

[10] Roger, S. Pressman, Software Engineering – A

Practitioner’s Approach, Fourth Edition,

McGrawHill Companies, Inc. 1996.

[11] Sutabri, T., Analisa Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, 2004.

Edy Saputro (L2F306026)

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Ekstensi 2006, Bidang Konsentrasi Teknik Informatika dan Komputer. UniversitasDiponegoro email: edy.saputro@gmail.com

Semarang, Agustus 2010 Menyetujui

Pembimbing I

Adian Fatchur Rochim, S.T., M.T. NIP. 197302261998021001 Tanggal: __________________ Pembimbing II Yuli Christiyono, S.T., M.T. NIP. 196807111997021001 Tanggal: __________________

Gambar

Diagram  konteks  memperlihatkan  sistem sebagai  satu  proses. Tujuannya  adalah  untuk  memberikan  pandangan  umum  suatu  sistem
Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses 2
Gambar 3.7. DFD Level 1 Proses 5
Diagram  E-R  merupakan  diagram  yang  menggambarkan  hubungan  antara  entitas  satu  dengan  entitas  lain  dalam  sebuah  sistem
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pemahaman responden mengenai ekosistem pesisir terbilang rendah, hanya 19% yang tahu kondisi ekosistem

Abstrak: Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove (Studi tentang Peran Pemerintah untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove

yang kuat akan semakin besar kemampuannya dalam membayar dividen karena dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuditas

Ketuhanan YME, Kebangsaan persatuan Indonesia, rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh hikamt kebijaksanaan dalam permusyawaratan

Mengenai dianutnya bentuk negara kesatuan dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1 ) UUDS 1950 yang berbunyi “Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 155 Tahun 2016 tentang Batas Usia Pesawat Udara Yang Digunakan Untuk Kegiatan Angkutan Udara Niaga.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM

Hasil pengamatan pada polen pepaya IPB 6 yang telah disimpan selama 4 minggu dalam 3 suhu rendah menunjukkan bahwa suhu dan lama penyimpanan tidak ber- pengaruh

- Intesitas terapi, yaitu terapi harus dilakukan sangat intensif. Sebaiknya, terapi formal dilakukan 4-8 jam sehari. Disamping itu , seluruh keluarga pun harus ikut