• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wattmeter Satu Fasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wattmeter Satu Fasa"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Wa

Wattmeter Satu

ttmeter Satu Fasa

Fasa

Tujuan:

Tujuan:

−−

Mengetahui prinsip kerja Mengetahui prinsip kerja wattmeter elektrodinamometer.wattmeter elektrodinamometer.

−−

Mampu menggunakan wattmeter dengan benar pada rangkaian sistem satu fasaMampu menggunakan wattmeter dengan benar pada rangkaian sistem satu fasa atau pada sistem 3 fasa.

atau pada sistem 3 fasa.

−−

BeBersrsamamaasasama ma dedengngan an !o!oltltmmeteter er & & amampepererememeteter r didipepergrgununakakan an ununtutuk k  menentukan faktor da"a.

menentukan faktor da"a.

Pendahuluan:

Pendahuluan:

#al

#alam am ranrangkagkaian ian listlistrikrik$ $ da"da"a a mermerupaupakan kan suasuatu tu besbesaraaran n "a"ang ng penpentinting. g. %k%kuraurann kom

komponponen en dan dan penpengelgelompompokaokan n komkomponponen en daldalam am perperalaalatan tan eleelektrktronionika ka teruterutamtamaa dit

ditententukaukan n karkarena ena kebkebutuutuhan han untuntuk uk menmenghighilanlangkagkan n tentenaga aga lislistritrik k "a"ang ng berberubaubahh menjadi panas. al serupa berla

menjadi panas. al serupa berlaku pula pada motor listrik$ mekanisme ku pula pada motor listrik$ mekanisme pengendalin"a$pengendalin"a$ transfo

transformatormator$ r$ saklarsaklar$ $ dan dan penghpenghantar antar "ang "ang diperdipergungunakan akan dalam dalam bidanbidang g kon!kon!ersiersi tenaga listrik.

tenaga listrik.

#a"a dalam pengukuran da"a listrik din"atakan dalam satuan dasar watt$ merupakan #a"a dalam pengukuran da"a listrik din"atakan dalam satuan dasar watt$ merupakan  perkalian

 perkalian antara antara beda beda potensial potensial dalam dalam satuan satuan !olt !olt dengan dengan arus arus listrik listrik dalam dalam satuansatuan ampere.

ampere.

da"a 'p( )

da"a 'p( ) 'beda potensial(.'arus listrik( ) 'beda potensial(.'arus listrik( ) !.!.ii

Pada rangkaian arus searah 'd*( dengan beban resistor '+($ da"a dapat din"atakan Pada rangkaian arus searah 'd*( dengan beban resistor '+($ da"a dapat din"atakan dalam tiga bentuk persamaan

dalam tiga bentuk persamaan "ang berbeda dengan menerapkan hukum ,hm."ang berbeda dengan menerapkan hukum ,hm. P ) -.I P ) -.I P ) I P ) I.+ .+  P ) -P ) -/+ /+ 

Pada umumn"a pengukuran da"a pada rangkaian d* dilakukan dengan menggunakan Pada umumn"a pengukuran da"a pada rangkaian d* dilakukan dengan menggunakan alatalat ukur d* '!oltmeter d* dan amperemeter d*( karena hasiln"a biasan"a lebih alatalat ukur d* '!oltmeter d* dan amperemeter d*( karena hasiln"a biasan"a lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan wattmeter. +angkaian dasar pengukuran akurat dibandingkan dengan menggunakan wattmeter. +angkaian dasar pengukuran da"a d* dengan menggunakan !oltmeter d* dan amperemeter d* diperlihatkan pada da"a d* dengan menggunakan !oltmeter d* dan amperemeter d* diperlihatkan pada 0ambar1.

0ambar1.

Gambar-1

Gambar-1 Pemasangan !oltmeter dan amperemeter pada pengukuran da"a  Pemasangan !oltmeter dan amperemeter pada pengukuran da"a d*d* 2pab

2pabila ila nilai tahanan dalam nilai tahanan dalam !oltm!oltmeter '+ eter '+ --( diketahui$ maka dapat dilakukan koreksi( diketahui$ maka dapat dilakukan koreksi untuk menghitung nilai sebenarn"a dari arus beban 'I

untuk menghitung nilai sebenarn"a dari arus beban 'I( dan da"a 'P(.( dan da"a 'P(. II ) ) I I 4 4 --/+ /+ -- ) ) 2 2 4 4 -/+ -/+ -

-1/15 1/15

(2)

P ) -.I ) -2 4 -/+ 

-%kuran da"a "ang sangat penting$ terutama untuk arus dan tegangan berulang$ adalah da"a ratarata. #a"a ratarata ini sama dengan ke*epatan ratarata energi "ang diserap oleh suatu beban$ tidak tergantung pada waktu.

Pada pengukuran tegangan beban -rms dan arus beban Irms dengan menggunakan meter  a*$ hasil perkalian -rms  dan Irms  biasan"a bukan merupakan *ara "ang tepat untuk  men"atakan da"a a*. %ntuk sin"al a* sinusoida dengan beda fasa antara !  dan i sebesar

θ$ akan dihasilkan da"a ratarata sebesar6

7 7

P ) '1/7(∫  p.dt ) '1/7(∫ ! i.dt) -rmsIrms *os

θ

8 8

Persamaan tersebut di atas menunjukkan bahwa hasil perkalian -rms  dan Irms  tidak  selalu sama dengan P$ karena hasil perkalian tersebut tidak melibatkan faktor beda fasa. Faktor beda fasa ini '*os

θ( dikenal dengan nama faktor da"a 'power fa*tor$ pf(.

 pf ) *os

θ

Pada beban resistif murni$ ! dan i memiliki fasa "ang sama 'θ ) 8($ sehingga pf ) 1. #engan demikian suatu resistor ideal akan men"erap seluruh energi "ang diteriman"a. #a"a ratarata "ang diserap oleh unsur resistif disebut da"a aktif atau juga disebut sebagai da"a n"ata "ang ditulis dengan lambang P dan satuann"a menurut SI 'Standar  Internasional( adalah watt. Suatu instrumen "ang diran*ang untuk mengindera  pengaruh beda fasa dan menghasilkan nilai "ang benar mengenai da"a ratarata

disebut wattmeter.

#a"a ratarata6 P ) -rms Irms *os

θ

9ika unsur resistif '+( dari beban diketahui$ maka da"a ratarata juga dapat dihitung dengan rumusan6

#a"a ratarata6 P ) -rms Irms *os

θ

) 'Irms:;:( Irms *os

θ

) Irms ':;: *os

θ(

) Irms +

Pada beban kapasitif murni atau induktif murni$ ! dan i memiliki beda fasa

±

<8o sehingga pf ) 8. al ini berarti da"a ratarata pada kedua unsur reaktif ini sama dengan nol. #engan demikian kapasitor dan induktor ideal tidak men"erap energi$ tetapi han"a men"impan dan melepaskan energi "ang diteriman"a.

 =ilai maksimum da"a sesaat pada beban kapasitif murni dan induktif murni dapat din"atakan dalam persamaan6

 p>? ma@ ) Irms >*  p> ma@ ) Irms >

 =ilai maksimum da"a keluarmasuk dalam unsur reaktif tersebut dikenal dengan da"a reaktif "ang didefinisikan sebagai A6

(3)

A ) Irms >

#a"a reaktif ini tidak diserap oleh beban. #a"a tersebut juga disebut sebagai da"a tanpawatt dan din"atakan dengan unit satuan !oltampere reaktif '!ar(. Besaran tersebut ban"ak dipergunakan dalam pembangkitan$ distribusi dan penggunaan da"a listrik. #a"a reaktif juga dapat din"atakan dengan persamaan sebagai berikut6

#a"a reaktif6 A ) Irms >

) 'Irms:;:( Irms'>/:;:( ) -rms Irms sin

θ

ombinasi P dan A pada beban disebut da"a semu S. #a"a semu juga disebut sebagai da"a tampak dan din"atakan dengan unit satuan !oltampere '-2( atau kilo !oltampere 'k-2(. #a"a semu tersebut diukur tanpa memndang sifat impedansi  beban.

#a"a semu6 S )

√'P

C A( $ atau S ) -rms Irms

#engan demikian hasil perkalian antara tegangan beban "ang ditunjukkan oleh !oltmetera* dan arus beban "ang ditunjukkan oleh amperemetera* menunjukkan da"a semu 'S($ bukan da"a ratarata 'P( ataupun da"a reaktif 'A(.

Gambar-2 Segitiga da"a

asil bagi antara P dengan S disebut faktor da"a 'power fa*tor(.  pf ) P/S ) '-rms Irms *os

θ(/'-rms Irms( ) *os

θ

2pabila arus beban tertinggal dari tegangan beban 'beban induktif($ maka dikatakan  beban tersebut memiliki faktor da"a tertinggal 'lagging pf(D sedangkan apabila arus  beban mendahului tegangan beban 'beban kapasitif($ maka dikatakan beban tersebut

memiliki faktor da"a mendahului 'leading pf(.

Pada 0ambar diperlihatkan segitiga da"a "ang mempresentasikan P$ A$ dan S.

Wattmeter:

(4)

Elektrodinamometer dipakai se*ara luas dalam pengukuran da"a$ baik untuk   pengukuran da"a searah 'd*( maupun bolakbalik 'a*( untuk setiap bentuk 

gelombang tegangan dan arus$ dan tidak terbatas pada gelombang sinus saja. Sebuah elektrodinamometer memiliki dua jenis kumparan$ "aitu kumparankumparan "ang diam 'disebut kumparankumparan medan atau kumparankumparan arus( dan kumparan "ang berputar 'disebut kumparan potensial(. Prinsip kerja wattmeter satu fasa untuk bebanbeban arus kuattegangan rendah dapat dijelaskan sebagai berikut 'lihat 0ambar3(6

Gambar-3 Wattmeter elektrodinamometer 

Wattmeter satu fasa memiliki empat buah terminal$ terdiri dari dua buah terminal arus dan dua buah terminal tegangan. umparankumparan arus merupakan dua elemen "ang terpisah "ang dihubungkan se*ara seri dan membawa arus jalajala total 'i*(. umparan potensial ditempatkan di dalam medan magnet kumparan kumparan arus$ dihubungkan seri dengan tahanan pembatas arus dan membawa arus ke*il 'i p(. 2rus sesaat di dalam kumparan potensial adalah i p ) !/+  p$ dalam hal ini ! adalah tegangan sesaat pada beban 'load($ dan +  p adalah tahanan total kumparan  potensial beserta tahanan serin"a '+(. 2rus "ang melalui kumparankumparan arus tersebut 'i*( akan menimbulkan medan magnet dengan kerapatan fluksi 'B( "ang  berbanding lurus terhadap i*. Berdasarkan hukum dasar elektromaknetik$ torsi "ang

men"impangkan kumparan potensial dapat din"atakan dengan rumus6 7 ) B @ 2 @ I @ =

dalam hal ini6

7 6 torsi "ang dibangkitkan '=.m(

B 6 kerapatan fluksi di dalam senjang udara 'Wb/m($ berbanding lurus terhadap i*. /15 oad W Power sour*e i * i  p i 

(5)

2 6 luas efektif kumparan putar 'm$ nilain"a konstan.

I 6 arus di dalam kumparan putar '2($ sama dengan i p.

 = 6 jumlah lilitan kumparan putar$ nilain"a konstan.

#engan demikian torsi "ang dibangkitkan sebanding dengan perkalian i*dan i p.

arena defleksi kumparan potensial sebanding dengan torsi$ maka defleksi kumparan potensial tersebut juga sebanding dengan dengan perkalian i* dan i p.

%ntuk defleksi ratarata selama satu perioda dapat dituliskan6

7

θ

ratarata ) '/7(∫ i*.i p.dt 8

dalam hal ini6

θ

ratarata 6 defleksi sudut ratarata dari kumparan potensial 'putar(

 6 konstanta

7 6 perioda

i* 6 arus sesaat di dalam kumparan arus 'kumparan medan(

i p 6 arus sesaat di dalam kumparan potensial 'kumparan putar(

%ntuk bebanbeban arus kuat dan tegangan rendah$ arus i* akan hampir sama dengan

arus beban i 'se*ara aktual$ i* ) i pCi(. #engan menggunakan nilai i p ) !/+  p$ maka

diperoleh hubungan6

θ

ratarata ) '/7(∫ i.'!/+  p(.dt ) 'G/7(∫ i.!.dt

Menurut definisi$ da"a ratarata di dalam suatu rangkaian adalah6 Pratarata ) '1/7(

∫ 

i.!.dt

#engan demikian maka defleksi ratarata selama satu perioda dapat din"atakan dengan6

θ

ratarata ) G.Pratarata

dalam hal ini6

G ) konstanta instrumen

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa elektrodinamometer mengukur da"a rata rata "ang disalurkan ke beban.

Pada 0ambar diperlihatkan pemasangan wattmeter satu fasa untuk bebanbeban arus kuattegangan rendah 'a( dan bebanbeban arus lemahtegangan tinggi 'b(. %ntuk bebanbeban arus kuattegangan rendah$ kumparan potensial dihubungkan ke terminal2 '0ambara(D sedangkan untuk bebanbeban arus lemahtegangan tinggi$ kumparan potensial dihubungkan ke terminalB '0ambarb(. #engan *ara  pemasangan seperti tersebut diatas$ akan diperoleh hasil pengukuran "ang lebih

teliti.

(6)

Pada 0ambar'a( kesalahan pengukuran da"a disebabkan karena arus "ang dideteksi oleh kumparan arus bukan merupakan arus beban 'arus terukur lebih besar  dari pada arus beban($ sedangkan pada 0ambar'b( kesalahan pengukuran da"a disebabkan karena tegangan "ang dideteksi oleh kumparan potensial bukan merupakan tegangan beban 'tegangan terukur lebih besar daripada tegangan beban(. #engan demikian hasil "ang diperoleh berdasarkan kedua *ara pemasangan wattmeter tersebut diatas '0ambara dan b( akan selalu lebih besar dibandingkan dengan hasil "ang kita harapkan.

'a( 'b(

Gambar-4 Pemasangan wattmeter untuk pengukuran da"a agar diperoleh kesalahan pengukuran "ang paling ke*il6 'a( hubungan 2$ baik untuk bebanbeban arus kuattegangan rendahD 'b( hubungan

B$ baik untuk bebanbeban arus lemahtegangan tinggi.

esulitan dalam penempatan sambungansambungan kumparan potensial dapat diatasi dengan menggunakan wattmeter terkompensasi seperti "ang ditunjukkan  pada 0ambar5. H/15 oad W Power sour*e i * i  p i  oad W Power sour*e i * i  p i 

(7)

Gambar-5 Wattmeter terkompensasi.

umparan arus terdiri dari dua kumparan$ masingmasing mempun"ai jumlah lilitan "ang sama. Salah satu kumparan menggunakan kawat besar "ang membawa arus  beban ditambah arus untuk kumparan potensial 'i* ) iCi p(. umparan "ang lain

menggunakan kawat tipis dan han"a membawa arus ke kumparan potensial 'i p($ tetapi arus ini berlawanan arah dengan arus di dalam kumparan besar sehingga men"ebabkan fluksi "ang berlawan arah dengan fluksi utama. #engan demikian fluksi total "ang dihasilkan oleh kumparan arus han"a dipengaruhi oleh arus beban saja 'i($ terbebas dari pengaruh i p sehingga wattmeter menunjukkan da"a "ang sesuai.

Pengukuran P dan S secara serempak:

Gambar- Pengukuran P dan S se*ara serempak jika tahanan dalam !oltmeter dan tahanan dalam antara kedua terminal tegangan wattmeter diketahui.

Pada 0ambarH diperlihatkan penempatan amperemeter$ !oltmeter$ dan wattmeter  se*ara serempak untuk mengukur P dan S. 2pabila nilai tahanan dalam !oltmeter 

/15 W Power sour*e I oad I  -2

(8)

'+ -( dan tahanan dalam terminal tegangan pada wattmeter '+  p( diketahui$ maka

dapat dilakukan koreksi untuk menghitung nilai sebenarn"a dari P dan arus beban 'I(.

#engan asumsi bahwa pada terminal tegangan wattmeter nilai resistansin"a jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai reaktansin"a$ maka da"a aktif dan da"a reaktif pada terminal tegangan wattmeter tersebut dapat din"atakan sebagai berikut6

P p ) I p+  p ) '- p/:;:( +  p ) - p +  p/'+  pC> p(

 - p/+  p

A p ) I p> p ) '- p/:;:( > p ) - p > p/'+  pC> p(

 '- p/ +  p('> p/+  p(

Pada umumn"a +  p memiliki nilai "ang sangat besar sehingga rugirugi da"a pada

terminal tegangan wattmeter tersebut akan relatif ke*il jika tegangan beban rendah. Sebagai *ontoh untuk - p  sebesar 8- dan +  p  sebesar 58k 

  akan menghasilkan

rugirugi da"a sekitar 1W. arena besarn"a reaktansi pada terminal tegangan wattmeter tersebut jauh lebih ke*il dibandingkan dengan resistansin"a$ maka da"a reaktif pada terminal tegangan wattmeter tersebut akan jauh lebih ke*il dibandingkan dengan da"a aktifn"a. Sebagai *ontoh misaln"a kumparan potensial wattmeter tersebut memiliki induktansi sebesar 3m 'biasan"a jauh lebih ke*il dari itu( dan beroperasi pada frekuensi 58J$ maka akan dihasilkan reaktansi sekitar 1

dan da"a reaktifn"a han"a sekitar 8

µ

!ar saja sehingga komponen reaktif pada terminal tegangan wattmeter relatif dapat diabaikan. #engan demikian bisa dikatakan bahwa da"a "ang terdapat pada terminal tegangan wattmeter tersebut adalah da"a aktif saja.

P p

 - p/+  p

A p

 8

al "ang sama juga berlaku pada !oltmeter$ "aitu bahwa da"a "ang dominan terdapat pada !oltmeter adalah da"a aktifn"a saja.

P!

 -!/+ !

A!

 8

2pabila da"a aktif pada beban din"atakan dengan P $da"a reaktif pada beban

din"atakan dengan A$maka berlaku hubungan sebagai berikut6

W ) P C '-/+ -( C '-/+  p( ) P C -'+ -1C +  p1( $ atau P ) W 4-'+ -1C +  p1( A ) S 4 P ) K-.IL 4 KW 4-'+ -1C +  p1(L ) -.I  4 KW 4 W-'+ -1C +  p1( C -'+ -1C +  p1(L

2pabila da"a reaktif pada terminal tegangan wattmeter dan da"a reaktif pada !oltmeter diabaikan$ A juga dapat din"atakan dalam hubungan sebagai berikut6

A ) '-2( 4 'W(

) -2 4 W

(9)

#engan demikian maka6 A ) -.I 4 KW 4 W-'+  -1C +  p1( C -'+ -1C +  p1(L ) -2 4 W maka 6 -.I) KW 4 W-'+  -1C +  p1( C -'+ -1C +  p1(L C -2 4 W ) 4 W-'+  -1C +  p1( C -'+ -1C +  p1( C -2 I ) 2 C -'+  -1 C +  p1( 4 W'+ -1 C +  p1( I )

N2 C -'+  -1 C +  p1( 4 W'+ -1 C +  p1(O dalam hal ini6

P ) da"a ratarata "ang diserap oleh beban 'watt( W ) hasil pemba*aan wattmeter 'watt(

- ) hasil pemba*aan !oltmeter - '!olt( + - ) tahanan dalam !oltmeter 'ohm(

+  p ) tahanan total kumparan potensial beserta tahanan serin"a pada wattmeter 'ohm(

I ) arus beban 'ampere(

2 ) hasil pemba*aan amperemeter 2 'ampere(

Pengukuran !a"a pada S#stem T#ga Fasa:

Pengukuran da"a dalam suatu sistem tiga fasa memerlukan pemakaian dua buah wattmeter. 7otal da"a diperoleh dengan menjumlahkan pemba*aan kedua wattmeter  tersebut se*ara aljabar. 0ambar menunjukkan sambungan dua wattmeter untuk   pengukuran da"a pada beban tiga fasa arus kuattegangan rendah. 0ambar

menunjukkan sambungan dua wattmeter untuk pengukuran da"a pada beban tiga fasa arus lemahtegangan tinggi.

2pabila pf beban 8.5$ kedua wattmeter akan menghasilkan ba*aan positif. #a"a total diperoleh dengan menggunakan rumus6

Ptotal ) P1 C P

(10)

Gambar-$ sambungan dua wattmeter untuk pengukuran da"a pada beban tiga fasa arus kuat tegangan rendah. 18/15 W 1    B   e    b  a   n    t    i  g   a    f  a   s   a    '    Y   a    t  a   u       ∆    ( W     ?   a    t  u    d  a   "   a    t    i  g   a    f  a   s   a A C B

(11)

Gambar-% sambungan dua wattmeter untuk pengukuran da"a pada beban tiga fasa arus lemah tegangan tinggi.

2pabila pf beban Q8.5$ salah satu wattmeter tersebut 'misaln"a wattmeter R( akan menghasilkan ba*aan negatif. Pada kondisi ini terminal kumparan arus pada wattmeter tersebut harus dibalikkan sehingga diperoleh hasil pemba*aan P positif. #a"a total diperoleh dengan menggunakan rumus6

Ptotal ) P1 4 P

%ntuk sistem tiga fasa "ang setimbang$ dapat dihitung besarn"a pf dengan menggunakan rumus sbb6 %ntuk pf  8.5 6 pf ) . 1 . . . 1 . 1 .  P   P   P P   P   P  − + + %ntuk pf Q 8.5 6 pf ) . 1 . . . 1 . 1 .  P   P   P P   P   P  + + −

Petunjuk Pemasangan Wattmeter:

1. 2pabila arus melebihi batas ukurn"a$ gunakan transformator instrumen 'transformator arus$ 72 atau ?7( stepdown untuk mengalihkan arus tersebut ke nilai di bawah batas ukurn"a sebelum diterapkan ke wattmeter atau ke amperemeter seperti diperlihatkan pada 0ambar<.

. 2pabila tegangan melebihi batas ukurn"a$ gunakan transformator instrumen 'transformator potensial$ 7P atau P7( stepdown untuk mengalihkan tegangan tersebut ke nilai di bawah batas ukurn"a sebelum diterapkan ke wattmeter atau ke !oltmeter seperti diperlihatkan pada 0ambar<.

3. indari penempatan wattmeter di daerah "ang memiliki medan magnetik kuat. . 7empatkan terminal

±

 kumparan arus dan kumparan potensial sebagai terminal

masukn"a arus atau terminal keluarn"a arus.

11/15 W 1    B   e    b  a   n    t    i  g   a    f  a   s   a    '    Y   a    t  a   u       ∆    ( W     ?   a    t  u    d  a   "   a    t    i  g   a    f  a   s   a A C B

(12)

5. 9angan menggunakan tegangan$ arus$ dan da"a diluar kemampuan wattmeter. Pemberian tegangan atau arus "ang melebihi kemampuan batas ukurn"a akan menimbulkan kerusakan pada wattmeter meskipun da"a "ang diukur lebih ke*il daripada batas ukur da"an"a.

H. 2pabila wattmeter$ !oltmeter$ dan amperemeter digunakan bersamasama dalam suatu pengukuran$ lakukanlah koreksi terhadap data pengukuran dengan mempertimbangkan efek pembebanan alatalat ukur tersebut pada rangkaian. . %ntuk bebanbeban arus kuattegangan rendah$ hubungkan kumparan potensial

ke terminal2 seperti "ang diperlihatkan pada 0ambar3a.

. %ntuk bebanbeban arus lemahtegangan tinggi$ hubungkan kumparan potensial ke terminalB seperti "ang diperlihatkan pada 0ambar3b.

<. 2pabila diperoleh ba*aan negatif pada salah satu wattmeter pada penggunaan dua buah wattmeter dalam suatu sistem tiga fasa$ balikkan hubungan terminal arus pada wattmeter tersebut dan perlakukan hasil ba*aan wattmeter tersebut sebagai angka negatif.

Gambar-& Pengukuran da"a menggunakan wattmeter$ !oltmeter$ amperemeter$ dan transformator  instrumen 'P7 dan ?7(

Pada 0ambar< diperlihatkan *ara pemasangan transformator instrumen untuk   pengukuran arus$ tegangan$ dan da"a. 2pabila perbandingan antara tegangan primer 

dan sekunder pada P7 adalah = p$ sedangkan perbandingan antara arus primer dan

sekunder pada ?7 adalah =*$ maka da"a "ang terukur oleh wattmeter W tersebut

adalah sebesar 1/'= p =*( kali da"a beban. 7egangan "ang terukur oleh !oltmeter

-adalah 1/= p kali tegangan beban$ sedangkan arus "ang terukur oleh amperemeter 2

adalah 1/=* kali arus beban.

Peralatan Prakt#kum:

Wattmeter elektrodinamometer 6 1 buah 'akurasi d* 8.5 $ a* 8.5(

-oltmeter PMM? 6 1 buah 'akurasi d* 1.8 $ a* .5(

2mperemeter PMM? 6 1 buah 'akurasi d* 1.8 $ a* .5(

+esistor bank 6 1 set

apasitor bank 6 1 set

Induktor bank 6 1 set

(13)

Pr'sedur Prakt#kum:

1. ?atat nomor/kode wattmeter$ !oltmeter$ amperemeter$ dan transformator arus '?7( "ang anda gunakan pada praktikum ini.

. %kurlah tahanan dalam !oltmeter d* 58- dan !oltmeter a* 58- dengan menggunakan ohmmeter$ dengan *ara menghubungkan terminal 4 ohmmeter ke terminal C !oltmeter$ sedangkan terminal C ohmmeter dihubungkan dengan terminal 4 !oltmeter.

3. %kurlah tahanan terminal tegangan pada wattmeter dengan menggunakan ohmmeter.

. Buatlah rangkaian 0ambar1 dengan ketentuan sebagai berikut6

  

*atu da"a d* 8- dalam keadaan ToffU

  

!oltmeter mode d* pada batas ukur 58- 'perhatikan polaritasn"a(

  

amperemeter pada mode d* pada batas ukur 2 'perhatikan polaritasn"a(

  

 beban berupa resistor pada posisi saklar3 '+ 3(

a(. Pindahkan saklar *atu da"a ke posisi TonU.

 b(. Perhatikan penunjukan arus pada amperemeter. 0unakan batas ukur arus  pada amperemeter "ang menghasilkan ketelitian pengukuran paling baik. *(. ?atat batas ukur !oltmeterd* dan amperemeterd* "ang anda pergunakan

 pada per*obaan ini.

d(. ?atat penunjukan !oltmeterd* dan amperemeterd*.

5. Buatlah rangkaian 0ambarH dengan ketentuan sebagai berikut6

  

*atu da"a d* 8- dalam keadaan ToffU

  

saklar tegangan wattmeter pada posisi H8-$ saklar arus wattmeter pada posisi ToffU

  

!oltmeter mode d* pada batas ukur 58- 'perhatikan polaritasn"a(

  

amperemeter pada mode d* pada batas ukur 2 'perhatikan polaritasn"a(

  

 beban berupa resistor pada posisi saklar3 '+ 3(

a(. Pindahkan saklar *atu da"a ke posisi TonU.

 b(. Perhatikan penunjukan arus pada amperemeter. 0unakan batas ukur arus  pada amperemeter "ang menghasilkan ketelitian pengukuran paling baik. *(. Pindahkan saklar arus wattmeter ke batas ukur "ang paling sesuai dengan

 penunjukan amperemeter.

d(. ?atat batas ukur !oltmeterd*$ amperemeterd* dan wattmeter "ang anda  pergunakan pada per*obaan ini.

e(. ?atat penunjukan !oltmeterd*$ amperemeterd* dan wattmeter. H. Buatlah rangkaian 0ambarH dengan ketentuan sebagai berikut6

  

*atu da"a a* 8- dalam keadaan ToffU

  

saklar tegangan wattmeter pada posisi H8-$ saklar arus wattmeter pada posisi ToffU

  

!oltmeter mode a* pada batas ukur

58-  

amperemeter pada mode a* pada batas ukur 2

  

 beban berupa resistor pada posisi saklar3 '+ 3($ gunakan resistor "ang sama

dengan per*obaan

a(. Pindahkan saklar *atu da"a ke posisi TonU.

(14)

 b(. Perhatikan penunjukan arus pada amperemeter. 0unakan batas ukur arus  pada amperemeter "ang menghasilkan ketelitian pengukuran paling baik. *(. Pindahkan saklar arus wattmeter ke batas ukur "ang paling sesuai dengan

 penunjukan amperemeter.

d(. ?atat batas ukur !oltmetera*$ amperemetera* dan wattmeter "ang anda  pergunakan pada per*obaan ini.

e(. ?atat penunjukan !oltmetera*$ amperemetera* dan wattmeter.

. %langi prosedurH dengan menggunakan beban berupa resistor '+ 3( "ang

dihubungkan seri dengan kapasitor '?3(.

. %langi prosedurH dengan menggunakan beban berupa resistor '+ 3( "ang

dihubungkan seri dengan induktor '3(.

<. Buatlah rangkaian 0ambar18 dengan ketentuan sebagai berikut6

  

*atu da"a a* 8- dalam keadaan ToffU

  

transformator arus '?7( dengan =* ) 3

  

saklar tegangan wattmeter pada posisi H8-$ saklar arus wattmeter pada posisi ToffU

  

!oltmeter mode a* pada batas ukur

58-  

amperemeter pada mode a* pada batas ukur 2

  

 beban berupa resistor pada posisi saklarH '+ H(

0ambar18 +angkaian per*obaan<

a(. Pindahkan saklar *atu da"a ke posisi TonU.

 b(. Perhatikan penunjukan arus pada amperemeter. 0unakan batas ukur arus  pada amperemeter "ang menghasilkan ketelitian pengukuran paling baik. *(. Pindahkan saklar arus wattmeter ke batas ukur "ang paling sesuai dengan

 penunjukan amperemeter.

d(. ?atat batas ukur !oltmetera*$ amperemetera* dan wattmeter "ang anda  pergunakan pada per*obaan ini.

e(. ?atat penunjukan !oltmetera*$ amperemetera* dan wattmeter.

Tabel !ata Prakt#kum:

Tabel Perc'baan 1( 2( dan 3

 =ama instrumen =omor/kode instrumen eterangan

Wattmeter 'W( +  p ) k 

 'H8-(

-oltmeter '-( + ! ) k 

 '58-(

(15)

2mperemeter '2( 4   7ransformator arus '?7( =* )

Tabel Perc'baan 4 s)d &

Per*ob. ?atu

da"a Beban

-meter '-( 2meter '2( Wmeter 'W(

B.%. .% B.%. .% B.%. .% - 2  8- d* +  3  4 4 4  5 8- d* +  3 H 8- a* +  3  8- a* +  3 & ?3  8- a* +  3 & 3 < 8- a* +  H

eterangan6 B.% ) Batas %kur   .% ) asil %kur 

Tugas *ntuk +ap'ran Prakt#kum:

1. itung P pada Per*obaan untuk setiap kondisi berikut6

a(. dengan mengabaikan efek pembebanan dan ketelitian alat ukur.  b(. dengan memperhitungkan efek pembebanan alat ukur saja.

*(. dengan memperhatikan ketelitian alat ukur saja.

d(. dengan memperhatikan efek pembebanan alat ukur dan memperhitungkan ketelitian alat ukur 

. itung P$ S$ A$ dan pf pada Per*obaan 5$ H$ $ dan  untuk setiap kondisi berikut6 a(. dengan mengabaikan efek pembebanan dan ketelitian alat ukur.

 b(. dengan memperhitungkan efek pembebanan alat ukur saja. *(. dengan memperhatikan ketelitian alat ukur saja.

d(. dengan memperhatikan efek pembebanan alat ukur dan memperhitungkan ketelitian alat ukur.

3. itung P$ S$ A$ dan pf pada Per*obaan< dengan memperhatikan efek   pembebanan alat ukur.

. 0ambarkan segitiga da"a berdasarkan hasil Perhitunganb dan Perhitungan3 di atas.

5. Bandingkan hasil perhitungan P pada Per*obaan dan 5. 2pakah diperoleh hasil "ang samaV akukan analisa dan berikan kesimpulan.

H. Bandingkan hasil perhitungan P dan pf pada Per*obaan5 dan H. 2pakah diperoleh hasil "ang samaV 2pakah diperoleh hasil pf )1 V akukan analisa dan  berikan kesimpulan.

(16)

. Berapa persen kemungkinan kesalahan perhitungan P berdasarkan Per*obaanD dengan melibatkan ketelitian alat ukur dan efek pembebanan V

. Berapa persen kemungkinan kesalahan perhitungan P dan pf berdasarkan Per*obaan5$ H$ $ dan  dengan melibatkan ketelitian alat ukur dan efek   pembebanan V

<. Berdasarkan per*obaan "ang telah anda lakukan dan berdasarkan analisa terhadap data "ang telah anda peroleh$ laporkan hasil pengukuran P dan pf  se*ara benar 

18. Berdasarkan hasil per*obaan "ang telah anda lakukan$ mana "ang lebih dominan kontribusi kesalahann"a$ kesalahan akibat efek pembebanan atau kesalahan akibat akurasi alat ukurV Berikan penjelasan.

Tugas Pendahuluan:

Berdasarkan 0ambarH$ misalkan diperoleh datadata sebagai berikut6

-oltmeter '-( 6 batas ukur 58- 'tahanan dalam MΩ($ defleksi skala penuh 158$ defleksi hasil pengukuran 3$ akurasi .5.

2mperemeter'2( 6 batas ukur H2$ defleksi skala penuh 18$ defleksi hasil  pengukuran <$ akurasi .5.

Wattmeter 'W( 6 batas ukur H8- 'tahanan dalam 188k 

Ω( dan 52$ defleksi

skala penuh 138$ defleksi hasil pengukuran 1$ akurasi 8.5. a(. itung ratarata "ang diserap oleh beban 'P( untuk berbagai kondisi alat ukur 

sebagai berikut6

i. 2lat ukur ideal 'abaikan efek pembebanan dan ketelitian alat ukur( ii. Perhitungkan efek pembebanan alat ukur$ abaikan ketelitian alat ukur. iii. Perhitungkan ketelitian alat ukur$ abaikan efek pembebanan alat ukur.

i!. Perhitungkan efek pembebanan dan ketelitian alat ukur.

 b(. itung arus beban 'I( untuk berbagai kondisi alat ukur sebagai berikut6

i. 2lat ukur ideal 'abaikan efek pembebanan dan ketelitian alat ukur( ii. Perhitungkan efek pembebanan alat ukur$ abaikan ketelitian alat ukur. iii. Perhitungkan ketelitian alat ukur$ abaikan efek pembebanan alat ukur.

i!. Perhitungkan efek pembebanan dan ketelitian alat ukur.

*(. itung faktor da"a beban 'pf( untuk berbagai kondisi alat ukur sebagai berikut6 i. 2lat ukur ideal 'abaikan efek pembebanan dan ketelitian alat ukur( ii. Perhitungkan efek pembebanan alat ukur$ abaikan ketelitian alat ukur. iii. Perhitungkan ketelitian alat ukur$ abaikan efek pembebanan alat ukur.

i!. Perhitungkan efek pembebanan dan ketelitian alat ukur. d(. 0ambarkan segitiga da"a.

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, fungsi mayoritas yang cukup besar untuk menjamin stabilitas pemerintah dan kemampuannya untuk memerintah (governability). Implementasi kebijakan politik dalam

Menurut Bengen (1999 dalam Wahyudi 2014) juga menambahkan, dilumpur-lumpur lunak di dasar hutan mangrove yang tidak terlalu rimbun juga banyak ditemukan kepiting dari

8. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana penanganan bahan berbahaya...

Bahkan, pada satu titik, ketika jelas bagi semua orang bahwa hidup Yesus dalam bahaya, hanya Thomas yang menyatakan secara eksplisit apa yang sebagian besar dirasakan

104 Begitu pula hasil observasi guru pada siklus dua pertemuan pertama diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 80,2% dan pertemuan kedua diperoleh (PNR) 91,6%

Pregledala sem obstoječo literaturo na tematiko ugleda javne uprave, družbene odgovornosti v javni upravi in privatnem sektorju, tržne koncepte in možnosti uporabe tržnih konceptov

Populasi Tikus betina didefinisikan dengan mengklik dua kali sampai muncul kotak Define Variable lalu mengkalikan dua variabel yang terdapat pada kolom linked variable

pengurus atau apabila kepentingan pribadi seorang anggota pengurus berkepentingan dengan KKG Gugus III, maka anggota pengurus yang bersangkutan tidak berwenang