PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan primer pada manusia yang sangat memengaruhi keberlangsungan hidup seorang manusia. Namun, di era modern kini sebagian besar konsumen memiliki standar masing-masing dalam memilih produk makanan atau minuman yang akan dikonsumsi, sehingga para produsen perlu melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap produk sebelum produk tersebut dipasarkan. Pengujian yang akan dilakukan oleh produsen terhadap produk tersebut dikenal dengan istilah analisis sensori.
Hasil dari analisis sensori ini akan menentukan kualitas dari suatu produk. Kualitas tersebut yang akan menentukan daya saing suatu produk di pasaran. Semakin baik kualitas suatu produk maka semakin besar peluang suatu produk mampu bersaing dalam pasaran dan dapat menjadi produk handalan yang digemari oleh konsumen. Namun, bukan berarti analisis sensori merupakan satu-satunya penentu kualitas suatu produk, melainkan produk tersebut juga harus melalui pengujian kimia dan mikrobiologi. Maka, agar dapat mengetahui daya saing produk tersebut dipasaran dapat dilakukan dengan melakukan uji perbandingan pasangan, sehingga dapat terlihat penerimaan yang diberikan oleh konsumen terhadap produk tersebut.
Tujuan
Tujuan praktikum uji perbandingan pasangan adalah untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya dengan memberikan nilai pada kelebihan dan kekurangan produk berdasarkan kriteria yang diuji yaitu rasa, aroma dan kerenyahan.
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum adalah biskuit marie spesial dan biskuit ATB. Alat yang digunakan adalah cup plastik ukuran kecil sebagai wadah biskuit untuk disajikan pada panelis.
Metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ( terlampir )
Pembahasan
Uji perbandingan pasangan merupakan uji skalar yang hampir menyerupai uji pasangan atau yang sering disebut dengan paired comperation, paired test atau comparation merupakan uji yang sederhana dan berfungsi untuk menilai ada tidaknya perbedaan antara dua macam produk. Hanya saja pada uji perbandingan pasangan, penilaian tidak hanya pada perbedaan yang terdapat diantara beberapa
Mulai
Biskuit marie spesial dan biskuit ATB.
Sampel yang ada diuji organoleptik dengan parameter rasa, aroma, dan kerenyahan.
Berikan penilaian antara sampel dengan contoh baku/pembanding dengan kriteria penilaian sampel
“lebih baik” atau “lebih buruk” dari pembanding.
Data diinput dan dioalah menggunakan metode analisis varian.
produk namun juga menilai kelebihan ataupun kekurangan dari satu contoh dengan contoh lainnya. Biasanya produk yang diuji adalah jenis produk baru kemudian dibandingkan dengan produk terdahulu yang sudah diterima oleh masyarakat. Dalam penggunaannya uji pembedaan pasangan dapat memakai produk baku sebagai acuan atau hanya membandingkan dua contoh produk yang diuji. Sifat atau kriteria contoh disajikan tersebut harus jelas dan mudah untuk dipahami oleh panelis ( Cahya 2013 ).
Perbandingan pasangan menggunakan dua contoh produk, sehingga peluang setiap bentuk dipilih adalah 0,5. Seluruh penilaian panelis tersebut ditabulasikan. Penilaian lalu dibandingkan dengan tabel jumlah terkecil untuk menyatakan suatu contoh melalui metode distribusi binomial.
Uji perbandingan pasangan pada dasarnya dilakukan untuk menguji produk baru yang akan dipasarkan dengan membandingkannya dengan produk lama yang sudah beredar di pasaran. Hal tersebut juga dilakukan oleh industri ketika akan meluncurkan produk baru namun sejenis dengan produk yang sudah ada hanya variannya yang dibedakan. Penilaian yang dilakukan diberikan dengan menilai parameter yang sama pada prooduk baru ataupun produk lama. Sehingga uji ini dilakukan untuk melihat apakah produk yang dibuat dapat diterima oleh konsumen atau tidak.
Kegiatan praktikum kali ini melakukan uji perbandingan skalar, yaitu menggunakan uji perbandingan pasangan. Kegiatan pengujian dilakukan oleh dua kelompok, dengan jumlah panelis sebanyak 17 orang tiap kelompoknya. Produk yang digunakan berupa biskuit, satu jenis biskuit sebagai contoh baku dan satu jenis biskuit sebagai pembanding. Parameter yang dinilai yaitu aroma, kerenyahan, dan rasa susu pada biskuit. Ketiga parameter produk pembanding yang akan dibandingkan harus diamati dengan cermat. Cara analisis data dilakukan dengan dua metode, yaitu menggunakan grafik hubungan antar penilaian masing-masing panelis, dan menggunakan analisis sidik ragam dan analisis sebaran yang bertujuan untuk mengetahui faktor mana yang berbeda dengan contoh uji.
Hasil pengujian kelompok A, menggunakan perhitungan pada tabel ANOVA diperoleh nilai FHitung 3.0192308 lebih kecil dari FTabel (1%) yaitu 5,45.
Disimpulkan bahwa contoh pembanding dan contoh baku tidak berbeda nyata, sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut (Uji Duncan). Ditinjau dari grafik, garisnya sangat fluktuatif, tidak menunjukkan adanya keseragaman yang menonjol dari setiap panelis. Garis yang menunjukkan penilaian aroma, kerenyahan, dan rasa susu pada biskuit, ketiganya sangat fluktuatif. Selanjutnya yaitu hasil pengujian kelompok B, perhitungan pada tabel ANOVA diperoleh nilai FHitung 1.50188 lebih kecil dari FTabel (1%) yaitu 5,22. Disimpulkan bahwa contoh
pembanding dan contoh uji tidak berbeda nyata, sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut (Uji Duncan). Hal ini sama dengan hasil yang diperoleh pada kelompok A, namun nilai FHitung pada kelompok B lebih kecil dari kelompok A. Begitu juga
pada pengamtan grafik kelompok B, tidak berbeda jauh dengan kelompok A. Garis yang menunjukkan penilaian aroma, kerenyahan, dan rasa susu pada biskuit, ketiganya sangat fluktuatif. Kesimpulan dari hasil pengujian yaitu antara contoh uji dan contoh pembanding memiliki karakteristik yang cenderung sama, tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk diantara ketiga parameter yang diuji.
PENUTUP
Simpulan
Uji perbandingan pasangan merupakan uji skalar yang mirip dengan uji pasangan. Perbedaannya terletak pada pertanyaan yang diajukan pada panelis, yakni “lebih baik” atau “tidak” sampel yang disajikan dengan pembandingnya. Produk yang diuji pada umumnya adalah produk baru. Pengujian ini menggunakan dua sampel yaitu satu sebagai pembanding dan yang satu sebagai sampel yang diuji. Uji perbandingan pasangan diaplikasikan untuk melihat penerimaan konsumen terhadap produk baru.
Hasil pengujian diperoleh data untuk kelompok A yakni pembanding dan contoh uji tidak berbeda nyata karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Sama halnya
dengan kelompok A Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan pembanding dan contoh uji
tidak berbeda nyata. Begitupula dengan grafik yang dihasilkan, baik kelompok A maupun kelompok B dengan parameter rasa, aroma dan kerenyahan pada biskuit hasilnya sangat fluktuatif. Berdasarkan hal tersebut, sampel dan pembanding memiliki karakteristik yang cenderung sama, tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk diantara ketiga parameter yang diuji.
Saran
Sebaiknya saat menjelaskan tata cara pengujian dan menginput data disertai dengan praktiknya agar dapat meminimalkan kesalahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Cahya. 2013. Uji Perbandingan Pasangan. [ terhubung ]. http://dwicahya17com/2013/02/uji-pembedaan-pasangan.html ( 12 November 2014 ).
LAMPIRAN
Uji Perbandingan Pasangan Kelompok A
No Panelis Penilaian Total
Aroma Rasa Susu Kerenyahan
1 Muthiah 2 1 1 4 2 Herman 2 1 1 4 3 Nurul -1 -2 2 -1 4 Sulastri 2 -2 1 1 5 Ita 2 2 2 6 6 Fendi 2 -1 1 2 7 Hanik 2 1 -1 2 8 Zenith 1 1 3 5 9 Julia -1 -2 -1 -4 10 Nur Hasanah 3 -2 1 2 11 Rezky -2 -2 2 -2 12 Putty -1 -2 1 -2 13 Kadek -1 1 -2 -2 14 Istna -2 -3 2 -3 15 Asmiril 1 1 0 2 Jumlah 9 -8 13 14 Jumlah Kuadrat 81 64 169 314 FK 6.977778 JK Parameter 13.95556 JK Panelis 42.35556 JK Total 121.0222 JK Error 64.71111
Sumber Keragaman db JK KT FHitung
FTabel Ragam 1% Ragam 5% Parameter 2 13.955556 6.977777778 3.0192308 5.45** 3.34* Panelis 14 42.355556 3.025396825 Error 28 64.711111 2.311111111 Total 44
Simpulan: FHitung < FTabel artinya contoh pembanding dan contoh uji tidak berbeda nyata
Kelompok B
No Panelis Penilaian Total
Aroma Rasa Susu Kerenyahan
1 Arief -1 -2 -2 -5 2 Niken -1 -2 2 -1 3 Angel -2 -2 -1 -5 4 Amalia 2 1 1 4 5 Haryati 3 -1 0 2 6 Putik -1 -1 -1 -3 7 Ananta 2 -2 2 2 8 Fitri 2 -2 2 2 9 Rio -1 2 3 4 10 Dhio 2 2 -1 3 11 Marvie -1 2 0 1 12 Bagas -2 0 -1 -3 13 Herfina 2 2 1 5 14 Syarah 1 -2 2 1 15 Helma 2 -1 1 2 16 Rifqi -1 1 -1 -1 17 Siti Rohmah 2 2 1 5 18 Salsa 1 2 3 6 19 Dedi 2 2 2 6 20 Triana 1 -1 2 2 Jumlah 12 0 15 27 Jumlah Kuadrat 144 0 225 729 FK 12.15 JK Penilaian 6.3 JK Panelis 72.85 JK Total 158.85 JK Error 79.7
Sumber Keragaman db JK KT FHitung
FTabel Ragam 1% Ragam 5% Penialian 2 6.3 3.15 1.50188 5.22** 3.25* Panelis 19 72.85 3.83421 Error 38 79.7 2.09737 Total 59
Simpulan: FHitung < FTabel artinya contoh pembanding dan contoh uji tidak berbeda nyata