BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Ureterocele
Ureterocele merupakan merupakan kelainan kelainan kongenital kongenital pada pada ureter ureter berupa berupa pelebaran pelebaran ureter ureter dis
distal tal yayang ng memmembenbentuk tuk sepseperti erti kankantontong.g.11 UrUreteeterorocelcele e memerurupapakakan n salsalah ah satsatuu kelainan
kelainan (selain ectopic (selain ectopic ureter) yureter) yang berhuang berhubungan bungan dengan dengan duplikasi duplikasi ginjal ginjal yangyang komplit (95%).
komplit (95%).2-2- !aat ini ultrasonogra"i antenatal dapat mendeteksi kelainan pada !aat ini ultrasonogra"i antenatal dapat mendeteksi kelainan pada sebagian besar kasus dan dapat didiagnosis pada saat lahir dengan pemeriksaan sebagian besar kasus dan dapat didiagnosis pada saat lahir dengan pemeriksaan "is
"isikik# # radradioiogrgra"a"i i dadan n kakadadangng-k-kadadanang g dedengngan an sissistotoskskopopi.i.22 UreUreterterocelocele e dapdapatat menim
menimbulkan gejala bulkan gejala kliniklinis s pada stadium pada stadium prenatprenatal# al# biasanbiasanya ya presentpresentasi asi kliniklinis s yangyang timbul berupa
timbul berupa vesicoureteral refluksvesicoureteral refluks ($U)# in"eksi saluran kemih# ($U)# in"eksi saluran kemih# bladder outlet bladder outlet obstruction
obstruction# dan prolaps massa ureter.# dan prolaps massa ureter.
Ureterocele pertama kali dideskripsikan oleh &echler pada tahun 1'# &echer Ureterocele pertama kali dideskripsikan oleh &echler pada tahun 1'# &echer menemukan adanya lesi lain pada pembedahan kandung kemih pada mayat bayi menemukan adanya lesi lain pada pembedahan kandung kemih pada mayat bayi us
usia ia bubulalan. n. &e&esi si lalain in inini i didininilai sebalai sebagagaii second second bladder bladder oleh karena lesi ini oleh karena lesi ini mengisi seluruh caitas bladder yang asli. &ilien"eld tahun 1'5* menemukan dalam mengisi seluruh caitas bladder yang asli. &ilien"eld tahun 1'5* menemukan dalam biopsi
biopsi yang yang dilakukannya dilakukannya terdapatterdapat second second bladderbladder yayang ng terpterproyroyeksi eksi ke ke lumlumenen ur
uretetrara# # babahkhkan an +a+ailille le tatahuhun n 1'1''' '' memengngatatakakanan bladder bladder yayang ng terpterproyroyeksi eksi iniini dinamakan
dinamakan inverteinverted d portiportion on uf uf ureureter ter . ,enemuan-penemuan mengenai ureterocele. ,enemuan-penemuan mengenai ureterocele banyak
banyak dikemukakan dikemukakan oleh oleh beberapa beberapa peneliti peneliti lainnya lainnya seperti seperti nglisch# nglisch# en/ich#en/ich# !t
!toeoeckckel# el# 0o0otetenbnbererg# g# tttoto//# # ,l,leseschchnener# r# dadan n 3l3lumum# # tetetaptapi i hahasil sil ototopopsi si dadariri 3oi
3oissossonnannat t yayang ng palpaling ing teptepat at dikdikatakatakan an sebasebagai gai konkontribtribusi usi klaklasik sik menmengengenaiai ureterocele. 3oissinnat mengatakan lesi yang besar yang berasal dari ureter masuk ureterocele. 3oissinnat mengatakan lesi yang besar yang berasal dari ureter masuk ke bladder dan
ke bladder dan terlihterlihat at keluakeluar r sampasampai i ke uretra ke uretra dinamdinamakan Ureterocelakan Ureterocele# e# semensementaratara les
lesi i yayang ng kekecicil l didinanamamakakann pseudocystic dilatation pseudocystic dilatation of of the the juxta juxta meatal meatal ureter ureter .. ,ub
,ubliklikasi asi menmengengenai ai ureureterteroceocele le kemkemudiudian an berberturturut-tut-turuurut t dipdipublublikaikasiksikan an oleolehh 4utierre# 4ross dan
A
Auutthhoorr YYeeaarr PPrrooppoosseed d SSyynnoonnyyss &
&eecchhlleerr 1'1' oouubblle e bbllaaddddeer r &
&iilliieenn""eelldd 11''55** !econd bladder /hich projected into the!econd bladder /hich projected into the lumen o" urethra
lumen o" urethra +
+aaiillllee 11'''''' 66nneerrtteed d ppoorrttiioon n oo" " uurreetteer r
nngglliisscchh 11''99** ++yyssttiic c ddiillaattaattiioon n oo" " eessiiccaal l eennd d oo" " uurreetteer r
eenn//iicchh 119977 33aalllloooonniinng g oo" " tthhe e uurreetteer r !
!ttooeecckkeell 11997788 UUrreetteerroocceelle e eessiiccaalliiss 0
0ootteennbbeerrgg 119911 UUrreetteerraal l ccyyssttss::
ttttoo// 119911 66nntteerrmmiitttteennt t uurreetteerroocceellee ,
,lleesscchhnneerr 19191188 ,,hhiimmoossiis s oo" " tthhe e uurreetteer r 3
3lluumm 11992277 66nnttrraaeessiiccaal l pprroollaappsse e oo" " tthhe e uurreetteer r
3
3ooiissssoonnnnaatt 11995555
Ureterocele ("or the large lesion);pseudocystic Ureterocele ("or the large lesion);pseudocystic dilatation o" the ju<ta meatal ureter "or the dilatation o" the ju<ta meatal ureter "or the small lession)
small lession)
ikutip dari Ureteroceles in in"ants and children= a report based on cases. ikutip dari Ureteroceles in in"ants and children= a report based on cases.
,ediatrics ""icial >ournal
,ediatrics ""icial >ournal o" the ?merican ?cademo" the ?merican ?cademy o" pediatricsy o" pediatrics
@ingga
@ingga saat saat ini ini penatalaksanaan penatalaksanaan pada pada pasien pasien ureterocele ureterocele masih masih kontroersi# kontroersi# adaada beberapa
beberapa pendekatan pendekatan terapi terapi termasuk termasuk endoskopik# endoskopik# operasi operasi pada pada bagianbagian upper upper urinary tract
urinary tract (hemine"rektomi) atau operasi pada bagian (hemine"rektomi) atau operasi pada bagian lower urinary tract lower urinary tract (eksisi (eksisi uretero
ureterocele cele dan dan reimpreimplantasi lantasi antireantire"luks)"luks)..22 ,enen,enentuan tuan terhadterhadap ap penatpenatalaksanalaksanaanaan uretero
ureterocele cele bersi"bersi"at at indiindiidual idual dengadengan n mempmempertimbaertimbangkan kerusakan ngkan kerusakan yanyang g timputimpull pada "ungsi
pada "ungsi renal renal dandan bladder neck bladder neck # obstruksi yang ditimbulkan# ada atau tidaknya# obstruksi yang ditimbulkan# ada atau tidaknya esico-ureteral re"lu< dan yang terpenting adalah mempertimbangkan posisi dari esico-ureteral re"lu< dan yang terpenting adalah mempertimbangkan posisi dari ureterocele ( intra atau e<traesica).
ureterocele ( intra atau e<traesica).22
BAB II BAB II
INSIDENSI DAN EPIDE!I"L"#I INSIDENSI DAN EPIDE!I"L"#I
Ureterocele terjadi pada sekitar 1 dari setiap 777 anak-anak dan terjadi yang Ureterocele terjadi pada sekitar 1 dari setiap 777 anak-anak dan terjadi yang paling
daripada laki-laki. !ekitar 17 % dari kejadian kongenital ini merupakan ureteroceles bilateral. alam populasi orang de/asa# ureteroceles juga terjadi lebih sering pada /anita. Ureteroceles orthotopic terjadi pada 18-5 % kasus# dengan kejadian ureteroceles ektopik sekitar '7% di sebagian besar seri pediatrik. emikian pula# sekitar '7 % dari ureteroceles berhubungan dengan tiang bagian atas dari sistem duple<. 0etika ureteroceles ektopik berkaitan dengan sistem pengumpulan digandakan# tiang bagian atas mungkin displastik atau kurang ber"ungsi. !istem tunggal ureteroceles ektopik jarang terjadi dan yang paling sering
ditemukan pada laki-laki.2#
BAB III
ANAT"!I $ E!B%I"L"#I
a& Ebr'o(enes's
ureter terbentuk dari ureteric bud # yang merupakan cabang dari bagian ekor dari duktus Aol""ian (mesone"rik) selama -* minggu pertama kehamilan. 3agian kepala dari ureteric bud bergabung dengan protoplasma metanephric# analog primiti" ginjal# dan mulai menginduksi pembentukan ne"ron. Ureter bud kemudian bercabang ke pelis ginjal dan calyces dan menginduksi pembentukan ne"ron. !aluran mesone"rik dan ureteric bud dimasukkan ke bagian anterior dari kloaka (urogenital sinus) karena membentuk trigonum kandung kemih. ,ada titik ini# membran +h/alla ini per"orasi untuk memungkinkan pembentukan lubang ureter normal. >ika membran tidak sepenuhnya per"orasi# dapat menyebabkan ureterocele. 9
Bang penting# perubahan dalam jumlah ureteric bud juga mengakibatkan anomali ureter. !ebelum saluran mesone"rik diserap ke dalam sinus urogenital#
ketika saluran mesone"rik menghasilkan ureteric bud kedua yang berinteraksi dengan protoplasma metanephric. !emakin rendah bud ureter yang karenanya terdekat adalah ke sinus urogenital menjadi lebih rendah tiang ureter# dan tunas lebih jauh menjadi tiang ureter bagian atas. !ebagai saluran ekskretoris umum diserap ke dalam sinus urogenital berkembang# ureter lubang tiang lebih rendah menjadi terletak lebih cephalad dan lateral; tiang ori"ice atas# yang dimasukkan kemudian# jika sama sekali# karena itu akan terletak lebih ekor dan medial. @al ini dikenal sebagai hukum Ceyer - Aeigert. 9
0arena tiang rendah ureter bud terletak lebih cephalad dan lateral# tero/ongan detrusor submukosa yang diperpendek dan predisposisi tiang ureter lebih rendah untuk re"luks. !ebaliknya# tiang ureter bud atas diserap perlahan-lahan# yang menghasilkan sebuah tero/ongan submukosa lagi. Aaktu penggabungan ureter ke dalam sinus urogenital serta per"orasi membran +h/alla ini kemungkinan menentukan apakah ureterocele akan menjadi orthotopic atau ektopik di lokasi. 9
b& Anato'
$esica urinaria ber"ungsi untuk menampung urin# dimana dinding esica urinaria memiliki beberapa lapisan# yang terdiri dari=*
• !erosa= lapisan terluar# merupakan perpanjangan dari lapisan peritoneal rongga abdominopelis.
• tot detrusor= lapisan tengah. Derdiri dari ototEotot polos yang saling membentuk sudut. 3erperan penting dalam proses urinasi
• !ubmukosa= lapisan jaringan ikat# menghubungkan antara lapisan otot detrusor dengan lapisan mukosa
• Cukosa= terdiri dari epitel E epitel transisional. Cembentuk lipatan saat dalam keadaan relaks# dan akan memipih saat keadaan terisi penuh.
!edangkan ureter sendiri terdiri dari lapisan "ibrosa (lapisan terluar)# muskularis ( yang terdiri dari otot longitudinal dan otot polos sirkular) dan epitelium mukosa. &apisan muscular memiliki aktiitas peristaltik intrinsik# mengalirkan urin menuju esica urinaria untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh. *
?ntara esica urinaria dan ureter terdapat ureteroesical junction normal memiliki "ungsi dan anatomi sebagai mekanisme antire"luk# untuk menjalankan "unsi tersebut ureter masuk kedalam dinding buli sebagai ureter intramural dan diperpanjang kedalam tero/ongan submucosal sampai ke trigonum. ,ada tahun 1912 3ell menemukan ureter masuk kedalam serat otot longitudinal didalam trigonum.*
#abar )&1& Ureterocele1*
-?liran ureter distal melalui hiatus ureter di dalam dinding bladder. tot bagian dalam longitudinal dari ureter masuk ke dalam trigonum membentuk Bell’s muscle ( diameter ureter dengan panjang ureter intramural tertuang
dalam Politano rule )
BAB I, .LASI/I.ASI
3eberapa klasi"ikasi banyak didapatkan untuk ureterocele# tetapi yang paling sering digunakan utuk praktis klinis adalah membedakan ureterocele
intraesica dari ureterocele e<traesica.*
Ureterocele biasanya menimbulkan obstruksi pada moeity bagian atas# tapi derajat obstrusi dan gangguan "ungsinya sangat berariasi # tergantung pada tipe ureterocele dan displasia moiety bagian atas.*
• ctopic Ureterocele
Cerupakan bentuk yang paling sering ( F '7 % ) dan timbul bilateral pada 7 % kasus. 3entuknya besar# memisahkan trigonum dan menyusup kedalam uretra dan dapat prolaps melalui meatus uretra /alaupun jarang. ri"isium ureterocele kecil# jarang lebar# terletak dekat leher buli# dapat dialam buli- buli sendiri atau didalam uretra diba/ah leher buli-buli. Ureter yang berhubungan dengan kutub moiety bagian ba/ah terangkat oleh ureterocele
dan seringnya mengalami re"luks atau tertekan oleh ureterocele# sehingga menimbulkan megaureter yang obstrukti". uplikasi ginjal kontralateral terjadi pada 57 % kasus. 0adang-kadang ureterocele yang sangat besar bertanggung ja/ab terhadap re"luks atau obstruksi saluran kemih kontralateral bagian atas.*
• rthotopic ureteroceleG 6ntraesica
Derjadi pada 15 % kasus. @anya terjadi pada perempuan dan bentuknya kecil serta terletak intraesikal. !angat sering timbul bersamaan dengan sistim satu ginjal.*
0lasi"ikasi Ureterocele yang telah dipublikasikan oleh !tephens (1981) membagi ureterocele menjadi caecoureterocele# stenotic# sphincteric# sphinctero-stenoic# blind dan nonobstructed ureterocele. ari segi perspekti" klinis subgroup yang paling penting adalah caecoureterocele dimana sangat jarang# terjadi H 15 % kasus# bentuknya kecil# berhubungan dengan ureter ektopik dan terletak didalam uretra diba/ah leher buli-buli ( ori"ice nya terletak di dalam buli)*.
BAB ,
ETI"PAT"#ENESIS
,enyebab pasti ureterocele pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.1#2# Cekanisme berkembangnya ureterocele juga masih belum dipahami.1 3eberapa ahli mengatakan ureterocele didapatkan kongenital# dan yang lainnya mengatakan acquired . #5 tiologi yang banyak dianut adalah karena adanya obstruksi ureteral ori"ice selama embriogenesis yang biasanya disebabkan persisten Chwalla’s membrane dan adanya kelemahan musckular danGatau de"isiensi neural dari dinding ureter.1 Deori yang mengatakan ureterocele berupa kelainan yang acIuired biasanya oleh karena adanya in"eksi terutama schistosoma haematobium# adanya trauma yang menyebabkan "ibrosis dan stenotic ureterocele ataupun adanya obstruksi karena tumor maupun calculus yang menyebabkan karena "ibrosis.
BAB ,I DIA#N"SIS a& !an'0estas' l'n's
!aat ini# sebagian ureteroceles anak ditemukan selama skrining prenatal rutin. Ureteroceles de/asa juga dapat ditemukan secara tidak sengaja selama studi pencitraan# sering diperoleh untuk keluhan dari gejala-gejala yang tidak terkait. Ureteroceles sering tidak memiliki gejala sisa klinis pada populasi de/asa. Jamun# ketika masalah timbul# gejala klinis ureteroceles
mungkin muncul termasuk yang berikut = • Urinary tract in"ection (UD6)
• Urosepsis
• bstructie oiding symptoms
• Urinary retention
• @ematuria
• +yclic abdominal pain
Ureteroceles patologis paling sering mempengaruhi populasi anak. ,ada bayi muda# gagal tumbuh atau in"eksi saluran kemih dapat menjadi tanda pertama dari gejala ureterocele. 0omplikasi ureteroceles di kedua populasi anak dan de/asa terjadi karena si"at obstrukti" dari ureterocele dan lokasi anatominya. 0arena obstruksi ureter distal# yang bagian ginjal ipsilateral sering hydronephrotic atau displastik. kspansi siklis dan dekompresi pelis ginjal memani"estasikan sakit perut seperti intermiten pada anak-anak yang lebih tua dan orang de/asa.
Ureterocele yang melebar dapat menyebabkan stasis urin dan merupakan "aktor risiko untuk pembentukan batu ureter dalam rongga sakular. 0etika batu ureter distal berkembang# mereka tidak bisa mele/ati secara spontan karena lubang yang menghambat ureterocele. ?danya batu dalam ureterocele adalah eksklusi" untuk populasi orang de/asa. !ebuah ureterocele prolapsing pada seorang pasien /anita dapat menyebabkan kerusakan "isik dari ceri< esika urinari. bstruksi anatomi ceri< kandung kemih dengan ureterocele kistik dapat memicu gejala berkemih obstrukti" atau dapat memicu retensi urin akut pada kedua populasi anak dan de/asa. Ureterocele intraesical juga telah
dilaporkan menyebabkan obstruksi kandung kemih pada laki-laki de/as a. !elama pemeriksaan "isik# perhatian khusus harus diberikan untuk perut dan genital. @al ini berlaku untuk kedua populasi anak dan de/asa. 4ejala ureteroceles dengan hidrone"rosis dapat bermani"estasi dengan nyeri perut saat palpasi. Cassa perut karena ginjal hydronephrotic besar dapat ditemukan di kuadran perut bagian atas pada orang de/asa dan anak-anak. nyeri lank sering menyertai temuan perut. ,ada bayi# massa abdomen karena hidrone"rosis dapat dicatat oleh transillumination di ruangan gelap.
!elama pemeriksaan bimanual# massa kistik prolapsing dapat dilihat muncul dari meatus eksternal. 6ni adalah tanda dari ureterocele prolapsing. Jamun# diagnosis di"erensial dari massa prolapsing pada anak-anak juga harus mencakup uretra prolaps# botryoides sarkoma# dan uretra caruncle. !istem duple< lebih mungkin menyebabkan obstruksi uretra pada laki-laki# meskipun mereka kadang-kadang dapat terjadi dengan hanya satu sistem. !ebuah
minoritas ureteroceles yang ditemukan secara kebetulan saat ureter reim- plantasi untuk re"luks esicoureteral. '
b& #abaran rad'olo(' • Ultrasono(ra0'
Ultrasonogra"i prenatal dapat memperlihatkan ureterocele obstrukti" yang besar dengan mudah. iagnosis prenatal akan sulit bila kutub atas ginjal sangat kecil atau ureterocele yang sedikit menimbulkan obstruksi. 1#2# 3ila diagnosis prenatal sulit dilakukan# gejala klinis diba/ah ini dapat timbul pada saat lahir atau dikemudian hari=
!aat lahir# ureterocele prolaps atau kadang-kadang yang mengalami strangulasi dapat terlihat pada muara uretra. ,ada neonatus laki-laki dapat menyebabkan retensi urine akut.
4ejala a/al pyelone"ritis dapat membantu diagnosis. 4ejala lanjut; disuria# sistitis rekuren# urgensi.
iagnosis pada saat lahir# ultrasonogra"i memperlihatkan dilatasi ureter yang berhubungan dengan kutub atas ginjal yang duplikasi serta adanya ureterocele didalam kandung kencing dengan ureter yang dilatasi dibagian proksimalnya. Ureterocele tampak sebagai struktur kistik pada buli# sering dekat dengan lokasi normal esicoureteric junction (U$>)# insersinya bisa ektopik. Ureter yang terdapat ureterocele biasanya dilatasi. 1#2#
#abar 2&1 ureterocele pada ultrasono(raphy& !eperl'hatan adanya assaa h'poecho d'dala ,U den(an etebalan d'nd'n(
uosa yan( t'p's )
,enentuan "ungsi kutub atas ginjal yang duplikasi penting diketahui dengan cara pyelogra"i intraena dan atau renogra"i. ,emeriksaan urogra"i dapat menggambarkan mor"ologi moiety atas dan ba/ah serta ginjal kontra lateral. 1#2#
•
!a(net'c resonance 'a('n(
C6 merupakan studi anatomi yang sangat baik untuk mengealuasi kasus yang jarang terjadi dengan dugaan displastik# non"unctioning# gugus ginjal ektopik dan penyisipan ureter ektopik.1
+D scan abdomen dan pelis memberikan petunjuk tambahan untuk mendiagnosis ureterocele sederhana atau ektopik pada orang de/asa ketika temuan ultrasonogra"i ginjal yang samar-samar. 6ni adalah alat yang sangat baik untuk mendeteksi batu ureter; Jamun# anatomi abnormal ureter dan ureter dilatasi lebih baik tergambar dengan C6.1
#abar 2&+3 ureterocele pada peer'saan !%I 14
• ,o'd'n( cystourethro(raphy
,emeriksaan $oiding +ystouretrography /ajib dilakukan untuk mengetahui adanya re"luks serta menentukan berat ringannya prolaps ureterocele. *
voiding cystourethrography ( $+U4 ) harus dilakukan pada semua bayi baru lahir dengan hidrone"rosis janin. ,encitraan a/al sebelum menyelesaikan opasi"ikasi dari kandung kemih dengan bahan kontras dapat menunjukkan ureterocele sebagai kecacatan dalam mengisi esika urinari. $+U4 mende"inisikan derajat re"luks esicoureteral dalam sistem ipsilateral dan kontralateral dan juga mengidenti"ikasi kemungkinan perpindahan in"erior tiang lebih rendah sebagai tiang atas yang besar# terhalang. Drooping lily sign adalah deskripsi klasik derajar moderat ke tinggi re"luks ke tiang lebih. *
!elain itu# $+U4 dapat dilakukan untuk mengealuasi ukuran# posisi# ketegangan# tingkat dukungan detrusor# dan kompresibilitas ureteroceles. ersi dari ureteroceles pada $+U4 dapat dilihat sebagai tonjolan luar
#abar 2&) peer'saan en(unaan 5o'd'n( cystouro(raphy 2
•
Intra5enous uro(ra
Demuan klasik dari intraenous urogram (6$U) is a radioopasitas bundar dalam kandung kemih yang dikelilingi tepi yang radiolusen# seperti gambar diba/ah
ini.8
#abar 2&4 peer'saan 'ntra5enous uro(ra eperl'hatan assa cyst'c
Urogram 6ntraena menunjukkan kandung kemih diisi dengan bahan kontras dan ureter dilatasi memasuki kandung kemih. Depi radiolusen sekitar penyisipan ureter kiri ke kandung kemih adalah diagnostik ureterocele. 6ni disebut de"ormitas
kobra - kepala.8
>ika "ungsi ginjal yang terkena memburuk# sistem saluran atas tidak dapat dilihat. !angat sedikit kalises dapat dicatat dalam sistem saluran yang lebih rendah# dengan saluran lebih rendah bagian ba/ah dan lateral berpindah ( drooping lily sign; seperti yang terlihat pada gambar di ba/ah). saluran ba/ah ureter dapat bergeser ke lateral atau dilingkarkan di sekitar dilatasi saluran atas ureter dekat sakrum.
#abar 2&7 'ntra5enous uro(ra enunjuan perp'ndahan leb'h 'n0er'or 'r' saluran rendah ba('an tera't den(an ureterocele tersebut&6 +acat pada saluran kemih ba/ah lebih jelas dalam ureteroceles sistem tunggal subtending yang ber"ungsi ginjal. 0ontras mengisi ureterocele dapat terpisah dengan medium kontras dalam kandung kemih dapat dipisahkan dari media kontras dalam kandung kemih oleh tipis# halo lusen dari dinding ureterocele (semi-ba/ang atau kobra-kepala de"ormitas)# batu radiopak dalam ureteroceles sering dilihat sebagai kekeruhan pada gambar "oto pemeriksaan. i sisi lain# batu radiolusen sering dilihat sebagai mengisi cacat dalam ureterocele selama "ase ekskresi dari urogram tersebut.
• 8oputed too(raphy
Celuasnya penggunaan +D scan untuk pencitraan diagnostik telah memungkinkan identi"ikasi "ungsional dan anatomi ureteroceles dalam studi tunggal. +D scan tanpa dan dengan peningkatan kontras intraena dapat digunakan untuk menentukan ukuran# bentuk# dan lokasi ureterocele (lihat gambar di ba/ah). Ureteroceles dapat
dilihat sebagai de"ormitas kepala kobra ( seperti yang ditunjukkan pada gambar keempat di ba/ah ). !elain itu# +D scan memungkinkan identi"ikasi sistem digandakan ginjal# yang ginjal dan ureter kontur# tingkat hidrone"rosis# ketebalan korteks setiap bagian# dan kemampuan "ungsional dari ginjal mengekskresikan bahan kontras# serta anomali anatomi lainnya. 11
#abar 2&2 Scout 8T scan enunjuan ureterocele tepat dala andun( e'h& Lusens' d' sebelah 'r' erupaan ateter /oley 11
#abar 2&6 A9al cross: sect'onal 8T scan enunjuan ureterocele tepat dala andun( e'h & lusens' d' sebelah 'r' erupaan ateter /oley&11
#abar 2&; 8T scan as'al enunjuan ureterocele tepat dala andun( e'h den(an bahan ontras en('s' ureterocele tersebut& lusens' d' sebelah
'r' erupaan ateter /oley& 11 c. ,emeriksaan laboratorium
,emeriiksaan penunjang yang dianjurkan adalah sebagai berikut=
• Urinalisis harus diperoleh di setiap anak dengan demam yang tidak jelas atau
dicurigai in"eksi saluran kemih ( 6!0 ); pyuria# leukosit esterase# dan nitrit menunjukkan 6!0.
• 0ultur urine diperoleh untuk mengidenti"ikasi patogen yang berhubungan dan
untuk menilai kerentanan antibiotik yang tepat
• 3lood cell count diperoleh untuk menentukan tingkat in"eksi sistemik yang
mungkin ada# serta untuk memastikan tanggap terhadap terapi antibiotik
• 0imia !erum# terutama nitrogen urea darah ( 3UJ ) dan kadar kreatinin serum#
diperoleh untuk menentukan in"ormasi dasar dan untuk menilai "ungsi ginjal
• 0ultur darah dilkukan jika pasien demam dan urosepsis
• ungal cultures dilakukan pada bayi yang telah lama diterapi antibiotik atau
pada pasien imunokompromise dengan bukti-bukti klinik dari 6!0 Peer'saan H'stopatolo('s
ja/ab untuk perluasan ureterocele keluar dari proporsi ke ureter normal. Jamun# dinding ureteroceles stenosis tampaknya memiliki komposisi otot yang lebih besar daripada jenis lain dari ureteroceles .
#abar 2&- preparat ureterocele beseerta ,U& Preparat 'n' erupaan preparat pas'en de9asa& Preparat 'n' eperl'hatan oreterocele yan( d''ut' d'latas' ureter 1
BAB ,II
DIA#N"SA BANDIN#
1. iertikel esica urinaria
iertikel esica urinaria merupakan kelainan berupa kantong di esica urinaria akibat herniasi dari bladder urothelium melalui muscularis propria dari dinding esica urinaria. 3ladder dierticula berdinding tipis# terisi urin# berhubungan dengan lumen esica urinaria melalui leher yang sempit. !ecara histologi# dinding dierticulum terdiri dari mukosa# subepithelial connectie tissue atau lamina propria# scattered thin muscle "ibers# dan adentitial layer. inding luar bladder
dierticulum bisa terdapat residual scattered strands atau berkas otot polos yang disorganied dan non"ungsional sehingga bladder dierticulum sulit kosong saat miksi dan mengakibatkan banyaknya olume residual urine postoiding. 3ladder dierticula yang didapat bisanya karena obstruksi pada outlet esica urinaria misal pembesaran prostat# striktur urethra# kelainan neurologis# dan lain E lain. 3ladder
dierticula bisa juga terjadi secara iatrogenic misalnya pada penutupan lapisan otot dinding esica urinaria yang tidak adekuat setelah cystostomi atau setelah ureteral reimplantation 17
2. ,seudoureterocele
,seudoureterocele merupakan edema sekitar ureter distal akibat in"lamasi dari batu# radiation cystitis# atau transitional cell ca buli. ,seudoureterocele merupakan kelainan yang didapat berupa dilatasi submukosal dari ureter distal yang menyerupai ureterocele .17
BAB ,III
PENATALA.SANAAN
,enatalaksanaan masih kotroersi antara dekompresi secara endoskopik# ne"rouretektomi partial atau rekonstruksi primer komplit. !aat ini endoskopik insisi adalah prosedur initial untuk penatalaksanaan ureterocele. ,ilihan modalitas
pengobatan tergantung pada kriteria berikut = status klinis pasen ( urosepsis)# umur pasen# "ungsi kutub atas ginjal yang duplikasi# ada tidaknya re"luks# obstruksi
ureter ipsilateral# dan patologi ureter kontralateral.1#'#9
iagnosis dini='#9
1. ,ada anak yang asimptomatis# normoGhipo"ungsi kutub atas ginjal# tanpa obstruksi kutub ba/ah ginjal dan in"raesika# diberikan antibiotika pro"ilaktik selama bulan sampai tindakan operasi dilakukan.
2. 3ila ada obstruksi kutub ba/ah ureter atau ureter kontralateral atau in"raesika# dilakukan tindakan insisi atau pungsi secara endoskopi serta pemberian antibiotika pro"ilaktik# dan diealuasi setelah bulan.
eealuasi =
1. 3ila dekompresi e"ekti"# tidak ada re"luks# pengobatan medis dihentikan dan dilakukan pemeriksaan lanjutan berdasarkan kultur urine dan ultrasonogra"i. 2. 3ila dekompresi tak e"ekti"# ada re"luks atau obstruksi ipsi atau kontralateral
ureter atau leher buli-buli dilakukan operasi (ne"rektomi parsial sampai rekonstruksi unilateral # tergantung "ungsi kutub atas ginjal).
Dujuan utama penanganan ureterocele adalah untuk mengatasi terjadinya esicouretral re"lu< yang dapat menyebabkan pyelonephritis# renal scaring# insu"isiensi renal# endstage renal disease dan hypertensi.' ,rinsip melakukan
penanganan non operati" adalah re"lu< dapat resole dengan dasar re"lu< yang steril dapat hilang setelah beberapa /aktu dan tidak mencelakai ginjal# untuk mencegah terjadinya kerusakan pada ginjal. 6n"eksi harus ditangani dengan antibiotik untuk mencegah in"eksi dari pergerakan ke ginjal.'#17
,enanganan non operati" dengan pemberian antibiotik dapat dijalankan dalam /aktu yang lama# selama pengobatan dilakukan renal imaging berkala setiap * E 12 bulan# untuk $+U4 dilakukan setahun sekali. Cedikasi yang dapat diberikan trimethoprimEsul"ametho<aole# untuk bayi sampai dengan usia 2 bulan dapat diberikan amo<icillin atau cephale<in (57E85 mg satu atau dua kali per hari) selama 17 hari. 9
iagnosis yang terlambat=
1. 3ila kutub atas tidak ber"ungsi# dan tidak ada patologi lain# dilakukan heminephro-ureterectomy.
2. ?danya obstruksi atau re"luks yang jelas = eksisi ureterocele dan reimplantasi ureter atau heminephro-ureterectomy tergantung "ungsi kutub atas ginjal.
Ureterocele yang menyebabkan obstruksi in"raesika dapat dilakukan insisi secara endoskopi sebagai pengobatan tambahan dengan kemungkinan operasi kedua pada sebagian besar pasien. 9#17#11
BAB <I P%"#N"SIS
Didak ada satupun pendekatan yang sesuai untuk semua pasien dengan ureteroceles; leh karena itu# setiap kasus harus disesuaikan dengan indiidu. !eorang ahli bedah yang berpengalaman harus dipersenjatai dengan berbagai teknik bedah yang dapat disesuaikan untuk secara e"ekti" mengobati berbagai jenis mal"ormasi ureterocele. 0etika operasi yang tepat digunakan untuk memperbaiki kelainan tertentu# hasil tetap sangat baik di kedua pasien anak dan de/asa. 17
?D? ,U!D?0?
1. Uson ?+# >ohn 0. reteroceles in !nfants and Children" # $eport Based on %% Cases. ,ediatrics. 2715=981-'.
2. !traticiuc +# ?produ !4# Cunteanu $# 4arilescu !. &ower rinary 'ract $econstruction for reteroceles. >,!!. 271 $ol '=1-.
. 4unsar +# Cir # !encan ?# rtan ,# can +. Pediatric reteroceles" Diagnosis( )anagement and 'reatmen *ptions. 6ran > ,ediatr. 2717 $ol 27 ( Jo )=1-19. . @uddedar ?# 3ane ,3. # $are Case reterocele in &ower )oiety of Duplicated
Draining +ystem. 6nternational >ournal o" @ealth !ciences K esearch $ol.2; 6ssue= 9; ecember 2712.
5. ?bdulkadir ?B et al.reterocele" +elf $esolved ,ollowing +pontaneous -xtrusion of Calculus. Dhe Dropical >ournal o" @ealth !ciences $ol 1* no 2.
*. 3rent Ailliam ,udamentals of diagnostic radiology# third edition# philadelphia# lippincott /illiams K /ilkins# 2779# page 175
8. Lagoria# ronald >& 'he renal sinus( pelvocaliceal system dalam genitourinary radiology. !econd edition Jorth carolina# Cobsby an a""iliate o" elseier# 277'# page 1*-1*5
'. 0aiser# georges &# +ymptoms and signs in pediatric surgery# ne/ york# springer# 2717# page 12-1
9. 3elman# ? berry# king lo/ell # !tephan kramer. Clinical pediatric urology. disi ke . U!? Cartin dunit 2778 page 9-11
17. abino/it# ronald# hulbert /illiam +# meorach robert pediatric urology "or the primary care physician# Uni so"iet# humana press# 2779# page 5*-58.
11. !kucas joitas# #dvences !maging *f 'he #bdomen# ne/ york# springer# 2717# page 115-11*
12. +alisti ?# ,errotta C&# +oletta # liieri +. #n all.endo approach to complete ureteral duplications complicated by ureterocele and or vesicoureteral reflux" feasibility( limitations and result .6nt >ournal o" ,ediatric $ol 2711= 1-.
1. ,uri prem# /ewborn +urgery# second edition# london# arnold hodder headline member group# 2712# page 21-21
1. Jascimento humberto# hachul mauricio# macedo antonio. )agnetic resonance in diagnosis of ureterocele# brail# journal o" the brailian society o" urology 277ol 29()