PT Lautan Luas Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001
30 Juni 2002 2001 AKTIVA AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas (Catatan 2d dan 3) Rp 122.736 Rp 120.200 Penempatan jangka pendek - bersih (Catatan 2e
dan 4) 24.628 16.534
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.688
(Catatan 2g, 5 dan 13) 195.382 153.416
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 2c, 6a dan 13) 1.810 1.565
Piutang lain-lain
Pihak ketiga (Catatan 2s dan 7) 13.230 69.076 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 2c dan 6c) 13.215 14.136
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 867 pada periode 2002 dan Rp 722 pada periode 2001
(Catatan 2h, 8 dan 13) 139.547 148.735
Uang muka 4.412 5.254
Pajak dan biaya dibayar di muka (Catatan 2i dan 9) 18.981 21.283
Jumlah Aktiva Lancar 533.941 550.199
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 2c dan 6c) - 5.757
Aktiva pajak tangguhan- bersih (Catatan 2t dan 15) 4.937 2.063 Penyertaan saham(Catatan 2b, 2c dan 10) 49.203 36.940
Penempatan jangka panjang (Catatan 2e dan 11) 26.545 17.611 Aktiva tetap(Catatan 2j, 2l, 12 dan 13)
Nilai tercatat 279.116 218.735 Akumulasi penyusutan ( 73.832 ) ( 57.005 ) Nilai Buku 205.284 161.730 (Berlanjut)
30 Juni
2002 2001
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan
(Catatan 2t dan 15) Rp 1.230 Rp 8.685
Biaya jasa lalu ditangguhkan - bersih (Catatan 2n
dan 22) 4.139 4.391
Uang jaminan 2.470 1.733
Keanggotaan klub 182 182
Goodwill - bersih (Catatan 2p) 429 47
Biaya lain-lain 385 -
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 294.804 239.139
JUMLAH AKTIVA Rp 828.745 Rp 789.338
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
30 Juni
2002 2001
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank dan cerukan (Catatan 5, 6a, 8, 12
dan 13) Rp 29.343 Rp 33.515
Hutang usaha
Pihak ketiga (Catatan 14) 134.321 120.888
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 2c dan 6b) 15.578 17.202
Hutang lain-lain
Pihak ketiga 3.175 111
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 2c dan 6c) 12.124 5.651
Hutang pajak (Catatan 2t dan 15) 10.833 21.470
Biaya masih harus dibayar (Catatan 2q) 11.628 8.427 Hutang sewa guna usaha yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun (Catatan 2l dan 12) 25 160
Jumlah Kewajiban Lancar 217.027 207.424
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan- bersih (Catatan 2t
dan 15) 982 2.343
Hutang obligasi - bersih (Catatan 2m dan 16) 195.841 194.454 Hutang sewa guna usaha - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(Catatan 2l dan 12) - 14
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 196.823 196.811
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b dan 17) 20.273 10.663
30 Juni
2002 2001
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar - 2.400.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -
780.000.000 saham (Catatan 1 dan 18) Rp 195.000 Rp 195.000 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak
perusahaan (Catatan 2j) 577 577
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali (Catatan 2f) 4.325 4.325 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
(Catatan 2b) ( 149 ) ( 66 )
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 300 100
Belum ditentukan penggunaannya 194.569 174.504
Jumlah Ekuitas 394.622 374.440
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 828.745 Rp 789.338
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni
2002 2001
PENJUALAN, PENDAPATAN KOMISI DAN
JASA - BERSIH (Catatan 2c, 2q, 6a dan 25) Rp 572.407 Rp 531.205
BEBAN POKOK PENJUALAN (Catatan 2c, 2q, 6b
dan 20) 468.217 412.284
LABA BRUTO 104.190 118.921
BEBAN USAHA (Catatan 2q dan 21)
Penjualan 33.281 27.978
Umum dan administrasi 41.736 37.326
Jumlah Beban Usaha 75.017 65.304
LABA USAHA (Catatan 25) 29.173 53.617
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN (Catatan 2q)
Laba (rugi) selisih kurs - bersih (Catatan 2r) ( 5.192 ) 13.730 Penghasilan bunga (Catatan 2c dan 6c) 7.601 6.831 Laba penempatan jangka pendek - bersih
(Catatan 2e dan 4) 3.588 320
Laba penjualan aktiva tetap - bersih (Catatan 2j) 84 430
Penghasilan dividen 830 -
Beban bunga ( 18.956 ) ( 18.486 )
Amortisasi ( 707 ) ( 693 )
Lain-lain - bersih 2.153 1.289
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih ( 10.599 ) 3.421
BAGIAN ATAS LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI - BERSIH
(Catatan 2b dan 10) 6.692 ( 5.812 )
LABA SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN
(BEBAN) PAJAK 25.266 51.226
TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
(Catatan 2t dan 15) Kini 6.656 16.996 Tangguhan ( 2.901 ) ( 511 ) Bersih 3.755 16.485 (Berlanjut)
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni
2002 2001
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Rp 21.511 Rp 34.741
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b) ( 4.601 ) ( 1.212 )
LABA BERSIH Rp 16.910 Rp 33.529
LABA BERSIH PER SAHAM (Catatan 2u dan 18) Rp 22 Rp 43
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001
Selisih Transaksi Selisih Nilai
Perubahan Transaksi Selisih Kurs Saldo Laba Yang Saldo Laba Yang
Ekuitas Anak Restrukturisasi Karena Penjabaran Telah Ditentukan Belum Ditentukan Jumlah
Modal Saham Perusahaan Entitas Sepengendali Lap. Keuangan Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas
Saldo, 1 Januari 2001 Rp 195.000 Rp 577 Rp 4.325 (Rp 32) Rp - Rp 146.535 Rp 346.405
Pembentukan cadangan umum - - - - 100 ( 100) -
Laba bersih - - - ( 34) - 33.529 33.495 Deviden (Catatan 19) - - - - - ( 5.460) ( 5.460) Saldo, 30 Juni 2001 Rp 195.000 Rp 577 Rp 4.325 (Rp 66) Rp 100 Rp 174.504 Rp 374.440 Saldo, 1 Januari 2002 Rp 195.000 Rp 577 Rp 4.325 (Rp 36) Rp 100 Rp 189.949 Rp 389.915
Pembentukan cadangan umum - - - - 200 ( 200) -
Laba bersih - - - ( 113) - 16.910 16.797
Dividen (Catatan 19) - - - - - ( 12.090) ( 12.090)
Saldo, 30 Juni 2002 Rp 195.000 Rp 577 Rp 4.325 (Rp 149) Rp 300 Rp 194.569 Rp 394.622
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni
2002 2001
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan Rp 540.359 Rp 599.594 Pembayaran kas kepada pemasok ( 446.314 ) ( 459.880 ) Pembayaran atas:
Beban usaha ( 50.723 ) ( 65.701 )
Beban bunga ( 18.903 ) ( 17.233 )
Pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai ( 12.582 ) ( 63.197 ) Penghasilan (beban) lainnya - bersih 5.362 45.913
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 17.199 39.496
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hak pemegang saham minoritas atas Anak
Perusahaan ( 1.227 ) 597
Penerimaan dividen 830 -
Perolehan aktiva tetap ( 31.252 ) ( 20.832 )
Peningkatan penempatan jangka pendek 5.733 486
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan ( 115 ) -
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( 26.031 ) ( 19.749 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penarikan hutang bank dan cerukan 7.232 9.572
Pembayaran hutang bank dan cerukan ( 2.505 ) -
Pembayaran dividen kas ( 12.090 ) ( 2.500 )
Pembayaran hutang sewa guna usaha ( 108 ) 84
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas
Pendanaan ( 7.471 ) 7.156
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS (Rp 16.303 ) Rp 26.903
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 139.039 93.297
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Rp 122.736 Rp 120.200
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Lautan Luas Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama Perusahaan Andil Maskapai Dagang dan Industri Lim Teck Lee (Indonesia) berdasarkan akta No. 75 pada tanggal 18 Januari 1951 oleh Notaris Raden Mas Soerojo. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.8/13/9 tanggal 13 Juli 1951 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 16 tanggal 22 Februari 1952, Tambahan No. 212 dan setelah itu, Perusahaan memulai kegiatan secara komersial. Perubahan nama menjadi PT Lautan Luas dilakukan berdasarkan akta No. 90 pada tanggal 29 Desember 1964 oleh Wakil Notaris Lie Sioe Hoa Nio dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/24/20 tanggal 20 April 1965.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta No. 58 pada tanggal 14 November 1996 oleh Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., para pemegang saham menyetujui perubahan komposisi pemegang saham dan penggabungan usaha dengan PT Karisma Mutyakara yang berlaku efektif pada saat tanggal pendaftaran ke Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 8 Januari 1997 dengan Surat Keputusan No. C2 HT.01.04-A94 dan didaftarkan pada Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada tanggal 5 Februari 1997. Setelah penggabungan usaha, PT Karisma Mutyakara bubar dengan sendirinya.
Berdasarkan akta No. 116 pada tanggal 27 Maret 1997 oleh Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., para pemegang saham menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, antara lain perubahan nama Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka, peningkatan modal saham, penurunan nilai nominal saham dan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-2490 HT.01.04.Th.97 tanggal 7 April 1997.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta No. 102 pada tanggal 28 Agustus 1997 oleh Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., para pemegang saham menyetujui perubahan anggaran dasar guna memenuhi peraturan Pasar Modal. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2 HT.01.04-A.601 tanggal 2 Maret 1998.
Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar, Perusahaan bergerak di bidang perdagangan, jasa, perindustrian, transportasi dan pertanian. Kegiatan utama Perusahaan adalah distribusi bahan kimia dasar dan khusus dan melakukan penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus.
Perusahaan berdomisili di Jakarta. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2002, Perusahaan memiliki 4 (empat) kantor cabang dan 9 (sembilan) kantor perwakilan.
b. Penawaran Umum Saham dan Obligasi
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta No. 74 pada tanggal 17 April 1997 oleh Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., para pemegang saham menyetujui penjualan saham kepada masyarakat sebanyak 50 juta saham atau senilai Rp 25 miliar yang diambil dari saham dalam portepel. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2 HT.01.04-A.6335 tanggal 22 April 1997.
Pada tanggal 21 Juli 1997, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham perdana dan saham pendiri di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sejumlah 150.000.000 lembar saham.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta No. 18 pada tanggal 9 Desember 1998 oleh Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk menerbitkan 240 juta saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat sebesar Rp 120 miliar.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta No. 15 pada tanggal 8 September 1999 oleh Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 200 miliar menjadi Rp 600 miliar dan penurunan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-17509 HT.01.04.TH.99 tanggal 12 Oktober 1999.
Pada tanggal 30 Juni 2002, jumlah saham yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah 780.000.000 saham.
Pada bulan Juni 2000, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal sebesar Rp 200 miliar yang terdiri dari Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap yaitu sebesar 16,75% per tahun dan Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap dan mengambang dimana bunga yang dibayar untuk pertama kalinya adalah sebesar 16,75% per tahun dan bunga yang dibayar untuk kedua sampai dengan kesepuluh kalinya, besarnya dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga deposito Rupiah berjangka waktu 6 (enam) bulan dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Buana Indonesia Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) selama 5 (lima) Hari Bank sebelum penentuan tingkat bunga Obligasi Seri B ditambah premi sebesar 3,25% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2005.`
c. Karyawan, Direktur dan Dewan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2002 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Adyansyah Masrin
Wakil Komisaris Utama : Joan Fudiana Komisaris Independen : Zakir
Direktur Utama : Indrawan Masrin Wakil Direktur Utama : Pranata Hajadi Direktur Pelaksana : Herman Santoso Direktur Manufaktur : Jimmy Masrin
Direktur Pemasaran : Joshua Chandraputra Asali Direktur Pengembangan Usaha : Widyanto
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2001 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Adyansyah Masrin
Wakil Komisaris Utama : Joan Fudiana
Komisaris : Zakir
Direktur Utama : Indrawan Masrin Wakil Direktur Utama : Pranata Hajadi Direktur Pelaksana : Jimmy Masrin Direktur Manufaktur : Sandjaja Hajadi
Direktur Pemasaran : Joshua Chandraputra Asali Direktur Pengembangan Usaha : Widyanto
Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 berkisar 1.707 dan 1.666 orang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasi disajikan berdasarkan konsep biaya historis, kecuali investasi dalam unit penyertaan reksa dana yang dicatat berdasarkan nilai aktiva bersih, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, penyertaan saham tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Efektif tanggal 1 Januari 2000, arus kas dari aktivitas operasi disajikan sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan sebagai berikut:
Persentase Pemilikan
(Langsung dan Tidak Langsung)
30 Juni
Penyertaan
Bidang Usaha Kedudukan pada Tahun 2002 2001
PT Indonesian Acids
Industry Limited Produsen kimia Jakarta 1969 60,00% 60,00% PT Dunia Kimia Jaya Produsen kimia Cirebon 1977 99,90 99,90 PT Dunia Kimia Utama Produsen kimia Palembang 1978 65,00 65,00 PT Liku Telaga Produsen kimia Surabaya 1979 50,50 50,50 PT Pacinesia Chemical
Industry dan
Anak Perusahaan Produsen kimia Jakarta 1984 99,98 99,98 PT Lautan Luas Pewarna Produsen kimia Jakarta 1991 99,90 99,90 PT Lautan Jasaindo Jasa / distribusi Jakarta 1995 95,00 95,00 PT Advance Stabilindo
Industry Produsen kimia Jakarta 1995 97,20 95,00 Lautan Luas Singapore,
Pte., Ltd. Distribusi Singapura 1999 100,00 100,00 PT Daiti Carbon Nusantara Produsen kimia Pontianak 1999 99,90 75,00 PT Metabisulphite
Nusantara Produsen kimia Jakarta 2000 80,00 80,00 PT White Oil Nusantara Produsen kimia Jakarta 2000*) 86,00 99,96
PT Lautan Sulfamat Lestari Produsen kimia Jakarta 2000*) 99,00 99,00
PT Cipta Mapan Logistik dan
Anak Perusahaan Jasa transportasi Jakarta 2001*)
99,93 99,93 PT Kryton Lautan Indonesia Produsen semen Tangerang 2002*) 55,00 -
& cat khusus
*)
Perusahaan masih dalam tahap pengembangan
Akun-akun Anak Perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:
Aktiva dan kewajiban - Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca (Rp 4.944,22 dan Rp 6.283,66 per 1 Dolar Singapura masing-masing pada tanggal 30 Juni 2002 dan 30 Juni 2001)
Akun-akun ekuitas - Kurs historis
Akun-akun laba rugi - Kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan (Rp 5.239,46 dan Rp 5.943,64 per 1 Dolar Singapura masing-masing pada bulan Juni 2002 dan 2001)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dilaporkan secara terpisah pada komponen ekuitas dalam akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada neraca konsolidasi.
Semua saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” di neraca konsolidasi.
Penyertaan saham Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method) di mana penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase pemilikan sejak tanggal perolehan serta dikurangi dividen yang diterima. Penyertaan saham lainnya disajikan sebesar biaya perolehan.
Selisih yang timbul dari transaksi ekuitas seperti perubahan ekuitas Anak Perusahaan, disajikan sebagai bagian dari ekuitas di neraca konsolidasi dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.
c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
d. Setara Kas
Deposito berjangka dan penempatan jangka pendek lainnya yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sertifikat Bank Indonesia dicatat sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi.
e. Penempatan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Penempatan jangka pendek terdiri atas investasi dalam unit penyertaan reksa dana. Investasi dalam unit penyertaan reksa dana dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih (net assets value) pada tanggal neraca. Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, surat-surat berharga dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan, sebagai berikut:
1) Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan. 2) Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi
(ditambahkan) dengan amortisasi premi (diskonto).
3) Tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi.
Penempatan jangka panjang terdiri dari penempatan pada obligasi konversi tanpa bunga yang dinyatakan sebesar nilai perolehan.
f. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak ada pengakuan laba atau rugi atas pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya antar entitas sepengendali. Selisih nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi antar entitas sepengendali bukan merupakan goodwill dan selisih ini disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Karisma Mutyakara, yang memiliki penyertaan saham pada PT Dunia Kimia Jaya, PT Dunia Kimia Utama, PT Liku Telaga dan PT Pacinesia Chemical Industry. Perusahaan dan PT Karisma Mutyakara berada di bawah pengendalian pemilikan yang sama, sehingga penggabungan usaha tersebut menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku disajikan sebagai bagian dari ekuitas di neraca konsolidasi dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan metode ini, aktiva, kewajiban dan ekuitas konsolidasi PT Karisma Mutyakara dan Anak Perusahaan dipindahkan ke Perusahaan sesuai dengan nilai bukunya.
g. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method).
Penyisihan atas persediaan ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk menyatakan nilai wajarnya.
i. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu Perusahaan dan Anak Perusahaan (PT Indonesian Acids Industry Limited, PT Dunia Kimia Jaya dan PT Liku Telaga) yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan. Selisih penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan telah dikapitalisasi menjadi modal ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 1996, sedangkan selisih penilaian kembali aktiva tetap Anak Perusahaan disajikan pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 10 - 20
Mesin dan peralatan 5 -10
Peralatan dan perabot kantor 5
Kendaraan 5
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan aktiva dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
k. Penurunan Nilai Aktiva
PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2000 mensyaratkan Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menelaah nilai aktiva untuk setiap penurunan atau penghapusan ke nilai wajar jika keadaan menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengevaluasi dampak dari PSAK tersebut pada laporan keuangan dan berpendapat bahwa penerapannya tidak berdampak material pada posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan.
l. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan dalam PSAK No. 30 “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca konsolidasi sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap dan penyusutan dilakukan dengan kebijakan yang sama dengan aktiva tetap dengan pemilikan langsung.
Hutang sewa guna usaha dinyatakan berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha.
m. Biaya Emisi Efek Biaya Emisi Obligasi
Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7, biaya emisi obligasi disajikan sebagai pengurang langsung atas saldo hasil emisi obligasi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal diamortisasi selama jangka waktu obligasi yaitu 5 (lima) tahun.
n. Dana Pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dengan kontribusi sebesar 6% dari penghasilan dasar pensiun karyawan. Iuran tambahan dihitung secara aktuarial untuk biaya jasa lalu (past service cost) dan dialokasi selama tahun berjalan dan tahun yang akan datang selama jasa diberikan oleh peserta berdasarkan penilaian aktuaris independen. Biaya jasa lalu diamortisasi sesuai dengan perkiraan sisa masa kerja dari karyawan yang ada sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
Sebagai kelanjutan dari rencana di atas, mulai akhir tahun 2001, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan pencadangan atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan sesuai dengan masa kerja yang telah ditetapkan sebagaimana yang ditentukan dalam Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 mengenai “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”.
o. Biaya Praoperasi
Biaya-biaya yang terjadi sebelum saat dimulainya kegiatan usaha komersial anak perusahaan ditangguhkan dan telah dibebankan pada laba rugi tahun 2001.
p. Goodwill
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “goodwill” dan diamortisasi selama lima (5) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang dikirim, pendapatan komisi dan jasa diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).
r. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk menceminkan kurs yang berlaku yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia untuk tahun berjalan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2002 2001
1 Dolar Amerika Serikat Rp 8.730,00 Rp 11.440,00
1 Dolar Singapura 4.944,22 6.283,66
1 Yen Jepang 73,09 92,20
1 Dolar Kanada 5.775,73 7.508,55
1 Euro 8.628,76 9.672,53
kurs transaksi yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 28 Juni 2002 dan 29 Juni 2001.
s. Instrumen Keuangan
Laba atau rugi dari transaksi mata uang asing untuk tujuan lindung nilai (hedging) dihitung dengan menilai kembali kontrak yang dimaksud dengan kurs akhir tahun dan diakui pada tahun berjalan untuk dibandingkan dengan selisih kurs yang timbul dari hutang mata uang asing yang dilindung nilai. Premi atau diskonto yang timbul dari kontrak tersebut diakui sebagai laba atau rugi selama periode lindung nilai.
Pada tanggal 10 September 1999, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan PSAK No. 55 tentang “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang merupakan revisi atas PSAK No. 55 sebelumnya, yang mengubah tanggal efektif dari PSAK ini menjadi tanggal 1 Januari 2001. Standar akuntansi ini mengharuskan pengakuan semua instrumen derivatif sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajarnya pada neraca. Pada tanggal 30 Juni 2002, Perusahaan tidak memiliki perjanjian transaksi mata uang asing.
t. Taksiran Penghasilan (Beban) Pajak
Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran penghasilan (beban) pajak sesuai dengan PSAK No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak dari beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan dari rugi pajak yang dapat dikompensasikan yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak atau jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aktiva tersebut dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal, yang masing-masing dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan dalam jumlah bersih.
u. Laba Per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah sebesar 780.000.000 saham pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001.
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas, yang penempatannya pada pihak ketiga terdiri dari:
2002 2001
Kas
Rupiah Rp 620 Rp 1.430
Mata uang asing 697 -
Bank
Rupiah 16.966 11.026
2002 2001
Deposito berjangka
Rupiah 58.254 79.258
Mata uang asing 8.343 16.690
Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi sebesar Rp 34 pada
tahun 2002 14.516 -
Jumlah Rp 122.736 Rp 120.200
Tingkat suku bunga per tahun untuk deposito berjangka dalam Rupiah berkisar antara 7% sampai dengan 15%dan 10% sampai dengan 13,5% masing-masing pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, sedangkan tingkat suku bunga per tahun untuk deposito berjangka dalam mata uang asing berkisar antara 1,1%sampai dengan 3,5% dan 3% sampai dengan 6,25% masing-masing pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001.
Tingkat suku bunga per tahun untuk Sertifikat Bank Indonesia berkisar antara 15% sampai dengan17,5% dan 14,75% sampai dengan 16,63% masing-masing pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001.
4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK
Penempatan jangka pendek merupakan investasi dalam unit penyertaan reksa dana pada pihak ketiga yang terdiri dari:
2002 2001
Rupiah Rp 1.085 Rp 2.000
Mata uang asing 23.617 13.320
24.702 15.320
Keuntungan (kerugian) atas penurunan nilai aktiva bersih
Rupiah 78 (
453 )
Mata uang asing ( 152 )
1.667
Bersih Rp 24.628 Rp 16.534
Penempatan jangka pendek ini diklasifikasikan sebagai surat-surat berharga yang diperdagangkan.
Laba atau rugi investasi dalam unit penyertaan reksa dana mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas kenaikan atau penurunan nilai aktiva bersih. Keuntungan bersih pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 masing-masing adalah sebesar Rp 3.588 dan Rp 320.
5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Rincian piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2002 2001
PT Unilever Indonesia Tbk Rp 5.578 Rp 4.122
PT Surya Sukmana Leathers 5.043 1.027
The First National Glassware Ltd 4.220 2.361
PT Iglas 4.096 2.078
PT Binasawit Abadi Pratama 4.018 -
PT Ferro Mas Dinamika 2.996 2.593
PT Kertas Leces (Persero) 2.943 2.562
PT Avesta Continental Pack 2.523 1.605
PT Fajar Surya Wisesa Tbk 2.054 1.798
PT Mahkota Jasa 2.053 -
PT Surya Puspita 1.703 1.183
PT Tapian Nadenggan 1.679 -
PT Impack Pratama Industri Corp 1.608 -
PT Skycamping Indonesia 1.383 -
PT Total Chemindo Loka 1.330 2.328
PT Adjidharmamas Tritunggal Sakti 1.317 1.794
PT Kahatex 1.303 1.540
PT Budi Makmur Jaya Murni 1.276 1.083
PT Culletprima Setia 1.160 1.330
Koperasi Unit Desa Gajah Mada 1.159 -
CV Boga Artha Satria 1.148 -
PT Tanjung Enim Lestari 1.052 -
PT Smart Tbk 1.025 -
PT Cheil Samsung Indonesia 1.008 675
PT Yutaka Manufacturing Indonesia 1.007 -
PT Video Display Glass Indonesia 973 1.062
PT Pura Barutama 917 1.074
PT Tunas Baru Lampung 874 2.182
PT Eternit Gresik - 1.617
PT Indomiwon Citra Inti - 1.604
PT Indogravure - 1.281
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1.000.000.000) 139.624 118.205
Jumlah 197.070 155.104
Penyisihan piutang ragu-ragu ( 1.688 ) ( 1.688 )
Bersih Rp 195.382 Rp 153.416
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2002 2001
Saldo awal tahun Rp 1.688 Rp 1.688
Penyisihan tahun berjalan - -
Penghapusan piutang - -
Saldo akhir periode Rp 1.688 Rp 1.688
Piutang usaha dari PT Lautan Luas Pewarna dan PT Liku Telaga, Anak Perusahaan, digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari Bank Bumiputera Indonesia (lihat Catatan 13).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Perincian dari piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2002 2001
Rupiah Rp 102.545 Rp 78.863
Mata uang asing 94.525 76.241
Jumlah 197.070 155.104
Penyisihan piutang ragu-ragu ( 1.688 ) ( 1.688 )
Bersih Rp 195.382 Rp 153.416
6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
a. Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang menurut manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan normal adalah sekitar 0,51% dan 1% dari jumlah penjualan sebelum eliminasi masing-masing pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001. Pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, rincian saldo akun Piutang Usaha dari transaksi tersebut, masing-masing sekitar 0,22% dan 0,20% dari total aktiva adalah sebagai berikut:
2002 2001
PT Mahkota Indonesia Rp 935 Rp 687
PT Rhodia Manyar (d/h PT Albright & Wilson
Manyar) 319 320
PT Lautan Otsuka Chemical 270 282
2002 2001
PT Findeco Jaya 195 276
PT Seruni Gandamekar 8 -
Jumlah Rp 1.810 Rp 1.565
b. Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang menurut manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan normal adalah sekitar 12,67% dan 17% dari jumlah pembelian sebelum eliminasi masing-masing pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001. Pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, rincian saldo akun Hutang Usaha dari transaksi tersebut, masing-masing sekitar 3,59% dan 4,15% dari total kewajiban adalah sebagai berikut:
2002 2001
PT Lautan Otsuka Chemical Rp 4.464 Rp 3.939
PT Sibelco Lautan Minerals 2.913 6.600
PT Findeco Jaya 6.752 5.618 PT Seruni Gandamekar 1.139 952 PT Segaraluas Lestari - 93 PT Mahkota Indonesia 310 - Jumlah Rp 15.578 Rp 17.202
c. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu melakukan transaksi dividen, pinjaman dan uang muka dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, piutang dan hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan dalam akun Piutang atau Hutang Lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut:
2002 2001 Piutang yang mempunyai hubungan istimewa
Lancar
Pinjaman dan uang muka
PT Lautan Otsuka Chemical Rp 13.215 Rp 11.705
PT Caturkarsa Megatunggal - 1.395
PT Sibelco Lautan Minerals - 595
PT Seruni Gandamekar - 441
Jumlah Rp 13.215 Rp 14.136
Tidak Lancar
PT Lautan Otsuka Chemical Rp - Rp 5.757 Hutang yang mempunyai hubungan istimewa
Pinjaman dan uang muka
PT Samudra Luas Jaya - 127
PT Sukindo Jaya - 30
Pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, saldo piutang lancar dan tidak lancar dari transaksi ini masing-masing adalah sekitar 1,59% dan 2,52% dari total aktiva dan saldo hutang dari transaksi ini adalah sekitar 2,79% dan 1,36% dari total kewajiban.
Transaksi pinjaman dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga per tahun berkisar 3,56% dan 5.04%sampai dengan 6.82% masing-masing pada bulan Juni 2002 dan 2001, dan pelunasan pinjaman dilakukan secara bertahap pada tahun 2002.
Pendapatan bunga yang diterima dari transaksi ini adalah sebesar Rp 212 dan Rp 359 masing-masing pada bulan Juni 2002 dan 2001.
Piutang usaha dari PT Lautan Luas Pewarna dan PT Liku Telaga, Anak Perusahaan, digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari Bank Bumiputera Indonesia (lihat Catatan 13).
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah pemilikan mayoritas, komisaris dan/atau sebagian direksi yang sama dengan sifat transaksi sebagai berikut:
Pihak-pihak yang Mempunyai Sifat Hubungan
Hubungan Istimewa Istimewa Sifat transaksi
PT Mahkota Indonesia Afiliasi Penjualan, pembelian dan piutang dividen PT Rhodia Manyar Afiliasi Penjualan
PT Lautan Otsuka Chemical Afiliasi Penjualan, pembelian, pinjaman dan uang muka
PT Findeco Jaya Afiliasi Penjualan dan pembelian
PT Seruni Gandamekar Afiliasi Penjualan, pembelian, uang muka dan hutang antar perusahaan
PT Sibelco Lautan Minerals Afiliasi Pembelian, pinjaman dan uang muka PT Segaraluas Lestari Afiliasi Pembelian
PT Caturkarsa Megatunggal Pemegang saham Uang muka PT Fumasjaya Utama Pemegang saham Anak
Perusahaan
Uang muka PT Gading Masindotama Pemegang saham Anak
Perusahaan
Hutang dividen PT Wongso Kharismamulia Pemegang saham Anak
Perusahaan
Hutang dividen PT Citrasurya Utamindo Pemegang saham Anak
Perusahaan
Hutang dividen
PT Samudra Luas Jaya Afiliasi Hutang antar perusahaan PT Sukindo Jaya Afiliasi Hutang antar perusahaan
7. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
Rincian piutang lain-lain - pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2002 2001
Namura Investments Limited, Hong Kong Rp 1.876 Rp 1.805
Lembaga keuangan asing - 64.064
Lain-lain 11.354 3.207
Jumlah Rp 13.230 Rp 69.076
Pada bulan Juli 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi mata uang asing dengan lembaga keuangan asing, dimana Perusahaan mempunyai komitmen untuk membeli US$ 20,000,000 dengan nilai tukar dalam Rupiah sebesar Rp 48.634 pada bulan Juli 2002. Atas transaksi ini, Perusahaan dikenakan premi dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,875% per tahun.
Pada bulan Oktober 2000, perjanjian ini diakhiri dimana lembaga keuangan asing tersebut akan melakukan pembayaran sebesar US$ 8,100,000 atau ekuivalen Rp 77.720 kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
a. Pembayaran pertama sebesar US$ 3,000,000 ditambah bunga yang dihitung dari tanggal 1 Januari 2001 sampai dengan tanggal 15 Februari 2001 dengan tingkat suku bunga sebesar 6% per tahun akan dibayar pada tanggal 15 Februari 2001.
b. Pembayaran kedua dan terakhir sebesar US$ 5,100,000 ditambah bunga yang dihitung dari tanggal 1 Januari 2001 sampai dengan tanggal 31 Maret 2001 dengan tingkat suku bunga sebesar 6% per tahun akan dibayar pada tanggal 31 Maret 2001.
Pada tanggal 9 Februari 2001, Perusahaan dan lembaga keuangan asing menyetujui perubahan rencana pembayaran yang telah ditetapkan sebelumnya menjadi sebagai berikut:
- Pembayaran pertama sebesar US$ 2,500,000 ditambah bunga sebesar 6% per tahun akan dibayar pada tanggal 12 Maret 2001.
- Pembayaran kedua dan terakhir sebesar US$ 5,600,000 ditambah bunga sebesar 6% per tahun akan dibayar pada tanggal 30 September 2001.
Pada tanggal 8 Maret 2001, Perusahaan menerima pembayaran pertama dari lembaga keuangan asing sebesar US$ 2,500,000 dan bunga sebesar US$ 27,500.
Pada tanggal 18 September 2001, Perusahaan menerima pembayaran kedua dan terakhir dari lembaga keuangan asing sebesar US$ 5,600,000 dan bunga sebesar US$ 239,867.
8. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2002 2001
Barang jadi Rp 117.755 Rp 117.223
Bahan baku 13.346 24.740
Bahan pembantu dan perlengkapan 2.287 238
Barang dalam perjalanan 7.026 7.256
Jumlah 140.414 149.457
Penyisihan persediaan usang ( 867 ) ( 722 )
Bersih Rp 139.547 Rp 148.735
Persediaan dari Anak Perusahaan tertentu sekitar 3,16% dan 5,04% dari total persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari Bank Bumiputera Indonesia masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 (lihat Catatan 13).
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 17.220.000.000 dan US$ 10,505,250 pada tanggal 30 Juni 2002. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya.
9. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
2002 2001
Pajak Pertambahan Nilai Rp 3.862 Rp 6.478
PPh Pasal 22 7.632 7.211 PPh Pasal 23 184 182 PPh Pasal 25 3.748 3.089 Sewa 723 2.231 Asuransi 1.164 707 Lain-lain 1.668 1.385 Jumlah Rp 18.981 Rp 21.283
10. PENYERTAAN SAHAM
Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
2002
Akumulasi
Bidang Persentase Biaya Laba (Rugi) Bersih Nilai Nama Perusahaan Usaha Kedudukan Pemilikan Perolehan Perusahaan Asosiasi Tercatat
Metode Ekuitas
PT Mahkota Indonesia Produsen kimia Jakarta 40,00 % Rp 1.322 Rp 4.858 Rp 6.180 PT Lautan Otsuka Chemical Produsen kimia Jakarta 30,00 19.143 2.607 21.750 PT Sibelco Lautan Minerals Produsen kimia Jakarta 20,00 17.246 1.144 18.390
37.711 8.609 46.320
Metode Biaya
PT Seruni Gandamekar Produsen kimia Jakarta 19,77 791 - 791 PT Findeco Jaya Produsen kimia Jakarta 18,00 1.092 - 1.092 PT Albright & Wilson Manyar Produsen kimia Gresik 10,00 1.000 - 1.000
2.883 - 2.883 Jumlah Rp 40.594 Rp 8.609 Rp 49.203 2001 Akumulasi
Bidang Persentase Biaya Laba (Rugi) Bersih Nilai Nama Perusahaan Usaha Kedudukan Pemilikan Perolehan Perusahaan Asosiasi Tercatat
Metode Ekuitas
PT Mahkota Indonesia Produsen kimia Jakarta 40,00 % Rp 1.322 Rp 1.679 Rp 3.001 PT Lautan Otsuka Chemical Produsen kimia Jakarta 30,00 19.143 ( 5.914) 13.229 PT Sibelco Lautan Minerals Produsen kimia Jakarta 20,00 17.246 581 17.827
37.711 ( 3.654) 34.057
Metode Biaya
PT Seruni Gandamekar Produsen kimia Jakarta 19,77 791 - 791 PT Findeco Jaya Produsen kimia Jakarta 18,00 1.092 - 1.092 PT Albright & Wilson Manyar Produsen kimia Gresik 10,00 1.000 - 1.000
2.883 - 2.883
Jumlah Rp 40.594 (Rp 3.654) Rp 36.940
Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi untuk bulan-bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 terdiri dari:
2002 2001
PT Mahkota Indonesia Rp 1.957 Rp 1.194
PT Sibelco Lautan Minerals 12 858
PT Lautan Otsuka Chemical 4.723 ( 7.864 )
11. PENEMPATAN JANGKA PANJANG
Penempatan jangka panjang merupakan pembelian obligasi konversi dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
2002 2001
Namura Investment Limited, Hongkong Rp 17.611 Rp 17.611
PT Konindo Cipta Perdana 8.934 -
Jumlah Rp 26.545 Rp 17.611
Pada tanggal 14 November 2001, Perusahaan membeli obligasi konversi tanpa bunga yang diterbitkan oleh PT Konindo Cipta Perdana dengan nilai nominal sebesar US$ 838,512 atau ekuivalen Rp 8.934 yang akan jatuh tempo pada tanggal 14 November 2004.
Perusahaan memiliki hak untuk mengkonversi obligasi setiap saat dan dari waktu ke waktu dengan memperhatikan syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian. Obligasi dikonversikan ke saham PT Konindo Cipta Perdana dengan nilai nominal sesuai dengan anggaran dasar penerbit obligasi konversi berdasarkan jumlah konversi US$ ke Rupiah dengan menggunakan kurs Bank Indonesia pada tanggal tersebut.
Berdasarkan “Perjanjian obligasi konversi tanpa bunga” pada tanggal 8 November 2000, Perusahaan membeli obligasi konversi tanpa bunga yang diterbitkan oleh Namura Investments Limited, Hong Kong dengan nilai nominal sebesar US$ 1,905,000 atau ekuivalen Rp 17.611 yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012.
Hak untuk mengkonversi obligasi berlaku sejak tanggal dikeluarkannya perjanjian obligasi dan berakhir pada tanggal jatuh tempo dengan memperhatikan syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian. Harga konversi obligasi ke saham Namura Investment Limited, Hongkong ditetapkan sebesar HK$ 1 (nilai nominal) per saham dimana saham yang berasal dari konversi mewakili sekurang-kurangnya 5% dari seluruh saham beredar Namura Investments Limited, Hong Kong.
Namura Investments Limited, Hong Kong, melalui Carhart Investments International Limited memiliki saham-saham PT Prima Inti Perkasa, PT Batamas Megah dan Worldwide Link (BVI).
12. AKTIVA TETAP
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2002
Penambahan/ Pengurangan/
Keterangan Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Tanah Rp 57.804 Rp 2.515 Rp - Rp 60.319
Bangunan 53.426 9.944 - 63.370
Mesin dan peralatan 41.586 6.229 26 47.789
Peralatan dan perabot kantor 46.324 3.695 150 49.869
Kendaraan 14.698 2.086 87 16.697
Jumlah 213.838 24.469 263 238.044
Sewa Guna Usaha
Kendaraan 510 - - 510
Aktiva dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 33.661 16.369 9.468 40.562
Jumlah Nilai Tercatat 248.009 40.838 9.731 279.116
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Bangunan 14.520 1.531 - 16.051
Mesin dan peralatan 20.033 2.442 - 22.475
Peralatan dan perabot kantor 22.218 3.627 127 25.718
Kendaraan 8.385 1.127 18 9.494
Jumlah 65.156 8.727 145 73.738
Sewa Guna Usaha
Kendaraan 94 - - 94
Jumlah Akumulasi Penyusutan 65.250 8.727 145 73.832
Nilai Buku Rp 182.759 Rp 205.284
2001
Penambahan/ Pengurangan/
Keterangan Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Tanah Rp 57.523 Rp 10 Rp - Rp 57.533
Bangunan 47.309 615 - 47.924
Mesin dan peralatan 31.147 1.588 48 32.687
Peralatan dan perabot kantor 37.867 4.217 21 42.063
Kendaraan 11.903 1.845 194 13.554
2001
Penambahan/ Pengurangan/
Keterangan Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Sewa Guna Usaha
Kendaraan Rp 314 Rp 82 Rp - Rp 396
Aktiva dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 11.394 13.483 299 24.578
Jumlah Nilai Tercatat 197.457 21.840 562 218.735
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Bangunan 11.894 1.223 - 13.117
Mesin dan peralatan 16.635 976 - 17.611
Peralatan dan perabot kantor 15.099 3.288 - 18.387
Kendaraan 6.854 1.091 98 7.847
Jumlah 50.482 6.578 98 56.962
Sewa Guna Usaha
Kendaraan 10 33 - 43
Jumlah Akumulasi Penyusutan 50.492 6.611 98 57.005
Nilai Buku Rp 146.965 Rp 161.730
Dalam mutasi penambahan (pengurangan) akumulasi penyusutan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, termasuk selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Anak Perusahaan luar negeri masing-masing sebesar Rp 1,60 dan (Rp 34).
Beban penyusutan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 masing-masing adalah sebesar Rp 8.762 dan Rp 5.095
Jenis pemilikan hak atas tanah milik Perusahaan dan Anak Perusahaan seluruhnya berupa “Hak Guna Bangunan (HGB)”. Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu antara 1 sampai dengan 28 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Aktiva tetap dari Anak Perusahaan tertentu, sekitar 16,38% dan 11,19% dari total aktiva tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Ekonomi Raharja, PT Bank Lippo Tbk dan Bank Bumiputera Indonesia masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 (lihat Catatan 13).
Aktiva tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 13.273 dan US$ 18,904,502 pada tanggal 30 Juni 2002. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya.
Perusahaan mengadakan perjanjian pembangunan, pengelolaan dan penyerahan kembali tanah dan bangunan (BOT) dengan PT Indramas Jayalestari atas 2 (dua) bidang tanah Perusahaan di Jakarta (lihat Catatan 28).
Pada tanggal 26 Januari 2001, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangun kelola serah bangunan (BOT) dengan Tuan Andy Halim dan Tuan Daan Halim atas tanah yang terletak di Surabaya (lihat Catatan 26c).
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha untuk pembelian aktiva tetap dengan jangka waktu antara 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) tahun dan berakhir pada berbagai tanggal.
Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:
Tahun 2002 2001
2001 Rp - Rp 94
2002 30 113
Jumlah 30 207
Bunga yang belum jatuh tempo ( 5 ) (
33 )
Hutang sewa guna usaha 25 174
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun ( 25 ) ( 160 )
Bagian jangka panjang Rp - Rp 14
13. HUTANG BANK DAN CERUKAN
Rincian hutang bank dan cerukan adalah sebagai berikut:
2002 2001 Rupiah
Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk 473 -
PT Bank Lippo Tbk 808 -
1.281 -
Anak Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk 5.863 6.031
PT Bank Lippo Tbk 9.000 -
PT Bank Bumiputera Indonesia 104 4.503 14.967 10.534 (Berlanjut)
2002 2001 Dolar Amerika Serikat
Anak Perusahaan
Bank Brussels Lambert, Singapura (US$ 1,000,000 pada tahun 2002 dan
2001) Rp 8.730 Rp 12.584
Bank Brussels Lambert, Belgia
(US$ 500,000 pada tahun 2002 dan 2001) 4.365 5.720 PT Bank Ekonomi Rahardja
(US$ 408,751 pada tahun 2001) - 4.677 13.095 22.981
Jumlah Rp 29.343 Rp 33.515
Hutang bank dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga per tahun berkisar antara 18% sampai dengan 27,03% dan 17% sampai dengan 20% masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, sedangkan hutang bank dalam mata uang dolar AS dikenakan suku bunga per tahun sebesar 2,27% sampai dengan 15%dan 9% sampai dengan 15% masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001.
Hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Ekonomi Raharja dijamin dengan aktiva tetap Anak Perusahaan tertentu (lihat Catatan 12).
Hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Bumiputera Indonesia dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aktiva tetap Anak Perusahaan tertentu (lihat Catatan 5, 6a, 8 dan 12).
Hutang bank yang diperoleh dari Bank Brussels Lambert, Belgia dan Bank Brussels Lambert, Singapura dijamin dengan jaminan pribadi dari komisaris dan direksi Anak Perusahaan tertentu.
Hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Ekonomi Raharja telah dilunasi pada bulan Januari 2002.
Perjanjian pinjaman di atas mengharuskan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk memperoleh persetujuan dari kreditur dalam melakukan tindakan-tindakan, antara lain: mengadakan perubahan akta pendirian dan anggaran dasar; melakukan pengalihan harta kekayaan Perusahaan dan Anak Perusahaan atau menjaminkannya kepada pihak lain; menjadi penjamin hutang pihak lain; melakukan penggabungan usaha, peleburan usaha, pengambilalihan perusahaan lain dan perubahan yang mengakibatkan perubahan struktur kepemilikan saham. Perjanjian ini juga mengharuskan Anak Perusahaan tertentu untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu.
14. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Rincian hutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2002 2001 American Natural Soda Ash Corp - Singapore
Representative Office Rp 40.154 Rp 45.303
2002 2001
Stahl Asia Pte., Ltd Rp 6.371 Rp 7.958
Du Pont Singapore Pte., Ltd. 5.413 2.369
PT Kurita Indonesia 5.308 4.542
Borax Inc. USA 4.233 -
Noveon Asia Pacific Ltd 3.512 484
PT Kao Indonesia Chemical 3.065 5.289
Uyemura International (S) Pte,. Ltd 2.495 -
TPC Paste Resin Company Limited 2.386 -
PT Nopco Paper Technology 1.946 -
CBC Co., Ltd. 1.885 2.538
Rhoom & Hass 1.810 -
Du Pont China Holding Company Ltd 1.522 1.297
Handy Chemical Corp. 1.422 956
Bruno Bock 1.340 -
A. Schulman Plastics 1.272 603
CECA S.A. 1.235 551
PT Mitsui Indonesia 1.224 -
Uniroyal Chemical Taiwan Ltd 1.135 1.743
Atofina (France) 1.124 393
Dow Corning Singapore 939 1.251
OMG Kokkola Chemicals OY 510 1.004
Cathay Chemical Works Inc. 377 1.386
PT Persero Dharma Niaga 100 8.766
Du Pont Far East Inc. - 2.709
TPC – OXY Co. Ltd - 2.703
China Suzhou International Eco-Tech. Coop - 1.373 Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1.000.000.000) 33.405 27.670
Jumlah Rp 134.321 Rp 120.888
15. HUTANG PAJAK
Hutang pajak terdiri dari:
2002 2001
Taksiran hutang pajak penghasilan Rp 6.656 Rp 16.996 Pajak penghasilan
Pasal 21 2.217 1.904
Pasal 23 607 961
Pasal 25 471 343
Pasal 26 3 36
Pajak Pertambahan Nilai 879 1.230
Jumlah Rp 10.833 Rp 21.470
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:
2002 2001
Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi
konsolidasi Rp 25.266 Rp 51.226
Laba Anak Perusahaan sebelum taksiran
penghasilan (beban) pajak ( 21.824 ) ( 12.226 )
Laba Perusahaan sebelum taksiran penghasilan
(beban) pajak 3.442 39.000
Koreksi positif:
Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - 5.812
Penyusutan aktiva tetap 622 1.228
Representasi dan sumbangan 2.490 407
Pemberian kenikmatan kepada karyawan 29 108
Penyusutan aktiva sewa guna usaha - -
Bunga sewa guna usaha 17 14
Lain-lain 2.973 -
Koreksi negatif:
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi ( 6.692 ) -
Penyusutan Aktiva - -
Pendapatan bunga yang sudah dikenakan
pajak penghasilan final ( 6.126 ) ( 5.780 )
Laba penempatan jangka pendek ( 3.314 ) ( 320 )
Beban sewa guna usaha ( 126 ) ( 60 )
Pendapatan sewa ( 90 ) -
Taksiran penghasilan kena pajak (Rp 6.775 ) Rp 40.409
Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak (rugi pajak), taksiran penghasilan (beban) pajak kini, taksiran hutang pajak penghasilan dan taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
2002 2001
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
Perusahaan (Rp 6.775 ) Rp 40.409
Anak Perusahaan Rp 20.854 Rp 16.240
2002 2001 Taksiran rugi pajak
Perusahaan (Rp 2.032 ) Rp -
Anak Perusahaan ( 3.141 ) ( 4.774 )
Taksiran beban pajak kini
Perusahaan Rp - Rp 12.124
Anak Perusahaan 6.656 4.872
Jumlah 6.656 16.996
Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 6.647 5.823 Pasal 23 164 177 Pasal 25 - - 6.811 6.000 Anak Perusahaan Pasal 22 985 1.388 Pasal 23 20 5 Pasal 25 3.748 3.089 4.753 4.482 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 11.564 10.482 Taksiran hutang pajak penghasilan
Perusahaan -
Anak Perusahaan 1.903 1.626
Rp 1.903 Rp 1.626
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan Perusahaan Tahun 2001 Rp - Rp 6.572 2002 - - - 6.572 Anak Perusahaan Tahun 2001 1.230 876 2002 - 1.237 1.230 2.113 Jumlah Rp 1.230 Rp 8.685
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan badan Anak Perusahaan merupakan taksiran tagihan restitusi Anak Perusahaan tertentu untuk tahun 2002 dan 2001.
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk tahun-tahun tersebut.
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan PT Liku Telaga tahun 2000, Direktorat Jenderal Pajak telah mengadakan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00010/406/00/611/01 tanggal 25 September 2001 mengenai kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan PT Liku Telaga tahun 2000 sebesar Rp 1.021. Selisih sebesar Rp 32 telah dibebankan pada beban usaha tahun 2001.
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan PT Metabisulphite Nusantara tahun 2000, Direktorat Jenderal Pajak telah mengadakan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00016/406/00/031/02 tanggal 6 Maret 2002 mengenai kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan PT Metabisulphite Nusantara tahun 2000 sebesar Rp 133.
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan PT Lautan Luas Tbk tahun 2000, Direktorat Jenderal Pajak telah mengadakan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00124/406/00/054/02 tanggal 7 Mei 2002 mengenai kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan PT Lautan Luas Tbk tahun 2000 sebesar Rp 6.572 telah dikoreksi menjadi Rp 5.681. Selisih sebesar Rp 891 telah dibebankan pada beban usaha tahun 2002.
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai PT Lautan Luas Tbk tahun 2000, Direktorat Jenderal Pajak telah mengadakan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00087/407/00/054/02 tanggal 7 Mei 2002 mengenai kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai PT Lautan Luas Tbk tahun 2000 sebesar Rp 2.858 telah dikoreksi menjadi Rp 2.815. Selisih sebesar Rp 43 telah dibebankan pada beban usaha tahun 2002.
Perhitungan taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dengan pajak dengan menggunakan tarif pajak maksimum 30% untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:
2002 2001 Perusahaan
Penyusutan aktiva tetap Rp 187 (Rp 368 )
Kesejahteraan karyawan - -
Rugi selisih kurs - bersih 123 ( 123 )
Penyusutan aktiva sewa guna usaha 8 ( 2 )
Laba penjualan aktiva tetap - -
Rugi Pajak 2.033 -
2.351 ( 493 )
Anak Perusahaan 550 ( 18 )
Taksiran penghasilan pajak tangguhan Rp 2.901 (Rp 511 )
Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan - bersih seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut: