• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS PERTANIAN PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/ /415.27/2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS PERTANIAN PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/ /415.27/2016 TENTANG"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

NOMOR : 188/ /415.27/2016 TENTANG

RENCANA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2017

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan pembangunan

pertanian diperlukan perencanaan kerja sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh dalam jangka waktu Tahun 2017;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 21 ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD dan berpedoman pada Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah;

c. bahwa dengan adanya perubahan kelembagaan berdasarkan PP No 18 Tahun 2016 yang ditindaklanjuti dengan Perda No 8 Tahun 2016 maka Renja SKPD harus dilakukan penyesuaian sesuai dengan lembaga baru yang terbentuk.

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Penyesuaian Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Tahun 2017 dalam suatu Peraturan Kepala Dinas.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

DINAS PERTANIAN

Jln. Soekarno-Hatta 170 Telepon (0321) 861246 Fax. (0321) 875171

JOMBANG - 61413

(2)

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

(3)

-(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembahan Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014– 2018.

17. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang;

18. Peraturan Bupati Jombang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014 – 2018.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TENTANG PENYESUAIAN RENCANA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2017.

(4)

-Pasal 1

Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang yang meliputi Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

2. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

3. Penyesuaian Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Penyesuaian Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja - SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

4. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

5. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk melaksanakan visi.

6. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

7. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.

8. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Pasal 2

(1) Penyesuaian Renja Dinas Pertanian merupakan penjabaran dari Penesuaian RKPD Kabupaten Jombang Tahun 2017.

(2) Penyesuaian Renja Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) selanjutnya dimuat dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Dinas Pertanian ini.

(5)

-Pasal 3

Penyesuaian Renja Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Dinas Pertanian selama Tahun 2017

Pasal 4

(1) Penyesuaian Renja Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud Pasal 3 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Renja

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD

TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3. Isu – isu penting penyelenggaraan

Tugas dan Fungsi SKPD 2.4. Review terhadap Rancangan

Penyesuaian

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional, 3.2. Tujuan dan Sasaran Penyesuaian Renja

SKPD

3.3. Program dan Kegiatan 5

(6)

-Pasal 5

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Kepala Dinas Pertanian ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas Pertanian.

Pasal 6

Peraturan Kepala Dinas ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Ditetapkan di Jombang

pada tanggal 12 Oktober 2016

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG,

Ir. HADI PURWANTORO, MSi.

NIP. 19610623 199403 1 002 6

(7)

Renja

2017

KATA PENGANTAR

Sebagai bagian dari pemerintah Kabupaten Jombang visi Dinas Pertanian tidak terlepas dari visi Kepala Daerah Kabupaten Jombang 2014 –

2018 yaitu “Jombang Sejahtera Untuk Semua”. Dalam mendukung

terwujudnya visi maka perlu didukung adanya misi untuk mencapai visi tersebut. Misi Dinas Pertanian juga tidak terlepas dari misi Kepala Daerah

yaitu “Meningkatkan Perekonomian Daerah Yang Berdaya Saing dan

Merata”

Guna mendukung tercapainya Visi dan Misi tersebut maka disusunlah Rencana Kerja Tahunan. Rencana Kerja Dinas Pertanian Tahun 2017 merupakan dokumen yang diharapkan dapat menjadi pedoman dan arahan bagi berbagai bentuk program dan kegiatan agar dapat dilaksanakan secara terencana, berkelanjutan dan terintegrasi sebagai upaya dalam menggapai visi dan misi di atas.

Demikian, semoga dokumen Renja Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Tahun 2017 ini dapat bermanfaat bagi tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang.

Jombang, 07 Oktober 2016 KEPALA DINAS PERTANIAN

KABUPATEN JOMBANG

Ir. HADI PURWANTORO, MSi. NIP. 19610623 199403 1 002

(8)

Renja

2017

Kata Pengantar ... Daftar Isi ... BAB I PENDAHULUAN ... 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Landasan Hukum ... 1.3. Maksud dan Tujuan ... 1.4. Sistematika ... BAB I EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN TAHUN

2016 ... 6

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan Tahun Lalu (2016) dan Capaian Renstra Dinas Pertanian dan Perkebunan ...

6

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian... 8

2.3 Isu isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi DinasPertanian...

10

2.4. Review Terhadap Rancangan Penyesuaian RKPD... 12 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyrakat …………. 14

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ... 11

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi ………… 16 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja ………. 20 3.3. Program dan Kegiatan ………... 19 BAB IV PENUTUP ... 33

(9)

Renja

2017

BAB I PENDAHULUAN

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 merupakan tindak lanjut dari penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yaitu agar terbentuk organisasi perangkat daerah yang tepat fungsi dan sesuai ukuran. Dengan adanya perampingan struktur organisasi dan birokrasi, diharapkan pembelanjaan pegawai dapat ditekan dan belanja publik dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dapat meningkat. Implementasi penerapan peraturan tersebut maka pada akhir tahun 2016 di Kabupaten Jombang dibentuk lembaga baru yaitu Dinas Pertanian yang merupakan gabungan antara Dinas Pertanian dengan Dinas Perkebunan yang bertanggung jawab dalam keberhasilan pencapaian produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Selanjutnya agar pembangunan tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan tahun 2017 dapat berjalan lancar dan berhasil sesuai dengan target yang telah ditetapkan maka disusunlah Renja Dinas Pertanian Tahun 2017.

1.1. Latar Belakang

Renja Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan kurun waktu satu tahun yang memuat program, kegiatan kelompok sasaran, pagu indikatif dan perkiraan anggaran yang disusun dengan mempertimbangkan penyesuaian KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2017 yang akan digunakan sebagai pedoman dan arahan pelaksanaan pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan selama tahun 2017.

(10)

Renja

2017

Proses penyusunan Renja meliputi 1) SKPD melakukan penyusunan dokumen Renja 2) SKPD menyampaikan matrik rancangan Renja kepada Bappeda 3) SKPD mengikuti Desk Sinkronisasi rancangan Renja SKPD dengan RKPD 4) SKPD melakukan penyesuaian rancangan Renja SKPD sesuai Hasil Desk Sinkronisasi 5) SKPD menyampaikan rancangan Renja SKPD yang telah disempurnakan ke Inspektorat untuk direviu 6) SKPD menyempurnakan rancangan Renja SKPD hasil reviu APIP 7) SKPD menyampaikan hasil penyempurnaan rancangan Renja SKPD ke Bappeda 8) Penetapan Renja SKPD dalam Peraturan Kepala SKPD.

Renja yang telah ditetapkan dijadikan acuan dalam menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) SKPD yang selanjutnya akan diproses menjadi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

Dokumen Renja Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tahun 2017 mengacu pada dokumen RKPD Kabupaten Jombang, Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang, Renja K/L dan Renja Provinsi. Renja Dinas Pertanian Tahun 2017 memuat program dan kegiatan, lokasi, indikator kinerja, kelompok sasaran, pagu indikatif, dan prakiraan maju. Dengan demikian diharapkan dapat menentukan arah perkembangan dalam meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik lokal regional, nasional, maupun global.

(11)

Renja

2017

1.2. Landasan Hukum

Landasan Hukum dalam penyusunan dokumen Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Pertanian adalah :

a) Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

b) Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

c) Undang – Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

d) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

e) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Pencana Pembangunan Daerah

f) Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004 – 2009. g) Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi.

h) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah , sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. i) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur.

j) Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 19 Tahun 2008,

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005 – 2025.

k) Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014– 2018.

l) Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016,

(12)

Renja

2017

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian ini dimaksudkan untuk :

a) Memberikan arahan bagi seluruh jajaran pejabat dan staf dilingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dalam melaksanakan tugas dan pelayanannya kepada masyarakat pada tahun 2017.

b) Mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya antara target kinerja dalam RKPD Kab. Jombang dengan Renja Dinas Pertanian.

c) Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu satu tahun dalam urusan pertanian, dalam rangka kelanjutan pembangunan jangka menengah, sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Jombang.

Adapun tujuan disusunnya Renja Dinas Pertanian adalah memberikan pedoman dan arahan dalam pelaksanaan pembangunan Pertanian Kabupaten Jombang pada tahun 2017 di masing–masing bidang pada Dinas Pertanian.

1.4. Sistematika

Sistematika penyajian dokumen Renja Dinas Pertanian ini adalah : BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

(13)

Renja

2017

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Reviev terhadap Rancangan Penyesuaian RKPD

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN,PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadapa Kebijakan Nasional dan Provinsi 3.2 Tujuan dan Sasaran Penyesuaian Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan

(14)

Renja

2017

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN TAHUN 2016 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pertanian Tahun Lalu dan

Capaian Renstra Dinas Pertanian

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Pertanian Tahun Lalu dan Capaian Renstra Dinas Pertanian Tahun 2016 maka diperoleh hasil sebagai berikut :

a) Capaian Kinerja Tanaman Pangan dan Hortikultura

Sasaran Srategis Indikator Kinerja

Tahun 2016 Tingkat Capaian Renstra s.d Tahun 2016 ( % ) Target Realisai Prosentase

1 2 3 4 5 6 1. Meningkatnya nilai tambah komoditas tanaman pangan dan hortikultura Prosentase kontribusi sub sektor tanaman pangan dan hortikultura

11,41% * 2. Meningkatnya produksi komoditas tanaman pangan dan hortikultura

1. Produksi padi, jagung dan kedelai (Ton)

- Padi 436.207 475.079 108,91% 99,60% - Jagung 207.379 241.325 116,37% 99,72% - Kedelai 8.508 6.429 75,56% 98,15% Rerata Capaian 2.1 100,28% 99,16% 2. Produksi komoditas unggulan di kawasan

agropolitan (padi dan durian) (Ton)

- Padi 110.540 107.736 97,46% 94,34%

- Durian 5.640 5.681 100,73% 98,80%

Rerata Capaian 2.2 99,10% 96,57%

Rerata Capaian 2 99,69% 97,86%

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagaimana tabel diatas maka dari 2 (dua) sasaran strategis maka sasaran strategis pertama yaitu meningkatnya nilai tambah komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dengan indikator kinerja prosentase

(15)

Renja

2017

kontribusi sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan belum dapat diketahui nilainya karena penghitungan nilai kontribusi dilakukan oleh BPS Kabupaten Jombang melalui penghitungan PDRB yang dilakukan pada tahun berikutnya (t+1). Sedangan sasaran kedua yaitu meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura. dan perkebunan dengan 2 indikator kinerja yaitu 1) produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dan 2) produksi komoditas unggulan di kawasan agropolitan secara rerata telah tercapai 99,69%. Sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir renstra maka tercapai sebesar 97,86%.

Sedangkan capaian kinerja anggaran pada tahun 2016 sebesar 96,62% yaitu realisasi Rp. 35.200.923.885,- dari total anggaran Rp. 36.432180.000,-. Capaian kinerja anggaran tidak dapat tercapai seluruhnya karena terjadi efisiensi biaya dan selisih penawaran pada kegiatan pengadaan barang dan jasa.

b) Capaian Kinerja Urusan Perkebunan

Sasaran Srategis Indikator Kinerja

Tahun 2016 Tingkat Capaian Renstra s.d Tahun 2016 ( % ) Target Realisai Prosentase

1 2 3 4 5 6 Meningkatkan produksi komoditas tanaman perkebunan 1. Produksi Tebu dan Tembakau (Ton) - Tebu 970.000 818.881,20 84,42% 82,72% - Tembakau 52.142 32.794 62.89% 57,53% Rerata Capaian 72,65% 70%,12 2.Produksi komoditas unggulan di kawasan agropolitan - Kopi 541 581,54 107,49% 102,93% - Kakao 151 222,94 147,64% 133,50% Rerata Capaian 127,56% 118,21%

(16)

Renja

2017

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja urusan perkebunan sebagaimana tabel diatas maka pencapaian sasaran strategis masuk dalam katagori sangat berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum pembangunan urusan perkebunan sangat berhasil.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian

Kinerja pelayanan Dinas Pertanian diukur berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan Pangan sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 2. Indikator yang menjadi tolok ukur adalah Ketersediaan dan Cadangan Pangan, melalui penjabarannya :

(1) Ketersediaan energi dan protein perkapita

Ketersediaan energi diperoleh dari ketersediaan pangan yaitu tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan/atau sumber lainnya. Penyediaan pangan terdiri dari komponen produksi, perubahan stok, impor dan ekspor. Dari ke-4 komponen tersebut yang menjadi kinerja pelayanan Dinas Pertanian adalah dalam penyediaan produksi pangan yaitu padi/beras, jagung, dan kedelai. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada tahun 2016 produksi padi sebesar 475.079 ton, jagung 241.325 ton dan kedelai 6.429 ton.

(2) Penguatan cadangan pangan

Cadangan pangan adalah tersedianya pangan untuk dikonsumsi, bahan baku industri dan untuk menghadapi keadaan darurat. Cadangan pangan meliputi cadangan pangan nasional, cadangan pangan pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota dan desa) serta cadangan pangan masyarakat. Penyelenggaraan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah dapat dilakukan melalui pengembangan lumbung pangan masyarakat. Penyediaan

(17)

Renja

2017

cadangan pangan pemerintah di tingkat kabupaten/kota minimal sebesar 100 ton ekuivalen beras dan ditingkat provinsi minimal sebesar 200 ton ekuivalen beras.

Hasil analisa hasil produksi padi tahun 2016 menunjukkan bahwa beras tersedia untuk konsumsi sebesar 293.073 ton. Berdasarkan angka konsumsi beras Provinsi Jawa Timur sebesar 91,26 kg perkapita/tahun maka kebutuhan beras untuk penduduk Kabupaten Jombang sebanyak 1.419.137 jiwa pada tahun 2016 adalah sebesar 129.510 ton sehingga terjadi surplus beras sebesar 163.560 ton. Surplus beras tersebut menunjukan bahwa cadangan pangan pemerintah masih cukup besar jauh diatas kebutuhan minimal yang ditentukan.

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Penurunan produktivitas seluruh komoditas pangan utama tersebut terjadi karena adanya serangan OPT akibat dampak iklim kemarau basah (hujan masih turun pada musim kemarau). Namun produksi padi sebagai komoditas strategis dan politis meningkat karena : a) bertambahnya luas tanam karena adanya program Upaya Khusus (Upsus) yang mendapatkan pengawalan TNI, b) semakin intensifnya penerapan teknologi budidaya, antara lain metode tanam jajar legowo/jarwo, Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu/GPPTT dan pertanian organik oleh petani, c) tersedianya sarana produksi usaha tani dalam jumlah yang mencukupi dengan kualitas yang bermutu, d) pengawalan pertanaman dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) melalui pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan gerakan pengendalian hama melalui penerapan slogan STOP SPOT dan e) semakin intensifnya pendampingan petugas kepada petani.

(18)

Renja

2017

Sedangkan kinerja pelayanan urusan perkebunan pada tahun 2016 adalah meningkatnya produksi. Produksi komoditi perkebunan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : produksi tebu target 970.000 ton terealisasi 818.881,20 ton atau sebesar 88,42% termasuk kategori sangat berhasil. Produksi tembakau target 52.142 ton terealisasi 32.794 ton atau sebesar 62,89 % termasuk kategori cukup berhasil.

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian

Berdasarkan hasil analisis kinerja pelayanan Dinas Pertanian untuk urusan tanaman pangan selama tahun 2016 dapat dilihat bahwa seluruh target peningkatan produksi tanaman pangan terutama padi dapat tercapai bahkan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015. Hal ini disebabkan meningkatnya luas areal tanam pada tahun 2016 karena curah hujan lebih banyak sehingga ketersediaan air mencukupi untuk pertumbuhan tanaman serta adanya Program Upaya Khusus (Upsus) Pajale (padi, jagung dan kedelai) yang mendapatkan pengawalan dari TNI dalam rangka pencapaian swasembada pangan khususnya beras. Peningkatan produksi padi juga disebabkan tidak adanya serangan OPT dan tersedianya pupuk baik jumlah maupun waktu yang tepat.

Sedangkan dari hasil analisis kinerja pelayanan urusan perkebunan selama tahun 2016 dapat dilihat bahwa hampir seluruh target produksi komoditi perkebunan dapat tercapai dengan cukup baik.

Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi baik urusan tanaman pangan dan hortikultura maupun urusan perkebunan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

(19)

Renja

2017

1. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global 2. Masih belum optimalnya tingkat kesuburan lahan

3. Terbatasnya ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, lahan, dan air

4. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usahatani

5. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh 6. Rendahnya nilai tukar petani (NTP)

7. Terbatasnya pemasaran hasil pertanian dan perkebunan

8. Belum padunya antar sektor dalam menunjang pembangunan

pertanian dan perkebunan

Pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian adalah dalam upaya pencapaian Misi 3 Pembangunan Daerah yaitu

Meningkatkan Perekonomian Daerah Yang Berdaya Saing dan

Merata” dengan sasaran Meningkatkan kontribusi sektor pertanian dan perikanan.

Selain itu, pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan juga diarahkan untuk pencapaian salah satu tujuan SDGs (Pembangunan Berkelanjutan) yaitu tujuan ke-2 dari 17 tujuan : Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan mendorong pertanian yang berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam mendukung kelestarian lingkungan hidup antara lain melalui sosialisasi dan penyuluhan pertanian organik kepada para petani dan pekebun.

Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan antara lain :

1. Peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk tanaman

(20)

Renja

2017

pertanian yang ramah lingkungan melalui penerapan pertanian organik.

2. Penggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang untuk

memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah.

3. Perbaikan dan pembangunan infrastruktur lahan, air,

perbenihan/perbibitan dan penyediaan alat mesin pertanian/perkebunan

4. Fasilitasi akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah

bagi petani kecil.

5. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dan petugas

melalui penyuluhan dan pelatihan serta penataan kelembagaan petani melalui reposisi kepengurusan dan penataan UPTD Pertanian Terpadu.

6. Penguatan kelembagaan usaha ekonomi produktif yang kokoh di

perdesaan.

7. Fasilitasi pemasaran melalui pasar lelang, kemitraan dengan Pihak

III dan pelaksanaan program tunda jual di tingkat kelompok tani.

8. Pembentukan kawasan agropolitan

2.4. Review terhadap Rancangan Penyesuaian RKPD

Review terhadap Rancangan Penyesuaian RKPD dapat dilihat pada Lampiran 3. Review terhadap Rancangan Penyesuaian RKPD dimulai dari pencermatan terhadap rancangan awal RKPD urusan tanaman pangan dan hortikultura maupun rancangan awal RKPD urusan perkebunan.

Rancangan awal RKPD merupakan hasil dari proses pelaksanaan perencanaan yang diamanatkan di dalam Undang -undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 8

(21)

Renja

2017

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah. Dimana dalam proses perencanaan pembangunan sangat membutuhkan partisipasi dan kerjasama yang baik dari semua masyarakat (stakeholders), instansi vertikal, eksekutif maupun legislatif, sehingga proses perencanaan pembangunan yang dihasilkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.

Dalam proses perencanaan awal program dan kegiatan baik urusan tanaman pangan dan hortikultura maupun urusan perkebunan diperoleh dari hasil musrenbang kecamatan yang ditindaklanjutu dengan musrenbang kabupaten.

Berdasarkan hasil musrenbang kabupaten tahun 2016 (untuk usulan tahun 2017) maka urusan tanaman pangan dan hortikultura memperoleh usulan sebanyak 148 kegiatan dengan jumlah anggaran Rp. 15.548.053.500,-. Sedangkan urusan perkebunan sebesar Rp.

4.128.602.700,-Dalam proses perencanaan awal program dan kegiatan hasil usulan musrenbang kecamatan terdapat perbedaan dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renja SKPD. Hal itu, disebabkan karena adanya beberapa perubahan - perubahan mengenai Peraturan - peraturan Perundang - undangan, kebijakan dan arahan baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat dalam mewujudkan target dan sasaran pembangunan nasional terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sejalan dengan diterbitkan PP No 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka perlu dilakukan Penyesuaian Renja karena terbentuknya kelembagaan baru Dinas Pertanian yang merupakan gabungan dari Dinas Pertanian dengan Dinas Perkebunan. Berdasarkan KUAPPAS tahun 2017 dan dengan adanya pengurangan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah maka pagu awal

(22)

Renja

2017

APBD untuk Dinas Pertanian sebesar Rp. 13.821.242.800 dan untuk Dinas Perkebunan sebesar Rp. 2.660.352.700 sehingga total anggaran adalah sebesar Rp. 16.481.595.500. Dari total anggaran tersebut selanjutnya dilakukan penyesuaian rencana kerja sebesar Rp. 16.259.742.475,- sehingga terjadi penghematan sebesar Rp. 221.853.025,-.

Rencana Kerja Dinas Pertanian Tahun 2017 selain dari dana APBD juga didukung dari DAK Bidang Kedaulatan Pangan Sub Bidang Pertanian sebesar Rp. 3.600.000.000,-, DBHCHT sebesar Rp. 6.869.351.500,-. Total belanja langsung Dinas Pertanian Tahun 2017 adalah sebesar Rp. 26.729.093.975,-.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Rencana Kerja Dinas Pertanian tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Renstra Dinas dan mengacu pada RKPD, memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Usulan program dan kegiatan berasal dari berbagai pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat, LSM, asosiasi, perguruan tinggi yang merupakan hasil musrenbang di kecamatan. Usulan program dan kegiatan masyarakat dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil musrenbang kecamatan tersebut dituangkan dalam berita acara kesepakatan hasil musrenbang dan digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja Dinas.

Selanjutnya hasil musrenbang kecamatan dipilah berdasarkan kesesuaian dengan tugas pokok dan fungsi Dinas, Renstra Dinas serta isu-isu strategis yang sedang terjadi di masyarakat. Hasil pencermatan usulan musrenbang kecamatan

(23)

Renja

2017

digunakan sebagai bahan untuk menyusun Rancangan Rencana Kerja (Renja) Dinas.

Rancangan Renja Dinas dibahas dalam forum SKPD yang dikoordinasikan oleh Bappeda. Tujuan pembahasan Rancangan Renja Dinas adalah penyelarasan program dan kegiatan, penajaman indikator dan target kinerja program dan kegiatan, mensinergikan pelaksanaan dan optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas, serta penyesuaian pendanaan program dan kegiatan berdasarkan pagu indikatif masing-masing Dinas.

Selanjutnya Rancangan Renja Dinas Pertanian

disempurnakan dan diverifikasi dengan berpedoman pada RKPD Kabupaten. Berdasarkan penyempurnaan dan verifikasi serta memperhatikan hasil komisioning lembaga legilatif maka ditetapkan Renja Dinas Pertanian. Namun karena adanya perubahan kelembagaan berdasarkan PP No 18 Tahun 2016 yang ditindaklanjuti dengan Perda No 8 Tahun 2016 maka Renja SKPD dilakukan penyesuaian sesuai dengan lembaga baru yang terbentuk.

(24)

Renja

2017

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi

Pada RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor pertanian masih menjadi sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam penyedia bahan pangan dan bahan baku industri, penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan, penyedia bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akan mengacu pada Paradigma Pertanian

untuk Pembangunan (Agriculture for Development) yang

memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi pembangunan yang berimbang dan menyeluruh mencakup transformasi demografi, ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tatakelola pembangunan. Paradigma tersebut memberikan arah bahwa sektor pertanian mencakup berbagai kepentingan yang tidak saja untuk memenuhi kepentingan penyediaan pangan bagi masyarakat tetapi juga kepentingan yang luas dan multifungsi. Selain sebagai sektor utama yang menjadi tumpuan ketahanan pangan, sektor pertanian memiliki fungsi strategis lainnya termasuk untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan dan sosial (kemiskinan, keadilan dan lain-lain) serta fungsinya sebagai penyedia sarana wisata (agrowisata). Memposisikan sektor pertanian dalam pembangunan nasional merupakan kunci utama keberhasilan dalam

(25)

Renja

2017

mewujudkan Indonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

NAWA CITA atau agenda prioritas Kabinet Kerja mengarahkan pembangunan pertanian ke depan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, agar Indonesia sebagai bangsa dapat mengatur dan memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya secara berdaulat.

Kedaulatan pangan diterjemahkan dalam bentuk kemampuan bangsa dalam hal: (1) mencukupi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri, (2) mengatur kebijakan pangan secara mandiri, serta (3) melindungi dan menyejahterakan petani sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan. Dengan kata lain, kedaulatan pangan harus dimulai dari swasembada pangan yang secara bertahap diikuti dengan peningkatan nilai tambah usaha pertanian secara luas untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Sasaran strategis Kementerian Pertanian tahun 2015-2019 adalah (1) Pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi gula dan daging, (2) peningkatan diversifikasi pangan, (3) peningkatan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga petani, serta (6) akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.

Dengan sasaran strategis tersebut, maka Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan 7 Strategi Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP) meliputi (1) peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan, (2) peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian, (3) pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit, (4) penguatan kelembagaan petani, (5) pengembangan dan penguatan pembiayaan, (6) pengembangan dan

(26)

Renja

2017

penguatan bioindustri dan bioenergi, serta (7) penguatan jaringan pasar produk pertanian.

Agenda Nawa Cita dalam RPJMN menunjukkan bahwa pembangunan pertanian tercantum dalam poin 6 dan 7 yaitu :

 Prioritas C6 : “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya

saing di pasar internasional” melalui upaya “Peningkatan

Agroindustri”

 Prioritas C7 : “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”

melalui upaya “Peningkatan Kedaulatan Pangan“

Sasaran Nawa Cita Kedaulatan Pangan adalah sebagai berikut:

1. Perluasan 1 juta ha lahan sawah baru

2. Perluasan pertanian lahan kering 1 juta ha di luar Pulau Jawa 3. Perbaikan/pembangunan irigasi untuk 3 juta ha lahan sawah 4. Pengendalian konversai lahan

5. Pemulihan kesuburan lahan yang airnya tercemar 6. 1000 desa mandiri benih

7. Pembangunan gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen di tiap sentra produksi

8. Bank pertanian dan UMKM 9. Peningkatan kemampuan petani 10. Pengendalian impor pangan 11. Reforma agraria 9 juta ha 12. 1000 desa pertanian organik

13. Terbangunnya 100 techno park dan 34 science park 14. Pemanfaatan lahan bekas pertambangan

(27)

Renja

2017

Langkah oparasional yang diterapkan selama tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan produksi dan produktivitas padi, jagung, kedelai 2. Peningkatan produksi dan produktivitas tebu

3. Peningkatan produksi dan produktivitas daging 4. Peningkatan diversifikasi pangan

5. Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan substitusi impor

6. Peningkatan produksi dan produktivitas hortikultura yang berdaya

saing

7. Peningkatan produksi dan produktivitas perkebunan yang berdaya saing

8. Penyediaan bahan baku dan bioenergi

9. Peningkatan kesejahteraan petani

3.1.2 Telaah Terhadap Kebijakan Provinsi Jawa Timur

Visi pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Jawa yang tertuang dalam Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 adalah “Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk Kesejahteraan Petani”.

Upaya untuk mewujudkan visi tersebut, dilakukan melalui beberapa misi yaitu : 1) Mewujudkan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan; 2) Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman konsumsi dan berdaya saing tinggi; 3) Mewujudkan usaha pertanian dengan menumbuhkan ekonomi produktif di pedesaan.

Tujuan dan sararan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur adalah :

(28)

Renja

2017

1) Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri pengolahan;

2) Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produksi tanaman pangan dan hortikultura;

3) Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani.

Dari hasil uraian diatas tampak bahwa tujuan dan sasaran pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Kabupaten Jombang telah sejalan dengan kebijakan nasional maupun provinsi yaitu dalam upaya meningkatkan nilai tambah dan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

3.2. Tujuan dan Sasaran Penyesuaian Renja Dinas Pertanian

3.2.1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan tahun 2017 di Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut: Meningkatkan kontribusi sektor pertanian dan perikanan

3.2.2. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Kabupaten Jombang tahun 2017 adalah :

1. Meningkatnya nilai tambah komoditas tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan

2. Meningkatnya produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

(29)

Renja

2017

3.3. Program dan Kegiatan

a.Faktor-faktor Rumusan Program dan Kegiatan

1. Program program dan kegiatan dalam Renja Dinas Pertanian Tahun 2017 adalah dalam rangka mengoptimalkan pencapaian target jangka menengah sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pertanian 2014-2018 yaitu meningkatnya nilai tambah dan meningkatnya produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan guna mendukung tercapainya program nasional swasembada pangan khususnya padi, jagung, kedelai dan gula.

2. Program dan kegiatan juga untuk mendukung tercapainya salah satu tujuan dari 17 tujuan dalam SDGs (Sustainable Development Goals/Pembangunan Berkelanjutan) yaitu tujuan ke-2 : Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi dan mendorong pertanian yang berkelanjutan dimana salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah penerapan budidaya organik khususnya padi organik..

3. Disamping itu program dan kegiatan bertujuan pula untuk pengentasan kemiskinan meskipun secara tidak langsung melalui pemberdayaan kelompok tani/poktan, gabungan kelompok tani/gapoktan, HIPPA/P3A dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.

4. Program dan kegiatan juga untuk mendukung pencapaian SPM Ketahanan Pangan dalam penyediaan cadangan pangan melalui upaya meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

5. Program dan kegiatan juga diarahkan untuk pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh dalam hal ini adalah memantapkan kawasan agropolitan.

6. Program dan kegiatan dilakukan dengan mengoptimalkan potensi ekonomi daerah, khususnya yang berbasis agribisnis

(30)

Renja

2017

yaitu dengan meningkatkan mutu dan nilai tambah hasil produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta mengembangkan komoditas unggulan daerah antara lain Durian Bido, Jambu Gondang Manis, Salak Galengdowo, Kopi Excelsa dan Padi Organik.

7. Program dan kegiatan juga merupakan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun lalu agar pada akhir tahun 2017 seluruh target dapat tercapai secara maksimal.

b.Rekapitulasi Program dan Kegiatan

Jumlah program yang dilaksanakan Dinas Pertanian tahun 2017 sebanyak 25 program ((4 program rutin pelayanan administrasi dan 21 program pembangunan pertanian) . Program adalah sebagai berikut :

Program

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4) Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD

5) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Lapangan

6) Program Peningkatan Produksi Perkebunan 7) Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku

8) Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Cluster Tanaman Pangan

9) Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Perkebunan

10) Program Pengelolaan Lahan Tanaman Pertanian 11) Program Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan

Prasarana Sumur Dangkal Pertanian = 55

12) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian 13) Program Peningkatan Produksi Pertanian

14) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perkebunan

(31)

Renja

2017

15) Program Peningkatan Pengelolaaan Irigasi Partisipatif 16) Program Peningkatan Daya Dukung Lahan, Air, dan

Lingkungan Pertanian

17) Program Pembinanaan Lingkungan Sosial Bidang Pertanian

18) Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Cluster Hortikultura

19) Program Pengembangan Produk Hasil Agribisnis Menjadi Bahan Jadi atau Setengah Jadi

20) Program Peningkatan Sarana Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

21) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

22) Program Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

23) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan

24) Program Penyusunan Data, Informasi,Monitoring dan Evaluasi Pertanian

25) Program Peningkatan Mutu dan Legalisasi Produk Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Kegiatan

Penjabaran program-program tersebut dilaksanakan melalui berbagai kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tahun 2017 sebagai berikut:

Program/Kegiatan Program/KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2017 Lokasi CapaianTarget

Kinerja Rp. Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran Prosentase administrasi perkantoran sesuai standar

100% 1.795.419.00 0

Penyediaan Jasa Administrasi

Teknis Perkantoran Jumlah tenaga kontrak SK Bupati Kabupaten 2 orang 27.984.000 Penyediaan Pelayanan

Administrasi Perkantoran Jumlah pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran

Kabupaten 258 orang 1.767.435.00 0

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur Prosentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik

100% 244.775.000

(32)

Renja

2017

Pengadaan sarana dan

prasarana gedung kantor Jumlah pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor Kabupaten 9 unit 35.000.00 0 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/bangunan pendukungnya

Jumlah gedung yang dilakukan pemeliharaan rutin Kabupaten 2 unit 50.000.00 0 Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat sarana dan prasarana gedung kantor

Jumlah sarana prasarana gedung kantor yang dilakukan pemeliharaan rutin

Kabupaten 75 unit 66.650.00 0

Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas Operasional Jumlah kendaraan dinas yang dilakukan pemeliharaan rutin

5 unit 93.125.00 0

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur Prosentase disiplin aparatur 100% 64.500.000

Pengadaan Pakaian Khusus

Hari-Hari Tertentu Jumlah pegawai yang mendapatkan pakaian olahraga

Kabupaten 258 orang 64.500.00 0

Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD

Prosentase dokumen perencanaan strategis dan pelaporan yang sesuai aturan

100% 70.000.00 0

Penyusunan renstra SKPD Jumlah dokumen renstra

OPD yang disusun Kabupaten 1 dokumen 35.000.000 Penyusunan rencana kerja SKPD Jumlah dokumen renja OPD

yang disusun Kabupaten 2 dokumen 15.000.000 Penyusunan laporan capaian

kinerja SKPD Jumlah dokumen laporan capaian kinerja dan laopran akuntabilitas kinerja (lakip) OPD yang disusun

Kabupaten 5 dokumen 10.000.00 0

Penyusunan laporan keuangan

SKPD Jumlah dokumen laporan keuangan semester dan prognosis serta laporan realisasi anggaran yang disusun

Kabupaten 2 dokumen 10.000.00 0

Program Peningkatan Mutu dan Legalisasi Produk Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Prosentase produk unggulan yang tersertifikasi 5% 200.000.00 0

Penanganan pasca panen dan standarisasi mutu produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

Jumlah poktan/ gapoktan penerima sarana prasarana pasca panen produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

Kabuh, Ngoro,

Bandar KM. 3 poktan/gapoktan 200.000.000

Program Pemberdayaan

Penyuluh Pertanian Lapangan Rasio penyuluh pertanian terhadap jumlah desa 0,49 1.734.175.775

Peningkatan kapasitas tenaga

penyuluh pertanian Jumlah PPL yang mengikuti pelatihan teknis 21 kecamatan 149 orang 636.375.775 Penyuluhan dan pendampingan

bagi pertanian Jumlah PPL yang melaksanakan penyusunan programa dan rencana kerja

21 kecamatan 149 orang 75.000.00 0

Penyediaan/pengadaan sarana

prasarana penyuluhan pertanian Jumlah BPP yang menerimabantuan sarana prasarana penyuluhan pertanian

21 kecamatan 21 BPP 292.800.00 0

Peningkatan Kapasitas Balai

Penyuluh Pertanian Jumlah BPP yang melakukan peragaan teknologi dan budidaya pertanian BPP Jogoroto, BPP Tembelang, BPP Sumobito, BPP Perak 4 BPP 400.000.00 0

Penelitian dan pengembangan

teknologi pertanian tepat guna Jumlah BPP yang melaksanakan demplot penerapan teknologi pertanian tepat guna dalam bentuk laboratorium lapangan 1. BPP Tembelang, 2. BPP Jogoroto, 3. BPP Kudu, 4.BPP Ploso, 5.BPP Wonosalam, 6.BPP Plandaan, 7.BPP Ngusikan, 8. BPP Sumobito 8 BPP 150.000.00 0

Jumlah gapoktan/ poktan peserta pendampingan penelitian dan kajian pertanian

Desa Gondang Manis Kec. Bandar KM

1 gapoktan/ poktan

(33)

Renja

2017

Kegiatan penyuluhan penerapan

teknologi Pertanian tepat guna Jumlah peserta penyuluhan penerapan teknologi pertanian tepat guna

Kabupaten 160 orang 100.000.00 0

Peningkatan kemampuan lembaga petani dikawasan agropolitan cluster hortikultura

Jumlah peserta pelatihan manajemen, teknis, IT dsb bagi pengurus kelembagaan pada wilayah agropolitan

Kawasan Agropolitan 30 orang 80.000.00 0

Program Peningkatan Produksi

Perkebunan Luas tanam komoditas perkebunan 199.242.700

- Tebu 11.414 ha

- Tembakau 3.789 ha

Pengembangan bibit unggul

perkebunan Jumlah bibit lada yang dihasilkan di BPP Perak BPP Perak batang2.500 149.242.700 Pengembangan Diversifikasi

Tanaman Jumlah bibit lada yang dibantukan kepada masyarakat

21 kecamatan 6.290

batang 50.000.000

Program Peningkatan Kualitas

Bahan Baku Produktivitas tembakau kg/ha/th 14.883 4.935.336.000

Penanganan Panen dan Pasca

Panen Bahan Baku Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan alat pasca panen tembakau

Kec Plandaan, Kudu, Kabuh, Ngusikan, Ploso dan Bareng

32 poktan/

gapoktan 544.007.000

Standarisasi Kualitas Bahan

Baku Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan alat mesin budidaya tembakau

Kec Plandaan, Kudu, Kabuh, Ngusikan, Ploso dan Bareng

50 poktan/

gapoktan 4.128.804.000

Pembinaan dan fasilitasi pembentukan dan/atau pengesahan badan hukum kelompok petani tembakau

Jumlah peserta

pembinaan/pelatihan usaha tani tembakau

Ploso, Kabuh, Kudu, Ngusikan, Plandaan dan Bareng

50 orang 262.525.00 0

Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Klaster Tanaman Pangan Produktivitas komoditas tanaman pangan 125.000.000 - Padi 61,5 kw/ha - Jagung 72 kw/ha - Kedelai 18,5 kw/ha

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Budidaya tanaman pangan

Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan saprodi untuk penerapan teknologi tepat guna tanaman pangan di kawasan agropolitan

Kawasan Agropolitan 4 poktan/

gapoktan 125.000.000

Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Perkebunan

Luas tanam komoditas

perkebunan 1.034.015.500

- Tebu 11.494 ha

- Kopi 882 ha

- Cengkeh 1.919 ha

- Kakao 275 ha

Pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja/usaha bidang perkebunan bagi masyarakat

Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan sarana budidaya tanaman perkebunan

Kabupaten 71 poktan/

gapoktan 1.034.015.500

Program Pengelolaan Lahan

Tanaman Pertanian Prosentase JUT dalam kondisi baik 0 75.000.000

Fasilitasi Pengelolaan Lahan dan

Air Tanaman Pangan Jumlah poktan/Gapoktan pelaksana kegiatan pengelolaan lahan dan air

Kabupaten 53 poktan/

gapoktan 75.000.000

Program Pembangunan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sumur Dangkal

Prosentase sarana prasarana air (sumur dangkal) dalam kondisi baik

4,38% 5.945.790.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Brodot, Kec. Bandar Kedung Mulyo

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman perkebunan (PID)

Kec.Bandar KM 1 paket 40.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Brambang, Kec. Diwek

Jumlah pembangunan sumur dangkal perkebunan (DAK)

Kec.Diwek 1 paket 120.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi Jumlah pembangunan Kec.Diwek 1 paket 120.000.00

(34)

Renja

2017

Kec. Diwek (DAK)

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Pandanwangi, Kec. Diwek

Jumlah pembangunan sumur dangkal perkebunan (DAK)

Kec.Diwek 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Gempol Legundi, Kec. Gudo

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec.Gudo 1 paket 80.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Krembangan , Kec. Gudo

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec.Gudo 1 paket 80.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Sepanyul, Kec. Gudo

Jumlah pembangunan sumur dangkal perkebunan (DAK)

Kec.Gudo 2 paket 240.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Sukoiber, Kec. Gudo

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec.Gudo 1 paket 80.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Gumulan, Kec. Kesamben

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Kesamben 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Jatiduwur, Kec. Kesamben

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Kesamben 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Jombatan, Kec. Kesamben

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Kesamben 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal DesaKedung Betik, Kec. Kesamben

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Kesamben 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Kedung Mlati, Kec. Kesamben

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Kesamben 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Podoroto, Kec. Kesamben

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Kesamben 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Pojok Kulon Kec. Kesamben

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Kesamben 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Watudakon, Kec. Kesamben

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Kesamben 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Katemas, Kec. Kudu

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec. Kudu 1 paket 80.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Kedungrejo , Kec. Megaluh

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Megaluh 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Turipinggir, Kec. Megaluh

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Megaluh 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Dukuhdimoro, Kec. Mojoagung

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec. Mojoagung 2 paket 280.000.00 0

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Mojoagung 1 paket

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Janti, Kec. Mojoagung

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Mojoagung 1 paket 120.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Miagan, Kec. Mojoagung

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Mojoagung 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Kedung Bogo, Kec. Ngusikan

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec. Ngusikan 1 paket 80.000.00 0

(35)

Renja

2017

Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Cangkringrandu, Kec. Perak

Jumlah pembangunan sumur dangkal perkebunan (DAK)

Kec. Perak 1 paket 200.000.00 0

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec. Perak 1 paket

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Jantiganggong, Kec. Perak

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec. Perak 1 paket 80.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Mancar, Kec. Peterongan

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Peterongan 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Ngrandu Lor, Kec. Peterongan

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Peterongan 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Sumberagung, Kec. Peterongan

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec.Peterongan 1 paket 80.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Tengaran, Kec. Peterongan

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Badas, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Kendalsari, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 105.790.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Madyo Puro, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Mentoro, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal perkebunan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Plemahan, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Sebani, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Segodorejo, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Sumobito, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Talun Kidul, Kec. Sumobito

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec.Sumobito 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Bedah Lawak, Kec. Tembelang

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Tembelang 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Gabusbanaran, Kec. Tembelang

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Tembelang 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Jati Wates, Kec. Tembelang

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Tembelang 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Kalikejambon, Kec. Tembelang

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Tembelang 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Kedung Losari, Kec. Tembelang

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Tembelang 1 paket 120.000.00 0

(36)

Renja

2017

Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Kedung Otok, Kec. Tembelang

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Tembelang 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Kepuhdoko, Kec. Tembelang

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Tembelang 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Pulorejo, Kec. Tembelang

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (DAK)

Kec. Tembelang 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Selorejo, Kec.Mojowarno

Jumlah pembangunan sumur dangkal perkebunan (DAK)

Kec. Mojowarno 1 paket 120.000.00 0

Pembangunan/Rehabilitasi Sumur Dangkal Desa Gajah, Kec. Ngoro

Jumlah pembangunan sumur dangkal perkebunan (DAK)

Kec. Ngoro 1 paket 120.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Pulorejo, Kec. Ngoro

Jumlah pembangunan sumur dangkal perkebunan (DAK)

Kec. Ngoro 1 paket 120.000.00 0 Pembangunan/Rehabilitasi

Sumur Dangkal Desa Ngrimbi, Kec. Bareng

Jumlah pembangunan sumur dangkal tanaman pangan (PID)

Kec. Bareng 1 paket 80.000.00 0

Program Peningkatan

Penerapan Teknologi Pertanian Produktivitas komoditas tanaman pangan dan hortikultura 339.500.000 - Padi 61,00 kw/ha - Jagung 71,50 kw/ha - Kedelai 18,00 kw/ha - Cabe 71,60 kw/ha

Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi Pertanian tepat guna

Jumlah petugas

laboratorium pertanian yang dilatih

Kabupaten 6 orang 76.000.00 0

Pelatihan penerapan teknologi Pertanian modern bercocok tanam

Jumlah poktan/ gapoktan penerima bantuan saprodi untuk penerapan teknologi pertanian

21 Kecamatan 5 poktan/

gapoktan 188.500.000

Pengadaan Sarana Operasional

Laboratorium Pertanian Jumlah pengadaan bahan dan peralatan laboratorium Kabupaten 2 paket 75.000.000

Program Peningkatan Produksi

Pertanian Luas tanam komoditas tanaman pangan dan hortikultura 980.265.00 0 - Padi 74.398 ha - Jagung 29.294 ha - Kedelai 4.822 ha - Cabe 838 ha Penyediaan Benih/Bibit

Hortikultura Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan bibit hortikultura

21 kecamatan 6 poktan/

gapoktan 316.065.000

Pengembangan Komoditas

Unggulan Daerah Jumlah poktan/gapoktan penerima bibit buah-buahan Bandar KM, Perak, Plandaan 3 poktan/gapoktan 170.000.000 Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu produk pertanian

Jumlah poktan/ gapoktan penerima bantuan saprodi teknologi pertanian Kabupaten 19 poktan/ gapoktan 494.200.000 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perkebunan Produktivitas komoditas perkebunan 812.000.000 - Tebu 85.000 kg/ha/th - Tembakau 14.884 keg/ha/th

Pengadaan Sarana Dan Prasarana Teknologi perkebunan Tepat Guna

Jumlah kelompok penerima sarpras perkebunan untuk mendukung upaya penerapan teknologi tepat guna budidaya komoditi

KPTR Harum Jaya dan KPTR Nira Sejahtera

2 KPTR 812.000.00 0

(37)

Renja

2017

Program Peningkatan

Pengelolaan Irigasi Partisipatif Prosentase kelompok P3Ayang dilatih 1,70% 507.870.000

Penguatan kelembagaan

HIPPA/GHIPPA Jumlah peserta pembinaan dan pemberdayaan Persatuan Petani Pemakai Air (P3A) untuk

meningkatkan fungsi dan kinerjanya

21 kecamatan 450 orang 100.000.00 0

Peningkatan kapasitas SDM

HIPPA/GHIPPA Jumlah peserta pelatihan bagi Anggota P3A agar mampu melaksanakan perencanaan dan mengelola irigasi secara partisipatif

21 kecamatan 450 orang 100.000.00 0

Pendampingan Program WISMP Jumlah peserta pembinaan

P3A pada lokasi WISMP 7 Daerah Irigasi 720 orang 257.870.000 Peningkatan Pengelolaan

Kelembagaan Irigasi Partisipatif Jumlah peserta studi banding GP3A 7 Daerah Irigasi 140 orang 50.000.000

Program Peningkatan daya Dukung Lahan, Air dan Lingkungan Pertanian

Prosentase kenaikan kandungan Bahan Organik (BO) lahan pertanian

0,75% 170.000.00 0

Peningkatan daya dukung lahan

pertanian Jumlah poktan penerima saprodi untuk penanaman komoditas tanaman yang berpotensi sebagai pupuk hijau

21 kecamatan 6 poktan 170.000.00 0

Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Pertanian

Prosentase luas lahan hortikultura dari dana DBHCHT terhadap luas lahan hortikultura

0,30% 900.000.000

Pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja/usaha bidang tanaman pertanian

Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan sarana produksi hortikulktura

Kabupaten 15 poktan/

gapoktan 900.000.000

Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Klaster Hortikultura Produktivitas komoditas hortikultura 125.000.000 - Cabe 41,95 kw/ha - Salak 6,7 kg/phn - Durian 54,70 kg/phn Pengembangan komoditas unggulan di kawasan agropolitan cluster hortikultura

Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan bibit komoditas unggulan hortikultura

Kawasan Agropolitan 2 poktan/

gapoktan 125.000.000

Program Pengembangan Produk Hasil Agribisnis Menjadi Bahan Jadi Atau Setengah Jadi

Prosentase produksi beras petani terhadap total produksi beras Kabupaten

70% 250.000.00 0

Pengolahan hasil produksi

pertanian Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan alat pengolah hasil pertanian

1. Gapoktan Balongsari Megaluh, 2. Gapoktan Sugihwaras Ngoro 2 poktan/ gapoktan 250.000.000

Program Peningkatan Sarana Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Prosentase peningkatan

sarana bidang pertanian 10% 5.491.446.000

Penyediaan Sarana Prasarana

Produksi Pertanian Jumlah poktan/gapoktan penerima bantuan alsintan kegiatan PID

kec. Kabuh, kec. Kesamben, kec. Gudo, kec. Jogoroto, kec. Diwek, kec. Ngoro, kec. Bareng, kec. Ngusikan, kec. Plandaan, kec. Mojowarno, kec. Ploso, kec. Peterongan, kec. Mojoagung, kec. Perak, kec. Megaluh, kec. Kudu, kec. Jombang, kec. Bandarkedungmulyo, kec. Tembelang,

174 poktan/

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan laporan monitoring pelakanaan UKL&UPL yang disiapkan oteh Pemrakarsa (PPK) dibantu CTC diketahui jenis dampak tingkungan yang timbut merupakan dampak

Hasit monitoring terhadap petakanaan UKL&UPL ruas jalan pasar pedati Kerkap oteh crc wlNRlp, menyebutkan bahwa dampak-dampak yang terjadi. akibat pekerjaan fisik

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk

Untuk memenangi target pasar yang sama Pluit Sea View pun menawarkan harga bersaing dengan kompetitornya, dan juga promosi yang di buat oleh apartement Pluit

Penelitian ini merupakan studi empiris untuk menguji pengaruh rasio keuangan ( cash ratio, debt to equity ratio, dan return on asset) dan jaminan aset terhadap kebijakan

Berdasarkan hasil Penetapan kualifikasi Nomor : 06.b/ULP-PT/Pokja.2/IV/2014 Tanggal 1 April 2014 maka dengan ini di umumkan hasil prakualifikasi Pekerjaan Perencanaan

Model latihan penelitian (research training model) sebenarnya telah dikembangkan oleh Richard Suchman (tahun 1900-an) untuk mengajarkan siswa tentang proses dalam meneliti

Berdasarkan hasil estimasi fungsi investasi selama tahun penelitian dengan asumsi semua faktor yang mempengaruhi investasi selain tingkat inflasi, tingkat suku bunga,