• Tidak ada hasil yang ditemukan

buku guru fisika kelas x.doc.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "buku guru fisika kelas x.doc.doc"

Copied!
388
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Buku Guru Fisika

untuk SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu

Alam

Penulis : Pujianto, Supardianningsih, Risdiyani Chasanah

Penyunting/Editor : Adip Ma’rifu Sururi, Dhara Nurani, Rinawan Abadi

Perancang Desain Kover : Zein Mustaghfir, Rahmat Isnaini

Pembuat Kover : Sumartono

Penata Tata Letak/Layouter : Agus Suyono, C. Sutarni, Heru Suhartono, Retno Bintari, Titik

Setyawati

Ilustrator/Juru Gambar : Arif Nursahid, Galih Wahyu Suseno, Jarot Raharjo, Sumartono

Pemeriksa dan Pengoreksi Tata Letak : Budi Waluyo, Rahmat Isnaini, Budi Santosa

Sumber Foto Kover : https://www.flickr.com/photos/noodlefish/6333242022/in/ photostream/

Pengoreksi Ketikan : Sawitri

Pengendali Mutu : Risdiyani Chasanah

Penanggung Jawab Produksi : Sriyono

© Hak cipta dilindungi undang-undang, 2016 pada Pujianto, Supardianningsih, Risdiyani Chasanah dan hak penerbitan pada PT Intan Pariwara, Anggota IKAPI Nomor 016/JTE/79, Nomor Kode Penerbitan: IP/221/2016.

Dilarang mencetak ulang, menyimpan dalam sistem retrival, atau memindahkan dalam bentuk apa pun dan dengan cara bagaimanapun, elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, dan sebagainya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Kode file: IP3_FIS10_PG16.

PT Intan Pariwara

Jalan Ki Hajar Dewantara, Kotak Pos 111, Klaten 57438, Indonesia, Telp. (0272) 322441, Fax (0272) 322607, e-mail: intan@intanpariwara.co.id

(3)

ii Buku Guru Fisika Kelas XII Pujianto

Perpustakaan Nasional RI–Katalog dalam Terbitan (KDT)

Fisika untuk SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (Buku Guru)/ Pujianto, Supardianningsih, Risdiyani Chasanah; Editor, Adip Ma’rifu Sururi, Dhara Nurani, Rinawan Abadi.–Klaten: PT Intan Pariwara, 2016.

iv + 196 hlm; 17,6 X 25 cm.

ISBN: 978-979-28-1580-1 (no. jil. lengkap) ISBN: 978-979-28-1581-8 (jil. 1)

1. Fisika–Studi dan Pengajaran.

I. Fisika untuk SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (Buku Guru). II. Pujianto, Supardianningsih, Risdiyani Chasanah.

III. Adip Ma’rifu Sururi, Dhara Nurani, Rinawan Abadi.

(4)

Dikisahkan Rose DeWitt Bukater, salah sorang penumpang Titanic, menceritakan dengan detail detik-detik menjelang tenggelamnya kapal pesiar nan mewah Titanic. Tidak ada secuil pun peristiwa yang luput dari penuturannya. Mengapa nenek Rose mampu menceritakan dengan detail peristiwa yang terjadi 60 tahun silam? Karena Rose DeWit Bukater muda mengalami peristiwa tersebut. Peristiwa yang sangat mencekam itu terekam kuat dalam memorinya. Kisah Rose dengan kapal Titanic memberi pesan bahwa seseorang tidak akan pernah melupakan peristiwa yang mengesankan dalam hidupnya. Pesan ini berlaku umum. Apa kaitannya kisah ini dengan dunia pendidikan?

Proses belajar identik dengan proses menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai ilmiah dalam diri peserta didik. Agar pengetahuan dan nilai-nilai tersebut tertanam dengan kuat, proses pembelajaran harus melibatkan peserta didik secara aktif. Dengan melibatkan peserta didik dalam mencari dan menemukan pengetahuan, peserta didik akan memiliki pengalaman bereksplorasi dan bereksperimen. Salah satu pembelajaran yang direkomendasikan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu pembelajaran berbasis kegiatan (activity based learning).

Buku Guru Fisika X ini merupakan buku panduan bagi guru dalam mengajarkan buku Fisika X yang disusun menggunakan prinsip pembelajaran berbasis kegiatan. Buku guru ini berisi langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru agar hasil belajar optimal. Sekadar mengingatkan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran berbasis kegiatan, guru diharapkan menahan diri dalam memberi pengetahuan atau materi. Sebaiknya guru lebih banyak memotivasi dan memfasilitasi agar peserta didik aktif menemukan atau mencari tahu. Sebagai motivator tugas guru memberi dorongan dan semangat agar peserta didik tergugah untuk mengikuti pembelajaran dengan sungguh- sungguh. Tugas guru sebagai fasilitator, guru harus menyediakan sarana dan prasarana demi suksesnya pembelajaran. Kesuksesan pembelajaran salah satunya ditandai dengan hasil belajar yang memuaskan.

Sebagian besar isi Buku Guru Fisika X untuk SMA/MA berupa petunjuk pelaksanaan pembelajaran dalam mengajarkan materi yang ada di buku Fisika X untuk SMA/MA. Namun demikian, bukan berarti petunjuk dalam buku ini merupakan harga mati. Bapak atau Ibu Guru dapat mengubah atau memodifikasi jika memang tidak sesuai dengan kondisi sekolah. Sebagai contoh ada bahan praktikum yang tidak tersedia di sekolah maka guru dapat mencari alternatif bahan pengganti, asalkan tujuan praktikum dapat tercapai. Contoh lain ketika terbatasnya fasilitas internet. Menghadapi hal ini guru dapat mengunduh bahan yang dimaksud terlebih dahulu, bisa video atau artikel, kemudian dibahas secara klasikal. Tidak ada kata sukar jika kita mau berusaha. Semoga hadirnya buku guru ini dapat membantu Bapak atau Ibu Guru mengoptimalkan pelaksanaan Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan. Selamat mengajar!

Klaten, Maret 2016 Penyusun

(5)
(6)

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Gambar dan Daftar Tabel ... v

Petunjuk Umum Pembelajaran ... 1

Bab I Ruang Lingkup Fisika, Metode Ilmiah, dan Keselamatan Kerja ... 29

Bab II Besaran Fisika dan Pengukurannya ... 43

Bab III Vektor ... 57

Bab IV Gerak Lurus ... 73

Bab V Analisis Vektor pada Gerak Parabola ... 89

Bab VI Gerak Melingkar dan Penerapannya ... 107

Ulangan Akhir Semester 1 ... 117

Bab VII Dinamika Partikel ... 119

Bab VIII Hukun Newton tentang Gravitasi dan Hukum Kepler ... 147

Bab IX Usaha dan Energi ... 167

Bab X Momentum, Impuls, dan Tumbukan ... 187

Bab XI Getaran Harmonis ... 205

Ulangan Akhir Semester 2 ... 221

Glosarium ... 222

Indeks ... 224

Daftar Konstanta Alam ... 225

Daftar Pustaka ... 226

(7)

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Pengamatan hasil pengukuran ... 48

Gambar 2.2 Grafik m V ... 51

Gambar 3.1 Penentuan sinus, cosinus, dan tangen ... 60

Gambar 3.2 Penguraian vektor ... 60

Gambar 3.3 Jarak dan perpindahan ... 62

(8)

Gambar 3.4 Penguraian vektor B

G ... 62

Gambar 3.5 Resultan vektor Y ... 64

JG Gambar 3.6 Resultan vektor Z ... 64

Gambar 3.7 Sistem setimbang ... 67

Gambar 3.8 Penguraian vektor ... 67

Gambar 3.9 Arah vektor hasil perkalian silang dua vektor ... 72

Gambar 4.1 Arah pita ketik ke kanan ... 79

Gambar 4.2 Arah pita ketik ke kiri ... 80

Gambar 4.3 Gerak mobil ke kanan ... 80

Gambar 4.4 Gerak mobil ke kiri ... 80

Gambar 4.5 Grafik st pada GLBB ... 82

Gambar 4.6 Grafik vt pada GLBB ... 82

Gambar Arah kecepatan sudut dengan menggunakan konsep tangan kanan ... 110

Gambar 7.1 Pasangan gaya aksi-reaksi ... 126

Gambar 7.2 Diagram gaya ... 129

JG Gambar 7.3 Balok tetap diam ketika ditarik dengan gaya F ... 131

Gambar 7.4 Grafik gaya gesek ... 131

Gambar 8.1 Galaksi spiral ... 164

Gambar 8.2 Galaksi elips ... 164

Gambar 8.3 Galaksi tidak beraturan ... 164

Gambar 9.1 Gerak Parabola ... 180

Gambar 9.2 Gerak Roller Coaster ... 180

Gambar 9.3 Bandul Matematis ... 180

Gambar 9.4 Gerak pemain ski es ... 181

Gambar 10.1 Sebelum tumbukan ... 197

Gambar 10.2 Setelah tumbukan ... 197

Gambar 10.3 Peralatan inovatif hukum Kekekalan Momentum ... 201

Gambar 10.4 (a) Bola 1 dilepas dengan kecepatan v; (b) Bola 5 bergerak dengan kecepatan v ... 201 Gambar 10.5 (a) Bola 1 dilepas dengan kecepatan v; (b) Bola 4 dan 5 bergerak dengan kecepatan 2 1 v 202

(9)

Gambar 11.1 Gaya-gaya pada ayunan sederhana ... 209

Gambar 11.2 Getaran pada pegas ... 209

Gambar 11.3 Grafik T 2 terhadap m pada gerak harmonis pegas ... 213

Gambar 11.4 Grafik T 2 terhadap A pada ayunan matematis ... 215

Gambar 11.5 Grafik T 2 terhadap A pada ayunan matematis ... 216

Daftar Tabel Tabel 1.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 30

Tabel 1.2 Penilaian Pembelajaran ... 41

Tabel 2.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 44

Tabel 2.2 Dimensi Besaran Turunan ... 47

Tabel 2.3 Penilaian Pembelajaran ... 56

Tabel 3.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 58

Tabel 3.2 Penilaian Pembelajaran ... 72

Tabel 4.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 74

Tabel 4.2 Penilaian Pembelajaran ... 88

Tabel 5.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 90

Tabel 5.2 Penilaian Pembelajaran ... 106

Tabel 6.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 108

Tabel 6.2 Penilaian Pembelajaran ... 115

Tabel 7.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 120

Tabel 7.2 Penilaian Pembelajaran ... 146

Tabel 8.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 148

Tabel 8.2 Percepatan Gravitasi di Pemukaan Matahari, Bulan, dan Planet-Planet ... 154

Tabel 8.3 Jarak Rata-Rata Planet dari Matahari dan Periode Revolusi Planet ... 157

Tabel 8.4 Kelajuan Lepas dari Permukaan Matahari, Bulan, dan Planet-Planet ... 159

Tabel 8.5 Penilaian Pembelajaran ... 166

Tabel 9.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 168

Tabel 9.2 Penilaian Pembelajaran ... 186

Tabel 10.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 188

Tabel 10.2 Penilaian Pembelajaran ... 203

Tabel 11.1 KD, Cara Penyampaian KD, dan Indikator Pencapaian ... 206

Tabel 11.2 Penilaian Pembelajaran ... 220

(10)

A. Pendahuluan

Diberlakukannya Kurikulum 2013 berdampak pada pola penyajian buku teks pelajaran. Buku Guru Fisika Kelas X untuk SMA/MA ini merupakan buku yang tidak dapat dipisahkan dari Buku Siswa Fisika Kelas X untuk SMA/MA. Buku Guru ini disusun untuk membantu guru dalam mengoperasionalkan buku siswa. Dengan demikian, dalam Buku Guru Fisika Kelas X untuk SMA/MA sebagian besar berisi petunjuk guru dalam mengajar menggunakan Buku Siswa, proses pembelajaran, dan teknik penilaiannya.

Dalam buku siswa terdapat beberapa kegiatan yang mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya membaca materi melainkan mampu mengontruksi dan merefleksi materi yang sudah dipelajari. Adapun isi kegiatan yang terdapat dalam buku siswa sebagai berikut.

1. Mari Bereksplorasi

Kegiatan ini berupa kegiatan sederhana yang dilakukan di kelas secara berkelompok. Kegiatan ini bisa memiliki prosedur atau siswa yang merancang kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kegiatan ini ada proses mengamati, menanya, mendiskusikan, mengambil kesimpulan, dan mengomunikasikan.

2. Tugas Mandiri

Kegiatan ini dilakukan di rumah secara individu maupun kelompok. Jika ada tugas yang memerlukan pengawasan orang tua, guru sebaiknya mengirimkan pemberitahuan kepada orang tua untuk mengawasi kegiatan siswa di rumah.

3. Mari Bereksperimen

Kegiatan ini berisi eksperimen yang membutuhkan waktu panjang dan dilakukan secara berkelompok di laboratorium. Kegiatan ini mengandung prosedur yang jelas dan dikehendaki laporan resmi dari siswa secara individu.

4. Review

Berisi soal untuk mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Soal berupa uraian yang bisa dikerjakan di rumah maupun di sekolah.

5. Apresiasi Ilmuwan

Berisi ulasan tentang ilmuwan yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Di ulasan tersebut dijelaskan tentang jasa-jasa ilmuwan dan sikap yang perlu dicontoh oleh siswa agar berhasil mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

6. Bertindak Kreatif

Berisi tindakan kreatif yang dapat dilakukan siswa sebagai penerapan dari materi yag telah dipelajari. Di bagian ini bisa berupa pertanyaan yang memicu siswa untuk berpikir lebih lanjut atau berupa penerapan dari materi yang telah dipelajari. Fitur ini dapat juga digunakan sebagai refleksi pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa berdiskusi mengenai kemungkinan-kemungkinan jawaban pada fitur ini untuk membuka pemikiran siswa.

(11)

a. 1.800 d. 3.600

b. 2.950 e. 3.800

c. 3.000

G

7. Tugas Proyek

Tugas ini dikerjakan secara berkelompok dan waktu pengerjaannya lebih dari satu minggu. Hasilnya bisa berupa alat, makalah, maupun skema suatu alat. Jika kegiatan ini mengharuskan siswa melakukan kunjungan ke suatu tempat,

sebaiknya

guru memberitahukan kepada orang tua agar ikut memantau kegiatan yang dilakukan siswa.

8. Evaluasi

Berisi soal pilihan ganda dan uraian sebagai latihan di akhir bab. Soal ini bisa digunakan sebagai latihan sebelum diadakan ulangan harian. Jika guru ingin membuat soal sendiri, guru dapat melihat soal di fitur ini kemudian

mengubahnya

menjadi soal bentuk lain. Sebagai contoh soal berikut.

Elevator bermassa 250 kg semula dalam keadaan diam, kemudian digerakkan ke atas dengan percepatan 2 m/s2. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2,

tegangan tali penarik elevator sebesar . . . N.

Soal di atas menghendaki tegangan tali penarik elevator. Persamaan yang

G G

digunakan adalah T w = m a .

Guru dapat membuat beberapa soal dari kasus ini. Besaran yang ditanyakan dapat diganti dengan massa elevator atau percepatan gerak elevator. Salah satu variasi soal yang mungkin sebagai berikut.

(12)

dan mengalami percepatan a ke bawah. Tegangan tali penarik elevator sebesar 1.600 N. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 , nilai a sebesar . . . m/s2.

a. 1,2 d. 2,0

b. 1,5 e. 2,2

c. 1,8

9. Refleksi

Merupakan bentuk refleksi secara global yang menghubungkan kesempurnaan

ciptaan Tuhan dengan buatan atau hasil karya manusia yang tidak sempurna. Fitur

ini menghubungkan sisi afektif terhadap penerapan materi yang dipelajari.

10. Penilaian Diri

Berupa lembar ceklist sebagai ukuran siswa dalam memahami materi yang telah

dipelajari dalam satu bab. Guru dapat memeriksa penilaian diri setiap siswa. Tawarkan beberapa solusi bantuan kepada siswa yang memiliki kekurangan dalam

memahami materi yang dipelajari.

(13)

Buku Guru Fisika Kelas X memuat dua bagian utama yaitu bagian pertama berupa petunjuk umum pembelajaran dan bagian kedua berupa petunjuk teknis pembelajaran. Sistematika buku guru dengan susunan sebagai berikut.

I. Petunjuk Umum Pembelajaran II. Petunjuk Teknis Pembelajaran A . Pendahuluan

B . Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fisika

C . Tujuan Pembelajaran

D . Strategi, Metode, dan Media Pembelajaran Fisika

E . Media dan Proses Pembelajaran F. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar Fisika

G. Kompetensi dan Materi Pokok dalam Fisika

A . Pendahuluan

B . Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian

C . Tujuan Pembelajaran D . Materi Pembelajaran

E . Alat dan Bahan, Media, dan Sumber Belajar F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran G. Kegiatan Belajar Mengajar

H. Petunjuk Pengerjan Proyek I . Remedial dan Pengayaan J . Penilaian

K. Rangkuman

Dengan sistematika penyajian seperti dicantumkan di atas diharapkan buku ini dapat membantu guru mengantarkan peserta didik meraih kompetensi yang diharapkan, baik kompetensi lulusan maupun kompetensi inti.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMA/MA

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi Inti Kurikulum 2013 untuk SMA/MA

Kurikulum ini memuat kompetensi (1) Kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut.

Kompetensi Inti 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Inti 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

(14)

Pembelajaran merupakan proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan sebagai bekal hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Peran keluarga sangat penting dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh sekolah. Hal ini karena keluarga merupakan tempat pertama bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, keterjalinan, keterpaduan, dan konsistensi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat harus diupayakan dan diperjuangkan secara terus-menerus karena tripusat pendidikan tersebut sekaligus menjadi sumber belajar yang saling menunjang.

B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fisika

Fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Fisika yang merupakan bagian dari sains, memiliki karakteristik yang sama dengan sains lainnya. Sebagai sains, fisika lahir dan berkembang melalui pengamatan dan eksperimen yang merupakan langkah-langkah dalam kerja ilmiah. Semua materi diajarkan kepada siswa melalui pendekatan ilmiah (scientific ap- proach), dalam hal ini siswa lebih banyak diarahkan kepada ”mencari tahu” bukan

”diberi tahu”.

Dalam Kurikulum 2013, mata pelajaran Fisika untuk Kelas X SMA/MA (Peminatan

Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) memuat materi berikut.

1. Ruang Lingkup Fisika, Metode Ilmiah, dan Keselamatan kerja 2. Besaran Fisika dan Pengukurannya.

3. Vektor 4. Gerak Lurus

5. Analisis Vektor pada Gerak Parabola 6. Gerak Melingkar dan Penerapannya 7. Dinamika Partikel

8. Hukum Newton tentang Gravitasi dan Hukum Kepler 9. Usaha dan Energi

10. Momentum, Impuls, dan Tumbukan 11. Getaran Harmonis

C. Tujuan Pembelajaran

Kurikulum 2013 dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual, sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dan kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Tujuan pembelajaran Fisika SMA/MA sebagai berikut.

1. Menambah keimanan peserta didik dengan menyadari hubungan keteraturan, keindahan alam, dan kompleksitas alam dalam jagat raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

(15)
(16)

2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; ulet; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. 4. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat

bekerjasama dengan orang lain.

5. Mengembangkan pengalaman untuk menggunakan metode ilmiah dalam merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.

6. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

D. Strategi, Model, dan Media Pembelajaran Fisika

Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran Fisika Kurikulum 2013 sebagai berikut.

1. Strategi dan Model Discovery dalam Pembelajaran Fisika

Sesuai dengan ruang lingkup fisika dan perkembangan usia siswa SMA, pembelajaran fisika yang baik seharusnya menggunakan model pembelajaran yang menekankan pembelajaran melalui pengamatan langsung, menginterferensi, dan mengomunikasikan hasil pengamatan. Pembelajaran semacam itu dikenal dengan model discovery.

Model discovery (penemuan terbimbing) adalah proses mental .yang mengharuskan siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Model ini menempatkan guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa ketika diperlukan. Dalam model ini siswa didorong untuk berpikir sendiri, sehingga dapat

”menemukan” prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan oleh guru. Seberapa jauh guru memberi bimbingan kepada siswa, tergantung pada kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari.

Dalam rangka menemukan sendiri suatu prinsip atau konsep, guru dapat berperan sebagai motivator. Dalam aksinya, guru dituntut dapat memberi kail kepada siswa bukan memberi ikan. Dengan cara demikian, kegiatan pembelajaran akan menjadi kegiatan yang bermakna bagi siswa dalam rangka ”menemukan” pengetahuan. Contoh kegiatannya sebagai berikut.

(17)
(18)

A. Pendahuluan

Hukum II Newton

2. Lepaskan beban dan hidupkan Hukum II Newton membahas

tentang hubungan antara gaya, massa, dan percepatan pada benda. Praktikum ini bertujuan membuktikan hubungan gaya, massa, dan per- cepatan pada gerak benda.

B. Apa yang Diperlukan?

1. Kereta dinamika/troli 2 buah 2. Ticker timer 1 buah

3. Pita kertas 1 gulung 4. Katrol 1 buah 5. Papan luncur 1 buah

6. Catu daya/sumber tegangan 1 buah

7. Benang secukupnya

8. Beban 200 gram, 400 gram, dan 600 gram

C. Apa yang Harus Dilakukan?

1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar berikut.

b c d

ticker timer secara bersamaan sehingga kereta bergerak. 3. Amati jarak antartitik dari awal

sampai akhir perekaman. Selanjutnya, matikan ticker timer setelah beban sampai di lantai.

4. Potonglah pita setiap 5 ketukan dan tempelkan pada kertas milimeter sehingga tersusun suatu diagram dan lukislah garisnya. Gambarlah hasilnya pada hasil pengamatan. 5. Ulangi langkah 1–4 dengan

mengganti beban menjadi 400 gram dan 600 gram.

D. Pertanyaan dan Diskusi

Diskusikan bersama kelompok Anda pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Apa yang terjadi pada jarak

antartitik dari awal sampai akhir perekaman?

2. Bandingkan grafik kecepatan troli

a

Sumber: Dokumen Penerbit

e

f dari tiap-tiap percobaan. Ber- dasarkan grafik tersebut,

diskusikan dengan kelompok Anda. Apakah hubungan antara

g gaya dan percepatan gerak

benda?

E. Unjuk Kreativitas

Ulangi praktikum, tetapi

meng-Gambar 7.3 Rangkaian percobaan Hukum II Newton Keterangan: a . Pita kertas b. Catu daya c. Ticker timer d . Kereta dinamika/troli e. Benang f . Katrol g. Beban

gunakan beban yang tergantung tetap, sedangkan jumlah troli berubah. Gunakan 1 buah troli, kemudian 2 buah troli untuk membandingkan. Buatlah grafik kecepatan gerak troli seperti pada praktikum. Bagaimanakah hu-bungan massa dan percepatan gerak benda?

(19)

Di kegiatan ini, siswa diminta merangkai alat percobaan sesuai prosedur yang ada. Dalam metode ini siswa diharapkan dapat memperoleh data hasil percobaan dan dapat memenuhi tujuan yang diinginkan dari percobaan. Peran guru sebagai penyedia alat dan mengondisikan agar siswa bekerja dengan sungguh-sungguh. Usahakan guru tidak terlalu banyak membantu siswa saat memperoleh data.

2. Strategi dan Model Inquiry dalam Pembelajaran Fisika

Sund (2009) mengatakan bahwa penggunaan discovery dalam batas-batas tertentu adalah baik untuk kelas-kelas rendah, sedangkan inquiry baik untuk siswa-siswa di kelas yang lebih tinggi. Bagi sekolah yang peserta didiknya mempunyai kemampuan tinggi dapat menerapkan model inquiry dalam pembelajaran fisika. Inquiry adalah kemampuan mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi penyelesaian masalah. Oleh karena itu, dalam pembelajaran seharusnya guru lebih banyak mengajukan pertanyaan open ended

dan lebih banyak merangsang diskusi antarsiswa. Pertanyaan yang open ended memiliki jawaban atau penyelesaian lebih dari satu. Pertanyaan atau masalah jenis ini memberi ruang bagi siswa agar dapat membuat keputusan sendiri, terbuka, kreatif, dan memberikan beberapa solusi penyelesaian. Setelah guru mengundang siswa untuk mengajukan masalah yang erat hubungannya dengan topik yang akan diajarkan, siswa akan terlibat dalam kegiatan inquiry.

Pada saat siswa melakukan kegiatan inquiry, guru melakukan observasi terhadap kinerja siswa, seperti presentasi siswa di kelas, interaksi dengan teman, penggunaan komputer, dan penggunaan alat-alat laboratorium. Guru juga mempunyai hasil kerja siswa secara individual meliputi draft pertanyaan penelitian, kritik dari siswa lain, dan jurnal siswa. Observasi kinerja siswa dan hasilnya merupakan sumber data bagi guru untuk membuat inferensi pemahaman siswa tentang inquiry ilmiahnya. Contoh kegiatan

(20)

1. Pengamatan

Menentukan Nilai Percepatan Gravitasi

Amatilah gerak jatuh bebas untuk menentukan nilai percepatan gravitasi.

2. Prosedur

1 2

a. Dengan menggunakan persamaan h =

2 gt , buktikan bahwa nilai g lebih

kurang 9,8 m/s2.

b. Rancanglah kegiatan ini dengan kelompok Anda.

3. Diskusi

a. Apa yang mengakibatkan nilai g yang Anda peroleh bisa berbeda? b. Mungkinkah ketelitian alat berpengaruh terhadap hasilnya?

4. Kesimpulan dan Laporan

Tuliskan proses dan hasil kesimpulan dari kegiatan yang Anda lakukan dengan urutan yang jelas. Presentasikan hasil yang Anda peroleh di kelas. Guru membahas hasil kerja siswa. Apapun hasil yang dicapai, guru tidak boleh menyalahkan. Sikap yang tepat adalah memberi masukan dan komentar yang membangun. Diskusikan kesulitan dan kendala dalam melakukan kegiatan ini.

(21)

3. Strategi dan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Fisika

Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa untuk belajar. Pada model problem based learning, pembelajaran dimulai dengan mengajukan masalah, pertanyaan, atau teka-teki, yang menjadikan siswa ingin belajar menyelesaikannya. Pembelajaran ini menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang menggunakan masalah-masalah yang tidak terstruktur, masalah-masalah dunia nyata, atau masalah-masalah simulasi yang kompleks sebagai titik awal untuk memulai proses pembelajaran. Para siswa memerlukan tambahan pengetahuan baru sebelum mereka dapat menyelesaikan masalah tersebut. Pembelajaran ini tidak sekadar mencoba atau mencari jawaban yang sudah pasti benar. Namun, para siswa dituntut menganalisis masalah, mengumpulkan informasi yang diperlukan, mengenali penyelesaian yang mungkin, menilai beberapa pilihan, dan menarik kesimpulan. Contoh kegiatan

(22)

1. Pengamatan

Ruang Lingkup Fisika

Lakukan pengamatan dengan teliti dan objektif mengenai peristiwa-peristiwa yang ditunjukkan dalam gambar-gambar berikut.

Sumber: Dokumen Penerbit Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 1.2 Ruang lingkup fisika

2. Prosedur

Catatlah peristiwa-peristiwa pada gambar tersebut. 3. Diskusi

Dengan memperhatikan gambar tersebut, diskusikan bersama kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

a. Apakah hakikat Fisika?

b. Apa saja yang dipelajari dalam Fisika?

(23)

c. Sebagai bagian dari IPA, apa saja ciri-ciri Fisika?

d. Fisika memiliki ruang lingkup sangat luas sehingga Fisika memiliki cabang-cabang ilmu secara khusus. Jelaskan cabang-cabang Fisika yang Anda ketahui!

4. Kesimpulan dan Laporan

Buatlah laporan hasil diskusi dan kumpulkan kepada guru Anda. Presentasikan hasil diskusi Anda di kelas.

Pada kegiatan ini, siswa diminta mengamati kegiatan dalam foto/gambar. Dari gambar yang disajikan, siswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan kemudian menarik kesimpulan. Guru hanya bertugas mengawasi siswa saat berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Guru juga memberi umpan balik agar siswa dapat memperdalam pemahaman mereka tentang kegiatan yang telah mereka lakukan.

4. Sistem dan Model Project Based Learning dalam Pembelajaran Fisika

Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan kerja proyek. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk merancang proyek dan melakukan kegiatan investigasi. Permasalahan yang diambil sebaiknya sesuai dengan dunia nyata. Setelah mengetahui tema tugas proyek, siswa harus membuat perencanaan untuk menyelesaikan tugas tersebut serta mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk membantu penyelesaian proyek.

Siswa dan guru sebaiknya membuat jadwal dalam menyelesaikan proyek. Berikan batas waktu dalam setiap pengerjaan proyek. Tugas guru adalah memantau aktivitas siswa saat pengerjaan proyek. Setelah tugas selesai, guru melakukan penilaian untuk mengevaluasi hasil siswa dan memberi umpan balik tentang hasil yang sudah dicapai. Di akhir pembelajaran, siswa dan guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek. Tugas proyek pada bab ini dicontohkan sebagai berikut.

Carilah informasi mengenai penerapan gerak melingkar dalam teknologi. Informasi bisa berupa alat yang memanfaatkan gerak melingkar maupun teknologi yang menggunakan hubungan roda-roda. Datangilah tempat yang memanfaatkan teknologi gerak melingkar. Apakah teknologi-teknologi tersebut dapat meringankan pekerjaan manusia? Bagaimana prinsip kerja alat-alat tersebut? Buatlah makalah berdasarkan informasi yang Anda dapatkan. Gambarlah skema alat-alat tersebut dalam makalah yang Anda buat.

(24)

Dalam menyelesaikan tugas ini ada kemungkinan siswa mencari data saat hari libur atau di luar jam sekolah. Berikan surat pemberitahuan kepada orang tua tentang kegiatan siswa dan meminta bantuan orang tua untuk ikut mengawasi kegiatan siswa selama proyek berlangsung. Dalam contoh di atas, siswa diminta mengunjungi suatu tempat. Ada baiknya guru memberi surat pengantar yang meminta izin kepada pihak pemilik agar siswa dapat memperoleh akses yang diperlukan.

5. Pembelajaran Berbasis Scientific

Dalam melaksanakan pembelajaran fisika dengan pendekatan scientific,

metode discovery sangat tepat untuk diterapkan. Siswa dalam pembelajaran fisika melakukan eksplorasi dalam bentuk mengamati (observing), menghubung- hubungkan fenomena (associating), menanya atau merumuskan masalah (question- ing), dan melakukan percobaan (experimenting) atau pengamatan lanjutan dengan menerapkan metode inquiry, serta mengkomunikasikan hasil penelitian. Pada pembelajaran scientific peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian.

E. Media dan Proses Pembelajaran

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya.

a. Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Sebagai contoh mengamati kondisi lingkungan pada pembahasan materi tentang pemanasan global.

b. Gambar, Grafik, dan Tabel

Gambar dapat digunakan untuk menjelaskan diagram bebas benda. Grafik dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan gaya, perpindahan, dan usaha materi usaha dan energi. Tabel dapat digunakan untuk membedakan titik balik dan titik seimbang pada materi gerak harmonis.

(25)

c. Laboratorium dan Peralatannya

Laboratorium digunakan untuk proses pembelajaran yang menuntut peserta didik melakukan praktikum yang membutuhkan peralatan laboratorium. sebagai contoh kegiatan eksperimen pada pembahasan getaran harmonis, teori kinetik gas, dan fluida dinamis. Dalam melakukan praktikum, keselamatan dan keamanan harus diperhatikan, baik untuk siswa maupun lingkungan.

d. Media Elektronik (Audio,Video, dan Audio-Video)

Media elektronik, misalnya media audio-video sangat efektif untuk menjelaskan sejumlah konsep yang sulit divisualisasikan, misalnya orbit geostasioner dan gas ideal. Jenis media ini bisa diunduh di berbagai situs edukasi, membuat sendiri, atau membeli paket CD pembelajaran yang banyak dijual di pasaran.

e. Media Presentasi

Saat presentasi, siswa membutuhkan alat misal OHP, Proyektor, atau LCD. Jika di sekolah tidak memiliki peralatan yang disebutkan, siswa menyiapkan copy materi yang ingin disampaikan dan membagikannya ke teman sekelas.

f. Media Internet

Sering kali kertas dalam buku tidak mampu memuat banyak informasi karena terbatasnya halaman. Oleh karena itu, media internet menjadi senjata ampuh untuk mengatasi kekurangan buku teks. Berbagai pengetahuan dapat diperoleh dari beberapa situs. Namun, perlu dipastikan keamanan internet dari penggunaan yang tidak semestinya. Jika sekolah bisa menyediakan fasilitas internet, akan jauh lebih baik karena dapat diawasi penggunaannya.

2. Proses Pembelajaran

Pembelajaran perlu menggunakan prinsip: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Sesuai prinsip-prinsip tersebut pembelajaran Fisika SMA Kurikulum 2013 yang sesuai adalah menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan ini mempunyai tahapan 5M, yaitu mengamati, menanya, mencoba/melakukan/eksperiman, mengasosiasikan/menalar, dan mengomunikasikan. Penjelasan mengenai penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel berikut.

(26)

Tabel: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya Langkah

Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar Siswa Kegiatan Guru Mengamati Mengamati dengan indra

misal membaca, mendengar, menyimak, melihat, me-nonton dengan bantuan alat maupun tidak.

Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pengamatan. Siswa dituntut aktif dan guru melakukan penilaian keaktifan dan rasa ingin tahu siswa.

Menanya Membuat dan mengaju-kan pertanyaan tentang informasi yang tidak pahami dari apa yang di-amati atau pertanyaan untuk mendapatkan infor-masi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanya an yang bersifat hipotetik) dalam melakukan eks-perimen.

Guru perlu memahami kriteria pertanyaan dan teknik bertanya yang baik (lihat catatan)

Mengumpulkan informasi/ eksperimen

– Membaca sumber lain selain buku teks. – Mengamati objek/

kejadian. – Aktivitas.

– Wawancara dengan narasumber.

1 ) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan.

2 ) Guru bersama peserta didik mempersiapkan per-lengkapan yang dipergunakan.

3 ) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu. 4 ) Guru menyediakan kertas kerja untuk

pengarahan kegiatan.

5 ) Guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen.

6 ) Membagi lembar kerja kepada peserta didik. 7 ) Peserta didik melaksanakan eksperimen dengan

bimbingan guru.

8 ) Guru mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan mengevaluasinya, apabila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

Mengasosiasikan/ mengolah infor-masi yang sudah dikumpulkan

– Mengolah informasi yang sudah dikumpu-lkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eks-perimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengum-pulkan informasi.

1 ) Guru menyusun bahan pembelajaran dengan tuntutan kurikulum.

2 ) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah. Tugas utama guru memberi instruksi singkat tetapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. 3 ) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang

atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

(27)

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar Siswa Kegiatan Guru – Pengolahan informasi

yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan keda-laman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

4 ) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.

5 ) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.

6 ) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.

7 ) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau autentik.

8 ) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan perbaikan.

Mengomunikasikan Menyampaikan hasil peng-amat an dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

Menerapkan pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar. Sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima keku- rangan atau kelebihan masing-masing.

Catatan:

Dalam melakukan kegiatan menanya seorang guru perlu memperhatikan dua hal yang penting berikut.

a. Kriteria pertanyaan yang baik

Kriteria pertanyaan yang baik adalah singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses interaksi.

b. Tingkatan pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan sehingga menggambarkan tingkatan kognitif rendah hingga tingkatan yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif disajikan dalam tabel berikut.

3. Panduan Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Sekolah

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tidak hanya diberlakukan di

perusahaan atau industri, di sekolah pun K3 sangat penting untuk diperhatikan.

a. K3 di ruang laboratorium

1) Ruang laboratorium perlu dibangun sedemikian rupa sehingga aman dan nyaman untuk melakukan kegiatan.

2) Di ruang laboratorium tersedia alat keselamatan kerja, misalnya tabung pemadam kebakaran.

(28)

3) Di ruang laboratorium tersedia tempat pembuangan sampah organik, sampah anorganik, dan limbah kimia.

4 ) Laboratorium perlu mempunyai tempat penyimpan alat dan bahan yang aman.

5) Laboratorium perlu mempunyai kotak obat yang berisi obat-obatan untuk pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan kerja.

6) Laboratorium perlu mempunyai tata tertib yang jelas tentang penggunaan alat, bahan, dan ruang laboratorium.

b. K3 di ruang kelas

1) Ruang kelas harus nyaman sebagai tempat melakukan aktivitas belajar mengajar.

2) Setiap ruang kelas sebaiknya menyediakan tempat khusus untuk menyimpan obat-obatan ringan untuk memberikan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan kerja atau terhadap siswa yang mengalami gangguan kesehatan ringan.

3) Alat peraga yang menempel di dinding ruang kelas harus terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan. 4) Alat tulis yang digunakan guru sebaiknya tidak menimbulkan

gangguan kesehatan pada siswa.

5) Media pembelajaran yang menggunakan listrik harus aman saat digunakan. Oleh karena itu, alat listrik harus dipastikan aman sebelum digunakan.

F. Sistem Evaluasi Pembelajaran Fisika

Penilaian hasil belajar siswa mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga ranah penilaian ini harus dilakukan secara berimbang agar dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.

1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap bertujuan mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik sesuai butir-butir sikap dalam Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual 1) dan Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2). Pada mata pelajaran Fisika, KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 dirumuskan secara umum dan terakumulasi menjadi satu KD pada KI-1 dan satu KD pada KI-2.

Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan penanaman/ pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik yang menjadi tugas dari setiap pendidik. Penanaman sikap diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain penilaian oleh pendidik, dapat dilakukan penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment) dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik. Hasil kedua penilaian ini dapat dijadikan sebagai salah satu data untuk konfirmasi hasil penilaian sikap oleh pendidik. Hasil penilaian sikap selama periode satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta didik.

(29)

a. Teknik Penilaian Sikap 1) Observasi

Dalam melakukan penilain sikap diasumsikan bahwa setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat

hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar observasi atau jurnal. Contoh format dan pengisian jurnal (lembar observasi) untuk penilaian sikap sosial oleh guru mata pelajaran.

Format 1

Nama Satuan Pendidikan : . . . Tahun Pelajaran : . . . Kelas/Semester : . . ./. . . Mata Pelajaran : Fisika

No. Waktu Nama Kejadian/Perilaku SikapButir Pos/ Neg Tindak Lanjut 1. 15/8/2016 Rama Membiarkan air

keran tetap mengalir setelah selesai meng-gunakan

Tanggung

jawab – Dipanggil untuk menutup keran. Dilakukan pembinaan. 2. 12/8/2016 Martha Melapor kepada

pendidik bahwa dia memecahkan gelas kimia tanpa sengaja ketika sedang mela-kukan praktikum

Jujur + Diberi apresiasi/ pujian atas kejujurannya. Diingatkan agar lain kali lebih berhati-hati 3. 12/8/2016 Aldo Membantu

mem-bersihkan

gelaskimia yang dipecah- kan oleh

Gotong

royong + Diberi apresiasi/pujian

4. 3/9/2016 Beny Menyajikan hasildiskusi kelompok dan menjawab sang-gahan kelompok lain dengan tegas menggunakan argu-mentasi yang logis dan relevan

Percaya

diri + Diberi apresiasi/pujian

5. 14/10/2016 Cyntia Tidak

mengum-pulkan tugas Disiplin – Ditanya alasan- nyatidakmengum-pulkan tugas, agar selanjutnya selalumengumpul-kan tugas

(30)

Contoh jurnal penilaian sikap spiritual yang dibuat guru guru mata pelajaran

Format 2

Nama Satuan Pendidikan : . . . Tahun Pelajaran : . . . Kelas/Semester : . . ./. . . Mata Pelajaran : . . .

No. Waktu Nama Kejadian/Perilaku SikapButir Pos/ Neg Tindak Lanjut 1. 12/7/2016 Bagus Memberi salam

se-tiap mengawali dis-kusi baik kepada teman sesama agama maupun kepada teman yang beda agama

Ketakwaan dan toleransi

+ Diberi apresiasi/ pujian

Rangga Tidak serius dalam berdoa sebelum memulai pelajaran

Ketakwaan – Ditegur dan di- bina

2. 27/8/2016 Bahar Suka mencela teman yang mempunyai kekurangan (kelainan fisik)

Ketakwaan – Ditegur dan di- bina

Andre Mengkoordinasi teman sekelas dalam menggalang ban-tuan untuk korban bencana alam

Kemanusiaan + Diberi apresiasi/ pujian

3. 15/9/2016 Mutia Mengajak temannya berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan praktikum

Ketakwaan + Diberi apresiasi/ pujian

4. 17/12/2016 Aldi Menjadi ketua panitia peringatan hari besar keagamaan di sekolah

Ketakwaan + Diberi apresiasi/ pujian

5. 20/12/2016 Ringgo M e n y a n g g a h pendapat temannya saat diskusi karena menggunakan dasar kitab atau agama yang dianutnya

Toleransi

beragama – Ditegur dan di-bina agar meng-hormati penda-pat dari agama beda agama

(31)

Contoh jurnal penilaian sikap spiritual yang dibuat guru BK atau wali kelas

Format 3

Nama Satuan Pendidikan : . . . Kelas/Semester : . . ./. . . Tahun Pelajaran : . . ./. . .

No. Waktu Nama Kejadian/Perilaku SikapButir Pos/ Neg 1. 12/7/2016 Bagus Tidak mengikuti sholat Jum'at

yang dilak-sanakan di sekolah Ketakwaan – Rangga Mengganggu teman yang

sedang berdoa sebelum makan siang di kantin

Toleransi

beragama –

2. 27/8/2016 Bahar Menjadi imam sholat dzuhur di

musala sekolah Ketakwaan +

Andre Mengingatkan teman untuk

sholat zuhur di musala sekolah Toleransi beragama + 3. 15/9/2016 Mutia Mengajak temannya berdoa

sebelum bertanding basket di lapangan sekolah

Ketakwaan +

4. 17/12/2016 Aldi Menjadi ketua panitia peringat-an hari besar keagamaperingat-an di sekolah

Ketakwaan +

5. 20/12/2016 Ringgo Membantu teman mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah

Toleransi

beragama +

2) Penilaian Diri

Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Contoh lembar penilaian diri menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu kegiatan kelompok.

(32)

Format 4

Nama : . . . Kelas/Semester : . . ./. . .

Petunjuk:

1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda ✔ pada

kolom

yang sesuai dengankeadaan dirimu yang sebenarnya.

2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

No. Pernyataan Ya Tidak

Selama kegiatan kelompok, saya: 1. Mengusulkan ide kepada kelompok

2. Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri

3. Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan 4. Menertawakan pendapat teman

5. Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan

6. Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun tidak sesuai dengan pendapat saya

3) Penilaian Antarteman

Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan kelompok. Setiap peserta didik diminta mengamati/menilai dua orang temannya. Sebaliknya, dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam satu kelompok.

Contoh instrumen penilaian (lembar pengamatan) antarteman (peer assessment) menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu kerja kelompok.

Format 5 Petunjuk:

1. Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok.

2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (✔) jika temanmu

menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau tanda strip (–) jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut.

3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu pendidik.

(33)

Nama Teman : 1. . . . 2. . . . Nama Penilai : . . . Kelas/Semester : . . ./. . .

No. Pernyataan Teman 1 Teman 2

1. Teman saya mengajukan pertanyaan dengan sopan 2. Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai pembagian

tugas dalam kelompok

3. Teman saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan masalah

4. Teman saya memaksa kelompok untuk menerima usulnya 5. Teman saya menyela pembicaraan teman kelompok 6. Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan teman

lain

7. Teman saya menertawakan pendapat teman yang aneh 8. Teman saya melaksanakan kesepakatan kelompok

meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian.

a. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimiliki. Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

b. Tes Lisan

Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran. Jawaban peserta didik dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf. Tes lisan menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani berpendapat.

(34)

Contoh pertanyaan untuk tes lisan dalam pembelajaran. Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1 Tahun Pelajaran : . . .

Kompetensi Dasar:

3.1 Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di

laboratorium serta peran fisika dalam kehidupan.

Indikator Soal:

1. Siswa mampu menyebutkan cabang Fisika yang berhubungan dengan informasi yang diberikan.

2. Siswa mampu menjelaskan keselamatan kerja di laboratorium fisika.

Pertanyaan:

1. Jelaskan cabang-cabang Fisika yang Anda ketahui!

2. Nuklir memiliki manfaat bagi perkembangan teknologi dan penyediaan energi listrik. Selain memiliki manfaat, nuklir juga memiliki bahaya. Termasuk cabang ilmu Fisika apakah materi tentang nuklir?

3. Apa yang perlu dilakukan saat melakukan praktikum tentang arus searah

berkaitan dengan keselamatan kerja di laboratorium?

c. Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan (assessment of learning) dapat dilakukan setelah proses pembelajaran, sedangkan penugasan yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan (assessment for learning) diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran. Penugasan dapat berupapekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan lebih ditekankan pada pemecahan masalah atau tugas produktif lainnya.

Contoh penugasan Format 6

Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Tahun Pelajaran : . . ./. . .

Kompetensi Dasar:

3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian

dan angka penting, serta notasi ilmiah.

Indikator:

Menyelidiki besaran-besaran fisika di lingkungan sekitar.

Rincian tugas:

1. Pergilah ke pasar tradisional di sekitar tempat tinggal Anda, lalu amatilah

peristiwa pengukuran yang terjadi di tempat tersebut.

2. Catatlah nama besaran yang diukur, alat ukur, cara mengukur, dan satuan

(35)
(36)

3. Lakukan pengamatan yang sama pada kegiatan Posyandu atau peristiwa lain di sekitar Anda, kemudian catatlah dengan teliti nama besaran yang diukur, alat ukur, cara mengukur, dan satuan yang digunakan.

4. Berdasarkan kegiatan yang telah Anda lakukan, jelaskan pengertian besaran dan satuan.

5. Cermati kembali besaran dan satuan yang Anda peroleh. Adakah satuan yang tidak baku? Jelaskan perbedaan satuan baku dan tidak baku! 6. Buatlah laporan lalu kumpulkan kepada guru Anda.

Contoh rubrik penilaian laporan tugas Mata Pelajaran : Fisika

Kriteria Skor Indikator

Pendahuluan 4 Memuat: (1) pendahuluan (2) tujuan pembuatan laporan (3) latar belakang masalah (4) hasil pengamatan dan pembahasan (5) kesimpulan

3 Memuat tujuan dan 3 dari 4 butir lainnya 2 Memuat tujuan dan 2 dari 4 butir lainnya

1 Tidak memuat tujuan penyusunan laporan, ada salah satu atau lebih dari 4 butir lainnya

0 Tidak memuat tujuan dan 4 butir lainnya

Pelaksanaan 4 Tujuan pembuatan laporan dan latar belakang masalah dijelaskan dengan lengkap dan tepat

3 Tujuan pembuatan laporan dan latar belakang masalah tidak dijelaskan dengan lengkap tetapi tepat

2 Tujuan pembuatan laporan dan latar belakang masalah tidak dijelaskan dengan lengkap dan masih kurang tepat 1 Tujuan pembuatan laporan dan latar belakang masalah

tidak dijelaskan dengan lengkap dan tidak tepat

Kesimpulan 4 Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk perbaikan penugasan berikutnya yang feasible

3 Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk perbaikan penugasan berikutnya tetapi kurang feasible

2 Terkait dengan pelaksanaan tugas tetapi tidak ada saran 1 Tidak terkait dengan pelaksanaan tugas dan tidak ada saran Ta m p i l a n

laporan 43 Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover dan foto/gambarLaporan rapi dan menarik, dilengkapi cover atau foto/gambar 2 Laporan dilengkapi cover atau foto/gambar tetapi kurang rapi atau

kurang menarik

Keterbacaan 1 Laporan kurang rapi dan kurang menarik, tidak dilengkapi cover dan foto/gambar

4 Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan semua benar 3 Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan salah 2 Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan beberapa

ejaan salah

1 Tidak mudah dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan banyak ejaan yang salah

(37)

No. Nama

Skor

Jumlah Skor Nilai Penda-

huluan sanaanPelak- simpulan TampilanKe- bacaanKeter- 1. 2. 3. Adi Yayan Damar 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 14 16 15 70 80 75 Keterangan:

• Skor ma simal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria Contoh pengisian hasil penilaian tugas

k

(38)

• Nilai tugas = jumlah skor perolehanjumlah skor maksimal

Pada contoh di atas nilai tugas Adi =

d. Observasi

× 100%

14

20 ×100% = 70.

Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.

Contoh format observasi terhadap diskusi kelompok

Format 7

Pernyataan/Indikator

Nama Gagasan Kebenaran Konsep Ketepatan Istilah . . .

Y T Y T Y T Y T

Heri Isna Afi

Keterangan:

Diisi tanda cek (✔): Y = ya/benar/tepat. T = tidak tepat.

Hasil observasi digunakan untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan penguasaan kompetensi pengetahuan dan memperbaiki proses pembelajaran khususnya pada indikator yang belum muncul.

(39)

3. Penilaian Keterampilan

Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubrik penilaian untuk mengamati perilaku peserta didik dalam melakukan praktik atau produk yang dihasilkan.

a. Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik

Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.

1) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.

2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.

5) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkahlangkah pekerjaan yang akan diamati.

Contoh penilaian kinerja/praktik

Format 8

Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Tahun Pelajaran : . . ./. . .

Kompetensi Dasar:

4.7 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya.

Indikator:

Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak benda.

Kriteria Skor Indikator

Persiapan

(Skor maks = 3) 3 Pemilihan alat dan bahan tepat 2 Pemilihan alat atau bahan tepat 1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat 0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan Pelaksanaan

(Skor maks = 7) 3 Merangkai alat tepat dan rapi 2 Merangkai alat tepat atau rapi

1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi 0 Tidak membuat rangkaian alat

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat

(40)

Kriteria Skor Indikator

1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat 0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan 1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan 0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan Hasil

(Skor maks = 6) 3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat 2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat 1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat 0 Tidak mencatat dan mengolah data

3 Simpulan tepat 2 Simpulan kurang tepat 1 Simpulan tidak tepat 0 Tidak membuat simpulan

Laporan

(Skor maks = 3) 3 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi laporan benar 2 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau isi

laporan benar

1 Sistematika tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan isilaporan tidak benar

0 Tidak membuat laporan

Rubrik penilaian kinerja/praktik Fisika

No. Nama Skor JumlahSkor Nilai

Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan

1. Adi 3 5 4 2 14 74

2. Pandu 3 5 3 3 13 74

3. Yunita 2 4 4 2 12 63

Keterangan:

• Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 + 7 + 6 + 3 = 19

(41)

• Nilai tugas = jumlah skor perolehanjumlah skor maksimal 14

(42)

Pada contoh di atas nilai tugas Adi = 19 ×100% = 73,68 (dibulatkan menjadi 74). Pada penilaian kinerja dapat diberikan pembobotan pada aspek yang dinilai, misalnya persiapan 20%, pelaksanaan dan hasil 50%, dan pelaporan 30%.

b. Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data.

Contoh Penilaian Proyek Format 9

Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Tahun Pelajaran : . . ./. . .

Kompetensi Dasar:

4.8 Menyajikan karya mengenai gerak satelit buatan yang mengorbit bumi, pemanfaatan dan dampak yang ditimbulkannya dari berbagai sumber informasi.

Indikator:

Siswa mampu membuat karya tulis terkait dengan manfaat dan dampak satelit

buatan yang mengorbit bumi.

Rumusan tugas proyek:

Buatlah karya tulis terkait dengan satelit buatan manusia yang mengorbit bumi.

Tulisan terkait dengan pemanfaatan dan dampak dari adanya satelit tersebut. Anda dapat mencari materi terkait dari pelbagai sumber baik cetak maupun

online. Susunlah karya tulis itu dalam format sesuai petunjuk guru. Contoh rubrik penilaian proyek

No. Aspek Skor Maks

1. Perencanaan:

Latar Belakang (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1) Rumusan masalah (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

6

2. Pelaksanaan:

a. Pengumpulan data/informasi (akurat = 3; kurang akurat = 2; tidak akurat = 1)

b. Kelengkapan data (lengkap= 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1)

c. Pengolahan dan analisis data (sesuai = 3; kurang sesuai = 2; tidak sesuai = 1)

d. Kesimpulan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

12

(43)

No. Aspek Skor Maks 3. Pelaporan hasil:

a. Sistematika laporan (baik = 3; kurang baik = 2; tidak baik = 1) b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3; kurang sesuai kaidah = 2;

tidaksesuai kaidah = 1)

c. Penulisan/ejaan (tepat = 3; kurang tepat = 2; Tidak tepat/banyak kesalahan =1)

d. Tampilan (menarik= 3;kurang menarik= 2;tidak menarik= 1)

12

(44)

Cara penilaian:

Nilai proyek = jumlah skor perolehanjumlah skor maksimal × 100%

Aspek penilaian dapat diberi pembobotan, misalnya perencanaan 20%, pelaksanaan 40%, dan pelaporan 40%.

c. Produk

Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan, dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.

Contoh Penilaian Produk

Format 10

Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2

Nama Proyek : Merancang Peralatan Sederhana Menyerupai Pembangkit Listrik Tenaga Air

Nama Peserta Didik : Kelas :

No. Aspek* Skor**

1 2 3 4

1. Perencanaan Bahan 2. Proses Pembuatan

a. Persiapan alat dan bahan b. Teknik pengolahan

c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan) 3. Hasil Produk

a. Bentuk fisik b. Kelengkapan bahan c. Ketahanan/keawetan Total Skor

* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat ** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang

diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

(45)

d. Penilaian Portofolio

Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran.

Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik bersama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya.

Sumber: Permendikbud No 53 tahun 2015 tentang Standar Penilaian Kurikulum 2013.

G. Kompetensi dan Materi Pokok dalam Fisika

1. Jenis Kompetensi di Kurikulum 2013

Dalam Kurikulum 2013 terdapat istilah Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.

Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai siswa. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.

Pada mata pelajaran Fisika Kompetensi Dasar (KD) diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). KI 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa, KI 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial, KI 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, dan KI 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan.

KI 1, KI 2, dan KI 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI 3. KI 1 dan KI 2 tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi diajarkan secara tidak langsung (indirect teaching) pada setiap kegiatan pembelajaran.

Penilaian untuk mengetahui keberhasilkan pembelajaran dilakukan terhadap Kompetensi Dasar pada KI 1 sampai 4. Penilaian tertulis dan pencapaian ketuntasan minimimal terutama pada kompetensi dasar pada KI 3 dan KI 4. Penilaian KI 1 dan KI 2 dapat dilakukan saat proses pembelajaran. Guru dapat menilai sikap siswa untuk mendapatkan profile sikap siswa serta memberikan bantuan untuk mengubah sikap negatif (misalnya apatis, pasif, menyerahkan sepenuhnya pada anggota kelompok lain, dan lain-lain) menjadi positif. Selain itu, saat pembelajaran, guru dapat menilai keterampilan siswa, baik keterampilan berpikir maupun keterampilan psikomotorik.

(46)

2. Materi Pokok dan Alokasi Waktu

Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran Fisika untuk kelas X masuk dalam struktur kurikulum peminatan (Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) dengan alokasi per minggu 3 jam tatap muka. Pembagian alokasi waktu pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut.

Semester 1

No. Materi Pokok Alokasi Waktu (Jam Pelajaran) 1. Ruang Lingkup Fisika, Metode Ilmiah, dan Keselamatan

Kerja 6

2. Fisika dan Pengukurannya. 6

3. Vektor 9

4. Gerak Lurus 12

5. Analisis Vektor pada Gerak Parabola 12

6. Gerak Melingkar dan Penerapannya 6

Jumlah 51 Jam Pelajaran

Semester 2

No. Materi Pokok Alokasi Waktu (Jam Pelajaran)

1. Dinamika Partikel 14

2. Hukum Newton tentang Gravitasi dan Hukum Kepler 10

3. Usaha dan Energi 12

4. Momentum, Impuls, dan Tumbukan 12

5. Getaran Harmonis 12

Jumlah 60 Jam Pelajaran

Gambar

Gambar  1.2  Ruang  lingkup  fisika
Tabel 1.1  KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi  Dasar Cara  Pencapaian
Tabel 1.2  Penilaian Pembelajaran
Tabel 2.1  KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi  Dasar Cara  Pencapaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pertemuan pertama ini merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran PPKn yang akan dilakukan pada minggu-minggu berikutnya. Pertemuan awal ini juga

Materi pokok pertemuan ketiga membahas tentang jaminan perlindungan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Materi pokok ini memiliki

Buku yang pertama adalah buku berjudul Fisika untuk SMA/MA kelas X karangan Marthen kanginan yang diterbitkan oleh Erlangga pada tahun 2013, buku kedua berjudul

[r]

Setiap kelompok peserta didik membuat laporan tertulis percobaannya. Laporan dapat juga diketik di komputer dan dicetak warna pada kertas A4 sehingga menghasilkan laporan yang

Kegiatan yang dilaksanakan setelah pertemuan pada Siklus II Adalah dimulai dari mempersiapkan siswa untuk belajar, memotivasi siswa, menyampaikan tujuan diajarkan,

Buku yang pertama adalah buku berjudul Fisika untuk SMA/MA kelas X karangan Marthen kanginan yang diterbitkan oleh Erlangga pada tahun 2013, buku kedua berjudul

Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 2.2 Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan