• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL PELAJARAN UNTUK: 26 SEPTEMBER 23 OKTOBER 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL PELAJARAN UNTUK: 26 SEPTEMBER 23 OKTOBER 2016"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

34567

AG U STU S 2 0 16

ARTIKEL PELAJARAN UNTUK:

(2)

The Watchtower(ISSN 0043-1087) Issue 12 August 2016 is published monthly with an addi-tional issue published in January, March, May, July, September, and November by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001. Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices.POSTMASTER:Send address changes to Watchtower,

DAFTAR ISI

3

KISAH HIDUP

Bahagia Karena Memberi

8

MINGGU MULAI26 SEPTEMBER–2 OKTOBER

Perkawinan—Asal Mula dan Tujuannya

13

MINGGU MULAI3-9 OKTOBER

Membangun Perkawinan yang Bahagia Di artikel pertama, kita akan belajar tentang asal mula perkawinan. Kita akan membahas pedoman untuk perkawinan menurut Hukum Musa dan standar yang Yesus tetapkan bagi orang Kristen. Artikel kedua akan membahas peranan suami dan istri menurut Alkitab.

18

Carilah Sesuatu yang Lebih Bernilai

Daripada Emas

20

MINGGU MULAI10-16 OKTOBER

Apakah Saudara Menyadari Perlunya Maju Secara Rohani?

25

MINGGU MULAI17-23 OKTOBER

Apakah Saudara Menyadari Perlunya Melatih Orang Lain?

Kita senang karena semakin banyak orang mene-rima kabar baik. Dan tugas kita dalam pengabaran masih banyak. Dua artikel ini akan membahas perubahan apa yang bisa kita buat untuk maju secara rohani agar bisa melayani Yehuwa dengan lebih baik. Kita juga akan membahas caranya melatih orang lain, khususnya pelajar Alkitab kita.

30

PERTANYAAN PEMBACA

31

DARI ARSIP KITA

34567

August 2016

Vol. 137, No. 12 INDONESIAN

FOTO SAMPUL:

HUNGARIA

Pasti sangat menyenangkan memberi kesaksian pada pagi hari di sepanjang Sungai Donau! Dua penyiar yang riang ini menyampaikan berita Kerajaan kepada orang yang berminat di Alun-Alun Vigado, Budapest,´ Hungaria PENYIAR

22.582

PERINTIS

1.980

PELAJAR ALKITAB

12.163

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela.

Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.

(3)

SAAT berumur 12, saya sadar bahwa saya punya sesuatu yang berharga untuk diberikan. Di kebak-tian, seorang saudara bertanya apakah saya mau mengabar. Meski belum pernah melakukannya, saya mau ikut. Kami pergi ke daerah dinas, dan dia memberi saya beberapa bacaan tentang Kerajaan Allah. Lalu dia bilang, ”Kamu mengabar di sebe-rang jalan, dan saya di sebelah sini.” Saya gugup, tapi saya mulai mengabar. Saya tidak menyangka bahwa semua bacaan cepat habis. Jelaslah, ba-nyak orang suka dengan apa yang saya berikan.

Saya lahir pada 1923 di kota Chatham, Kent, Inggris. Setelah Perang Dunia I, banyak orang ber-harap bahwa dunia akan menjadi lebih baik. Tapi, itu tidak terjadi sehingga banyak yang kecewa, ter-masuk orang tua saya. Mereka juga kecewa terha-dap para pendeta gereja Baptis yang hanya me-ngejar jabatan di gereja. Sewaktu saya berumur sembilan, Mama ikut pertemuan di gedung milik International Bible Students Association. Di situ, Saksi-Saksi Yehuwa mengadakan ”kelas-kelas”, atau perhimpunan. Satu saudari di sana mengajar anak-anak, termasuk saya, dengan menggunakan Alkitab dan bukuThe Harp of God.Saya suka de-ngan pelajarannya.

BELAJAR DARI YANG LEBIH TUA

Sewaktu remaja, saya suka bercerita tentang ha-rapan dari Firman Allah. Saya sering mengabar sendirian. Tapi, sewaktu mengabar dengan orang lain, saya banyak belajar. Misalnya, suatu hari, saya berdinas dengan saudara yang lebih tua. Da-lam perjalanan ke daerah dinas, kami melihat se-orang pendeta. Saya bilang, ”Ada kambing lewat.” Saudara itu turun dari sepedanya, dan mengajak saya bicara. Dia bilang, ”Kamu tidak diberi hak untuk menghakimi orang sebagai kambing. Tugas kita hanya memberitakan kabar baik. Biarkan Yehuwa yang menghakimi.” Pada masa itu, saya belajar bahwa saya bisa bahagia kalau memberi. —Mat. 25:31-33; Kis. 20:35.

Saudara lain mengajar saya bahwa agar bisa ba-hagia karena memberi, kadang kita harus ber-sabar. Istri saudara itu tidak menyukai Saksi Yehuwa. Saya pernah diajak mampir ke rumahnya. Istrinya sangat marah ketika tahu bahwa suami-nya mengabar. Dia melempari kami dengan kotak-kotak berisi teh. Saudara itu tidak kesal. Dia me-ngembalikan teh itu ke tempatnya dengan tenang. Karena kesabarannya, bertahun-tahun kemudian istrinya dibaptis sebagai Saksi Yehuwa.

KISAH HIDUP

Bahagia

Karena Memberi

DICERITAKAN OLEH

RONALD J. PARKIN

PUERTO RI KO AGUSTUS 2016 3

(4)

Pada September 1939, sewaktu saya berumur 16, Inggris menyatakan perang melawan Jerman. Pada Maret 1940, saya dan Mama dibaptis di kota Dover. Pada Juni 1940, ribuan tentara yang sela-mat dari Pertempuran Dunkirk diangkut truk me-lewati rumah saya. Wajah mereka muram dan pu-tus asa. Saya sangat ingin memberi tahu mereka mengenai Kerajaan Allah dan harapan tentang masa depan. Belakangan pada tahun itu, Jerman mulai mengebom Inggris. Tiap malam, pesawat pengebom milik Jerman terbang di daerah kami. Kami sangat takut sewaktu mendengar bom yang berjatuhan. Paginya, kami melihat banyak rumah hancur. Kejadian itu membuat saya semakin sa-dar bahwa Kerajaan Allah adalah satu-satunya harapan saya.

AWAL KEHIDUPAN YANG BAHAGIA KARENA MEMBERI

Pada 1941, saya memulai kehidupan yang mem-buat saya sangat bahagia. Sebelumnya, saya be-kerja dan belajar membuat kapal di galangan di kota Chatham. Banyak yang mengincar pekerjaan ini karena gaji dan fasilitasnya bagus. Tapi, ham-ba Yehuwa tahu ham-bahwa mereka tidak boleh ikut perang. Dan sekitar 1941, kita juga memahami bahwa kita tidak boleh mendukung pembuatan

senjata. (Yoh. 18:36) Di galangan, kami membuat kapal selam. Jadi, saya keluar dari pekerjaan dan memulai dinas sepenuh waktu. Tugas pertama saya adalah di kota Cirencester yang indah di Cotswolds.

Sewaktu berumur 18, saya dipenjarakan selama sembilan bulan karena tidak mau menjadi tentara. Saya sangat stres sewaktu pintu sel ditutup, dan saya dikurung sendirian. Tapi tidak lama kemudi-an, para penjaga dan tahanan menanyakan alasan saya masuk penjara. Saya dengan senang hati menjelaskan iman saya kepada mereka.

Setelah keluar dari penjara, saya ditugaskan un-tuk mengabar bersama Leonard Smith1di berba-gai kota di wilayah Kent, tempat asal kami. Untuk mengebom London, pesawat Nazi harus melewati Kent. Mulai 1944, ribuan bomdoodlebug dijatuh-kan di Kent. Bom ini sebenarnya adalah pesawat jet tanpa pilot dan penuh dengan bahan peledak. Sewaktu mendengar mesinnya mati, kami tahu bahwa dalam beberapa detik pesawat itu akan ja-tuh dan meledak. Semua orang ketakutan. Pada waktu itu, satu keluarga dengan tiga anak belajar Alkitab dengan kami. Kadang, kami duduk di 1Kisah hidup Leonard Smith ada di Menara Pengawal 15 April 2012.

Mengundang orang-orang ke kebaktian sewaktu saya merintis di Irlandia (bawah) KapalSibiamenjadi rumah misionaris kami dari 1948 hingga 1953 (kanan)

(5)

AGUSTUS 2016 5

bawah meja besi yang khusus dibuat sebagai pelin-dung jika rumah hancur. Belakangan, seluruh ke-luarga itu dibaptis.

MENGABAR DI NEGERI-NEGERI LAIN

Seusai perang, saya merintis selama dua tahun di Irlandia bagian selatan. Saat mengabar, kami bi-lang bahwa kami adalah misionaris dan meminta tempat menginap. Kami menawarkan majalah di jalan. Tapi, Irlandia jauh berbeda dengan Inggris. Karena Irlandia itu negeri Katolik, mana mungkin penduduk di sana mau menerima kami! Sewaktu seorang pria mengancam kami, saya melapor ke polisi. Tapi, polisi itu bilang, ”Anda maunya apa?” Kami tidak tahu bahwa pastor di sana sangat ber-pengaruh. Orang bisa kehilangan pekerjaan jika mereka menerima buku kita. Dan, kami diusir dari tempat kami menginap.

Kami jadi tahu bahwa kalau kami tiba di da-erah baru, kami sebaiknya mengabar di tem-pat yang pastornya tidak mengenal kami. Maka pertama-tama, kami harus mengabar di daerah yang jauh dari tempat tinggal kami. Setelah itu, barulah kami mengabar ke daerah yang lebih kat. Di kota Kilkenny, seorang pemuda belajar de-ngan kami tiga kali seminggu meski kami diancam oleh gerombolan massa. Karena saya sangat suka

mengajar Alkitab, saya ingin dilatih sebagai misio-naris. Jadi, saya mendaftar untuk ikut Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal.

Setelah belajar lima bulan di Negara Bagian New York, kami berempat yang lulus dari Gilead ditugaskan ke pulau-pulau kecil di Laut Karibia. Pada November 1948, kami berangkat dari New York City dengan kapal layarSibiayang panjang-nya 18 meter. Saya sangat senang karena ini perta-ma kalinya saya berlayar. Gust Maki, seorang lulusan Gilead, adalah kapten kapal yang berpeng-alaman. Dia mengajar kami keterampilan dasar berlayar, seperti cara menaikkan dan menurunkan layar, menggunakan kompas, dan berlayar mela-wan angin. Gust dengan terampil mengemudikan kapal selama 30 hari melewati badai yang hebat sampai kami tiba di Kepulauan Bahama.

”BERI TAHUKANLAH DI PULAU-PULAU”

Setelah mengabar selama beberapa bulan di pulau-pulau kecil di Bahama, kami berlayar ke Kepulauan Leeward dan Kepulauan Windward. Pulau-pulau kecil ini terentang di antara Kepulau-an Virgin dKepulau-an Trinidad sepKepulau-anjKepulau-ang 800 kilometer. Selama lima tahun, kami mengabar terutama di pulau-pulau terpencil yang tidak ada Saksinya. Ka-dang, kami tidak bisa mengirim dan menerima su-rat selama berminggu-minggu. Tapi, kami sangat bahagia memberitakan tentang Yehuwa ”di pulau-pulau”!—Yer. 31:10.

Sewaktu kapal kami tiba di sebuah teluk, pen-duduk setempat heboh dan berkumpul di derma-ga untuk mencari tahu siapa yang datang. Ada yang belum pernah melihat kapal layar atau orang kulit putih. Mereka sangat ramah dan mengenal Alkitab. Mereka sering memberi kami ikan segar, alpukat, dan kacang. Meski kapal kami kecil, kami bisa memasak, tidur, dan mencuci pakaian di kapal.

Kami mengabar seharian dan memberitahukan bahwa akan ada khotbah Alkitab. Menjelang ma-lam, kami membunyikan bel kapal. Senang se-kali melihat banyak yang datang. Lampu minyak yang mereka bawa bagaikan bintang-bintang yang Awak kapalSibiayang semuanya misionaris

(kiri ke kanan): Ron Parkin, Dick Ryde, Gust Maki, dan Stanley Carter

(6)

berkelap-kelip turun dari bukit. Kadang, seratus orang datang dan mengajukan pertanyaan sampai larut malam. Mereka suka bernyanyi, jadi kami me-ngetik beberapa lagu Kerajaan bagi mereka. Kami berempat berupaya keras menyanyikan lagu-lagu itu. Lalu, mereka ikut bernyanyi. Suara mereka sa-ngat merdu. Saat-saat itu menyenangkan sekali!

Seusai belajar Alkitab, beberapa pelajar meng-ikuti kami ke keluarga berikutnya yang akan kami kunjungi, dan mereka ikut belajar lagi. Setelah tinggal beberapa minggu di satu tempat, kami pun pergi lagi. Tapi, kami biasanya meminta pelajar yang paling rajin untuk memberikan pelajaran Alkitab kepada pelajar lainnya sampai kami kem-bali. Kami terkesan karena mereka melakukan tu-gas ini dengan sungguh-sungguh.

Sekarang, pulau-pulau itu ramai dengan turis yang menikmati keindahan laut yang bening, pan-tai berpasir putih, dan pohon-pohon kelapa. Tapi dulu, tempat-tempat yang indah itu sepi. Biasanya kami berlayar ke pulau lain pada malam hari. Lumba-lumba bermain-main di sisi kapal kami. Yang terdengar hanyalah bunyi kapal yang mem-belah lautan. Cahaya bulan yang menyinari laut terlihat seperti jalur berwarna perak yang teren-tang sampai ke ujung laut.

Setelah lima tahun mengabar di pulau-pulau, kami berlayar ke Puerto Riko untuk mengganti ka-pal kami dengan yang bermesin. Di sana, saya ber-temu dan jatuh cinta dengan Maxine Boyd, se-orang misionaris yang cantik. Sejak kecil, dia senang mengabar. Lalu, dia menjadi misionaris di Republik Dominika hingga diusir oleh pemerintah Katolik pada 1950. Karena saya seorang awak ka-pal, saya hanya boleh tinggal di Puerto Riko sela-ma satu bulan. Setelah itu, saya akan berlayar ke pulau lain dan baru kembali setelah beberapa ta-hun. Jadi saya berpikir, ’Ronald, kalau kamu suka gadis ini, kamu harus bergerak cepat.’ Tiga ming-gu kemudian, saya melamarnya. Setelah enam minggu, kami pun menikah. Saya dan Maxine di-tugaskan sebagai misionaris di Puerto Riko. Jadi, saya tidak pernah menggunakan kapal yang baru itu.

Pada 1956, kami melakukan pekerjaan keliling dan sangat menikmatinya. Ada banyak saudara yang miskin. Misalnya, di desa Potala Pastillo, ada dua keluarga Saksi yang punya banyak anak. Saya biasanya memainkan seruling untuk mereka. Saya mengajak gadis kecil bernama Hilda untuk mengabar. Dia bilang, ”Saya mau, tapi tidak bisa. Saya tidak punya sepatu.” Kami membelikannya sepatu, dan dia pun ikut mengabar. Bertahun-tahun kemudian pada 1972, sewaktu saya dan Maxine mengunjungi Brooklyn, seorang saudari yang baru lulus Gilead menemui kami. Dia ditu-gaskan ke Ekuador dan sudah mau berangkat. Dia bilang, ”Kalian pasti lupa dengan saya. Saya ga-dis kecil dari Pastillo yang tidak punya sepatu.” Dia ternyata Hilda! Kami menangis karena sangat bahagia!

Pada 1960, kami melayani di kantor cabang Puerto Riko, yang menempati rumah kecil di daerah Santurce, San Juan. Awalnya, saya dan Lennart Johnson mengerjakan hampir semua hal. Dia dan istrinya adalah Saksi pertama di Republik Dominika, dan pada 1957, mereka pin-dah ke Puerto Riko. Belakangan, Maxine ditugas-kan untuk mengurus bagian langganan majalah dan mengirimkan lebih dari seribu majalah setiap minggu. Dia menikmatinya sebab dia peduli kepa-da semua orang yang belajar tentang Yehuwa.

Saya menikmati pekerjaan di Betel sebab saya bisa banyak memberi. Tapi, ini tidak selalu mu-dah. Contohnya, pada 1967 Puerto Riko mengada-kan kebaktian internasional yang pertama. Saya kewalahan mengatur banyak hal. Nathan Knorr, yang waktu itu bertanggung jawab atas organisasi, datang ke Puerto Riko. Dia berpikir bahwa saya ti-dak mengatur transportasi untuk para misionaris yang datang, padahal saya sudah mengaturnya. Maka, dia menegur saya agar saya lebih terorgani-sasi, lalu berkata bahwa dia kecewa. Saya tidak mau membantahnya, tapi saya merasa diperlaku-kan dengan tidak adil. Saya kesal selama beberapa waktu. Namun ketika saya dan Maxine bertemu lagi dengannya, dia mengundang kami ke kamar-nya dan memasak untuk kami.

(7)

AGUSTUS 2016 7

Kami mengunjungi keluarga saya di Inggris beberapa kali. Ketika saya dan Mama dibaptis, Papa belum menerima kebenaran. Tapi sewaktu saudara-saudara dari Betel berkhotbah di daerah keluarga saya, Mama sering mengundang mereka menginap di rumah. Papa memperhatikan bahwa para penatua dari Betel itu rendah hati. Mereka sangat berbeda dengan para pendeta yang dulu membuatnya kesal. Akhirnya, Papa dibaptis pada 1962.

Maxine, istri saya tersayang, meninggal pada 2011. Saya ingin sekali bertemu dengannya lagi saat dia dibangkitkan. Saya sangat terhibur de-ngan harapan ini! Selama 58 tahun melayani bersama, kami menyaksikan jumlah Saksi-Saksi Yehuwa di Puerto Riko meningkat dari 650 men-jadi 26.000! Lalu pada 2013, cabang Puerto Riko digabung dengan cabang Amerika Serikat. Saya diminta untuk melayani di Wallkill, New York. Se-telah 60 tahun tinggal di Puerto Riko, saya sudah merasa seperti orang asli Puerto Riko, sama asli-nya seperticoquı,´ yaitu kodok kecil khas Puerto Riko yang suka bernyanyi ko-ki, ko-kimenjelang malam. Saya senang tinggal di Puerto Riko, tapi sekarang saya harus memulai lembaran baru.

”ALLAH MENGASIHI PEMBERI YANG BERSUKACITA” Sekarang, umur saya lebih dari 90 tahun. Tapi, saya masih menikmati dinas Betel. Tugas saya adalah menguatkan kerohanian anggota keluarga Betel. Sejak di Wallkill, saya sudah mengunjungi lebih dari 600 saudara-saudari. Ada yang datang kepada saya untuk menceritakan masalah pribadi atau keluarga. Yang lain meminta nasihat supaya bisa berhasil melayani di Betel. Ada lagi yang me-minta saran karena mereka baru menikah atau mendapat tugas baru sebagai perintis. Saya men-dengarkan mereka semua, dan kalau cocok, saya sering memberi tahu mereka, ”’Allah mengasihi pemberi yang bersukacita.’ Jadi, nikmati pekerja-an kalipekerja-an. Semua itu untuk Yehuwa.”—2 Kor. 9:7. Jika Saudara ingin menikmati dinas di Betel atau di mana pun,Saudara harus selalu ingat meng-apa tugas Saudara itu penting.Semua tugas di Betel adalah dinas suci. Kita membantu ”budak yang setia dan bijaksana” menyediakan makanan ro-hani bagi saudara-saudari di seluruh dunia. (Mat. 24:45) Di mana pun kita melayani Yehuwa, kita se-lalu bisa memuliakan-Nya. Mari kita dengan riang melakukan apa yang Dia minta, sebab ”Allah me-ngasihi pemberi yang bersukacita”.

Bersama Maxine di Puerto Riko tidak lama setelah kami menikah dan pada ulang tahun perkawinan kami yang ke-50 pada 2003

(8)

PERNIKAHAN adalah hal yang umum. Tapi, bagaimana asal mulanya dan apa tujuannya? Dengan mengetahui hal ini, kita akan punya pandangan yang benar tentang perkawinan dan berkatnya. Allah menciptakan manusia pertama, Adam, dan memintanya menamai binatang-binatang. Adam memperhati-kan bahwa semua binatang punya pasangan, ”tetapi bagi ma-nusia tidak ditemukan seorang penolong sebagai pelengkap dirinya”. Maka, Allah membuat Adam tertidur nyenyak, meng-ambil tulang rusuknya, dan menciptakan seorang wanita. Lalu, Yehuwa membawa wanita itu kepada Adam untuk menjadi is-trinya.(Baca Kejadian 2:20-24.)Jadi, perkawinan adalah ka-runia dari Yehuwa.

2 Ribuan tahun kemudian, Yesus mengulangi apa yang

Yehuwa katakan di Taman Eden, ”Seorang pria akan mening-galkan bapaknya dan ibunya dan akan berpaut pada istrinya, 1, 2. (a) Bagaimana asal mula perkawinan? (b) Apa yang disadari pria dan wanita pertama mengenai perkawinan? (Lihat gambar di awal artikel.)

Perkawinan

—Asal Mula dan Tujuannya

”Allah Yehuwa berfirman, ’Tidak baik apabila manusia terus seorang diri. Aku akan menjadikan seorang penolong baginya.’ ” —KEJ. 2:18.

NYANYIAN:36, 11

APA JAWABAN SAUDARA? Mengapa dapat dikatakan bahwa perkawinan adalah karunia dari Allah?

Jelaskan sejarah perkawinan dari zaman Adam sampai Yesus.

Apa saja yang perlu diper-timbangkan orang Kristen sewaktu memutuskan akan menikah atau tidak?

(9)

AGUSTUS 2016 9

dan keduanya akan menjadi satu daging.” (Mat. 19:4, 5) Karena Allah mengambil tulang rusuk Adam untuk menciptakan wanita pertama, pasangan itu pasti me-nyadari bahwa hubungan mereka sangat dekat. Yehuwa tidak pernah menginginkan suami dan istri bercerai atau memiliki le-bih dari satu teman hidup dalam waktu bersamaan.

PERKAWINAN ADALAH BAGIAN DARI TUJUAN YEHUWA

3 Adam senang dengan istrinya, yang

ia namai Hawa. Hawa adalah pelengkap dan penolongnya. Adam dan Hawa akan berbahagia sebagai suami dan istri. (Kej. 2:18) Salah satu tujuan penting dari perka-winan adalah untuk memenuhi bumi. (Kej. 1:28) Anak-anak akan menyayangi orang tua mereka. Tapi, mereka akhirnya akan pergi untuk menikah dan membentuk ke-luarga sendiri. Manusia akan memenuhi bumi dan membuat seluruh bumi menjadi firdaus.

4 Perkawinan pertama menjadi rusak

ketika Adam dan Hawa tidak menaati Yehuwa. Setan Si Iblis, ”ular yang semu-la”, menipu Hawa. Ia mengatakan bahwa Hawa bisa memiliki pengetahuan istimewa serta bisa memutuskan apa yang baik dan jahat dengan memakan buah dari ”pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat”. Hawa tidak menghormati Adam se-bagai kepala keluarga karena ia tidak ber-tanya dulu kepadanya sebelum memutus-kan untuk mamemutus-kan buah itu. Dan, Adam tidak menaati Allah karena ia tidak meno-lak buah itu, tapi malah ikut memakannya. —Pny. 12:9; Kej. 2:9, 16, 17; 3:1-6.

3. Apa salah satu tujuan penting dari perkawinan?

4. Apa yang terjadi dengan perkawinan yang per-tama?

5 Sewaktu Yehuwa bertanya kepada

me-reka, Adam menyalahkan istrinya. Dia menjawab, ”Wanita yang kauberikan un-tuk mendampingi aku, dia memberi aku buah dari pohon itu, maka aku makan.” Lalu, Hawa menyalahkan ular yang te-lah menipunya. (Kej. 3:12, 13) Adam dan Hawa berdalih atas ketidaktaatan mereka. Yehuwa pun menghukum para pemberon-tak itu. Ini menjadi peringatan bagi kita! Agar perkawinan berhasil, suami istri ha-rus menaati Yehuwa dan bertanggung ja-wab atas perbuatan masing-masing.

6 Tidak soal apa yang Setan lakukan di

Eden, Yehuwa memastikan agar manusia memiliki harapan. Harapan ini ada dalam nubuat pertama di Alkitab. (Baca Keja-dian 3:15.) Menurut nubuat itu, Setan akan diremukkan oleh ”benih” dari ”wani-ta itu”. Banyak makhluk roh yang mela-yani di surga punya hubungan yang akrab dengan Allah. Mereka bagaikan istri bagi Yehuwa. Dia akan mengutus salah satu dari mereka untuk ”meremukkan” Iblis. Hasilnya, manusia yang taat bisa menik-mati apa yang dihilangkan pasangan ma-nusia pertama, yaitu kesempatan untuk hidup kekal di bumi sesuai dengan tujuan Yehuwa.—Yoh. 3:16.

7 Pemberontakan Adam dan Hawa

ber-dampak buruk atas perkawinan mereka dan semua perkawinan setelahnya. Misal-nya, Hawa dan semua wanita akan mera-sakan sakit bersalin yang hebat. Wanita akan menuntut perhatian dari suaminya, tapi suaminya akan menguasai istrinya, 5. Apa yang dapat kita pelajari dari tanggapan Adam dan Hawa terhadap Yehuwa?

6. Apa arti dari Kejadian 3:15?

7. (a) Apa yang terjadi dengan perkawinan sejak Adam dan Hawa memberontak? (b) Apa yang Alkitab minta dari suami istri?

(10)

bahkan ada yang menganiaya istrinya seperti yang kita lihat sekarang. (Kej. 3:16) Yehuwa ingin agar suami menjadi ke-pala keluarga yang pengasih. Dan, Ia ingin agar istri tunduk kepada suaminya. (Ef. 5:33) Jika pasangan Kristen mau bekerja sama, banyak masalah bisa diatasi.

PERKAWINAN DARI ZAMAN ADAM SAMPAI AIR BAH

8 Sebelum Adam dan Hawa mati, mereka

memiliki anak-anak. (Kej. 5:4) Lalu, putra sulung mereka yang bernama Kain meni-kahi wanita yang berkerabat dengannya. Lamekh, keturunan Kain, adalah pria per-tama yang disebutkan dalam Alkitab yang punya dua istri. (Kej. 4:17, 19) Dari zaman Adam sampai Nuh, hanya sedikit yang me-nyembah Yehuwa, yaitu Habel, Henokh, dan Nuh serta keluarganya. Alkitab me-ngatakan bahwa pada zaman Nuh, ”putra-putra dari Allah yang benar mulai mem-perhatikan bahwa anak-anak perempuan manusia itu elok parasnya. Lalu mereka mengambil istri-istri, yaitu semua yang mereka pilih”. Tapi, perbuatan ini tidak wajar. Mereka menghasilkan keturunan yang jahat dan bertubuh raksasa, yang di-sebut Nefilim. Pada masa itu, ”kejahatan manusia sangat banyak di bumi dan setiap kecenderungan niat hatinya selalu jahat semata-mata”.—Kej. 6:1-5.

9 Yehuwa menyatakan bahwa Ia akan

membinasakan semua orang jahat dengan banjir besar. ”Nuh, seorang pemberita ke-adilbenaran” memperingatkan orang ten-tang itu. (2 Ptr. 2:5) Tapi, mereka meng-abaikan peringatan Nuh karena terlalu 8. Bagaimana perkawinan pada zaman Adam sampai Air Bah?

9.Apa yang Yehuwa lakukan terhadap orang jahat pada zaman Nuh, dan apa pelajarannya bagi kita?

sibuk dengan hidup mereka, termasuk soal menikah. Yesus menyamakan zaman Nuh dengan zaman kita. (Baca Matius 24: 37-39.)Saat ini, kebanyakan orang tidak peduli dengan kabar baik tentang Keraja-an Allah. Kita menyampaikKeraja-an kabar baik ini sebelum dunia yang bejat dihancurkan. Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari za-man Air Bah? Kita hendaknya tidak meng-anggap soal menikah dan memiliki anak menjadi begitu penting sehingga kita lupa bahwa hari Yehuwa sudah dekat.

PERKAWINAN DARI ZAMAN AIR BAH SAMPAI ZAMAN YESUS

10 Nuh dan tiga putranya hanya punya

satu istri. Tapi setelah Air Bah, banyak pria punya lebih dari satu istri. Di ba-nyak kebudayaan, kebejatan seksual sudah umum dan bahkan menjadi bagian dari tradisi agama. Ketika Abraham dan Sara pindah ke Kanaan, mereka tinggal di anta-ra masyaanta-rakat amoanta-ral yang tidak meng-hormati perkawinan. Yehuwa menghan-curkan kota Sodom dan Gomora karena masyarakatnya sangat amoral. Abraham berbeda dengan orang-orang itu. Dia adalah kepala keluarga yang baik, dan Sara adalah istri teladan yang tunduk ke-pada suaminya. (Baca 1 Petrus 3:3-6.) Abraham memastikan bahwa Ishak, putra-nya, menikahi wanita yang menyembah Yehuwa. Ishak juga berbuat yang sama terhadap Yakub, putranya. Belakangan, putra-putra Yakub menjadi nenek moyang dari 12 suku Israel.

11 Belakangan, Yehuwa membuat

perjan-10. (a) Di banyak kebudayaan, bagaimana pan-dangan orang terhadap kebejatan seksual? (b) Bagaimana perkawinan Abraham dan Sara menjadi teladan?

11. Bagaimana Hukum Musa melindungi orang Israel?

(11)

jian dengan bangsa Israel. Ia memberi mereka Hukum Musa untuk melindungi suami istri. Misalnya, ada hukum tentang perkawinan, termasuk poligami. Agar iba-dat mereka bersih, orang Israel tidak bo-leh menikah dengan yang tidak seiman. (Baca Ulangan 7:3, 4.) Jika ada masa-lah serius dalam perkawinan, para tua-tua akan membantu. Dan juga, ada hukum tentang ketidaksetiaan, kecemburuan, dan kecurigaan. Meski perceraian diizin-kan, ada aturan yang melindungi setiap pasangan. Contohnya, suami bisa mence-raikan istrinya karena ”sesuatu yang tidak pantas”. (Ul. 24:1) Alkitab tidak men-jelaskan apa saja yang termasuk ”tidak pantas”. Tapi, suami tidak boleh memakai alasan sepele untuk menceraikan istrinya. —Im. 19:18.

JANGAN PERNAH MENGKHIANATI TEMAN HIDUP

12 Pada zaman nabi Maleakhi, banyak

orang Yahudi menceraikan istri mereka dengan berbagai alasan agar bisa menikahi wanita yang lebih muda atau yang tidak se-iman. Pada zaman Yesus, orang Yahudi masih menceraikan istri ”atas dasar apa pun”. (Mat. 19:3) Allah Yehuwa memben-ci perceraian yang tidak sesuai dengan hukum-Nya.—Baca Maleakhi 2:13-16.

13 Sekarang, pengkhianatan dalam

per-kawinan tidak berterima bagi umat Yehuwa. Tapi, bisa jadi ada seorang ter-baptis yang sudah menikah berzina dan bercerai agar nantinya bisa menikahi orang lain. Jika tidak bertobat, dia akan dipecat agar sidang tetap bersih. (1 Kor. 12, 13. (a) Pada zaman Maleakhi, bagaimana beberapa suami memperlakukan istri mereka? (b) Pada zaman sekarang, jika orang yang terbaptis berselingkuh dengan teman hidup orang lain, apa akibatnya?

5:11-13) Untuk diterima kembali di si-dang, orang itu harus ’menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan’. (Luk. 3:8; 2 Kor. 2:5-10) Tidak ditentukan bera-pa lama waktu harus berlalu agar sese-orang bisa diterima kembali. Malah, dibu-tuhkan satu atau beberapa tahun untuk membuktikan bahwa orang itu sungguh-sungguh bertobat agar bisa diterima kem-bali. Dan setelahnya pun, dia masih harus ”berdiri di hadapan kursi penghakiman Allah” untuk membuktikan pertobatan-nya.—Rm. 14:10-12; lihat The Watchtower 15 November 1979, hlm. 31-32.

PERKAWINAN KRISTEN

14 Bangsa Israel berada di bawah hukum

Musa selama lebih dari 1.500 tahun. Hu-kum itu melindungi umat Allah. Misalnya, hukum itu berisi prinsip-prinsip yang ber-guna untuk menyelesaikan masalah ke-luarga, dan membimbing mereka kepada Mesias. (Gal. 3:23, 24) Setelah Yesus mati, Hukum itu berakhir dan Allah membuat pengaturan baru. (Ibr. 8:6) Beberapa hal yang diizinkan dalam Hukum Musa tidak lagi berlaku bagi orang Kristen.

15 Orang Farisi pernah bertanya kepada

Yesus tentang perkawinan. Yesus menja-wab bahwa Allah mengizinkan orang Israel bercerai di bawah Hukum Musa meski itu bukan kehendak-Nya sejak awal. (Mat. 19: 6-8) Jawaban Yesus memperlihatkan bah-wa standar Allah yang semula untuk perka-winan menjadi standar bagi orang Kristen pada zaman sekarang. (1 Tim. 3:2, 12) Ka-rena suami istri adalah ”satu daging”, me-reka harus selalu hidup bersama. Meme-reka 14. Apa tujuan dari Hukum secara keseluruhan?

15. (a) Apa standar perkawinan dalam sidang Kristen? (b) Apa saja yang harus dipertimbangkan orang Kristen jika ia ingin bercerai?

(12)

bisa tetap bersatu jika mereka menga-sihi Allah dan saling mengamenga-sihi. Pasang-an yPasang-ang bercerai tPasang-anpa alasPasang-an perzina-an tidak boleh menikah lagi. (Mat. 19:9) Seseorang bisa saja mengampuni teman hidupnya yang amoral yang sudah berto-bat. Itulah yang dilakukan nabi Hosea dan Yehuwa. Hosea mengampuni istrinya yang berzina, Gomer. Dan, Yehuwa mengam-puni orang Israel yang bertobat. (Hos. 3: 1-5) Selain itu, jika seseorang mendapati bahwa teman hidupnya berzina dan masih berhubungan seks dengan teman hidupnya yang bersalah, itu berarti bahwa dia telah mengampuni teman hidupnya itu. Jadi, ti-dak ada lagi dasar Alkitab untuk bercerai.

16 Yesus berkata bahwa amoralitas

sek-sual adalah satu-satunya alasan bagi orang Kristen untuk bercerai. Lalu, ia menyebut-kan tentang ”mereka yang memiliki karu-nia” untuk melajang. Yesus berkata, ”Biar-lah dia yang dapat meluangkan tempat untuk itu meluangkan tempat untuk itu.” (Mat. 19:10-12) Banyak yang memilih un-tuk tidak menikah sebab mereka ingin ber-fokus melayani Yehuwa. Keputusan mere-ka harus dipuji!

17 Seseorang perlu memikirkan baik-baik

apakah ia akan menikah atau tidak. Ia per-lu memutuskan apakah ia bisa melajang. Rasul Paulus menyarankan agar orang lajang. Tapi dia juga berkata, ”Karena me-luasnya percabulan, biarlah setiap pria mempunyai istrinya sendiri dan setiap wa-nita mempunyai suaminya sendiri.” Paulus menambahkan, ”Jika mereka tidak mem-punyai pengendalian diri, biarlah mere-ka menimere-kah, mere-karena lebih baik menimere-kah daripada berkobar dengan nafsu.” Jadi, 16. Apa yang Yesus katakan tentang melajang?

17. Apa yang perlu dipikirkan seseorang sewaktu memutuskan apakah ia akan menikah atau tidak?

seseorang mungkin memutuskan untuk menikah agar terhindar dari kebiasa-an bermasturbasi atau perbuatkebiasa-an amoral karena keinginan seksualnya yang kuat. Meski begitu, usia juga perlu dipertim-bangkan. Paulus berkata, ”Jika seseorang berpikir bahwa ia berlaku tidak patut ter-hadap keperawanannya, jika itu sudah me-lewati mekarnya masa remaja, dan begini-lah yang seharusnya dilakukan, biarbegini-lah ia melakukan apa yang ia inginkan; ia tidak berbuat dosa. Biarlah mereka menikah.” (1 Kor. 7:2, 9, 36; 1 Tim. 4:1-3) Jangan sampai seseorang merasa harus menikah hanya karena keinginan seksual yang kuat yang dirasakan oleh banyak anak muda. Dia mungkin belum cukup dewasa untuk memikul tanggung jawab perkawinan.

18 Pria dan wanita Kristen yang akan

me-nikah harus sudah terbaptis dan menga-sihi Yehuwa dengan sepenuh hati. Mereka juga harus benar-benar saling mencin-tai sehingga ingin menjalani kehidupan bersama. Yehuwa akan memberkati mere-ka mere-karena meremere-ka menaati nasihat un-tuk menikah ”dalam Tuan”. (1 Kor. 7:39) Dan, jika mereka terus mengikuti nasihat Alkitab, perkawinan mereka akan bahagia.

19 Sekarang, kita hidup pada ”hari-hari

terakhir”. Banyak orang tidak memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan agar perkawin-an mereka bahagia. (2 Tim. 3:1-5) Di artikel berikutnya, kita akan membahas prinsip-prinsip Alkitab yang bagus agar orang Kristen bisa menikmati perkawinan yang bahagia, meski ada banyak tantang-an. Dengan begitu, orang Kristen bisa te-rus melangkah di jalan yang menuju kehi-dupan abadi.—Mat. 7:13, 14.

18, 19. (a) Apa syarat bagi orang Kristen yang akan menikah? (b) Apa yang akan dibahas di artikel berikutnya?

(13)

SAAT pengantin pria bertemu pengantin wanita pada hari per-nikahan, kebahagiaan mereka tak terlukiskan. Semasa berpacar-an, cinta mereka tumbuh subur sehingga mereka ingin menikah dan berjanji untuk saling setia. Setelah menikah dan mulai hidup bersama, mereka perlu membuat perubahan agar tetap bersatu. Yehuwa, Pencipta perkawinan, ingin agar suami istri bahagia. Maka, Ia memberikan nasihat yang bijaksana dalam Alkitab. (Ams. 18:22) Meski begitu, Alkitab memberi tahu bahwa manu-sia tidak sempurna yang menikah akan menghadapi masalah, atau ”kesengsaraan dalam daging mereka”. (1 Kor. 7:28) Bagai-mana suami istri dapat memperkecil masalah? Dan, bagaiBagai-mana orang Kristen dapat membangun perkawinan yang bahagia?

2 Alkitab mengajar kita bahwa kasih adalah sifat yang penting.

Dalam perkawinan harus ada beberapa jenis kasih. Misalnya, mereka perlu memperlihatkan kasih sayang dan cinta. Dan, jika mereka punya anak, kasih kepada anggota keluarga semakin penting. Tapi, yang dapat membuat perkawinan benar-benar 1. Meski perkawinan biasanya diawali dengan kebahagiaan, apa yang harus siap dihadapi suami istri? (Lihat gambar di awal artikel.)

2. Jenis kasih apa saja yang perlu diperlihatkan suami istri?

Membangun Perkawinan yang Bahagia

”Hendaklah kamu masing-masing . . . mengasihi istrinya seperti dirinya sendiri; . . . istri harus memiliki respek yang dalam kepada suaminya.”—EF. 5:33.

NYANYIAN:87, 3

APA JAWABAN SAUDARA? Tanggung jawab apa saja yang Allah berikan kepada suami dan istri?

Mengapa kasih dan kelem-butan sangat penting dalam perkawinan?

Bagaimana Alkitab bisa membantu jika ada masalah dalam perkawinan?

(14)

bahagia adalah kasih yang berdasarkan prinsip Alkitab. Rasul Paulus menjelaskan jenis kasih ini dengan berkata, ”Hendaklah kamu masing-masing secara perorangan juga mengasihi istrinya seperti dirinya sen-diri; sebaliknya, istri harus memiliki respek yang dalam kepada suaminya.”—Ef. 5:33.

LEBIH MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB SUAMI DAN ISTRI

3 Paulus menulis, ”Suami-suami, teruslah

kasihi istrimu, sebagaimana Kristus juga mengasihi sidang jemaat dan menyerahkan dirinya baginya.” (Ef. 5:25) Pada zaman se-karang, orang Kristen meniru Yesus de-ngan saling mengasihi seperti Yesus me-ngasihi murid-muridnya. (Baca Yohanes 13:34, 35; 15:12, 13.)Cinta di antara suami istri harus sangat kuat sehingga mereka rela mati demi teman hidupnya. Tapi, se-waktu ada masalah besar, ada yang tidak mau berkorban demi teman hidupnya. Apa yang dapat membantu mereka? Kasih yang berdasarkan prinsip, yaitu kasih yang ”me-nanggung segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mempunyai harapan akan segala sesuatu, bertekun menanggung segala se-suatu”. Kasih seperti itu ”tidak berkesu-dahan”. (1 Kor. 13:7, 8) Suami istri harus ingat bahwa mereka telah berikrar untuk saling mencintai dan saling setia. Kalau mereka selalu ingat hal ini, mereka akan se-lalu meminta bantuan Yehuwa dan menye-lesaikan masalah apa pun bersama-sama.

4 Paulus menjelaskan tanggung jawab

suami dan istri sebagai berikut, ”Hendak-lah istri-istri tunduk kepada suami mereka 3.Cinta dalam perkawinan harus sekuat apa?

4, 5.(a) Bagaimana seorang istri seharusnya memandang peranannya dalam keluarga? (b) Sebagai kepala keluarga, apa tanggung jawab suami? (c) Penyesuaian apa yang perlu dibuat oleh sepasang suami istri?

sebagaimana kepada Tuan, karena suami adalah kepala atas istrinya sebagaima-na Kristus juga adalah kepala atas sidang jemaat.” (Ef. 5:22, 23) Ini tidak berar-ti bahwa seorang suami lebih baik da-ripada istrinya. Yehuwa menganggap pe-ran istri sangat berharga. Ini terlihat dari kata-kata-Nya, ”Tidak baik apabila manu-sia terus seorang diri. Aku akan menjadi-kan seorang penolong baginya, sebagai pe-lengkap dirinya.” (Kej. 2:18) Seorang istri perlu menolong suaminya untuk menjadi kepala keluarga yang baik. Sebagai ”kepala atas sidang jemaat”, Yesus mengasihi si-dangnya. Suami harus meniru Yesus de-ngan mengasihi istrinya. Dede-ngan begitu, istrinya akan merasa aman sehingga ia le-bih mudah menghormati dan mendukung suaminya.

5 Istri Fred yang bernama Cathy

meng-akui, ”Sebelum menikah, semua hal saya urus sendiri. Setelah menikah, saya harus membuat penyesuaian dan belajar untuk mengandalkan suami saya. Ini tidak sela-lu mudah. Tapi, karena mengikuti nasi-hat Yehuwa, hubungan kami lebih dekat lagi.”[1] Fred berkata, ”Saya selalu sulit membuat keputusan. Setelah menikah, ini lebih sulit lagi karena saya harus memikir-kan istri saya. Tapi, dengan berdoa memin-ta bimbingan Yehuwa dan mendengarkan saran istri saya, semakin mudah bagi saya untuk membuat keputusan. Saya merasa kami benar-benar tim yang kompak!”

6 Hubungan suami istri bisa erat jika

me-reka ’terus bersabar seorang terhadap yang lain dan mengampuni satu sama lain de-ngan lapang hati’. Karena tidak sempurna, mereka berdua pasti membuat kesalahan. Tapi, mereka dapat belajar dari kesalahan 6. Bagaimana kasih menjadi ”ikatan pemersatu yang sempurna” sewaktu ada masalah dalam perkawinan?

(15)

AGUSTUS 2016 15

mereka, belajar mengampuni, dan mem-perlihatkan kasih yang berdasarkan prinsip Alkitab. Kasih seperti ini adalah ”ikatan pe-mersatu yang sempurna”. (Kol. 3:13, 14) Kasih ini ditunjukkan dengan bersabar, ber-baik hati, dan ”tidak mencatat kerugian”. (1 Kor. 13:4, 5) Jika ada perbedaan penda-pat, mereka harus berupaya untuk segera menyelesaikannya pada hari itu juga. (Ef. 4: 26, 27) Mereka harus rendah hati dan be-rani untuk bisa mengatakan ”Maaf ya, aku sudah buat kamu sedih”. Jika ini dilakukan, suami istri bisa menyelesaikan masalah dan menjadi semakin dekat.

PENTINGNYA KELEMBUTAN

7 Alkitab memberikan nasihat yang

ba-gus agar suami istri punya pandangan yang benar tentang hubungan seks.(Baca 1 Korintus 7:3-5.)Suami istri harus mem-pertimbangkan perasaan dan kebutuhan satu sama lain. Jika seorang suami tidak lembut kepada istrinya, sang istri bisa jadi sulit menikmati hubungan seks. Suami ha-rus memperlakukan istri ”sesuai dengan pengetahuan”. (1 Ptr. 3:7) Hubungan seks tidak boleh dipaksakan, tapi harus terjadi secara wajar. Pria sering kali lebih cepat te-rangsang daripada wanita. Tapi, hubungan seks seharusnya dilakukan ketika keduanya sama-sama siap.

8 Alkitab tidak memberikan aturan

khu-sus kepada suami istri tentang apa yang bo-leh dan tidak bobo-leh dalam hal bermesraan dan berhubungan seks. Tapi, Alkitab me-nyebutkan pria dan wanita yang bermesra-an. (Kid. 1:2; 2:6) Suami istri perlu saling bersikap lembut dan ini bisa ditunjukkan dengan bermesraan.

7, 8. (a) Nasihat apa yang Alkitab berikan ten-tang hubungan seks dalam perkawinan? (b) Apa yang Alkitab katakan tentang bermesraan dalam perkawinan?

9 Jika kita sangat mengasihi Allah dan

se-sama, kita tidak akan membiarkan siapa pun atau apa pun membahayakan perka-winan kita. Ada yang telah melemahkan atau bahkan merusak perkawinan mereka karena kecanduan pornografi. Kita perlu menolak pornografi dan tidak menaruh mi-nat seksual kepada orang lain. Kita juga ti-dak akan melakukan apa pun yang bisa memberi kesan bahwa kita menggoda la-wan jenis, karena itu tidak pengasih. Ingat-lah bahwa AlIngat-lah mengetahui semua pikir-an dpikir-an tindakpikir-an kita. Dengpikir-an mengingat ini, kita akan semakin ingin menyenangkan Allah dan tetap setia kepada teman hidup kita.—Baca Matius 5:27, 28; Ibrani 4:13.

SEWAKTU MASALAH MUNCUL

10 Sewaktu masalah serius tidak bisa

di-atasi, ada pasangan yang memutuskan un-tuk berpisah atau bercerai. Di beberapa negeri, lebih dari 50 persen pasangan ber-cerai. Tentu saja, hal ini tidak umum di an-tara umat Allah. Tapi, semakin banyak pa-sangan Kristen menghadapi masalah serius dalam perkawinan mereka.

11 Alkitab memberikan perintah ini,

”Se-orang istri tidak [boleh] pergi dari suami-nya; tetapi jika ia benar-benar harus pergi, hendaklah ia tetap tidak menikah atau jika tidak, rukun kembali dengan suaminya; dan seorang suami janganlah meninggal-kan istrinya.” (1 Kor. 7:10, 11) Ada pasang-an ypasang-ang merasa bahwa masalah mereka be-gitu berat sehingga harus berpisah. Tapi, Yesus tidak menganggap enteng perpisah-an. Setelah mengulangi apa yang awalnya 9. Mengapa kita tidak boleh menaruh minat sek-sual terhadap siapa pun yang bukan teman hidup kita?

10, 11. (a) Seberapa banyak pasangan yang bercerai? (b) Apa kata Alkitab tentang perpisah-an? (c) Apa yang akan membantu suami istri agar tidak cepat-cepat berpisah?

(16)

Allah katakan tentang perkawinan, Yesus menambahkan, ”Apa yang telah Allah le-takkan di bawah satu kuk hendaknya tidak dipisahkan manusia.” (Mat. 19:3-6; Kej. 2: 2-4) Yehuwa ingin agar suami dan istri te-tap bersama. (1 Kor. 7:39) Ingatlah bah-wa kita semua bertanggung jabah-wab kepada Yehuwa. Jadi, segeralah selesaikan masa-lah sebelum menjadi lebih parah.

12 Mengapa beberapa pasangan

meng-alami masalah serius? Ada yang mera-sa perkawinan mereka tidak sesuai harap-an sehingga mereka kecewa atau marah. Sering kali, masalah muncul karena cara seseorang dibesarkan atau mengungkap-kan perasaan tidak sama. Kadang ada keti-dakcocokan dengan mertua dan ipar serta perbedaan pendapat dalam menggunakan uang dan membesarkan anak. Tapi, kita se-nang bahwa kebanyakan pasangan Kristen sanggup mengatasi masalah mereka karena mau mengikuti bimbingan Allah.

13 Suami istri boleh berpisah karena

alas-an tertentu. Beberapa di alas-antaralas-anya adalah situasi ekstrem seperti teman hidup senga-ja tidak dinafkahi, mendapat penganiayaan fisik yang hebat, dan tidak bisa beribadat kepada Yehuwa. Jika ada masalah besar, suami istri harus meminta bantuan pena-tua. Para penatua punya banyak pengalam-an dpengalam-an dapat membpengalam-antu mereka menerap-kan nasihat Allah. Dan jika suami istri berdoa meminta roh kudus, mereka bisa mengikuti prinsip Alkitab dan memperli-hatkan sifat-sifat Kristen.—Gal. 5:22, 23.[2]

14 Alkitab memperlihatkan bahwa ada

alasan yang kuat bagi suami istri untuk 12. Apa saja yang dapat membuat suami istri ingin berpisah?

13. Apa saja alasan untuk berpisah?

14.Apa kata Alkitab kepada suami dan istri Kristen yang teman hidupnya bukan penyembah Yehuwa?

tetap bersama-sama meski salah satu tidak menyembah Yehuwa.(Baca 1 Korintus 7: 12-14.) Teman hidup yang tidak seiman ”disucikan” karena menikah dengan hamba Allah. Anak mereka yang di bawah umur dianggap ”kudus” sehingga mendapat per-lindungan rohani dari Allah. Paulus mena-sihati pasangan Kristen, ”Istri, bagaimana engkau tahu bahwa engkau tidak dapat me-nyelamatkan suamimu? Atau, hai, suami, bagaimana engkau tahu bahwa engkau ti-dak dapat menyelamatkan istrimu?” (1 Kor. 7:16) Ada banyak suami dan istri Kristen yang berhasil membantu teman hidup me-reka menjadi hamba Yehuwa.

15 Rasul Petrus menasihati para istri

Kris-ten untuk tunduk kepada suami mereka ”agar jika ada yang tidak taat kepada fir-man itu, mereka dapat dimenangkan tanpa perkataan melalui tingkah laku istri mere-ka, karena telah menjadi saksi mata dari tingkah lakumu yang murni yang disertai respek yang dalam”. Seorang istri tidak perlu terus berbicara tentang imannya ke-pada sang suami. Kemungkinan besar, dia bisa membantu suaminya menerima kebe-naran jika dia memperlihatkan ”roh yang tenang dan lembut, yang sangat bernilai di mata Allah”.—1 Ptr. 3:1-4.

16 Bagaimana jika teman hidup yang

ti-dak seiman memutuskan untuk berpisah? Alkitab berkata, ”Jika orang yang tidak percaya itu pergi, biarlah ia pergi; dalam hal demikian seorang saudara atau sau-dari tidak terikat, tetapi Allah telah me-manggil kamu kepada kedamaian.” (1 Kor. 7:15) Ini tidak berarti bahwa teman hidup yang beriman bebas menikah lagi berdasar-kan Alkitab. Dia juga tidak perlu memaksa 15, 16. (a) Nasihat apa yang Alkitab berikan untuk istri Kristen yang suaminya bukan hamba Allah? (b) Bagaimana status dan sikap seorang Kristen ”jika orang yang tidak percaya itu pergi”?

(17)

teman hidupnya untuk tetap tinggal. Perpi-sahan bisa menghasilkan kedamaian sam-pai taraf tertentu. Dan, hamba Yehuwa itu bisa berharap bahwa setelah beberapa waktu, teman hidupnya yang tidak seiman mungkin ingin kembali, dan memperbaiki perkawinan mereka. Suatu saat mungkin dia menjadi hamba Yehuwa.

APA YANG TERPENTING DALAM PERKAWINAN?

17 Kita hidup di bagian akhir dari

”hari-hari terakhir”. Karena itu, kita meng-alami ”masa kritis yang sulit dihadapi”. (2 Tim. 3:1-5) Jadi, kita harus punya hu-bungan yang erat dengan Yehuwa sebagai perlindungan. ”Waktu hanya tinggal sedi-kit,” tulis Paulus. ”Mulai saat ini hendaklah orang yang beristri menjadi seolah-olah ti-dak beristri, . . . dan orang yang mengguna-kan dunia ini, seperti orang yang tidak menggunakannya sepenuhnya.” (1 Kor. 7: 17. Apa yang harus menjadi hal terpenting bagi pasangan Kristen?

29-31) Paulus tidak memaksudkan bahwa teman hidup harus diabaikan. Tapi, karena kita hidup pada hari-hari terakhir, ibadat kepada Yehuwa harus menjadi yang terpen-ting dalam hidup kita.—Mat. 6:33.

18 Pada masa yang sulit ini, ada banyak

perkawinan yang gagal. Apakah perkawin-an kita bisa bahagia? Tentu bisa, asalkperkawin-an kita tetap akrab dengan Yehuwa dan umat-Nya, menerapkan prinsip Alkitab, dan mau dibimbing roh kudus Yehuwa. De-ngan begitu, kita menghormati ”apa yang telah Allah letakkan di bawah satu kuk”. —Mrk. 10:9.

18. Apakah perkawinan orang Kristen bisa bahagia?

Jika ibadat kepada Yehuwa menjadi hal terpenting, perkawinan kita akan semakin bahagia

(Lihat paragraf 17)

CATATAN:

[1](paragraf 5) Nama-nama telah diubah.

[2] (paragraf 13) Lihat buku”Tetaplah Berada dalam Kasih Allah”, apendiks ”Pandangan Alkitab tentang Perceraian dan Perpisahan”, hlm. 219-221.

(18)

DALAM beberapa hal, pelajar Alkitab mirip dengan pencari emas. Mereka perlu berusaha ke-ras dan terus mempelajari Alkitab untuk mene-mukan hikmat yang tak ternilai. Sebagai pelajar Alkitab, kita bisa belajar dari tiga cara menemu-kan emas.

SAUDARA MENEMUKAN SEBUTIR!

Bayangkan Saudara sedang berjalan di ping-gir sungai dan melihat ada kerikil kecil yang berkilauan. Saudara membungkuk, dan ternya-ta itu sebutir emas. Saudara pasti senang se-kali. Ukurannya lebih kecil daripada pentol korek api dan ini lebih langka daripada intan bermutu tinggi. Saudara pasti akan mencari-cari lagi, siapa tahu masih ada butiran emas lainnya.

Demikian juga, pada suatu hari yang tak terlupakan, seorang hamba Yehuwa mungkin datang ke rumah Saudara dan memberitakan ha-rapan dari Alkitab. Saudara mungkin mengingat dengan jelas saat menemukan sebutir emas rohani yang pertama. Bisa jadi, Saudara untuk pertama kalinya melihat nama Yehuwa dalam Alkitab. (Mz. 83:18) Atau, Saudara diberi tahu bahwa Saudara

bisa menjadi sahabat Yehuwa. (Yak. 2:23) Sauda-ra langsung tahu bahwa SaudaSauda-ra telah menemu-kan sesuatu yang lebih bernilai daripada emas! Dan, mungkin Saudara ingin sekali menemukan lebih banyak butiran emas rohani.

SAUDARA MENEMUKAN LEBIH BANYAK LAGI! Kadang, serpihan emas mengendap di sungai-sungai. Dalam beberapa bulan, para pendulang bisa menemukan beberapa kilogram emas, yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.

Sewaktu Saudara mulai belajar Alkitab dengan Saksi Yehuwa, Saudara mungkin merasa seperti orang yang mendulang endapan sungai yang penuh emas. Dengan merenungkan ayat-ayat Alkitab, pengetahuan Saudara bertambah sehing-ga Saudara semakin kaya secara rohani. Jika Saudara rajin menggali kebenaran Alkitab yang berharga, Saudara akan memahami bagaimana Saudara bisa akrab dengan Yehuwa dan tetap ber-ada dalam kasih-Nya dengan harapan memper-oleh kehidupan abadi.—Yak. 4:8; Yud. 20, 21.

Seperti pencari emas yang berusaha mene-mukan endapan tanah yang mengandung emas,

Carilah Sesuatu

yang Lebih Bernilai

Daripada Emas

Pernahkah Saudara menemukan sebutir

emas? Itu jarang terjadi. Namun, jutaan

orang telah menemukan sesuatu yang

jauh lebih bernilai. Itu adalah hikmat dari

Allah, yang ’tidak dapat ditukar dengan

emas murni’.—Ayb. 28:12, 15.

(19)

AGUSTUS 2016 19

Saudara mungkin telah dengan rajin mencari harta rohani yang berharga. Setelah mengetahui kebenaran dasar Alkitab, Saudara mungkin akan tergerak untuk maju agar dapat membaktikan diri dan dibaptis.—Mat. 28:19, 20.

TERUSLAH MENCARI!

Emas juga bisa ditemukan di dalam batuan magma yang membeku. Beberapa pecahan dari batu itu mengandung cukup banyak emas. Para penambang meremukkan batu itu untuk mengam-bil emasnya. Sekilas, emas tidak terlihat pada batu itu. Mengapa? Karena satu ton batu bermutu tinggi hanya mengandung sekitar sepuluh gram emas! Tapi bagi pencari emas, upaya mereka tidak sia-sia.

Setelah memahami ”doktrin dasar tentang Kristus”, seseorang masih perlu berupaya un-tuk maju. (Ibr. 6:1, 2) Saudara perlu berupaya keras mendapatkan hal-hal yang baru serta pe-nerapannya sewaktu mempelajari Alkitab. Maka, meski Saudara telah mempelajari Alkitab selama bertahun-tahun, apa yang bisa Saudara lakukan agar pelajaran pribadi Saudara tetap bermanfaat?

Pertahankan semangat belajar. Perhatikan baik-baik perincian yang disebutkan. Dengan terus berupaya, Saudara akan menemukan butiran hikmat dan bimbingan yang berharga dari Alkitab. (Rm. 11:33) Agar Saudara lebih mengenal Alkitab, gunakan alat bantu riset yang ada dalam bahasa Saudara. Dengan sabar, carilah petunjuk yang Saudara butuhkan dan jawaban untuk pertanyaan Alkitab Saudara. Tanyakan kepada orang lain ayat dan artikel apa yang bagi mereka bermanfaat dan menguatkan iman. Ceritakan hal menarik yang Saudara temukan dalam pelajaran pribadi.

Tentu, tujuan Saudara bukan sekadar menam-bah pengetahuan. Rasul Paulus memperingatkan bahwa ”pengetahuan membuat orang menjadi besar kepala”. (1 Kor. 8:1) Karena itu, tetaplah rendah hati dan pertahankan iman yang kuat. Ibadat keluarga dan pelajaran pribadi yang teratur akan membantu Saudara untuk terus menaati hukum Yehuwa dan menggerakkan Saudara un-tuk membantu orang lain. Yang terutama, Sau-dara akan bersukacita karena telah menemukan sesuatu yang jauh lebih bernilai daripada emas. —Ams. 3:13, 14.

Seperti orang yang bekerja keras untuk menemukan emas, apakah Saudara berupaya keras untuk mempelajari kebenaran yang berharga dari Alkitab?

(20)

”YANG sedikit akan menjadi seribu, dan yang kecil akan di bangsa yang perkasa.” (Yes. 60:22) Kata-kata itu menja-di kenyataan pada akhir zaman ini. Pada tahun 2015, ada 8.220.105 hamba Yehuwa yang memberitakan kabar baik ten-tang Kerajaan di seluruh dunia! Tenten-tang pertambahan ini, Allah berkata, ”Aku, Yehuwa, akan mempercepatnya pada wak-tunya.” Jadi, akan ada semakin banyak pekerjaan bagi kita. Apakah kita berusaha keras untuk mengabar dan mengajarkan kabar baik? Banyak yang sudah melayani sebagai perintis biasa atau ekstra. Ada yang pindah ke tempat lain untuk membantu pekerjaan pengabaran. Yang lain bekerja keras membangun Balai Kerajaan.

2 Tiap tahun, ada sekitar 2.000 sidang baru. Sidang-sidang

ini membutuhkan penatua dan hamba pelayanan. Maka tiap ta-hun, ribuan hamba pelayanan perlu menjadi penatua dan 1, 2. (a) Bagaimana Yesaya 60:22 menjadi kenyataan pada akhir zaman ini? (b) Apa saja yang sekarang dibutuhkan dalam organisasi Yehuwa di bumi?

Apakah Saudara Menyadari

Perlunya Maju Secara

Rohani?

”Teruslah kerahkan dirimu dalam hal membaca di depan umum, dalam menasihati, dalam pengajaran.”—1 TIM. 4:13.

NYANYIAN:45, 70 APA JAWABAN SAUDARA? Apa yang bisa Saudara lakukan untuk maju secara rohani?

Bagaimana Saudara bisa terus maju secara rohani dan tidak menyerah?

Apa saja yang bisa Saudara lakukan agar pengabaran Saudara lebih berhasil?

(21)

AGUSTUS 2016 21

ribuan lainnya perlu menjadi hamba pe-layanan. Jelaslah, ada ’banyak hal yang perlu dilakukan dalam pekerjaan Tuan’ bu-kan hanya oleh saudara-saudara, melain-kan juga saudari-saudari.—1 Kor. 15:58.

YANG DIPERLUKAN UNTUK MAJU SECARA ROHANI

3 Baca 1 Timotius 3:1.Rasul Paulus

muji saudara-saudara yang ”berupaya me-raih” hak istimewa sebagai pengawas. Un-tuk meraih sesuatu yang jauh letaknya, seseorang perlu berupaya keras dan mung-kin merentangkan tangannya. Bayang-kan seorang saudara yang ingin meme-nuhi syarat menjadi hamba pelayanan. Dia tahu bahwa dia perlu berupaya memper-baiki sifat-sifatnya. Dan, setelah menjadi hamba pelayanan, dia perlu terus berupa-ya keras untuk memenuhi sberupa-yarat menjadi pengawas.

4 Ada saudara-saudari yang membuat

perubahan dalam hidup mereka agar bisa berbuat lebih banyak untuk Yehuwa. Mi-salnya, ada yang ingin merintis, bekerja di Betel, atau ikut membangun Balai Keraja-an. Mari kita bahas bagaimana Alkitab bisa membantu kita semua untuk terus maju secara rohani.

TERUSLAH MAJU SECARA ROHANI

5 Anak muda bisa berbuat banyak

un-tuk Yehuwa karena mereka kuat dan se-hat.(Baca Amsal 20:29.)Beberapa anak muda di Betel mencetak serta menjilid buku dan Alkitab. Banyak saudara-saudari muda membangun atau memperbaiki Balai Kerajaan. Ada yang rela mem-bantu sewaktu ada bencana alam. Dan, 3, 4. Menurut Saudara, apa yang diperlukan untuk maju secara rohani?

5. Bagaimana anak muda bisa menggunakan kekuatan mereka untuk melayani Yehuwa?

banyak perintis muda mempelajari bahasa lain atau pindah ke tempat lain untuk mengabar.

6 Karena mengasihi Yehuwa, kita ingin

memberikan yang terbaik kepada-Nya. Meski begitu, perasaan kita mungkin mirip dengan Aaron. Dia ingin melayani Allah, tapi tidak menikmatinya. Aaron sejak kecil berhimpun dan berdinas, namun itu semua membosankan baginya. Jadi, apa yang dia lakukan?

7 Aaron berupaya membaca Alkitab

se-cara teratur, membuat persiapan untuk perhimpunan, dan memberi komentar. Dia juga mulai sering berdoa. Semua ini mem-buatnya maju secara rohani. Dia semakin mengenal dan menyayangi Yehuwa. Hasil-nya, Aaron lebih menikmati pelayanan-nya. Dia merintis, membantu para kor-ban bencana alam, dan melayani di negeri lain. Sekarang, dia seorang penatua dan melayani di Betel. Bagaimana perasaan-nya? Aaron berkata, ”Saya ’mengecap dan melihat bahwa Yehuwa itu baik’. Karena Yehuwa memberkati saya, saya merasa ber-utang kepada-Nya dan ingin berbuat lebih dalam pelayanan. Hasilnya, saya mendapat lebih banyak berkat.”

8 Sang pemazmur berkata, ”Kecaplah

dan lihatlah bahwa Yehuwa itu baik.” Dia menambahkan, ’Mereka yang mencari Yehuwa tidak akan kekurangan apa pun yang baik.’(Baca Mazmur 34:8-10.)Ya, jika kita memberikan yang terbaik kepada Yehuwa, kita akan benar-benar bahagia ka-rena tahu bahwa kita menyenangkan Dia. Dan, Dia akan menepati janji-Nya untuk menjaga kita.

6-8. (a) Apa yang membuat seorang anak muda mengubah pandangannya tentang pelayanan, dan apa hasilnya? (b) Bagaimana kita bisa ’mengecap dan melihat bahwa Yehuwa itu baik’?

(22)

JANGAN MENYERAH

9 Kita mungkin mau berbuat lebih

ba-nyak untuk Yehuwa. Tapi, bagaimana jika kita sudah lama menunggu untuk menda-pat hak istimewa tertentu? Atau, bagai-mana jika keadaan kita belum juga ber-ubah? Kita mungkin perlu bersabar. (Mi. 7:7) Yehuwa mungkin membiarkan hal itu terjadi, tapi kita bisa yakin bahwa Dia akan selalu mendukung kita. Kita bisa belajar dari Abraham. Yehuwa berjanji bahwa Abraham akan mempunyai anak. Tapi, Abraham harus menunggu bertahun-tahun sampai Ishak lahir. Selama itu, Abra-ham bersabar dan terus beriman kepada Yehuwa.—Kej. 15:3, 4; 21:5; Ibr. 6:12-15.

10 Memang, menunggu itu tidak mudah.

(Ams. 13:12) Tapi, jika kita terus memikir-9, 10. Mengapa penting untuk bersabar?

kan keadaan dan rasa kecewa kita, kita akan sangat kecil hati. Lebih baik kita menggunakan waktu itu untuk memper-baiki sifat-sifat kita yang dibutuhkan un-tuk menjalankan tanggung jawab tertentu di sidang.

11 Kembangkan sifat dan kesanggupan yang

akan Saudara butuhkan. Dengan membaca

dan merenungkan Alkitab, Saudara bisa menjadi bijaksana, punya cara berpikir yang benar, dan membuat keputusan yang baik. Pria-pria membutuhkan sifat dan kesanggupan ini untuk mengurus sidang. (Ams. 1:1-4; Tit. 1:7-9) Jika kita mempela-jari Alkitab, kita bisa memahami perasaan Yehuwa terhadap banyak hal. Lalu, kita bisa menggunakan apa yang kita pelajari 11. Sifat apa saja yang bisa kita kembangkan, dan mengapa itu penting?

VENECIA dari Venezuela tidak berani mengabar lewat telepon. Tapi dia mau mencobanya. Dia menelepon seorang ibu yang sudah dia kenal dan dengan singkat berbicara tentang Alkitab. Ibu itu ingin tahu lebih banyak dan mau belajar Alkitab dengannya. Akhirnya, dia dibaptis. Venecia pun berkata, ”Kesaksian lewat telepon ternyata ada hasilnya!”

Peter dari Liberia sering membawa ba-caan kita ke sekolah. Suatu hari,

bebera-pa temannya melihat risalahKaum Muda

—Bagaimana Kalian Akan Menggunakan Kehidupan?dan meminta satu. Peter membahas risalah itu bersama mereka dan

bertanya, ”Apa cita-cita kalian?” Salah satu anak menjawab, ”Aku mau melayani Allah.” Lalu, anak itu belajar Alkitab dengan Peter.

Karena masalah kesehatan, sepasang Saksi di Polandia sulit mengabar dari rumah ke rumah. Jadi, mereka memberi kesaksian lewat surat. Seorang pria membalas surat mereka, ”Saya sangat berterima kasih untuk penghiburan dari kalian. Istri saya meninggal tiga tahun yang lalu, dan tahun lalu putra saya tewas karena kecelakaan.” Seorang wanita menulis, ”Karena surat kalian dua tahun yang lalu, saya jadi tahu kebenaran. Sekarang saya adalah saudari kalian.”

(23)

untuk membuat keputusan yang menye-nangkan Yehuwa setiap hari. Misalnya, kita jadi tahu cara memperlakukan orang lain, menggunakan uang, serta memilih hiburan dan pakaian.

12 Kerjakan tugas apa pun dengan

sebaik-baiknya.Sewaktu umat Allah membangun

kembali bait, Nehemia membutuhkan pria-pria yang bisa menjalankan berbagai tang-gung jawab. Dia memilih mereka yang pu-nya nama baik. Dia tahu bahwa mereka mengasihi Yehuwa dan akan bekerja keras untuk melakukan tugas apa pun. (Neh. 7:2; 13:12, 13) Sekarang pun, orang yang dapat dipercaya dan yang bekerja keras akan pu-nya nama baik dan bisa diberi lebih bapu-nyak tanggung jawab. (1 Kor. 4:2) Jadi, baik saudara maupun saudari hendaknya selalu mengerjakan tugas apa pun dengan sebaik-baiknya.—Baca 1 Timotius 5:25.

13 Andalkan Yehuwa. Bagaimana jika ada

yang memperlakukan Saudara dengan ti-dak adil? Saudara bisa menyatakan kekece-waan Saudara kepada mereka. Tapi, jika Saudara terus membela diri dan berke-ras bahwa Saudaralah yang benar, masa-lahnya bisa bertambah parah. Kita bisa belajar dari Yusuf dalam Alkitab. Yusuf diperlakukan dengan buruk oleh saudara-saudaranya. Dia difitnah dan dipenjarakan meski tidak bersalah. Tapi, Yusuf mengan-dalkan Yehuwa. Dia memikirkan janji-janji Yehuwa dan terus setia. (Mz. 105:19) Pada masa yang sulit itu, dia mengembangkan sifat-sifat bagus yang belakangan berguna baginya untuk melakukan tugas-tugas pen-ting. (Kej. 41:37-44; 45:4-8) Jika Saudara 12. Bagaimana caranya menjadi anggota sidang yang dapat dipercaya?

13. Jika Saudara diperlakukan dengan tidak adil, bagaimana teladan Yusuf bisa membantu Sau-dara?

diperlakukan dengan tidak adil, berdoalah meminta hikmat dari Yehuwa. Dia akan membantu Saudara untuk tetap tenang dan sopan sewaktu Saudara menyatakan kekecewaan.—Baca 1 Petrus 5:10.

TINGKATKAN KETERAMPILAN DALAM PELAYANAN

14 Paulus menasihati Timotius agar

se-makin terampil menggunakan Kitab Suci. Paulus berkata, ”Teruslah perhati-kan dirimu dan pengajaranmu.” (1 Tim. 4: 13, 16) Timotius sudah mengabar selama bertahun-tahun. Jadi, mengapa dia ma-sih perlu meningkatkan keterampilannya? Karena orang dan keadaan bisa berubah. Agar mereka mau mendengarkannya, dia harus terus menyesuaikan cara mengajar-nya dengan kebutuhan mereka. Kita pun harus berbuat yang sama.

15 Di beberapa tempat, banyak orang

ti-dak ada di rumah sewaktu kita mengabar. Di tempat lainnya, orang bisa jadi ada di rumah, tapi kita tidak bisa menemui mere-ka mere-karena mungkin lingkungan rumah me-reka dijaga ketat. Kalau daerah Saudara se-perti itu, bisakah Saudara mencoba cara lain untuk menemui orang-orang?

16 Banyak saudara-saudari senang

ngabar di tempat umum. Misalnya, me-reka bisa bertemu dengan banyak orang di stasiun kereta api, terminal bus, pa-sar, dan taman. Seorang penyiar bisa mu-lai mengobrol dengan seseorang tentang berita yang terbaru. Atau, dia bisa ber-tanya tentang pekerjaannya atau memuji 14, 15. (a) Mengapa kita harus ’terus memperha-tikan’ cara kita mengabar? (b) Bagaimana Sauda-ra bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah? (Lihat gambar di awal artikel dan kotak ”Apakah Saudara Mau Mencoba Cara Lain?”)

16. Mengapa mengabar di tempat umum itu ber-manfaat?

(24)

anaknya. Jika orang itu mau diajak bicara, sang penyiar bisa membahas sebuah topik Alkitab dan meminta pendapatnya. Sering kali, orang-orang ingin tahu lebih banyak tentang Alkitab.

17 Mungkin, Saudara sulit memulai

per-cakapan dengan orang yang tidak dikenal di tempat umum. Itulah yang dirasakan Eddie, seorang perintis di New York City. Tapi, dia berhasil mengatasinya. Dia berka-ta, ”Sewaktu ibadat keluarga, saya dan Istri melakukan riset agar tahu caranya menjawab keberatan dan menanggapi pen-dapat orang. Kami juga meminta saran dari Saksi lainnya.” Sekarang, Eddie sangat me-nyukai kesaksian di tempat umum.

18 Jika kita lebih menikmati pelayanan

dan semakin terampil berbicara kepada orang tentang kabar baik, kemajuan ro-hani kita akan nyata. (Baca 1 Timotius 4:15.) Dan, kita bahkan mungkin bisa membantu orang menjadi hamba Yehuwa. Kita akan merasa sama seperti Daud yang berkata, ”Aku akan mengagungkan Yehuwa setiap waktu; pujian kepadanya akan ada dalam mulutku senantiasa. Karena Yehuwa jiwaku akan bermegah; orang-orang yang lembut hati akan mendengar dan akan ber-sukacita.”—Mz. 34:1, 2.

TERUS MEMUJI YEHUWA DENGAN MAJU SECARA ROHANI

19 Daud juga berkata, ”Segala hasil

karya-mu akan menyanjung engkau, oh, Yehuwa, dan orang-orangmu yang loyal akan meng-agungkan engkau. Mereka akan berbicara tentang kemuliaan kerajaanmu, dan mere-ka amere-kan menyatamere-kan kepermere-kasaanmu, un-17, 18.(a) Bagaimana Saudara bisa lebih teram-pil untuk mengabar di tempat umum? (b) Bagai-mana kita bisa meniru Daud, dan apa hasilnya?

19. Mengapa hamba Yehuwa yang setia bisa tetap bahagia meski menghadapi kesulitan?

tuk memberitahukan kepada putra-putra manusia, tindakannya yang perkasa dan ke-muliaan semarak kerajaannya.” (Mz. 145: 10-12) Semua orang yang mengasihi Yehu-wa dan setia kepada-Nya sangat ingin mem-beri tahu orang lain tentang Dia. Tapi, ba-gaimana jika Saudara tidak bisa mengabar dari rumah ke rumah sesering dulu karena penyakit atau usia tua? Ingatlah bahwa Saudara memuji Yehuwa setiap kali Sauda-ra berbicaSauda-ra tentang Dia kepada siapa saja, seperti kepada perawat atau dokter. Jika Saudara dipenjarakan karena iman, Sauda-ra masih bisa berbicaSauda-ra kepada oSauda-rang lain tentang Yehuwa dan itu membuat hati-Nya bersukacita. (Ams. 27:11) Yehuwa juga sangat senang jika Saudara melayani-Nya meski anggota keluarga Saudara yang lain tidak melayani-Nya. (1 Ptr. 3:1-4) Dalam keadaan yang sangat sulit pun, Saudara bisa memuji Yehuwa, semakin dekat kepa-da-Nya, dan maju secara rohani.

20 Yehuwa tentu akan memberkati

Sau-dara jika SauSau-dara semakin akrab de-ngan-Nya dan memberikan yang terbaik untuk-Nya. Mungkin, jika Saudara meng-ubah jadwal atau gaya hidup Saudara, Sau-dara akan punya lebih banyak kesempatan untuk membantu orang lain belajar ten-tang janji-janji Allah yang indah. Bahkan, Saudara bisa berbuat lebih banyak untuk saudara-saudari. Dan, mereka pasti akan lebih mengasihi Saudara karena Saudara bekerja keras di sidang.

21 Tidak soal berapa lama Saudara sudah

melayani Yehuwa, kita semua bisa semakin akrab dengan-Nya dan maju secara rohani. Di artikel berikutnya, kita akan membahas cara membantu orang lain untuk maju. 20, 21. Jika Saudara lebih sibuk dalam organisasi Yehuwa, hal baik apa yang bisa Saudara berikan kepada orang lain?

(25)

YESUS sibuk memberitakan Kerajaan Allah. Meski begitu, dia masih menggunakan banyak waktu untuk melatih murid-muridnya. Dia menunjukkan kepada mereka cara mengajar dan menggembalakan domba-domba Allah. (Mat. 10:5-7) Filipus juga sangat sibuk mengabar. Tapi, dia tetap melatih putri-putrinya untuk mengabar dengan terampil. (Kis. 21:8, 9) Saat ini, kita pun harus melatih orang lain. Mengapa?

2 Di seluruh dunia, ada banyak orang baru yang belum

dibaptis. Mereka perlu dibantu untuk mengerti pentingnya membaca dan mempelajari Alkitab secara pribadi. Mereka juga perlu dilatih cara memberitakan dan mengajarkan kabar baik. Pria-pria yang baru dibaptis perlu dilatih agar bisa menjadi hamba pelayanan dan penatua. Semua anggota sidang bisa memberikan banyak bantuan kepada orang-orang baru ini. —Ams. 4:2.

1, 2. Mengapa kita harus melatih orang lain?

Apakah Saudara Menyadari

Perlunya Melatih Orang Lain?

”Pengajaran yang baik . . . akan kuberikan kepadamu.” —AMS. 4:2.

NYANYIAN:93, 96 APA JAWABAN SAUDARA? Mengapa kita perlu melatih pelajar Alkitab agar mereka bersemangat untuk belajar Alkitab secara pribadi? Bagaimana kita bisa

membantu penyiar baru dalam pengabaran?

Mengapa pria-pria perlu dilatih agar siap menjadi gembala kawanan domba Allah?

(26)

AJARKAN CARA BELAJAR ALKITAB YANG BAIK

3 Setiap hamba Yehuwa perlu membaca

dan mempelajari Alkitab untuk mengetahui kehendak Allah. Rasul Paulus menjelaskan pentingnya hal ini kepada saudara-saudari di Kolose sewaktu ia berkata, ”Kami tidak henti-hentinya berdoa bagimu dan meminta supaya kamu dipenuhi dengan pengetahuan yang saksama tentang kehendaknya.” De-ngan membaca dan mempelajari Kitab Suci, mereka bisa mendapat hikmat dan tahu cara ”berjalan dengan layak di hadapan Yehuwa untuk menyenangkan dia sepenuh-nya”. Mereka juga akan bisa melakukan ”se-tiap pekerjaan yang baik” yang Yehuwa be-rikan, terutama memberitakan kabar baik. (Kol. 1:9, 10) Jadi, jika kita memandu 3, 4.(a) Menurut Paulus, mengapa belajar Alki-tab itu penting untuk pelayanan? (b) Sebelum me-nyarankan pelajar Alkitab untuk mempelajari Alki-tab secara pribadi, apa yang harus kita lakukan?

pelajaran Alkitab, kita perlu membantu pelajar mengerti bahwa dengan membaca dan mempelajari Alkitab secara teratur, dia akan tergerak untuk melayani Yehuwa.

4 Sebelum membantu pelajar Alkitab

mengerti manfaatnya belajar Alkitab secara pribadi, kita sendiri harus melakukannya. Malah, jika kita membaca dan merenungkan Alkitab dengan teratur, kita akan merasa-kan manfaatnya dalam kehidupan dan pela-yanan kita. Misalnya, jika ada yang meng-ajukan pertanyaan sulit dalam pengabaran, kita bisa menjawabnya dengan mengguna-kan Alkitab. Atau, sewaktu kita membaca tentang ketekunan Yesus, Paulus, dan yang lainnya dalam pelayanan, kita akan berse-mangat untuk terus mengabar meski ada ke-sulitan. Dan, jika kita menceritakan kepada orang lain apa yang kita pelajari dan manfa-atnya bagi kita, bisa jadi mereka juga ingin belajar Alkitab dengan lebih rajin untuk mendapatkan manfaatnya.

5 Saudara mungkin bertanya, ’Bagaimana

caranya melatih pelajar Alkitab untuk mem-pelajari Alkitab dengan teratur?’ Saudara bisa menunjukkan cara mempersiapkan ba-han yang akan dipelajari bersamanya. Sau-dara bisa menyarankannya untuk memba-ca keterangan tambahan di apendiks buku Alkitab Ajarkandan membaca ayat-ayatnya. Lalu, Saudara bisa menunjukkan cara mem-persiapkan bahan perhimpunan agar dia bisa memberikan komentar. Sarankan dia untuk membaca tiap edisiMenara Pengawal

dan Sadarlah! Saudara juga bisa

menun-jukkan cara mencari jawaban atas perta-nyaan Alkitab, misalnya dengan mengguna-kanWatchtower LibraryatauPERPUSTAKAAN

ONLINE Menara Pengawal. Jika dia

men-coba belajar dengan berbagai cara ini, dia 5. Berikan saran tentang cara membantu sese-orang untuk mempelajari Alkitab secara pribadi dengan teratur.

Penyiar baru perlu belajar untuk bersabar dalam pelayanan. Seorang saudara di Ghana berkali-kali berupaya mengunjungi seorang pemuda yang telah menerima majalah. Tapi, pemuda itu selalu menghindar darinya. Sete-lah beberapa minggu, saudara itu akhirnya bertemu dengannya. Tapi, pemuda itu segera mengakhiri percakapan. Saudara itu tidak menyerah. Dia mencoba menunjukkan cara belajar Alkitab, dan pemuda itu pun mau. Beberapa bulan kemudian, pemuda itu dibaptis pada saat kebaktian.

(27)

AGUSTUS 2016 27

mungkin akan menikmatinya dan ingin bel-ajar lebih banyak lagi.

6 Kita ingin agar pelajar Alkitab

menya-dari bahwa Alkitab bermanfaat karena de-ngan mempelajarinya, dia bisa lebih menge-nal Yehuwa. Daripada memaksanya untuk belajar, kita bisa menunjukkan cara menik-mati pelajaran Alkitab melalui alat bantu yang disediakan organisasi Yehuwa. Sema-kin banyak yang dia pelajari, dia akan mera-sa seperti mera-sang pemazmur yang bernya-nyi, ”Baiklah bagiku untuk datang mendekat kepada Allah. Kepada Tuan Yang Berdau-lat Yehuwa kutaruh perlindunganku.” (Mz. 73:28) Roh Yehuwa pasti akan membantu orang yang ingin mendekat kepada-Nya.

LATIHLAH PENYIAR BARU CARA MENGABAR DAN MENGAJAR

7 Kita bisa belajar banyak hal dari cara

Yesus melatih rasul-rasulnya. Yesus meng-ajak mereka mengabar. Jadi, mereka meli-hat cara Yesus mengajar orang. Dia juga memberi mereka petunjuk khusus tentang cara mengabar. (Mat., psl. 10)[1]Dalam wak-tu singkat, para rasul belajar dari Yesus cara mengajarkan kebenaran. (Mat. 11:1) Mari kita bahas dua cara untuk melatih penyiar baru mengabar.

8 Cara berbicara.Yesus tidak hanya

ber-khotbah di depan banyak orang. Dia juga se-ring berbicara kepada orang-orang secara pribadi dengan ramah. Misalnya, dia berca-kap-cakap dengan seorang wanita yang me-nimba air di sumur dekat kota Sikhar. (Yoh. 6. (a) Bagaimana Saudara bisa membantu sang pelajar menyadari pentingnya Alkitab? (b) Apa hasilnya jika pelajar kita menikmati pelajaran Alkitab?

7. Bagaimana Yesus melatih murid-muridnya mengabar? (Lihat gambar di awal artikel.)

8, 9. (a) Bagaimana cara Yesus berbicara kepada orang-orang dalam pelayanan? (b) Bagaimana kita bisa menggunakan contoh Yesus untuk melatih penyiar baru?

4:5-30) Yesus juga berbicara dengan Matius Lewi, seorang petugas pajak, dan mengun-dangnya menjadi rasul. Matius menerima undangan Yesus dan belakangan mengajak Yesus dan orang-orang lain makan di ru-mahnya. Di sana, Yesus berbicara dengan banyak orang.—Mat. 9:9; Luk. 5:27-39.

9 Yesus juga berbicara dengan ramah

ke-pada Natanael, meski Natanael berpikir-an buruk tentberpikir-ang orberpikir-ang Nazaret. Kare-na Yesus ramah kepadanya, dia mengubah pandangannya terhadap Yesus yang berasal dari Nazaret. Dan dia mau belajar lebih ba-nyak dari Yesus. (Yoh. 1:46-51) Dari contoh Yesus, kita belajar bahwa jika kita berbica-ra dengan berbica-ramah dan tenang, oberbica-rang-oberbica-rang akan lebih mau mendengarkan kita.[2]Jika kita melatih penyiar baru untuk berbicara dengan cara seperti itu, mereka akan lebih menikmati pelayanan mereka.

10 Cara memupuk minat. Yesus sangat

sibuk. Tapi, jika ada yang ingin mendengar-kannya, dia akan meluangkan waktu untuk mengajar mereka banyak hal. Contohnya, suatu hari ada banyak orang yang berkum-pul di pinggir danau untuk mendengarkan ajaran Yesus. Jadi, Yesus naik ke perahu bersama Petrus dan mengajar mereka dari atas perahu. Setelah itu, dia juga mengajar Petrus. Yesus membuat mukjizat sehingga Petrus bisa menangkap banyak ikan. Lalu, dia berkata kepada Petrus, ”Mulai sekarang engkau akan menangkap manusia hidup-hidup.” Petrus dan teman-temannya segera ”membawa kembali perahu-perahu itu ke darat, lalu meninggalkan segala sesuatu” dan mengikuti Yesus.—Luk. 5:1-11.

11 Nikodemus juga ingin belajar lebih

ba-nyak dari Yesus. Tapi sebagai anggota Sanhedrin, dia takut dengan tanggapan 10 -12. (a) Bagaimana Yesus memupuk minat orang yang mau mendengarkan? (b) Bagaimana kita bisa membantu penyiar baru menjadi guru Alkitab yang lebih terampil?

Referensi

Dokumen terkait

Permohonan pembukaan deposito dapat dilakukan melalui DAC, apabila Nasabah (pemberi instruksi) merupakan existing customer dan rekening dalam keadaan aktif dengan tetap

Fokus utama dari Konvensi ini adalah pencegahan status tanpa kewarganegaraan pada saat kelahiran dengan mewajibkan Negara untuk memberikan kewarganegaraan kepada

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu bobot daun khas perlakuan umur 2 minggu bobot daun khas perlakuan kontrol memiliki nilai

Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari.. Telepon Pengaduan

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa secara signifikan terdapat perbedaan rata-rata kinerja keuangan jika dilihat dari rasio profitabilitas dan rasio likuiditas,

HASiL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REyIEW KARYA ILMIAH:JURNALILMIAH. CORRELAT10N OF BLAStt PERCENTAGE TO CD34 0F BONE MARROW IN

Jenis Observasi Berdasarkan Partisipasi.. Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut. a) Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan. b) Harus

Pada dasarnya dengan Gammu untuk mengirim pesan SMS yaitu dengan menggunakan command inject yang sudah disediakan oleh Gammu, atau cara kedua dengan cara menyisipkan record