• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acara 1 : Analisis Pertumbuhan Tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Acara 1 : Analisis Pertumbuhan Tanaman"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN (PNA3109) PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN (PNA3109)

Disusun oleh: Disusun oleh:  Nama

 Nama : Rivandi Pranandita Putra: Rivandi Pranandita Putra  NIM

 NIM : 10/ 304773/ PN/ 12: 10/ 304773/ PN/ 12175175 Golongan/Kelompok

Golongan/Kelompok : C5: C5/ 11 / 11 (Sebelas)(Sebelas)  Nama Rekan

 Nama Rekan : 1. Jayeng Syahputra : 1. Jayeng Syahputra (12178)(12178) 2. Dian Alice Widara (12180) 2. Dian Alice Widara (12180) 3. Fitrah Deri Saputra (12182) 3. Fitrah Deri Saputra (12182)  Nama co-asisten

 Nama co-asisten : 1. Sary Prihatini: 1. Sary Prihatini

2. Nurmasari Fitrisiana 2. Nurmasari Fitrisiana 3. Fitriana Solikhatun 3. Fitriana Solikhatun 4. Rianni Capriyati 4. Rianni Capriyati

LABORATORIUM ILMU TANAMAN LABORATORIUM ILMU TANAMAN

PROGRAM STUDI AGRONOMI PROGRAM STUDI AGRONOMI JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2012 2012

(2)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAPERKEMBANGANN TANAMAN (PNA3109)

TANAMAN (PNA3109) ACARA I

ACARA I

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

Disusun oleh: Disusun oleh:  Nama

 Nama : Rivandi Pranandita Putra: Rivandi Pranandita Putra  NIM

 NIM : 10/ 304773/ PN/ 12: 10/ 304773/ PN/ 12175175 Golongan/Kelompok

Golongan/Kelompok : C5: C5/ 11 / 11 (Sebelas)(Sebelas)  Nama Rekan

 Nama Rekan : 1. Jayeng Syahputra : 1. Jayeng Syahputra (12178)(12178) 2.

2. Dian Dian Alice Alice W. W. (12180)(12180) 3.

3. Fitrah Fitrah Deri Deri S. S. (12182)(12182)  Nama co-asisten

 Nama co-asisten : 1. Sary Prihatini: 1. Sary Prihatini

2. Nurmasari Fitrisiana 2. Nurmasari Fitrisiana 3. Fitriana Solikhatun 3. Fitriana Solikhatun 4. Rianni Capriyati 4. Rianni Capriyati

LABORATORIUM ILMU TANAMAN LABORATORIUM ILMU TANAMAN

PROGRAM STUDI AGRONOMI PROGRAM STUDI AGRONOMI JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2012 2012

(3)

ACARA I ACARA I

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

I. TUJUAN I. TUJUAN

1. Melakukan analisis pertumbuhan tanaman. 1. Melakukan analisis pertumbuhan tanaman.

2. Menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman sebagai 2. Menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman sebagai

suatu proses penimbunan hasil fotosintesis. suatu proses penimbunan hasil fotosintesis.

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan merupakan suatu peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada Pertumbuhan merupakan suatu peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi) dan sifatnya makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi) dan sifatnya irreversibel (tidak dapat kembali ke asal). Tumbuh merupakan perubahan ukuran organisme irreversibel (tidak dapat kembali ke asal). Tumbuh merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme tidak kembali ke asal dan merubah karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme tidak kembali ke asal dan merubah ukuran organisme dari kecil menjadi besar. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai suatu ukuran organisme dari kecil menjadi besar. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai suatu  proses yang dilakukan ta

 proses yang dilakukan tanaman hidup pada lingkungan tertentu naman hidup pada lingkungan tertentu dan dengan sifat-sdan dengan sifat-sifat tertentuifat tertentu untuk memajukan perkembangan dengan menggunakan faktor lingkungan. Pada pertumbuhan untuk memajukan perkembangan dengan menggunakan faktor lingkungan. Pada pertumbuhan sepanjang daur hidup tumbuhan dicirikan oleh suatu fungsi pertumbuhan yang disebut kurva sepanjang daur hidup tumbuhan dicirikan oleh suatu fungsi pertumbuhan yang disebut kurva sigmoid yang berbentuk S (Dessy, 2012).

sigmoid yang berbentuk S (Dessy, 2012).

Pada mulanya, analisis pertumbuhan tanaman hanya dipertimbangkan sebagai metode Pada mulanya, analisis pertumbuhan tanaman hanya dipertimbangkan sebagai metode untuk menaksir produksi fotosintesis bersih tanaman. Tetapi pengetahuan proses pertumbuhan untuk menaksir produksi fotosintesis bersih tanaman. Tetapi pengetahuan proses pertumbuhan yang memadai melalui analisis pertumbuhan tanaman akan dapat menjelaskan keragaman yang memadai melalui analisis pertumbuhan tanaman akan dapat menjelaskan keragaman hasil suatu tanaman atau pertanaman dari segi pertumbuhan tanaman. Ini dapat diperoleh dari hasil suatu tanaman atau pertanaman dari segi pertumbuhan tanaman. Ini dapat diperoleh dari hasil analisis produksi primer yaitu data tanaman yang menjadi dasar analisis pertumbuhan, hasil analisis produksi primer yaitu data tanaman yang menjadi dasar analisis pertumbuhan, yang menghubungkan karakteristik pertumbuhan dengan hasil akhir tanaman (produksi) dari yang menghubungkan karakteristik pertumbuhan dengan hasil akhir tanaman (produksi) dari segi fisiologi. Tidak sedikit penelitian melakukan pengamatan hanya pada hasil akhir yang segi fisiologi. Tidak sedikit penelitian melakukan pengamatan hanya pada hasil akhir yang kadang-kadang disertai dengan beberapa komponennya, sehingga keragaman hasil yang kadang-kadang disertai dengan beberapa komponennya, sehingga keragaman hasil yang diperoleh tidak dapat dijelaskan dari segi pertumbuhan. Sementara itu, penjelasan demikian diperoleh tidak dapat dijelaskan dari segi pertumbuhan. Sementara itu, penjelasan demikian sangat penting terutama pada dua keadaan atau lebih kondisi (perlakuan) pertumbuhan yang sangat penting terutama pada dua keadaan atau lebih kondisi (perlakuan) pertumbuhan yang memberikan hasil yang berbeda. Analisis pertumbuhan tanaman akan dapat membantu memberikan hasil yang berbeda. Analisis pertumbuhan tanaman akan dapat membantu

(4)

membatasi hasil. Ini tentu sangat diperlukan dalam upaya memperbaiki hasil tanaman pada membatasi hasil. Ini tentu sangat diperlukan dalam upaya memperbaiki hasil tanaman pada suatu lingkungan tertentu atau adaptasi tanaman pada beberapa lingkungan (Anonim, 2011). suatu lingkungan tertentu atau adaptasi tanaman pada beberapa lingkungan (Anonim, 2011).

Salah satu tujuan akhir dari analisis pertumbuhan tanaman adalah untuk mendapatkan Salah satu tujuan akhir dari analisis pertumbuhan tanaman adalah untuk mendapatkan cara, baik melalui pendekatan tanaman maupun lingkungan, yang dapat ditempuh untuk cara, baik melalui pendekatan tanaman maupun lingkungan, yang dapat ditempuh untuk mengatasi faktor pembatas hasil dalam pertumbuhan tanaman. Keuntungan lain dari analisis mengatasi faktor pembatas hasil dalam pertumbuhan tanaman. Keuntungan lain dari analisis  pertumbuhan

 pertumbuhan tanaman tanaman adalah adalah bahwa bahwa pengukuran pengukuran data data primer primer tidak tidak membutuhkan membutuhkan peralatanperalatan laboratorium yang banyak dan mahal. Data primer yang diamati seperti biomassa seluruh laboratorium yang banyak dan mahal. Data primer yang diamati seperti biomassa seluruh tanaman atau bagian-bagian tanaman (daun, batang, akar, dan bagian reproduktif) dan tanaman atau bagian-bagian tanaman (daun, batang, akar, dan bagian reproduktif) dan dimensi alat fotosintesis (jumlah daun dan luas daun) dianalisis untuk menghasilkan berbagai dimensi alat fotosintesis (jumlah daun dan luas daun) dianalisis untuk menghasilkan berbagai indeks dan paramer pertumbuhan yang semuanya biasanya dikenal dengan istilah indeks dan paramer pertumbuhan yang semuanya biasanya dikenal dengan istilah karakteristik pertumbuhan. Karakteristik pertumbuhan tersebut tidak dapat dilihat secara terus karakteristik pertumbuhan. Karakteristik pertumbuhan tersebut tidak dapat dilihat secara terus menerus untuk menjelaskan hasil

menerus untuk menjelaskan hasil (Goldsworthy dan Fisher, 1991).(Goldsworthy dan Fisher, 1991).

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil panen dan analisis tanaman sebagai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil panen dan analisis tanaman sebagai  penimbun

 penimbun bersih bersih hasil hasil fotosintesis fotosintesis secara secara terintegrasi terintegrasi dengan wdengan waktu aktu disebut disebut analisis analisis tumbuh.tumbuh. Di dalam setiap program penelitian pada tanaman, teknik atau metode pengambilan sampel Di dalam setiap program penelitian pada tanaman, teknik atau metode pengambilan sampel yang dipakai sangat menentukan ketepatan kesimpulan akhir yang akan diambil dari program yang dipakai sangat menentukan ketepatan kesimpulan akhir yang akan diambil dari program  penelitian

 penelitian tersebut. tersebut. Oleh Oleh karena karena itu, itu, peneliti peneliti harus harus mampu mampu menganalisis menganalisis secara secara lebih lebih akuratakurat tentang kondisi dan tingkat produktivitas tanaman tersebut. Untuk itulah, analisis tentang kondisi dan tingkat produktivitas tanaman tersebut. Untuk itulah, analisis  pertumbuhan tanaman ini sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan suatu  pertumbuhan tanaman ini sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan suatu tanaman. Dalam melakukan suatu analisis terutama analisis pertumbuhan tanaman ini tanaman. Dalam melakukan suatu analisis terutama analisis pertumbuhan tanaman ini mempunyai tujuan untuk membantu mengetahui efektivitas tanamandengan menggunakan mempunyai tujuan untuk membantu mengetahui efektivitas tanamandengan menggunakan sumberdaya lingkungannya (adaptasi varietas terhadap lingkungan, kompetisi diantara sumberdaya lingkungannya (adaptasi varietas terhadap lingkungan, kompetisi diantara spesies, perbedaan genetis dalam kapasitas produksi, pengaruh perlakuan terhadap spesies, perbedaan genetis dalam kapasitas produksi, pengaruh perlakuan terhadap  pertumbuhan tanaman)

 pertumbuhan tanaman) dan membantu dan membantu memecahkan secara memecahkan secara kuantitatif maskuantitatif masalah-masalah alah-masalah yangyang  berhubungan

 berhubungan dengan dengan pertumbuhan pertumbuhan tanaman tanaman tersebut. tersebut. Analisis Analisis pertumbuhan pertumbuhan tanaman tanaman dapatdapat dilakukan melalui pengamatan masing-masing organ tanaman (komponen tanaman), mulai dilakukan melalui pengamatan masing-masing organ tanaman (komponen tanaman), mulai dari daun (berat kering, luas, serta jumlah daun), batang (panjang, tinggi, diamater, jumlah dari daun (berat kering, luas, serta jumlah daun), batang (panjang, tinggi, diamater, jumlah cabang, jumlah anakan, berat kering), akar (panjang, jumlah, berat kering), reproduksi cabang, jumlah anakan, berat kering), akar (panjang, jumlah, berat kering), reproduksi (jumlah bunga,

(jumlah bunga, jumlah polong, jumlah polong, jumlah tongkol, jumlah tongkol, jumlah biji/polong, jumlah biji/polong, jumlah umbi, jumlah umbi, diameterdiameter umbi, panjang umbi, berat 100 biji, berat hasil). Cara pengamatan dapat dilakukan melalui umbi, panjang umbi, berat 100 biji, berat hasil). Cara pengamatan dapat dilakukan melalui dua cara, yakni destruktif dan non-destruktif (Gardner

(5)

Pertumbuhan

Pertumbuhan didefinisikan didefinisikan sebagai sebagai pertumbuhan pertumbuhan bahan. bahan. Suatu Suatu ukuran ukuran yang yang telahtelah diterima secara umum adalah berat kering, baik dari tanaman seluruhnya atau diterima secara umum adalah berat kering, baik dari tanaman seluruhnya atau bagian- bagiannya. Berat

 bagiannya. Berat basah basah atau atau berat berat segar segar suatu suatu tanaman tanaman pada spada suatu uatu waktu waktu mengalami mengalami ayunanayunan  besar

 besar dalam dalam status status airnya.Jaringan airnya.Jaringan yang yang lebih lebih tua tua mengering, mengering, terjadi terjadi kehilangan kehilangan berat berat segarsegar yang besar hanya karena kehilangan air. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, berat kering yang besar hanya karena kehilangan air. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, berat kering lebih disukai daripada berat segar. Sembilan puluh persen bahan kering tanaman adalah hasil lebih disukai daripada berat segar. Sembilan puluh persen bahan kering tanaman adalah hasil fotosintesis sehingga analisis pertumbuhan dinyatakan dengan berat kering, terutama fotosintesis sehingga analisis pertumbuhan dinyatakan dengan berat kering, terutama mengukur kemampuan tanaman sebagai penghasil fotosintat.

mengukur kemampuan tanaman sebagai penghasil fotosintat. Hanya ada dua pengukuran yangHanya ada dua pengukuran yang dilakukan pada interval yang sering diperlukan untuk analisis pertumbuhan, yaitu luas daun dilakukan pada interval yang sering diperlukan untuk analisis pertumbuhan, yaitu luas daun dan berat kering. Analisis pertumbuhan dapat dilakukan terhadap tanaman secara individu dan berat kering. Analisis pertumbuhan dapat dilakukan terhadap tanaman secara individu atau terhadap komunitas tanaman

atau terhadap komunitas tanaman (Fatkhanudin, 2011).(Fatkhanudin, 2011).

Analisis pertumbuhan tanaman secara individu umumnya dilakukan pada tahap awal, Analisis pertumbuhan tanaman secara individu umumnya dilakukan pada tahap awal, meliputi: (1) laju pertumbuhan relatif, (2) laju satuan daun atau laju asimilasi bersih, (3) rasio meliputi: (1) laju pertumbuhan relatif, (2) laju satuan daun atau laju asimilasi bersih, (3) rasio luas daun, (4) berat daun khusus dan alometri dalam pertumbuhan (yaitu rasio S-R). Kuantitas luas daun, (4) berat daun khusus dan alometri dalam pertumbuhan (yaitu rasio S-R). Kuantitas yang digunakan dalam analisis pertumbuhan komunitas tanaman meliputi: (1) indeks luas yang digunakan dalam analisis pertumbuhan komunitas tanaman meliputi: (1) indeks luas daun, (2) lamanya luas daun, (3) laju pertumbuhan tanaman budidaya dalam hal biomassa daun, (2) lamanya luas daun, (3) laju pertumbuhan tanaman budidaya dalam hal biomassa keseluruhan (biasanya bagian-bagian yang di atas tanah) dan dalam hal biomassa ekonomi keseluruhan (biasanya bagian-bagian yang di atas tanah) dan dalam hal biomassa ekonomi (misal umbi, biji), dan (4) laju asimilasi bersih. Analisis pertumbuhan tanaman pada dasarnya (misal umbi, biji), dan (4) laju asimilasi bersih. Analisis pertumbuhan tanaman pada dasarnya dapat membantu mengindentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan atau dapat membantu mengindentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan atau membatasi hasil dan merupakan upaya untuk memperbaiki hasil tanaman pada suatu membatasi hasil dan merupakan upaya untuk memperbaiki hasil tanaman pada suatu lingkungan tertentu atau adaptasi tanaman pada beberapa lingkungan. Adapun tujuan akhir lingkungan tertentu atau adaptasi tanaman pada beberapa lingkungan. Adapun tujuan akhir dari analisis pertumbuhan tanaman adalah mendapatkan cara, baik melalui pendekatan dari analisis pertumbuhan tanaman adalah mendapatkan cara, baik melalui pendekatan tanaman maupun lingkungan yang ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor pembatas hasil tanaman maupun lingkungan yang ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor pembatas hasil dalam pertumbuhan tanaman. Keuntungan lain adalah pengukuran data primer tidak dalam pertumbuhan tanaman. Keuntungan lain adalah pengukuran data primer tidak membutuhkan peralatan laboratorium yang mahal (Sit

membutuhkan peralatan laboratorium yang mahal (Sitompul dan Guritno, 1995).ompul dan Guritno, 1995).

Analisis pertumbuhan tanaman dipertimbangkan menjadi pendekatan standar untuk Analisis pertumbuhan tanaman dipertimbangkan menjadi pendekatan standar untuk mempelajari pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Pada tanaman budidaya, aprameter mempelajari pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Pada tanaman budidaya, aprameter  pertumbuhan

 pertumbuhan seperti seperti LAI LAI dan dan CGR CGR optimum optimum pada pada saat saat pembungaan pembungaan telah telah diidentifikasidiidentifikasi sebagai determinan utama pada hasil tanaman. Proses pertumbuhan seperti CGR, RGR, dan sebagai determinan utama pada hasil tanaman. Proses pertumbuhan seperti CGR, RGR, dan  NAR

 NAR secara secara langsung langsung mempengaruhi mempengaruhi hasil hasil ekonomis ekonomis tanaman tanaman jeruk. jeruk. Nilai Nilai CGR CGR yang yang lebihlebih tinggi ditemukan pada periode pengisian polong dibandingkan pada periode pertumbuhan tinggi ditemukan pada periode pengisian polong dibandingkan pada periode pertumbuhan awal tanaman pada varietas yang berbeda (Pirzad

(6)

Luas

Luas daun daun merupakan merupakan salah salah satu satu parameter parameter penting penting dalam dalam analisis analisis pertumbuhanpertumbuhan tanaman. Indeks luas daun, laju tumbuh relatif, dan laju fotosintesis merupakan parameter tanaman. Indeks luas daun, laju tumbuh relatif, dan laju fotosintesis merupakan parameter yang erat terkait dengan luas daun. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur yang erat terkait dengan luas daun. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Pada pengukuran indeks luas daun (ILD), tentunya kecepatan pengukuran yang diperlukan. Pada pengukuran indeks luas daun (ILD), tentunya kecepatan pengukuran yang diperlukan.  Namun demikian,

 Namun demikian, ketepatan ketepatan dan dan kecepatan kecepatan pengukuran sangat pengukuran sangat tergantung tergantung pada alpada alat at dan dan caracara atau teknik pengukuran (Santoso dan Hariyadi, 2008).

atau teknik pengukuran (Santoso dan Hariyadi, 2008).

Pertumbuhan tanaman adalah sesuatu yang penting karena kemampuan

Pertumbuhan tanaman adalah sesuatu yang penting karena kemampuan bertahan hidupbertahan hidup dan reproduksi tergantung kepada ukuran tanaman dan juga pada laju pertumbuhannya dan reproduksi tergantung kepada ukuran tanaman dan juga pada laju pertumbuhannya sendiri. Laju pertumbuhan nisbi (LPN) adalah variabel kunci pada model influensial dalam sendiri. Laju pertumbuhan nisbi (LPN) adalah variabel kunci pada model influensial dalam ekologi tanaman. Mengingat pentingnya hal tersebut, LPN adalah fenomena kompleks yang ekologi tanaman. Mengingat pentingnya hal tersebut, LPN adalah fenomena kompleks yang mendeterminasi perbedaan pada partisioning morfologi dan biomassa. Kontribusi relatif dari mendeterminasi perbedaan pada partisioning morfologi dan biomassa. Kontribusi relatif dari ketiga faktor ini biasanya dievaluasi dengan mendekomposi LPN ke dalam komponen ketiga faktor ini biasanya dievaluasi dengan mendekomposi LPN ke dalam komponen  pertumbuhan

 pertumbuhan klasik klasik (NAR/(NAR/ net assimilation ratenet assimilation rate, SLA/, SLA/  specific  specific leaf leaf areaarea, dan LMR/, dan LMR/ leafleaf mass ratio

mass ratio) (Shipley, 2006).) (Shipley, 2006).

Analisis pertumbuhan tanaman mendekomposisi RGR ke dalam laju asimilasi bersih Analisis pertumbuhan tanaman mendekomposisi RGR ke dalam laju asimilasi bersih (NAR, laju produksi bahan kering per unit luas

(NAR, laju produksi bahan kering per unit luas daun) dan rasio luas daun (LAR, luas daun perdaun) dan rasio luas daun (LAR, luas daun per unit total massa tanaman), dimana RGR = NAR x LAR. NAR ditentukan terutama oleh rasio unit total massa tanaman), dimana RGR = NAR x LAR. NAR ditentukan terutama oleh rasio dari karbon yang diperoleh melalui fotosintesis dan karbon yang hilang melalui respirasi. dari karbon yang diperoleh melalui fotosintesis dan karbon yang hilang melalui respirasi. LAR mencerminkan jumlah luas daun suatu tanaman yang berkembang per unit total massa LAR mencerminkan jumlah luas daun suatu tanaman yang berkembang per unit total massa tanaman, dan untuk itu, tergantung pada proporsi biomassa yang dialokasikan kepada daun tanaman, dan untuk itu, tergantung pada proporsi biomassa yang dialokasikan kepada daun relatif ke total massa tanaman (rasio massa daun, LMR) dari berapa banyak area daun sebuah relatif ke total massa tanaman (rasio massa daun, LMR) dari berapa banyak area daun sebuah tanaman berkembang per unit biomassa (luas daun spesifik/ SLA), dimana LAR = LMR x tanaman berkembang per unit biomassa (luas daun spesifik/ SLA), dimana LAR = LMR x SLA (James dan Rebecca, 2007).

(7)

III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Acara I yang berjudul Analisis Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Acara I yang berjudul Analisis Pertumbuhan Tanaman dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 12 Oktober 2012 di Pertumbuhan Tanaman dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 12 Oktober 2012 di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada praktikum ini, digunakan beberapa bahan dan alat. Adapun Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada praktikum ini, digunakan beberapa bahan dan alat. Adapun  bahan

 bahan yang yang digunakan digunakan adalah adalah daun daun tanaman tanaman dan dan kertas. kertas. Alat-alat Alat-alat yang yang digunakan digunakan adalahadalah  pensil, penggaris, timbangan elektrik/ digital, gun

 pensil, penggaris, timbangan elektrik/ digital, gunting, penghapus, dan kalkulator.ting, penghapus, dan kalkulator.

Dalam praktikum ini, dilakukan dua macam pengamatan utama untuk melakukan Dalam praktikum ini, dilakukan dua macam pengamatan utama untuk melakukan analisis pertumbuhan tanaman yaitu pengamatan luas daun dan bobot kering. Luas daun analisis pertumbuhan tanaman yaitu pengamatan luas daun dan bobot kering. Luas daun diamati dengan menggunakan metode penimbangan. Untuk mencari luas

diamati dengan menggunakan metode penimbangan. Untuk mencari luas daun dengan metodedaun dengan metode  penimbangan

 penimbangan perlu perlu digunakan digunakan kertas kertas yang yang seragam. seragam. Seluruh Seluruh daun daun yang yang dipanen dipanen digambardigambar  pada

 pada kertas, kertas, dipotong dipotong kemudian kemudian ditimbang, ditimbang, misalnya misalnya beratnya beratnya a a gram. gram. Kertas Kertas yang yang samasama dipotong dengan ukuran misalnya 10 x 10 cm, kemudian ditimbang, bobotnya misalnya b dipotong dengan ukuran misalnya 10 x 10 cm, kemudian ditimbang, bobotnya misalnya b gram sehingga:

gram sehingga:

Luas Daun = a/b x 100 cm2. Luas Daun = a/b x 100 cm2.

Pengamatan bonot kering tanaman dilakukan untuk semua organ tanaman, tetapi biasanya Pengamatan bonot kering tanaman dilakukan untuk semua organ tanaman, tetapi biasanya tidak termasuk akar. Bobot kering diperoleh dengan mengeringkan dalam oven pada suhu tidak termasuk akar. Bobot kering diperoleh dengan mengeringkan dalam oven pada suhu 65-85

85 ᵒᵒC selama 48 jam. Kemudian pengamatan cahaya matahari dapat dilakukan dengan tubeC selama 48 jam. Kemudian pengamatan cahaya matahari dapat dilakukan dengan tube

solarimeter yang langsung menunjukkan persentase cahaya yang diteruskan, tetapi bila tidak solarimeter yang langsung menunjukkan persentase cahaya yang diteruskan, tetapi bila tidak ada dapat digunakan lightmeter. Analisis pertumbuhan tanaman dapat dibuat

ada dapat digunakan lightmeter. Analisis pertumbuhan tanaman dapat dibuat secara individualsecara individual misalnya RGR, LAR, SLA, SLW, NAR, dan HI, tetapi dapat pula dilakukan terhadap misalnya RGR, LAR, SLA, SLW, NAR, dan HI, tetapi dapat pula dilakukan terhadap  populasi

 populasi tanaman tanaman meliputi meliputi CGR, CGR, LAR, LAR, SLA, SLA, SLW, SLW, NAR, NAR, LAI, LAI, HI, HI, dan dan LI. LI. Berikut Berikut adalahadalah  persamaan untuk setiap variabel analisis pertumbuhan tanaman.

 persamaan untuk setiap variabel analisis pertumbuhan tanaman.

1.

1. Relative Growth Rate Relative Growth Rate (RGR) = Laju Pertumbuhan Nisbi (LPN) (RGR) = Laju Pertumbuhan Nisbi (LPN)

RGR = ln W2

RGR = ln W2 –  –  ln  ln W1 W1 g/g/minggug/g/minggu

T2 - T1 T2 - T1

2.

2. Leaf Area Ratio Leaf Area Ratio (LAR) = Nisbah Luas Daun (NLD) (LAR) = Nisbah Luas Daun (NLD)

LAR

LAR = L= La a cm2/gcm2/g

W W

(8)

3.

3. Specific Leaf AreaSpecific Leaf Area (SLA) = Luas Daun Khas (LDK) (SLA) = Luas Daun Khas (LDK)

SLA

SLA = L= La a cm2/gcm2/g

Lw Lw

4.

4. Specific Leaf Weight Specific Leaf Weight  (SLW) = Bobot Daun Khas (BDK) (SLW) = Bobot Daun Khas (BDK)

SLW

SLW = = Lw Lw cm2/gcm2/g

La La

5.

5. Net Assimilation Rate Net Assimilation Rate (NAR) = Laju Asimilasi Bersih (LAB) (NAR) = Laju Asimilasi Bersih (LAB)

 NAR = W2 - W1

 NAR = W2 - W1 x ln La2x ln La2 –  – ln Lln La1 a1 g/cm2/minggug/cm2/minggu

T2

T2 - - T1 T1 La2La2 –  –  La1 La1

6.

6. Leaf Area Index Leaf Area Index (LAI) = Indeks Luas Daun (ILD) (LAI) = Indeks Luas Daun (ILD)

LAI = La LAI = La

Ga Ga

7.

7. Crop Growth RateCrop Growth Rate (CGR) = Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT) (CGR) = Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT)

CGR

CGR = = 1 1 x x W2W2 –  – W1 W1 kg/m2/minggukg/m2/minggu

Ga T2 Ga T2 –  –  T1 T1

8.

8. Harvest Index Harvest Index (HI) = Indeks Panen (IP) (HI) = Indeks Panen (IP)

HI

HI = = WeWe

W W

9.

9. Light Interception Light Interception (LI) = Penerusan Cahaya (PC) (LI) = Penerusan Cahaya (PC)

LI =

LI = 100%- (Cb 100%- (Cb x 100%)x 100%)

Ca Ca

(9)

Keterangan: Keterangan: La = Luas daun La = Luas daun Lw = Bobot daun Lw = Bobot daun Ga = Luas tanah Ga = Luas tanah T = Waktu T = Waktu

W = Bobot kering total W = Bobot kering total

We = Berat kering hasil (ekonomis) We = Berat kering hasil (ekonomis)

Cb = Cahaya di bawah tajuk Cb = Cahaya di bawah tajuk

Ca = Cahaya di atas tajuk Ca = Cahaya di atas tajuk

(10)

IV. HASIL PENGAMATAN IV. HASIL PENGAMATAN

4.1. Berat Kering Total (

4.1. Berat Kering Total (gram) Tanaman Tomat Umur 2, 6, gram) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuandan 12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik

Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur Pindah Tanam Umur Pindah Tanam 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2 minggu

Tanaman umur 2 minggu Kontrol

Kontrol 0,54 0,54 1,07 1,07 1,071,07 Hitam

Hitam perak perak 0,83 0,83 0,60 0,60 1,711,71 Biru Biru 0,59 0,59 0,90 0,90 1,431,43 Merah Merah 0,53 0,53 0,98 0,98 1,131,13 Putih Putih 0,33 0,33 0,90 0,90 0,610,61 Tanaman umur 6 minggu

Tanaman umur 6 minggu Kontrol

Kontrol 42,58 42,58 57,89 57,89 28,2928,29 Hitam

Hitam perak perak 81,94 81,94 66,38 66,38 101,86101,86 Biru Biru 50,53 50,53 69,32 69,32 75,0675,06 Merah Merah 58,40 58,40 51,24 51,24 85,0385,03 Putih Putih 65,13 65,13 104,44 104,44 61,1361,13 Tanaman umur 12 minggu

Tanaman umur 12 minggu Kontrol

Kontrol 41,64 41,64 59,62 59,62 43,1743,17 Hitam

Hitam perak perak 90,17 90,17 113,44 113,44 109,74109,74 Biru Biru 64,64 64,64 65,04 65,04 95,1095,10 Merah Merah 58,84 58,84 81,42 81,42 92,8492,84 Putih Putih 83,17 83,17 99,20 99,20 94,6594,65

(11)

4.2. Luas Daun (cm2) Tanaman Tomat Umur

4.2. Luas Daun (cm2) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perla2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan Umurkuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik

Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2 minggu

Tanaman umur 2 minggu Kontrol

Kontrol 84 84 144 144 141141

Hitam

Hitam perak perak 141 141 132 132 219219 Biru Biru 84 84 141 141 216216 Merah Merah 102 102 126 126 162162 Putih Putih 42 42 111 111 9090

Tanaman umur 6 minggu Tanaman umur 6 minggu Kontrol

Kontrol 1920 1920 2130 2130 10501050 Hitam

Hitam perak perak 4320 4320 3060 3060 43204320 Biru Biru 1680 1680 2580 2580 28802880 Merah Merah 2400 2400 2160 2160 30003000 Putih Putih 2610 2610 4200 4200 24302430 Tanaman umur 12 minggu

Tanaman umur 12 minggu Kontrol

Kontrol 870 870 1500 1500 12001200 Hitam

Hitam perak perak 2670 2670 3180 3180 26102610 Biru Biru 1440 1440 1620 1620 19201920 Merah Merah 1260 1260 2340 2340 22502250 Putih Putih 1650 1650 1890 1890 21902190

(12)

4.3. Berat Kering (gram) Daun Tanaman

4.3. Berat Kering (gram) Daun Tanaman Tomat Umur 2, 6, 12 Minggu Pada Tomat Umur 2, 6, 12 Minggu Pada Perlakuan UmurPerlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik

Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2 minggu

Tanaman umur 2 minggu Kontrol

Kontrol 0,23 0,23 0,46 0,46 0,390,39 Hitam

Hitam perak perak 0,31 0,31 0,27 0,27 0,480,48 Biru Biru 0,22 0,22 0,30 0,30 0,430,43 Merah Merah 0,26 0,26 0,34 0,34 0,380,38 Putih Putih 0,13 0,13 0,25 0,25 0,190,19 Tanaman umur 6 minggu

Tanaman umur 6 minggu Kontrol

Kontrol 19,28 19,28 26,92 26,92 12,2212,22 Hitam

Hitam perak perak 41,00 41,00 30,60 30,60 36,6336,63 Biru Biru 18,80 18,80 23,99 23,99 32,6932,69 Merah Merah 24,70 24,70 16,80 16,80 28,5628,56 Putih Putih 30,46 30,46 42,08 42,08 26,9726,97 Tanaman umur 12 minggu

Tanaman umur 12 minggu Kontrol

Kontrol 12,30 12,30 27,96 27,96 18,8618,86 Hitam

Hitam perak perak 28,78 28,78 40,64 40,64 37,3837,38 Biru Biru 23,18 23,18 23,00 23,00 37,1137,11 Merah Merah 16,78 16,78 31,24 31,24 34,0734,07 Putih Putih 22,67 22,67 31,58 31,58 28,3628,36

(13)

4.4. Berat Kering Hasil 4.4. Berat Kering Hasil

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Kontrol Kontrol 8,76 8,76 13,13 13,13 17,2617,26 Hitam

Hitam perak perak 29,62 29,62 26,52 26,52 27,8527,85 Biru Biru 20,40 20,40 17,98 17,98 29,6329,63 Merah Merah 23,52 23,52 19,57 19,57 26,8426,84 Putih Putih 26,42 26,42 7,83 7,83 28,5628,56

4.5. Nisbah Luas Daun (NLD) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan 4.5. Nisbah Luas Daun (NLD) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (cm2/g).

Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (cm2/g).

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam

Rerata Rerata 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2 minggu

Tanaman umur 2 minggu Kontrol

Kontrol 155,56 155,56 134,58 134,58 131,78 131,78 140,64140,64 Hitam

Hitam perak perak 169,88 169,88 220,00 220,00 128,07 128,07 172,65172,65 Biru Biru 142,37 142,37 156,67 156,67 151,05 151,05 150,03150,03 Merah Merah 192,45 192,45 128,57 128,57 143,36 143,36 154,80154,80 Putih Putih 127,27 127,27 123,33 123,33 147,54 147,54 132,72132,72 Rerata Rerata 157,51 157,51 152,63 152,63 140,36 140,36 150,17150,17 Tanaman umur 6 minggu

Tanaman umur 6 minggu Kontrol

Kontrol 45,09 45,09 36,79 36,79 37,12 37,12 39,6739,67 Hitam

Hitam perak perak 52,72 52,72 46,10 46,10 42,41 42,41 47,0847,08 Biru Biru 33,25 33,25 37,22 37,22 38,37 38,37 36,2836,28 Merah Merah 41,10 41,10 42,15 42,15 35,28 35,28 39,5139,51 Putih Putih 40,07 40,07 40,21 40,21 39,75 39,75 40,0140,01 Rerata Rerata 42,45 42,45 40,50 40,50 38,59 38,59 40,5140,51 Tanaman umur 12 minggu

Tanaman umur 12 minggu Kontrol

Kontrol 20,89 20,89 25,16 25,16 27,80 27,80 24,6224,62 Hitam

Hitam perak perak 29,61 29,61 28,03 28,03 23,78 23,78 27,1427,14 Biru Biru 22,28 22,28 24,91 24,91 20,19 20,19 22,4622,46 Merah Merah 21,41 21,41 28,74 28,74 24,24 24,24 24,8024,80 Putih Putih 19,84 19,84 19,05 19,05 23,14 23,14 20,6820,68 Rerata Rerata 22,81 22,81 25,18 25,18 23,83 23,83 23,9423,94

(14)

4.6. Luas Daun Khas (LDK) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan 4.6. Luas Daun Khas (LDK) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (cm2/g)

Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (cm2/g)

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam

Rerata Rerata 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2 minggu

Tanaman umur 2 minggu Kontrol

Kontrol 365,22 365,22 313,04 313,04 361,54 361,54 346,60346,60 Hitam

Hitam perak perak 454,84 454,84 488,89 488,89 456,25 456,25 466,66466,66 Biru Biru 381,82 381,82 470,00 470,00 502,33 502,33 451,38451,38 Merah Merah 392,31 392,31 370,59 370,59 426,32 426,32 396,40396,40 Putih Putih 323,08 323,08 444,00 444,00 473,68 473,68 413,59413,59 Rerata Rerata 383,45 383,45 417,30 417,30 444,02 444,02 414,93414,93 Tanaman umur 6 minggu

Tanaman umur 6 minggu Kontrol

Kontrol 99,59 99,59 79,12 79,12 85,92 85,92 88,2188,21 Hitam

Hitam perak perak 105,37 105,37 100,00 100,00 117,94 117,94 107,77107,77 Biru Biru 89,36 89,36 107,54 107,54 88,10 88,10 95,0095,00 Merah Merah 97,17 97,17 128,57 128,57 105,04 105,04 110,26110,26 Putih Putih 85,69 85,69 99,81 99,81 90,10 90,10 91,8791,87 Rerata Rerata 95,43 95,43 103,01 103,01 97,42 97,42 98,6298,62 Tanaman umur 12 minggu

Tanaman umur 12 minggu Kontrol

Kontrol 70,73 70,73 53,65 53,65 63,63 63,63 62,6762,67 Hitam

Hitam perak perak 92,77 92,77 78,25 78,25 69,82 69,82 80,2880,28 Biru Biru 62,12 62,12 70,43 70,43 51,74 51,74 61,4361,43 Merah Merah 75,09 75,09 74,90 74,90 66,04 66,04 72,0172,01 Putih Putih 72,78 72,78 59,85 59,85 77,22 77,22 69,9569,95 Rerata Rerata 74,70 74,70 67,42 67,42 65,69 65,69 69,2769,27

(15)

4.7. Bobot Daun Khas (BDK) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan 4.7. Bobot Daun Khas (BDK) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (mg/cm2)

Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (mg/cm2)

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam

Rerata Rerata 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2 minggu

Tanaman umur 2 minggu Kontrol

Kontrol 2,74 2,74 3,19 3,19 2,76 2,76 2,892,89 Hitam

Hitam perak perak 2,20 2,20 2,04 2,04 2,19 2,19 2,142,14 Biru Biru 2,62 2,62 2,13 2,13 1,99 1,99 2,252,25 Merah Merah 2,55 2,55 2,69 2,69 2,34 2,34 2,532,53 Putih Putih 3,10 3,10 2,25 2,25 2,11 2,11 2,492,49 Rerata Rerata 2,64 2,64 2,46 2,46 2,28 2,28 2,462,46 Tanaman umur 6 minggu

Tanaman umur 6 minggu Kontrol

Kontrol 10,04 10,04 12,64 12,64 11,64 11,64 11,4411,44 Hitam

Hitam perak perak 9,49 9,49 10,00 10,00 8,48 8,48 9,329,32 Biru Biru 11,19 11,19 9,30 9,30 11,35 11,35 10,6110,61 Merah Merah 10,29 10,29 7,78 7,78 9,52 9,52 9,239,23 Putih Putih 11,67 11,67 10,02 10,02 11,10 11,10 10,9310,93 Rerata Rerata 10,53 10,53 9,95 9,95 10,42 10,42 10,3010,30 Tanaman umur 12 minggu

Tanaman umur 12 minggu

Kontrol

Kontrol 13,83 13,83 18,64 18,64 15,71 15,71 16,0616,06 Hitam

Hitam perak perak 10,78 10,78 12,78 12,78 14,32 14,32 12,6212,62 Biru Biru 16,10 16,10 14,19 14,19 19,32 19,32 16,5316,53 Merah Merah 13,32 13,32 13,35 13,35 15,14 15,14 13,9313,93 Putih Putih 13,74 13,74 16,70 16,70 12,95 12,95 14,4614,46 Rerata Rerata 13,56 13,56 15,13 15,13 15,48 15,48 14,7214,72

(16)

4.8. Laju Asimilasi Bersih (LAB) Tanaman Tomat Umur 2-6, dan 6-12 Minggu Pada 4.8. Laju Asimilasi Bersih (LAB) Tanaman Tomat Umur 2-6, dan 6-12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (g/cm2/minggu)

Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (g/cm2/minggu)

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam

Rerata Rerata 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2-6 minggu

Tanaman umur 2-6 minggu Kontrol

Kontrol 17,90 17,90 19,26 19,26 15,03 15,03 17,3917,39 Hitam

Hitam perak perak 16,60 16,60 17,65 17,65 18,21 18,21 17,4917,49 Biru Biru 23,43 23,43 20,38 20,38 17,89 17,89 20,5720,57 Merah Merah 19,89 19,89 17,55 17,55 21,58 21,58 19,6719,67 Putih Putih 26,05 26,05 23,01 23,01 21,31 21,31 23,4623,46 Rerata Rerata 20,77 20,77 19,57 19,57 18,80 18,80 19,7219,72 Tanaman umur 6-12 minggu

Tanaman umur 6-12 minggu Kontrol

Kontrol -0,12 -0,12 0,16 0,16 2,21 2,21 0,750,75 Hitam

Hitam perak perak 0,39 0,39 2,51 2,51 0,39 0,39 1,091,09 Biru Biru 1,51 1,51 -0,34 -0,34 1,41 1,41 0,860,86 Merah Merah 0,04 0,04 2,24 2,24 0,49 0,49 0,920,92 Putih Putih 1,44 1,44 -0,31 -0,31 2,38 2,38 1,171,17 Rerata Rerata 0,65 0,65 0,85 0,85 1,38 1,38 0,960,96

(17)

4.9. Indeks Luas Daun (ILD) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan 4.9. Indeks Luas Daun (ILD) Tanaman Tomat Umur 2, 6, dan 12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (cm2/g)

Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (cm2/g)

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam

Rerata Rerata 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2 minggu

Tanaman umur 2 minggu Kontrol

Kontrol 0,028 0,028 0,048 0,048 0,047 0,047 0,0410,041 Hitam

Hitam perak perak 0,047 0,047 0,044 0,044 0,073 0,073 0,0550,055 Biru Biru 0,028 0,028 0,047 0,047 0,072 0,072 0,0490,049 Merah Merah 0,034 0,034 0,042 0,042 0,054 0,054 0,0430,043 Putih Putih 0,014 0,014 0,037 0,037 0,030 0,030 0,0270,027 Rerata Rerata 0,030 0,030 0,044 0,044 0,055 0,055 0,0430,043 Tanaman umur 6 minggu

Tanaman umur 6 minggu Kontrol

Kontrol 0,640 0,640 0,710 0,710 0,350 0,350 0,5670,567 Hitam

Hitam perak perak 1,440 1,440 1,020 1,020 1,440 1,440 1,3001,300 Biru Biru 0,560 0,560 0,860 0,860 0,960 0,960 0,7930,793 Merah Merah 0,800 0,800 0,720 0,720 1,000 1,000 0,8400,840 Putih Putih 0,870 0,870 1,400 1,400 0,810 0,810 1,0271,027 Rerata Rerata 0,862 0,862 0,942 0,942 0,912 0,912 0,9050,905 Tanaman umur 12 minggu

Tanaman umur 12 minggu Kontrol

Kontrol 0,290 0,290 0,500 0,500 0,400 0,400 0,3970,397 Hitam

Hitam perak perak 0,890 0,890 1,060 1,060 0,870 0,870 0,9400,940 Biru Biru 0,480 0,480 0,540 0,540 0,640 0,640 0,5530,553 Merah Merah 0,420 0,420 0,780 0,780 0,750 0,750 0,6500,650 Putih Putih 0,550 0,550 0,630 0,630 0,730 0,730 0,6370,637 Rerata Rerata 0,526 0,526 0,702 0,702 0,678 0,678 0,6350,635

(18)

4.10. Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT) Tanaman Tomat Umur 2-6 dan 6-12 Minggu Pada 4.10. Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT) Tanaman Tomat Umur 2-6 dan 6-12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (g/m2/minggu)

Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik (g/m2/minggu)

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam

Rerata Rerata 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 2-6 minggu

Tanaman umur 2-6 minggu Kontrol

Kontrol 35,00 35,00 47,30 47,30 22,66 22,66 34,9934,99 Hitam

Hitam perak perak 67,52 67,52 54,76 54,76 83,37 83,37 68,5568,55 Biru Biru 41,58 41,58 56,96 56,96 61,30 61,30 53,2853,28 Merah Merah 48,18 48,18 41,84 41,84 69,85 69,85 53,2953,29 Putih Putih 53,95 53,95 86,20 86,20 50,38 50,38 63,5163,51 Rerata Rerata 49,24 49,24 57,41 57,41 57,51 57,51 54,7254,72 Tanaman umur 6-12 minggu

Tanaman umur 6-12 minggu Kontrol

Kontrol -0,52 -0,52 0,96 0,96 8,26 8,26 2,902,90 Hitam

Hitam perak perak 4,57 4,57 26,12 26,12 4,37 4,37 11,6911,69 Biru Biru 7,83 7,83 -2,38 -2,38 11,12 11,12 5,525,52 Merah Merah 0,24 0,24 16,75 16,75 4,33 4,33 7,117,11 Putih Putih 10,01 10,01 -2,91 -2,91 8,60 8,60 8,578,57 Rerata Rerata 4,42 4,42 7,71 7,71 9,34 9,34 7,167,16

4.11. Indeks Panen (IP) Tanaman Tomat Umur 12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah 4.11. Indeks Panen (IP) Tanaman Tomat Umur 12 Minggu Pada Perlakuan Umur Pindah Tanam dan Warna Mulsa Plastik

Tanam dan Warna Mulsa Plastik

Perlakuan Mulsa Perlakuan Mulsa

Umur pindah tanam Umur pindah tanam

Rerata Rerata 2 2 minggu minggu 3 3 minggu minggu 4 4 minggu minggu Tanaman umur 12minggu

Tanaman umur 12minggu Kontrol

Kontrol 0,2104 0,2104 0,2202 0,2202 0,3998 0,3998 0,27680,2768 Hitam

Hitam perak perak 0,3285 0,3285 0,2338 0,2338 0,2538 0,2538 0,270,27 Biru Biru 0,3156 0,3156 0,2764 0,2764 0,3116 0,3116 0,300,30 Merah Merah 0,3997 0,3997 0,2404 0,2404 0,2891 0,2891 0,310,31 Putih Putih 0,3177 0,3177 0,0789 0,0789 0,3017 0,3017 0,230,23 Rerata Rerata 0,3144 0,3144 0,2099 0,2099 0,3112 0,3112 0,27850,2785

(19)

V. PEMBAHASAN V. PEMBAHASAN

Tiap-tiap organisme dalam hidupnya mengalami proses perubahan biologis. Tiap-tiap organisme dalam hidupnya mengalami proses perubahan biologis. Perubahan tersebut terjadi disebabkan semua organisme mengalami pertumbuhan dan Perubahan tersebut terjadi disebabkan semua organisme mengalami pertumbuhan dan  perkembangan.

 perkembangan. Berlangsungnya Berlangsungnya proses proses perubahan perubahan biologis biologis dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh tersedianyatersedianya faktor-faktor pendukung. Perubahan tanaman kecil menjadi tanaman dewasa dan faktor-faktor pendukung. Perubahan tanaman kecil menjadi tanaman dewasa dan menghasilkan buah berawal dari satu

menghasilkan buah berawal dari satu selsel zigot menjadi embrio, kemudian menjadi satuzigot menjadi embrio, kemudian menjadi satu individu yang mempunyai

individu yang mempunyai akar, akar, batang, dan daun.Demikian pula hewan, tumbuh dari satu sel batang, dan daun.Demikian pula hewan, tumbuh dari satu sel zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi satu individu lengkap dengan zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi satu individu lengkap dengan organ-organ yang dimiliki, seperti kaki, kepala,

organ yang dimiliki, seperti kaki, kepala, dan tangan. Peristiwa perubahan biologi yang terjadidan tangan. Peristiwa perubahan biologi yang terjadi  pada

 pada makhluk makhluk hidup hidup yang yang berupa berupa pertambahan pertambahan ukuran ukuran (volume, (volume, massa, massa, dan dan tinggi) tinggi) yangyang  bersifat irreversibel disebut

 bersifat irreversibel disebut pertumbuhan pertumbuhan..

Dalam suatu penelitian, seorang peneliti tidak hanya berkepentingan dengan hasil Dalam suatu penelitian, seorang peneliti tidak hanya berkepentingan dengan hasil akhir saja, tetapi juga berkepentingan dengan proses yang terjadi sebelumnya, karena tentu akhir saja, tetapi juga berkepentingan dengan proses yang terjadi sebelumnya, karena tentu saja proses tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir saja proses tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir yang berupa hasil ekonomis. Suatu pendekatan untuk dapat menganalisis faktor yang dapat yang berupa hasil ekonomis. Suatu pendekatan untuk dapat menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman sebagai suatu proses penimbunan hasil mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman sebagai suatu proses penimbunan hasil fotosintesis adalah Analisis Pertumbuhan Tanaman (APT).

fotosintesis adalah Analisis Pertumbuhan Tanaman (APT).

Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan

diukur serta dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju tercapainyaadalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan. kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Pertumbuhan pada tumbuhan terutama terjadi pada jaringan

Pertumbuhan pada tumbuhan terutama terjadi pada jaringan meristemmeristem (ujung akar, ujung(ujung akar, ujung  batang, dan ujung kuncup). Tumb

 batang, dan ujung kuncup). Tumbuhan monokotil tumbuh denguhan monokotil tumbuh dengan cara penebalan karena tidakan cara penebalan karena tidak mempunyai kambium, sedangkan tumbuhan dikotil pertumbuhan terjadi karena adanya mempunyai kambium, sedangkan tumbuhan dikotil pertumbuhan terjadi karena adanya aktivitas kambium. Kambium memegang peranan penting untuk pertumbuhan diameter aktivitas kambium. Kambium memegang peranan penting untuk pertumbuhan diameter  batang.Kambium

 batang.Kambium tumbuh tumbuh ke ke dalam dalam membentuk membentuk xilem xilem (kayu), (kayu), ke ke arah arah luar luar membentukmembentuk floem.Dalam pertumbuhan dan perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan floem.Dalam pertumbuhan dan perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel.

diferensiasi sel.

Perubahan terjadi selama masa pertumbuhan menuju pada satu proses kedewasaan Perubahan terjadi selama masa pertumbuhan menuju pada satu proses kedewasaan sehingga terbentuk organ-organ yang mempunya

sehingga terbentuk organ-organ yang mempunya i strukturi struktur dan fungsi yang berbeda. Sebagaidan fungsi yang berbeda. Sebagai contoh, pertumbuhan tanaman membentuk akar, batang, dan daun.Peristiwa perubahan yang contoh, pertumbuhan tanaman membentuk akar, batang, dan daun.Peristiwa perubahan yang

(20)

demikian disebut diferensiasi.Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak demikian disebut diferensiasi.Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak  pada

 pada struktur struktur dan dan fungsi fungsi masing-masing masing-masing organ, organ, sehingga sehingga perubahan perubahan yang yang terjadi terjadi padapada organisme tersebut makin kompleks. Proses perubahan biologis seperti inipun disebut organisme tersebut makin kompleks. Proses perubahan biologis seperti inipun disebut  perkembangan.

 perkembangan.

Pengertian pertumbuhan membutuhkan ukuran secara tepat dan dapat dibaca dengan Pengertian pertumbuhan membutuhkan ukuran secara tepat dan dapat dibaca dengan  bentuk

 bentuk kuantitatif kuantitatif yang yang dapat dapat diukur. diukur. Analisis Analisis pertumbuhan pertumbuhan merupakan merupakan suatu suatu cara cara untukuntuk mengikuti dinamika fotosisntesis yang diukur oleh produksi bahan kering. Pertumbuhan mengikuti dinamika fotosisntesis yang diukur oleh produksi bahan kering. Pertumbuhan tanaman dapat diukur tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman, yaitu dengan pengukuran tanaman dapat diukur tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman, yaitu dengan pengukuran tinggi dan jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan secara kuantitatif. Akumulasi tinggi dan jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan secara kuantitatif. Akumulasi  bahan kering sangat disukai sebagai uku

 bahan kering sangat disukai sebagai ukuran pertumbuhanran pertumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam dan luar. Faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dan luar. Faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dalam

dalam gengen dan zat pengatur tumbuh yang merangsang pertumbuhan. Adapun faktordan zat pengatur tumbuh yang merangsang pertumbuhan. Adapun faktor lingkungan merupakan faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan. Kemudian, potensi lingkungan merupakan faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan. Kemudian, potensi genetik hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan genetik hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian, sifat yang tampak pada tumbuhan dan hewan merupakan hasil interaksi antara demikian, sifat yang tampak pada tumbuhan dan hewan merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan secara bersama-sama.

faktor genetik dengan faktor lingkungan secara bersama-sama.

Bagan alir hubungan antar variabel analisis pertumbuhan tanaman adalah sebagai Bagan alir hubungan antar variabel analisis pertumbuhan tanaman adalah sebagai  berikut:  berikut: We We W x HI W x HI CGR x Umur (T) CGR x Umur (T) LI LI LAI x NAR LAI x NAR SLW SLW

(21)

Hubungan antar variabel variabel tersebut adalah semakin tinggi nilai bobot luas daun Hubungan antar variabel variabel tersebut adalah semakin tinggi nilai bobot luas daun yang menggambarkan ketebalan daun sehingga daun yang semakin tebal akan menyebabkan yang menggambarkan ketebalan daun sehingga daun yang semakin tebal akan menyebabkan kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun tiap kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun tiap satuan waktu tinggi pula. Semakin tinggi nilai LAB dan indeks luas daun dan adanya satuan waktu tinggi pula. Semakin tinggi nilai LAB dan indeks luas daun dan adanya  pengaruh

 pengaruh cahaya cahaya matahari matahari yang yang optimum optimum akan akan menyebabkan menyebabkan kemampuan kemampuan tanamantanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas lahan tiap satuan waktu akan menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas lahan tiap satuan waktu akan semakin tinggi pula. Semakin tinggi nilai LPT diikuti umur tanaman yang optimal akan semakin tinggi pula. Semakin tinggi nilai LPT diikuti umur tanaman yang optimal akan menghasilkan berat kering total yang tinggi pula. Semakin tinggi berat kering total yang menghasilkan berat kering total yang tinggi pula. Semakin tinggi berat kering total yang dihasilkan dan diikuti dengan kemampuan tanaman menyalurkan asimilat yang tinggi akan dihasilkan dan diikuti dengan kemampuan tanaman menyalurkan asimilat yang tinggi akan menghasilkan berat kering ekonomis yang tinggi pula.

menghasilkan berat kering ekonomis yang tinggi pula.

1.

1.  Nisbah Luas Daun (NLD) Nisbah Luas Daun (NLD)

1.1. Perlakuan Umur Pindah Tanam 2 Minggu 1.1. Perlakuan Umur Pindah Tanam 2 Minggu

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu nisbah luas daun Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu nisbah luas daun  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna merah merah memiliki memiliki nilai nilai NLD NLD yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 192,45 192,45 cm2/gcm2/g dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan nisbah luas daun pada mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan nisbah luas daun pada  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak perak memiliki memiliki NLD NLD yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 52,72 52,72 cm2/gcm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna  putih.

 putih. Sedangkan Sedangkan pada pada saat saat umur umur tanaman tanaman 12 12 minggu minggu juga juga menunjukkan menunjukkan nisbah nisbah luas luas daundaun  pada

 pada perlakuan perlakuan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak perak memiliki memiliki NLD NLD yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 29,61 29,61 cm2/gcm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna  putih.

 putih.

1.2. Perlakuan Umur Pindah Tanam 3 Minggu 1.2. Perlakuan Umur Pindah Tanam 3 Minggu

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu nisbah luas daun Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu nisbah luas daun  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak perak memiliki memiliki nilai nilai NLD NLD yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 220 220 cm2/gcm2/g dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan nisbah luas daun pada warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan nisbah luas daun pada  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak perak memiliki memiliki NLD NLD yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 46,10 46,10 cm2/gcm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna  putih.

 putih. Sedangkan Sedangkan pada pada saat saat umur umur tanaman tanaman 12 12 minggu minggu menunjukkan menunjukkan nisbah nisbah luas luas daun daun padapada  perlakuan mulsa

 perlakuan mulsa warna merah warna merah memiliki Nmemiliki NLD yang teLD yang tertinggi yaitu rtinggi yaitu 28,74 cm2/g dibandingkan28,74 cm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih.

(22)

1.3. Perlakuan Umur pindah tanam 4 minggu 1.3. Perlakuan Umur pindah tanam 4 minggu

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu nisbah luas daun Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu nisbah luas daun  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna biru biru memiliki memiliki nilai nilai NLD NLD yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 151,05 151,05 cm2/gcm2/g dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna hitam perak, dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna hitam perak, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan nisbah luas daun dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan nisbah luas daun  pada

 pada perlakuan perlakuan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak perak memiliki memiliki NLD NLD yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 42,41 42,41 cm2/gcm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna  putih.

 putih. Sedangkan Sedangkan pada pada saat saat umur umur tanaman tanaman 12 12 minggu minggu menunjukkan menunjukkan nisbah nisbah luas luas daun daun padapada  perlakuan

 perlakuan kontrol kontrol memiliki memiliki NLD NLD yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 27,80 27,80 cm2/g cm2/g dibandingkan dibandingkan perlakuanperlakuan mulsa warna merah, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan mulsa warna mulsa warna merah, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan mulsa warna  putih.

 putih.

2.

2. Luas Daun Khas (LDK)Luas Daun Khas (LDK)

2.1. Perlakuan Umur Pindah Tanam 2 Minggu 2.1. Perlakuan Umur Pindah Tanam 2 Minggu

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu luas daun khas perlakuan Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu luas daun khas perlakuan mulsa warna hitam perak memiliki nilai LDK yang tertinggi yaitu 454,84 cm2/g mulsa warna hitam perak memiliki nilai LDK yang tertinggi yaitu 454,84 cm2/g dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan luas daun khas pada warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan luas daun khas pada  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak perak memiliki memiliki LDK LDK yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 105,37 105,37 cm2/gcm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna  putih. Sedangkan pada saat

 putih. Sedangkan pada saat umur tanaman 12 miumur tanaman 12 minggu juga menunjukkan luas daun khas nggu juga menunjukkan luas daun khas padapada  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak perak memiliki memiliki LDK LDK yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 92,77 92,77 cm2/gcm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna  putih.

 putih.

2.2. Perlakuan Umur Pindah Tanam 3 Minggu 2.2. Perlakuan Umur Pindah Tanam 3 Minggu Dari hasil percobaan dapat d

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur ilihat bahwa pada saat umur 2 minggu 2 minggu luas daun khas luas daun khas perlakuanperlakuan mulsa warna hitam perak memiliki nilai LDK yang tertinggi yaitu 488,89 cm2/g mulsa warna hitam perak memiliki nilai LDK yang tertinggi yaitu 488,89 cm2/g dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan luas daun khas pada warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan luas daun khas pada  perlakuan mulsa warna merah memiliki LDK yang tertinggi yaitu 128,57 cm2/g dibanding  perlakuan mulsa warna merah memiliki LDK yang tertinggi yaitu 128,57 cm2/g dibandingkankan

kontrol, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. kontrol, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur tanaman 12 minggu menunjukkan luas daun khas pada perlakuan Sedangkan pada saat umur tanaman 12 minggu menunjukkan luas daun khas pada perlakuan mulsa warna hitam perak memiliki LDK yang tertinggi yaitu 78,25 cm2/g dibandingkan mulsa warna hitam perak memiliki LDK yang tertinggi yaitu 78,25 cm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih.

(23)

2.3. Perlakuan Umur Pindah Tanam 4 Minggu 2.3. Perlakuan Umur Pindah Tanam 4 Minggu

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu luas daun khas perlakuan Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu luas daun khas perlakuan mulsa warna biru memiliki nilai LDK yang tertinggi yaitu 502,33 cm2/g dibandingkan mulsa warna biru memiliki nilai LDK yang tertinggi yaitu 502,33 cm2/g dibandingkan  perlakuan kontrol, perlakuan mulsa

 perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna merah, mulsa warna hitam perak, dan warna hitam perak, dan mulsa warnamulsa warna  putih.

 putih. Sedangkan Sedangkan pada pada saat saat umur umur 6 6 minggu minggu menunjukkan menunjukkan luas luas daun daun khas khas pada pada perlakuanperlakuan mulsa warna hitam perak memiliki LDK yang tertinggi yaitu 117,94 cm2/g dibandingkan mulsa warna hitam perak memiliki LDK yang tertinggi yaitu 117,94 cm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan  pada saat

 pada saat umur tanaman 12 umur tanaman 12 minggu menunjukkan luas daun khas minggu menunjukkan luas daun khas pada perlakuan mulsa pada perlakuan mulsa putihputih memiliki LDK yang tertinggi yaitu 77,22 cm2/g dibandingkan perlakuan mulsa warna merah, memiliki LDK yang tertinggi yaitu 77,22 cm2/g dibandingkan perlakuan mulsa warna merah,  perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan

 perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan kontrol.kontrol.

3.

3. Bobot Daun Khas (BDK)Bobot Daun Khas (BDK)

Bobot daun khas (BDK) adalah bobot daun tiap satuan luas daun, menggambarkan Bobot daun khas (BDK) adalah bobot daun tiap satuan luas daun, menggambarkan ketebalan daun (g/dm2).

ketebalan daun (g/dm2).

3.1. Perlakuan Umur Pindah Tanam 2 Minggu 3.1. Perlakuan Umur Pindah Tanam 2 Minggu Dari hasil percobaan dapat

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu bobot daun khas perlakuanumur 2 minggu bobot daun khas perlakuan mulsa warna putih memiliki nilai BDK yang tertinggi yaitu 3,095 cm2/g dibandingkan mulsa warna putih memiliki nilai BDK yang tertinggi yaitu 3,095 cm2/g dibandingkan  perlakuan

 perlakuan kontrol, kontrol, perlakuan perlakuan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak, perak, mulsa mulsa warna warna biru, biru, dan dan mulsa mulsa warnawarna merah. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan bobot daun khas pada perlakuan merah. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan bobot daun khas pada perlakuan mulsa warna putih memiliki BDK yang tertinggi yaitu 14,102 cm2/g dibandingkan kontrol, mulsa warna putih memiliki BDK yang tertinggi yaitu 14,102 cm2/g dibandingkan kontrol,  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna merah, merah, mulsa mulsa warna warna biru, biru, dan dan mulsa mulsa warna warna hitam hitam perak. perak. SedangkanSedangkan  pada saat umur tanaman 12 minggu juga menunjukkan bobo

 pada saat umur tanaman 12 minggu juga menunjukkan bobot daun khas pada perlakuan mulsat daun khas pada perlakuan mulsa warna biru memiliki BDK yang tertinggi yaitu 16,10 cm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan warna biru memiliki BDK yang tertinggi yaitu 16,10 cm2/g dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna hitam perak, dan mulsa warna putih.

mulsa warna merah, mulsa warna hitam perak, dan mulsa warna putih. 3.2. Perlakuan Umur Pindah Tanam 3 Minggu

3.2. Perlakuan Umur Pindah Tanam 3 Minggu Dari hasil percobaan dapat

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu bobot daun khas perlakuanumur 2 minggu bobot daun khas perlakuan kontrol memiliki nilai BDK yang tertinggi yaitu 3,194 cm2/g dibandingkan perlakuan hitam kontrol memiliki nilai BDK yang tertinggi yaitu 3,194 cm2/g dibandingkan perlakuan hitam  perak,

 perak, perlakuan perlakuan mulsa mulsa warna warna merah, merah, mulsa mulsa warna warna biru, biru, dan dan mulsa mulsa warna warna putih. putih. SedangkanSedangkan  pada

 pada saat saat umur umur 6 6 minggu minggu menunjukkan menunjukkan bobot bobot daun daun khas khas pada pada perlakuan perlakuan kontrol kontrol memilikimemiliki BDK yang tertinggi yaitu 12,638 cm2/g dibandingkan hitam perak, perlakuan mulsa warna BDK yang tertinggi yaitu 12,638 cm2/g dibandingkan hitam perak, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur tanaman 12 merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur tanaman 12 minggu menunjukkan bobot daun khas pada perlakuan kontrol memiliki BDK yang tertinggi minggu menunjukkan bobot daun khas pada perlakuan kontrol memiliki BDK yang tertinggi

(24)

yaitu 18,64 cm2/g dibandingkan perlakuan warna merah, perlakuan mulsa warna hitam perak, yaitu 18,64 cm2/g dibandingkan perlakuan warna merah, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan mulsa warna putih.

mulsa warna biru, dan mulsa warna putih. 3.3. Perlakuan Umur Pindah Tanam 4 Minggu 3.3. Perlakuan Umur Pindah Tanam 4 Minggu Dari hasil percobaan dapat

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada saat dilihat bahwa pada saat umur 2 minggu bobot daun khas perlakuanumur 2 minggu bobot daun khas perlakuan kontrol memiliki nilai BDK yang tertinggi yaitu 2,766 cm2/g dibandingkan perlakuan mulsa kontrol memiliki nilai BDK yang tertinggi yaitu 2,766 cm2/g dibandingkan perlakuan mulsa warna biru, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna hitam perak, dan mulsa warna putih. warna biru, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna hitam perak, dan mulsa warna putih. Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan bobot daun khas pada perlakuan kontrol Sedangkan pada saat umur 6 minggu menunjukkan bobot daun khas pada perlakuan kontrol memiliki BDK yang tertinggi yaitu 11,638 cm2/g dibandingkan perlakuan mulsa warna hitam memiliki BDK yang tertinggi yaitu 11,638 cm2/g dibandingkan perlakuan mulsa warna hitam  perak ,

 perak , perlakuan mulsa perlakuan mulsa warna mewarna merah, mulsa rah, mulsa warna warna biru, biru, dan mulsa dan mulsa warna warna putih. Sedangkanputih. Sedangkan  pada

 pada saat saat umur umur tanaman tanaman 12 12 minggu minggu menunjukkan menunjukkan bobot bobot daun daun khas khas pada pada perlakuan perlakuan mulsamulsa warna biru memiliki BDK yang tertinggi yaitu 19,33 cm2/g dibandingkan perlakuan mulsa warna biru memiliki BDK yang tertinggi yaitu 19,33 cm2/g dibandingkan perlakuan mulsa warna merah, perlakuan mulsa warna hitam perak, kontrol, dan mulsa warna putih.

warna merah, perlakuan mulsa warna hitam perak, kontrol, dan mulsa warna putih.

4.

4. Laju Asimilasi Bersih (LAB)Laju Asimilasi Bersih (LAB)

Laju asimilasi bersih/netto (LAB/LAN) adalah kemampuan tanaman menghasilkan bahan Laju asimilasi bersih/netto (LAB/LAN) adalah kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun tiap satuan waktu (g/dm2/minggu). Tingkat kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun tiap satuan waktu (g/dm2/minggu). Tingkat asimilasi bersih (LAB) berdasarkan luas daun, berat kering, protein, dan kandungan klorofil asimilasi bersih (LAB) berdasarkan luas daun, berat kering, protein, dan kandungan klorofil telah diukur untuk banyak spesies. Pentingnya luas daun dalam menentukan hasil telah telah diukur untuk banyak spesies. Pentingnya luas daun dalam menentukan hasil telah  banyak

 banyak dibahas, dibahas, tetapi tetapi penelitian penelitian terbaru terbaru sampai sampai pada pada keterbatasan keterbatasan pengukuran pengukuran luas luas daundaun total.

total.

4.1. Perlakuan Umur Pindah Tanam 2 Minggu 4.1. Perlakuan Umur Pindah Tanam 2 Minggu Dari hasil percobaan

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pdapat dilihat bahwa pada saat umur ada saat umur 2-6 2-6 minggu laju minggu laju asimilasi bersihasimilasi bersih  perlakuan

 perlakuan mulsa mulsa warna warna putih putih memiliki memiliki nilai nilai LAB LAB yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 30,14 30,14 g/cm2/minggug/cm2/minggu dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan dibandingkan perlakuan kontrol, perlakuan mulsa warna hitam perak, mulsa warna biru, dan mulsa warna merah. Sedangkan pada saat umur 6-12 minggu menunjukkan laju asimilasi mulsa warna merah. Sedangkan pada saat umur 6-12 minggu menunjukkan laju asimilasi  bersih

 bersih pada pada perlakuan perlakuan mulsa mulsa warna warna putih putih memiliki memiliki LAB LAB yang yang tertinggi tertinggi yaitu yaitu 2,382,38 g/cm2/minggu dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan g/cm2/minggu dibandingkan kontrol, perlakuan mulsa warna merah, mulsa warna biru, dan mulsa warna hitam perak.

mulsa warna hitam perak.

4.2. Perlakuan Umur Pindah Tanam 3 Minggu 4.2. Perlakuan Umur Pindah Tanam 3 Minggu Dari hasil percobaan d

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa apat dilihat bahwa pada saat umur 2-6 pada saat umur 2-6 laju asimilasi bersih perlakuanlaju asimilasi bersih perlakuan mulsa warna putih memiliki nilai LAB yang tertinggi yaitu 23 g/cm2/minggu dibandingkan mulsa warna putih memiliki nilai LAB yang tertinggi yaitu 23 g/cm2/minggu dibandingkan  perlakuan

 perlakuan hitam hitam perak, perak, perlakuan perlakuan mulsa mulsa warna warna merah, merah, mulsa mulsa warna warna biru, biru, dan dan kontrol.kontrol. Sedangkan pada saat umur 6-12 minggu menunjukkan laju asimilasi bersih pada perlakuan Sedangkan pada saat umur 6-12 minggu menunjukkan laju asimilasi bersih pada perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut: 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan wisata edukasi batik Lasem di kecamatan Lasem dengan pendekatan

Pada penelitian ini indikasi pemberian digoksin mengikuti pedoman tata laksana gagal jantung yang diterbitkan oleh European Society of Cardiology (ESC) dan American

Terwujudnya dukungan data yang diolah dan informasi yang akurat yang disajikan kepada Dewan Pertimbangan Presiden Tenvujudnya penyelenggaraan urusan ketatausahaan,

 benih kedelai dalam proses produksi yaitu calon benih yang belum lulus uji laboratorium atau masih dalam pertanaman yang siap panen dan dapat disalurkan bulan juni

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada beberapa distrik di Kabupaten Teluk Bintuni, adapun tinggalan kolonial Belanda yang berhasil dilakukan pendataan adalah tangki

Jaringan pipa minyak di Tarakan dibedakan atas dua bagian, yaitu pertama jaringan pipa yang berfungsi sebagai saluran distribusi minyak dari sumur-sumur ladang minyak disatukan

Pengolahan Air Gambut untuk Menghasilkan Air Bersih Dengan Metode Elektrokoagulasi Di Daerah Lahan Gambut

Keuntungan mengetahui pola sekuens, tidak hanya membantu proses identifikasi forensik tetapi juga dalam bidang antropologi dan arkeologi oleh karena perbedaan posisi