• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan evaluasi kode etik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan evaluasi kode etik"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan evaluasi kode etik

Survei evaluasi kode etik telah dilakukan pada 13 April 2020 sampai 21 April 2020. Survei dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner dan disebarkan melalui tautan google form. Pegawai menerima link google form melalui pesan WhatsApp kemudian mengisinya secara daring. Jumlah pegawai yang dinilai dalam survei ini sebanyak 98 orang atau sebanyak 29% dari keseluruhan pegawai, sedangkan sisanya belum mengisi kuesioner ini (Grafik 1).

Gambar 1 Proporsi pegawai yang menjadi responden

Data dianalisis berdasarkan hasil yang masuk dari 98 orang responden. Berdasarkan Grafik 2, proporsi pegawai yang mengisi kuesioner yang berada pada tingkat jabatan pelaksana dan Eselon 4 berimbang yaitu 38%. Sedangkan sisanya berada pada tingkat jabatan Eselon 3 (19%), Eselon 2 (3%) dan Eselon 1 (2%).

29%

71%

Proporsi pegawai yang menjadi responden

(2)

Gambar 2 Proporsi pegawai berdasakan jabatan

Berdasarkan Grafik 3, dapat dilihat bahwa satker responden terbanyak berasal dari Satker Meneg PP (31%), sedangkan yang paling sedikit adalah satker KPAI (2%).

Gambar 3 Proporsi pegawai berdasarkan Satker

Kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu tentang kode etik dan nilai PEDULI yang dimiliki oleh Kemen PPPA. Bagian pertama yaitu kode etik pegawai terdiri dari 10 pertanyaan terkait dengan peraturan kode etik pegawai Kemen PPPA.

1. Kode Etik Pegawai

38%

38% 19%

3% 2%

Proporsi pegawai berdasarkan jabatan

pelaksana Eselon 4 Eselon 3 Eselon 2 Eselon 1

2% 19% 6% 18% 9% 15% 31%

proporsi pegawai berdasarkan satker

(3)

Setelah dilakukan analisis secara sederhana, didapat hasil bahwa 94% pegawai telah memiliki pengetahuan terkait bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Namun, masih ada 3% pegawai yang merasa tidak memiliki pengetahuan terkait PP dan PA serta 3% pegawai mengaku tidak tahu tentang peraturan terkait PP dan PA.

Gambar 4 Proporsi Pengetahuan tentang peraturan terkait PP dan PA

Hampir seluruh pegawai (98%) menghargai perbedaan gender dan memperlakukan setiap orang termasuk perempuan dan anak dengan hormat, tanpa memandang jenis kelamin, suku, ras, bahasa, agama, asal-usul kebangsaan, kondisi disabilitas, status sosial dan status lainnya. Namun masih ada 2% pegawai yang merasa masih melakukan diskriminasi.

Gambar 5 Proporsi pegawai yang tidak melakukan diskriminasi 94%

3% 3%

mengetahui, memahami dan menaati peraturan

perundang-undangan di bidang pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak

Ya Tidak Tidak tahu

98%

2%

Proporsi pegawai yang tidak melakukan

diskriminasi

(4)

Hampir seluruh pegawai (98%) merasa telah memberi perlakuan khusus kepada pegawai perempuan selama masa kehamilan dan menyusui, misalnya memberi fasilitasi, akses, toleransi dan kesempatan. Namun, masih ada 2% pegawai yang merasa tidak tahu apakah telah memberikan perlakuan khusus atau belum.

Gambar 6 Proporsi pegawai yang memberi perlakuan khusus kepada pegawai perempuan selama masa kehamilan dan menyusui

Hampir seluruh pegawai (94%) merasa telah mendengarkan dan merespon aspirasi serta pendapat anak dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan dengan anak. Namun, masih ada 4% pegawai yang mengaku tidak tahu apakah telah melibatkan anak dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan anak dan 2% yang mengaku tidak melibatkan anak dalam pengambilan keputusannya.

Gambar 7 Proporsi pegawai yang mendengarkan dan merespon aspirasi serta pendapat anak dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan dengan anak

97% 3%

memberi perlakuan khusus kepada pegawai

perempuan selama masa kehamilan dan

menyusui

Ya Tidak tahu

92% 3% 5%

mendengarkan dan merespon aspirasi serta

pendapat anak dalam setiap pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan anak

(5)

Hampir seluruh pegawai (92%) tidak menggunakan media apapun yang menjadikan perempuan dan anak sebagai bahan eksploitasi. Namun, masih ada 4% pegawai yang masih menngunakan media untuk mengeksploitasi perempuan dan anak dan 4% pegawai yang mengaku tidak tahu apakah telah

melakukan hal tersebut atau tidak.

Gambar 8 Proporsi pegawai yang menggunakan media apapun yang menjadikan perempuan dan/atau anak sebagai bahan eksploitasi

Hampir seluruh pegawai (99%) telah menggunakan Bahasa dan perilaku yang baik, tidak melecehkan atau merendahkan perempuan dan anak.

Gambar 9 Proporsi pegawai dalam menggunakan Bahasa atau berperilaku yang tidak pantas, melecehkan atau merendahkan perempuan dan anak

Hampir seluruh pegawai (86%) menghindari memasuki tempat yang dapat mencemarkan kehormatan dan martabat pegawai, kecuali untuk kepentingan pelaksanan tugas jabatan. Namun, masih ada 9%

5%

90% 5%

menggunakan media apapun yang menjadikan

perempuan dan/atau anak sebagai bahan

eksploitasi

Ya Tidak Tidak tahu

1%

99%

menggunakan bahasa atau berperilaku yang tidak

pantas, melecehkan atau merendahkan

perempuan dan anak

(6)

pegawai yang masih memasuki tempat tersebut, dan ada 4% pegawai yang tidak tahu apakah pernah melakukan hal tersebut atau tidak.

Gambar 10 Proporsi pegawai menghindari memasuki tempat yang dapat mencemarkan kehormatan dan martabat pegawai

Hampir seluruh (98%) pegawai mengaku tidak pernah menyalahgunakan kartu tanda pengenal, surat tugas atau bukti kepegawaian lainnya, baik dalam pelaksanaan tugas maupun pribadi.

Gambar 11 Proporsi pegawai menyalahgunakan kartu tanda pengenal, surat tugas atau bukti kepegawaian lainnya

Lebih dari separuh pegawai (71%) mengaku tidak menggunakan dokumen, barang dan fasilitas milik kantor untuk hal diluar pelaksanaan tugas kedinasan. Namun, masih ada 28% pegawai yang mengaku masih menggunakan dokumen, barang dan fasilitas kantor untuk hal diluar pelaksanaan tugas kedinasan.

85%

10% 5%

tidak memasuki tempat yang dapat

mencemarkan kehormatan dan martabat

pegawai, kecuali untuk kepentingan pelaksanaan

tugas jabatan

Ya Tidak Tidak tahu

2%

98%

menyalahgunakan kartu tanda pengenal, surat

tugas atau bukti kepegawaian lainnya, baik dalam

pelaksanaan tugas maupun pribadi

(7)

Gambar 12 Proporsi pegawai tidak menggunakan dokumen, barang dan fasilitasi milik kantor untuk hal diluar pelaksanaan tugas kedinasan

Hampir seluruh (99%) pegawai tidak mengikutsertakan keluarga atau pihak lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan tugas kedinasan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya benturan kepentingan.

Gambar 13 Proporsi pegawai mengikutsertakan keluarga atau pihak lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan tugas kedinasan

2. Nilai PEDULI

Bagian ini berisi tentang implementasi nilai PEDULI yang dimiliki oleh Kemen PPPA. Kuesioner terdiri dari 23 pertanyaan seputar nilai Profesional, Equal, Dedikasi, Unggul, Loyalitas, dan Integritas yang dipahami oleh pegawai dan diinternalisasikan di lingkungan kerja Kemen PPPA.

69% 29%

2%

tidak menggunakan dokumen, barang dan

fasilitasi milik kantor untuk hal diluar

pelaksanaan tugas kedinasan

Ya Tidak Tidak tahu

1%

99%

mengikutsertakan keluarga atau pihak lain yang

tidak terkait dengan pelaksanaan tugas kedinasan

(8)

Setelah dilakukan analisis sederhana didapat hasil bahwa 57% pegawai mengaku bahwa seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya telah memiliki pengetahuan dan kompetensi kerja sesuai

bidangnya. Sebanyak 29% pegawai menyatakan hal sebaliknya dan 15% pegawai mengaku tidak tahu.

Lebih dari separuh (58%) pegawai mengaku di lingkungan unit kerjanya tidak ada pegawai yang suka menunda pekerjaan dan mengabaikan skala prioritas. Sementara 29% lainnya menyatakan masih ada pegawai di lingkungan unit kerjanya yang suka menunda pekerjaan dan 13% lainnya mengaku tidak tahu.

Sebanyak 93% pegawai menyatakan bahwa seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya telah berusaha meningkatkan dan memberikan perilaku kerja terbaik.

56% 30%

15%

seluruh pegawai memiliki pengetahuan dan

kompetensi kerja sesuai bidangnya

Ya Tidak Tidak tahu

29%

58% 13%

ada pegawai yang suka menunda pekerjaan dan

mengabaikan skala prioritas

(9)

Lebih dari separuh responden (51%) menyatakan bahwa seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya tidak bersikap subjektif dalam memperlakukan rekan kerja sementara 29% lainnya merasa masih ada subjektifitas dalam perlakuan kerja dan 20% lainnya mengaku tidak tahu.

Sebanyak 80% responden menyatakan bahwa lingkungan unit kerja mereka telah memberikan

kesempatak kerja yang adil kepada semua pegawai untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki.

93% 3% 4%

seluruh pegawai berusaha meningkatkan dan

memberikan perilaku kerja terbaik

Ya Tidak Tidak Tahu

29%

51% 20%

seluruh pegawai bersikap subjektif dalam

memperlakukan rekan kerja

(10)

81% responden menyatakan bahwa lingkungan unit kerja mereka telah saling menghargai dan saling terbuka dalam menerima pendapat dari pihak lain. Sementara 10% lainnya mengaku tidak demikian dan 9% sisanya mengaku tidak tahu.

Sebanyak 91% responden menyatakan bahwa seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya telah memberikan pelayanan dengan tidak membedakan latar belakang dan statusnya.

80% 11%

9%

memberikan kesempatan kerja yang adil kepada

semua pegawai untuk memaksimalkan potensi

yang mereka miliki

Ya Tidak Tidak tahu

81% 10%

9%

saling menghargai dan terbuka dalam menerima

pendapat dari pihak lain

(11)

Lebih dari separuh (53%) responden menyatakan bahwa di lingkungan unit kerja mereka tidak ada pegawai yang lambat atau berbelit-belit dalam menyelesaikan pekerjaan. Sementara 31% lainnya menyatakan bahwa masih ada pegawai yang demikian dan 16% sisanya mengaku tidak tahu.

Sebanyak 80% responden menyatakan bahwa mereka bersedia memberikan seluruh kemampuannya untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik bagi perempuan dan anak.

3%

91% 6%

memberikan pelayanan dengan membedakan

berdasarkan latar belakang dan statusnya

Ya Tidak Tidak tahu

31%

53% 16%

pegawai yang lambat atau berbelit-belit dalam

menyelesaikan pekerjaan

(12)

Hampir seluruh (92%) responden menyatakan bahwa pegawai di lingkungan kerja mereka memiliki komitmen yang tinggi dalam penyelesaian isu perempuan dan anak.

66% responden menyatakan bahwa pegawai di lingkungan unit kerja mereka tidak mudah menyerah Ketika menghadapi kegagalan dalam menyelesaikan tugas. Sementara 14% lainnya menjawab ya dan 20% sisanya menjawab tidak tahu.

80% 7%

13%

bersedia memberikan seluruh kemampuannya

untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik

bagi perempuan dan anak

Ya Tidak Tidak tahu

92% 2%

6%

memiliki komitmen yang tinggi dalam

penyelesaian isu perempuan dan anak

(13)

Hampir separuh (46%) responden menyatakan bahwa seluruh pegawai yang ada di lingkungan unit kerja mereka memiliki kepercayaan diri dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. 30% lainnya menjawab masih ada pegawai yang tidak memiliki rasa percaya diri dan 24% sisanya menjawab tidak tahu.

86% responden menyatakan bahwa pegawai di lingkungan unit kerja mereka selalu menetapkan standar kualitas kerja yang harus dicapai. Sementara 7% lainnya menyatakan belum menetapkan standar

kualitas kerja yang harus dicapai dan 7% sisanya menjawab tidak tahu.

14%

66% 20%

mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan

dalam menyelesaikan tugas

Ya Tidak Tidak tahu

30%

46% 24%

pegawai yang tidak memiliki kepercayaan diri

dalam mencapai target kinerja yang telah

ditetapkan

(14)

Sebanyak 82% responden menyatakan bahwa pegawai di lingkungan unit kerja mereka selalu berinovasi untuk melakukan terobosan dalam menjawab tantangan bidang perempuan dan anak. Sementara 9% menjawab tidak dan 9% sisanya menjawab tidak tahu.

Sebanyak 88,4% responden menyatakan bahwa pegawai di unit kerja mereka kreatif dan memotivasi diri untuk maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Di lain pihak, ada 6,3% responden yang menyatakan tidak demikian dan 5,3% menjawab tidak tahu.

86% 7%

7%

selalu menetapkan standar kualitas kerja yang

harus dicapai

Ya Tidak Tidak tahu

82% 9%

9%

selalu berinovasi untuk melakukan terobosan

dalam menjawab tantangan bidang perempuan

dan anak

Ya Tidak Tidak tahu

(15)

Lebih dari separuh (74%) responden menyatakan bahwa di lingkungan unit kerja mereka tidak ada pegawai yang lalai menjaga nama baik organisasi, sementara 6% lainnya menjawab masih ada pegawai yang lalai menjaga nama baik organisasi dan 20% sisanya menjawab tidak tahu.

Sebanyak 81% responden menyatakan bahwa pegawai di lingkungan unit kerja mereka selalu

mendahulukan kepentingan organisasi disbanding kepentingan pribadi mereka atau kelompok tertentu. Di sisi lain ada 7% responden yang menjawab tidak demikian dan 12% sisanya menjawab tidak tahu.

88,4% 6,3% 5,3%

kreatif dan memotivasi diri untuk maju dan

berkembang sesuai dengan tuntutan zaman

Ya Tidak Tidak tahu 6% 74% 20%

pegawai yang lalai dalam menjaga nama baik

organisasi

Ya Tidak Tidak tahu

(16)

Sebagian responden (52,6%) menyatakan bahwa di lingkungan unit kerja mereka tidak ada pegawai yang resisten terhadap perubahan, sementara 33,7% responden menjawab masih ada pegawai yang resisten terhadap perubahan dan 13,7% menjawab tidak tahu.

Lebih dari separuh (66%) responden berpendapat bahwa di lingkungan unit kerja mereka tidak ada pegawai yang melanggar kode etik dan tata tertib peraturan organisasi. Sementara itu, 15% lainnya berpendapat bahwa masih ada pegawai yang melanggar dan 19% sisanya menjawab tidak tahu.

81% 7%

12%

selalu mendahulukan kepentingan organisasi

dibanding kepentingan pribadi atau kelompok

tertentu

Ya Tidak Tidak tahu 33,7% 52,6% 13,7%

pegawai yang resisten terhadap perubahan

Ya Tidak Tidak tahu

(17)

Lebih dari separuh (65%) responden berpendapat bahwa seluruh pegawai di lingkungan unit kerja mereka telah bekerja dengan jujur dan transparan. 17% responden menjawab masih ada pegawai yang bekerja dengan tidak jujur sementara 18% sisanya menjawab tidak tahu.

Sebagian besar (59,4%) responden berpendapat bahwa di lingkungan unit kerja mereka tidak ada pegawai yang melakukan korupsi atau mencari keuntungan bagi pribadi atau kelompok tertentu. Di lain pihak ada 10,4% responden yang menjawab masih ada pegawai yang melakukan korupsi sementara 30,2% sisanya menjawab tidak tahu.

15%

66% 19%

pegawai yang melanggar kode etik dan tata tertib

peraturan organisasi

Ya Tidak Tidak tahu 65% 17% 18%

seluruh pegawai bekerja dengan jujur dan

transparan

Ya Tidak Tidak tahu

(18)

Sebanyak 72% responden menyatakan bahwa pegawai di lingkungan unit kerja mereka disiplin dan tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan 21% lainnya berpendapat bahwa masih ada pegawai yang tidak disiplin dan tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, dan 7% sisanya menjawab tidak tahu.

Sekitar separuh (57%) responden menyatakan bahwa di lingkungan unit kerja mereka tidak ada pegawai yang menyalahkan orang lain dan tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dilakukan. 28% responden lain berpendapat masih ada pegawai yang menyalahkan orang lain sedangkan 15% sisanya menjawab tidak tahu.

10,4%

59,4% 30,2%

pegawai yang melakukan korupsi atau mencari

keuntungan bagi pribadi atau kelompok tertentu

Ya Tidak Tidak tahu

72% 21%

7%

pegawai disiplin dan tepat waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan

Ya Tidak Tidak tahu

(19)

Dari hasil survei tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pegawai Kemen PPPA masih belum

seluruhnya menerapkan nilai PEDULI dan kode etik pegawai dalam kehidupan bekerjanya. Nilai pegawai relative tinggi pada aspek Profesionalisme dalam menjalankan tugas, Equal atau kesejajaran dalam memberi perlakuan pada orang lain, Unggul dalam bekerja dan Loyalitas terhadap pekerjaannya. Sementara pada aspek Dedikasi dan Integritas nilai yang diperoleh relative rendah.

28%

57% 15%

pegawai yang menyalahkan orang lain dan tidak

mau bertanggung jawab atas kesalahan yang

telah dilakukan

Ya Tidak Tidak tahu

Gambar

Gambar 1 Proporsi pegawai yang menjadi responden
Gambar 2 Proporsi pegawai berdasakan jabatan
Gambar 5 Proporsi pegawai yang tidak melakukan diskriminasi 94%
Gambar 6 Proporsi pegawai yang memberi perlakuan khusus kepada pegawai perempuan selama masa kehamilan dan  menyusui
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada sub unit analisis penyamaran nama anggota keluarga korban atau pelaku di bawah umur 16 tahun terdapat 95,24% berita yang menyamarkan nama anggota keluarga korban

ATASAN PEJABAT PENILAI ATASAN PEJABAT PENILAI Nama Nama Posisi Posisi Unit Organisasi Unit Organisasi. KOMPONEN PENILAIAN KINERJA KOMPONEN

Setiap penyusunan tujuan strategis (kebija- kan) organisasi pegawai selalu dilibatkan, 33,3% (17 responden) yang menjawab sangat setuju dan 39,2% (20 responden) yang

Sebagian besar (74%) responden menjawab buku yang dibutuhkan kadang- kadang terpenuhi jika datang ke layanan referensi perpustakaan, dan sebagian besar (63%) responden menyatakan

Pada poin nomer 9 tentang menjaga berita mengenai anak-anak dan perempuan agar tidak menimbulkan kertugian bagi narasumber maupun anak dan perempuan pada umumnya,

Setiap tenaga kependidikan berkewajiban menjaga nama baik dan kehormatan lembaga IAIN, baik yang berkaitan dengan tugas dan kewajiban maupun aktivitasnya dengan sesama

bahwa untuk menyesuaikan dengan adanya perubahan teknologi, nilai etika, budaya, dan perilaku yang terjadi di masyarakat, maka untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai Aparatur

h Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan 7 Hubungan Guru dengan Pemerintah : a Guru memiliki