• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PENGARUH KEMASAN TERHADAP KERUSAKAN FISIK KUBIS SEGAR (BRASSICA OLERACEA L. VAR. CAPITATA) SELAMA TRANSPORTASI DEWI NOVIA TARWYATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PENGARUH KEMASAN TERHADAP KERUSAKAN FISIK KUBIS SEGAR (BRASSICA OLERACEA L. VAR. CAPITATA) SELAMA TRANSPORTASI DEWI NOVIA TARWYATI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENGARUH KEMASAN TERHADAP

KERUSAKAN FISIK KUBIS SEGAR

(BRASSICA OLERACEA L. VAR. CAPITATA)

SELAMA TRANSPORTASI

DEWI NOVIA TARWYATI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

(2)

ABSTRACT

DEWI NOVIA TARWYATI. Study on Packaging Impact to Physical Damage on

Cabbage during Transportation. Supervised by Dr. Ir. SUROSO, M.Agr (Ketua)

dan Dr. Ir. I WAYAN BUDIASTRA, M.Agr (Anggota).

Cabbage is one of subtropical vegetables that can grow in up land Indonesia. In groups of vegetables, production yield of cabbage is highest and mainly supply for domestic market. Cabbage is one of major vegetables export commodity in several years ago. Unfortunately since 2005, the amount and value of export of cabbage decrease and become very small.

Postharvest handling concerns to nature of cabbage are its bulky, perishables, harvest time and duration to designated market. Improper of postharvest handling causes losses in term of technical and economical aspect. The introduction good handling practices and packaging technique will increase the value added that can increase economic value of product, even though it may add to cost production.

The study assessed impact of packaging technique, and stacking depth to physical damage on cabbages during transportation it’s also evaluate economic feasibility of packing system.

The physical damage measures weight losses, percentage of bruising area (physical damage level), and firmness level. It applied statistical analysis with 3 factorials are packaging technique (plastic crate + plastic film, plastic crate + cabbages leafs, plastic crate, corrugated box + plastic film, corrugated box + cabbages leafs, corrugated box and control), duration of simulation transportation (1, 2 and 5 hours), and also stacking place (top, middle, bottom). Economic aspect calculates the feasibility of packaging technique in cabbage agribusiness.

The result of study showed that packaging combination of cabbages in corrugated box and wraps plastic film caused the lowest average weight losses during transport simulation duration are 10.26 % (1 hour), 11.41% (2 hours), and 21.24% (5 hours). It is also supported by percentage bruising area evaluation are 0.17(1 hour), 0.65(2 hours) and 1.36(5 hours). Based on Duncan test, plastic crate + plastic film shows insignificant value of weight losses and percentage bruising area compare to corrugated box except for value of weight losses during 2 hours simulation transportation. The firmness evaluation results only packaging technique impact to cabbages firmness and its value very low (R-square 0.59).

Based on technical aspect, the result on usage of plastic crate and corrugated box tend to insignificant different on weight losses. Than on economic aspect, plastic crate has the higher economic value (B/C or R/C) because of packaging cost is lower than corrugated box.

Packaging technique (plastic crate) for cabbages can be applied by farmer with addition of packaging cost Rp 154.29/kg (with plastic film) and Rp 35.71/kg (without plastic film). The production of cabbage with plastic crate packaging will be feasible (B/C ≥1) on the price level Rp 1,950/kg to Rp 2,100/kg for the producers who have distance 1 and 2 hour of simulation transportation or equivalent with 107.59 km and 215.18 km.

Key words : cabbage, postharvest losses, physical damage, mechanical damage, transportation, distribution, economic analysis, financial analysis.

(3)

ABSTRAK

DEWI NOVIA TARWYATI. Kajian Pengaruh Kemasan Terhadap Kerusakan Fisik

Kubis Segar (Brassica Oleracea L.Var. Capitata) Selama Transportasi. Dibimbing

oleh Dr. Ir. SUROSO, M.Agr (Ketua) dan Dr. Ir. I WAYAN BUDIASTRA, M.Agr (Anggota).

Kubis adalah salah satu sayuran subtropik yang banyak ditanam di Indonesia khususnya di dataran tinggi. Kubis merupakan sayuran dengan produksi tertinggi dan kebanyakan dipasarkan di dalam negeri. Kubis pernah menjadi salah satu komoditi utama untuk ekspor. Tetapi sejak 2005, volume dan nilai ekspor kubis sangat kecil.

Penanganan pasca panen perlu memperhatikan sifat kubis yang mudah rusak, berbentuk bulat besar (voluminous), waktu panen, dan waktu tempuh untuk mencapai pasar yang dituju. Penanganan yang sembarangan menyebabkan susut jumlah, mutu dan nilai ekonomi kubis. Praktek penanganan pasca panen dan cara pengemasan yang baik dapat meningkatkan nilai tambah yang akan meningkatkan nilai ekonomis kubis, walaupun akan meningkatkan biaya produksi.

Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh jenis kemasan dan tumpukan terhadap kerusakan kubis selama transportasi dan untuk mengevaluasi kelayakan ekonomi dari kemasan.

Sifat fisik kubis yang dievaluasi adalah susut berat, persentase luas memar dan kekerasan. Rancangan percobaan menggunakan acak lengkap dengan 3 faktorial untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang terdiri dari kombinasi kemasan (keranjang+plastik film, keranjang+daun, keranjang, kardus+plastik film, kardus+daun, kardus, kontrol), lama simulasi transportasi (1, 2, 5 jam) dan posisi tumpukan (atas, tengah dan bawah). Aspek ekonomis dilakukan dengan menghitung kelayakan penggunaan kemasan dalam usahatani kubis segar.

Hasil kajian menunjukkan bahwa kombinasi kemasan kubis yang menggunakan plastik film dan kardus menghasilkan susut berat yang paling rendah pada setiap lama simulasi transportasi yaitu 10.26 % (1 jam), 11.41% (2 jam), dan 21.24% (5 jam). Hal ini juga ditunjukkan dengan persentase luas memar terendah sebesar 0.17 (1 jam), 0.65 (2 jam) dan 1.36 (5 jam). Berdasarkan Uji Duncan, keranjang menunjukkan nilai susut berat dan persentase luas memar yang tidak berbeda nyata dengan kardus kecuali pada susut berat pada 2 jam simulasi transportasi. Pada pengujian tingkat kekerasan kubis, hanya faktor kombinasi kemasan yang memberikan pengaruh walaupun tingkat pengaruh tersebut sangat rendah (R-square 0.59).

Berdasarkan pendekatan teknis, penggunaan kardus menunjukkan kehilangan susut lebih rendah daripada keranjang tetapi cenderung tidak berbeda nyata. Sedangkan pendekatan ekonomi menunjukkan bahwa keranjang menghasilkan nilai kelayakan ekonomi lebih tinggi (B/C dan R/C) karena biaya kemasan yang lebih rendah daripada kardus.

Penggunaan kombinasi kemasan dengan keranjang diterapkan ditingkat petani dengan tambahan biaya untuk pengemasan sebesar Rp 154.29/kg (dengan plastik film) dan Rp 35.71/kg (dengan atau tanpa daun kubis). Tingkat kelayakan usahatani kubis segar (B/C >1) dengan teknik pengemasan dengan keranjang ini, akan layak dilakukan pada tingkat Rp 1,950/kg sampai Rp 2,100/kg bagi produsen berjarak 1 dan 2 jam simulasi transportasi atau setara 107.59 km dan 215.18 km.

Kata kunci : kubis, kehilangan pascapanen, kerusakan fisik, kerusakan mekanis, transportasi, distribusi, analisa ekonomi, analisa finansial.

(4)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut

Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun,

(5)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul KAJIAN PENGARUH

KEMASAN TERHADAP KERUSAKAN FISIK KUBIS SEGAR (BRASSICA

OLERACEA L VAR CAPITATA) SELAMA TRANSPORTASI adalah karya saya

sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks ini dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2007 Dewi Novia Tarwyati

(6)

KAJIAN PENGARUH KEMASAN TERHADAP

KERUSAKAN FISIK KUBIS SEGAR

(BRASSICA OLERACEA L. VAR. CAPITATA)

SELAMA TRANSPORTASI

DEWI NOVIA TARWYATI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Teknologi Pascapanen

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

(7)

Judul Tesis : Kajian Pengaruh Kemasan Terhadap Kerusakan Fisik Kubis Segar (Brassica Oleracea L Var Capitata) Selama Transportasi

Nama : Dewi Novia Tarwyati NRP : F 051020121

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. SUROSO, M.Agr Dr. Ir. I WAYAN BUDIASTRA, MAgr Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Teknologi Pascapanen

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M.Agr Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(8)

Bukanlah Kami telah melapangkan untukmu dadamu, dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu; yang memberatkan punggungmu;Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu; Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan; sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan; Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain; dan hanya Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Alam Nasyroh : 1-8)

(9)

PRAKATA

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT dan kasih sayang yang selalu dilimpahkan dimana kadang ada keprihatinan yang harus penulis lalui dan rasakan namun akhirnya atas ijinNya penulisan tesis dengan judul “Kajian Pengaruh

Kemasan Terhadap Kerusakan Fisik Kubis Segar (Brassica Oleracea L Var

Capitata) Selama Transportasi “ akhirnya dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan tulus kepada Bapak Dr. Ir. Suroso, M.Agr selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Dr. Ir. I Wayan Budiastra, MAgr selaku Anggota Komisi Pembimbing, atas pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran yang selalu penulis dapatkan selama dalam penyusunan tesis ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga pada Ibu Dr. Ir. Emmy Darmawati M.Si sebagai Penguji Luar Komisi yang telah banyak memberikan wawasan dan pengetahuannya serta semua pihak yang telah memberikan semangat terutama teman-teman satu angkatan di Program Studi Teknologi Pascapanen terutama Wiwik, Munawar dan Slamet Bejo Santoso yang dengan tulus dan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan semangat pada penulis.

Ucapan terima kasih tak terhingga juga penulis sampaikan pada Ibu tercinta Wahyuti, Suamiku Cahyo Prabowo dan ketiga putriku tersayang Fidecya Asharani, Destiana Isyarani dan Oktivia Andarani, yang telah menjadi sumber semangat dalam hidupku. Dengan do’a serta dukungan mereka selama ini sehingga penyusunan tesis ini dapat terselesaikan.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperkaya dan memperbaikinya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama yang memerlukannya.

Bogor, Agustus 2007

Penulis

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10 November 1968, dari Ayah H.R. Tarmidi Sukirman (almarhum) dan Ibu Wahyuti Ngisom. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Pendidikan Sarjana ditempuh di Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dari tahun 1987 sampai dengan lulus pada tahun 1991. Pada tahun 1995 penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di Badan Agribisnis, Departemen Pertanian, Jakarta. Seiring dengan perjalanan waktu saat ini penulis bertugas di Biro Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian

Pada tahun 1992 penulis menikah dengan Ir. Cahyo Prabowo dan sekarang telah dikaruniai tiga putri yaitu Fidecya Asharani, Destiana Isyarani dan Oktivia Andarani. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan mengambil Program Studi Teknologi Pascapanen secara mandiri disela-sela tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Pertanian.

(11)

i

DAFTAR ISI

Hal

Daftar Tabel ii

Daftar Gambar iii

Daftar Lampiran iv PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Tujuan 4 Manfaat 4 TINJAUAN PUSTAKA

Persyaratan Mutu Kubis 5 Rantai Suplai Sayuran di Jawa Barat 6 Penanganan Pascapanen pada Kubis 7 Faktor Pengangkutan atau Transportasi 9 Analisa Usahatani Kubis 12 METODE PENELITIAN

Bahan dan Alat 14

Tempat dan Waktu 14

Metode Pengujian 15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kemasan dan Lama Simulasi Transportasi Terhadap Susut Berat 24 Pengaruh Kemasan dan Lama Simulasi Getaran Terhadap Tingkat Kerusakan 31 Pengaruh Kemasan dan Lama Simulasi Getaran Terhadap Tingkat Kekerasan 39 Analisa Kelayakan Finansial Unit Usahatani Kubis Segar 41 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 46

Saran 47

DAFTAR PUSTAKA

(12)

ii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Produksi Sayuran di Indonesia Tahun 1997 – 2005 (ton/ha) 1 Tabel 2. Volume dan Nilai Ekspor Sayuran Segar di Indonesia 2 Tabel 3. Cara Pengambilan Contoh 14 Tabel 4. Hasil Uji Penurunan Berat Kubis Akibat Simulasi Transportasi dan

pengupasan

18

Tabel 5. Hasil Uji Kekerasan Kubis (kg) 19 Tabel 6. Hasil Uji Tingkat Kerusakan 19 Tabel 7 Perhitungan Manfaat dari Introduksi Kemasan pada kubis Segar 21 Tabel 8 Hasil Uji Duncan Pengaruh Kemasan dan Lama Simulasi Transportasi

terhadap Susut Berat akibat Simulasi Transportasi (%)

26

Tabel 9 Hasil Uji Duncan Pengaruh Kemasan dan Lama Simulasi Transportasi terhadap Susut Berat akibat Simulasi Transportasi dan Pengupasan

30

Tabel 10 Hasil Uji Duncan Pada Pengaruh Kombinasi Kemasan Dan Lama Simulasi Transportasi Terhadap Persentase Luas Memar

34

Tabel 11 Hasil Uji Duncan Pada Pengaruh Kombinasi Kemasan Dan Letak Tumpukan Terhadap Persentase Luas Memar

37

Tabel 12 Hasil Uji Duncan Pada Pengaruh Kemasan Terhadap Tingkat Kekerasan

40

Tabel 13 Hasil Perhitungan Analisa Finansial pada Usahatani Kubis Segar 42 Tabel 14 Hasil Perhitungan Analisa Finansial pada Usahatani Kubis Segar pada

Tingkat Harga Rp 2,100/kg.

(13)

iii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Unsur-Unsur Rantai Sayuran di Jawa Barat 6 Gambar 2. Lankah-langkah Penelitian 15 Gambar 3. Kubis Dengan dan Tanpa Kemasan Primer 16 Gambar 4. Kubis Dengan Kemasan Sekunder Kardus dan Keranjang 16 Gambar 5. Simulasi Transportasi dengan Meja Getar 17 Gambar 6. Tumpukan Wadah (Kemasan Sekunder) Di Atas Meja Getar 17 Gambar 7. Cara penyusunan Kubis Segar 18 Gambar 8. Ilustrasi Luas Memar Kubis 19 Gambar 9. Pengukuran Susut Berat setelah Simulasi Transportasi 24 Gambar 10. Susut Berat Kubis Pada Berbagai Kemasan setelah Simulasi

Transportasi

25

Gambar 11. Susut Berat Kubis setelah Simulasi Transportasi dan Pengupasan 29 Gambar 12. Memar Pada Sisi dan Atas Kubis yang Berupa Garis-Garis 32 Gambar 13. Persentase Luas Memar pada Setiap Kombinasi Kemasan dan

Lama Simulasi Transportasi

33

Gambar 14. Persentase Luas Memar pada Setiap Tumpukan Pada Berbagai Kemasan

35

Gambar 15. Kemiringan Tumpukan Kemasan Sekunder (kardus) Setelah Simulasi Transportasi

36

Gambar 16. Penyusunan Kubis pada Perlakuan Kontrol 39 Gambar 17. Tingkat Kekerasan pada Daun dan Tulang Daun Kubis Pada

Berbagai Kemasan

(14)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Gerakan Bak Truk Angkutan Setara 30 Km pada Beberapa Kondisi Jalan

48

Lampiran 2. Perhitungan Amplitudo dan Frekuensi Rataan dari Meja Getar Selama 60 menit atau 1 jam

49

Lampiran 3. Perhitungan Setara Panjang Jalan Simulasi Pengangkutan selama 60 menit pada Jalan Luar Kota

50

Lampiran 4. Hasil Analisis Ragam Penurunan Berat Kubis Segar 51 Lampiran 5. Hasil Analisis Ragam Tingkat Kerusakan Kubis Segar 52 Lampiran 6. Hasil Analisis Ragam Tingkat Kekerasan Kubis Segar 53 Lampiran 7. Struktur Biaya Usahatani Kubis Segar 54 Lampiran 8. Perhitungan Biaya Operasional dan Penerimaan pada Tingkat

Harga Kubis Rp. 1500/kg

55

Lampiran 9. Perhitungan Rasio Manfaat-Biaya pada Tingkat Harga Kubis Rp. 1500/kg

56

Lampiran 10. Perhitungan Rasio Penerimaan-Biaya pada Tingkat Harga Kubis Rp. 1500/kg

57

Lampiran 11. Perhitungan Analisa Finansial Usahatani Kubis pada Beberapa Tingkat Harga

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kondisi sekarang, maka setiap pengguna internet dimungkinkan untuk melakukan penyerangan ke jaringan Intranet STM IK Amikom, padahal jaringan intranet menjadi

yang terstruktur untuk semua siswa dari kelas satu sekolah dasar sampai tingkat kelas tiga SLTA yang di sajikan melalui kegiatan kelas atau kelompok untuk membahas kebutuhan

Hasil yang dapat dikemukakan adalah bahan sistem aliran fluida primer pendingin reaktor yang terdiri dari pipa dan alat. penukar panas (heat exchanger) berpotensi menjadi limbah

Sedangkan sifat ketiga berarti bahwa jika pernyataan pertama mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan pernyataan kedua dan pernyataan kedua mempunyai nilai kebenaran yang sama

zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,..

Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama, bahwa pria disunnahkan untuk naik ke Shafa pada waktu memulai Sa‟i hingga ia dapat melihat Baitullah,

Kesimpulan PTK ini adalah bahwa penggunaan media pembelajaran visual berbasis Macromedia Flash dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas V

Dengan kondisi tersebut diperlukan upaya untuk mengetahui pemetaan peristiwa kecelakaan berdasarkan umur, factor penyebab, dan jenis hari dimana kecelakaan tersebut