• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Surat No : 269/EQ.S/V/2015, tanggal 19 Mei 2015

PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PERUM PERHUTANI

DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilikan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)

Tahun Kedua , sebagai berikut :

I. Nama LVLK

Nomor Akreditasi

: PT EQUALITY INDONESIA

: LV-LK-006-IDN

Alamat

:

Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor 16710

Telp.

:

+62251 7550722

Fax.

:

+62251 7550724

Email

:

equalitycert@gmail.com

Website

:

http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilikan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Tahun Kedua

Terhadap :

II. Nama Pemegang Hak

Pengelolaan

:

PERUM PERHUTANI

Dasar Hukum

:

PP No. 72 Tahun 2010 Tanggal 22 Oktober 2010

Luas

:

± 2.447.827,71 Ha

Lokasi

:

PROVINSI JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA

BARAT DAN BANTEN

Alamat

:

Gedung Manggala Wanabhakti Blok VII Lantai 8 – 11

Jln. Gatot Subroto – Jakarta Pusat

Jumlah KPH

:

57 KPH

III. Waktu Pelaksanaan

:

15 s.d. 28 April 2015

IV. Hasil Verifikasi

:

NILAI

AKHIR

PENILIKAN

KEDUA

VERIFIKASI

LEGALITAS KAYU MENDAPAT PREDIKAT LULUS

SEHINGGA SERTIFIKAT LK PERUM PERHUTANI DAPAT

DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NOMOR

052.1/EQC-VLK/V/2014

MENJADI

052.2/EQC-VLK/V/2015 YANG BERLAKU SAMPAI 23 MEI 2016.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 19 Mei 2015

PT EQUALITY INDONESIA

Hari Seno Aji, S.Hut

(2)

Halaman 1 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 033/EQI-KEP.Cert/Rev-Hut/V/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S -LK)

PADA PEMEGANG HAK PENGELOLAAN

PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI )

PROVINSI JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN

DASAR HUKUM PENGELOLAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2010

LUAS ± 2.447.827,71

HEKTAR

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang telah

diterbitkan sebelumnya;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilikan pada PERUM

PERHUTANI Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor : 047.1/EQI-F090 tanggal 9 Mei 2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor : 046.1/EQI-F037 tanggal 9 Mei 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan

oleh Pengambil Keputusan Nomor : 030.1/EQI-F039 tanggal 12 Mei 2015 dan pernyataan

pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 063.2/EQI-F077 tanggal 12 Mei 2015

menunjukkan PERUM PERHUTANI telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap

verifier Legalitas Kayu (LK), sehingga dengan demikian sesuai dengan Peraturan Direktur

Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014,

PERUM PERHUTANI telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan Sertifikat

Legalitas Kayu (S-LK);

e.

bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d,

maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor :

014/EQI-KEP.Cert/Rev-Hut/V/2014 tanggal 19 Mei 2014 perlu dilakukan penyesuaian.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam

Kerangka Indonesia National Single Window;

(3)

Halaman 2 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi

Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN

401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems;

8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga

Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.55/Menhut-II/2006 tentang Penatausahaan Hasil

Hutan yang berasal dari Hutan Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.45/Menhut-II/2009;

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang

Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang

Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi

Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :

P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda

V-Legal;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi

Verifikasi Legalitas Kayu;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu

(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

17. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam

kerangka Indonesia National Single Window;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24 Desember

2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

19. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

20. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu

dan perubahannya;

21. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-IDN

tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General requirements

for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku sampai dengan 17

Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang

diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :

SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu

(LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

(4)

Halaman 3 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

22. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal

18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi

Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

23. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal

29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan

Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

24.

Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas Kayu

(SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan :

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 03/SP/DIR/2015 Tanggal 14 April 2015.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S -LK) PADA PEMEGANG HAK PENGELOLAAN

PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PROVINSI JAWA TENGAH, JAWA

TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN, DASAR HUKUM PENGELOLAAN PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2010 , LUAS ± 2.447.827,71

HEKTAR.

PERTAMA

: PERUM PERHUTANI (Pemegang Sertifikat) dinyatakan “LULUS” karena

“MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK)

dalam Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor

P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEDUA

: Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas

Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor

052.1/EQC-VLK/V/2014 menjadi Nomor 052.2/EQC-VLK/V/2015 yang terdiri

dari 57 (lima puluh tujuh) Kesatuan Pemangkuan Hutan dengan nomor

lampiran S-LK sebagai berikut :

N o. N ama Luas (Ha) N omor Lampiran S-LK 1 BALAPULANG 29.790,29 052.2-01/EQC-VLK/V/2015 2 BANYUMAS BARAT 55.562,98 052.2-02/EQC-VLK/V/2015 3 BANYUMAS TIMUR 46.451,96 052.2-03/EQC-VLK/V/2015 4 BLORA 15.104,99 052.2-04/EQC-VLK/V/2015 5 CEPU 33.017,29 052.2-05/EQC-VLK/V/2015 6 GUNDIH 30.049,42 052.2-06/EQC-VLK/V/2015 7 KEBONHARJO 17.739,10 052.2-07/EQC-VLK/V/2015 8 KEDU SELATAN 44.659,81 052.2-08/EQC-VLK/V/2015 9 KEDU UTARA 36.343,39 052.2-09/EQC-VLK/V/2015 10 KENDAL 20.300,58 052.2-10/EQC-VLK/V/2015 11 MANTINGAN 16.751,92 052.2-11/EQC-VLK/V/2015 12 PATI 39.033,04 052.2-12/EQC-VLK/V/2015 13 PEKALONGAN BARAT 40.743,76 052.2-13/EQC-VLK/V/2015 14 PEKALONGAN TIMUR 52.793,67 052.2-14/EQC-VLK/V/2015 15 PEMALANG 24.392,67 052.2-15/EQC-VLK/V/2015 16 PURWODADI 19.636,50 052.2-16/EQC-VLK/V/2015 17 RANDUBLATUNG 32.438,72 052.2-17/EQC-VLK/V/2015 18 SEMARANG 29.119,40 052.2-18/EQC-VLK/V/2015 19 SURAKARTA 33.150,00 052.2-19/EQC-VLK/V/2015 20 TELAWA 18.667,30 052.2-20/EQC-VLK/V/2015 21 BANYUWANGI BARAT 42.707,16 052.2-21/EQC-VLK/V/2015

(5)

Halaman 4 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN N o. N ama Luas (Ha) N omor Lampiran S-LK

22 BANYUWANGI SELATAN 45.376,80 052.2-22/EQC-VLK/V/2015 23 BANYUWANGI UTARA 56.118,98 052.2-23/EQC-VLK/V/2015 24 BLITAR 57.327,80 052.2-24/EQC-VLK/V/2015 25 BOJONEGORO 50.144,00 052.2-25/EQC-VLK/V/2015 26 BONDOWOSO 88.870,35 052.2-26/EQC-VLK/V/2015 27 JATIROGO 18.763,20 052.2-27/EQC-VLK/V/2015 28 JEMBER 71.525,14 052.2-28/EQC-VLK/V/2015 29 JOMBANG 37.348,00 052.2-29/EQC-VLK/V/2015 30 KEDIRI 117.332,10 052.2-30/EQC-VLK/V/2015 31 LAWU Ds 52.256,40 052.2-31/EQC-VLK/V/2015 32 MADIUN 31.219,70 052.2-32/EQC-VLK/V/2015 33 MADURA 47.121,20 052.2-33/EQC-VLK/V/2015 34 MALANG 90.360,80 052.2-34/EQC-VLK/V/2015 35 MOJOKERTO 31.922,60 052.2-35/EQC-VLK/V/2015 36 NGANJUK 21.273,10 052.2-36/EQC-VLK/V/2015 37 NGAWI 45.909,70 052.2-37/EQC-VLK/V/2015 38 PADANGAN 27.833,60 052.2-38/EQC-VLK/V/2015 39 PARENGAN 17.633,30 052.2-39/EQC-VLK/V/2015 40 PASURUAN 31.988,50 052.2-40/EQC-VLK/V/2015 41 PROBOLINGGO 84.264,80 052.2-41/EQC-VLK/V/2015 42 SARADAN 37.936,60 052.2-42/EQC-VLK/V/2015 43 TUBAN 28.602,50 052.2-43/EQC-VLK/V/2015 44 BANDUNG SELATAN 55.446,75 052.2-44/EQC-VLK/V/2015 45 BANDUNG UTARA 20.560,36 052.2-45/EQC-VLK/V/2015 46 BANTEN 81.514,16 052.2-46/EQC-VLK/V/2015 47 BOGOR 47.991,04 052.2-47/EQC-VLK/V/2015 48 CIAMIS 29.857,12 052.2-48/EQC-VLK/V/2015 49 CIANJUR 70.064,40 052.2-49/EQC-VLK/V/2015 50 GARUT 81.534,39 052.2-50/EQC-VLK/V/2015 51 INDRAMAYU 40.701,05 052.2-51/EQC-VLK/V/2015 52 KUNINGAN 29.684,35 052.2-52/EQC-VLK/V/2015 53 MAJALENGKA 20.396,78 052.2-53/EQC-VLK/V/2015 54 PURWAKARTA 60.555,39 052.2-54/EQC-VLK/V/2015 55 SUKABUMI 58.495,53 052.2-55/EQC-VLK/V/2015 56 SUMEDANG 37.579,45 052.2-56/EQC-VLK/V/2015 57 TASIKMALAYA 43.863,83 052.2-57/EQC-VLK/V/2015

KETIGA

: Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai dengan

tanggal 23 Mei 2016 selama Pemegang Sertifikat tetap memenuhi persyaratan

standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor

P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEEMPAT

: Sertifikat, Logo dan Tanda V Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia

dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan

promosi di media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan

Layanan Sistem yang diterbitkan.

KELIMA

: PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V

Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda

V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban

dan hak Pemegang Sertifikat.

KEENAM

: Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila

terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan nama

perusahaan (dengan melampirkan persetujuan dari pemberi izin), perubahan

struktur atau manajemen dan atau kepemilikan Pemegang Sertifikat.

KETUJUH

: PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

(6)

Halaman 5 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

(surveillance), verifikasi ulang (resertifikasi) atau Percepatan Penilikan (Audit

Khusus).

KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan

kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Ketidaksesuaian terhadap pemenuhan standar verifikasi LK yang dilakukan

oleh Auditee berdasarkan keluhan yang disampaikan PI;

c. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi

persyaratan sesuai standar yang berlaku;

d. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum

KEENAM;

e. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

f. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap Auditee yang

dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat temuan

ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil

Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur

dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS

: Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan

penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi

Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan

dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya atau

izin usahanya dicabut.

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian

Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Pada Tanggal : 12 Mei 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Direktur Utama PERUM PERHUTANI, di Jakarta;

2. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Direktur Bina Usaha Hutan Tanaman di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan

(7)
(8)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 17

(1) Identitas LVLK :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LVLK- 006-IDN

c. Alamat

: Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciateur, Sukaraja - Bogor 16710

d. Nomor Telepon

: 0251-7550722

Nomor Fax

: 0251-7550724

E-mail

:

equalitycert@gmail.com

e. Direktur

: Ir. Agustri Warsono

f. Standar

: Perdirjen BUK Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 jo

P.1/VI-BPPHH/2015

g. Tim Audit

: Divisi Regional Jawa Tengah :

Agung Tofani, S.Hut

(Lead Auditor)

Ir. YH Arasyugo, MP

(Auditor)

Kiki Sri Rejeki, S.Hut

(Auditor)

Divisi Regional Jawa Timur :

Ir. Irin Wedalia

(Lead Auditor)

Juni Adi Wiguna, S.Hut

(Auditor)

Rifan Sudiyono, S.Hut

(Auditor)

Divisi Regional Jawa Barat dan Banten :

Hari Seno Aji, S.Hut

(Lead Auditor)

Amin Muchakim

(Auditor)

Asep Kurniawan, S.Hut

(Auditor)

h. Tim Pengambil Keputusan :

: Ir. Agustri Warsono

(Ketua PK)

Rita Sugiarti, S.Hut

(Anggota PK)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Hak

Pengelolaan

: Perum Perhutani

b. Nomor & Tanggal SK

: PP Nomor 72 Tahun 2010

c. Luas dan Lokasi

: 2.447.827,71 Hektar di Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten.

d. Alamat

:

Kantor Pusat

: Gedung Manggala Wanabakti Blok VII Lt. 8-11 Jl.

Gatot Subroto, Senayan Jakarta

Phone : 021-5721282; Fax: 021-5742579

Divisi Regional Jawa Tengah : Jl. Pahlawan No. 15-17 Semarang

Phone : 024-413631; Fax : 024-443142

(9)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 17

Divisi Regional Jawa Timur : Graha Pasific Lt/ 8-12. Jl. Basuki Rahmat

Surabaya

Phone : 031-5318069; Fax : 031-5456713

Divisi Regional Jawa Barat dan Banten :

Jl.Sukarno-Hatta

No.

628,

KM

14

Bandung 40292

Phone : 022-7802971; Fax : 022-7802972

e. Pengurus

:

Ketua Dewan Pengawas

: Dr. Ir. Hadi Daryanto, D.E.A.

Dewan Pengawas

: Yustra Iwata Alsa,

Adiari Nurcahyanto,

Upik Rosalina Washim,

A.Sukardi

Wawan Ridwan,

Direktur Utama

: Mustoha Iskandar

Direktur SDM & Umum

: Teguh Hadi Siswanto

Direktur Perencanaan dan

Pengembangan Bisnis

: Agus Setya Prastawa

Direktur Keuangan

: Morgan Syarif LB

Direktur PSDH

: Heru Siswanto

Direktur Komersial Non Kayu

Merangkap Dir. Kom. Kayu

: Mohamad Soebagja

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Wak tu dan Tempat Ringk asan C atatan Pertemuan Pembukaan Tanggal 15 April

2015 di Kantor Pusat Jakarta

 Pertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat Perum Perhutani

 Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup penilaian, menyampaikan jadwal/rencana kerja penilaian, menyampaikan metodologi dan prosedur penilaian, serta mengkonfirmasikan kepada Manajemen Perum Perhutani tentang tanggal, waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan

 Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

Tanggal 16 – 25 April

2015  Verifikasi kegiatan untuk periode bulan April 2014 sampai dengan Maret 2015  Tim Audit menghimpun, mempelajari data

dan dokumen KPH Sample dan menganalisis menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.1 Peraturan

(10)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 17 Tahapan Wak tu dan Tempat Ringk asan C atatan

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2015.

Pertemuan Penutupan Tanggal 28 April

2015  Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Manajemen Perum Perhutani atas bantuan dan kerjasamanya selama penilaian.

 Menyampaikan Daftar Periksa

 Memberitahukan temuan ketidaksesuaian/observasi.

 Membacakan atau memperlihatkan laporan ringkasan ketidaksesuaian/ observasi

 Pertemuan Penutupan diakhiri dengan pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan 18 Mei 2015

 Rapat pengambil keputusan meninjau dokumen penilaian yang diajukan untuk menjamin bahwa penilaian dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia dan mengambil keputusan apakah Auditee dapat mempertahankan S-LK atau tidak.

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi P.1. Kepastian areal dan hak pemanfaatan

K.1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

Verifier a. Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK-HA/HT/ RE/Pemegang Hak Pengelolaan).

Memenuhi 1. Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani, Auditee) merupakan Pemegang Hak Pengelolaan Hutan yang berdiri atas dasar Peraturan Pemerintah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2010 yang merupakan perubahan atas PP No. 30 Tahun 2003 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara atau disingkat Perum Perhutani yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Oktober 2010 dan disahkan oleh Presiden Republik Indonesia (Susilo Bambang Yudhoyono) yang merupakan peraturan yang berlaku hingga saat ini. 2. Dengan Peraturan Pemerintah ini, auditee

melanjutkan pelaksanaan penugasan untuk melakukan Pengelolaan Hutan di Hutan Negara yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten (kecuali hutan konservasi), dilaksanakan

(11)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

berdasarkan pada prinsip pengelolaan hutan lestari dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan jangka waktu pengelolaan yang tidak terbatas. Verifier b. Bukti pemenuhan kewajiban

Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK). Tidak berlaku untuk Pemegang Hak Pengelolaan.

Not Applicable

Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan karena Verifier ini tidak berlaku untuk Auditee sebagai Pemegang Hak Pengelolaan.

Verifier c. Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (Jika ada).

Memenuhi Di areal Auditee terdapat izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan untuk KPH sample sebagai berikut :

1) KPH PURWODADI

Dilakukan verifikasi akan tetapi tidak dapat diterapkan (Not Appecable) dikarenakan di areal kerja Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah KPH Purwodadi tidak ada penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan Perum Perhutani Jawa Tengah KPH Purwodadi.

2) KPH BLORA

Dilakukan verifikasi akan tetapi tidak dapat diterapkan (Not Appecable) dikarenakan di areal kerja Perum Perhutani Divisi Regional I Jawa Tengah KPH Blora tidak ada penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan Perum Perhutani Jawa Tengah KPH Blora.

3) KPH MOJOKERTO

Di areal Auditee terdapat izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan pengeboran eksplorasi NONA (NNA)-1 atas nama PT Pertamina EP.

4) KPH PROBOLINGGO

Di areal Auditee terdapat izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan pengaspalan jalan desa serta pemasangan tiang dan jaringan listrik pedesaan.

5) KPH KUNINGAN

Terdapat kegiatan di luar kegiatan KPH Kuningan yaitu penambangan batu kalsit (Galian C).

P.2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah

K.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

Verifier a. Dokumen RKUPHHK/ RPKH, RKT/ Bagan Kerja/ RTT beserta lampirannya yang telah disahkan

Memenuhi 1. Penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) di Perum Perhutani, dibuat menurut Kelas

(12)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

oleh pejabat yang berwenang, meliputi :

1) Dokumen RKUPHHK/RPKH & lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB/ risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruisingdan/atau Canhut. 2) Dokumen RKT/RTT yang disusun

berdasarkan RKU/ RPKH dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval.

3) Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.

Perusahaan pada masing-masing wilayah KPH.

2. Adapun kelas perusahaan yang ada di Perum Perhutani meliputi 7 Kelas Perusahaan (KP) yaitu : KP Jati, KP Mahoni, KP Acacia Mangium, KP Pinus, KP Payau, KP Meranti dan KP Kayu Putih. 3. Dokumen RPKH untuk KPH Sampel

sebagai berikut:

1) Dokumen RPKH untuk KPH Sampel yang terpilih di wilayah Divisi Regional Jawa Tengah yaitu KPH Purwodadi, dan KPH Blora, masing-masing memiliki 1 dokumen RPKH yaitu Dokumen RPKH Kelas Perusahaan Jati.

2) Dokumen RPKH untuk KPH Sampel yang terpilih di wilayah Divisi Regional Jawa Timur yaitu KPH Mojokerto dan KPH Probolinggo masing-masing memiliki 6 dokumen RPKH yaitu Dokumen RPKH KP Jati, KP Pinus, KP Kesambi, KP Damar, KP Mahoni dan KP Kayu Putih.

3) Dokumen RPKH untuk KPH Sampel yang terpilih di wilayah Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, yaitu KPH Kuningan, memiliki 2 dokumen RPKH yaitu Dokumen RPKH KP Jati dan KP Pinus.

4. Masa berlaku RPKH untuk KPH sample sebagai berikut :

1) KPH PURWODADI

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan Jati KPH Purwodadi seluas 19.636,50 Ha berlaku mulai 01 Januari 2015 s/d 31 Desember 2024 telah diajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan Surat Direksi Perum Perhutani Nomor 365/042.3/ Pusren SDH/Dir Tanggal 19 Desember 2014 Tentang Permohonan Persetujuan Revisi RPKH Dan RPKH Rutin Perum Perhutani yang ditandatangani oleh Direksi Perum Perhutani.

 Rencana Teknik Tahunan (RTT)  Dokumen RTT Tahun 2014 Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH Purwodadi telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa

(13)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

Tengah No. 1188/042.3/Ren-2/Ren_Bang Ush/I Tentang Pengesahan Rencana Teknik Tahunan Tahun 2014 KPH Purwodadi Ditetapkan di Salatiga Pada Tanggal 17 Desember 2012. dan ditandatangani Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah a.n Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

 Dokumen RTT Tahun 2015 Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH Purwodadi telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah No. 1263/042.3/Ren-2/Ren_Bang Ush/I Tentang Pengesahan Rencana Teknik Tahunan Tahun 2015 KPH Purwodadi Ditetapkan di Salatiga Pada Tanggal 31 Desember 2013. dan ditandatangani Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah a.n Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

2) KPH BLORA

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan Jati KPH Mojokerto seluas 15.104,99 Ha berlaku mulai 01 Januari 2015 s/d 31 Desember 2024 telah diajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutann berdasarakan Surat Direksi Perum Perhutani Nomor 365/042.3/Pusren SDH/Dir Tanggal 19 Desember 2014 Tentang Permohonan Persetujuan Revisi RPKH Dan RPKH Rutin Perum Perhutani yang ditandatangani oleh Direksi Perum Perhutani.

 Rencana Teknik Tahunan (RTT)  Dokumen RTT Tahun 2014 Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH Blora telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah No. 1175/042.3/Ren-2/ Ren_Bang Ush/I Tentang Pengesahan Rencana Teknik Tahunan Tahun 2014 KPH Blora Ditetapkan di Salatiga Pada Tanggal 17 Desember 2012. dan ditandatangani Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah a.n Kepala Biro

(14)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

 Dokumen RTT Tahun 2015 Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH Blora telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah No. 1217/042.3/Ren-2/Ren_ Bang Ush/I Tentang Pengesahan Rencana Teknik Tahunan Tahun 2015 KPH Blora Ditetapkan di Salatiga Pada Tanggal 23 Desember 2013. dan ditandatangani Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah a.n Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

3) KPH MOJOKERTO

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan Jati KPH Mojokerto seluas 23.980,70 Ha berlaku mulai 1 Januari 2013 s/d 31 Desember 2022 telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.7255/Menhut-VI/BUHT/2012 tanggal 28 Desember 2012.

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan Kayu Putih KPH Mojokerto seluas 7.941,90 Ha berlaku mulai 1 Januari 2012 s/d 31 Desember 2021 disahkan di Jakarta tanggal 30 Desember 2011 oleh Direktur Utama Perum Perhutani.

 Rencana Teknik Tahunan (RTT)

 Rencana Teknik Tahunan (RTT) Tahun 2014 yang disusun mengacu kepada SK Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Nomor : 12/KPTS/Renc & PP/II/Rc. 2014 Tanggal 17 September 2012.  Rencana Teknik Tahunan (RTT)

Tahun 2015 yang disusun mengacu kepada SK Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur nomor : 12/KPTS/RenSDH&P/II/Rc. 2015 Tanggal 28 April 2014.

4) KPH PROBOLINGGO

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)

(15)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

 RPKH Kelas Perusahaan Jati seluas 29.458,90 Ha berlaku mulai 1 Januari 2006 s/d 31 Desember 2015 disahkan di Jakarta tanggal 28 Desember 2005 oleh Direktur Utama Perum Perhutani.

 RPKH Kelas Perusahaan Pinus seluas 20.121,30 Ha berlaku mulai 1 Januari 2007 s/d 31 Desember 2016 disahkan di Surabaya tanggal 17 Desember 2006 oleh Kepala Unit II Jawa Timur. Dokumen tersebut kemudian direvisi dan disahkan oleh Direktur Utama Perum Perhutani tanggal 30 Desember 2011.

 RPKH Kelas Perusahaan Kesambi seluas 3.443,30 Ha berlaku mulai 1 Januari 2014 s/d 31 Desember 2023 disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6954/Menhut-VI/BUHT/2013 tanggal 27 Desember 2013.

 RPKH Kelas Perusahaan Damar seluas 25.696,20 Ha berlaku mulai 1 Januari 2008 s/d 31 Desember 2017 disahkan di Surabaya tanggal 17 Desember 2007 oleh Kepala Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Dokumen tersebut kemudian direvisi dengan dilakukannya risalah sela dan mengacu kepada Permenhut No. P.60/Menhut-II/2011. Revisi RPKH disahkan di Jakarta tanggal 27 Desember 2013 berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6957/Menhut-VI/BUHT/2013 jangka perusahaan 1 Januari 2008 s/d 31 Desember 2017 untuk periode 1 Januari 2014 sd Desember 2017.

 RPKH Kelas Perusahaan Mahoni seluas 5.545,10 Ha berlaku mulai 1 Januari 2008 s/d 31 Desember 2017 disahkan di Surabaya tanggal 16 Desember 2007 oleh Kepala Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Mengacu kepada Permenhut No. P.60/Menhut-II/2011 dan adanya risalah sela maka buku RPKH tersebut kemudian direvisi dan disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6958/Menhut-VI/BUHT/2013 jangka perusahaan 1 Januari 2008 s/d 31 Desember 2017 untuk

(16)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

periode 1 Januari 2014 sd Desember 2017.

 Rencana Teknik Tahunan (RTT)  RTT Tahun 2014 disahkan

berdasarkan SK Kepala Biro Perencanaan dan PP Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Nomor : 18/KPTS/RenBang & PP/II/Rc. 2014 Tanggal 25 September 2012.  RTT Tahun 2015 disahkan

berdasarkan SK Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur nomor : 18/KPTS/Ren&PP/II/Rc. 2015 Tanggal 22 Juli 2013.

5) KPH KUNINGAN

 Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)

 RPKH Kelas Perusahaan Pinus KPH Kuningan seluas 14.370,74 Ha berjangka 10 Tahun, berlaku mulai 1 Januari 2009 s/d 31 Desember 2018. Mengesahkan Direktur Utama Perhutani pada bulan Januari 2009.  Revisi RPKH Kelas Perusahaan Jati

KPH Kuningan seluas 15.313,61 Ha berjangka 10 Tahun, berlaku mulai 1 Januari 2008 s/d 31 Desember 2017. Disahkan oleh Direktur Utama Perhutani pada tanggal 22 Nopember 2013.

 Rencana Teknik Tahunan (RTT)  Rencana Teknik Tahunan KPH

Kuningan, Rencana Tebangan A KP Jati Tahun 2014, Luas 60,45 Ha.  Rencana Teknik Tahunan KPH

Kuningan, Rencana Persiapan Rehabilitasi (Teb B1) KP Jati & Pinus Tahun 2014, Luas 311,16 Ha.  Rencana Teknik Tahunan KPH

Kuningan, Rencana Persiapan Rehabilitasi (Teb B1) KP Jati & Pinus Tahun 2015, Luas 478,98 Ha. Kelengkapan dan keabsahan dokumen Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) dan Rencana Tehnik Tahunan (RTT) beserta lampirannya pada setiap KPH (sampel) Perum Perhutani sudah dipenuhi seluruhnya.

Verifier b. Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan Kerja dan bukti implementasinya di lapangan

Memenuhi 1. Hasil verifikasi peta lokasi yang tidak boleh ditebang, menunjukkan bahwa auditee pada setiap KPH (sampel) telah tersedia Peta Lokasi Yang Tidak Boleh

(17)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

Ditebang, Skala 1 : 100.000 dan Skala 1 : 25.000 atau Skala 1 : 10.000 yang dipetakan oleh Kasi Pengukuran Perpetaan dan disahkan oleh Kepala Biro Perencanaan dan pengembangan Usaha. Lokasi Areal Yang Tidak Boleh Ditebang tersebut merupakan Kawasan-kawasan hutan untuk tujuan Perlindungan Setempat (KPS) yang terdiri dari Kawasan Perlindungan Sempadan Sungai, Kawasan Perlindungan Sempadan Mata Air, Kawasan Perlindungan Khusus, Kawasan Hutan Alam Sekunder (HAS), Situs Budaya, Situs Ekologi, Wana Wisata dan Cagar Alam. Areal-areal yang tidak boleh ditebang tersebut di lapangan batas-batasnya jelas, lokasinya sesuai dengan Peta Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) dan terbukti di lapangan.

2. Pada Setiap KPH (sampel) Tersedia Peta Lokasi Yang Tidak Boleh Ditebang, telah dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti keberadaannya di lapangan. Verifier c. Penandaan lokasi blok

tebangan/blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan.

Memenuhi 1. Hasil Verifikasi Peta Blok/Petak Bidang Tebangan dari Seluruh Dokumen Rencana Tehnik Tahunan (RTT) dari setiap KPH (Sampel), telah dilengkapi dengan Sketsa Gambar Peta Kerja Rencana Tebangan, dengan Skala 1 : 10.000 dan merupakan lampiran yang tidak terpisahkan di dalam dokumen RTT Tebangan Tahun 2014/2015 dan proses pengesahannya dibuat oleh Ka Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), diperiksa oleh Seksi Perencanaan Hutan (SPH) dan disahkan (dicap) secara self approval oleh pejabat yang berwenang/ditunjuk yaitu Ka Biro Perencanaan a.n. Kepala Unit Perum Perhutani.

2. Peta Kerja RTT Tahun 2014/2015 pada setiap KPH (sampel) Perum Perhutani seluruhnya telah disahkan oleh pejabat yang berwenang/ditunjuk, Tanda-tanda Batas Areal Kerja di lapangan dapat ditemukan cukup jelas dan dibuat sesuai dengan pedoman / SOP yang berlaku. K.2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

Verifier a. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran- lampirannya

Memenuhi 1. Seperti telah diuraikan sebelumnya pada Indik ator 2.1.1 Verifier a bahwa Auditee telah menyusun dan memiliki dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu / Rencana Pengaturan

(18)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

Kelestarian Hutan atas nama setiap KHP di Perum Perhutani.

2. Dokumen RPKH (Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan) di setiap KPH disusun menurut Kelas Perusahaan (KP) dan berjangka waktu 10 Tahun.

3. Sebagai kerangka acuan dalam proses penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan tersebut adalah : 1) SK Dirjen Kehutanan No.

143/Kpts/DJ/I/1974 Tanggal 10 Oktober 1974, tentang Pengaturan Inventarisasi Hutan Jati dan Peraturan Penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan Kelas Perusahaan Tebang Habis Jati.

2) SK Direksi Perum Perhutani No. 142/Kpts/Dir/ 1980 Tanggal 08 April 1980, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan Kelas Perusahaan Pinus. 3) SK Direksi Perum Perhutani No.

143/Kpts/Dir/ 1980 Tanggal 08 April 1980, tentang Pedoman Instruksi Inventarisasi Kelas Perusahaan Pinus.

4) SK Direksi Perum Perhutani No. 378/Kpts/Dir/ 1992 Tanggal 25 April 1992, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan.

5) SK Direksi Perum Perhutani No.1482a/Kpts/Dir/ 1995 Tanggal 30 Nopember 1995, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) dengan Program Aplikasi SISDH-PDE. 4. Hasil verifikasi keabsahan dokumen RPKH

tersebut adalah tersedianya dokumen RPKH - KP Jati / KP Pinus / KP Karet (atau KP Jenis Lainnya) yang dibukukan tersendiri dan keabsahannya, ditunjukkan oleh auditee dengan tersedianya dokumen RPKH asli (bukan copy) dan telah lengkap dengan lampiran beberapa peta RPKH (merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari buku RPKH) telah tersedia lengkap dan lembar pengesahan benar, yaitu tercantum tempat penetapan, tanggal, dibubuhkan tanda tangan pejabat yang berwenang/ditunjuk dan Cap Basah Direktur Utama Perum Perhutani.

5. Keabsahan dan kelengkapan dokumen RKUPHHK/RPKH pada Setiap KPH (sampel) telah dipenuhi seluruhnya

(19)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

Verifier b. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.

Not Applicable

Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not Applicable), karena Perum Perhutani (KPH Sample) tidak melakukan pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman.

P.3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat

K.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/ dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan Verifier. Dokumen LHP yang telah disahkan

oleh pejabat yang berwenang.

Memenuhi 1. Berdasarkan Permenhut No. P.55/Menhut-II/2011 tanggal 13 Juli 2011 Tentang Penataan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Negara pasal (2) Ayat (3) menegaskan bahwa khusus untuk hasil hutan produk perum perhutani, penataan hasil hutannya diatur secara tersendiri oleh Direksi Perum Perhutani, kecuali untuk hal-hal yang berkaitan dengan prosedur pengangkutan hasil hutan mengikuti peraturan ini.

2. Pelaksanaan Keputusan Menteri Kehutanan tersebut PERUM PERHUTANI mempunyai aturan Tata Usaha Kayu yang berpedoman pada Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 035/Kpts/Dir/2012 Tentang Perubahan Atas keputusan Direksi Perum Perhutani No. 561/Kpts/Dir/2011 Tentang Prosedur Kerja Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal Dari Wilayah Kerja Perum Perhutani yang ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Perhutani tanggal 5 September 2011.

3. Sementara itu kayu dari RTT 2015 Penataan Usaha Hasil Hutannya diatur melalui Permenhut No. P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014 serta SK Direktur Utama Perhutani No. 3169/Kpts/Dir/2014 tanggal 24 November 2014.

4. Berdasarkan atas hasil verifikasi terhadap seluruh KPH Sampel disimpulkan bahwa Auditee telah membuat laporan hasil pemanenan (LHP) dan disahkan oleh petugas/pejabat berwenang. Informasi fisik kayu pada laporan tersebut sesuai dan dapat ditemukan di lapangan.

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan Verifier : Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi terhadap seluruh KPH Sampel disimpulkan bahwa Auditee telah

(20)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari:

- TPK hutan ke TPK Antara,

- TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar,

- TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar

memiliki dokumen legal untuk pemindahan Kayu yang diangkut dari TP ke TPK Hutan disertai dengan dokumen DKB (Modifikasi 304) yang dibuat oleh mandor angkut. Dan Kayu yang diangkut dari TPK hutan menuju industry atau tujuan lainnya dilindungi dengan dokumen angkutan FAKB dan lampiran DKHP. Hasil uji petik persediaan kayu yang tercantum di LMKB sesuai dengan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan (FAKB)

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari Pemegang IUPHHK- HA Verifier a. Tanda-tanda PUHH/ barcode

pada kayu bulat dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak.

Not Applicable

Merujuk pada indikator 3.1.3 yang menjelaskan bahwa pembuktian asal usul kayu bulat yang berasal dari IUPHHK-HA, menunjukkan bahwa verifier ini tidak dapat diterapkan atau Not Applicable karena Auditee merupakan pemegang Hak Pengelolaan yang dalam penatausahaan hasil hutannya (PUHH) mengacu pada P.42/Menhut-II/2014 tentang PUHH untuk hutan tanaman dan prosedur penatausahaan yang ditetapkan sendiri. Namun demikian, hasil verifikasi dokumen dan pemeriksaan di lapangan menunjukkan bahwa Auditee telah melakukan penandaan pada tunggak dan bontos pangkal dan ujung kayu. Menurut informasi dari Auditee penandaan yang dilakukan adalah mengacu pada Surat Keputusan Direksi No. 561/Kpts/Dir/2011 dan SK Direksi Perum Perhutani No. 3169/Kpts/Dir/2014 tanggal 24 November 2014 tentang Prosedur kerja penatausahaan kayu hasil pemanenan yang berasal dari wilayah pengelolaan perum perhutani. Penandaan pada tunggak kayu maupun pada bontos kayu dilakukan dengan cara penulisan menggunakan spidol permanen, palu tok dan slag hamer. Informasi yang tertera pada tunggak kayu antara lain adalah no petak, no tebang, no pohon, tanggal penebangan dan nama serta tanda tangan penebang. Kemudian penandaan pada bontos dilakukan pada ujung dan pangkal. Pada bontos pangkal kayu terdapat informasi yang antara lain adalah berupa kode wilayah divisi regional, kode KPH, kode BKPH, no petak, no pohon, dan no urut tebang/potong (No del). Sedangkan pada bontos ujung terdapat informasi berupa panjang kayu, mutu dan diameter.

Verifier b. Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin.

Not Applicable

Sesuai dengan penjelasan pada verifier 3.1.3.a verifier ini juga tidak dapat diterapkan atau Not Applicable karena Auditee merupakan pemegang Hak Pengelolaan. Namun demikian Auditee telah membuat Standart Operasional Prosedur (SOP) tentang penandaan pada tunggak dan bontos kayu.

(21)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 14 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

Adapun SOP yang telah dibuat oleh Auditee adalah sebagai berikut:

a. SOP tentang Tebang Habis Hutan Jati No. 53/SOP/Mjk/Prod/2014 tanggal 1 Juli 2014.

b. SOP tentang Tebang Habis Hutan Jati dengan No. 01/SOP/MJK/Prod/2015 tanggal 2 Januari 2015.

c. SOP tentang Tebang Habis Hutan Rimba No. 54/SOP/Mjk/Prod/2014 tanggal 1 Juli 2014.

d. SOP tentang Tebang Habis Hutan Rimba dengan No. 02/SOP/MJK/Prod/2015 tanggal 2 Januari 2015.

Hasil pemeriksaan di lapangan, menunjukkan bahwa Auditee telah menerapkan penandaan pada kayu dengan konsisten. Dengan penerapan tanda tersebut kayu dapat dilacak balak hingga ke petak tebangan.

3.1.4. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK Verifier : Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar

Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman.

Memenuhi Bedasarkan hasil verifikasi terhadap seluruh KPH Sampel menunjukkan bahwa Auditee menerbitkan FAKB yang dilampiri dengan DKHP. FAKB diterbitkan oleh petugas yang ditetapkan oleh BP2HP dan Direksi. Sehubungan dengan Auditee yang merupakan pemegang hak pengelolaan yang hanya menerbitkan dokumen FAKB, maka untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (P2SKSKB) tidak dapat dilakukan.

K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu.

3.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)

Verifier a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan.

Memenuhi Hasil verifikasi terhadap dokumen Surat Perintah Pembayaran (SPP) Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) seluruh KPH Sampel dalam rentang waktu bulan April 2014 sampai dengan Maret 2015 menunjukkan ketersediaan SPP (sesuai kelompok jenis, volume dan tarif) yang diterbitkan oleh Pejabat Penagih SPP dan telah sesuai dengan Dokumen LHP yang disahkan.

Verifier b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi terhadap SPP dan Bukti setor SPP PSDH seluruh KPH Sampel Periode April 2014 sampai dengan Maret 2015 menunjukkan Auditee telah membayar lunas SPP PSDH melalui Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank Jawa Tengah ditujukan ke rekening Bendaharawan Penerima Setoran Murni PSDH pada Bank Mandiri Jakarta – Gedung Pusat Kehutanan dengan nomor rekening 102-000-4204001.

(22)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 15 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

Verifier c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman.

Memenuhi Pembayaran tarif PSDH dan DR sesuai dengan tariff yang berlaku dan dapat dibuktikan dengan bukti pembayaran dari Bank yang ditunjukkan oleh Auditee.

K.3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Verifier : Dokumen PKAPT Not Applicable

Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not Applicable), karena Auditee tidak melakukan pengiriman kayu keluar pulau, sehingga tidak memerlukan dokumen Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan

memiliki izin yang sah

Verifier : Dokumen yang menunjukkan identitas kapal

Not Applicable

Merujuk dari verifier 3.3.1 tentang PKAPT, maka verifier ini diverifikasi tetapi juga tidak dapat diterapkan (Not Applicable), karena Auditee tidak melakukan pengiriman kayu melalui laut ataupun sungai, sehingga tidak menggunakan angkutan kapal.

K3.4 Pemenuhan penggunaan tanda V-Legal 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal

Verifier : Tanda V-legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan.

Memenuhi Auditee seluruh KPH sample telah menerapkan penandaan tanda V-Legal dengan menggunakan cap stempel yang dibubuhkan pada lampiran dokumen angkutan (FAKB) yaitu pada dokumen D-KHP. Penggunaan tanda V-Legal yang dterapkan oleh Auditee telah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

P.4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan

K.4.1. Pemegang Izin telah memiliki dokumen lingkungan (AMDAL/Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.

4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/ UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

Verifier : Dokumen AMDAL/DPPL/ UKL- UPL/RKL-RPL.

Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH Sampel menunjukkan bahwa Auditee telah memiliki Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang.

(23)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 16 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial Verifier a. Dokumen RKL dan RPL Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH

Sampel telah membuat dokumen laporan RKL-RPL semester I dan II tahun 2014 yang mengacu kepada dokumen DPPL, laporan tersebut disusun sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.45 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hudup (RPL) dan Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor. 21/Menhut-II/2014 tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan Kehutanan, dan telah dilaporkan kepada Instansi yang terkait

Verifier b. Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial

Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH Sampel menunjukkan bahwa :

 Auditee telah melaporkan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan kepada instansi yang berwenang untuk periode semester I tahun 2014 dan semester II tahun 2014.

 Pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan. P.5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan

K.5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

Verifier a. Pedoman/prosedur K3 Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH Sampel telah memiliki Standar Operasional Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SOP K3) di dalam menjalankan aktifitas pekerjaannya dan telah memiliki penanggung jawab K3 yaitu Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta terdapat seorang ahli K3 Umum.

Verifier b. Ketersediaan Peralatan K3 Memenuhi Untuk melindungi para karyawannya pada saat bekerja, Auditee telah melengkapi peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) baik di kantor maupun di lapangan sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan hasil observasi, kondisi peralatan masih berfungsi dengan baik.

Verifier c. Catatan kecelakaan kerja Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH Sampel telah memiliki catatan Kecelakaan Kerja yang dituangkan dalam Laporan Kecelakaan Kerja (F-K3-001) dan laporan

(24)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 17 dari 17 Kriteria/Indik ator/Verifier N ilai Ringk asan Justifik asi

kecelakaan/insiden (F-K3-003) yang di buat oleh Asper/BKPH (pembina K3) dan dilaporkan kepada Ketua P2K3 dan terdapat upaya untuk menekan tingkat kecelakaan kerja.

K.5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier : Ada serikat pekerja atau

kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH Sampel menunjukkan bahwa Auditee memberikan kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan Serikat Karyawan dan Pekerja Perhutani. Bukti pelaksanaannya ditunjukkan dengan telah terbentuknya organisasi serikat pekerja. Dalam lingkup Perum Perhutani terdapat 2 Serikat Pekerja yaitu Serikat Karyawan (SEKAR) dan Serikat Pegawai dan Pekerja Perhutani (SP2P).

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi Auditee telah memiliki dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perum Perhutani dengan Serikat Karyawan Perhutani dan Serikat Pegawai dan Pekerja Perhutani periode tahun 2012 sampai dengan 2014, ditetapkan di Purwokerto tanggal 13 Juli 2012, dan juga terdapat Perpanjangan Masa Berlaku Perjanjian Kerja Bersama yang telah disepakati berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.Kep. 118/PHIJSK-PKKAD/PKB/VII/2014.

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

Memenuhi Berdasarkan jumlah tenaga kerja dan hasil wawancara di lapangan Di Perum Perhutani tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur

Referensi

Dokumen terkait

Skoring dilakukan pada variabel terikat yaitu jumlah pohon yang hilang pada masing-masing petak tahun 2010 dan variabel bebas yaitu faktor-faktor biofisik yang

Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen PIB, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.Auditee tidak melakukan pembelian

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen ekspor selama periode bulan Oktober 2014 sampai dengan September 2015, Auditee dapat menunjukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Perum Perhutani KPH Kedu Utara.. Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan

T1: Tampilan Menu Login T2: Tampilan Menu Utama T3: Tampilan Menu Data Wilayah T4: Tampilan Menu Daftar Klem T5: Tampilan Menu Data TVL T6: Tampilan Menu Users T7:

Setelah berhasil login, maka akan muncul tampilan menu utama biro perencanaan seperti pada. gambar

kesesuaian dokumen ekspor kayu olahan, Auditee dapat menunjukan 39 (tiga puluh sembilan) dokumen Invoice yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode

Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen PIB, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.Auditee tidak melakukan pembelian