Dasar-Dasar Mekanisasi Pertanian Dasar-Dasar Mekanisasi Pertanian
PENGANGKUTAN HASIL PANEN JERUK( TRANSPORTASI ) PENGANGKUTAN HASIL PANEN JERUK( TRANSPORTASI )
OLEH : OLEH : NAMA
NAMA : : KUSDINIKUSDINI NIM
NIM : : G111 16 053G111 16 053
KELAS : MEKANISASI.E
KELAS : MEKANISASI.E
DOSEN
DOSEN : : ABDUL ABDUL WARISWARIS
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLGI
FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDINN UNIVERSITAS HASANUDDINN MAKASSAR MAKASSAR 2017 2017
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Jeruk merupakan salah satu dari sepuluh komoditas hortikultura terpilih untuk dikembangkan. Jeruk (Citrus L) merupakan salah satu jenis buah-buahan yang sangat digemari dan disenangi hampir semua orang dan secara ekonomi menguntungkan untuk diusahakan.
Prospek pengembangan buah jeruk di Indonesia memang sangat bagus, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar luar negeri. Secara nasional, produksi jeruk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, meskipun dalam segi luas panen masih mengalami fluktuasi. Produktivitas usahatani jeruk cukup tinggi yaitu berkisar 17-25 ton/ha dari potensi 25-40 ton/ha. Pada tahun 2004, sebanyak 62 kabupaten di 18 provinsi di Indonesia mempunyai program pengembangan agribisnis jeruk, salah satunya adalah Provinsi Kalimantan Selatan
yang merupakan provinsi sentra jeruk. Akan tetapi ternyata produktivitas buah jeruk masih relatif rendah dibanding potensi produktivitasnya, yakni hanya sekitar
6,8 ton/ha. Terbatasnya kegiatan pemeliharaan tanaman jeruk terutama setelah tanaman menghasilkan merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas dan mutu buah jeruk yang dihasilkan. Pemahaman yang baik mengenai jaminan mutu diperlukan agar para petani agribisnis jeruk dapat meningkatkan mutu produknya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pengangkuatan hasil panen tanaman adalah untuk mengangkut barang dari gudang-gudang penyimpanan atau pusat-pusat produksi ketempat-tempat pemasaran.
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Transportasi Hasil Panen Jeruk
2.1.1 Defenisi Transportasi
Transportasi adalah pemindahan barang dengan menggunakan wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari.Banyak ahli telah merumuskan dan mengemukakan pengertian transportasi.Para ahli memiliki pandangannya masing-masing yang mempunyai perbedaan dan persamaan antara yang satu dengan yang lainnya. Kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare yang mana trans berarti mengangkat atau membawa. Jadi transportasi adalah membawa sesuatu dari satu tempat ketempat yang lain.
Ada empat modus transportasi yang digunakan, yaitu darat, kereta api, udara dan laut. Modus yang digunakan tergantung pada:
1. Pasar akhir.
2. Biaya transport dan nilai produk. 3. Waktu transit.
4. Ketersediaan unit transportasi. 5. Keringkihan produk.
6. Volume produk yang akan ditransportasikan. 7. Reliabilitas modus transport.
Transportasi yang digunakan pada saat mengangkut hasil panen harus cepat dan reliabel atau konsisten bila menangani produk ringkih seperti produk hortikultura. Susut secara langsung maupun tidak langsung sangat nyata dalam transportasi produk hortikultura segar. Susut akan meningkat bila terjadi transit cukup lama, penanganan kasar, dan manajemen suhu kurang baik.
2.1.2 Jenis-Jenis Transportasi Yang Digunakan a. Transportasi darat
Untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia trasportasi darat masih kurang memadai untuk membentu proses pengangkutan hasil panen suatu produk pertanian. Dalam proses pengangkutannya biasa dengan menggunakan alat angkut
ditutup, biasanya menggunakan plastik atau terpal yang justru meningkatkan suhu akibat akumulasi panas di bawah penutup.
Untuk menghindari terjadinya akumulasi panas akibat penutupan plastik penutupan dapat dilakukan dengan menggunakan jaring sedemikian rupa di mana di bawah jaring terdapat ruangan untuk sirkulasi udara. Dengan Cara ini akan mengurangi susut berat dan pelayuan akibat aktivitas respirasi dan penguapan uap air.
Gambar 1. Truk pengangkut dengan penutup jaring untuk memberikan sirkulasi uadara dan menghindari akumulasi panas tinggi.
b. Transportasi laut
Faktor yang menentukan transportasi lewat laut untuk ekspor adalah:
1. Komitmen untuk pasar antar pulau dan ekspor sehingga kapal laut digunakan secara penuh.
2. Pengembangan dan rencana strategi jangka panjang. 3. Industri-industri terkait pada angkutan laut.
4. Pengembangan dan tersedianya teknologi pendukung seperti teknologi atmosfer terkendali.
5. Tersedianya infrastruktur yang dibutuhkan di pelabuhan untuk operasi secara efisien, meminimalkan penundaan- penundaan baik pada saat pembongkaran maupun pengisian kapal.
6. Isu karantina.
Secara umum perusahan pelayaran di Indonesia menyediakan pelayanan seperti penanganan reefer menggunakan crane, dan fasilitas sambungan listrik di
atas kapal selama pengapalan. Reefer yang digunakan untuk mengangkut produk segar, secara esensial, adalah box terinsulasi yang disuplai dengan udara dingin.
c. Transportasi laut
Jenis trasnsportasi laut dipilih apabila jarak yang akan ditempuh sangat jauh dan penggunaan produknya harus didatangkan dengan cepat. Angkutan udara adalah angkutan cepat, namun pilihan yang mahal untuk angkutan kebanyakan produk segar. Produk bernilai tinggi (biasanya keringkihannya tinggi) dan
mempunyai permintaan tinggi yang mampu membayar biaya angkutan udara tersebut. Berbagai jenis kontainer digunakan untuk angkutan udara ini. Bentuk dan ukurannya tergantung pada penempatannya di dalam pesawat.
2.2 Metode dan Prinsip Transpotasi
Dalam proses pengangkutan suatu hasil produksi pertanian baik itu buah maupun sayuran memiliki prinsip atau metode pada saat ingin melakukan pengangkutan antaralain sebagai berikut :
1. loading dan uploading harus sehati-hati mungkin 2. waktu transit harus secapat mungkin
3. produk harus dilindungi dengan baik dalam hubungan dengan luka fisik 4. Tidak terjadi overhating
5. Alat transport tidak boleh berhenti dibawah sinar matahari
6. Memeberi naungan dari sinar matahari dan hujan saat loading dan uploading
2.3 Cara Pengangkutan Jeruk
Pada saat akan mengangkut hasil panen buah, perlu diperhatikan jenis dan tingkat kematangan buah agar pada saat proses pengangkutan buah tidak rusak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan melakukan pengangkutan buah jeruk antara lain sebagai berikut :
1. Penyusunan kemasan
Penyusunan wadah-wadah pengemasan didalam alat pengangkutan harus diperhatikan. Kemasan yang telah berisi buah jeruk harus disusun teratur dan rapi sehinggakedudukannya kuat.
2. Kondisi alat pengangkutan
Alat pengangkutan yang digunakan kondisinya harus baik agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman barang ketempat tujuan. Keterlambatan pengiriman barang menyebabkan kerusakan pada buah jeruk.
3. Penanganan bongkar muat
Penanganan bongkar muat dalam pengangkutan buah jeruk harus dilakukan dengan hati-hati. Penanganan yang kasar dapat menimbulkan kerusakan pada kemasan dan buah jeruk yang ada didalamnya.
4. Penggunaan jenis alat pengangkutan
Penggunaan jenis alat pengangkutan harus disesuaikan dengan tujuan pengiriman buah jeruk. Dengan memperhatikan jarak tujuan pengiriman buah jeruk, maka pengguanaan sarana transportasi akan lebih efisien, baik dari segi penggunaan waktu maupun penggunaan biaya.
5. Kelengkapan ruang pendingin
Untuk tujuan pengiriman jarak jauh, yang akan memakan waktu berhari-hari, sebaiknya menggunakan alat pengangkutan yang telah dilengkapi dengan ruang pendingin. Dengan demikian, dapat lebih menjamin kesegaran buah jeruk selama pengangkutan
Dalam pengangkutan hasil panen buah jeruk dapat dilakukan pengangkutan baik itu dengan menggunakan tenaga manusia, tenaga hewan maupun tenaga mesin. Berikut dibawah ini cara-cara penangkutan hasil panen buah jeruk.
a. Pengangkutan dengan menggunakan tenaga manusia
Pengangkutan dengan tenaga manusia dapat dilakukan dengan menempatkan buah pada wadah kerangjang agar lebih mudah saat pegangkutan
Gambar Proses 2 pengangkutan hasil panen buah jeruk dengan tenaga manusia b. Pengangkutan dengan menggunakan tenaga hewan
Cara pengangkutan jenis ini biasanya digunakan untuk memindahkan hasil panen dari kebun ke tempat penyimpanan sebelum diangkut untuk
didistibusikan ke pasar local.
c. Pengangkutan dengan menggunkan tenaga mesin (mobil, motor dll)
Cara pengangkutan ini dilakukan untuk jarak yang menempuh waktu yang cukup lama dan dalam kapasitas banyak ketika ingin di distribusikan ke pasar lokal maupun pasar swasta. Selain itu, dengan menggunakan alat transportasi/pengangkutan dengan menggunakan tenaga mesin misalnya motor dan mobil dapat menghemat waktu, sehingga hasil panen dapat sampai ke tempat tujuan lebih cepat.
Gambar 3. Pengangkutan buah jeruk dengan menggunakan Mobil
BAB III KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari materi adalah sebagai berikut :
1.
Transportasi adalah pemindahan barang dengan menggunakan wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.2.
Transportasi terdiri dari transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara3.
Cara pengangkutan hasil panen buah jeruk dapat dilakukan dengan menggunkan tenaga manusaia, tenaga hewan dan tenaga mesinDAFTAR PUSTAKA
Asni, Nur. 2010. Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Pasca Panen BPTP Jambi
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2004. Panduan Teknologi Pasca Panen dan Pengolahan Jeruk . Jakarta. Dalam jurnal Ratna Dkk 2013
Ratna, DKK.2013. kajian pra panen jeruk siam (citrus suhuiensis tan) untuk ekspor. Kalimantan Selatan.