BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN 1.
1. DEDESKSKRIRIPSPSI I SISINGNGKAKATT
Ma
Masa sa dedepapan n susuatatu u babangngsa sa tetergrganantutung ng papada da kekebeberhrhasasililan an ananak ak dadalalam m memencncapapaiai pertumbuhan dan perkembangan yang
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Taoptimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, hun-tahun pertama kehidupan, terutamaterutama peri
periode ode sejasejak k janijanin n daldalam am kandkandungaungan n sampsampai ai anak berusianak berusia a 2 2 tahun tahun merumerupakapakan n periperiodeode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Stimulasi yang
yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Stimulasi yang tepattepat akan merangsang otak balita sehingga perkembangan
akan merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dankemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita
bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai denganberlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Deteksi dini
umur anak. Deteksi dini penyimppenyimpangan angan tumbuh tumbuh kembang kembang perlu diperlu dilakukan lakukan untuk duntuk dapatapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap
menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya.keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. A
Appaa bbiilla a ddiitt eemm uukkaan n aadda a ppeenn yyiimmpp aannggaann, , mm aakka a dd iillaakk uukkaan n intervensiintervensi dinidini penyimpangan tumbuh kembang balita sebagai tindakan koreksi dengan
penyimpangan tumbuh kembang balita sebagai tindakan koreksi dengan memanaatkanmemanaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau
plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau penyimpangannyapenyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
sedini mungkin sesuai dengan indikasi. Seja
Sejak k tahutahun n 2!!2!!", ", #eme#ementerinterian an #ese#esehatan bekerjahatan bekerjasama dengan sama dengan lkatlkatan an DokteDokter r AnAnakak $ndonesia %$DA$& telah menyusun instrumen stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh $ndonesia %$DA$& telah menyusun instrumen stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang untuk anak umur ! sampai dengan ' tahun, yang diuraikan dalam (edoman kembang untuk anak umur ! sampai dengan ' tahun, yang diuraikan dalam (edoman (elaksanaan Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh #embang %SD$DT#& Anak di (elaksanaan Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh #embang %SD$DT#& Anak di Tin
Tingkat gkat (elay(elayanan anan #ese#esehatahatan n DasaDasar. r. )ntuk )ntuk mendmendukunukung g implimplemenementasintasinya, ya, maka maka padpadaa tah
tahun un 2!*2!*+ + dildilakuakukan kan revrevisi isi padpada a pedpedomaoman n tertersebsebut ut dedengangan n menmenggaggabunbungkgkan an bukbukuu pedoman pelaksanaan dan instrument SD$DT# agar lebih sederhana dan memudahkan pedoman pelaksanaan dan instrument SD$DT# agar lebih sederhana dan memudahkan pelayanan
pelayanan. Dengan . Dengan demikian, diharapkan semua balita dan anak demikian, diharapkan semua balita dan anak prasekolah mendapaprasekolah mendapatkantkan pelayanan SD$DT#.
pelayanan SD$DT#.
2.
2. TUTUJUJUAN AN PEPEMBMBELAELAJAJARARANN 1)
1) TuTujuajuan Pen Pembembelajlajaraaran Umn Umumum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan Stimulasi Deteksi Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan Stimulasi Deteksi $ntervensi Dini Tumbuh #embang %SD$DT#&
$ntervensi Dini Tumbuh #embang %SD$DT#&
2)
2) TuTujuajuan n PemPembelbelajaajaran ran KuKu!u!!u!
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu *.
*. MenjMenjelaselaskan kkan konseonsep dap dasar tusar tumbuh mbuh dan dan kembkembangang 2.
2. MelaMelakukakukan pn penguengukuran kuran pertpertumbuumbuhan han anakanak .
+.
+. MelaMelakukakukan tn tatakeatakelola lola SD$DT# SD$DT# di di (usk(uskesmaesmass
".
". PP#K#K#K B#K BAAHAHASASANN
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan - pokok bahasan sebagai berikut yaitu Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan - pokok bahasan sebagai berikut yaitu
P$%$%
P$%$% baa!an baa!an &an &an Sub'$%$% Sub'$%$% baa!an baa!an ((
1)
1) K$nK$n!e' &!e' &a!a!ar uar umbumbu &an % &an %embemban*an*
aa.. ((eennggeerrttiiaan n ttuummbbuuh h ddaan n kkeemmbbaanngg b.
b. 0a0aktktoror--akaktotor r yyanang g memempmpenengagaruruhi hi tutumbmbuh uh kekembmbanangg cc.. AAssppeek k ttuummbbuuh h kkeemmbbaanngg
dd.. ((eerriioodde e ttuummbbuuh h kkeemmbbaanngg e.
e. 1e1ebeberarapa pa gagangngguguan an tutumbmbuh uh kekembmbanang yg yanang sg sererining dg dititememukukanan
2)
2) PenPen*u%*u%urauran n 'er'erumumbubuan an anaana% % ((
a.
a. evevie3 pie3 pertertumbumbuhauhan dan dan stan status gtus gi4ii4i b.
b. (en(engugukurkuran an lilingkngkar ar kepkepalaala
")
") S+mS+mula!+ ula!+ &an D&an Dee%ee%!+ D!+ D+n+ T+n+ Tumumbu Kbu Kembaemban* (n* (
a.
a. StStimimululasasi i papada da ananakak b.
b. DetDetekseksi dini dini gani gangggguan puan pertertumbumbuhauhann c.
c. DetekDeteksi si dini dini penypenyimpaimpangan ngan perkperkembaembanganngan d.
d. DetekDeteksi si dini dini penypenyimpaimpangan ngan pendpendengaengaranran e.
e. DetekDeteksi si dini dini penypenyimpaimpangan ngan pengpenglihalihatantan .
. DetDetekseksi dini dini peni penyiyimpampangangan pern perilailaku emku emosiosionaonall
,)
,) InerIner-en-en!+ &an Ruju%!+ &an Ruju%an Penan Pen+m'an+m'an*an Tu*an Tumbu Kembu Kemban* Amban* Ana% (na% (
a.
a. $nte$ntervensrvensi pei penyimnyimpangpangan pan perkeerkembanmbangan gan anakanak %*
%*&& $nt$ntervervensensi i peperkerkembambangangann %2&
%2& 5valu5valuasi asi interintervensvensi i perkperkembaembanganngan b.
b. ujuujukan kan penypenyimpaimpangan ngan perkperkembaembangan ngan anakanak %*&
%*& TinTingkat kelgkat keluarguarga dan masyaa dan masyarakatrakat %2&
%2& TinTingkat puskgkat puskesmaesmas dan s dan jejajejaringringnyanya
/")
/") Tingkat rumah sakit rujukanTingkat rumah sakit rujukan 0)
0) MelaMela%u%a%u%an an aa%ea%el$la Sl$la SDIDTDIDTK &+ K &+ 'u!%'u!%e!mae!ma!!
a.
a. MaManajnajememen en penpeneraerapan pan SD$SD$DT#DT# b.
b. (en(encatcatataatan n dadan n (el(elapaporaorann c.
c. MoMoninitotoriring dng dan 5an 5vavaluluasasii /.
/.MEDIA DAN ALAT BANTUMEDIA DAN ALAT BANTU
*&
*& 1a1ahahan Tn Taayayangng 22&& AlAlaat t tutuliliss
&& ((hhanantotom bm bayayii //&& MMeetteerraann +&
+& (a(andnduauan stn stududi kai kasususs '&
'& (a(andnduauan n sisimumulalasisi "&
"& StaStandndar ar linlingkagkar r kepkepalalaa 66&& 11uukku u ##$$AA
*!&
*!& 8id8ideo SD$Deo SD$DT#T# **
**&& SkriSkrining #$ning #$TT *2&
*2& 0orm0ormulir SD$Dulir SD$DT#T# *&
*& #oho#ohort bayirt bayi */&
*/& #ohort anak ba#ohort anak balita dan pra seklita dan pra sekolaholah *+&
*+& (anduan (anduan praktik lapraktik lapanganpangan *'&
*'& 9heklist 9heklist penilaianpenilaian *"&
*"& TimbTimbangaangan 11n 11 *6&
*6& Alat ukur tinggi badan daAlat ukur tinggi badan dan panjang badann panjang badan *7&
*7& 0lip 0lip charchartt 2!&
2!& TabeTabel : scorel : score 2*&
2*& 0ormulir 0ormulir rujukanrujukan 22&
22& 1agan interve1agan intervensi SD$DT# sesuai tahnsi SD$DT# sesuai tahap umurap umur 2&
2& Skenario Skenario role prole playlay 2/&
2/& 0ormat pencata0ormat pencatatan dan pelapotan dan pelaporan SD$DT#ran SD$DT# 2+&
2+& 0orm SD$DT# yan0orm SD$DT# yang sudah dig sudah diisiisi
.
. BABAHAHAN N BEBELALAJAJARR
aa.. MMoodduullSSDD$$DDTT##
bb.. ((eeddoommaan n ((eemmaannttaauuaan n ((eerrttuummbbuuhhaann
BAB II. P#K#K BAHASAN 1( BAB II. P#K#K BAHASAN 1( K#NSEP DASAR TUMBUH KEMBANG K#NSEP DASAR TUMBUH KEMBANG
1.
1. PePen*en*er+r+an an TTumumbu bu KeKembamban*n*
Anak memiliki
Anak memiliki suatu ciri suatu ciri yang khas yang khas yaitu selalu yaitu selalu tumbuh dan tumbuh dan berkembang sejak berkembang sejak konsepsikonsepsi sampai berakhirnya masa remaja. ;al
sampai berakhirnya masa remaja. ;al ini yang membedakan anak dengan ini yang membedakan anak dengan de3asa. Anakde3asa. Anak bukan de3asa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang bukan de3asa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
sesuai dengan usianya.
(ertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, (ertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran
berarti bertambahnya ukuran isik isik dan dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga
sehingga dapat diukudapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (ertumr dengan satuan panjang dan berat. (ertumbuhan terjadi secarabuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
(erkembangan adalah bertambahnya struktur dan ungsi tubuh yang lebih kompleks (erkembangan adalah bertambahnya struktur dan ungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
kemandirian. (erkembanga
(erkembangan merupakan hasil interaksi kematangan n merupakan hasil interaksi kematangan susunan sarasusunan sara pusat denganpusat dengan organ
organ yang yang dipengaruhdipengaruhinya, inya, misalnymisalnya perkema perkembangan sistembangan sistem neuromuskuler,neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. #esemua ungsi tersebut
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. #esemua ungsi tersebut berperanberperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
2.
2. +r+r+34+34+r+ +r+ TuTumbumbu K Kembemban* an* AnAna%a%
*&
*& (ertu(ertumbuhmbuhan an dan dan perkperkembaembangan ngan pada tahap a3pada tahap a3al menal menentukentukan peran perkembkembanganganan selanjutnya.
selanjutnya. Seba
Sebagai gai contocontoh, h, seorseorang ang anak tidak anak tidak akan akan bisa bisa berjberjalan sebealan sebelum ilum i a a bb ii ss a a berdberdiri.iri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika
Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuhpertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan ungsi berdiri anak
lain yang terkait dengan ungsi berdiri anak terhambat. #arena itu perkembanganterhambat. #arena itu perkembangan a3al ini merupakan masa kritis karena akan
a3al ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembanganmenentukan perkembangan selanjutnya.
selanjutnya. 2&
2& (ertumbu(ertumbuhan han dan dan perkembangaperkembangan mn mempunyai empunyai kecepatan kecepatan yang yang berbeda, berbeda, baibaik k daladalamm pertumbuhan isik maupun perkembangan ungsi organ dan perkembangan pada pertumbuhan isik maupun perkembangan ungsi organ dan perkembangan pada masing-masin
masing-masing g anak.anak. &
& (erkembanga(erkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan n terjadi bersamaan dengan pertumbuhan dan dan setsetiaiap pertumbuhanp pertumbuhan disertai dengan perubahan ungsi.
disertai dengan perubahan ungsi. Misa
Misalnya perkemblnya perkembangaangan n inteintelegelegensia nsia pada seorang anak pada seorang anak akan menyertakan menyertaiai pertumbuhan otak dan serabut sara.
pertumbuhan otak dan serabut sara. /&
/& (erk(erkembaembangan bngan berkoerkorelarelasi densi dengan pegan pertumrtumbuhabuhan.n.
(ada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi (ada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
kepandaiannya.
+&
+& (erkembangan mempunyai pola yang tetap, yaitu(erkembangan mempunyai pola yang tetap, yaitu
'&
'& (erkembanga(erkembangan terjan terjadi lebih dahudi lebih dahulu lu di di daerah kepala, kedaerah kepala, kemudian menmudian menuju ke uju ke araharah kaudal<anggota tubuh %pola sealokaudal&.
kaudal<anggota tubuh %pola sealokaudal&. "&
"& (erk(erkembaembangan terjngan terjadi lebih dadi lebih dahulu dahulu di daei daerah proksimrah proksimal %geraal %gerak kasar& laluk kasar& lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus %pola proksimodistal&.
halus %pola proksimodistal&. 6&
Tahapan perkembangan tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, at au anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
". Pr+n!+' Per%emban*an Ana%
a& (erkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
#ematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan potensi yang ada pada individu.
1elajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang di3ariskan dan potensi yang dimiliki anak.
b& (ola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak, dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. (erkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesiik, dan terjadi berkesinambungan.
,. 5a%$r 6an* Mem'en*aru+ Kual+a! Tumbu Kemban* Ana%.
1anyak aktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain
a. 0aktor dalam %internal&
- as<etnik atau bangsa. - #eluarga.
- )mur.
- =enis kelamin. - >enetik.
- #elainan kromosom. b. 0aktor luar %ekstemal&
*& 0aktor (renatal
- >i4i
- Mekanis
- Toksin atau 4at kimia
- 5ndokrin - adiasi - ?neksi - #elainan imunologi - Anoksia embrio - (sikologi ibu
& 0aktor (ascasalin
- >i4i
- (enyakit kronis< kelainan kongenital, Tuberkulosis,anemia, kelainan jantung ba3aan yang mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
- ?ingkungan isis dan kimia. - (sikologis - 5ndokrin - Sosio-ekonomi - ?ingkungan pengasuhan - Stimulasi - @bat-obatan
0. A!'e% Tumbu Kemban*
a. >erak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
b. >erak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
c. #emampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak %makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain, berpisah dengan ibu<pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
. Per+$&e Tumbu Kemban* Ana%.
a. Masa prenatal atau masa janin dalam kandungan.
(eriode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. (ada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. >i4i kurang pada ibu hamil, ineksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, aktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Masa ini dibagi dua kelompok, yaitu
- Masa neonatal %! sampai 26 hari&
(ada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berungsi organ-organ.
- Masa post neonatal %27 hari sampai ** 1ln&
(ada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya ungsi sistem sara.
c. Masa anak balita umur *2-+7 1ln.
(ada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik %gerak kasar dan gerak halus& serta ungsi ekskresi. (ertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Setelah lahir terutama pada tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsungB dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syara dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syara dan otak yang kompleks. =umlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syara ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huru, hingga bersosialisasi.
(ada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
(erkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelalnan<penyimpangan sekecll apapun apablla tidak dideteksl apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.
d. Masa anak prasekolah umur '!-"2 1ln.
(ada masa ini, pertumbuhan berlangsung stabil. Terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berikir.
Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Anak mulai senang bermain di luar rumah dan berteman. Semakin banyak taman kota atau taman bermain dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak.
(ada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. (erlu diperhatikan bah3a proses belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain.
@rang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dllakukan intervensl dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan.
7. Bebera'a Gan**uan Per%emban*an 6an* Ser+n* D+emu%an.
a. >angguan bicara dan bahasa.
#emampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. #arena kemampuan berbahasa sensiti terhadap keter*ambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kogniti, motor, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. #urangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.
b. 9erebral palsy.
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresi, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan<gangguan pada sel-sel motorik pada susunan sara pusat yang sedang tumbuh<belum selesai pertumbuhannya.
c. Sindrom Do3n.
Anak dengan Sindrom Do3n adalah individu yang dapat dikenal dari enotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 2* yang berlebih. (erkembangannya lebih lambat dari anak yang normal.1eberapa aktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keter*ambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.
d. >angguan Autisme.
Merupakan gangguan perkembangan pervasi pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur tahun. (ervasi berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. >angguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
Merupakan suatu kondisi yang ditandal oleh intelegensia yang rendah %$C "!& yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.
. >angguan (emusatan (erhatian dan ;iperaktivitas %>((;&
Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.
BAB III. P#K#K BAHASAN 2( PENGUKURAN PERTUMBUHAN ANAK 1. Re-+e8 maer+
Maer+ Pen*u%uran 'erumbuan aba% +n+ %arena !u&a &+%emu%a%an 'a&a Maer+ In+ 1 a+u Penenuan Sau! G+9+ ber&a!ar%an 'en+la+an 'erumbuan. 2. Pen*u%uran l+n*%ar %e'ala
Tujuan untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal =ad3al pengukuran disesuaikan dengan umur anak. )mur ! - ** 1ln, pengukuran dilakukan setiap tiga 1ln. (ada anak yang lebih besar, umur *2 E "2 1ln, pengukuran dilakukan setiap enam 1ln. (engukuran dan penilaian lingkar kepala anak dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
a& Alat pengukur dilingkaran pada kepala anak mele3ati dahi, menutupi alis mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang, 1aca angka pda pertemuan dengan angka
b& Tanyakan tanggal lahir bayi<anak, hitung umur bayi<anak
c& ;asil pengukuran dicatat pada graik lingkaran kepala menurut umur dan jenis kelamin anak,1uat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang
>raik *. ?ingkar #epala Anak ?aki-?aki >raik 2. ?ingkar #epala Anak (erempuan
BAB I:. P#K#K BAHASAN "(
STIMULASI DAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
Deteksi dini tumbuh kembang anak atau pelayanan SD$DT# adalah kegiatan<pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan<masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, bila terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Ada jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di
tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa
a. Deteksi dini gangguan pertumbuhan, yaitu menentukan status gi4i anak apakah gemuk, normal, kurus dan sangat kurus, pendek, atau sangat pendek, makroseali atau mikroseali.
dengar.
c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
(elayanan rutin SD$DT# sesuai dengan jad3al yang tercakup pada pedoman ini dan pada 1uku #$A, namun tidak menutup kemungkinan dilaksanakan pada
a. #asus rujukan.
b. Ada kecurigaan anak mempunyai penyimpangan tumbuh. c. Ada keluhan anak mempunyai masalah tumbuh kembang.
1. STIMULASI PADA ANAK
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur !-' tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.
Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. #urangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.
#emampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu
a& Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
b& Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
c& 1erikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
d& ?akukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bemyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
e& ?akukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap ke / aspek kemampuan dasar anak.
& >unakan alat bantu<permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
Stimulasi yang diberikan kepada anak dalam rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diberikan oleh orang tua<keluarga sesuai dengan pembagian kelompok umur stimulasi anak sbb
No Periode Tumbuh Kelompok Umur
1. Masa prenatal, janin dalam kandungan Masa prenatal 2. Masa bayi 0
-
12 Bln Umur 0-3 Bln Umur 3-6 Bln Umur 6-9 Bln Umur 9-12 Bln3. Masa anak balita 12-60 Bln
Umur 12-15 Bln Umur 15-1 Bln Umur 1-2! Bln Umur 2!-36 Bln Umur 36-! Bln Umur !-60 Bln
!. Masa prasek"la# 60-$2 Bln Umur 60-$2 ta#un
2. DETEKSI DINI GANGGUAN PERTUMBUHAN
Deteksi dini gangguan pertumbuhan yaitu menentukan status gi4i anak apakah gemuk, normal, kurus dan sangat kurus, pendek, atau sangat pendek, makroseali atau mikroseali.
(emeriksaan status gi4i anak berdasarkan indeks berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan %11<(1 atau 11<T1&, panjang atau tinggi badan menurut umur %(1<) atau T1<)& untuk anak usia ! E '! 1ln, dan pengukuran status gi4i anak berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur %$MT<)& untuk anak umur '!-"2 1ln, dapat dilihat pada 1ab (emantauan Status >i4i.
Pen*u%uran L+n*%ar Ke'ala unu% u!+a ;372 Bln
(engukuran dan penilaian lingkar kepala anak dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal. =ad3al pengukuran disesuaikan dengan umur anak. )mur ! - ** 1ln, pengukuran dilakukan setiap tiga 1ln. (ada anak yang lebih besar, umur *2 E "2 1ln, pengukuran dilakukan setiap enam 1ln.
a& Alat pengukur dilingkaran pada kepala anak secara fronto-occipital , yaitu
mele3ati dahi, di atas alis mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol. Tarik agak kencang,
b& 1aca angka pda pertemuan dengan angka
c& Tanyakan tanggal lahir bayi<anak, hitung umur bayi<anak
d& ;asil pengukuran dicatat pada graik lingkaran kepala menurut umur dan jenis kelamin anak
e& 1uat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang
>raik . ?ingkar #epala Anak ?aki-?aki >raik /. ?ingkar #epala Anak (erempuan
$nterpretasi
a& =ika ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam Fjalur hijauG maka lingkaran kepala anak normal
b& 1ila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar Fjalur hijauG maka lngkaran kepala anak tidak normal
c& ?ingkaran kepala anak makroseal bila berada diatas Fjalur hijauG dan mikroseal bila berada diba3ah Fjalur hijauG
1. DETEKSI DINI PEN6IMPANGAN PERKEMBANGAN
Deteksi dini penyimpangan perkembangan diperlukan untuk mengetahui gangguan perkembangan anak apakah sudah sesuai dengan umurnya atau ada keterlambatan, apakah ada gangguan daya lihat dan apakah ada gangguan daya dengar.
(emeriksaan perkembangan anak dilakukan dengan menggunakan #uesioner (ra Skrining (erkembangan /KPSP) yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan
anak normal atau ada penyimpangan.
ukur berat dan panjang badan, lalu hitung indeks
masa tubuh anak, lalu plot pada graik $MT menurut umur anak
#lasiikasikan tinggi badan menurut umur
kembang, sedangkan umur anak bukan umur skrining, maka pemeriksaan menggunakan #(S( umur skrining terdekat yang lebih muda.
9ara Menggunakan #(S(
- Tentukan umur anak dan pilih #(S( yang sesuai.
- ?akukan pemeriksaan dengan mengajukan semua pertanyaan. $nterpretasi ;asil #(S(
- =a3aban HA, jika ibu<pengasuh anak menja3ab anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
- =a3aba T$DA#, jika ibu<pengasuh anak menja3ab anak belum pernah atau tidak pernah melakukan, atau ibu<pengasuh anak tidak tahu.
". DETEKSI DINI PEN6IMPANGAN<GANGGUAN = PERTUMBUHAN
a. Pemer+%!aan !au! G+9+ Ana% ber&a!ar%an In&e%! Bera Ba&an menuu Panjan* Ba&an /BB<PB) aau Bera Ba&ab menuru T+n**+ Ba&an /BB<TB) unu% Ana% umur ; > ; Bln.
b. Pen*u%uran Sau! *+9+ Ana% ber&a!ar%an In&e%! Ma!!a Tubu menuru Umur /IMT<U) unu% Ana% Umur ;372 Bln.
Ha!+l Pen*u%uran ?3 !4$re Sau! G+9+ /IMT<U) T+n&a%an
Di atas 2SD @besitas Segera rujuk ke umah Sakit
I* SD sampai dengan 2 SD
>emuk Asupan >i4i disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas anak -2SD sampai dengan * SD Jormal -SD sampai dengan -2SD
#urus Asupan >i4i
ditingkatkan dan =ad3alkan
kunjungan berikutnya Di ba3ah - Sangat #urus Segera rujuk ke (uskesmas dengan T09 atau ke S
ara men*+un* IMT
$MT dihitung dengan cara membagi berat badan %dalam kilogram& dengan kuadrat tinggi badan %dalam meter& %kg<m2&.
9ontoh
=ika berat badan anak 2+ kg dan tinggi badan anak *,2 m, maka $MT anak adalah
25
(
1,2)
(1,2)=17,36#uesioner (ra Skrining (erkembangan /KPSP) unu% u!+a ;372 Bln @ Terlam'+r !bb(
Lam'+ran N$ KPSP 'a&a Ba+ <Ana% Umur Bln
Taa'an Per%emban*an &an S+mula!+ Umur Bln
* 1ayi 1ln !- 1ln 2 1ayi '1ln - '1ln 1ayi 71ln '-7 1ln / Anak *2 1ln 7-*2 1ln + Anak *+ 1ln *2-*6 1ln ' Anak *6 1ln -" Anak 2* 1ln *6-2/ 1ln 6 Anak ! 1ln 7 Anak ' 1ln 2/-' 1ln *! Anak /2 1ln '-/6 1ln ** Anak /61ln -*2 Anak +/ 1ln /6-'! 1ln * Anak '! 1ln /6-'! 1ln */ Anak '' 1ln '!-"2 1ln *+ Anak "2 1ln
2. DETEKSI DINI PEN6IMPANGAN PENDENGARAN
Dilakukan dengan melakukan Tes Daya Dengar %TDD&. Tujuannya untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindak lanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak.
9ara melakukan TDD
- Tentukan umur anak dalam 1ln dan pilih datar pertanyaan TDD yang sesuai dengan umur anak.
- (ada anak umur kurang dari 2/ 1ln, pertanyaan dija3ab oleh orang tua atau pengasuh. (ada anak umur 2/ 1ln atau lebih, pertanyaan berupa perintah melalui orang tua<pengasuh untuk dikerjakan oleh anak.
- =a3aban HA jika menurut orang tua, anak dapat melakukannya dalam * 1ln terakhir. =a3aban T$DA# jika tidak pernah melakukan, tidak tahu atau tidak dapat melakukannya dalam * 1ln terakhir.
Iner'rea!i, Al*$r+ma Te! Daa Den*ar &an In!rumen TDD@ erlam'+r
". DETEKSI DINI PEN6IMPANGAN PENGLIHATAN
Dilakukan dengan melakukan Tes Daya ?ihat %TD?&.Tujuannya untuk mendeteksi secara dini kelainan daya lihat agar segera dapat dilakukan tindakan lanjutan, sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar.
ara mela%u%an Te! Daa L+a@ Iner'rea!+ &an Al*$r+ma Te! Daa L+a@ erlam'+r
,. DETEKSI DINI PEN6IMPANGAN PERILAKU EM#SI#NAL
Deteksi dini penyimpangan perilaku emosional adalah kegiatan<pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah perilaku emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi. 1ila penyimpangan perilaku emoslonal terlambat diketahui, maka lntervenslnya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Deteksi yang dilakukan menggunakan
• #uesioner Masalah (erilaku 5mosional %#M(5& bagi anak umur '
1ln sampai "2 bu$an.
• 9eklis autis anak prasekolah (Modified Checklist for Autism in Toddlers/M-CHAT) bagi anak umur*6 1ln sampai ' 1ln.
• 0ormulir deteksi dini >angguan (emusatan (erhatian dan
;iperaktivitas %>((;& menggunakan Abreviated Conner Ratin !cale
bagi anak umur ' 1ln ke atas.
a. Dee%!+ D+n+ Pen+m'an*an Menal Em$!+$nal
• Tujuannya adalah mendeteksi secara dini adanya penyimpangan<masalah
perilaku emosional pada anak pra sekolah .
• =ad3al deteksi dini masalah perilaku emosional adalah rutin setiap ' 1ln pada
anak umur ' 1ln sampai "2 1ln. =ad3al ini sesuai dengan jad3al pelayanan SD$DT#
• Alat yang digunakan adalah #uesioner Masalah (erilaku 5mosional %#M(5& yang
2ara mela%u%an (
*& Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang tertulis pada #M(5 kepada orang tua<pengasuh anak.
2& 9atat ja3aban HA, kemudian hitung jumlah ja3aban HA.
b. Dee%!+ D+n+ Au+! Pa&a Ana% Pra!e%$la.
Tujuannya adalah mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur *6 1ln sampai ' 1ln.
Dilaksanakan atas indikasi atau bila ada keluhan dari ibu<pengasuh atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader kesehatan, petugas (A)D, pengelola T(A dan guru T#.
#eluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di ba3ah ini
b. #eterlambatan berbicara
c. >angguan komunikasi< interaksi sosial d. (erilaku yang berulang-ulang
Alat yang digunakan adalah M-9;AT (Modified-Checklist for Autism in Toddlers).
o Ada 2 pertanyaan yang dija3ab oleh orang tua<pengasuh anak.
o (ertanyaan diajukan secara berurutan, satu persatu. =elaskan kepada
orangtua untuk tidak ragu-ragu atau takut menja3ab.
ara men**una%an M3HAT.
*& Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang tetulis pada M-9;AT kepada orang tua atau pengasuh anak.
2& ?akukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada M-9;AT
& 9atat ja3aban orang tua<pengasuh anak dan kesimpulan hasil pengamatan kemampuan anak, HA atau T$DA#. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dija3ab.
Iner'rea!+ (
1) 5nam pertanyaan Jo. 2, ", 7, *, */, dan *+ adalah pertanyaan penting
%crirical item& jika dija3ab +&a% berarti pasien mempunyai r+!+%$ r+n**+ au+!m.
2) =a3aban +&a% pada dua atau lebih critical item atau tiga pernyaan lain yang dija3ab tidak sesuai %misalnya seharusnya dija3ab ya, orang tua
") =ika perilaku itu jarang dikerjakan %misal anda melihat satu atau 2 kali& ,
mohon dija3ab anak tersebut tidak melakukannya.
4.Dee%!+ D+n+ Gan**uan Pemu!aan Pera+an &an H+'era%+-+a! /GPPH)
• Tujuannya adalah mengetahui secara dini anak adanya >angguan (emusatan
(erhatian dan ;iperaktivitas %>((;& pada anak umur ' 1ln ke atas.
• Dilaksanakan atas indikasi bila ada keluhan dari orang tua<pengasuh
anak atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader kesehatan, 1#1, petugas (A)D, pengelola T(A dan guru T#. #eluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di ba3ah ini
*& Anak tidak bisa duduk tenang
2& Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah & (erubahan suasana hati yang mendadak<impulsive
• Alat yang digunakan adalah ormulir deteksi dini >angguan (emusatan
(erhatian dan ;iperaktivitas<>((; (Abbreviated Conners Rattin !cale)" 0ormulir ini terdiri *! pertanyaan yang ditanyakan kepada
orang tua<pengasuh anak<guru T# dan pertanyaan yang perlu pengamatan pemeriksa.
ara men**una%an $rmul+r &ee%!+ &+n+ GPPH(
Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang tertulis pada ormulir deteksi dini >((;. =elaskan kepada orangtua<pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut menja3ab.
?akukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada ormulir deteksi dini >((;
#eadaan yang ditanyakan<diamati ada pada anak dimanapun anak berada, misal ketika di rumah, sekolah, pasar, toko, dll&Bsetiap saat dan ketika anak dengan siapa saja.
9atat ja3aban dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan pemeriksaan.
Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dija3ab.
ini, dan jumlahkan nilai masing-masing ja3aban menjadi nilai total
-Jilai ! jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak.
-Jilai *jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak. -Jilai 2 jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak.
-Jilai jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.
1ila nilai total * atau lebih anak kemungkinan dengan >((;.
BAB : P#K#K BAHASAN ,(
INTER:ENSI DAN RUJUKAN PEN6IMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK.
1. Iner-en!+ Pen+m'an*an Per%emban*an Ana%
lntervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan tertentu pada anak yang perkembangan kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai dengan umumya. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penyimpangan perkembangan bisa terjadi pada salah satu atau lebih kemampuan anak yaitu
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian anak.
Tindakan intervensi dini tersebut berupa stimulasi perkembangan terarah yang dilakukan secara intensi di rumah selama 2 minggu, yang diikuti dengan evaluasi hasil intervensi stimulasi perkembangan.
a. Iner-en!+ Per%emban*an
lntervensi perkembangan anak dilakukan atas indikasi yaitu
*&. (erkembangan anak meragukan %M& artinya kemampuan anak tidak sesuai dengan yang seharusnya dimiliki anak, yaitu bila pada umur skrining , ', 7, *2, *+, *6 1ln dan seterusnya, pemeriksaan #(S( ja3aban L LHAK " atau 6 .
?akukan intervensi sebagai berikut
a& (ilih kelompok umur stimulasi yang lebih muda dari umur anak pada 1ab $ll buku pedoman ini. Misalnya Menurut #(S(, anak umur *2 1ln belum bisa berdiri, maka dilihat kelompok umur stimulasi 7-*2 1ln atau yang lebih muda %bukan kelompok umur stimulasi *2-*+ 1ln&. #arena kemampuan berdiri merupakan
gerak kasar, maka $ihat kotak K#emampuan >erak #asarK.
b& Ajari orang tua cara melakukan intervensi sesuai dengan masalah<penyimpangan yang ditemukan pada anak tersebut. Misalnya, anak mempunyai penyimpangan gerak kasar, maka yang diintervensi adalah gerak kasarnya. (ada contoh di atas, anak harus dilatih berdiri.
c& 1eri petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintervensi anak sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan sambil bermain dengan anak agar ia tidak bosan.
d& lntervensi pada anak dilakukan secara intensi setiap hari sekitar $-/ jam, selama 2 minggu. 1ila anak terlihat senang dan tidak bosan, 3aktu intervensi dapat ditambah. 1ila anak menolak atau re3el, intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat diintervensi lagi.
e& Minta orang tua atau keluarga datang kembali<kontrol 2 minggu kemudian untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada kemajuan<perkembangan atau tidak. 5valuasi dilakukan dengan menggunakan #(S( yang sesuai dengan umur skrining yang terdekat
1erikut ini contoh tindakan intervensi perkembangan yang dilakukan pada beberapa anak dengan masalah perkembangan
Umur Ha!+l
Pemer+%!
T+n&a%an lner-en!+ Per%emban*an
bin 1ayi tidak membalas
tersenyum
(kemampuan sosialisasi dan kemandirian)
(ada setiap kegiatan bersama bayi, sesering mungkin mengajak bayi tersenyum dan bicara. Tunjukkan mimik 3ajah yang cerah. Sesering mungkin membelai, memeluk dan mencium bayi dengan gerakan lembut dan penuh kasih savana.
*2 bin 1elum bisa menyebut 2
suku kata yang sama
(kemampuan bicara dan bahasa)
1icara pada anak dan ajak anak bicara sesering mungkin,
setiap saat dan dimana saja. Tirukan dan ja3ab ocehan anak. )sahakan agar anak mau mengulang dan meniru mengucapkan kata-kata tersebut, gunakan kata-kata yang jelas dan sederhana seperti pa..pa.., da..da.., ta..ta. #etika berbicara, tatap mata anak, usahakan agar mau menatap 3aiah aaar ia melihat bibir dan mata oembicara.
2* bin 1elum bisa menumpuk
2 buah kubus
(kemampuan erak ha/us)
Sediakan kubus-kubus kecil ukuran 2.+--+ cm %dari plastik atau kayu&.Ajak anak bermain dan ajari cara menumpuk dua buah kubus. 1eri pujian jika anak mau menumpuk kubus. ?atih terus sambil bermain, mula-mula 2 kubus, secara bertahap ditambah meniadi / atau lebih.
! bin 1elum bisa menendang
bola
(kemampuan erak kasar)
Sediakan bola sebesar bola tenis. Ajak anak bermain, mula- mula perlihatkan cara menendang bola, selanjutnya minta anak menendang bola. ?akukan permainan sesering mungkin agar anak bisa menendang bola.
' bin 1elum bisa
mengerja-kan perintah sederhana
(kemampuan bicara dan bahasa)
Mulai memberi perintah kepada anak. M Tolong ba3akan kaus
kaki merahK, ATA) K?etakkan cangkirmu di mejaK.#alau perlu tunjukkan kepada anak cara mengerjakan perintah tadi, gunakan kata-kata yang sederhana.
/2 bin 1elum bisa
menggam-bar lingkaran
(kemampuan erak ha/us)
1antu anak memegang pensll dengan benar, ajak anak me- lihat dan memperhatikan cara menggambar KllngkaranK. 1eri kesempatan anak meniru menggambar KlingkaranK berulang- ulang. (ujilah jika anak bisa menaaambar KlingkaranK
+/ bin 1elum bisa
mengkan-cing baju sendiri
(kemampuan sosialisasi dan kemandirian)
Anak diberi pakaian yang berkancing .Ajari cara mengkancing kan baju. (ada permulaan, gunakan kancing besar. Minta anak mengancing kancing pakaian berulang kali. (ujilah jika anak mau bisa menancingkan kancing oakaian.
'' bin 1elum mengenal 3arna (kemampuan bicara dan bahasa)
?etakkan sejumlah benda dengan bermacam-macam 3ama. Tunjuk dan sebutkan 3amanya, minta anak menirukan menun juk dan menyebut 3arna benda. (ujilah jika anak mau menun juk dan menyebut 3arna. ?akukan Minta anak benda-benda
2&. 1ila seorang anak mempunyai masalah<penyimpangan perkembangan, sedangkan umur anak saat itu bukan pada jad3al umur skrining, maka lakukan intervensi perkembangan sesuai dengan masalah yang ada sebagai berikut
a& Misalnya anak umur *7 1ln belum bisa menyebut ayah ibunya dengan panggilan seperti KpapaK KmamaK artinya ada penyimpangan kemampuan bahasa dan bicara. ?ihat kelompok umur stimulasi yang lebih muda pada 1ab $ll buku pedoman ini, pilih kotak K#emampuan 1icara dan 1ahasaK yang memuat cara melatih anak supaya bisa menyebut kata-kata KpapaK, KmamaK, yaitu pada kelompok umur stimulasi -' 1ln.
b& Sedangkan intervensi berupa stimulasi untuk kelompok umur yang lebih muda - pada contoh di atas stimulasi untuk kelompok umur *+-*6 1ln, tetap diberikan.
c& Ajari orang tua cara melakukan intervensi perkembangan anak sebagaimana yang dianjurkan pada kotak stimulasi tersebut.
d& 1eri petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintervensi anak sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan sambilbermain dengan anak agar ia tidak bosan.
e& lntervensi pada anak dilakukan secara intensi setiap hari sekitar -/ jam, selama 2 minggu. 1ila anak terlihat senang dan tidak bosan, 3aktu intervensi dapat ditambah. 1ila anak menolak atau re3el, intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat diintervensi lagi.
& Minta orang tua atau keluarga datang kembali<kontrol 2 minggu kemudian untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada kemajuan<perkembangan atau tidak. 5valuasi dilakukan dengan menggunakan #(S( yang sesuai dengan umur skrining yang terdekat.
b. E-alua!+ Iner-en!+ Per%emban*an
Setelah orang tua dan keluarga melakukan tindakan intervensi perkembangan secara intensi di rumah selama 2 mlnggu, maka anak perlu dlevaluasi apakah ada kemajuan<perkembangan atau tidak.
9ara melakukan evaluasi hasil intervensi perkembangan adalah
*& Apabila umur anak sesuai dengan jad3al umur skrining %umur , ', 7, *2, *+, *6 1ln dan seterusnya&, maka lakukan evaluasi hasil intervensi dengan menggunakan ormulir #(S( sesuai dengan umur anak.
menggunakan ormulir #(S( untuk umur yang lebih muda, paling dekat dengan umur anak, seperti contoh berikut ini
a. 1ayi umur ' 1ln le3at minggu, gunakan #(S( untuk umur ' 1ln. b. Anak umur *" 1ln le3at *6 hari,gunakan #(S( untuk umur *+ 1ln.
c. Anak umur + 1ln le3at 2! hari,gunakan #(S( untuk umur ! 1ln. & 1ila hasil evaluasi intervensi ada kemajuan artinya ja3aban KHAK 7 atau *!,
artinya perkembangan anak sesuai dengan umur tersebut, lanjutkan dengan skrining perkembangan sesuai dengan umumya sekarang. Misalnya umur *" 1ln le3at 2! hari pilih #(S( umur *6 1lnB umur + 1ln le3at 2! hari, #(S( umur ' 1ln.
/& 1ila hasil evaluasi intervensi ja3aban KHAK tetap " atau 6, kerjakan langkah-langkah berikut
Teliti kembali apakah ada masalah dengan
a. lntensitas intervensi perkembangan yang dilakukan di rumah, apakah sudah dilakukan secara intensi N
b. =enis kemampuan perkembangan anak yang diintervensi, apakah sudah dilakukan secara tepat dan benar N
c. 9ara memberikan intervensi, apakah sudah sesuai dengan petunjuk dan nasihat tenaga kesehatan
d. ?akukan pemeriksaan isik yang teliti, apakah ada masalah gi4i N penyakit pada anak N kelainan organ-organ terkait N
+& 1ila ditemukan salah satu atau lebih masalah di atas
a. 1ila ada masalah gi4i atau anak sakit, tangani kasus tersebut sesuai pedoman<standar tatalaksana kasus yang ada di tingkat pelayanan dasar seperti Manajemen Terpadu 1alita Sakit %MT1S&, tatalaksana gi4i buruk, dan sebagainya.
b. 1ila intervensi dilakukan tidak intensi, kurang tepat, atau tidak sesuai dengan petunjuk<nasihat tenaga kesehatan, sekali lagi, ajari orang tua dan keluarga cara melakukan intervensi perkembangan yang intensi yang tepat dan benar. 1ila perlu dampingi orang tua<keluarga ketika melakukan intervensi pada anaknya.
'& #emudian lakukan evaluasi hasil intervensi yang ke-2 dengan cara yang sama, jika a. 1ila kemampuan perkembangan anak ada kemajuan, berilah pujian kepada
orang tua dan anak. Anjurkan orang tua dan keluarga untuk terus melakukan intervensi di rumah dan kontrol kembalipada jad3al umur skrining berikutnya.
b. 1ila kemampuan perkembangan tidak ada kemajuan berarti ada penyimpangan perkembangan anak %(&, dan anak perlu segera dirujuk ke
sebagainya&
2. Ruju%an D+n+ Pen+m'an*an Per%emban*an Ana%
ujukan diperlukan jika masalah<penyimpangan perkembangan anak tidak dapat ditangani meskipun sudah dilakukan tindakan intervensi dini. ujukan penyimpangan tumbuh kembang anak dilakukan secara berjenjang, sebagai berikut
a. T+n*%a %eluar*a &an ma!ara%a
#eluarga dan masyarakat %orang tua, anggota keluarga lainnya dan kader& dianjurkan untuk memba3a anaknya ke tenaga kesehatan di (uskesmas dan jaringan atau umah Sakit. @rang tua<keluarga perlu diingat agar memba3a
catatan pemantauan tumbuh kembang yang ada di dalam 1uku #$A.
b. T+n*%a Pu!%e!ma! &an jejar+n*na
o (ada rujukan dini, bidan dan pera3at di (osyandu, (olindes, (ustu termasuk (uskeling, melakukan tindakan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang sesuai stander pelayanan yang terdapat pada buku pedoman.
o 1ila kasus penyimpangan tersebut ternyata memerlukan penanganan lanjut, maka dilakukan rujukan ke tim medis di (uskesmas %dokter, bidan, pera3at, nutrisionis, dan tenaga kesehatan terlatih lainnya&.
4. T+n*%a ruma !a%+ ruju%an
1ila kasus penyimpangan tersebut tidak dapat ditangani di tingkat (uskesmas atau memerlukan tindakan yang khusus maka perlu dirujuk ke umah Sakit #abupaten %tingkat rujukan primer& yang mempunyai asilitas klinik tumbuh kembang anak dengan dokter spesialis anak, ahli gi4i serta laboratorium<pemeriksaan penunjang diagnostik. umah Sakit (rovinsi sebagai tempat rujukan sekunder diharapkan memiliki klinik tumbuh kembang anak yang didukung oleh tim dokter spesialis anak, kesehatan ji3a, kesehatan mata, T;T, rehabilitasi medik, ahli terapi %isioterapis, terapis bicara, dan sebagainya&, ahli gi4i dan psikolog.
BAB :I. P#K#K BAHASAN 0( TATAKEL#LA SDIDTK DI PUSKESMAS
1. Manajemen Penera'an SDIDTK
a. Per!+a'an Penera'an SDIDTK &+ Pu!%e!ma!
(uskesmas sebagai asilitas kesehatan primer bertanggung ja3ab terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di 3ilayahnya, termasuk pelayanan SD$DT#.
)ntuk meningkatkan jangkauan balita dan pra sekolah yang mendapatkan pelayanan SD$DT#, kepala (uskesmas membina dan melakukan jejaring dengan institusi yang melakukan (endidikan Anak )sia Dini %(A)D& seperti T#<A, #elompok 1ermain, Taman (engasuhan Anak %T(A& dan satuan (A)D sejenis.
#epala (uskesmas 3ajib memasilitasi, memotivasi dan memastikan kesinambungan penerapan SD$DT# yang sesuai standar di (uskesmas dan jaringannya, dengan cara
a& Memasilitasi tenaga kesehatan dalam menerapkan SD$DT# sesuai standar serta kegiatan peningkatan kemampuan $bu, keluarga dan masyarakat dalam pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang anak dengan menggunakan buku #$A.
b& Memasilitasi kesiapan sumber daya pendukung pelaksanaan SD$DT# %sarana dan peralatan yang dipakai untuk melakukan SD$DT#&, alur pelayanan dan biaya operasional.
c& Memperkuat jejaring pelayanan guna meningkatkan cakupan pelaksanaan SD$DT# termasuk jejaring dengan asilitas rujukan tumbuh kembang.
d& Melakukan monitoring, evaluasi dan pembinaan pelaksanaan SD$DT# di 3ilayah kerjanya.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut
1) Per!+a'an SDM
(elaksana SD$DT# adalah dokter, bidan, pera3at dan petugas gi4i terlatih SD$DT#.
)ntuk meningkatkan cakupan pelayanan SD$DT#, (uskesmas berjejaring dan melatih SD$DT# pada tenaga pendidik (A)D %seperti T#<A, #elompok 1ermain, Taman (engasuhan Anak %T(A& dan satuan (A)D sejenis&.
b. Tenaga pendidik (A)D
(ada pelaksanaan SD$DT#, tenaga pendidik (A)D bertugas membantu tenaga kesehatan dalam pemeriksaan pertumbuhan anak yaitu tinggi badan dan berat badan serta perkembangan anak dengan menggunakan instrumen #(S(. Sedangkan pene status gi4ipelaksanaan SD$DT#. 1ila pelaksana SD$DT# non-tenaga kesehatan mendeteksi penyimpangan, sesegera mungkin merujuk ke tenaga kesehatan atau ke asilitas kesehatan di 3ilayahnya.
(ada penerapan SD$DT#, peran #epala (uskesmas adalah sebagai penanggung ja3ab, dokter sebagai supervisor, motivator, dan penerima rujukan. 1idan, pera3at, dan petugas gi4i menjalankan ungsinya sesuai dengan kompetensi, tugas pokok dan ungsinya.
#epala (uskesmas menghitung kebutuhan berdasarkan jumlah dan jenis ketenagaan yang melayani SD$DT# di 3ilayah kerja puskesmas dan menginventaris SDM yang telah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan SD$DT#. Tenaga kesehatan yang terampil dan patuh dalam menerapkan SD$DT# diasilitasi sebagai pendamping pada saat on the #ob traininatau in house trainin .
Terkait dengan SDM (uskesmas pelaksana SD$DT#, #epala (uskesmas melakukan langkah-langkah sebagai berikut
2& Diseminasi inormasi berkala kepada seluruh petugas kesehatan (uskesmas dan jaringannya terkait dengan SD$DT# revisi 2!*+-2!*'
(ada kesempatan ini #epala (uskesmas menyampaikan dan mengingatkan pentingnya penerapan SD$DT# dikaitkan dengan regulasi, tujuannya serta isu-isu terkini yang terkait. Ditekankan pula bah3a keberhasilan penerapan SD$DT# perlu dukungan semua pihak. ;akekat dari SD$DT# haruslah dipahami oleh semua SDM kesehatan di (uskesmas dan jaringannya serta saling mendukung sesuai dengan tugas pokok ungsinya agar pelayanan SD$DT# dapat berjalan secara optimal.
tugas yang harus dilaksanakan oleh SDM kesehatan di (uskesmas dan jaringannya terkait dengan penerapan SD$DT#.
& (elatihan (enyegaran
#egiatan rereshing SD$DT# dilakukan secara berkala, minimal setahun sekali bagi pera3at, bidan dan tenaga gi4i atau tenaga lain yang sudah mendapatkan pelatihan SD$DT#. Tujuan rereshing menjaga kualitas SDM dalam memberi pelayanan SD$DT#, Selain itu #epala (uskesmas juga memonitor kemampuan dan kepatuhan SDM dalam memberikan
pelayanan SD$DT#.
Metode rereshing disini dilaksanakan dengan cara
a& penyampaian penekanan perubahan yang terjadi %bila ada&atau atau point - point yang menjadi okus perhatian.
b& penyampaian secara singkat langkah-langkah penerapan SD$DT# c& #epala (uskesmas<dokter (uskesmas menyampaikan studi kasus dan
meminta beberapa SDM kesehatan melaksanakan simulasi penerapan SD$DT#. Setelah selesai simulasi diminta juga komentar serta masukan dari SDM kesehatan lainnya.
/& $n the #ob trainin %#alakarya&
@n the job training atau in house training SD$DT# adalah salah satu metode meningkatan kapasitas pera3at, bidan, dan petugas gi4i dalam menerapkan SD$DT# dengan metode pendampingan. Metode on the #ob trainin ini lebih eekti karena peserta dipacu untuk lebih akti memiliki
kesempatan praktik lebih banyak.
#egiatan on the #ob trainin bisa dilaksanakan di (uskesmas yang sama
dengan pendamping atau peserta on the job training magang ke (uskesmas lain bilamana (uskesmas lain ini dianggap implementasi program SD$DT# dan memiliki mentor yang lebih baik, jumlah balita dan prasekolah yang dilayani SD$DT# lebih banyak.
1eda antara on the job training dengan in house training adalah pada in house training pendamping datang dari luar (uskesmas, sedangkan on the job training peserta dan pendamping berasal dari (uskesmas yang sama atau peserta on the job training belajar ke (uskesmas lainnya.
#epala (uskesmas harus memastikan bah3a aktor pendukung pelayanan SD$DT# selalu tersedia, siap pakai dan aman digunakan, sehingga perlu dilakukan supervisi internal secara berkala. Supervisi internal initerintegrasi dengan memantau kualitas pelayanan SD$DT# yang diberikan oleh bidan, pera3at, ahli gi4i dan tenaga kesehatan lain terkait. #esiapan logistik dan ruangan juga dibahas pada saat lokakarya mini.
*& ?ogistik
?ogistik menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan untuk pelayanan SD$DT#. ;arus direncanakan secara benar, dijaga kesinambungan keberadaannya dan dipastikan siap pakai. #ondisi ini hanya akan tercapai bilamana didukung dengan mekanime pencatatan dan pelaporan. 1eberapa jenis logistik yang harus disiapkan, antara lain Bu%u Pe&$man Pela%!anaan SDIDTK /Re-+!+)@ S%r+n+n* K+ SDIDTK@ 5$rmul+r Dee%!+ Tumbu Kemban* Ana%@ Bu%u KIA@ Re*+!er SDIDTK@ 5$rmul+r Ruju%an@ Re*+!er K$$r Ba+ &an Re*+!er K$$r Ana% Bal+a &an Pra!e%$la.
2& 1iaya @perasional
1iaya operasional sangat dibutuhkan pada penerapan SD$DT# baik untuk kegiatan dalam gedung maupun kegiatan di luar gedung. 1iaya operasional dalam gedung diperlukan guna pemeliharaan logistik SD$DT#, penggandaan dan lain-lain. Sementara biaya operasional kegiatan di luar gedung diperlukan untuk transport pelaksanaan SD$DT# di luar (uskemas.
& uangan
(elayanan SD$DT# sebaiknya dilakukan di ruangan tertentu mengingat membutuhkan 3aktu yang cukup untuk pelayanan, termasuk 3aktu yang dibutuhkan menyampaikan #$5 pertumbuhan dan perkembangan kepada orang tua< pengasuh balita.
Jamun jika belum mempunyai ruangan tertentu dapat menggunakan ruangan yang dimanaatkan bersama<multi ungsi dengan pelayanan kesehatan ibu atau ruang #$A. (ada uangan yang digunakan tersedia tempat melaksanakan pengukuran panjang badan< tinggi badan, berat badan, meja periksa, dan karpet untuk melaksanakan #(S( dan
4. Penera'an SDIDTK
#eberhasilan penerapan SD$DT# adalah bilamana di 3ilayah tersebut semua balita dan pra sekolah mendapatkan pelayanan SD$DT# dan ditindaklanjuti keluarga untuk menstimulasi anak maupun bilamana memerlukan rujukan. Tenaga kesehatan diharapkan memasilitasi keluarga agar mampu melaksanakan pemantauan dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan buku #$A.
Dalam penerapan SD$DT# perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut *& SD$DT# dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung
(enerapan SD$DT# dapat dilakukan di asilitas pelayanan kesehatan, (osyandu, di T#<A, #elompok 1ermain, tempat penitipan anak dan satuan (A)D sejenis.
)ntuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua<pengasuh dalam memantau tumbuh kembang putera<putrinya dilakukan penyampaian inormasi, komunikasi dan edukasi secara terus menerus dan bertahap, baik perorangan maupun kelompok dengan menggunakan buku #$A.
#omunikasi, inormasi, dan edukasi pertumbuhan dan perkembangan bisa dilakukan di dalam gedung (uskesmas maupun di luar gedung terintegrasi dengan kegiatan lainnya seperi (osyandu, (@S (A)D dan 1#1 dengan menggunakan alat bantu media yang paling sesuai, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami orang tua<pengasuh. Hang paling penting disini adalah memberi kesempatan pada orang tua< pengasuh untuk bertanya hal-hal yang perlu diketahui, serta ketersediaan 3aktu untuk mengklariOkasi pemahaman dari orang tua< pengasuh agar tidak terjadi salah pengertian dan mereka bisa menindaklanjuti setelah sesampainya di rumah.
(ada kasus tertentu yang membutuhkan koordinasi dengan program lain seperti gi4i, (erkesmas, atau pada kasus-kasus yang sangat memerlukan kunjungan ulang namun orang tua atau pengasuh tidak melakukan, maka tenaga kesehatan (uskesmas harus melakukan pelayanan luar gedung dengan memanaatkan dana operasional (uskesmas, 1@# dan dana kapitasi sesuai ketentuan yang berlaku.
SD$DT# dilaksanakan oleh dokter, bidan, pera3at, tenaga gi4i, tenaga kesehatan lain terkait pelayanan tumbuh kembang balita dan anak prasekolah, sesuai dengan kompetensi dan 3e3enangnya. #epala (uskesmas dan dokter memastikan bah3a tenaga kesehatan yang memberi pelayanan memiliki kemampuan dan patuh pada standar. )ntuk itu perlu dipastikan bah3a semua petugas yang terlibat dalam pelayanan SD$DT# selalu di perbaharui pengetahuan dan kompetensinya. (eningkatan pengetahuan dan ketrampilan dapat melalui pelatihan Standarisasi SD$DT#, rereshing, in house training maupun @n The =ob training %@=T&. Tenaga Jon #esehatan seperti Tenaga pendidik (A)D dan (embina yang telah terlatih atau tersosialisasi pelayanan SD$DT# juga diharapkan berperan untuk membantu tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan SD$DT#
& #iat-kiat dalam mengeisiensikan 3aktu pelaksanaan SD$DT#
)ntuk mengeisienkan 3aktu pelayanan SD$DT#, pengelompokan umur dan adanya jad3al pemeriksaan yang terstrukur menjadi kunci penting. (ada anak kurang dari 2/ 1ln SD$DT# dilakukan tiap 1ln sesuai jad3al. Adapun anak usia 2/-"2 1ln setiap ' 1ln. #egiatan ini dapat dilaksanakan secara berkala beberapa kali dalam * 1ln dan dapat pula memanaatkan moment yang ada atau dikenal luas oleh masyarakat.
9ontoh
a& (ada pemberian vitamin A di 1ln 0ebruari dan Agustus, dilakukan deteksi pertumbuhan dan perkembangan di posyandu, (os (A)D, ataupun T#<A. )ntuk mengeisiensikan pemeriksaan, balita yang hadir dibagi berdasarkan kelompok umur dan petugas kesehatan pelaksana pun dibagi dan diberi tugas untuk melaksanakan SD$DT# kelompok umur tertentu. #onsekuensinya, dengan pembagian kelompok ini akan membutuhkan tenaga kesehatan yang cukup banyak.
b& (osyandu dan (A)D dilakukan pada hari dan 3aktu yang sama. )ntuk mengeisiensikan pelaksanaan SD$DT#, balita yang hadir dibagi berdasarkan kelompok umur. Masing-masing kelompok umur diperiksa oleh satu orang tenaga kesehatan. Dahulukan pemeriksaan pada kelompok umur yang lebih muda. Apabila telah selesai pemeriksaan pada satu kelompok umur, maka pemeriksa dapat melanjutkan pemeriksaan ke kelompok umur selanjutnya.
c& Di (uskesmas disepakati jad3al pemeriksaan untuk kelompok umur tertentu, disetiap hari tertentu. uangan pemeriksaan dipisahkan dengan ruang pemeriksaan balita sakit.
/& (enguatan Sistem $normasi dalam menunjang pemantauan penerapan SD$DT#
Semua kegiatan pemantauan pertumbuhan dan pemantauan perkembangan dicatat pada kohort bayi atau kohort anak balita dan pra sekolah, register tumbuh kembang serta buku #$A. (encatatan dan pelaporan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. (enggunaan kohort bayi, kohort anak balita dan prasekolah dan 1uku #$A serta register tumbuh kembang harus dioptimalkan dalam menunjang pemantauan penerapan SD$DT#
Ja&8al %e*+aan &an jen+! !%r+n+n*<&ee%!+ &+n+ 'en+m'an*an umbu %emban* 'a&a bal+a &an ana% 'ra!e%$la
Umur Ana% Dee%!+ D+n+ Pen+m'an*an Perumbuan Dee%!+ D+n+ Pen+m'an*an Per%emban*an Dee%!+ D+n+ Pen+m'an*an Menal Em$!+$nal
/&+la%u%an aa! +n&+%a!+) %%/T% LK KPS P TDD TDL KMPE M3 HAT GPPH ! blan 1ln ' 1ln 7 1ln *2 1ln *+ 1ln *6 1ln 2* 1ln 2/ 1ln ! 1ln ' 1ln /2 1ln /6 1ln +/ 1ln '! 1ln '' 1ln "2 1ln #eterangan
11<T1 1erat 1adan terhadap Tinggi 1adan ?# ?ingkar #epala
#(S( #uesioner (ra Skrining (erkembangan. TDD Tes Daya Dengar
TD? Tes Daya ?ihat
#M(5 #uesioner Masalah (erilaku 5mosional. M-9;AT Modiied 9hecklist or Autism in Toddlers.
>((; >angguan (emusatan (erhatian dan ;iperaktivitas.
2. (encatatan dan (elaporan
(encatatan dan pelaporan kegiatan deteksi dini tumbuh kembang anak di tingkat puskesmas dan jaringannya, menggunakan sistem yang sudah ada dengan tambahan beberapa ormulir untuk mencatat dan melaporkan kegiatan ini.
(5J9ATATAJ
(uskesmas yang melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang anak, perlu menyediakan ormulir pencatatan berikut ini
a) 5$rmul+r &ee%!+ &+n+ umbu %emban* ana%.
0ormulir ini digunakan oleh petugas kesehatan di puskesmas untuk mencatat hasil pemeriksaan<skrining tumbuh kembang anak yang
dilakukan di pada anak balita dan prasekolah yang ke (uskesmas maupun di (osyandu dan (A)D.
b& Re*+!er SDIDTK.
egister SD$DT# merupakan orm pencatatan hasil pelaksanaan SD$DT#. Dengan register ini akan didapatkan data lebih rinci hasil pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan (ertumbuhan, (erkembangan, (erilaku 5mosional, Autis dan >((;. Data yang diperoleh dari 0ormulir Deteksi Dini Tumbuh #embang Anak dipindahkan ke egister SD$DT#. Dari data egister SD$DT# didapatkan data gambaran tumbuh kembang anak dan evaluasi program terkait kesehatan anak, gi4i dan promosi kesehatan.
c& Re*+!er K$$r Ke!eaan Ba+ &an Re*+!er K$$r Ke!eaan Ana% Bal+a &an Pra!e%$la.
Setelah tenaga kesehatan selesai mencatat hasil pemeriksaan<skrini ng tumbuh kembang anak pada 0ormulir Deteksi Dini Tumbuh #embang Anak, data-data yang ada tersebut dimasukkan ke egister #ohort 1ayi
-
jika umur bayi !-* tahun atau egister #ohort Anak 1alita dan (rasekolah - jika umur anak *-' tahun.PELAP#RAN
(elaporan hasil pelayanan SD$DT# di laporkan secara berjenjang mulai dari tingkat (uskesmas sampai ke tingkat (usat . adapun ormulir yang digunakan adalah sebagai berikut
a) 5$rmul+r La'$ran Ke!eaan Ba+ &an La'$ran Ke!eaan Ana% Bal+a &an Pra!e%$la &+ Pu!%e!ma! &an Jar+n*anna.
Data yang terekam pada egister #ohort 1ayi dipindahkan ke 0ormulir ?aporan #esehatan 1ayi sebagai laporan 1lnan. Demikian pula halnya dengan data yang ada di egister #ohort Anak 1alita dan (rasekolah, juga dipindahkan ke ormulir ?aporan #esehatan Anak 1alita dan (rasekolah.?aporan #esehatan 1ayi<?aporan #esehatan Anak 1alita dan (rasekolah dibuat rangkap dua. ?embar pertama laporan 1lnan ini diolah dan dianalisa di tingkat (uskesmas dan hasilnya ditindak-lanjuti oleh #epala (uskesmas, yang kegiatannya telah disepakati oleh seluruh sta puskesmas dan jaringannya pada pertemuan 1lnan<lokakarya mini di
#abupaten<#ota sebagai laporan 1lnan puskesmas. (elaporan kegiatan DDT# anak juga menggunakan ormulir laporan ini.
b) 5$rmul+r Re%a'+ula!+ La'$ran Ke!eaan Ba+ &an 5$rmul+r Re%a'+ula!+ La'$ran Ke!eaan Ana% Bal+a &an Pra!e%$la +n*%a Kabu'aen<K$a.
Di tingkat kabupaten<kota, hasil pelayanan kesehatan anak %termasuk kegiatan deteksi dini tumbuh kembang anak yang dilaporkan oleh puskesmas melalui 0ormulir ?aporan #esehatan 1ayi<?aporan #esehatan Anak 1alita dan (rasekolah, dimasukkan ke 0ormulir ekapitulasi ?aporan #esehatan 1ayi<ekapitulasi ?aporan #esehatan Anak 1alita dan (rasekolah oleh pengelola program #$A Dinas
#esehatan #abupaten<#ota.
Tingkat kabupaten<kota mengolah dan menganalisa laporan dari puskesmas puskesmas, dan hasilnya ditindak-lanjuti oleh #epala Dinas #esehatan #abupaten<#ota, yang kegiatannya telah disepakati oleh seluruh penanggung ja3ab program dan lintas sektor terkait dengan upaya kesehatan dan pembinaan tumbuh kembang anak usia dini.
ekapitulasi ?aporan #esehatan 1ayi<#esehatan Anak 1elita dan (rsekolah dikirim ke (rovinsi dalam bentuk laporan tri3ulan. ekapitulasi laporan tri3ulan kegiatan DDT# anak juga menggunakan ormulir rekapitulasi ini.
4) M#NIT#RING DAN E:ALUASI
Monitorin adalah penga3asan kegiatan secara rutin untuk menilai
pencapaian program terhadap target melalui pengumpulan data mengenai input, proses dan output secara regular dan terus-menerus.
5valuasi adalah suatu proses untuk membuat penilaian secara sistematik, untuk keperluan pemangku kepentingan, mengenai suatu kebijakan, program, upaya atau kegiatan berdasarkan inormasi dan hasil analisis yang dibandingkan dengan relevansi, eektiitas biaya dan keberhasilan. Data pemantauan yang baik sering menjadi titik a3al bagi suatu evaluasi. Secara ringkas, evaluasi adalah piranti untuk menja3ab FApakah tujuan tercapai atau tidak dan mengapaNG. 5valuasi pencapaian kegiatan dilakukan secara berkala %tahunan, tiga- atau lima-tahunan& yang dibandingkan dengan target, serta identiikasi masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan untuk perbaikan
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat (usat, (ropinsi, #abupaten<#ota, dan (uskesmas dan jaringannya. Di ba3ah ini diuraikan aspek pokok Monitoringdan evaluasi upaya SD$DT# di setiap tingkat, yang masih perlu dijabarkan lebih lanjut.
(ertemuan 1lnan di tingkat puskesmas %lokakarya mini& dapat dimanaatkan untuk memonitor pelaksanaan kegiatan DDT# di posyandu, puskesmas pembantu, puskesmas, (os (endidikan Anak )sia Dini %(A)D& dan sebagainya.
Dalam memonitor hasil kegiatan DDT#, laporan 1lnan kegiatan DDT# diolah dan dianalisa, sehingga setiap puskesmas akan mempunyai data hasil kegiatan DDT# per desa, per 1ln yang mellputi cakupan kontak pertama DDT#B dan jumlah anak yang tingkat perkembangannya sesuai dan yang menyimpang.
5valuasi kegiatan DDT# anak di puskesmas dan jaringannya dilaksanakan dengan cara mengkaji data sekunder laporan tahunan hasil kegiatan DDT#, diantaranya dengan membandingkan hasil cakupan DDT# anak tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
llustrasi Di salah satu desa, 1ln ini, cakupan kontak pertama DDT# rendah, jauh diba3ah target yang telah ditetapkan (uskesmas - mengacu ketentuan Standar (elayanan Minimal %S(M& #abupaten. Maka untuk mengejar sasaran<target, #epala (uskesmas membuat rencana kerja 1ln depan berupa kerjasama dengan guru guru T# dan bidan di desa, melakukan pemPeriksaan<skrining #(S( pada di beberapa T# dan (osyandu di desa tersebut. encana kerja puskesmas untuk mengejar DDT# kontak pertama mempunyai nilai yang sangat strategis, oleh karena semakin tinggi cakupan kontak pertama DDT# %1lnan&, maka dalam laporan tahunan cakupan kunjungan bayi di DDT# setahun / kali dan cakupan DDT# anak balita dan prasekolah setahun 2 kali juga akan meningkat.