Menjadi
Entrepreneur
yang Sukses
TRANSISI Penting dalam Hidup Anda
TRANSISI Penting dalam Hidup Anda
Karyawan
Karyawan
Wirausaha
Wirausaha
atau
atau
Entreprene
Entreprene
ur
ur
Transisi Jika gagal, jatuh terpelantingPerbedaan Karyawan dengan Wirausaha
Perbedaan Karyawan dengan Wirausaha
Karyawan
Karyawan
• Penghasilan tetap dan stabil
• Ritme kerja bersifat rutin
• Kebebasan rendah
• Ketergantungan tinggi (high
dependent)
• Bersifat pasti (ada kepastian)
Wirausaha
Wirausaha
• Penghasilan variatif dan fluktuatif
• Ritme kerja bersifat tidak rutin
• Kebebasan tinggi
• Ketergantungan rendah
• Ketidakpastian tinggi
Mind Set (Pola Pikir)
Mind Set (Pola Pikir)
Wirausaha Sukses
MINDSET (POLA PIKIR) Wirausahawan
MINDSET (POLA PIKIR) Wirausahawan
Wirausaha
Wirausaha
atau
atau
Entreprene
Entreprene
ur
ur
• Percaya Diri (self confidence)
• Berorientasi pada prestasi
• Berani mengambil resiko
• Berjiwa independen
• Kreatif dan Inovatif
Pengertian tentang Wirausaha
Pengertian tentang Wirausaha
Wiraswasta
Wiraswasta
• Dari bahasa sansekerta
• WIRA berarti manusia unggul,
teladan, berbudi luhur, berani
• SWA artinya sendiri
• STA artinya berdiri
• Wiraswasta : keberanian dan
keteguhan dalam memenuhi
kebutuhan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri
sendiri
Wirausaha dengan Konsep 5 D
Wirausaha dengan Konsep 5 D
• Seorang wirausaha yang sukses
memiliki impian (dream) dan visi yang
jelas tentang masa depan bisnisnya
Dream
Dream
• Seorang wirausaha yang sukses
memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan (decisiveness) secara
akurat, penuh perhitungan dan tidak
lamban. Tidak ragu-ragu dalam
mengambil keputusan.
Decisivene
ss
Decisivene
Wirausaha dengan Konsep 5 D
Wirausaha dengan Konsep 5 D
• Setelah mengambil keputusan dengan
matang, maka seorang wirausaha akan segera menindaklanjutinya dengan tindakan (doers) yang cepat dan terukur. Bukan NATO (not action, talk only !)
D
D
oersoers• Seorang wirausaha melaksanakan
kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggungjawbnya tinggi, dan tidak mudah
menyerah meski menghadapi banyak rintangan.
D
eterminatio nD
eterminatio n• Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaaan dan bisnisnya.
Sikap Dasar bagi Wirausaha
Sikap Dasar bagi Wirausaha
Memiliki pola pikir
positif (the power of
positive thinking) :
You Can if
You Can if
You Think You Can !!
You Think You Can !!
Memiliki optimisme
tentang masa depan
usahanya
Pikiran
Perasaaan
Ketika anda berpikir negatif, perasaan dan tindakan akan anda akan cenderung bersifat negatif pula, dan pada
akhirnya yang bayangan anda yang negatif akan benar-benar terjadi
Example:
•
Tidak Menarik
•
Mutu jelek
•
Sepi pembeli
•
Gagal
•
Rugi
Negative Thinking
Negative Thinking
Examples:
•
Produk menarik
•
Kualitas istimewa
•
Pembeli puas
•
Sukses
•
Untung
Positive Thinking
Positive Thinking
Ketika anda berpikir positif, perasaan dan tindakan akan anda akan cenderung bersifat positif pula, dan pada akhirnya yang bayangan anda yang positif akan benar-benar terjadi
Informasi untuk Memulai
Informasi untuk Memulai
Usaha Baru dan Faktor
Usaha Baru dan Faktor
Kunci Keberhasilan
Mencari Informasi Peluang Usaha
Mencari Informasi Peluang Usaha
•
Artikel mengenai dunia usaha di majalah atau surat kabar (
majalah yang memiliki rubrik khusus tentang wirausaha adalah majalah SWA; dan ada juga majalah yang semua isinya menyangkut tentang usaha baru yakni, majalah PENGUSAHA).
•
Kursus atau Lokakarya (khususnya tentang topik usaha baru)
•
Biografi atau kisah sukses pengusaha
(sekarang banyak bukuberedar yang mengenai seluk beluk menekuni dunia usaha. Salah satu judul yang bagus adalah : Berwirausaha dari Nol karangan Andrias
Harefa).
• Observasi atau Ngobrol dengan Pelaku Bisnis (pelaku bisnis ini bisa rekan atau kerabat Anda). Dari obrolan ini, Anda mungkin bisa menggali
Mencari Informasi Peluang Usaha
Mencari Informasi Peluang Usaha
•
Informasi juga bisa diperoleh melalui penelitian sederhana dan
kecil-kecilan. Daftar pertanyaan yang bisa digunakan saat
melakukan penelitian atau observasi ini antara lain adalah:
• Kira-kira siapa calon pembelinya atau pasarnya prospektif atau tidak? Berapa besar kira-kira permintaan pasar? Apakah sudah ada pesaing yang melakukan usaha sejenis? Jika ya, dimana lokasi pesaing itu? Apakah terlalu dekat atau relatif jauh?
• Berapa kira-kira modal yang dibutuhkan? Komponen biaya apa saja yang diperlukan?
• Berapa kira-kira pemasukan yang akan diperoleh tiap bulan? Berapa tingkat keuntungannya?
• Siapa yang akan jadi pemasok kita? Bagaimana cara pembayaran ke pemasok?
Faktor Kunci dalam Memulai Usaha Baru
Faktor Kunci dalam Memulai Usaha Baru
A) Mengenali Pribadi Anda sebagai Calon Wirausaha Baru
A) Mengenali Pribadi Anda sebagai Calon Wirausaha Baru
• Memahami karakter pribadi (Apa tipe kerpibadian Anda? Memahami karakter pribadi
Apa kelebihan dan kekurangan dari sifat pribadi Anda? Tipe pribadi Anda sedikit banyak akan berpengaruh terhadap jenis pilihan usaha yang akan Anda ambil)
• Memahami motivasi diri (Apakah Anda memiliki tingkat Memahami motivasi diri
Faktor Kunci dalam Memulai Usaha Baru
Faktor Kunci dalam Memulai Usaha Baru
• Memahami bakat dan kemampuan Anda (Apakah Anda Memahami bakat dan kemampuan Anda
memiliki bakat, hobi atau kemampuan khusus yang bisa dimanfaatkan sebagai awal membangun usaha baru?)
• Memahami pengalaman Anda (Apakah selama ini Anda Memahami pengalaman Anda
Faktor Kunci dalam Memulai Usaha Baru
Faktor Kunci dalam Memulai Usaha Baru
B) Melakukan Penentuan Jenis Usaha dengan Cermat
B) Melakukan Penentuan Jenis Usaha dengan Cermat
• Lihat karakter bidang usaha yang akan Anda masuki Lihat karakter bidang usaha yang akan Anda masuki
(Apakah berbentuk seperti toko/kios (bersifat kontinyu) ataukah seperti usaha penyewaan jasa (bersifat menunggu order). Juga apakah bersifat jual banyak, untung dikit/low margin-high
volume; ataukah jual dikit, untung banyak/high margin-low volume?)
• Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut (Apakah Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut
Anda memiliki minat yang tinggi terhadap usaha Anda ini?
• Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut
(Apakah Anda memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk menjalankan usaha baru ini?)
Faktor Kunci dalam Memulai Usaha Baru
Faktor Kunci dalam Memulai Usaha Baru
C) Menguasai Aspek Teknis dalam Membuka
Usaha
• Aspek permodalan dan pengelolaan keuangan
• Aspek menghadapi persaingan
Menetapkan Sasaran
Menetapkan Sasaran
(Goals) bagi Seorang
(Goals) bagi Seorang
Wirausaha
Menetapkan Goals (sasaran) Wirausaha
Menetapkan Goals (sasaran) Wirausaha
Apakah
Apakah
manfaat
manfaat
menetapkan
menetapkan
sasaran
sasaran
(goals)
(goals)
sebagai
sebagai
seorang
seorang
Wirausaha ?
Wirausaha ?
•
Membuat kita mampu memfokuskan energi
dan usaha kita
•
Mendorong dan memotivasi kita
•
Berperan sebagai basis untuk mengalokasikan
sumber daya (modal, manusia, dll)
•
Untuk mengukur tingkat keberhasilan kita
Manfaat Memiliki Sasaran
Mengapa Goals Penting?
Mengapa Goals Penting?
•
Riset menujukkan bahwa
membuat dan menuliskan
sasaran kinerja akan
membantu seseorang untuk
mencapai tujuan
• Individu yang
berprestasi cenderung
menetapkan sasaran
kinerja yang menantang
Fase Menyusun Sasaran (Goals) bagi Wirausaha
Fase Menyusun Sasaran (Goals) bagi Wirausaha
Goals Setting:
Goals Setting:
Membangun Sasaran
yang Menantang
Afirmasi
Afirmasi : Merumuskan
sasaran dengan
redaksional yang positif
Visualisasi
Visualisasi:
Membayangkan
sasaran yang sukses
Pedoman Menyusun Goals dengan Metode SMART
Pedoman Menyusun Goals dengan Metode SMART
S
pecific : sasaran harus bersifat spesifik dan terfokus
Contoh: “menekuni usaha dibidang rumah makan khas Sunda”
M
easurable: sasaran bersifat terukur
Contoh: “…mencapai omzet penjualan sebesar Rp 300 juta/bulan”
A
chievable : sasaran yang telah ditetapkan merupakan hal yang
realistis dan dapat dicapai (achievable)
R
elevant : sasaran yang dipilih sebaiknya relevan dan berkaitan
dengan kapabilitas Anda
T
ime : waktu untuk mencapai target tersebut / deadline
Contoh: “… mencapai omzet penjualan sebesar Rp 3 milyar/tahun
Aspek yang Dicakup dalam Penetapan Sasaran
Aspek yang Dicakup dalam Penetapan Sasaran
1. Aspek
Produk atau Jasa yang Akan diJual
Produk atau Jasa
a) Apa jenisnya?
b) Bagaimana proses pembuatan produk/jasa
tersebut?
c) Bahan Bakunya dari Mana?
d) Lokasinya dimana?
Aspek yang Dicakup dalam Penetapan Sasaran
Aspek yang Dicakup dalam Penetapan Sasaran
2. Aspek
Pemasaran
Pemasaran
a) Siapa target pasar yang akan dituju?
b) Berapa banyak jumlah pembeli potensial?
c) Siapa pesaing potensial Anda?
d) Berapa harga jual produk/jasa Anda?
e) Berapa kira-kira volume penjualan Anda dalam
setahun?
Aspek yang Dicakup dalam Penetapan Sasaran
Aspek yang Dicakup dalam Penetapan Sasaran
3. Aspek
Keuangan
Keuangan
a) Berapa modal usaha yang dibutuhkan?
b) Aspek/bagian apa saja yang membutuhkan
modal?
c) Dari mana modal itu akan Anda peroleh?
d) Berapa lama kira-kira akan balik modal?
Aspek yang Dicakup dalam Penetapan Sasaran
Aspek yang Dicakup dalam Penetapan Sasaran
4. Aspek
SDM
SDM
a) Siapa yang akan menjalankan usaha ini?
b) Berapa banyak SDM yang dibutuhkan?
c) Kemampuan seperti apa yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha ini?
d) Apakah Anda telah memiliki pengalaman dalam
bidang usaha ini?
Afirmasi
Afirmasi
Afirmasi
Afirmasi :
Merumuskan
sasaran
dengan
redaksional
yang positif
Merumuskan sasaran dalam pernyataan yang bernada positif.
Misal 1:
Sasaran : Pada tahun depan saya akan membuka
rumah makan khas Sunda
Afirmasi: Pada tahun depan saya akan
membuka rumah makan khas Sunda dengan rasa makanan yang paling enak dan pelayanan yang sangat ramah
Misal 2:
Sasaran : Saya akan merekrut dua koki dan lima
pelayan
Afirmasi: Saya akan merekrut dua koko dengan reputasi hebat, dan lima pelayan yang cekatan dan rajin
Visualialisasi
Visualialisasi
Visualisasi
Visualisasi
Membayang-kan
kesuksesan
yang akan
Anda raih
• Membayangkan profil kesuksesan yang akan Anda raih dalam benak dan pikiran Anda.
• Riset menunjukkan efek positif dari visualisasi ini pada tingkat keberhasilan individu
• Tips membangun visualisasi: • Tenangkan pikiran Anda
• Bayangkanlah usaha Anda yang sukses. Sertakan indra Anda sebanyak mungkin dalam imajinasi Anda. Lihatlah rumah
makan Anda yang dipenuhi orang, kelezatan rasa makanan yang Anda jual, keramahan pelayan Anda, hingga suara kasir yang terus bergemerincing…….
Analisa Masalah dan
Analisa Masalah dan
Mengambil Keputusan bagi
Mengambil Keputusan bagi
Seorang Wirausaha
2. Menghindari pikiran-pikiran negatif:
“Saya tidak
mampu!”
“Saya tidak
mampu!” “Kalau saja saya punya lebih banyak
uang/waktu/rekan/dsb., saya bisa
menye-lesaikannya”
1. Memiliki keinginan untuk memecahkan masalah.
Pemecah Masalah yang Handal
Pemecah Masalah yang Handal
3. Mampu memandang persoalan dari sisi yang berbeda.
4. Kreatif dalam mencari penyebab maupun
alternatif solusi.
Pemecah Masalah yang Handal
Pemecah Masalah yang Handal
Pemecahan masalah yang sistematis
menggunakan alur sebagai berikut:
Mendefinisikan Masalah Mendefinisikan Masalah
1.
Identifikasi Penyebab Identifikasi Penyebab2.
Kumpulkan Alternatif Solusi
Kumpulkan Alternatif Solusi
3.
Memilih Solusi Terbaik
Memilih Solusi Terbaik
4.
Implementasi Solusi
Implementasi Solusi
5.
Proses Analisa Masalah
Proses Analisa Masalah
HARAPAN
HARAPAN
=
HASILHASILPada tahap ini anda
merumuskan/mendefinisikan apa yang menjadi
masalah, serta kapan dan di mana hal itu
terjadi.
Yang diharapkan
Koki yang handal dan berpengalaman
Penjualan laris
Pelanggan puas terhadap pelayanan kasir rumah makan
Hasil
Makanan tidak enak Pembeli jarang Survey kepuasaan pelanggan menujukkan pelanggan kecewa
Mendefinisikan Masalah
Mendefinisikan Masalah
A. Diagram Sebab Akibat /Tulang Ikan
Diagram Sebab Akibat (DSA) berguna untuk
menguraikan penyebab timbulnya suatu masalah
secara sistematis
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Cara menggunakan Diagram Sebab Akibat
Cara menggunakan Diagram Sebab Akibat
Tulis problem di kepala ikan
Tulis problem di kepala ikan
Tulang-tulang besar:
Kategori Besar Penyebab Tulang-tulang besar:
Kategori Besar Penyebab
Tulang-tulang kecil: Penyebab masalah Tulang-tulang kecil: Penyebab masalah Lingkari penyebab utama
Œ
Ž
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Penyebab masalah adalah manusia, misal teknisi yang tidak kompeten, sekretaris lupa mengarsip surat.
Masalah timbul karena bahan tidak
tersedia, cacat/rusak, terlambat datangnya, atau kualitas dan kuantitasnya tidak
memadai.
Penyebab masalah adalah peralatan yang tidak berfungsi dengan baik atau rusak. Timbulnya masalah karena prosedur yang dipakai mengandung kesalahan.
Manusia
Material/Bahan
Proses Alat
Kategori Besar yang umum digunakan:
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Contoh identifikasi penyebab dengan DSA
Foto
buru
k
Manusia Material Proses Alat Lain-lainMengidentifikasi Penyebab Masalah
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Kriteria solusi yang baik:
Mudah diimplementasikan
Efektif dari segi teknis, operasional dan
finansial
Beresiko wajar
Kumpulkan Alternatif Solusi dan
Kumpulkan Alternatif Solusi dan
Memilih Solusi Terbaik
•
Apa (what)
•
Bagaimana (how)
•
Siapa (who)
•
Kapan (when)
•
Dimana (where)
Wujudkan solusi dengan menggunakan
prinsip 4W+1H
Implementasi Solusi
Kiat Melayani Pelanggan
Pelayanan Pelanggan
Pelayanan Pelanggan
Customer Service didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memberikan pelayanan produk maupun jasa yang memuaskan kepada pelanggan. Kemampuan pelayanan ini diharapkan pada akhirnya dapat menghasilkan positive word of mouth dan
•
Unit Usaha yang fokus secara konsisten pada kualitas dan
customer service, memberikan keuntungan 2 kali lebih banyak
•
Menjual kepada pelanggan baru membutuhkan biaya 6-7 kali
lebih mahal dari pada menjual kepada pelanggan lama.
Fakta tentang Pelayanan Pelanggan
Fakta tentang Pelayanan Pelanggan
= + + Nilai yang di terima Pelangg an
Orang Produk Proses & Sistem Pendukung
CORE SERVICE PERSONAL
SERVICE
QUALITY CUSTOMER SERVICE
Faktor Pemuas Pelanggan
Faktor Pemuas Pelanggan
CORE
SERVICE
SKILLS
PERSONAL
SERVICE
SKILLS
• Mampu memberikan
produk/jasa sesuai
dengan kebutuhan
pelanggan
• Menunjukkan empati
• Menghadapi pelanggan
secara tegas
Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan
Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan
EMPATI
tentang perasaan
tentang situasi
Contoh:
“Saya memahami maksud Anda…”
“Benar…”
“Itu benar, saya pernah menghadapi situasi ini...”
“Ya, memang tidak mudah untuk…”
“Saya mengerti susahnya untuk…”
Menunjukkan Empati
Menunjukkan Empati
Sikap & gaya bahasa tidak tegas Sikap & gaya bahasa tegas
Tidak ada kontak mata Membuat kontak mata dengan pelanggan
Jabat tangan secara lemah Jabat tangan secara tegas tapi tidak menekan
Berbicara sambil menggumam, tidak jelas dan tidak terarah
Berpikir, menyusun rencana, dan memberikan informasi atau pertanyaan secara spesifik
Menunjukkan nada penyesalan dari kata-kata dan intonasi pembicaraan
Minta maaf jika Anda berbuat salah, kemudian ambil kontrol dan lanjutkan pembicaraan
Menuduh dan menyalahkan
orang lain Bertanggung jawab dan membantu menyelesaikan masalah Gerakan tubuh yang gugup Percaya diri