• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KERANGKA PEMIKIRAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran

Perilaku pemanfaatan sumber informasi agrbisnis tanaman padi oleh petani dapat diartikan sebagai tindak tanduk, ucapan maupun perbuatan seorang petani dalam mencari, menerapkan, memafaatkan dan menyebarkan informasi agribisnis tanaman padi. Perilaku pemanfaatan sumber informasi agrbisnis adalah perilaku petani dalam menggunakan sumber informasi agribisnis tanaman padi yang ditunjukkan oleh jumlah petani yang menggunakan jenis sumber informasi dalam hal : pemanfaatan benih, teknis penanaman, hama dan penyakit, informasi pasar dan harga, serta pengelolaan usaha. Jenis sumber informasi yang ingin diketahui adalah sumber informasi interpersonal (kontak dengan penyuluh, suplier, teman, kerabat atau orang tua), media cetak (surat kabar, majalah pertanian, brosur), dan media elektronik (radio dan televisi).

Petani tanaman padi adalah orang yang bermata pencaharian pokok bercocok tanam padi yang dikerjakan sendiri atau bersama keluarganya atau mengupah orang lain di lahannya sendiri atau di lahan orang lain dengan cara menyewa atau sistem bagi hasil.

Petani dalam upaya mencari, menerapkan, memanfaatkan informasi agribisnis tanaman padi sangat berhubungan dengan kebutuhan informasi yang diperlukan untuk pengembangan agribisnis tanaman padi. Informasi yang diperlukan tersebut dapat berupa cara pembudidayaan tanaman padi, harga sarana produksi pertanian yang digunakan dan harga jual padi yang dihasilkannya, waktu dan tempat penjualan sarana produksi pertanian tanaman padi dan hasil pertaniannya serta lembaga/sumber pendanaan/pembiayaan atau perkreditan yang dapat membantu permodalan agribisnis tanaman padinya.

Selain kebutuhan informasi, pemanfaatan sumber informasi agribisnis tanaman padi juga dapat dipengaruhi oleh saluran atau sumber informasi yang ada. Petani membutuhkan informasi agribisnis yang dapat dipercaya, relevan dan dapat dipahami dalam jumlah yang memadai. Memperoleh informasi tersebut

(2)

diusahakan melalui pencarian sumber informasi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Sumber informasi tersebut dapat diperoleh petani melalui media massa dan saluran interpersonal.

Kedua hal tersebut, yaitu kebutuhan informasi petani dan sumber informasi agribisnis tanaman padi yang tersedia dianalisis korelasinya dengan karakteristik individu petani. Karakteristik demografis yang mempengaruhi kebutuhan informasi petani adalah umur, tingkat pendidikan, luas lahan, dan keikutsertaan pada pelatihan.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian Karakteristik Petani: • Umur • Tingkat pendidikan • Luas lahan • Keikutsertaan pada pelatihan Sumber Informasi: • Brosur • Penyuluh • Suplier • Orang tua • Teman

Informasi yang dibutuhkan petani:

• Pemilihan benih • Pemeliharaan tanaman • Hama dan penyakit • Informasi pasar

Pengembangan usaha agribisnis padi

(3)

BAB IV

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Januari 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder didapat dari data monografis desa dan sumber kepustakaan lain yang terkait dengan kebutuhan data penelitian ini. Sedangkan data primer didapat dari hasil pengamatan langsung (observasi) dan melalui wawancara dengan petani yang berada di lokasi penelitian. Data primer yang akan diambil antara lain :

a. Karakteristik demografis petani • Umur

• Tingkat pendidikan • Luas lahan

• Keikutsertaan pada pelatihan

b. Jenis sumber informasi yang ada di desa tersebut 4.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh petani padi yang berada di Desa Padahurip. Populasi tersebut kemudian diambil 30 responden sebagai sampel yang mewakili petani yang ada di desa Padahurip. Gay dalam Hasan (2002) mengatakan bahwa ukuran minimum sampel untuk metode deskriptif korelasional minimal 30 obyek. Metode pemilihan petani yang dijadikan responden adalah dengan menggunakan prosedur acak sederhana (simple random sampling) design.

(4)

Tabel 2. Daftar Nama Responden dan Karakteristiknya No Nama Umur (tahun) Pendidikan Luas Lahan (Ha) 1 Muhidin 41 SD 2 2 Aleh 56 SD 1,25 3 Syuhada 56 SD 1,5 4 Ade Ruhiyat 42 SD 0,75 5 Amir 65 SR 1 6 Sahda 49 SD 1,25 7 Abdul. K 40 SMP 0,75 8 Juhaya 40 SMP 1 9 Oon 62 SMA 1 10 Mudin 58 SD 0,4 11 Ato 60 SD 0,6 12 Omod 62 SD 0,5 13 Mustofa 52 SD 1 14 Adin 60 SD 2 15 Yayan 50 SD 1 16 Oji 52 SD 0,75 17 Momon 48 SD 0,6 18 Ade 47 SD 0,5 19 Ahdan 51 SD 3 20 Komar 40 SD 0,75 21 Jali 57 SD 0,75 22 Undang 67 SR 1 23 Tajidin 60 SD 1,25 24 Hamim 62 SR 1 25 Rohadin 50 SD 1 26 Emed 63 SD 0,5 27 Sujana 59 SD 0,5 28 Ibad. B 64 SR 1 29 Abdul. R 49 SD 0,6 30 Enang 52 SD 0,7 Rata- rata 53,8 0,997

(5)

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data responden diperoleh langsung dari petani yang menjadi sampel dari seluruh petani yang berada di desa Padahurip. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan panduan kuesioner. Format pertanyaan kuesioner penelitian ini merupakan gabungnan dari bentuk pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data penelitian yang diperlukan diperoleh secara lengkap, kemudian peneliti mengolah data dengan proses pemeriksaan konsistensi dan kelengkapan data. Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian jawaban responden berdasarkan kategori yang ada, yaitu karakteristik petani, kebutuhan informasi, dan sumber informasi agribisnis padi di Desa Padahurip. Selanjutnya dilakuka uji korelasi dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman proses pengolahan data hasil dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. 13.0.

4.6. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2003). Kesimpulan yang dapat diambil tentang definisi operasional adalah penjelasan atau pengertian dari peubah-peubah dengan maksud membatasi lingkungan mana peubah agar lebih mengarah pada objek pengamatan atau penelitian sehingga dapat dilakukan pengukuran. Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Petani adalah individu yang menguasai dan mempunyai hak untuk membuat keputusan terhadap lahannya dan memiliki mata pencaharian bertani.

2. Karakteristik individu adalah sifat-sifat yang melekat pada diri petani yang mencakup umur, pendidikan, pengalaman usahatani, luas lahan, dan keikutsertaan pada pelatihan.

a. Umur adalah usia petani yang dihiting dari tahun kelahiran sampai saat wawancara/penelitian berlangsung. Umur dikategorikan menjadi:

(6)

• Usia II : 50 – 59 tahun • Usia III : > 59 tahun

b. Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang dicapai oleh responden. Tingkat pendidikan dikategorikan menjadi:

• Rendah : Tidak tamat/tamat SD • Menengah : Tamat SMP/sederajat

• Tinggi : Tamat SMA/sederajat/akademi/pergururan tinggi

c. Luas lahan adalah total luas lahan yang digunakan untuk bertani padi. Luas lahan dikategorikan menjadi :

• Luas : > 2 ha • Cukup luas : 0,5 – 1,9 ha • Sempit : > 0,5 ha

d. Keikutsertaan pada pelatihan pertanian yang diselenggaran oleh penyuluh atau dinas pertanian, yang dikategorikan menjadi:

• Pernah ikut • Tidak pernah ikut

3. Sumber informasi yaitu jenis sumber informasi yang tersedia, yang terdiri dari:

a. Media massa adalah media sumber informasi yang digunakan oleh petani padi yang berada di desa Padahurip, baik media cetak (surat kabar, majalah, brosur, atau folder) maupun media elektronik (radio dan televisi). b. Saluran interpersonal adalah sumber informasi melalui saluran atau

hubungan antar pribadi yang dilakukan oleh petani terhadap orang yang berada di sekitarnya seperti penyuluh, teman, kerabat/orang tua, pedagang/supplier dalam memperoleh informasi.

4. Kebutuhan informasi adalah jenis atau ragam informasi yang dibutuhkan oleh petani yang terdiri atas budidaya pertanian, hama dan penyakit, dan ingormasi pasar dan harga. Kategori: Sangat bermanfaat, Bermanfaat, Kurang bermanfaat, dan tidak bermanfaat.

5. Ketersediaan informasi adalah pendapat petani yang diukur berdasarkan penyediaan informasi oleh sumber informasi mengenai informasi agribisnis

(7)

tanaman padi. Dikategorikan menjadi sangat tersedia, tersedia, kurang tersedia, tidak tersedia.

6. Intensitas pemanfaatan sumber informasi adalah lamanya pemanfaatan suatu sumber informasi, baik media massa maupun interpersonal, diukur berdasarkan jam per minggu.

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian Karakteristik Petani: •  Umur  •  Tingkat pendidikan •  Luas lahan •  Keikutsertaan pada pelatihan Sumber Informasi: •  Brosur •  Penyuluh •  Suplier •  Orang tua •  Teman
Tabel 2.  Daftar Nama Responden dan Karakteristiknya

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan agribisnis yang dilihat dari sisi anggota dapat menjadi evaluasi dan bahan pertimbangan bagi KBI untuk

Pada saat berlakukan harga atap maka jumlah yang ditawar sebesar 0Q1 dan jumlah permintaaan sebesar 0Q2, supaya harga atap tersebut berfungsi baik maka pemerintah perlu menjual

Skor untuk setiap kategori didapatkan dari mengalikan jumlah pernyataan dengan nilai skala yang tertinggi kemudian dibagi dengan jumlah kategori yang

26 Gambaran kombinasi produksi tanaman hias VEGA yang optimal pada PT Godongijo Asri dapat diperoleh dengan menggunakan teknik interger programming. Hal tersebut dikarenakan

Sektor agribisnsis menurut Saragih (2010) adalah sebagai bentuk modern dari pertanian primer, paling sedikit mencakup empat subsistem, yakni: subsistem agribisnis hulu (upstream

Petani padi sawah dengan sumber informasi yang beragam, pemanfaatan sumber informasi yang lebih sering, keterdedahan informasi dan konvergensi lebih tinggi, sudah

Hal ini dilihat dalam hubungan pada keputusan petani untuk melakukan peremajaan yaitu dapat dikarenakan semakin luas lahan yang dimiliki petani, maka petani akan

Harga merupakan jumlah nilai yang dipertukarkan kepada konsumen untuk memiliki atau menggunakan jasa atau produk. Strategi penentuan harga berpengaruh dalam