• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

TAHUN 2014

PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

Jalan Jend. A. Yani No. 252 Telp. (0561) 736157 Fax. (0561) 712173

e-mail : pontianak_pta@yahoo.co.id / pta.pontianak@gmail.com

(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 dapat disusun.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun, selain yang utama dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana diamanatkan oleh Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah jo Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yakni berupa pertanggungjawaban kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak tahun 2014 juga dimaksudkan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi atas kinerja aparat jajaran Pengadilan Tinggi Agama Pontianak. Disamping itu laporan ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan program kerja tahun berikutnya sehingga kinerja aparat Pengadilan Tinggi Agama Pontianak dapat dioptimalkan baik kualitas maupun kuantitasnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Agama Pontianak tahun 2014 merupakan pertanggung jawaban Pengadilan Tinggi Agama Pontianak sebagai perwujudan transparansi dan akuntabel dalam penegakan keadilan untuk mencapai visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Pontianak.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini dibuat karena telah berakhirnya tahun anggaran 2014 dan untuk mengukur capaian kinerja yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Disadari bahwa dari segi substansi laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan dan kesempurnaan.

Semoga laporan ini bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak.

Ketua

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 ii

DAFTAR ISI Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Ikhtisar Eksekutif ... iii

Bab I Pendahuluan ... 1

Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja ... 4

Bab III Akuntabilitas Kinerja ... 10

Bab IV Penutup ... 21 Lampiran-lampiran ...

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi serta dalam rangka menindak lanjuti Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah jo Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Diktum Ketiga Instruksi Presiden Nomor: 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja, yang ditindaklanjuti dengan Surat Sekretaris Mahkamah Agung Nomor: 355A/SEK/KU.01/11/2014 tanggal 28 November 2014 tentang Penyampaian LAKIP tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015. Dengan adanya surat tersebut diatas maka Pengadilan Tinggi Agama Pontianak sebagai kawal depan Mahkamah Agung diwilayah hukum Kalimantan Barat untuk memberikan pertanggung jawaban kinerjanya berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Agama Pontianak ini merupakan laporan terhadap pencapaian kinerja selama kurun waktu satu tahun, yang dimulai sejak bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2014 yang selanjutnya dianalisa dengan rencana kerja yang mengacu kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Tinggi Agama Pontianak tahun 2014 dengan program seluruhnya berjumlah 2 (dua) program dengan anggaran yang tersedia berjumlah Rp. 11.772.589.000,- (sebelas milyar tujuh ratus tujuh puluh dua juta lima ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut: 1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dengan

anggaran Rp. 11.551.342.000,-

2. Program peningkatan manajemen peradilan agama dengan anggaran Rp.221.247.000,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimaksudkan sebagai dokumen yang berisi gambaran perwujudan akuntabilias kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak yang berusaha menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara sistematik. LAKIP ini dimaksudkan pula sebagai laporan yang menyeluruh yang

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 iv

dimulai dengan rencana kinerja dan akuntabilitas kinerja dengan mengevaluasi hasil kerja yang menggambarkan tingkat keberhasilan antara rencana kinerja dengan hasil yang dicapai. Dari hasil yang dicapai tersebut akan menjadi acuan dalam perencanaan dimasa yang akan datang. Dengan perencanaan yang strategis akan dapat membangun strateginya sebagai bagian penting yang berorientasi hasil dan menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya sekedar bereaksi terhadap perubahan yang terjadi.

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 1

mkn

A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan pasal 2 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, maka Pengadilan Tinggi Agama Pontianak adalah merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu yang diatur dalam Undang-undang ini. Berdasarkan pasal 49 (i) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama ditegaskan bahwa Peradilan Agama bertugas memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara termasuk ekonomi syari’ah. Lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama telah membawa perubahan besar dalam eksistensi Peradilan Agama antara lain dalam bidang ekonomi syari’ah. Lahirnya Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama tentunya akan makin memperkuat eksintensi keberadaan Peradilan Agama, sebagai salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia.

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak merupakan pengadilan tingkat banding bagi peradilan dibawahnya yaitu :

1. Pengadilan Agama Pontianak 2. Pengadilan Agama Mempawah 3. Pengadilan Agama Bengkayang 4. Pengadilan Agama Sambas 5. Pengadilan Agama Sanggau 6. Pengadilan Agama Sintang 7. Pengadilan Agama Putussibau 8. Pengadilan Agama Ketapang

PENDAHULUAN

BAB I

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 2

Sebagai organisasi tingkat banding, Pengadilan Tinggi Agama Pontianak mempunyai visi :

“MEWUJUDKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK YANG AGUNG”

B. TUGAS DAN FUNGSI

1. Tugas Pokok

Berdasarkan pasal 49, 51 dan 52 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka tugas dan wewenang Pengadilan Tinggi Agama Pontianak adalah :

1) Mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat Banding;

2) Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah hukumnya;

3) Tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-undang. 2. Fungsi

Berdasarkan tugas pokok tersebut Pengadilan Tinggi Agama Pontianak melaksanakan fungsinya sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan peradilan yang seadil-adilnya kepada masyarakat pencari keadilan;

2) Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang Hukum Islam kepada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta; 3) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur Pengadilan

Agama yang ada dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Pontianak;

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 3

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan akuntabilitas kinerja ini dibuat untuk menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak selama tahun 2014 dengan bentuk sajian sebagai berikut :

Kata Pengantar Daftar Isi

Bab I : Pendahuluan, menggambarkan tentang Pengadilan Tinggi Agama Pontianak

Bab II : Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja, menguraikan program kerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak selama tahun 2014

Bab III : Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak

Bab IV : Penutup, menguraikan kesimpulan laporan akuntabilitas kinerja, dengan harapan adanya koreksi untuk pencapaian kinerja dimasa yang akan datang dengan lebih baik lagi. Bab V : Lampiran.

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 4

A. RENCANA STRATEGIS

1. VISI DAN MISI

Rencana strategis merupakan gambaran dari rencana kerja dari Pengadilan Tinggi Agama Pontianak yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sebagai sarana atau proses untuk tercapainya Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi yang dapat dijabarkan menjadi visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Pontianak

Visi merupakan gambaran masa depan yang merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh organisasi Pengadilan Tinggi Agama Pontianak. Visi Pengadilan Tinggi Agama Pontianak adalah :

“MEWUJUDKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK YANG AGUNG”

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Tinggi Agama Pontianak menetapkan misi, yang merupakan hal-hal yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan

transparan

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif

dan efisien

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Untuk mencapai visi dan misi tersebut haruslah dilakukan dengan kerja keras dari semua lingkungan organisasi sehingga terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat, berwibawa dan dihormati, serta tegaknya supremasi hukum.

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 5

2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Dalam melaksanakan visi dan misi, Pengadilan Tinggi Agama Pontianak merumuskan tujuan sebagai berikut :

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Tinggi Agama Pontianak dan Pengadilan Agama di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Agama Pontianak adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Meningkatnya kualitas pengawasan

5. Peningkatan kualitas SDM

Sasaran yang ingin dicapai oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak dengan memperhatikan fungsi dan tugas pokok, maka sasaran tersebut tercermin dalam sasaran program yang dituangkan dalam dokumen penetapan kinerja.

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 6

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU )

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

NO KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan

Hakim Majelis dan

Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase perkara yang diselesaikan

Perbandingan perkara yang

diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)

Hakim Majelis dan

Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

Perbandingan perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara)

Hakim Majelis dan

Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum: - Kasasi

- Peninjauan Kembali

Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un-1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un-1) dikali seratus persen

Hakim Majelis Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan

Kepaniteraan Laporan Bulanan dan

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 7

perkara Kasasi dan PK

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis

Kepaniteraan Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk

Kepaniteraan Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan 4. Meningkatnya

kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan

Ketua Pengadilan & Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Perbandingan jumlah pengad uan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan

Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

5. Peningkatan kualitas SDM

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

Perbandingan antara SDM Teknis yang lulus/bersertifikat dengan jumlah yang mengikuti diklat

Panitera/Sekretaris Laporan Tahunan

A. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

Perbandingan antara SDM Non teknis yang lulus/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi

Pengadaan barang dan jasa.

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 8

C. RENCANA KINERJA TAHUN 2014

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100 %

b. Persentase perkara yang diselesaikan

86 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

86 %

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum: - Kasasi - Peninjauan Kembali 10% 5% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 %

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

50 %

4. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

5. Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

100 %

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 9

D. PERJANJIAN KINERJA

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100 %

b. Persentase perkara yang diselesaikan

86 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan

86 %

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum: - Kasasi - Peninjauan Kembali 10% 5% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 %

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

50 %

4. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

5. Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

100 %

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 10

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Untuk mengetahui capaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak tahun 2014 maka dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Melihat hasil pengukuran kinerja tersebut dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi dari Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, maka berdasarkan besaran pencapaian sebagian besar target indikator kinerja yang telah ditetapkan, Pengadilan Tinggi Agama Pontianak telah dapat melaksanakan tugas pokok dan mencapai keberrhasilan.

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2014.

Untuk meningkatkan penyelesaian perkara pada tahun 2014 Pengadilan Tinggi Agama Pontianak telah menetapkan sasaran strategis dengan indikator kinerja penyelesaian sisa perkara tahun 2013 dan perkara yang diterima pada tahun 2014, dimana antara target dan realisasi kinerja telah tercapai.

Bahkan terlihat peningkatan penyelesaian perkara yang diterima tahun ini, sebagaimana target yang ditetapkan sebesar 86 %, sedangkan realisasinya mencapai 97,14%, jika dibandingkan dengan target maka capaian kinerja melebihi dari target yang telah ditetapkan.

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan juga realisasi kinerjanya melebihi target yang telah ditetapkan jika dibandingkan antara target dan realisasi kinerja.

Sasaran strategis peningkatan akseptabilitas putusan Hakim dimana indikatornya penurunan upaya hukum perkara kasasi dan Peninjauan kembali

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 11

(PK). Kedua jenis upaya hukum tersebut capaiannya sangat signifikan jika dibandingkan antara target dan realisasi kinerjanya tahun ini.

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara, indikator persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan Peninjauan kembali (PK) yang disampaikan secara lengkap adalah sama jika dibandingkan antara target dan realisasi kinerja, sedangkan berkas perkara yang diregister dapat didistribusikan kepada majelis terjadi penurunan dan tidak mencapai target yang telah ditetapkan.

Ratio Majelis Hakim terhadap perkara yang diterima juga mengalami penurunan, dimana target ditetapkan sebesar 50% namun realisasinya hanya 34% dengan demikian tidak sesuai antara target jika dibandingkan dengan realisasinya.

Sasaran strategis lainnya adalah meningkatnya kwalitas pengawasan, dimana persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti sebesar 100%, sedangkan target ditetapkan 100%. Dengan demikian realisasinya masih sesuai dengan target yang ditetapkan. Begitu juga dengan persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti dimana target ditetapkan 100% sudah dapat dilaksanakan dengan hasil realisasi kinerjanya 100%.

Untuk mengetahui secara lengkap capaian kinerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100 % 100 % 100 %

b. Persentase perkara yang diselesaikan

86% 97,14% 113%

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

86% 100 % 116 %

Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum:

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 12

- Peninjauan Kembali 5 % 5,8 % 116 %

Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 % 100 % 100 %

b. Persentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

100 % 50 % 50 %

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 50 % 17 % 34 % Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100 % 100 % 100 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 % 100 % 100 %

Peningkatan kualitas SDM

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

100 % 100 % 100 %

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

100 % 100 % 100 %

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Untuk mengetahui perbandingan capaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.

Pada awal tahun 2011 tidak ada perkara sisa , sedangkan perkara yang diterima pada tahun 2011 sebanyak 20 perkara dan semuanya sudah dapat diselesaikan sehingga akhir tahun 2011 tidak ada perkara sisa. Adapun keadaan perkara 2011 sebagai berikut :

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 13

KEADAAN PERKARA TAHUN 2011

JENIS PERKARA SISA

AWAL MASUK PUTUS

SISA AKHIR Cerai Gugat - 4 4 Cerai Talak - 10 10 Harta Bersama - 1 1 Kewarisan - 1 1 Pembatalan perkawinan - 1 1

Penguasaan Anak/ Hak

Asuh Anak - 2 2

Pencabutan Kekuasaan

Wali - 1 1

JUMLAH 0 20 20 0

Jumlah perkara yang diterima tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 30% jika dibandingkan dengan perkara masuk tahun 2011, pada tahun 2012 perkara yang diterima sebanyak 26 perkara dan telah diputus sebanyak 23 perkara . sisa perkara akhir tahun 2012 sebanyak 3 perkara.

Pada tahun 2012 ukuran kinerja dalam penyelesaian perkara mengalami peningkatan sebesar 2,46% bila dibandingkan penyelesaian perkara tahun 2011. Yang mana pada tahun 2012 perkara yang diputus sebanyak 23 perkara melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 86%.

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 14

KEADAAN PERKARA TAHUN 2012

JENIS PERKARA SISA

AWAL MASUK PUTUS

SISA AKHIR Cerai Gugat - 11 9 2 Cerai Talak - 6 6 - Harta Bersama - 1 1 - Kewarisan - 5 5 - Hibah - 1 - 1

Penguasaan Anak/ Hak Asuh

Anak - 1 1 -

Perlawanan Eksekusi - 1 1 -

JUMLAH 0 26 23 3

Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat hasil analisa kinerja dalam penyelesaian perkara pada tahun 2011 mencapai 100%. Hal ini karena jumlah perkara yang di terima dengan jumlah Hakim Tinggi melebihi dan tidak sebanding dengan jumlah perkara yang terima.

Untuk tahun 2012 kinerja penyelesaian perkara tidak sampai 100% namun melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 86% sedangkan penyelesaiannya sebesar 88,46%.

Analisis kinerja penyelesaian perkara tahun 2013 Pengadilan Tinggi Agama Pontianak telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, penyelesaian perkara tahun 2013 lebih meningkat dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2013 sisa awal perkara sebanyak 3 perkara. Diterima sebanyak 24 perkara, sedangkan perkara yang diputus sebanyak 22 perkara jika dipresentasekan perkara yang diselesaikan sebesar 91,66%. Jadi peningkatan penyelesaian perkara lebih meningkat jika dibandingkan tahun 2012. Penyebab terjadinya peningkatan penyelesaian perkara sama

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 15

sebagaimana tahun sebelumnya, dimana jumlah Hakim Tinggi melebihi dibanding dengan perkara yang diterima.

KEADAAN PERKARA TAHUN 2013

JENIS PERKARA SISA

AWAL MASUK PUTUS

SISA AKHIR Cerai Gugat 2 11 10 3 Cerai Talak - 3 3 - Harta Bersama - 3 2 1 Kewarisan - 6 6 - Hibah 1 1 1 1 JUMLAH 0 24 22 5

Persidangan yang dilaksanakan oleh Majelis Hakim merupakan indikator peningkatan frekuensi penyelesaian perkara yang ditangani oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak. Untuk penyelesaian tunggakan perkara pada tahun 2013 sebanyak 5 perkara, sedangkan perkara yang diterima pada tahun 2014 sebanyak 30 perkara telah diputus 34 perkara, sisa 1 perkara. Pada tahun 2014 ukuran kinerja dalam penyelesaian perkara mengalami peningkatan sebesar 15,66 % bila dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2013 yang mana pada tahun 2014 perkara yang diputus sebanyak 29 perkara, melebihi target yang kami tetapkan sebesar 86 %.

Jumlah perkara yang masuk pada tahun 2014 ternyata mengalami peningkatan sebesar 25 % jika dibandingkan pada tahun 2013, pada tahun 2013 perkara yang diterima sebanyak 24 perkara dan telah diputus 22 perkara. Adapun keadaan perkara pada tahun 2014 digambarkan pada tabel berikut ini:

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 16

KEADAAN PERKARA TAHUN 2014

JENIS PERKARA SISA

AWAL MASUK PUTUS

SISA AKHIR Cerai Gugat 3 13 15 1 Cerai Talak - 6 6 - Harta Bersama 1 4 5 - Kewarisan - 4 4 - Pembatalan Hibah 1 1 2 - Penguasaan Anak - 2 2 - JUMLAH 5 30 34 1

Keadaan perkara sebagaimana yang digambarkan tersebut diatas setiap bulannya telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Cq. Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Mahkamah Agung RI sehingga dapat diketahui tentang keadaan tingkat penyelesaian perkara yang ada di Pengadilan Tinggi Agama Pontianak dan dengan adanya publikasi data ini diharapkan selain meningkatkan transparansi, juga bisa menjadi tolak ukur kedepan bagi Pengadilan Tinggi Agama Pontianak dalam menyelesaikan perkara, sebagai bahan perbandingan dalam kinerja penyelesaian perkara dapat kita lihat dalam grafik sebagai berikut :

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 17

Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat hasil kinerja dalam penyelesaian perkara pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 terdapat peningkatan, begitu juga volume perkara yang diterima pada tahun 2012 lebih besar atau mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2011.

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 18

Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat hasil analisis kinerja dalam penyelesaian perkara pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 terdapat peningkatan, begitupun volume perkara yang diterima pada tahun 2014 lebih besar atau mengalami peningkatan sebesar 15,66 % jika dibandingkan pada tahun 2013.

(24)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 19

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Penyelenggaraan peradilan secara efektif, efisien, transparan, sederhana, cepat dan biaya ringan adalah merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, untuk mewujudkan pelayanan hukum masyarakat secara prima dengan indikator tujuannya adalah adanya rasa kepuasan bagi para pencari keadilan terhadap putusan pengadilan dengan sasaran penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu dan akuntabel.

Untuk mencapai hal tersebut perlu membandingkan realisasi kinerja dengan target jangka menengah. Persentase sisa perkara yang diselesaikan yang telah ditetapkan dalam target jangka menengah sebesar 100% dapat terselesaikan seluruhnya. Sedangkan persentase penyelesaian perkara yang diterima yang ditetapkan dalam target jangka menengah sebesar 90%, realisasi mencapai 97,14% dengan demikian capaiannya melebihi demi target yang ditetapkan.

Persentase perkara yang terselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan realisasinya 100% jika dibandingkan dengan target jangka menengah capaiannya sama 100%. Walaupun perubahan jangka waktu penyelesaian perkara di tingkat banding dari 6 bulan menjadi 3 bulan. Sesuai surat edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor 2 tahun 2014.

Peningkatan akseptabilitas putusan hakim dengan indikator kinerja penurunan upaya hukum kasasi dan PK untuk upaya hukum kasasi target kinerja sebesar 10% untuk tahun 2014. Sedangkan realisasinya mencapai 35,29% dengan demikian penurunan upaya hukum kasasi belum tercapai, begitu juga dengan penurunan upaya hukum Peninjauan Kembali dari target sebesar 5%, realisasinya melampaui target sebesar 5,8%.

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara dimana berkas putusan yang diajukan kasasi dan peninjauan kembali secara lengkap dengan

(25)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 20

target 100% realisasinya 100%, jika dibandingkan dengan jangka menengah targetnya sama 100%.

Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis hakim untuk tahun 2012 target yang ditetapkan sebesar 100%. Realisasinya 50% dengan demikian berkas yang diregister dan sampai didistribusikan ke majelis hakim menurun sebesar 50%.

Rasio majelis hakim terhadap perkara yang diterima targetnya sebesar 50% realisasi 17% dengan demikian rasio majelis hakim terhadap perkara yang diterima juga terjadi penurunan.

Peningkatan kualitas pengawasan dimana persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti ditetapkan sebesar 100%, dan realisasinya juga 100% dengan demikian antara target dan realisasi sudah dapat dicapai.

Persentase penurunan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti tahun 2014 sebesar 100% ini sudah sesuai dengan target yang telah ditutup sebesar 100%.

Untuk mengetahui perbandingan jumlah perkara yang diterima dan jumlah perkara yang diputus dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

(26)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 21

PERBANDINGAN JUMLAH PERKARA YANG DITERIMA TAHUN 2011 S/D 2014

JENIS PERKARA 2011 2012 2013 2014 CERAI GUGAT 4 11 11 13 CERAI TALAK 10 6 3 6 HARTA BERSAMA 1 1 3 4 KEWARISAN 1 5 6 4 HIBAH 1 1 1 PEMBATALAN PERKAWINAN 1

PENGUASAAN ANAK/HAK ASUH ANAK 2 1 2

PENCABUTAN KEKUASAAN WALI 1

PERLAWANAN EKSEKUSI 1

JUMLAH 20 26 24 30

PERBANDINGAN JUMLAH PERKARA YANG DIPUTUS TAHUN 2011 S/D 2014

JENIS PERKARA 2011 2012 2013 2014 CERAI GUGAT 4 9 10 15 CERAI TALAK 10 6 3 6 HARTA BERSAMA 1 1 2 5 KEWARISAN 1 5 6 4 HIBAH 1 2 PEMBATALAN PERKAWINAN 1

PENGUASAAN ANAK/HAK ASUH ANAK 2 1 2

PENCABUTAN KEKUASAAN WALI 1

PERLAWANAN EKSEKUSI 1

(27)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 22

4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.

Dari tabel dan grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa hasil analisa kinerja dalam penyelesaian perkara pada tahun 2011 mencapai 100%, hal ini karena jumlah hakim tinggi yang ada melebihi disbanding jumlah perkara yang diterima.

Untuk tahun 2012 kinerja penyelesaian perkara tidak mencapai 100% namun melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 86% sedangkan penyelesaiannya sebesar 88,46%.

Analisis kinerja penyelesaian perkara tahun 2013 Pengadilan Tinggi Agama Pontianak telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya., penyelesaian perkara tahun 2013 lebih meningkat dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahuun 2013 sisa awal perkara 3 perkara, diterima sebanyak 24 perkara, sedangkan perkara yang diputus sebanyak 22 perkara. Jika dipersentasekan perkara yang diselesaikan sebesar 91,66%, jadi peningkatan penyelesaian perkara lebih meningkat jika dibandingkan tahun 2012. Penyebab terjadinya peningkatan penyelesaian perkara sama sebagaimana tahun sebelumnya, dimana jumlah hakim tinggi melebihi dibanding dengan perkara yang diterima.

Persentase penurunan upaya hukum belum berhasil dilaksanakan, baik kasasi maupun Peninjauan kembali. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat kurang puas atas putusan hakim, baik putusan hakim tingkat pertama maupun banding, untuk itu perlu adanya peningkatan pendidikan dan pelatihan hakim.

Keberhasilan berkas perkara yang diajukan kasasi dan peninjauan kembali yang disampaikan secara lengkap ini disebabkan dalam pelaksanaan minutasi berkas perkara kasasi dan peninjauan kembali telah berpedoman kepada pola Bindalmin dan pedoman pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan (Buku II).

(28)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 23

Berkas perkara yang diregister dan sampai didistribusikan ke majelis tidak mencapai target, ini disebabkan banyaknya berkas perkara banding dari Pengadilan Agama tingkat pertama yang dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Pontianak penyusunannya kurang teliti, sehingga berkas yang dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama tidak lengkap, untuk meregisterasi berkas perkara tersebut Pengadilan Tinggi Agama harus meminta kekurangan kelengkapan berkas pada Pengadilan Agama pengaju, solusinya sebelum berkas perkara banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama, Pengadilan Agama harus meneliti terlebih dahulu kelengkapan berkas melalui tim yang ditunjuk untuk itu. Adapun seluruh capaian tujuan yang telah dilaksanakan akan diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat sebagai berikut :

1 Meningkatnya penyelesaian perkara

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi tiga indikator, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang diselesaikan

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100 % 86% 86 % 100 % 97,14 % 100 % 100 % 113 % 116 %

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2014 telah tercapai walaupun perkara tidak dapat diselesaikan 100%

(29)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 24

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini terdapat 2 indikator yaitu Persentase penurunan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan kembali.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Persentase penurunan upaya hukum: - Kasasi - Peninjauan Kembali 10 % 5 % 35,29 % 5,8 % 352,9 % 116 %

Berdasarkan indikator kinerja tersebut diatas dapat dilihat bahwa upaya hukum kasasi yang ditargetkan sebanyak 10 % dan terealisasi sebanyak 35,29 % sehingga terdapat capaian 352,9 %. Sedangkan indikator kinerja prosentase penurunan upaya hukum peninjauan kembali ditargetkan sebanyak 5 % terealisasi sebanyak 5,8 % sehingga capaian 116 %.

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara terdapat 3 indikator yaitu.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 % 50 % 50 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 % 100 % 100 %

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

50 % 17 % 34 %

2 Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

(30)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 25

Berdasarkan indikator kinerja tersebut diatas dapat dilihat bahwa Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap ditargetkan sebesar 100 % dengan realisasi 50 % sehingga capaian kinerja sebesar 50 %, adapun Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis ditargetkan sebesar 100 % terealisasi sebesar 100 % dan capaian sebesar 100 %. Mengenai ratio Majelis hakim terhadap perkara ditargetkan sebesar 50 % dan terealisasi sebesar 17 % sehingga capaian sebesar 34 %

Pengawasan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen untuk menjaga dan mengendalikan agar tugas-tugas yang harus dilaksanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana dan aturan yang berlaku.

Hakim Tinggi sebagai kawal depan Mahkamah Agung RI, sebagaimana Surat Keputusan Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Nomor 1207/DJA/HK.00.7/SK/VII/2012 tanggal 26 Juli 2012, diantara salah satu tugasnya adalah melakukan pengawasan dan pembinaan.

Pada sasaran ini ditandai dengan 2 (dua) indikator yaitu : Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dan Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Pencapaian target indikator kinerja pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100 % 100 % 100 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 % 100 % 100 %

(31)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 26

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 % sehingga capaian sebesar 100 %, begitu pula dengan persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti dengan target 100 % dan terealisasi sebesar 100 % sehingga capaian sebesar 100 %.

5 Peningkatan Kwalitas Sumber Daya Manusia

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak sebagai lembaga pengadilan tingkat banding tentunya berupaya untuk meningkatkan kemampuna teknis bagi Hakim, Panitera/Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita Pengganti dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak. Kegiatan yang dilakukan berupa pembinaan oleh Hakim Tinggi dan pejabat, sosialisasi terhadap suatu permasalahan teknis, seminar serta pemecahan masalah teknis, yang kesemua kegiatan tersebut dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak dengan menggunakan biaya DIPA maupun swadaya. Selain kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, juga mengikutsertakan tenaga teknis pada pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Badan Diklatkumdil Mahkamah Agung maupun oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama.

Selain bimbingan teknis terhadap pegawai teknis, juga dilakukan bimbingan teknis terhadap pegawai non teknis, yang tentunya diharapkan dapat memberikan bekal kepada pegawai dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah adalah adanya peningkatan pengetahuan dan kwalitas sumber daya manusia dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak. Sehingga sasaran ini mempunyai indikator yaitu Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial serta persentase Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial, sebagai berikut :

(32)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 27

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

100 % 100 % 100 %

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

100 % 100% 100 %

Sasaran ini ditujukan kepada sumber daya manusia yang dianggap mampu untuk mengembangkan diri dan menambah ilmu pengetahuan dalam rangka peningkatan pengetahuan untuk mempercepat dan mempermudah penyelesaian pekerjaan yang di emban masing-masing pegawai sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing pegawai. Sehingga diharapkan adanya tenaga yang professional.

Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. berupa kegiatan yaitu: 1. Bimbingan teknis pelatihan yudisial hakim yang diikuti oleh para hakim

dilingkungan peradilan agama se Kalimantan Barat dengan jumlah 55 orang yang terdiri dari hakim tingkat pertama 43 orang dan hakim tingkat banding 12 orang.

2. Bimbingan teknis Panitera Pengganti yang diikuti oleh para panitera pengganti dilingkungan peradilan agama se Kalimantan Barat dengan jumlah 30 orang yang terdiri dari 24 orang dari Pengadilan Agama se Kalimantan Barat dan 6 dari Pengadilan Tinggi Agama Pontianak

3. Adapun diklat teknis yudisial yang diikuti adalah diklat Hakim Tinggi Pengawas dan diklat sertifikasi Hakim ekonomi syari’ah yang diikuti 3 orang, diadakan oleh Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung yang kesemuanya dinyatakan lulus

Adapun Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial berupa kegiatan yaitu:

1. Pendidikan dan Pelatihan Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding serta Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

(33)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 28

Instansi Pemerintah yang diikuti masing-masing 1 (satu) orang, dilaksanakan oleh Badan Litbang Diklat Hukum Dan Peradilan Mahkamah Agung yang kesemuanya dinyatakan lulus.

2. Pendidikan dan Pelatihan Calon Pustakawan yang diikuti 1 (satu) orang peserta, dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan Nasional dan dinyatakan lulus

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

No Indikator Kinerja

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja a Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % b Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis 100 % 100 % 100 % 100 % 19 % 38 %

(34)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 29

No Indikator Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Kinerja Capaian Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja a Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial 100 % 100 % 100 % 100 % b Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis

85 % 170 % 100 % 100 %

Pada tahun 2010 kegiatan yang diadakan berupa:

1. Diklat teknis yudisial berupa kegiatan bimbingan teknis yudisial hakim dan panitera pengganti dengan realisasi kinerja 100 % dan capaian kinerja 100 %

2. Diklat non teknis yudisial berupa kegiatan Diklat pimpinan dengan realisasi kinerja 100 % dan capaian kinerja 100 %.

Pada tahun 2011 kegiatan yang diadakan berupa:

1. Diklat teknis yudisial berupa kegiatan bimbingan teknis yudisial hakim dan panitera pengganti dengan realisasi kinerja 100 % dan capaian kinerja 100 %

2. Diklat non teknis yudisial berupa kegiatan Diklat pimpinan dengan realisasi kinerja 100 % dan capaian kinerja 100 %

Pada tahun 2012 kegiatan yang diadakan berupa:

1. Diklat teknis yudisial berupa kegiatan bimbingan teknis yudisial hakim dan panitera pengganti berjumlah 115 orang dengan realisasi kinerja 100 % dan capaian kinerja 100 %

2. Diklat non teknis yudisial berupa kegiatan pelatihan dan ujian sertifikasi ahli pengadaan barang / jasa pemerintah diikuti sebanyak 50 orang, yang

(35)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 30

lulus hanya 10 orang. Adapun targetnya 50 %, realisasi kinerja 19 %, capaian kinerja 38 %.

Pada tahun 2013 kegiatan yang diadakan berupa:

1. Diklat teknis yudisial berupa kegiatan bimbingan teknis yudisial hakim dan panitera pengganti berjumlah 85 orang dengan realisasi kinerja 100 % dan capaian kinerja 100 %

2. Diklat non teknis yudisial berupa kegiatan sosialisasi akutansi keuangan barang milik negara, sosialisasi sistem akutansi instansi, sosialiasi pengelolaan administrasi kepegawaian, sosialisasi alih fungsi/penghapusan BMN, sosialisasi pengelolaan administrasi perlengkapan, sosialisasi pengelolaan administrasi keuangan, serta konsolidasi dan asistensi SAKIP berjumlah 224 orang dan semunya dinyatakan lulus. Sedangkan pelatihan dan ujian sertifikasi ahli pengadaan barang / jasa pemerintah diikuti sebanyak 46 orang, yang lulus hanya 8 orang. Adapun targetnya 50 %, realisasi kinerja 85 %, capaian kinerja 170 %.

Pada tahun 2014 kegiatan yang diadakan berupa:

1. Diklat teknis yudisial berupa kegiatan bimbingan teknis yudisial hakim dan panitera pengganti berjumlah 85 orang dengan realisasi kinerja 100 % dan capaian kinerja 100 %

2. Diklat non teknis yudisial berupa diklat penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan diklat calon pustakawan dengan realisasi kinerja 100 % dan capaian kinerja 100 %

Untuk perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dapat digambarkan bahwa dalam dokumen perencanaan strategis sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 target kinerja telah dicantumkan dan realisasi kinerja setiap tahun mencapai 100 %

(36)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 31

Adapun yang menjadi penyebab keberhasilan kinerja, karena target kinerja yang dituangkan dalam perencanaan strategis telah diperhitungkan, sehingga target kinerja dapat dicapai.

Sedangkan penggunaan sumber daya manusia dalam mencapai target kinerja telah dilakukan secara efisien dan efektif

Sesuai dengan target kinerja maka kegiatan yang menunjang pencapaian pernyataan kinerja telah dilakukan sesuai dengan perencanaan kinerja yang telah ditetapkan.

(37)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 32

B. REALISASI ANGGARAN

NO URAIAN PROGRAM PAGU

TRIWULAN I

PAGU

TRIWULAN II

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MA Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Rp. 15.168.895.000 Rp. 221.247.000 Rp.2.753.281.557 Rp.2.753.281.557 17,89% 00,00% Rp. 15.168.895.000 Rp. 221.247.000 Rp.4.879.033.423 Rp. 207.215.900 Rp.4.879.033.423 Rp. 207.215.900 35,09% 93,66% JUMLAH Rp.15.390.142.000 Rp.2.753.281.557 Rp.2.753.281.557 17,89% Rp.15.390.142.000 Rp.5.086.219.323 Rp.5.086.219.323 33.05% NO URAIAN PROGRAM PAGU TRIWULAN III PAGU TRIWULAN IV

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MA Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Rp. 15.087.034.000 Rp. 221.247.000 Rp.8.750.645.658 Rp. 208.715.500 Rp.8.750.645.658 Rp. 210.215.900 58,00% 94,34% Rp. 11.551.342.000 Rp. 221.247.000 Rp.11.451.463.198 Rp. 210.215.900 Rp.11.451.463.198 Rp. 210.215.900 99,14% 95,01% JUMLAH Rp.15.308.281.000 Rp.8.959.361.158 Rp.8.959.361.158 58,53% Rp.11.772.589.000 Rp.11.661.679.098 Rp.11.661.679.098 99,06%

(38)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 33

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung dengan pagu sebesar Rp. 11.551.342.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 11.451.463.198,- atau mencapai realisasi 99,14 %. Pada program ini kegiatannya berupa :

a. Pembayaran gaji dan honorarium pegawai

b. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran c. Pelayanan pubik atau birokrasi

2. Program peningkatan manajemen peradilan agama dengan pagu sebesar Rp. 221.247.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 210.215.900,- atau mencapai realisasi 95,01 %. Pada program ini, kegiatan yang dilakukan berupa:

b. Bimbingan teknis yudisial hakim c. Bimbingan teknis panitera pengganti. d. Pembinaan dan pengawasan.

(39)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 34

A. KESIMPULAN

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak yang merupakan pengadilan tingkat banding bagi Pengadilan Agama se Kalimantan Barat, tentunya harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pencari keadilan, sehingga akan terwujud peradilan yang profe sional, efektif, murah serta mandiri dan tidak adanya intervensi atau pengaruh dari lembaga lainnya. Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap akan menjadi panutan bagi para pihak yang berperkara.

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, dalam pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan pertanggung jawaban, karena LAKIP Pengadilan Tinggi Agama Pontianak melaporkan capaian kinerja selama tahun 2014. Dengan menganalisa kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak tahun 2014 maka diharapkan adanya suatu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas kinerja sebagai lembaga yang mandiri, berwibawa dan putusan yang dikeluarkan akan memberikan adanya rasa keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Pontianak ini merupakan upaya penggambaran secara konkrit berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014. Namun demikian kami menyadari bahwa pembuatan laporan akuntabilitas ini masih sangat perlu disempurkan. Semoga laporan akuntabilitas ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

B. SARAN-SARAN

1. Perlu adanya peningkatan mutu sumber daya manusia dengan kegiatan berupa pelatihan-pelatihan baik tenaga teknis maupun non teknis, sehingga putusan yang dikeluarkan akan memberikan adanya rasa keadilan bagi masyarakat.

PENUTUP BAB IV

(40)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Tahun 2014 35

2. Perlu adanya penambahan jumlah pegawai, karena untuk saat ini banyak pegawai yang merangkap jabatan atau pekerjaan.

3. Perlu adanya penambahan dan penggantian sarana dan prasarana pada PTA Pontianak.

(41)
(42)

PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

Jalan Jend. A. Yani No. 252 Telp. (0561) 736157 Fax. (0561) 712173

e-mail : pontianak_pta@yahoo.co.id / pta.pontianak @gmail.com PONTIANAK 78124

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK NOMOR :W14-A/345/OT.01.2/II/2012

TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;

2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Tahun 2009 – 2014, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2015 – 2019 maka Pengadilan Tinggi Agama Pontianak perlu meninjau kembali atau mereviu untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

2. Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

3. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman

4. Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama 5. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

7. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

8. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.

9. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung.

10. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja.

(43)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Pontianak 2012.

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pontianak

Pada Tanggal : 26 Pebruari 2012 Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak

Drs. H. Bahrussam Yunus, SH., MH NIP. 19530422 197601 1 001

(44)

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

NO KINERJA

UTAMA

INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER DATA

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa

perkara yang harus

diselesaikan

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

b. Persentase perkara yang diselesaikan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awaldan perkara yang masuk)

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

c. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 6 bulan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan

perkara yang harus

diselesaikan dalam waktu

maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)

Hakim Majelis dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase penurunan upaya hukum: - Kasasi - Peninjauan Kembali

Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un-1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un-1)dikali seratus persen

Hakim Majelis Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK

yang disampaikan

secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK

Kepaniteraan Laporan Bulanan

dan Laporan

(45)

NO KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER DATA

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas

perkara yang diterima

Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis

Kepaniteraan Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk

Kepaniteraan Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan 4. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non

teknis) dengan jumlah

pengaduan yang dilaporkan

Ketua Pengadilan & Pan/Sek

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Perbandingan jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non

teknis) dengan jumlah

pengaduan yang dilaporkan

Ketua Pengadilan Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

5. Peningkatan

kualitas SDM

a. Persentase pegawai

yang lulus diklat teknis yudisial.

Perbandingan antara SDM

Teknis yang lulus/bersertifikat diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat

Panitera/Sekretaris Laporan Tahunan

b. Persentase pegawai

yang lulus diklat non yudisial

Perbandingan antara SDM Non teknis yang lulus/bersertifikat

diklat Kepemimpinan,

Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa.

(46)

PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

Jalan Jend. A. Yani No. 252 Telp. (0561) 736157 Fax. (0561) 712173

e-mail : pontianak_pta@yahoo.co.id / pta.pontianak @gmail.com PONTIANAK 78124

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK NOMOR :W14-A/2/OT.01.2/I/2015

TENTANG

PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;

2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Tahun 2009 – 2014, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2015 – 2019maka Pengadilan Tinggi Agama Pontianak perlu meninjau kembali atau mereviu untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

2. Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

3. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman

4. Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama 5. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

7. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

8. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.

9. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung.

10. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja.

(47)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA

PONTIANAK TENTANG PENETAPAN REVIUINDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

Pertama : ReviuIndikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran

peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Pontianak 2015 – 2019.

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pontianak Pada Tanggal : 2 Januari 2015 Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak

Drs. H. Bahrussam Yunus, SH., MH NIP. 19530422 197601 1 001

(48)

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK

NO KINERJA

UTAMA

INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER DATA

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa

perkara yang harus

diselesaikan

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

b. Persentase perkara yang diselesaikan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awaldan perkara yang masuk)

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

c. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 3bulan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan

perkara yang harus

diselesaikan dalam waktu

maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara)

Hakim Majelis dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Persentase penurunan upaya hukum: - Kasasi - Peninjauan Kembali

Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un-1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un-1)dikali seratus persen

Hakim Majelis Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas

perkara yang diterima

Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis

Kepaniteraan Laporan Bulanan

dan Laporan

(49)

NO KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER DATA

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk

Kepaniteraan Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan 4. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non

teknis) dengan jumlah

pengaduan yang dilaporkan

Ketua Pengadilan & Pan/Sek

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Perbandingan jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non

teknis) dengan jumlah

pengaduan yang dilaporkan

Ketua Pengadilan Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

5. Peningkatan

kualitas SDM

a. Persentase pegawai

yang lulus diklat teknis yudisial.

Perbandingan antara SDM

Teknis yang lulus/bersertifikat diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat

Panitera/Sekretaris Laporan Tahunan

b. Persentase pegawai

yang lulus diklat non yudisial

Perbandingan antara SDM Non teknis yang lulus/bersertifikat

diklat Kepemimpinan,

Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Permainan halang rintang adalah sebuah kegiatan permainan yang dilakukan oleh anak dengan melewati banyak rintangan yang dibuat oleh guru untuk menstimulasi

- Dengan menggunakan ujian online yang sudah disiapkan guru dengan google classroom yang dibuat walikelas. - Baik peserta didik, walikelas, dan guru dapat melihat hasil

 b) Apabila pekerjaan Lapis Resap pengikat dan lapis perekat akan Apabila pekerjaan Lapis Resap pengikat dan lapis perekat akan dilaksanakan pada perkerasan jalan

2) Persetujuan dan pengesahan laporan tahunan tahun buku 2013 yang telah diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Mucharam & Rekan dengan pendapat wajar dengan

Bagaimana merancang film animasi pendek tentang cerita rakyat yang digarap dengan teknik pop up, sehingga dapat menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam

Jumlah perkara yang ditangani pada Tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Agama Pontianak pada tahun 2016 sebanyak 33 perkara yang terdiri dari sisa tahun 2015 ada 4

Menyelenggara kan pengelolaan administrasi perkara secara baik benar, efektif dan efisien sesuai dengan pola

Kriteria evaluasi: klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak memegang punggung, kepala atau daerah lainnya yang sakit, keringat