• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pengawasan DPRD Terhadap Pelaksanaan Perda APBD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pengawasan DPRD Terhadap Pelaksanaan Perda APBD"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAT

KATA PENGA PENGANTAR ANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai telah memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada

tepat pada waktuwaktunya. Adapnya. Adapun un tujuatujuan n dari penyusudari penyusunan makalah nan makalah ini adalah ini adalah untuk untuk  me

mememenunuhi tughi tugas as MaMakakalalah h dedengngan judan judul ul ““penpengagawaswasan an DPRDPRD D teterharhadapdap pelaksanaan Perda APBD”.

pelaksanaan Perda APBD”. Pen

Penuliulis s menmengucgucapkapkan an teriterima ma kasikasih h kepkepada ada semsemua ua pihpihak ak yayang ng teltelahah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.

membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai  perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang memban

 perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.gun sangat dibutuhkan. Akhir

Akhir kata, kata, semoga semoga makalah makalah ini ini dapat dapat bermanaat bbermanaat bagi agi para para pembacapembaca dan semua pihak.

dan semua pihak.

!atinangor,

!atinangor, "ebruari "ebruari #$%&#$%&

Penulis, Penulis,

(2)

DAFTAR ISI

'ATA PE()A(TA*...i +A"TA* -...ii A  PE(+A/010A(...% A. 1atar elakang Masalah...% . Perumusan Masalah...2 A  PEMA/A-A(... 3

A. Pengaturan ungsi pengawasan +P*+ terhadap pelaksanaan

Perda AP+... . mplementasi ungsi pengawasan +P*+ terhadap pelaksanaan

Perda AP+... A  PE(0T0P...%$ A. 'esimpulan...%$ . -aran...%% +A"TA* P0-TA'A...%# ii

(3)

BAB I

PENDAHUUAN

A. atar Belakang !asalah

+alam mewujudkan pelaksanaan pemerintahan daerah tentunya harus diatur dalam suatu peraturan perundang4undangan yang berlaku, dalam hal ini adalah 0ndang40ndang (omor 5# Tahun #$$2 Tentang Pemerintahan +aerah. +alam menjalankan ungsi4ungsi pemerintahan daerah adalah lembaga  pemerintahan daerah dalam hal ini pemerintah daerah dan +ewan Perwakilan *akyat +aerah. /ubungan antara pemerintah daerah dan +P*+ merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersiat kemitraan, artinya bahwa diantara lembaga pemerintahan daerah tersebut memiliki kedudukan yang sama atau sejajar dan tidak saling membawahi.

Adapun tujuan dibentuknya 0ndang40ndang pemerintahan daerah ini adalah agar daerah dapat secara mandiri menyelenggarakan pemerintahan daerah dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam system dan prinsip (egara 'esatuan *epublik ndonesia sebagaimana dimaksud dalam 0ndang60ndang +asar   (egara *epublik ndonessia Tahun %723 Pasal %8 ayat 9%: (egara kesatuan

*epublik ndonesia dibagi atas daerah4daerah pro;insi dan daerah pro;insi itu dibagi atas kebupaten dan kota, yang tiap4tiap pro;insi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang4undang. Pasal %8 ayat 9#: pemernitahan daerah pro;insi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan

(4)

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas  pembantuan.

+ewan Perwakilan *akyat +aerah dalam rangka meningkatkan peran dan tanggung jawab lembaga perwakilan daerah untuk mengembangkan kehidupan demokrasi, menjamin keterwakilan rakyat dan daerah dalam melaksanakan tugas dan wewenang lembaga, serta mengembangkan mekanisme checks and balances antara lembaga legislati dan eksekuti, serta meningkatkan kualitas,  produkti;itas, dan kinerja.

Menurut ran "achrudin<

Pelaksanaan pengawasan terhadap pemerintah, dapat ditentukan oleh  beberapa teori konsekuensi pengawasan yang berpeluang dapat menjelaskan penyebab keberhasilan dan kegagalan atau eekti;itas suatu sistem pengawasan. Perta"a# teori kekuatan yuridis. Ked$a#  teori tipe  pengawasan. +ikenal dua tipe pengawasan yang paling menonjol, 9a:  pengawasan represi, oleh A. +unsire diartikan sebagai pengawasan yang menggunakan cara memaksa dan mengancam dengan sanksi untuk  mencapai tujuannya= dan 9b: pengawasan normati, pengawasan ini oleh A. Et>ioni dimaksudkan sebagai pengawasan yang menggunakan cara sinkronisasi pemahaman nilai4nilai dan tujuan. Ket%ga# teori otoritas  pengawasan, yang mencakup< 9a: keabsahan 9legitimiteit:, pengawasan dilakukan oleh badan yang diakui berwenang= 9b: pengawasan dilakukan oleh suatu keahlian 9deskundigheid:, 9c: pengawasan yang mendapat kepercayaan 9geloo:, dan 9d: kesadaran hukum 9rechsbewust>ijn:. Kee"pat# teori komunikasi, yaitu proses penyampaian dan penerimaan  pesan atau lambing4lambang yang mengandung arti tertentu. Kel%"a# teori  publisitas, yaitu mempublikasikan masalah kepada khalayak ramai yang dapat memberi pengaruh kepada tekanan public akibat dari opini publik  9public opinion: Keena"# teori arogansi kekuasaan.

"ungsi pengawasan tidak hanya dilaksanakan oleh +P*+ tetapi juga dilaksanakan oleh pemerintah itu sendiri yaitu didalam Pasal #%8 ayat 9%: dan 9#: 0ndang40ndang 5# Tahun #$$2 Tentang Pemerintahan +aerah yang berbunyi Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh

(5)

Pemerintah yang meliput< a. Pengawasan atas pelaksanaan4urusan pemerintahan di daerah= b. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah. +i dalam ayat 9#: berbunyi Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 9%: huru a dilaksanakan oleh aparat pengawas intern Pemerintah sesuai petaturan  perundang4undangan.

+alam sistem pemerintahan di ndonesia pengawasan dapat dilakukan oleh lembaga4lembaga diluar organ pemerintahan yang diawasi 9pengawasan eksternal: dan dapat pula dilakukan oleh lembaga4lembaga dalam lingkungan  pemerintahan itu sendiri 9pengawasan internal:. Pengawasan yang bersiat

eksternal dilakukan oleh lembaga4lembaga (egara seperti +ewan Perwakilan *akyat 9+P*:, adan Pemeriksa 'euangan 9P':, Mahkamah Agung dan lembaga4lembaga peradilan dibawahnya. Pengawasan eksternal ini juga dilakukan oleh masyarakat, yang dapat dilakukan oleh orang perorangan, kelompok masyarakat, 1embaga -wadaya Masyarakat 91-M: dan media massa 9pers:. +alam pengawasan internal, pengawasan dapat dilakukan oleh lembaga4 lembaga yang dibuat khusus oleh pemerintah seperti adan pengawasan keuangan dan pembangunan 9P'P:, pengawasan yang dilakukan oleh nspektorat !enderal +epartemen, adan Pengawas +aaerah 9awasda:. Pengawasan internal dalam lingkungan pemerintah juga dilakukan oleh atasan langsung pejabat?badan tata usaha (egara. Pengawasan ini sering juga dinamakan pengawasan melekat 9@askat:.

"ungsi pengawasan +P*+ seharusnya memberikan suatu tujuan tercapainya pemerintahan yang baik dan berjalan sesuai dengan tujuan yang

(6)

hendak dicapai. 'epala daerah untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa  peraturan perundangundangan, kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah. +P*+ dalam menjalankan ungsi  pengawasannya jika ada suatu peraturan kepala daerah yang bertentangan dengan Perda, +P*+ tidak mempunyai kewenangan untuk mencabut atau membatalkan  peraturan kepala daerah tersebut. dengan kata lain ungsi pengawasan tidak 

didukung dengan tindakan penegakan hukum. -eharusnya ungsi pengawasan +P*+ juga harus bersiat pengawasan represi, sebagai pengawasan yang menggunakan cara memaksa dan mengancam dengan sanksi untuk mencapai tujuannya.

B. Per$"$san !asalah

erdasarkan latar belakang masalah tersebut dirumuskan permasalahan sebagai berikut<

%. agaimana pengaturan ungsi pengawasan +P*+ terhadap pelaksanaan Perda AP+

#. agaimana mplementasi ungsi pengawasan +P*+ terhadap pemerintah daerah dalam pelaksanaan Perda AP+

(7)

BAB II PE!BAHASAN

A. Pengat$ran &$ngs% pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan Perda APBD

+i dalam 0ndang40ndang (omor 5# Tahun #$$2 Tentang Pemerintahan +aerah Pasal % angka<

9#: Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh  pemerintah daerah dan +P*+ menurut asas otonomi dan tugas  pembantuan dengan prinsip otonomi seluas4luasnya dalam sistem dan  prinsip (egara 'esatuan *epublik ndonesia sebagaimana dimaksud

dalam 0ndang40ndang +asar *epublik ndonesia Tahun %723.

95: Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan  perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 92: +ewan Perwakilan *akyat +aerah yang selanjutnya disebut +P*+

adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur   penyelenggara pemerintahan daerah.

9%$: Peaturan daerah selanjutnya disebut Perda adalah peraturan daerah  pro;insi dan?atau peraturan daerah kabupaten?kota.

9%2: Anggaran pendapatan dan belanja daerah selanjutnya disebut AP+, adalah rencana tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan  peraturan daerah.

+i dalam Pasal 2$ 0ndang40ndang (omor 5# Tahun #$$2 Tentang Pemerintahan +aerah ditegaskan bahwa +P*+ merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. -elanjutnya dalam Pasal 2% +P*+ memiliki ungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. "ungsi +P*+ dipertegas dalam Pasal 2# ayat 9%: mengenai tugas dan wewenang menegaskan bahwa<

a. membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat  persetujuan bersama=

 b. membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang AP+ bersama dengan kepala daerah=

(8)

c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan  perundang4undangan lainnya, peraturan kepala daerah, AP+, kebijakan  pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah,

dan kerja sama internasional di daerah=

+ari ketentuan Pasal 2% dan 2# 0ndang40ndang 5# Tahun #$$2 Tentang Pemerintahan +aerah tersebut diatas, +P*+ mempunyai ungsi salah satunya adalah pengawasan. +alam hal pengawasan, +P*+ melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang4undangan lainnya,  peraturan kepala daerah, AP+, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di daerah.

+i dalam Pasal 25 Peraturan Pemerintah (omor B7 Tahun #$$3 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggara Pemerintahan +aerah menyatakan bahwa “+ewan Perwakilan *akyat +aerah sesuai dengan ungsinya dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan urusan Pemerintahan +aerah di dalam wilayah kerjanya sesuai dengan peraturan perundang4undanganC.

+i dalam Peraturan Menteri +alam (egeri (omor %5 Tahun #$%$ Tentang Pedoman Pelaksanaan "ungsi Pengawasan +ewan Perwakilan *akyat +aerah Terhadap Tindak 1anjut /asil Pemeriksaan adan Pemeriksa 'euangan Pasal % angka<

3. Pengawasan +P*+ adalah pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah  pro;insi?kabupaten?kota.

7. "ungsi Pengawasan +P*+ adalah pengawasan terhadap Pemerintah +aerah yang bersiat pengawasan kebijakan dan bukan pengawasan teknis.

(9)

Pasal #7# 0ndang40ndang (omor #B Tahun #$$7 Tentang Majelis Permusyawaratan *akyat, +ewan perwakilan *akyat, +ewan Perwakilan +aerah dan +ewan Perwakilan *akyat +aerah menegaskan bahwa<

9%: +P*+ pro;insi mempunyai ungsi< a. legislasi=

 b. anggaran= dan c. pengawasan.

9#: 'etiga ungsi sebagaimana dimaksud pada ayat 9%: dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di pro;insi.

+i dalam Pasal #78 0ndang40ndang (omor #B Tahun #$$7 Tentang Majelis Permusyawaratan *akyat, +ewan perwakilan *akyat, +ewan Perwakilan +aerah dan +ewan Perwakilan *akyat +aerah menegaskan bahwa<

9%: +P*+ pro;insi mempunyai hak< a. interpelasi=

 b. angket= dan

c. menyatakan pendapat.

95: /ak angket sebagaimana dimaksud pada ayat 9%: huru b adalah hak  +P*+ pro;insi untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan  pemerintah pro;insi yang penting dan strategis serta berdampak luas  pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga  bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Pasal #75 0ndang40ndang (omor #B Tahun #$$7 Tentang Majelis Permusyawaratan *akyat, +ewan perwakilan *akyat, +ewan Perwakilan +aerah dan +ewan Perwakilan *akyat +aerah menegaskan bahwa<

9%: +P*+ pro;insi mempunyai tugas dan wewenang<

a. membentuk peraturan daerah pro;insi bersama gubernur=

 b. membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah pro;insi yang diajukan oleh gubernur=

(10)

c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah pro;insi=

B. I"ple"entas% &$ngs% pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan Perda APBD

Pengawasan merupakan tugas dan wewenang +P*+ yang bersiat politisi 9terhadap kebijakan: dan bukan merupakan  pemeriksaan, sedangkan pemeriksaan merupakan ungsi dan tugas aparat  pengawasan ungsional pemerintah. +alam  pengawasan pengelolaan keuangan daerah +P*+ memiliki kendala dan keterbatasan sumber daya manusia yang ahli dalam hal itu, kondisi itu menjadi hal yang sangat memprihatinkan apabila dewan keliru dalam memberikan  penilaan terhadap kinerja eksekuti apalagi menyangkut  pengelolaan keuangan daerah yang sangat rentan terhadap penyelewengan. adan pengawas keuangan dan pembangunan 9P'P: dan adan Pengawas +aerah 9awasda: yang merupakan lembaga intern yang membantu +P*+ dalam Pemeriksaan keuangan daerah. Peran kedua lembaga intern ini untuk mengantisipasi kelemahan ataupun kendala4kendala yang ada dalam  pengawasan yang dilakukan oleh +P*+. Pengawasan yang dilakukan pemerintah pusat hanya menekankan pada aspek   pengawasan represi guna lebih memberi kebebasan kepada daerah otonom

dalam mengambil keputusan, sehingga peran legeslati daerah dalam melaksanakan ungsi pengawasannya terhadap pelaksanaan pemerintah daerah dapat berjalan dengan baik. "ungsi pengawasan dalam pemerintahan sangat diperlukan karena dengan adanya pengawasan akan terciptanya suatu usaha untuk  menjamin keserasian dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan antara pusat

(11)

dan daerah selain itu juga untuk menjamin pemerintahan yang berdaya guna dan  berhasil guna. +alam melaksanakan ungsi pengawasan terhadap AP+, +P*+ dapat melakukan  pengawasan pre;enti yaitu ketika penyusunan *encana Anggaran Pendapatan +aerah 9*AP+: dan pengawasan represi yaitu ketika  pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan elanja +aerah 9AP+:. +alam  pengelolaan dan  pertanggungjawaban keuangan daerah prosedur pengelolaan keuangan daerah ditetapkan kepala daerah sesuai Perda dan kepala daerah mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah kepada dewan.

Partisipasi masyarakat tersebut dapat dilihat pada saat Perumusan AP+ yakni melalui perwakilan tokoh4tokoh masyarakat atau ketua ormas maupun 1-M lainya dan partisipasi pada saat Proses penganggaran yakni melalui system hearing dimana +P*+ lebih pro akti untuk mengundang publik bila ada  proyekproyek yang akan dibangun. AP+ adalah dokumen publik artinya publik 

dalam hal ini masyarakat berhak mempengaruhinya melalui +P*+, meski tidak  terlibat dalam Tim Teknis Anggaran. Pengaruh publik tersebut tidak saja membuat pemerintah dan +P*+ bisa memperoleh masukan dari masyarakat, namun merupakan bentuk keseriusan dari pemerintah dan +P*+ dalam melaksankan akuntabilitas publik, transparansi anggaran sekaligus menjadi suatu uji publik. entuk konsultasi yang dilakukan publik terhadap drat perencanaan dan pemanaatan AP+ bukan untuk mewujudkan penyetujuaan melainkan lebih mengarah dan mempengaruhi pada keputusan pengambil kebija kan.

(12)

BAB III PENUTUP

 A. Kesimpulan

Paradigma pengawasan politik telah mengakibatkan ungsi pengawasan yang sesungguhnya terabaikan, sehingga hasil pengawasan kurang memberikan manaat bagi pengelolaan pemerintahan daerah. Pengawasan yang dilakukan,  belum memberikan umpan balik 9eed back: yang substansial bagi pengelolaan  pemerintahan daerah, Pengawasan belum mampu untuk mDencegah terjadinya  penyimpangan dan melakukan koreksi perbaikan. -aluran melalui para wakilnya tidak mampu masuk dan menembus gedung parlemen. -ementara keberanian masyarakat untuk langsung menyarakan haknya ke pemerintahan masih belum muncul karena takut atau apatis. /ak masyarakat untuk mengawasi belum sepenuhnya diberikan atau dijamin oleh negara, sementara +P*+ sebagai wakil rakyat, belum optimal mengkoordinasikan serta menyalurkan hak4hak   pengawasan masyarakat.

Pengawasan +P*+ terhadap pelaksanaan peraturan daerah terdapat dalam 0ndang40ndang (omor 5# tahun #$$2 pasal 2# huru c 0ndang40ndang (omor  5# tahun #$$2 menyatakan bahwa< Tugas dan wewenang +P*+ melaksanakan  pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang4

undangan lainya peraturan 'epala +aerah, AP+, 'ebijakan Pemerintah +aerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah dan kerjasama nternasional di daerah. Tanpa dirinci lebih lanjut tentang batas kewenangan serta cara  pengawasan. Akibatnya masing4masing +P*+ menjabarkan ungsi pengawasan

(13)

sesuai dengan apa yang diinginkanya. Adanya tumpang tindih terhadap kegiatan  pengawasan siapa yang seharusnya disebut aparat pengawasan didaerah adanya

P' ini dikenal sebagai pemeriksaan ekstren.

 B. Saran

Pengawasan dilaksanakan selama ini terkesan sporadis dan reakti, tanpa  program Pengawasan lebih banyak terokus dan CterjebakC pada akti;itas  pemeriksaan yang berupa kunjungan kerja. Akibatnya, permasalahan masyarakat tak terselesaikan dan sering tak muncul jalan keluar menuju perbaikan yang diharapkan oleh masyarakat. 0paya tindak lanjut itu dapat eekti, jika monitoring terus dilakukan oleh +P*+ secara berkelanjutan. +P*+ juga dapat menggunakan hak angket dan interpelasinya dalam memantau dan mendorong tindak lanjut hasil pengawasannya.

+alam rangka penguatan peran +P*+ di bidang pengawasan, sebaiknya +P*+ secara institusional melakukan meningkatkan kemampuan dan  pengetahuan, konsepsional dan operasional tentang pengawasan Anggaran dan Pendapatan elanja +aerah. )una memudahkan ungsi pengawasan yang bersiat kebijakan, sebaiknya +P*+ memakai tenaga ahli yang memiliki kemampuan di masing4masing bidang yang bertugas melakukan pengkajian guna memberikan input. Tenaga ahli ini dapat diambil dari perguruan tinggi yang memang ahli dibidangnya +engan menggunakan hasil kajian itu diharapkan +P*+ tidak salah dalam mengambil kebijakan.

(14)

 DAFTAR PUSTAKA

Arie -idaharta, ernard. %777. Re&leks% Tentang Str$kt$r Il"$ H$k$", Mandar Maju< andung.

Asmara, )alang. #$$3. '"($ds"an Nas%)nal dala" S%ste" Pe"er%ntahan Negara Rep$(l%k Ind)nes%a, 1aksbang Pressindo< Yogyakarta.

+jumhana, Muhamad. #$$B. Pengantar H$k$" Ke$angan Daerah dan H%"p$nan perat$ran Per$ndang*$ndangan d% B%dang Ke$ngan Daerah, PT. itra Aditya akti< andung.

"achrudin, ran. #$$2. Pengawasan Perad%lan Ad"%nstras% Terhadap T%ndakan Pe"er%ntah, P.T Alumni< andung.

Mahmud Mar>uki, Peter. #$%$. !et)de Penel%t%an H$k$", 'encana< !akarta. Muchsan. #$$B. S%ste" Pengawasan Terhadap Per($atan Aparat Pe"er%ntah

dan Perad%lan Tata Usaha Negara d% Ind)nes%a, 1iberty< Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR PESERTA LULUS SELEKSI ADMINISTRASI - MATARAM.. Raya Juanda Surabaya.. Raya Juanda Surabaya.. AGUS ZUBAYDI Jawa Timur Malang 5 - 7 November 2012. 32 AW84 ALFIAN SURI

Setiap perubahan atau penambahan tersebut harus merupakan bagian integral dari Kerangka Pengaturan ini dan akan berlaku efektif pada tanggal yang disepakati oleh

Realitas di sekolah, kegiatan pendidikan agama yang berlangsung selama ini lebih banyak bersikap terpisah, kurang berinteraksi dengan kegiatan pendidikan lainnya. Berkaitan

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Project Based

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem otomasi alat perajang tempe otomatis berbasis mikrokontroler ATmega16A dengan kontroler PID serta dapat mengatur

Kini, dengan semakin tumbuh dan berkembangnya lembaga keuangan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip dan pola syariah di Indonesia, dan adanya rekomendasi dari

Pengadaan barang PBF cabang PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk di Kota Medan sudah diatur dari PBF pusat PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk pusat yang berada di Jakarta.

Novel ini juga tidak dapat dipisahkan dari adanya konsep hegemoni dan permasalahan dominasi kelas dalam budaya masyarakat Jawa, maka dari itu penelitian ini perlu dilakukan