• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) SRI SUMINAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) SRI SUMINAR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM

MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN

KECAMATAN (PPK)

(KASUS DESA BANJARARUM, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA)

SRI SUMINAR

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas akhir “Peningkatan Efektivitas Kelompok Dalam Mendukung Keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Kasus Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”, adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.

Bogor, Maret 2008

Sri Suminar NRP I 354060015

(3)

ABSTRACT

SRI SUMINAR. Increasing the effectiveness of a group to assure the success of Program Pengembangan Kecamatan (PPK). A case Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Under direction of WINATI WIGNA and EKAWATI SRI WAHYUNI

In the beginning, the fund of the sub-district development program (Program Pengembangan Kecamatan - PPK) in Banjararum was entirely for the development of productive ventures. After 3 years, the loan service was directed to develop the village infrastructure. The loan given to a group. The strategy of community development based on Garvin’s approach (1986) was considered as a strategy to develop human capability for success. The fact that a certain group which obtained the loan was not a real organized group – the members did their own activities – had been an obstacle to achieve the goal of the program. This study was aimed at learning the effectiveness of groups for the success of PPK.

The study of businnes group called Semangka and Rukun Tetangga 78 showed that the two groups were not yet effective in managing their groups. The influential factors involved in this case were leadership style, member motivation, member relationship, member interaction, group norms, member attitude toward other groups, member performance, and human resources.

Therefore, it is necessary to design a program to increase the effectiveness of groups, referring to effective cooperative principles so that the aim of PPK to empower individuals through community empowerment can be achieved. Designing the program should involve stakeholders through focused discussion group so that the problems facing the groups can be identified and the solution can be formulated.

The problems facing Semangka were, among others, the group atmosphere was not conducive, there was no change of leader, the group objective was only made for on-time harvest, the group norms were never renewed, the capital was owned by all the group members and the dynamic performance was static.

The problems facing Rukun Tetangga 78 were, among others, the management did not do their duties based on what had been described, the member participation was low, the group lacked cooperation in developing their group, the change of leader was not carried out, the group objective was only formulated for one year, the group norms were never renewed, and the dynamic performance of the group was static.

Based on the problem of two business groups, Semangka and Rukun Tetangga 78, it is essential to design a program to optimize the functions of through guidance and training in managing a group, motivation increase of the group to participate in group development and job distribution, and cooperation among the group members in conducting their venture.

(4)

RINGKASAN

SRI SUMINAR, Peningkatan Efektivitas Kelompok Dalam Mendukung Keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Kasus Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibimbing oleh WINATI WIGNA dan EKAWATI SRI WAHYUNI.

Pada awalnya pengelolaan dana Program Pengembangan Kecamatan (PPK) di Desa Banjararum secara keseluruhan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha produktif, setelah berjalan selama tiga tahun, dari jasa pinjaman digunakan untuk pembangunan sarana prasarana perdesaan. Untuk dapat memanfaatkan dana PPK harus melalui kelompok yang sudah ada dengan sistem tanggung renteng.Strategi pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan kelompok oleh Garvin (1986) dianggap sebagai strategi yang dapat mengembangkan kemampuan manusia dalam mencapai keberhasilan. Kenyataannya seringkali kelompok hanya dipakai sebagai sarana untuk mendapatkan bantuan, sedang kegiatannya dilakukan sendiri-sendiri, hal ini berpengaruh terhadap efektivitas kelompok dalam pencapaian tujuan program. Melalui kajian ini perlu dipertanyakan bagaimana meningkatkan efektivitas kelompok dalam mendukung keberhasilan PPK ?

Hasil kajian terhadap kelompok Usaha bersama “Semangka” dan kelompok Rukun Tetangga “78” yang mempunyai karakteristik berbeda, dengan fasilitas sama yakni sama-sama sebagai kelompok pemanfaat dana PPK, menunjukkan bahwa keduanya belum efektif dalam mengelola kelompok. Hal ini dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan ketua kelompok, motivasi kerja anggota, kohesi anggota, interaksi anggota, norma kelompok, sikap anggota terhadap kelompok, kinerja kelompok dan Sumberdaya manusia.

Oleh karena itu, perlu disusun program peningkatan efektivitas kelompok, dengan mengacu pada prinsip-prinsip kerja sama yang efektif, yakni suasana kelompok, kepemimpinan bergilir, perumusan tujuan, fleksibilitas, mufakat, kesadaran kelompok, penilaian yang kontinyu, sehingga tujuan PPK yakni memberdayakan individu melalui pemberdayaan kelompok masyarakat dapat tercapai.

Penyusunan program tersebut dilakukan dengan melibatkan stakeholder, melalui diskusi kelompok terfokus, dapat diinventarisir permasalahan yang dihadapi masing-masing kelompok serta menemu kenali potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah.

Permasalahan yang dihadapi kelompok Usaha Bersama “Semangka”adalah suasana kelompok kurang kodusif, tidak adanya kepemimpinan bergilir, tujuan kelompok dibuat untuk satu kali panen, norma kelompok tidak pernah diperbaharui, tidak memiliki modal (kepemilikan bersama) sehingga tidak ada penilaian yang kontinyu, dinamika performa kelompok statis. Semua itu dikarenakan adanya anggapan tidak semua orang dapat memimpin, interaksi antar anggota rendah, tidak ada sistem evaluasi kelompok. Dengan menemu kenali potensi yang ada dalam kelompok seperti, adanya keyakinan diri anggota akan mampu berhasil, adanya pertukaran timbal balik, dan sikap anggota mendukung kelompok.Sehingga dapat disusun rancangan program optimalisasi fungsi

(5)

kelompok dengan bentuk kegiatan bimbingan dan pelatihan mengelola kelompok, serta pembentukan modal kelompok.

Permasalahan yang dihadapi kelompok Rukun Tetangga “78”, pengurus tidak menjalankan tugas sesuai pembagian kerja yang telah ditetapkan, partisipasi anggota relative rendah, kurangnya kerja sama antar anggota dalam pengembangan kelompok, kepemimpinan bergilir tidak berjalan, tujuan kelompok dibuat untuk satu tahun saja, norma kelompok tidak pernah diperbaharui, dinamika performa kelompok statis.

Semua itu dikarenakan ; ketua menganggap masih bisa mengerjakan sendiri, anggota terlalu pasrah, menyerahkan semua urusan kelompok kepada ketua, ketua tidak pernah melibatkan anggota untuk pengembangan kelompok, ada anggapan tidak semua orang dapat memimpin, interaksi anggota rendah,yang disebabkan karena tidak adanya pertemuan rutin kelompok. Di samping itu terdapat beberapa hal yang dapat dipandang sebagai potensi yakni adanya kepercayaan antar anggota dan pengurus, adanya ikatan solidaritas(gotong royong), sikap anggota mendukung kelompok. Sehingga dapat disusun rancangan program optimalisasi fungsi kelompok melalui bimbingan dan pelatihan mengelola kelompok, pemberian motivasi anggota untuk ambil bagian dalam mengembangkan kelompok melalui pembagian tugas yang adil dan merata, serta menjalin kerja sama antar anggota dalam melakukan usaha.

Dimana semua ini diarahkan pada keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dapat dilihat dari :

Prestasi individu (anggota), diukur dari adanya tambahan pendapatan dan kemampuan mengangsur sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama.

Prestasi kelompok, diukur dari kemampuan kelompok dalam memberdayakan anggotanya melalui kemampuan membuat perencanaan, melaksanakan kesepakatan bersama, dan kemampuan mengatasi masalah yang sedang dihadapi anggota yakni keterlambatan dalam mengangsur, serta secara bersama-sama berusaha memperoleh tambaham pendapatan, yang pada akhirnya dapat menjaga keberlangsungan program. Prestasi organisasi di lingkungan Tim Pelaksana Kegiatan Desa, diukur dari kemampuan mengelola program, sehingga dapat membina kelompok-kelompok yang menjadi tanggung jawabnya, yang pada akhirnya dapat memperkecil jumlah tunggakan dan mengembangkan sasaran tidak hanya untuk warga masyarakat yang sudah mempunyai usaha saja, tetapi juga bagi mereka yang belum mempunyai pekerjaan tetap untuk dapat melakukan usaha dengan sistem bagi hasil, baik di bidang pertanian, atau peternakan. Kata kunci : PPK, sistem tanggung renteng, efektivitas kelompok, rancangan program

(6)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.; dan Pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM

MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN

KECAMATAN (PPK)

(Kasus Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

SRI SUMINAR

Tesis

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Pengembangan Masyarakat

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(8)

Judul Tesis : Peningkatan Efektivitas Kelompok Dalam Mendukung Keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) (Kasus Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

Nama Mahasiswa : SRI SUMINAR NRP : I 354060015

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dra. Winati Wigna, MDS. Dr.Ir. Ekawati S. Wahyuni,MS.

Ketua Anggota Diketahui

Ketua Program Studi Magister

Profesional Pengembangan Masyarakat Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Djuara P.Lubis, MS. Prof. Dr. Ir. Khairil A.Notodiputro, MS.

(9)

(10)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilakasanakan sejak Juni 2007 ini ialah “PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK)” Kasus Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Winati Wigna dan Ibu Dr. Ir. Ekawati Sri Wahyuni, MS. selaku pembimbing, serta Bapak Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS. selaku penguji dari luar komisi pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Karni Yulianti selaku Bendahara Tim Pelaksana Kegiatan PPK desa Banjararum beserta masyarakat pemanfaat dana PPK, yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Departemen Sosial RI dan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta yang telah memberi bea siswa, Ananda Nina dan Andi atas do a dan kasih sayangnya serta rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2008 Sri Suminar

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kudus pada tanggal 17 Mei 1958, sebagai anak ke lima dari lima bersaudara dari pasangan Tjipto disastro dan Hj. Markijah.

Menikah pada tanggal 15 Mei 1983, dengan Drs. Saiful Anwar (alm), mempunyai dua orang anak yakni Nurina Nugraheni, SKG dan Andi Kurnianto.

Pendidikan yang pernah diselesaikan adalah : SD Keputran V Yogyakarta lulus tahun 1970, SMP Negeri 3 Yogyakarta lulus tahun 1973, SMPP Negeri X Yogyakarta lulus tahun 1976, Jurusan Ilmu Sosiatri, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM Yogyakarta lulus tahun 1981, dan pada tahun 2006 penulis memperoleh kesempatan belajar pada Program Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana IPB dengan beasiswa dari Departemen Sosial RI dan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

Sejak tahun 1982 sampai sekarang penulis bekerja sebagai dosen negeri dipekerjakan pada Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat desa “APMD” Yogyakarta.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ………... xv

DAFTAR LAMPIRAN …………... xvi

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah... 6 Tujuan Kajian ... 7 Manfaat Kajian... 7 TINJAUAN PUSTAKA Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan... 8

Pendekatan Kelompok Sebagai Strategi Pemberdayaan Masyarakat.. 9

Efektivitas Kelompok ... 12

Kinerja Kelompok... .... 14

Sumber Daya Manusia : Modal Manusia dan Modal Sosial.. ... 15

Kerangka Pemikiran Kajian ... 17

METODE KAJIAN Tipe Kajian... 20

Aras Kajian... 20

Strategi Kajian ... 20

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kajian... 21

Penentuan Kasus Kajian... 22

Metode Pengumpulan Data ... ... 22

Analisis Data ... ... 25

Rancangan Penyusunan Program ... 26

PETA SOSIAL DESA BANJARARUM Gambaran Lokasi ... ... 27

Kependudukan ... 28

Sistem Ekonomi ... 31

Struktur Komunitas ... 33

Kelembagaan ... ... 35

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI DESA BANJARARRUM Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)... 38

Pengelolaan Program P2KP di Desa Banjararum... 40

(13)

Pengelolaan PPK di Kecamatan Kalibawang ... 42

Pengelolaan PPK di Desa Banjararum ... 42

Kesimpulan Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat ... 53

EFEKTIVITAS KELOMPOK Kelompok Rukun Tetangga “78” ... 56

Efektivitas Kelompok Rukun Tetangga ”78” ... 58

Kelompok Usaha Bersama “Semangka” ... 61

Efektivitas Kelompok Usaha Bersama ”Semangka” ... 64

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KELOMPOK Gaya Kepemimpinan Ketua Kelompok... 68

Gaya Kepemimpinan Ketua Kelompok R T “78”... 69

Gaya Kepemimpinan Ketua Kelompok U B “Semangka”... 70

Motivasi Kerja Anggota... 71

Motivasi Kerja Anggota Kelompok R T “78”... 71

Motivasi Kerja Anggota Kelompok U B “Semangka”... 72

Kohesi Anggota Kelompok ... 73

Kohesi Anggota Kelompok R T “78”... 74

Kohesi Anggota Kelompok U B “Semangka”... 74

Interaksi Anggota Kelompok ... 75

Interaksi Anggota Kelompok R T “78”... 75

Interaksi Anggota Kelompok U B “Semangka”... Norma Kelompok ... 76

Norma Kelompok Rukun Tetangga “78” ... 76

Norma Kelompok Usaha Bersama “Semangka”... 77

Sikap Anggota Terhadap Kelompok ... 78

Sikap Anggota Terhadap Kelompok R T “78”... 78

Sikap Anggota Terhadap Kelompok U B “Semangka”... 79

Sumber Daya Manusia ... 79

(14)

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN

Prestasi Individu... 83

Prestasi Individu (anggota) Kelompok R T “78”... ... 83

Prestasi Individu (anggota) Kelompok U B “Semangka”... 84

Prestasi Kelompok... 84

Prestasi Kelompok Rukun Tetangga “78”... 84

Prestasi Kelompok Usaha Bersama “Semangka”... 86

Prestasi Organisasi (Tim Pelaksana Kegiatan Desa)... 86

RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PPK Analisis Masalah ... 87

Permasalahan Umum Klmpk RT ”78” dan Klmpk UB ”Semangka”... 87

Permasalahan Khusus Klmpk RT “78” dan Klmpk UB “Semangka”.. 89

Permasalahan khusus pada Kelompok RT ”78”... ... 89

Permasalahan khusus pada Kelompok UB ”Semangka”... ... 89

Proses Penyusunan Program... 90

Potensi Lokal dan Penentuan Masalah ... 90

Potensi Lokal... 90

Penentuan Masalah... 92

Penentuan Masalah pada Kelompok RT ”78”... 92

Program Optimalisasi Fungsi Klmpk dan Peningkatan Partisipasi Anggota bagi Klmpk RT ”78”... 93

Penentuan Masalah pada Klmpk UB ”Semangka”... 95

Program Optimalisasi Fungsi Klmpk dan Pembentukan Modal bagi Klmpk UB “Semangka”... 96

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... ... 102

LAMPIRAN ... 104

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Masalah, Topik, Sumber Data, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 24 2 Peruntukan Lahan Desa Banjararum, Tahun 2006……… 28

3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia Kerja,

Desa Banjararum, Tahun 2006 ……….. 29 4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan,

Desa Banjararum, Tahun 2006 ……… 30 5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian,

Desa Banjararum, Tahun 2006……… 31 6 Unsur – Unsur Efektivitas Kelompok RT”78” dan

Kelompok UB”Semangka”……… 66 7 Faktor – Faktor Yang Berpengaruh terhadap efektivitas

kelompok RT”78” dan k elompok UB “Semangka”……… 81 8 Rencana Program Optimalisasi Fungsi Kelompok dan Peningkatan

Partisipasi Anggota Dalam Pengembangan Kelompok RT “78” ……… 94 9 Rencana Program Optimalisasi Fungsi Kelompok dan

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Bagan Kerangka Pemikiran Kajian ……… 192

Bagan Mekanisme Pengelolaan dana dan Perguliran Dana PPK

di Kecamatan Kalibawang……… 43 3 Grafik Perguliran Dana PPK Desa Banjararum tahun 1999-2006 … 49 4 Grafik Dana Pembangunan sarana Prasarana desa banjararum

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Pedoman Studi Dokumen……….. ……… 104

2 Pedoman Pengamatan Berperanserta……… ……… 105

3 Pedoman Wawancara………. 105

4 Pedoman Diskusi Kelompok Terfokus……….. 108

5 Dokumen Kajian………. 109

6 Sketsa lokasi kajian……… ……… 112

Referensi

Dokumen terkait

a) Output impedance menjadi kecil saat state output HIGH maupun LOW. Saat high state, Q3 bertindak sebagai emitter follower dan memiliki output impedance sekitar 70Ω. Sedangkan

BUKU,MAJALAH PERCETAKAN SURAT 2 488 ES LILIN WARUNG JAUD 03 02 IKA PEMBUAT ES LILIN INDUSTRI ES 2 489 INDUSTRI KUE BASAH WARUNG JAUD 03 02 SUBIHAH PEMBUATAN KUE INDUSTRI KUE BASAH 1

Intinya, CGM adalah suatu media yang digunakan untuk melibatkan konsumen secara lebih mendalam dengan terus melakukan komunikasi dengan konsumen sehingga perusahaan dapat

Dari kedua tinjauan perpustakaan di atas maka dapat diambil beberapa hal yang nantinya akan diterapkan dalam perancangan Cengkareng Park Library (CPL) ini antara lain:

Berdasarkan dari hasil pengujian heteroskedastisitas pada tabel diatas dengan menggunakan uji glejser, maka dapat diketahui bahwa semua variabel independen yang diuji

&ak atas in4ormasi pasien ada,ah suatu hak yan+ dimi,iki o,eh pasien tentan+ semua 4akta dan keadaan pasien yan+ te,ah disampaikan dan diketahui dokter atau tena+a kesehatan

Dua pertiga jatah darah serebral dialirkan ke sebagian besar serebrum dan diensefalon melalui sistem karotis; dan sepertiga sisanya dialirkan ke medula oblongata, pons, otak tengah,

Data yang didapat dari hasil pengamatan maupun dari hasil suatu penelitian sebelum disajikan untuk dijadikan informasi maka terlebih dahulu data tersebut harus diolah