• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan-struktur-untuk-IMB-idekreasirumahcom.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan-struktur-untuk-IMB-idekreasirumahcom.pdf"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH TINGGAL BP. MARYOTO RUMAH TINGGAL BP. MARYOTO

(2)

Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua peraturan dan Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan berikut: ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan berikut: 1. Tata Cara Perhitungan Struk

1. Tata Cara Perhitungan Struk tur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002tur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002 2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa

2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002 3. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah

3. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987 Standar :

Standar :

1. American Concrete

1. American Concrete Institute, Building Institute, Building Code Requirements Code Requirements for Reinforced Concrete, for Reinforced Concrete, 5th edition, 5th edition, ACIACI 319-89

319-89

2. American Society for T

2. American Society for T esting and Materials, ASTM Standard in esting and Materials, ASTM Standard in Building Code,Vol. 1 & 2, 1986Building Code,Vol. 1 & 2, 1986 3. Peraturan dan ketentuan lain yang relevan.

3. Peraturan dan ketentuan lain yang relevan. Program Komputer  Program Komputer  Bahan Struktur  Bahan Struktur  1. Beton 1. Beton Kuat beton

Kuat beton yang dyang disyaratkan isyaratkan , fc’ , fc’ == 220 0 MMppaa M

Moodduulluus s EEllaassttiissiittaas s bbeettoon n EEc c = = 44770000.. == 2,1.102,1.1044 MpaMpa 2. Baja Tulangan

2. Baja Tulangan Tulangan

Tulangan di di hitung hitung menggunakan menggunakan BJTP BJTP (polos) (polos) fy fy = = 240 240 MPaMPa Tulangan

Tulangan di di hitung hitung menggunakan menggunakan BJTD BJTD (Ulir) (Ulir) fy fy = = 400 400 MPaMPa Asumsi yang Digunakan

Asumsi yang Digunakan 1. Pemodelan struktur 3-D

1. Pemodelan struktur 3-D (space frame) dilakukan dengan program komputer (space frame) dilakukan dengan program komputer  2. Efek P-delta diabaikan

2. Efek P-delta diabaikan

3. Plat lantai dianggap sebagai diafragma sangat kaku pada bidangnya 3. Plat lantai dianggap sebagai diafragma sangat kaku pada bidangnya Pembebanan

Pembebanan

Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut : Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut : 1. Beban Mati (DL): yaitu akibat berat

1. Beban Mati (DL): yaitu akibat berat sendiri struktur, beban finishing, sendiri struktur, beban finishing, beban plafon dan beban dinding.beban plafon dan beban dinding. Berat sendiri komponen struktur berupa balok dan kolom dihitung secara otomatis oleh SAP2000

Berat sendiri komponen struktur berupa balok dan kolom dihitung secara otomatis oleh SAP2000 • Beban ceiling/plafond = 18 kg/m2

• Beban ceiling/plafond = 18 kg/m2 • Beban M/E = 25 kg/m2

• Beban M/E = 25 kg/m2

• Beban finishing lantai keramik = 24 kg/m2 • Beban finishing lantai keramik = 24 kg/m2 • Beban plester 2,5cm = 3 kg/m2

• Beban plester 2,5cm = 3 kg/m2 • Beban dinding bata ½ batu : 250 k • Beban dinding bata ½ batu : 250 k g/m2g/m2

• Berat sendiri pelat lantai (t=12 cm) = 288 kg/m2 • Berat sendiri pelat lantai (t=12 cm) = 288 kg/m2 • Berat sendiri pelat atap (t=10 cm) = 240 kg/m2 • Berat sendiri pelat atap (t=10 cm) = 240 kg/m2

Program Komputer yang digunakan untuk analisis desain Beton dan Baja adalah SAP 2000 v. 14

Program Komputer yang digunakan untuk analisis desain Beton dan Baja adalah SAP 2000 v. 14 dan Untuk pengolahandan Untuk pengolahan data dan perhitungan desain

data dan perhitungan desain manual menggunakan program excel.manual menggunakan program excel.

''  fc  fc

(3)

Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua peraturan dan Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan berikut: ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan berikut: 1. Tata Cara Perhitungan Struk

1. Tata Cara Perhitungan Struk tur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002tur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002 2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa

2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002 3. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah

3. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987 Standar :

Standar :

1. American Concrete

1. American Concrete Institute, Building Institute, Building Code Requirements Code Requirements for Reinforced Concrete, for Reinforced Concrete, 5th edition, 5th edition, ACIACI 319-89

319-89

2. American Society for T

2. American Society for T esting and Materials, ASTM Standard in esting and Materials, ASTM Standard in Building Code,Vol. 1 & 2, 1986Building Code,Vol. 1 & 2, 1986 3. Peraturan dan ketentuan lain yang relevan.

3. Peraturan dan ketentuan lain yang relevan. Program Komputer  Program Komputer  Bahan Struktur  Bahan Struktur  1. Beton 1. Beton Kuat beton

Kuat beton yang dyang disyaratkan isyaratkan , fc’ , fc’ == 220 0 MMppaa M

Moodduulluus s EEllaassttiissiittaas s bbeettoon n EEc c = = 44770000.. == 2,1.102,1.1044 MpaMpa 2. Baja Tulangan

2. Baja Tulangan Tulangan

Tulangan di di hitung hitung menggunakan menggunakan BJTP BJTP (polos) (polos) fy fy = = 240 240 MPaMPa Tulangan

Tulangan di di hitung hitung menggunakan menggunakan BJTD BJTD (Ulir) (Ulir) fy fy = = 400 400 MPaMPa Asumsi yang Digunakan

Asumsi yang Digunakan 1. Pemodelan struktur 3-D

1. Pemodelan struktur 3-D (space frame) dilakukan dengan program komputer (space frame) dilakukan dengan program komputer  2. Efek P-delta diabaikan

2. Efek P-delta diabaikan

3. Plat lantai dianggap sebagai diafragma sangat kaku pada bidangnya 3. Plat lantai dianggap sebagai diafragma sangat kaku pada bidangnya Pembebanan

Pembebanan

Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut : Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut : 1. Beban Mati (DL): yaitu akibat berat

1. Beban Mati (DL): yaitu akibat berat sendiri struktur, beban finishing, sendiri struktur, beban finishing, beban plafon dan beban dinding.beban plafon dan beban dinding. Berat sendiri komponen struktur berupa balok dan kolom dihitung secara otomatis oleh SAP2000

Berat sendiri komponen struktur berupa balok dan kolom dihitung secara otomatis oleh SAP2000 • Beban ceiling/plafond = 18 kg/m2

• Beban ceiling/plafond = 18 kg/m2 • Beban M/E = 25 kg/m2

• Beban M/E = 25 kg/m2

• Beban finishing lantai keramik = 24 kg/m2 • Beban finishing lantai keramik = 24 kg/m2 • Beban plester 2,5cm = 3 kg/m2

• Beban plester 2,5cm = 3 kg/m2 • Beban dinding bata ½ batu : 250 k • Beban dinding bata ½ batu : 250 k g/m2g/m2

• Berat sendiri pelat lantai (t=12 cm) = 288 kg/m2 • Berat sendiri pelat lantai (t=12 cm) = 288 kg/m2 • Berat sendiri pelat atap (t=10 cm) = 240 kg/m2 • Berat sendiri pelat atap (t=10 cm) = 240 kg/m2

Program Komputer yang digunakan untuk analisis desain Beton dan Baja adalah SAP 2000 v. 14

Program Komputer yang digunakan untuk analisis desain Beton dan Baja adalah SAP 2000 v. 14 dan Untuk pengolahandan Untuk pengolahan data dan perhitungan desain

data dan perhitungan desain manual menggunakan program excel.manual menggunakan program excel.

''  fc  fc

(4)

• Plat lantai = 250 kg/m2 • Plat lantai = 250 kg/m2 • Plat atap = 100 kg/m2 • Plat atap = 100 kg/m2

Beban Mati pada Plat Lantai Beban Mati pada Plat Lantai

Beban mati yang bekerja pada plat lantai

Beban mati yang bekerja pada plat lantai rumah meliputi:rumah meliputi: Beban pasir setebal 1 cm = 0,01 x 16

Beban pasir setebal 1 cm = 0,01 x 16 = 0,16 kN/m= 0,16 kN/m22

Beban spesi setebal 3 cm = 0,03

Beban spesi setebal 3 cm = 0,03 x 22x 22 = 0,66 kN/m= 0,66 kN/m22

Beban keramik setebal 1 cm = 0,01 x

Beban keramik setebal 1 cm = 0,01 x 2222 = 0,22 kN/m= 0,22 kN/m22

Beban plafon dan penggantung

Beban plafon dan penggantung = 0,2 kN/m= 0,2 kN/m22

Total beban mati pada plat lantai

Total beban mati pada plat lantai = 1,24 kN/m= 1,24 kN/m22 Beban Mati pada Plat Atap

Beban Mati pada Plat Atap

Beban mati yang bekerja pada plat atap

Beban mati yang bekerja pada plat atap gedung meliputigedung meliputi Berat waterproofing dengan aspal setebal 2 cm = 0,02

Berat waterproofing dengan aspal setebal 2 cm = 0,02 x 14x 14 = 0,28 kN/m= 0,28 kN/m22 Berat plafon dan penggantung

Berat plafon dan penggantung = 0,2 kN/m= 0,2 kN/m22

Total beban mati pada plat atap

Total beban mati pada plat atap = 0,48 kN/m= 0,48 kN/m22 Beban Mati pada Balok

Beban Mati pada Balok

Beban mati yang bekerja pada balok meliputi Beban mati yang bekerja pada balok meliputi Beban dinding pasangan 1/2 batu = 3

Beban dinding pasangan 1/2 batu = 3 x 2,50x 2,50 = 7.5 kN/m= 7.5 kN/m22 Beban plester = 0.03 x 3 x 2

Beban plester = 0.03 x 3 x 2 = 0.18kN/m= 0.18kN/m22

Beban

Beban reaksi reaksi pada pada balok balok akibat akibat tangga tangga = = 17.14kN17.14kN Beban pada Plat Tangga

Beban pada Plat Tangga

Beban mati yang bekerja pada plat tangga meliputi : Beban mati yang bekerja pada plat tangga meliputi : B

Beerraat t ffiinniisshhiinng g llaannttaai i ((ssppeessi i ddaan n tteeggeell) ) tteebbaal l 5 5 ccm m = = 00,,005 5 x x 2222 = = 11,,1 1 kkNN B

Beebbaan n mmaatti i ttoottaal l ttrraap p bbeettoon n 11//2 2 x x 00,,3 3 x x 00,,2 2 x x 9 9 x x 11,,2255 = = 00,,334 4 kkNN B

Beerraat t bbeessi i ppeeggaannggaan n ((hhaannddrraaiill)) = = 00,,1 1 kkNN Beban hidup

Beban hidup = 3 kN/m= 3 kN/m22

Beban pada bordes Beban pada bordes

Beban mati yang bekerja pada bordes meliputi : Beban mati yang bekerja pada bordes meliputi : B

Beerraat t ffiinniisshhiinng g llaannttaai i ((ssppeessi i ddaan n tteeggeell) ) tteebbaal l 5 5 ccm m = = 00,,005 5 x x 2222 = = 11,,1 1 kkNN Beban hidup

Beban hidup = 3 kN/m= 3 kN/m22

Beban Gempa Beban Gempa

Mengenai respon spektrum dari

(5)

Perhitungan Gaya Geser Gempa

Pembatasan Waktu Getar T<ζ.n , Berada di Wilayah Gempa 2 ζ = 0.102 n = 2

Te = 0,06.H3/4 = 0.230019518 < 0.306

C=0.33/T = 1.434660865

Faktor keutamaan (I) dan faktor respon gempa (R)

 I = 1 untuk Penghunian, (SNI - PPTGIUG 2000, Tabel 3) R = 3,5 (SNI - PPTGIUG 2000, Tabel 3)

(6)

Tinggi (m) Berat (KN) (h) (w) 2 6 91 546 63.634974 19.09049211 1 3 437 1311 152.79387 45.83815962 528 1857 Kombinasi Pembebanan

Semua Komponen struktur dirancang memiliki kekuatan minimal

sebesar kekuatan yang dihitung berdasarkan pilihan beban kombinasi berikut ini; 1. Kombinasi 1 1,2D + 1,6 L

2. Kombinasi 2 1,05D + 0,6 L + 1,05E 3. Kombinasi 3 1,05D + 0,6 L - 1,05E

dengan D = Dead Load (Mati)

Fy (30% Fx) w*h Fx (Efektif) Lantai

 

V   hi Wi  Fi

.

.

(7)

RB 150 200 mm

Kolom: K1 300 300 mm

Kp 150 150 mm `

Plat lantai :

Pelat lantai menggunakan shell yang dapat menggantikan ditribusi beban segitiga dan trapesium

Perencanaan Frame Bangunan = = X X X =

(8)

Perencanaan Balok

Berikut ini adalah hasil desain tulangan longitudinal maupun tulangan geser diperoleh data Dari concrete frame design SAP 2000 v.14, diambil contoh perhitungan desain balok B1 ukuran B15X30,

diambil luas tulangan terbesar dari daerah tumpuan dan lapangan dan untuk perhitungan desain balok lainnya kami tabelkan

Dari sap 2000 v.14. diperoleh data luas tulangan untuk elemen tersebut :

a. Tulangan longitudinal

Tulangan perlu bagian atas A = 128 mm2

Digunakan 5 D- 13

5 x 132.7857 = 663.9285714

Cek Apakai > Aperlu 663.9286 > 128 mm2

Ok

Tulangan perlu bagian bawah A = 63 mm2

Digunakan 5 D- 13

5 x 132.7857 = 663.9285714

(9)

b. Tulangan geser

perlu 10 mm2/mm

Digunakan tulangan Diameter 10 Luas 157.14286 mm2

jarak 100 mm

157.1428571 100

Cek perlu <  Aktual = 10 < 1.571428571

Ok 2. Daerah lapangan

Dari sap 2000 v.14 diperoleh data luas tulangan untuk elemen tersebut :

a. Tulangan longitudinal

Tulangan perlu bagian atas A = 73 mm2

Digunakan 3 D- 13

3 x 132.7857 = 398.3571429

Cek Apakai > Aperlu 398.3571 > 73 mm2

 Aktual = = 1.5714286 mm2/mm  s  Av.  s  Av.  s  Av.  s  Av.

(10)

Tulangan perlu bagian bawah A = 154 mm2

Digunakan 5 D- 13

5 x 132.7857 = 663.9285714

Cek Apakai > Aperlu 663.9286 > 154 mm2

Ok b. Tulangan geser

perlu 0.001 mm2/mm

Digunakan tulangan Diameter 10 Luas 157.14286 mm2

jarak 200 mm

157.1428571 200

Cek perlu <  Aktual = 0.001 < 0.785714286

Ok

Perencanaan Kolom

Berikut ini adalah hasil desain tulangan longitudinal maupun tulangan geser pada kolom diperoleh data Dari concrete frame design SAP 2000 v.14, diambil contoh perhitungan desain kolom K1 ukuran 30x30, dan untuk perhitungan desain kolom lainnya kami tabelkan

 Aktual = = 0.7857143 mm2/mm  s  Av.  s  Av.  s  Av.  s  Av.

(11)

a. Tulangan longitudinal

Tulangan perlu bagian atas A = 900 mm2

Digunakan 8 D- 13

8 x 132.7857 = 1062.285714

Cek Apakai > Aperlu 1062.286 > 900 mm2

Ok b. Tulangan geser

perlu 0.0001 mm2/mm

Digunakan tulangan Diameter 8 Luas 100.57143 mm2

jarak 150 mm

100.5714286 150

Cek perlu <  Aktual = 0.0001 < 0.67047619

Ok

Perencanaan Pondasi

Berikut ini adalah contoh perhitungan pondasi, diambil gaya aksial maksimum pada setiap kolomnya, diambil contoh perhitungan pondasi P1 , untuk perhitungan yang lain kami tabelkan,

gtanah 18 KN/m3

stanah 125.2 KN/m2

fc’ 20 MPa

fy 240 MPa

Kedalaman tanah 2 m

Jenis fondasi Telapak

H (tebal) asumsi 0.25 m

Tabel data analisis gaya-gaya Dalam TABLE: Element Forces - Frames

Frame Station OutputCase CaseType P M3

46 0 COMB1 Combination 211.35 1.58 0.6704762  Aktual = = mm2/mm  s  Av.  s  Av.  s  Av.  s  Av.

(12)
(13)

Desain Tebal Pondasi

Mn = (Me portal memanjang) + (0,3 Me portal melintang) Pn = Plt.1 portal memanjang + Plt.1 portal melintang

1.58 211.35

σ neto tanah = σijin tanah – {γ tanah.(Z-h)}-{γ beton. h} = 99.7 KN/m2

B= Lebar = 1.2 m

L = Panjang = 1.2 m

q max = 162,976 KN/m q min = 139,336 KN/m2 Cek geser satu arah

qc = 0,5 (q max + qmin) = 146.7708333 KN/m2 d = h - pb – 0.5.Øtulangan = 0.1735 m = 150.3203472 KN/m2 m = (0,5.L) – d – (0,5.h kolom) 0.2765 m Vc = = 155.1831 KN 0, 6 Vc = 93.10987058 KN θ. Vc > Vu = 93.10987058 < 50.19757 Ok

Cek geser dua arah

b0 = 2 = 1.894 m βc = = 1 KN 0.007475751 m 50.19757 q = qu3 = Vu = = e =  Pn M n A Pn            L 6e 1

                l  b. 12 1 kolom h . 5 , 0 d  M u. A Pn 3

 L

m

.

.

2

qu

q

max 3

 

 

 

 

L.d  . c f' 6 1

h kolom

 b kolom

 pondasi  pendek sisi  pondasi  panjang sisi

(14)

= 178.4436489 KN

Vc2 = = 489.8614 KN

Diantara Vc1 dan Vc2 ambil yang terkecil Vpakai 489.8614 KN

θ. Vc > Vu = 293.9168248 > 178.4436 Ok

Perencanaan Pelat Lantai

Berikut ini adalah contoh perhitungan pelat lantai dengan melihat Mu yang diperoleh dari SAP2000 v.14, sedang untuk perhitungan pelat lainnya kami tabelkan

Tulangan Arah Melintang

Vc1 = = 489.8614 KN



d  b0. . c f' 6 1 . 1 β 1 c

 



 



 

 

d  b0. . c f' 3 1   perlu  As  pakai . S  .   perlu  As  pakai . S  .

(15)

 As = 1/4*π*d²*/S 335.2380952 mm² luas tulangan terpakai

a = As*fy/(0.85*fc*) 4.732773109 mm tinggi blok regangan

d = t -selimut-0,5Ǿ 96 mm tinggi efektif  

Mn = As* fy * (d-a/2) 7.533493013 KNm momen nominal

ФMn 6.026794411

ФMn≥ Mu Aman

Tulangan Arah Memanjang

fc 20 Mpa fy 240 Mpa

Tulangan 8 mm Jarak 150 mm

Mu 2.5 KNm selimut 20 mm

tebal plat 120 mm

 As = 1/4*π*d²*/S 335.2380952 mm² luas tulangan terpakai

a = As*fy/(0.85*fc*) 4.732773109 mm tinggi blok regangan

d = t -selimut-0,5Ǿ 96 mm tinggi efektif  

Mn = As* fy * (d-a/2) 7.533493013 KNm momen nominal

(16)

Perencanaan Pelat Tangga

Berikut ini adalah contoh perhitungan pelat lantai dengan melihat Mu yang diperoleh dari SAP2000 v.14, sedang untuk perhitungan pelat lainnya kami tabelkan

Tulangan Arah Melintang

fc 20 Mpa fy 240 Mpa

Tulangan 10 mm Jarak 150 mm

Mu 0.18 KNm selimut 20 mm

tebal plat 120 mm

 As = 1/4*π*d²*/S 523.8095238 mm² luas tulangan terpakai

(17)

Tulangan Arah Memanjang

fc 20 Mpa fy 240 Mpa

Tulangan 10 mm Jarak 150 mm

Mu 0.14 KNm selimut 20 mm

tebal plat 120 mm

 As = 1/4*π*d²*/S 523.8095238 mm² luas tulangan terpakai

a = As*fy/(0.85*fc*) 7.394957983 mm tinggi blok regangan

d = t -selimut-0,5Ǿ 95 mm tinggi efektif  

Mn = As* fy * (d-a/2) 11.47803121 KNm momen nominal

ФMn 9.18242497

(18)

Atas B1 150 300 128 13 132.79 5 663.92857 Aman 5 D- 13 0. 001 1 0 15 7 1 00 1 .5 71 428 57Aman P 10 - 100

bawah B1 150 300 63 13 132.79 5 663.92857 Aman 5 D- 13 0. 001 1 0 15 7 1 00 1 .5 71 428 57Aman P 10 - 100

Lapangan b h As perlu Ø Luas n As Aktual Cek Av / S Ø Luas jarak

mm² mm mm² mm² mm²/mm mm mm² mm mm²/mm

Atas B1 150 300 73 13 132.79 3 398.35714 Aman 3 D- 13 0. 001 1 0 15 7 2 00 0 .7 85 714 29Aman P 10 - 200 bawah B1 150 300 154 13 132.79 5 663.92857 Aman 5 D- 13 0. 001 1 0 15 7 2 00 0 .7 85 714 29Aman P 10 - 200

Tumpuan Section b h As perlu Ø Luas n As Aktual Cek Av/S Perlu Ø Luas jarak Av/S Aktual Cek

mm² mm mm² mm² mm²/mm mm mm² mm mm²/mm

Atas RB 150 2 00 50 12 113.14 3 339.42857 Aman 3 P- 12 0. 001 1 0 15 7 1 00 1 .5 71 428 57Aman P 10 - 100

bawah RB 150 2 00 25 12 113.14 2 226.28571 Aman 2 P- 12 0. 001 1 0 15 7 1 00 1 .5 71 428 57Aman P 10 - 100

Lapangan b h As perlu Ø Luas n As Aktual Cek Av / S Ø Luas jarak

mm² mm mm² mm² mm²/mm mm mm² mm mm²/mm

Atas RB 150 2 00 13 12 113.14 2 226.28571 Aman 2 P- 12 0. 001 1 0 15 7 2 00 0 .7 85 714 29Aman P 10 - 200

bawah RB 150 2 00 13 12 113.14 3 339.42857 Aman 3 P- 12 0. 001 1 0 15 7 2 00 0 .7 85 714 29Aman P 10 - 200

TABLE: Concrete Design 1 - Column Summary Data - ACI 318-99

b h As perlu Ø Luas n As Aktual Cek Av/S Perlu Ø Luas jarak Av/S Aktual Cek

mm² mm mm² mm² mm²/mm mm mm² mm mm²/mm

Tumpuan K1 300 300 900 13 132.79 8 1062.2857 Aman 8 D- 13 0 .0 00 1 8 10 1 1 50 0 .6 70 476 19Aman P 8 - 150

Lapangan K1 300 300 900 13 132.79 8 1062.2857 Aman 8 D- 13 0 .0 00 1 8 10 1 1 50 0 .6 70 476 19Aman P 8 - 150

b h As perlu Ø Luas n As Aktual Cek Av/S Perlu Ø Luas jarak Av/S Aktual Cek

mm² mm mm² mm² mm²/mm mm mm² mm mm²/mm

Tumpuan Kp 150 150 600 13 132.79 6 796.71429 Aman 6 D- 13 0 .0 00 1 6 5 6. 6 1 50 0 .3 77 142 86Aman P 6 - 150

Lapangan Kp 150 150 600 13 132.79 6 796.71429 Aman 6 D- 13 0 .0 00 1 6 5 6. 6 1 50 0 .3 77 142 86Aman P 6 - 150

TABLE: Concrete Design 1 - Sloof Summary Data - ACI 318-99

Tumpuan Section b h As perlu Ø Luas n As Aktual Cek Av/S Perlu Ø Luas jarak Av/S Aktual Cek

mm² mm mm² mm² mm²/mm mm mm² mm mm²/mm

Atas SL 200 300 50 13 132.79 3 398.35714 Aman 3 D- 13 0. 001 6 5 6. 6 1 50 0 .3 77 142 86Aman P 6 - 150 bawah SL 200 300 25 13 132.79 3 398.35714 Aman 3 D- 13 0. 001 6 5 6. 6 1 50 0 .3 77 142 86Aman P 6 - 150

Lapangan b h As perlu Ø Luas n As Aktual Cek Av / S Ø Luas jarak

mm² mm mm² mm² mm²/mm mm mm² mm mm²/mm

Atas SL 200 300 13 13 132.79 3 398.35714 Aman 3 D- 13 0. 001 6 5 6. 6 2 00 0 .2 82 857 14Aman P 6 - 200 bawah SL 200 300 13 13 132.79 3 398.35714 Aman 3 D- 13 0. 001 6 5 6. 6 2 00 0 .2 82 857 14Aman P 6 - 200

diPasang diPasang diPasang diPasang di Pasang di Pasang di Pasang diPasang diPasang di Pasang di Pasang di Pasang diPasang diPasang

(19)

bkolom m 0.3 fy Mpa 240 Øtul asum. mm 13 B pakai m 1.2

Pb mm 70 Lpakai m 1.2

σ ijin tanah   KN/m 125.2 h pakai mm 250

δ tanah   KN/m3 18 Øtul asumsi mm 13 fy Mpa 240 beton cover mm 70

f'c Mpa 20 d mm 173.5 Bj beton   KN/m3 24 q max   KN/m2 152.2569444 Kedalaman m 2 q min   KN/m   141.2847222 αs 20 li m 0.35 h pondasi m 0.25 q2   KN/m2 149.056713 Mu KNm 1.58 Mu KNm 9.227730758 Pu KN 211.35 Mn KNm 11.53466345 e m 0.00747575 As' mm2 307.7880096 σ neto   KN/m2 99.7 a mm 4.345242488 Asumsi dimensi As perlu mm2 280.5219927

Bpakai m 1.2 As min mm2 1012.083333 Lpakai m 1.2 1,33 As per. mm2 373.0942503 A pakai m 1.44 As pakai mm   373.0942503 q max   KN/m2 152.256944 Ø tul mm 13 q min   KN/m2 141.284722 A1Ø mm 2 132.7322896 S mm 355.7607481 qc   KN/m 2 146.770833 Spakai 350 d m 0.1735 Spakai 240 m m 0.2765 tulangan susut qu3   KN/m2 150.320347 As 500 Vu KN 50.1975727 Ø tul mm 13 Vc KN 155.183118 A1Ø mm 2 132.7322896 0.6*Vc KN 93.1098706 S mm 265.4645792

kontrol Aman Spakai 260

Spakai 240

b0 m 1.894

βc 1 Rekapitulasi Penulangan Pondasi

Vu KN 178.443649 P1

Vc1 KN 489.861375 Panjang m 1.2

Vc2 KN 489.861375 Lebar  m 1.2

Vc pakai KN 489.861375 Tebal m 0.25

0.6*Vc KN 293.916825 Ø tul mm 13

kontrol aman Sjarak mm 150

Ø tul susut m 13

S jarak mm 150

Geser satu arah (B=L)

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Gambar

Tabel  data analisis gaya-gaya Dalam

Referensi

Dokumen terkait

(1) Subdivisi Operasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan operasional Lembaga, pengelolaan dan pengendalian pemerima manfaat dan obyek Reforma

daya Aparatur Sipil Negara Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar kompetensi MISI I Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur Terpenuhinya hak

Skripsi ini membahas mengenai implementasi strategi Marketing Public Relations yang dilakukan dalam membangun brand awareness sebagai salah satu strategi yang digunakan oleh

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, peneliti menarik rumusan masalah penelitian dan kemudian menjadikannya kedalam sebuah penelitian yang berjudul

Hendaknya sebuah organisasi pemerintah tetap memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan koordinasi seperti: organisasi kerja, metode kerja,

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengembangan Sumber Daya Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja

Melihat kemampuan potensi daerah dalam penerbitan sukuk ijarah yang ditunjukkan dalam hasil analisis kemampuan keuangan daerah, perhitungan rasio kemampuan membayar

Apakah profitabilitas (Return On Asset) , likuiditas (Current Ratio) dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal pada industri makanan