• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : LAP-132/PW21/1/2013

Tanggal : 16 Januari 2013

L

LL

AA

A

PP

P

O

O

O

RR

R

AA

A

N

N

N

AA

A

KK

K

U

U

U

N

N

N

TT

T

AA

A

BB

B

II

I

LL

L

II

I

TT

T

AA

A

SS

S

K

KK

II

I

N

N

N

EE

E

RR

R

JJ

J

AA

A

((

(

LL

L

AA

A

KK

K

II

I

PP

P

))

)

T

TT

AA

A

H

H

H

U

U

U

N

N

N

22

2

00

0

11

1

22

2

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

(2)

Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah diwajibkan untuk melaporkan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya selama satu tahun dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Sehubungan dengan hal tersebut, serta dilandasi dengan kesadaran bahwa LAKIP merupakan media akuntabilitas kinerja dan alat umpan balik pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi terwujudnya good governance, maka Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu instansi pemerintah berkewajiban juga untuk menyusun LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2012. LAKIP tersebut dimaksudkan sebagai Laporan Kinerja yang telah dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan selama Tahun 2012.

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2012 menginformasikan pencapaian kinerja output kegiatan yang telah ditetapkan dan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka pencapaian kinerja output tersebut. DI samping itu di dalam LAKIP ini juga diungkapkan sumbangan (andil) pencapaian indikator outcome yang dapat diukur di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada saat ini, berdasarkan sumber daya keuangan, sumber daya manusia, dan sarana-prasarana yang dimiliki secara transparan dan akuntabel.

Semoga LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 ini menjadi bagian dari kecukupan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, serta bermanfaat bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang dan bagi BPKP secara keseluruhan serta pihak yang berkepentingan dalam menilai Akuntabilitas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Makassar, 16 Januari 2013 Kepala Perwakilan,

Hamonangan Simarmata NIP 19551204 198510 1 001

(3)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - ii

DAFTAR ISI

Hal. KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR GAMBAR RINGKASAN EKSEKUTIF ii iii iv v vi vii BAB I PENDAHULUAN 1

TUGAS DAN FUNGSI 1

ASPEK STRATEGIS 3

A. ASPEK STRATEGIS EKSTERNAL 3

B. ASPEK STRATEGIS INTERNAL 5

STRUKTUR ORGANISASI 8

SISTEMATIKA PENYAJIAN 9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 11

RENCANA STRATEGIS 2010-2014 11

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18

CAPAIAN KINERJA 2012 18

ANALISIS CAPAIAN KINERJA 19

AKUNTABILITAS KEUANGAN 58

(4)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Strategis Tahun 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Lampiran 2 Penetapan Kinerja Tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Lampiran 3 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Capaian Kinerja Output. Lampiran 4 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan.

Lampiran 5 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2012 dan Tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Lampiran 6 Daftar Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

(5)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 31 Desember 2012

Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2012

Tabel 1.3 Luas Tanah, Jumlah Bangunan dan Kendaraan

Tabel 1.4 Rincian Dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 Per Program

Tabel 1.5 Perubahan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada

Tahun 2012

Tabel 3.1 Kategori Capaian Kinerja

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Output Program Pengawasan Intern

Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Tabel 3.3 Rincian Target dan Realisasi Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan

Daerah

Tabel 3.4 Rincian Kegiatan AI, PKKN, dan PKA

Tabel 3.5 Rincian Laporan Terbit per Instansi Penyidik

Tabel 3.6 Rincian Kerugian Keuangan Negara

Tabel 3.7 Target dan Realisasi Program Dukungan Manajemen

Tabel 3.8 Temuan, TL, dan Saldo Temuan Tahun 2012

Tabel 3.9 Rincian, TL, dan Saldo Temuan s.d. Tahun 2012

(6)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - v

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan Per 31 Desember 2012 Grafik 3.1 Target dan Realisasi Bidang Perekonomian

Grafik 3.2 Penggunaan Dana dan Pemakaian OH Bidang Perekonomian Grafik 3.3 Target dan Realisasi Bidang Polsoskam

Grafik 3.4 Penggunaan Dana dan Pemanfaatan OH Bidang Polsoskam Grafik 3.5 Target dan Realisasi Bidang Keuangan Daerah

Grafik 3.6 Penggunaan dana dan Pemakaian OH Bidang Keuangan Daerah Grafik 3.7 Target dan Realisasi Bidang Akuntan Negara

Grafik 3.8 Penggunaan Dana dan Pemanfaatan OH Bidang Akuntan Negara Grafik 3.9 Target dan Realisasi Bidang Investigasi

(7)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - vi

DAFTAR GAMBAR

(8)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - vii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP a

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2012.

Hasil capaian atas pelaksanaan Rencana Kinerja BPKP tahun 2012 menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja dari 3 sasaran yang telah ditetapkan adalah 139,61% atau sangat baik, yang terdiri dari Sasaran Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP mencapai 218,82%, Sasaran Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya mencapai 100%, dan Sasaran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara mencapai 100%.

Hasil konkrit dari peran pengawasan yang dilakukan Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan sebagai Internal Auditor Presiden melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, sosialisasi dan asistensi/bimbingan teknis antara lain:

a. Nilai penyelamatan uang negara sebesar Rp3.768.715.318,51 dari temuan hasil audit dan monitoring.

b. Sebanyak 3 Pemda berhasil memperoleh opini WTP dan 16 Pemda mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian dari hasil Audit BPK-RI.

c. Sebanyak 25 Kabupaten/Kota dan Provinsi telah menerbitkan Peraturan Kepala Daerah tentang SPIP.

d. Penandatanganan Rencana Aksi perbaikan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sebanyak 5 Kabupaten/Kota.

e. Sebanyak 8 PDAM mendapat predikat Sehat dan yang berkinerja baik sebanyak 3 PDAM.

f. Nilai koreksi penyesuaian harga dan klaim tahun 2012 sebesar Rp3.891.234.483,90

(9)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - viii

g. Jumlah kerugian negara dari hasil Audit Investigasi dan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara yang diserahkan ke Instansi Penyidik sebesar Rp26.090.480.643,37.

Selain itu, keberhasilan lain dalam tahun 2012 berupa penghargaan-penghargaan yang diperoleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulsel dan pegawainya, sebagai berikut:

a. Juara I pembentukan opini terbaik b. Juara III kategori majalah internal c. Juara III kategori cindera mata d. Terbaik IV Penghargaan Adi Pakarti

Keberhasilan ini dicapai berkat dukungan seluruh pegawai organisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak lain (stake holders) dalam memberikan layanan jasa pengawasan kepada pemerintah daerah, instansi penyidik, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma BPKP sebagai auditor internal pemerintah yang dapat memberikan jasa konsultasi perbaikan manajemen, khususnya sebagai auditor yang mendukung akuntabilitas Presiden.

Laporan akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan refleksi dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2012 oleh segenap jajaran pegawai, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP secara keseluruhan.

Capaian kinerja yang diperoleh dan dapat dilaksanakan tak luput dari berbagai kendala yang dihadapi dan dengan itu kami akan terus berupaya mengatasi hambatan untuk lebih meningkatkan kinerja pada masa mendatang.

Kepala Perwakilan,

Hamonangan Simarmata NIP 19551204 198510 1 001

(10)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 1 dari 60

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di bidang pengawasan yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efektif serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis.

Komitmen menyelenggarakan akuntabilitas kinerja yang baik diawali dengan tersedianya perencanaan kinerja sebagai tahapan penting dalam melaksanakan rencana strategis, yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Perencanaan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 disusun dengan memperhatikan Penugasan dari BPKP Pusat (KF1) dan perencanaan penugasan usulan Perwakilan berdasarkan kondisi lingkungan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan (KF3).

TUGAS DAN FUNGSI

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan unit perwakilan dari BPKP berdasarkan Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah diubah dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 tentang Lembaga Pemerintah Non Departemen. Selanjutnya sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 61/K/SU/2012 tanggal 2 Februari 2012, Perwakilan merupakan unsur pelaksana BPKP Pusat di daerah yang bertanggung jawab kepada

(11)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 2 dari 60

Kepala BPKP. Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mencakup satu provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari satu pemerintah provinsi, tiga pemerintah kota, dan 21 pemerintah kabupaten.

Tugas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi yaitu :

1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;

2) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara;

3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta pengurusan barang milik/kekayaan daerah atas permintaan daerah;

4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah;

5) Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja pemerintah pusat dan daerah;

6) Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah; 7) Pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha

Pertamina, kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaaan daerah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

8) Evaluasi terhadap pelaksanaan good governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil kontrak kerja sama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(12)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 3 dari 60

9) Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara pada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan negara/pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit pada instansi penyidik dan instansi lainnya.

10) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan.

11) Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

Selain, tugas dan fungsi tersebut di atas, sesuai dengan mandat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

ASPEK STRATEGIS

A. ASPEK STRATEGIS EKSTERNAL

Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mencakup wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri atas:

1. Pemerintah Provinsi Sulsel 2. Pemerintah Kota Makassar 3. Pemerintah Kota Palopo 4. Pemerintah Kota Parepare 5. Pemerintah Kabupaten Gowa 6. Pemerintah Kabupaten Maros

7. Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 8. Pemerintah Kabupaten Takalar

(13)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 4 dari 60

10. Pemerintah Kabupaten Bantaeng 11. Pemerintah Kabupaten Bulukumba 12. Pemerintah Kabupaten Sinjai 13. Pemerintah Kabupaten Bone 14. Pemerintah Kabupaten Wajo 15. Pemerintah Kabupaten Barru 16. Pemerintah Kabupaten Pinrang 17. Pemerintah Kabupaten Kep. Selayar 18. Pemerintah Kabupaten Enrekang 19. Pemerintah Kabupaten Tana Toraja 20. Pemerintah Kabupaten Toraja Utara 21. Pemerintah Kabupaten Luwu

22. Pemerintah Kabupaten Luwu Timur 23. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara 24. Pemerintah Kabupaten Soppeng

25. Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang

Keduapuluh lima pemerintah daerah tersebut telah menandatangani kerja sama (MoU) pengelolaan keuangan daerah dengan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Di luar pemerintah daerah, juga terdapat 5 BUMN yang berkantor pusat di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan 29 BUMD serta 30 Rumah Sakit Umum Daerah.

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan juga telah berkerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (UNM, Universitas Hasanuddin, Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan UIN Alauddin), Pengadilan Tinggi Agama, KPU Provinsi Sulawesi Selatan, dan beberapa Instansi vertikal yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Guna mendukung pelaksanaan kepemerintahan yang bersih, BPKP juga telah menandatangani kerja sama (MoU) dengan instansi penyidik untuk membantu penyidik dalam menangani kasus-kasus berindikasi TPK.

(14)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 5 dari 60

B. ASPEK STRATEGIS INTERNAL

Guna mendukung tugas pokok dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tiga aspek strategis internal yang berasal dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber dana.

1. SUMBER DAYA MANUSIA

Keseluruhan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember 2012 berjumlah 193 orang yang dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan sebagai berikut :

a. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 31 Desember 2012

Komposisi pegawai pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember 2012 menurut jabatannya tercermin pada tabel 1.1.

Tabel 1.1.

Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 31 Desember 2012 No. Jenjang Jabatan

Posisi per 31-12-2011

(Orang)

Mutasi – 2012 Posisi per 31-12-2012 (Orang) Tambah Kurang I. Struktural 10 4 4 10 1. Eselon II 1 1 1 1 2. Eselon III 5 3 3 5 3. Eselon IV 4 1 1 4

II. Fungsional Tertentu

A. Fungsional Auditor 117 57 30 144 1. Auditor Madya 18 3 4 17 2. Auditor Muda 26 10 4 32 3. Auditor Pertama 7 1 6 4. Auditor Penyelia 24 3 7 20 5. Auditor Pelaksana Lanjutan 19 2 7 14 6. Auditor Pelaksana 16 12 28 7. Calon Auditor 7 27 7 27

(15)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 6 dari 60

B. Fungsional Tertentu Lainnya 5 1 4

1. Analis Kepegawaian

Pelaksana 1 - - 1

2. Arsiparis Pelaksana

Lanjutan 3 - - 3

3. Prakom Pelaksana 1 - 1 -

III. Fungsional Umum 42 - 7 35

1. Fungsional Umum 42 - 7 35

Jumlah 174 62 42 193

b. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2012

Komposisi pegawai pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember 2012 menurut golongan sebagaimana tertuang dalam tabel 1.2.

Tabel 1.2.

Komposisi pegawai menurut golongan Per 31 Desember 2012

No. Uraian

Posisi per 31-12-2011

(Orang)

Mutasi selama 2012 Posisi per 31-12-2012 (Orang) Tambah Kurang 1. Golongan IV 24 6 7 23 2. Golongan III 107 13 14 106 3. Golongan II 36 4 3 37 4. Golongan I - - - - 5. CPNS 7 27 7 27 Jumlah 174 50 31 193

Jumlah pegawai tersebut menurut jenjang pendidikan dapat terlihat pada grafik 1.1. Grafik 1.1.

(16)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 7 dari 60

36,98%

5,21% 41,67%

15,10% 1,04%

Jumlah pegawai menurut jenjang pendidikan

S1/D-IV S2 D-III SLTA SLTP

Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, dipekerjakan tenaga harian lepas sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang yang ditempatkan disetiap Sub Bagian pada Bagian Tata Usaha.

2. SARANADANPRASARANA

Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan meliputi tanah, bangunan, inventaris / peralatan kantor, kendaraan dinas dan perlengkapan lainnya.

Luas tanah, jumlah bangunan dan kendaraan terlihat pada tabel 1.3. Tabel 1.3.

Luas tanah, jumlah bangunan dan kendaraan.

No Uraian Jumlah Satuan

1 Tanah 35.982 m2

2 Bangunan 67 Unit

3 Kendaraan Dinas 12 Unit

Selain ruang untuk bekerja, bangunan kantor yang ada telah dilengkapi dengan sarana olah raga, ruang untuk poliklinik, perpustakaan, arsip, aula, dan sarana ibadah.

3. SUMBERDANA

Dana yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebesar Rp.20.072.730.000,00 bersumber dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2012 dengan rincian sebagaimana yang disajikan dalam tabel 1.4.

(17)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 8 dari 60

Tabel 1.4.

Rincian dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Selawesi Selatan tahun 2012 per program.

No Program Anggaran (Ribuan Rp)

1 Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 5.020.859

2 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya – BPKP 14.326.871

3 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara– BPKP 725.000

Jumlah 20.072.730

STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep 06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 61/K/SU/2012 tanggal 2 Februari 2012, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

1). Bagian Tata Usaha

2). Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 3). Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah 4). Bidang Akuntan Negara

5). Bidang Investigasi

6). Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan terurai pada gambar 1.1.

(18)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 9 dari 60

B AGAN S TR UK TUR OR GANIS AS I

PE R WAK ILAN B PK P PR OVINS I S ULAWE S I S E L ATAN

B agian Tata Us aha

S ub B agian

K euangan K epegawaian S ub B agian S ub B agian Umum

S ub B agian Program dan Pelaporan K epala Perwakilan B idang Pengawas an Ins tans i Pemerintah Pus at B idang Akuntabilitas Pemerintah Daerah B idang Akuntan Negara B idang Inves tigas i

K elompok J abatan Fungs ional

Selama tahun 2012 terdapat perubahan manajemen pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana termuat dalam table 1.5.

Tabel 1.5.

Perubahan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulsel pada tahun 2012.

No Jabatan Pejabat Lama Pejabat Baru Pelantikan Tanggal

1 Kepala Perwakilan Abi Rusman Tjokronolo Hamonangan Simarmata 12 Juni 2012 2 Kepala Bidang Investigasi Iman Ahmad Nugraha Suprianto Joko 15 Maret 2012 3 Kepala Bidang IPP Mangaradja S. Hutagaol Gandamana Rantjalobo 28 September 2012 4 Kepala Bidang APD Jamason Sinaga Suryadi 30November 2012 5 Kepala Subbagian Prolap Alfiandry Wahyu Utomo 28 September 2012

(19)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 10 dari 60

SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2012 dapat diikhtisarkan sebagai berikut ini :

Bab I Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas mengenai

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Bab II Perencanaan dan

Perjanjian Kinerja

Menjelaskan muatan Rencana Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012.

Bab III Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan analisis pencapaian kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

SelatanTahun 2012 dari sudut akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan.

Bab IV Penutup Menjelaskan simpulan menyeluruh dari

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 dan strategi peningkatan kinerja di masa datang.

(20)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 11 dari 60

BAB II

PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS 2010 – 2014

Perencanaan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2010-2014 berikut revisinya telah disusun dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Strategis BPKP tahun 2010-2014 dan telah digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan tahun 2012. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan untuk tahun 2010 - 2014 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. PERNYATAAN VISI

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada shareholder.

Perubahan lingkungan strategis tersebut, berpengaruh terhadap harapan dan arahan organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen untuk mengakomodasi dan mengantisipasi hal-hal yang terjadi dan akan terjadi akibat dari perubahan tersebut.

(21)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 12 dari 60

Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai berikut:

Pernyataan visi tersebut diatas, mengandung beberapa kata kunci, yaitu : a. Auditor Presiden

Sebagai Auditor Presiden, BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang melihat dan mendengar secara langsung fakta, data maupun informasi dan segera merespon melalui suatu sistem peringatan dini yang memberikan manfaat kepada Presiden

b. Responsif

Responsif berarti tanggap atas permasalahan yang dihadapi Pemerintah secara cepat dan tepat

c. Interaktif

Sifat interaktif memiliki makna saling aktif atau komunikasi dua arah. Interaktif merupakan perkembangan lebih lanjut dari tahapan sebelumnya yang bersifat reaktif dan proaktif

d. Terpercaya

Terpercaya berarti dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan mandat yang diberikan

e. Akuntabilitas Keuangan Negara

Akuntabilitas didefenisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi

VISI

Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk

Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara

(22)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 13 dari 60

organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawabkan, yang dilaksanakan secara periodik.

f. Berkualitas

Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tiga ciri yaitu akuntabel, transparan dan partisipatif.

2. PERNYATAAN MISI

Misi yang ditetapkan untuk mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

Misi Pertama berkaitan dengan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara di Provinsi Sulawesi Selatan.Selain itu, misi ini menegaskan peran BPKP untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN.Misi ini terkait dengan kegiatan pengawasan intern pemerintah yang pada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah (value added) melalui dua peran utama yaitu aktivitas assurance dan consulting. Dengan peran tersebut, fungsi utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah memberikan masukan kepada

MISI

1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.

2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah.

3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten.

4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.

(23)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 14 dari 60

Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara diProvinsi Sulawesi Selatan. Fungsi lain yang sejalan dengan peran BPKP adalah memberikan rekomendasi perbaikan penerapan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.

Misi Kedua terkait dengan tugas pembinaan penyelenggaraan SPIP terhadap

seluruh instansi pemerintah yang diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 50 PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden yang merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah. Untuk itu perlu dipastikan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah.

Misi Ketiga ditetapkan dalam rangka perwujudan pengawasan yang terpadu,

terarah, dan memberi nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.Kinerja APIP yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIP dijalankan dalam semangat profesionalitas dan kesetaraan antar APIP. Namun, efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, misi ketiga diperlukan sebagai dasar dalam menetapkan strategi pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sendiri maupun kapasitas APIP secara umum di Provinsi Sulawesi Selatan.

Misi Keempat merupakan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Selatan sebagai Auditor Presiden di Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. PASs adalah alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangannegara di

(24)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 15 dari 60

Provinsi Sulawesi Selatan, yang berbasis web, on-line, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) tentang implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu.

3. TUJUAN STRATEGIS

Tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan yang berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi tersebut yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu sampai lima tahun mendatang. Tujuan strategis berdasarkan Renstra Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan 2010-2014 adalah sebagai berikut:

4. PERNYATAAN VISI

Program dan kegiatan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mencakup empat domain dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang meliputi 4C yaitu Capacity Building (expertise), Current Issues, Clearing House, dan Check and Balance.

TUJUAN

1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara 2. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik

3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara

4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Provinsi Sulawesi Selatan

6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan

(25)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 16 dari 60

Program pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari Program Teknis sebanyak satu program (Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Program Generik sebanyak dua program (Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara). Program-program tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan yang merupakan sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau untuk semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

Rincian program dan kegiatan pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :

1) Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Kegiatan yang mendukung program ini yaitu pengawasan atas kegiatan lintas sektoral; pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara; pengawasan berdasarkan penugasan Presiden; pengawasan atas permintaan stakeholders; pengawasan penerimaan negara; pengawasan PHLN; Assessment, Evaluasi GCG, KPI, MR; pengawasan investigative; bimtek, pengembangan sistem pelaporan keuangan; penyusunan pedoman SPIP; sosialisasi SPIP; Diklat SPIP dan Bimbingan Teknis SPIP.

2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Kegiatan yang mendukung program ini yaitu penyusunan dan evaluasi rencana; pengelolaan kepegawaian dan organisasi; pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintah; pengelolaan kehumasan; pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan; pendidikan dan

pelatihan pengawasan; penelitian dan pengembangan pengawasan;

(26)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 17 dari 60

internal BPKP; pembinaan JFA dan tata kelola APIP; fasilitasi dukungan manajemen Perwakilan BPKP.

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

Kegiatan yang mendukung program ini yaitu pengadaan sarana dan prasarana; pemeliharaan sarana dan prasarana; penataan administrasi sarana dan prasarana.

5. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Keberhasilan pencapaian program dan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Indikator kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP. Rincian atas indikator kinerja tersebut tertuang dalam Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2010–2014 sebagaimana termuat dalam lampiran 1.

PERJANJIAN KINERJA 2012

Untuk dapat mengetahui keberhasilan implementasi Rencana Kinerja tahun 2012, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah menetapkan target untuk masing-masing indikator kinerja yang harus dicapai dengan didasarkan Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang telah ditetapkan Kepala BPKP. Target output yang ingin dicapai pada tahun 2012 adalah 580 Laporan dan pengadaan sarana dan prasarana sebanyak 1.267,25 unit dengan anggaran sebesar Rp20.072.730.000,00. Sesuai dengan perubahan PKP2T Tahun 2012 target output yang ditetapkan dalam PKP2T adalah sebanyak 544 laporan, namun perubahan PKP2T tersebut tidak mengubah Target Kinerja Tahun 2012. Target Kinerja Tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 2.

(27)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 18 dari 60

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Keberhasilan program dan kegiatan dilakukan melalui pengukuran keberhasilan setiap indikator dengan membandingkan antara target dan realisasi. Keberhasilan pencapaian kinerja digolongkan sesuai dengan table 3.1.

Tabel 3.1. Kategori Capaian kinerja

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih besar dari 85% Sangat Baik

II 70% sampai dengan 85% Baik

III 55% sampai 70% Cukup

IV Kurang dari 55% Kurang

CAPAIAN KINERJA 2012

Sesuai dengan Target Kinerja Tahun 2012, Penetapan Kinerja Tahun 2012 mencakup pelaksanaan atas 32 indikator kinerja keluaran dalam tiga program.

Hasil capaian atas pelaksanaan Rencana Kinerja Perwakilan BPKP tahun 2012 menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja dari tiga program yang telah ditetapkan adalah sebesar 139,61% atau tergolong “Sangat Baik” yang terinci sebagai berikut:

No Program Capaian (%)

1 Pengawasan Intern AkuntabilitasKeuangan Negara dan

Pembinaan PenyelenggaraanSPIP 218,82

2 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

(28)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 19 dari 60

3 Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur Negara 100

Rata-Rata 139,61

ANALISIS CAPAIAN KINERJA 2012

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dari tiga program yang ditetapkan di dalam rencana kinerja tahun 2012, tingkat capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tergolong sangat baik.

Secara rinci capaian kinerja untuk masing-masing program tersebut dapat dijelaskan pada bagian berikut ini:

1. PROGRAM PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS KEUANGAN

NEGARA DAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN SPIP

Keberhasilan program ini didukung oleh 30 indikator kinerja output. Ringkasan capaian output kegiatan tertuang dalam table 3.2.

Tabel 3.2 : Capaian Indikator Kinerja output Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %

1 Laporan hasil pengawasan lintas sectoral Bidang Perekonomian Laporan 21 17 80,95

2 Laporan hasil pengawasan BUN bidang perekonomian Laporan 7 18 257,14

3 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan 4 11 275

4 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Laporan 1 5 500

5 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Laporan 1 2 200

6 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 83 99 119

7 Laporan hasil pengawasan lintas sectoral Bidang Polsoskam Laporan 33 37 112

(29)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 20 dari 60

9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan 11 30 273

10 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Laporan 10 18 180

11 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam Laporan 3 28 933

12 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam Laporan 2 2 100

13 Laporan hasil pengawasan lintas sector bidang Keuangan Daerah Laporan 6 8 133

14 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Laporan 85 111 131

15 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan 48 139 290

16 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder masing-masing Bidang Keuangan

Daerah Laporan 5 17 340

17 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah Laporan 24 42 175

18 Laporan dukungan pembinaanpenyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah Laporan 27 38 141

19 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan 5 13 260

20 Laporan hasil pengawasan atas kinerjaBUMD Laporan 12 39 325

21 Laporan hasil bimtek dan asistensi penyusunan laporan keuangan BUMD Laporan 8 24 300

22 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 5 4 80

23 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 4 3 75

24 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 0 0

25 Laporan hasil audit investigasi atas HKP,Eskalasi dan Klaim Laporan 6 16 267

26 Laporan hasil audit investigasi,perhitungan kerugian negara, danpemberian keterangan ahli

atas permintaan Instansi Penyidik Laporan 75 97 128

27 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya Laporan 1 1 100

28 jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Kegiatan 2 2 100

29 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Kegiatan 10 10 100

30 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 2 2 100

(30)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 21 dari 60

Capaian untuk masing-masing kegiatan dapat dilihat pada lampiran 3. Penjelasan atas pelaksanaan masing-masing indikator kinerja adalah sebagai berikut:

1) Laporan hasil pengawasan lintas sektoral bidang Perekonomian

Penugasan yang mendukung capaian kinerja ini adalah Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun Anggaran 2011 dan Audit Interim PPIP Tahun Anggaran 2012. Audit Kinerja PPIP dilaksanakan pada 8 Pemerintah Daerah yaitu Kabupaten Bulukumba, Barru, Luwu Utara, Bone, Pinrang, Luwu Timur, Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan dan 1 kegiatan Kompilasi Laporan Audit Kinerja PPIP Tahun 2011 Provinsi Sulawesi Selatan.

Audit Interim PPIP dilaksanakan pada 6 kabupaten yakni Kabupaten Bone, Barru, Bulukumba, Pangkajene dan Kepulauan, Jeneponto, Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan dan 1 kegiatan Kompilasi Laporan Audit Interim PPIP Tahun 2012 Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu dilaksanakan pula Evaluasi Kegiatan Lintas Sektor Program Pokok Swasembada Beras Tahun Anggaran 2010 sampai dengan Triwulan III Tahun Anggaran 2012.

Jumlah laporan terbit dari seluruh kegiatan tersebut sebanyak 17 laporan dari target sebanyak 21 laporan atau mencapai 80,95% dari target. Target output yang belum terealisasi sebanyak 11 (sebelas) laporan disebabkan adanya pembatalan anggaran.

Target PP setelah adanya pembatalan anggaran sebesar 9 PP sehingga jika dibandingkan dengan realisasi sebanyak 17 Laporan maka capaian kinerja Tahun 2012 adalah sebesar 188,88%.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (107%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 81,88%.

Dibandingkan realisasi tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi laporan terbit pada tahun 2012 mengalami kenaikan 6,25% (realisasi tahun 2011 sebanyak 16 laporan).

(31)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 22 dari 60

2) Laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian

Capaian kinerja indikator ini didukung oleh kegiatan Evaluasi Penyerapan Anggaran DIPA Tahun Anggaran 2012 pada Satuan Kerja Pemerintah Pusat antara lain Balai Pengelolaan DAS Saddang Toraja, Balai Latihan Transmigrasi Makassar, Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sulawesi, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Laut Makassar, Kantor Administrasi Pelabuhan Parepare, Kantor Imigrasi Parepare, Devisi Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Makassar, Kementerian Perhubungan, Balai Pembenihan Tanaman Hutan Sulawesi, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Imigrasi Ujung Pandang dan pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Sulawesi Selatan.

Jumlah seluruh laporan terbit sebanyak 18 laporan dari target 7 laporan atau dengan capaian sebesar 257,14%.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (300%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami penurunan 42,86%. Dibandingkan realisasi tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi laporan terbit pada tahun 2012 mengalami kenaikan 100% (realisasi tahun 2011 sebanyak 9 laporan).

3) Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian

Kegiatan yang mendukung capaian ini adalah Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan dan Reviu Laporan Keuangan pada Satker Vertikal di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan asistensi penyusunan laporan keuangan kementerian dan lembaga antara lain dilaksanakan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Pusat Statistik, dan Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu juga dilakukan kegiatan pendampingan reviu laporan keuangan Kementerian Kelautan pada Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, dan Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan.

(32)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 23 dari 60

Jumlah laporan terbit atas kegiatan ini sebanyak 11 laporan dari target 4 laporan atau mencapai 275,00% dari target.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (100%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 175%.

Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 22,22% (realisasi tahun 2011 sebanyak 9 laporan).

4) Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian

Kegiatan yang mendukung capaian kinerja output ini adalah Audit Operasional PNBP dan Monitoring Pengumpulan Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Audit Operasional dilakukan pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas III Paotere, Balai Karantina Pertanian Makassar, Stasiun Geofisika Kelas II Gowa, dan Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar Tahun Anggaran 2011 dan Semester I tahun 2012. Sedangkan Monitoring Pengumpulan Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan pada Kementerian Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Pekerjaan Umum, serta Kementerian Perumahan Rakyat di Dinas-dinas/Instansi Provinsi Sulawesi Selatan.

Laporan atas penugasan ini telah terbit sebanyak 5 laporan dari target 1 laporan, atau mencapai 500,00%.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (100%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 400%.

Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 400,00% (realisasi tahun 2011 sebanyak 1 laporan).

(33)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 24 dari 60

5) Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Kegiatan yang mendukung capaian kinerja output ini adalah Audit Kinerja atas Program Peningkatan Fasilitas Penempatan dan Perlindungan TKI Sulawesi Selatan Tahun 2011 dan audit operasional progress pekerjaan LOAN EINRIP per 30 September 2011. Laporan telah terbit sebanyak 2 laporan dari target 1 laporan atau mencapai 200,00%.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (373,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami penurunan 173,00%. Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 96,42% (realisasi tahun 2011 sebanyak 56 laporan).

6) Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung capaian kinerja indikator ini adalah melakukan audit terhadap Program Pembangunan yang dibiayai dari dana PHLN yang bersumber dari Loan IBRD, IDA, ADB, dan JICA.

Kegiatan audit PHLN yang dilaksanakan, antara lain :

(1) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Second Eastern Indonesia Region Transport Project (EIRTP-II) Tahun Anggaran 2011 pada Satker EIRTP-II Kabupaten Wajo, Bone, Tana Toraja, SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan, dan SNVT Pembinaan Penanganan Jalan Provinsi Sulawesi Selatan.

(2) Audit Keuangan atas IBRD Loan No. 4740-IND/IDA Cr. No. 3910-IND dan Grant GEF No. TF 053350-IND Coral Reef Rehabilitation and Management Project Phase II (COREMAP II) di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Selayar, Pangkajene dan Kepulauan.

(3) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan JICA IP 543 Regional Infrastructure for Social Economic (RISE) Kabupaten Enrekang, Bone, Jeneponto, dan Sinjai.

(34)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 25 dari 60

(4) Audit Keuangan atas IBRD Loan No. 4789 IND, IDA Credit 4077 IND (IMHERE) Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan, dan Universitas Hasanuddin Makassar.

(5) Audit Keuangan atas Grant-TF-091895 Basic Education Capacity Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Tana Toraja.

(6) Audit Keuangan EINRIP Loan AIPRD L.002 Satker Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Selatan.

(7) Audit Keuangan HPEQ Universitas Muslim Indonesia, Universitas Hasanuddin dan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Jumlah realisasi output kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 99 laporan dari target sebanyak 83 laporan atau mencapai 119,28 % dari target.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (117,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 2,28%.

Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 37,34% (realisasi tahun 2011 sebanyak 158 laporan).

Nilai penyelamatan uang negara sebesar Rp.2.669.038.295,45 dari 151 kejadian atas temuan hasil audit proyek PHLN.

Target dan realisasi indikator kinerja untuk bidang Perekonomian digambarkan pada grafik 3.1. sebagai berikut:

(35)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 26 dari 60

Grafik 3.1.

Target dan realisasi bidang Perekonomian

Sedangkan penggunaan dana dan pemakaian OH dalam mendukung realisasi indikator kinerja bidang Perekonomian sebagaimana termuat dalam grafik 3.2 berikut:

Grafik 3.2.

Pengunaan Dana dan Pemakaian OH bidang Perekonomian

7) Laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang Polsoskam

Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mendukung capaian kinerja indikator ini antara lain:

(36)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 27 dari 60

(1) Audit atas Sub Program Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Aliyah Tahun Anggaran 2011.

(2) Audit kinerja Bantuan Operasional Kesehatan. (3) Audit kinerja Bantuan Operasional Sekolah.

(4) Audit operasional atas Program Bimbingan Masyarakat Islam.

(5) Audit Operasional atas Program Pendidikan Islam pada Sub Program Peningkatan Akses Mutu Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA.

(6) Audit Dana Dekonsentrasi pada Perpustakaan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan.

(7) Audit Operasional pada Balai Diklat Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

(8) Validasi hasil audit di lingkungan Kementerian Agama tahun 2011.

(9) Audit Operasional atas Dana Dekonsentrasi Kementerian Sosial Tahun 2011. Jumlah laporan terbit atas seluruh penugasan ini sebanyak 37 laporan dari target 33 laporan atau mencapai 112,12% dari target.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (100,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 12,12%.

Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 54,87% (realisasi tahun 2011 sebanyak 82 laporan).

8) Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam

Kegiatan yang mendukung capaian kinerja indikator ini antara lain melalui Evaluasi Penyerapan Anggaran DIPA TA 2012 (s.d. Triwulan II), Audit Dana Dekonsentrasi, Reviu (Clearance) Pembangunan Gedung pada Pengadilan Agama Kelas 1.A Makassar, Pengadilan Agama Makale, Rumah Sakit Pendidikan UIN Alaudin Makassar, Gedung Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bulukumba,

(37)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 28 dari 60

Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Semester I Tahun 2012 KPU Provinsi Sulawesi Selatan serta Evaluasi Pengelolaan Keuangan Pemilu Daerah pada KPU Kabupaten Takalar.

Jumlah laporan yang terbit atas penugasan ini sebanyak 88 laporan dari target 18 laporan, atau mencapai 488,89% dari target.

Capaian tahun ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2011 karena tahun 2011 tidak ada penetapan kinerja atas indikator hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam.

9) Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

Kegiatan yang mendukung capaian kinerja indikator ini adalah melalui Audit Kinerja atas Program Raskin Tahun 2011 Kabupaten Gowa dan Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional (UKP-4) pada kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Sosial dan BPN periode Januari-Juni 2012 di Kabupaten Sinjai, Jeneponto, Bulukumba, Pinrang, Bantaeng, Takalar, Gowa, Bone, dan Pangkajene dan Kepulauan.

Selain itu dilakukan pula Monitoring Program Strategis Pengawasan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2012/2013 pada Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Kabupaten Jeneponto, dan Verifikasi data keuangan tenaga honorer (k-1). Jumlah laporan yang terbit sebanyak 30 laporan dengan target sebanyak 11 laporan dengan capaian kinerja mencapai 272,73%.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (242,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 30,73%.

Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output ini meningkat sebesar 3,44% (realisasi tahun 2011 sebanyak 29 laporan). 10) Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

Capaian kinerja indikator ini dilakukan melalui kegiatan Bimtek, asistensi dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan.

(38)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 29 dari 60

Kegiatan Bimtek, Asistensi dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan yang telah dilaksanakan adalah pada Dinas Kesehatan, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Tinggi, Dinas Sosial, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, KPUD, dan Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan.

Selain itu, untuk mendukung capaian kinerja indikator ini dilaksanakan kegiatan Reviu atas Rencana dan Pendampingan Kegiatan Pembangunan Gedung Pendidikan LPMP tahun anggaran 2012, serta Pendampingan Dalam Proses Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Paket-2 Pada Pengembangan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Tahun Anggaran 2012.

Jumlah seluruh laporan terbit sebanyak 18 laporan sehingga dengan target 10 laporan capaian kinerja indikator ini sebesar 180,00%.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (253,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami penurunan73,00%. Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 62,50% (realisasi tahun 2011 sebanyak 48 laporan).

11) Laporan hasil pengawasan ataspenerimaan negara BidangPolsoskam

Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mendukung capaian kinerja indikator ini adalah Monitoring/Pengumpulan Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan, Kemenkokesra, Kemendiknas, Kementerian Sosial, BPN, dan beberapa kabupaten pada Dinas-dinas/Instansi di Provinsi Sulawesi Selatan.

Selain monitoring data tindak lanjut, dilaksanakan pula Audit Operasional atas Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada STAIN Parepare. Jumlah laporan terbit atas penugasan tersebut sebanyak 28 laporan dari target sebanyak 3 laporan atau mencapai 933,33% dari target.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (133,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 800,33%.

(39)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 30 dari 60

Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 600,00% (realisasi tahun 2011 sebanyak 4 laporan).

12) Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam Capaian kinerja indikator ini didukung oleh kegiatan Audit Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1433 H/2012 M.

Jumlah seluruh laporan terbit atas pelaksanaan kegiatan sebanyak 2 laporan dari target sebanyak 2 laporan atau mencapai 100,00% dari target.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (390,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami penurunan 290,00%. Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 94,78% (realisasi tahun 2011 sebanyak 39 laporan).

Target dan realisasi indikator kinerja untuk bidang Polsoskam digambarkan pada grafik 3.3.

Grafik 3.3.

(40)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 31 dari 60

Penggunaan dana dan pemakaian OH dalam mendukung realisasi indikator kinerja bidang Polsoskam sebagaimana termuat dalam grafik 3.4.

Grafik 3.4.

Penggunaan dana dan pemanfaatan OH bidang Polsoskam.

Disamping penggunaan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, dalam melaksanakan penugasannya bidang polsoskam juga didukung dengan pembiayaan dari Itjen Kemeterian Pendidikan Nasional sebesar Rp30.667.000,00.

13) Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Keuangan Daerah

Kegiatan Evaluasi AKIP dilakukan untuk menilai implementasi sistem AKIP dan menilai akuntabilitas kinerja pemerintah. Dalam tahun 2012 evaluasi dilakukan terhadap 6 Pemda yaitu Kabupaten Luwu, Soppeng, Bone, Enrekang, Bulukumba dan Selayar. Selain itu terdapat bimbingan teknis evaluasi LAKIP pada Inspektorat Kabupaten Bone dengan jumlah laporan terbit sebanyak dua laporan.

Jumlah laporan terbit pada kegiatan ini sebanyak 8 laporan dari target sebanyak 6 laporan atau mencapai 133,00%.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (100,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 33,00%.

(41)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 32 dari 60

Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2012 untuk indikator output yang sama, mengalami kenaikan sebesar 160,00% (realisasi tahun 2011 sebanyak 5 laporan dan realisasi tahun 2012 sebanyak 8 laporan).

Kelemahan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dievaluasi menunjukkan banyaknya kelemahan dalam implementasi, diantaranya sebagai berikut:

• Pemerintah daerah belum menyusun Penetapan Kinerja

• RPJMD/Renstra/RKPD/Renja tidak memuat Indikator Kinerja Utama (IKU)

• Target kinerja belum ditetapkan dengan baik

• Pemerintah daerah maupun SKPD belum memiliki sistem pengumpulan data kinerja.

14) Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah

Kegiatan yang mendukung capaian laporan hasil pengawasan bidang Keuangan Daerah adalah Evaluasi Penyerapan APBD, Monitoring OPAD dan Monitoring DAK. Jumlah laporan dukungan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah terbit sebanyak 111 laporan dari target sebanyak 85 laporan atau mencapai 131,00%. Rincian Target dan realisasi dari indikator ini sebagaimana termuat dalam tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Rincian target dan realisasi hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah.

No Kegiatan Target Realisasi %

1 Evaluasi Penyerapan APBD 7 8 114,29

2 Audit/ Monitoring/ Optimalisasi OPAD 1 1 100

3 Monitoring DAK 77 102 132,46

(42)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 33 dari 60

Penjelasan target dan realisasi masing-masing kegiatan sebagai berikut: a) Evaluasi Penyerapan APBD

Kegiatan bertujuan untuk memperoleh informasi penyerapan anggaran APBD dan mengidentifikasi permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran pemerintah daerah.

Kegiatan dilaksanakan di 7 pemda yaitu Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Bone, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Barru, Kabupaten Jeneponto, Kota Palopo dan Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah laporan terbit sebanyak 7 laporan. Disamping itu diterbitkan 1 laporan kompilasi evaluasi penyerapan APBD sehingga jumlah output sebanyak 8 laporan dari target 7 laporan atau mencapai 114,29%.

b) Audit/Monitoring/Optimalisasi OPAD

Kegiatan monitoring Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) bertujuan untuk memetakan potensi-potensi PAD yang dapat ditingkatkan sehingga dapat mengurangi ketergantungan sumber pembiayaan dari pemerintah pusat.

Kegiatan optimalisasi OPAD terlaksana di Pemerintah Kota Parepare bersinergi dengan Inspkektorat Kota Parepare. Jumlah laporan terbit sebanyak 1 Laporan atau sebesar 100 % dari target 1 laporan.

c) Monitoring DAK

Kegiatan Monitoring Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Transfer lainnya mencakup 7 bidang meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi, Infrastruktur Jalan dan Irigasi, Infrastruktur dan Prasarana Pedesaan, Kehutanan dan Perikanan dan Kelautan pada 7 Pemerintah Daerah yaitu di Kabupaten Pinrang , Gowa, Bone, Maros, Palopo, Kepulauan Selayar, dan Toraja Utara.

Jumlah laporan hasil pengawasan yang terbit termasuk laporan kompilasinya sebanyak 83 laporan. Selain itu, terdapat kegiatan Non PKP2T

(43)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 34 dari 60

yang mendukung capaian kegiatan yaitu inventarisasi saldo dana percepatan pembangunan infrastruktur (DPPID) pada 14 Kabupaten dan monitoring dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah pada 4 kabupaten, dengan jumlah laporan terbit sebanyak 19 laporan.

Dengan demikian jumlah laporan dari kegiatan monitoring DAK sebanyak 102 laporan dari target 77 laporan atau mencapai 132,46%.

Permasalahan yang ditemui dari hasil monitoring Dana Alokasi Khusus dan Dana Transfer Lainnya antara lain sebagai berikut:

• Pemda tidak melaporkan penyerapan dana DAK/ Dana Transfer lainnya kepada Menteri Keuangan sesuai ketentuan.

• Hasil kegiatan belum dapat dimanfaatkan secata optimal.

• Terdapat alokasi dana DAK digunakan untuk membiayai kegiatan non DAK.

• Pekerjaaan tidak sesuai dengan realisasi fisik.

• Pemda tidak menyediakan dana pendamping sesuai dengan ketentuan. Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 (116,00%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun 2012 mengalami kenaikan 15,00%.

Dibandingkan dengan realisasi penerbitan laporan tahun 2011 untuk indikator output yang sama, jumlah realisasi output tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 8% (realisasi tahun 2011 sebanyak 121 laporan).

15) Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD

Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian kinerja ini adalah evaluasi atas proses penyusunan dan penetapan APBD TA 2012, asistensi penyusunan LKPD TA 2011, asistensi reviu LKPD TA 2011 pada APIP, sosialisasi pengelolaan keuangan daerah, dan asistensi pengelolaan aset pemerintah daerah.

Jumlah seluruh laporan yang terbit sebanyak 139 dari target sebanyak 48 laporan atau mencapai 289,00%. Rincian dari realisasinya sebagai berikut:

(44)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 35 dari 60

(1) Evaluasi atas Proses Penyusunan dan Penetapan APBD TA 2012

Kegiatan evaluasi penyusunan APBD dilakukan untuk menganalis tahapan-tahapan dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 oleh Pemerintah Daerah yang terlambat menetapkan Perda APBD-nya. Evaluasi dilaksanakan pada 5 (lima) Pemerintah Daerahyaitu Kabupaten Toraja Utara, Soppeng, Takalar, Kota Parepare, dan Kota Palopo. Jumlah laporan yang terbit sebanyak 5 (lima) laporan.

Penyebab keterlambatan penyusunan APBD yang diperoleh dari hasil evaluasi penyusunan APBD adalah:

a. Keterlambatan penetapan RKPD, KUA dan PPAS. b. Keterlambatan musrenbang

c. Keterlambatan penyerahan renja SKPD ke Bappeda (2) Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Kegiatan Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dilaksanakan berupa kompilasi atas laporan keuangan Pemerintah Daerah se-Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah laporan terbit sebanyak 1 laporan.

Dari 25 LKPD tahun 2011 di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang dikompilasi, dapat dijelaskan kinerja keuangan Pemerintah Daerah, sebagai berikut:

a. Rata-rata pertumbuhan Total Aset adalah sebesar 7,99%; b. Rata-rata pertumbuhan Aset Tetap adalah sebesar 7,49%; d. Rata-rata pertumbuhan SiLPA adalah sebesar 34,42%;

e. Derajat Desentralisasi Kabupaten/ Kota secara umum dibawah 21% sedangkan Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 3%.

f. Derajat ketergantungan daerah untuk Kabupaten/Kota secara umum dibawah 70% sedangkan Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 37%.

(45)

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 36 dari 60

2% s.d. 26%, sedangkan Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 170,24%. h. Rasio Belanja Operasional terhadap Total Belanja rata-rata adalah

sebesar 77,27%.

i. Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja rata-rata adalah sebesar 22,62%.

j. Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja rata-rata adalah sebesar

55,19%.

(3) Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kegiatan pendampingan penyusunan LKPD dilaksanakan pada 8 Kabupaten yaitu Maros, Parepare, Luwu Timur, Kepulauan Selayar, Pangkajene dan Kepulauan, Bantaeng, Takalar, dan Bulukumba. Selain itu dilakukan juga asistensi penyusunan LKPD melalui aplikasi SIMDA pada Kota Palopo, Kabupaten Wajo, Luwu Utara, dan Toraja Utara serta Pendampingan Rekonsiliasi Neraca pada Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Jumlah laporan terbit dari seluruh kegiatan tersebut sebanyak 15 laporan. (4) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran

2011 pada Inspektorat.

Kegiatan pendampingan reviu LKPD dilaksanakan pada Inspektorat Kabupaten Soppeng, Bantaeng, Toraja Utara, Bulukumba, Luwu Timur, Luwu, Pangkajene dan Kepulauan, Sinjai, dan Kota Makassar.

Jumlah laporan terbit dari seluruh kegiatan tersebut sebanyak 9 laporan. (5) Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan para pegawai Pemerintah Daerah terkait dengan pengelolaan keuangan daerah melalui kegiatan sosilisasi antara lain, berupa:

a) Sosialisasi bantuan sosial pada Kabupaten Tana Toraja, Luwu Timur, Jeneponto, dan Pangkajene dan Kepulauan.

Referensi

Dokumen terkait

Demikian pula jika pilihan jatuh pada melakukan emisi saham, juga harus dengan berbagai pertimbangan yang cukup rumit pula, mengingat sasaran yang akan diharapkan sebagia

Oleh karena itu perusahaan berusaha memenangkan persaingan dengan meningkatkan mutu produk atau jasa, sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan dan mendapatkan profit yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan Penguasaan kompetensi pengetahuan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model

Sekiranya Kementerian Kewangan Malaysia mendapati syarikat telah melanggar syarat-yarat yang ditentukan di atas, ataupun telah menyerahkan pengurusan syarikat dan kontrak

Penelitian uji efikasi ekstrak tanaman suren (Toona sinensis Merr.) sebagai insektisida nabati dalam pengendalian hama daun (Eurema spp dan Spodoptera litura F) dilakukan

Alternatif pangan pokok dari hutan pantai Hutan pantai adalah kawasan yang banyak menyimpan sumberdaya hayati dan terkait langsung dengan kehidupan masyarakat sekitar

Hasil penelitian pada kemampuan menulis resensi siswa kelas XI SMA Widya Gama Malang yaitu ada dua siswa (8,70%) mempunyai kemampuan menulis resensi sangat

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen digunakan rumus T-test untuk pengujian hipotesis ke 2 dan 3 yaitu untuk mengetahui keefektivan antara