• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan dengan Menerapkan Metode Akuntansi Persediaan Rata-rata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan dengan Menerapkan Metode Akuntansi Persediaan Rata-rata"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

77

Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan dengan Menerapkan Metode

Akuntansi Persediaan Rata-rata

Supriyono

Jurusan Teknik Informatika, Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

supriyono.uin@gmail.com

Abstrak- Sistem informasi penjualan merupakan bagian terpenting didalam suatu perusahaan.

Implementasi program aplikasi penjualan tidak terlepas dengan adanya manajemen persediaan. Pada penelitian berikut ini menggunakan metode akuntansi persediaan rata-rata didalam proses manajemen persediaan. Perusahaan yang menerapkan metode persediaan rata-rata dapat menghitung harga pokok penjualan. Dari hasil penghitungan dapat dihasilkan laba penjualan yang lebih akurat. Hasil yang diperoleh dari program aplikasi yang dihasilkan pada rancangan sistem informasi penjualan mencapai keakuratan penghitungan 90 % dengan berbagai macam skenario yang dilakukan.

Kata Kunci : Persediaan rata-rata, penjualan, metode akuntansi I. PENDAHULUAN

Perkembangan sistem informasi sekian lama cukup pesat dan juga diikuti dengan persaingan didunia industri. Dari beberapa perusahaan yang ada saat ini sudah menerapakan program aplikasi yang cukup canggih didalam mengatur manajemen diperusahaan. Peracancangan sistem informasi tidak lepas dengan adanya rekayasa kebutuhan dari perusahaan. Diantaranya yang berkaitan dengan manajemen persediaan diperusahaan dengan menerapkan metode rata-rata. Metode akuntansi tersebut sering banyak digunakan didalam penghitungan harga pokok penjualan.

Persediaan barang dagang yang ada pada suatu perusahaan ditentukan oleh gabungan dua faktor, yaitu kuantitas dan harga pokok. Kuantitas persediaan dapat diperoleh melalui perhitungan secara fisik. Harga pokok persediaan adalah harga untuk memperoleh persediaan tersebut. Kesulitan dalam menetapkan harga pokok persediaan adalah apabila selama satu periode, barang yang sama diperoleh dengan beberapa harga yang berbeda. Apabila demikian ,perlu ditentukan harga yang akandigunakan untuk menetapkan harga pokok persediaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diproses atau data yang mempunyai arti (McLeod, 1995).O’Brien (1999) menambahkan bahwa informasi adalah data yang ditempatkan agar mempunyai arti dan berguna bagi penggunanya.Kata kunci pada terminology infomasi adalah “harus mempunyai arti” karena apabila tidak maka tetap sebagai data. Selain itu kepada siapa informasi itu akan disampaikan juga sangat penting untuk diperhatikan.

Beberapa definisi tentang sistem telah diajukan oleh sejumlah ilmuan, baik berdasarkan pendekatan pada prosedur maupun pada komponen atau elemennya. Kedua pendekatan tersebut tidak bertentangan, hanya berbeda cara pendangnya.Definisi sistem yang secara umum diterima menurut Usman Effendi dan Aunur Rofiq Mulyanto (2007) adalah “kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.Dengan definisi seperti ini maka kita dapat menjumpai banyak sekali contoh-contoh sistem, baik yang secara fisik kelihatan maupun abstrak.

Basis data menurut Stephens dan Plew (2000), adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau

(2)

78

data.Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan.Dengan basis data, pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi.Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil.Kriteria dapat digunakan untuk mengambil informasi.Cara data disimpan dalam basis data menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data pun harus mudah ditambahkan kedalam basisdata, dimodifikasi dan dihapus.

III.METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian berikut ini terdiri dari beberapa tahapan proses yang dilakukan pada Gambar 1 .

Studi Literatur

Pada bagian ini dilakukan beberapa studi literatur yang berkaitan dengan sistem yang dikembangkan.

a. Analisis Kebutuhan

Semua kebutuhan sistem dan juga kebutuhan laporan manajemen juga diidentifikasi satu persatu.

b. Perancangan Skenario

Didalam perancangan skenario didasarkan pada analisa kebutuhan sistem yang dibangun. c. Perancangan Sistem

Sistem yang dikembangkan dilakukan beberapa tahapan perancangan mulai dari awal sampai rencana penggunaan sistemnya. d. Programming

Tahapan programming digunakan untuk menentukan bahasa pemrograman apa yang digunakan.

e. Testing

Setelah dilakukan pemrograman tahapan berikutnya adalah uji coba sistem yang dibangun.

f. Analisis hasil

Analisa asil dilakukan bertujuan untuk menarika kesimpulan yang dapat dihasilkan. g. Penyusunan Laporan

Langkah terakhir adalah dengan menyusun laporan yang sesuai dengan peramasalahan yang diangkat.

Gambar 1. Tahapan Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan yang dihasilkan pada penelitian berikut ini adalah menghasilkan beberapa prosedur diantaranya:

1. Prosedur Pengadaan Barang

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan tata cara proses pengadaan barang yang ada di divisi perdagangan. Ruang Lingkup dalam prosedur ini meliputi proses pengadaan barang divisi perdagangan yang terdiri dari jenis barang sendiri dari supplier dan jenis barang titipan. Bagian yang Terkait Bagian Pengadaan, Gudang, Akuntansi, Kepala Toko, Koordinator Toko, Kebijakan Manajemen. Sedangkan kebijakan akuntansi Persediaan barang diakui sebesar harga perolehan dan dicatat dengan metode perpetual dan persediaan dari pembelian barang diakui saat penerimaan barang. Berikut ini Flowchart Pengadaan Barang – Supplier

(3)

79

Prosedur Pengadaan Barang Langsung dan Suplier

Bagian Pengadaan Kepala/Koordinator Toko

Mulai Mengajukan permintaan barang Pembayaran Lanjut prosedur Bon Sementara Melaksanakan Pembelian Tunai Kredit Selesai 2 RB 1 RB Keterangan : RB = Rancangan Barang FO = Form Order Langsung Suplier Tidak Ya 2 RB TTD Secara Setuju Otorisasi Review Pengisian FO Konfirmasi 1 2 RB 1 RB 1 1 RB TTD N 2 1 RB TTD 2 2 FO TTD 1 FO TTD Dibuat Dan TTD oleh Bagian pengadaan N Arsip Suplier

Gambar. 2. Flowchart Pengadaan Barang – Supplier.

Prosedur Penerimaan Barang Melalui Supplier

Supplier Bagian Pengadaan Barang Bagian Gudang Akuntansi

Mulai Mengirim barang 2 2 Memeriksa FO, FP Barang Menandatangani Faktur 1 Pembelian Form Order 2 Faktur 1 Pembelian Form Order 2 Faktur 1 Pembelian Entri data pembelian dan kode

barang Kartu stock Beri label harga Keterangan : FO : Form Order FP : Faktur Pembelian 1 1 2 2 Barang sesuai? ya tidak 3 3 Faktur 2 Pembelian jurnal jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Selesai Konfirmasi Membuat FPB 2 1 FPB Selesai Diserahkan ke Supplier N Selesai Diserahkan ke Supplier

Gambar. 3. Penerimaan Barang melalui Supplier

2. Prosedur Penjualan

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan tata cara proses terkait prosedur penjualan yang ada di divisi perdagangan. Ruang Lingkup dalam prosedur ini meliputi proses penjualan barang divisi perdagangan yang terdiri dari penjualan secara langsung dan penjualan melalui telepon serta prosedur pengiriman barang yang terkait dengan penjualan melalui telepon atau pesan kirim. Bagian yang Terkait diantaranya adalah Kasir Unit, Koordinator Toko, Petugas Toko, Bagian Pengiriman. Kebijakan Manajemen diantaranya adalah seperti berikut ini.

a. Pembelanjaan yang nilainya lebih dari Rp 100.000,00 boleh menggunakan layanan antar barang.

b. Pembayaran dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu :

- Tunai dengan menggunakan uang kas/tunai

- Non-tunai dengan menggunakan kartu kredit dan kartu debit

- Pembayaran lain-lain yaitu bentuk pembayaran lain yang bekerjasama dengan bank seperti BRIzzi

- Angsuran, yaitu bentuk pembayaran yang terkait dengan status keanggotaan

c. Penjualan barang yang berasal dari pengadaan barang titipan (konsinyasi) dan pengadaan barang melalui surat pengantar, sepenuhnya merupakan bagian omzet divisi perdagangan. Sedangkan Kebijakan Akuntansi dari prosedur penjualan adalah seperti berikut ini.

a) Pengukuran

Penjualan diakui sebesar nilai bersih realisasinya

b) Pengakuan

Pengakuan penjualan diakui saat akhir setiap shift

c) Persediaan berkurang berdasarkan nota penjualan

d) Metode pengakuan pendapatan adalah acrual basis

(4)

80

Untuk flowchart yang dihasilkan diantaranya adalah seperti berikut ini.

a. Penjualan Langsung

Prosedur Penjualan Langsung

Pelanggan Kasir Mulai Memilih Barang Beli Selesai Tidak Inventory Ya 1 Inventory 1 Menanyakan keanggotaan anggota Hitung Belanjaan Tidak Uang Menerima Pembayaran Uang Cetak Struk Struk Menyerahkan Struk dan Pembelanjaan Inventory Struk Inventory Pembayaran Ya Tunai Konfimasi ke bagian Simpan pinjam Kredit Persetujuan Konfirmasi ke Pelanggan Iya Selesai Tidak Selesai Kartu Stock

Gambar 4. Flowchart Penjualan Langsung b. Melalui Telepon

Prosedur Transaksi Penjualan Melalui Telepon

Konsumen Koordinator Toko &

Petugas Kasir Mulai Menelpon ke KPRI / pesan barang Menerima pesanan Menyiapkan barang Membuat Struk Penjualan Nota 2 Penjualan Struk 1 Penjualan 1 1 Ke prosedur pengiriman Selesai

Gambar 5. Flowchart Penjualan melalui telepon

c. Pengiriman Barang

Prosedur Pengiriman Barang

Kasir Petugas Pengiriman Konsumen

P h a se Rp mulai Mengirimkan pesanan 2 2 Mencocokan pesanan cocok Tanda tangan struk 2 Struk 1 Penjualan ttd selesai selesai 1 1 ya Konfirmasi tidak 3 3 pembayaran struk 1 Penjualan ttd Rp 4 Nota 2 Penjualan Struk 1 Penjualan Nota 2 Penjualan Struk 1 Penjualan struk 1 Penjualan ttd Nota 2 Penjualan Struk 1 Penjualan Nota 2 Penjualan Struk 1 Penjualan 4 Rp struk 1 Penjualan ttd Validasi penjualan Kartu Stok 5 selesai

Gambar 6. Flowchart Pengiriman barang d. Mutasi Barang dari Gudang ke Toko

Prosedur Mutasi Barang -Toko ke Gudang

Petugas Toko Gudang

Mulai

Cek barang yang rusak dan expired

Ada

Selesai Dicatat dan diserahkan ke Gudang Ya Tidak CBR Inventory 1 CBR Inventory 1 Diretur pada suplier saat suplier mengirimkan barang Keterangan : CBR = Catatan Barang Rusak

Selesai

(5)

81 Dari rancangan tersebut dapat

dihasilkan program aplikasi seperti berikut ini.

Gambar 8. Form Rancangan Belanja

Gambar 9. Form Pemilihan Barang

Gambar 10. Form Penerimaan Barang

Gambar 11. Alokasi Gudang

Gambar 12.Uji Coba Metode Average

Gambar 13.Uji Coba Persediaan Gudang

Gambar 12.Uji Coba Persediaan Display Toko

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan diantaranya adalah sistem yang dihasilkan sudah sesuai dengan metode akuntansi rata-rata dengan keakuratan penghitungan sebesar 90 %. Untuk pengembangan lebih lanjut diperlukan implementasi penghitungan metode rata-rata dengan menggunakan data yang besar dan dilakukan pembandingan aplikasi.

(6)

82

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Amsyah, Zulkifli. 2000.

Manajemen Sistem Informasi.

Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. [2] Azhar Susanto. 2007. Sistem

Informasi Manajemen. Lingga

Jaya. Bandung

[3] Boddnar & Hopwood. 1995. Sistem

Informasi Akuntansi. Salemba

Barat. Jakarta.

[4] Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis

& Desain Sistem Informasi

Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis.

Yogyakarta: Andi.

[5] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan

Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

[6] Raymond, McLeod Jr.1995.Sistem

informasi Manajemen Jilid I, Edisi

Bahasa Indonesia.Jakarta :

Salemba Empat.

[7] Raymond, McLeod Jr.2001.Sistem

Informasi Manajemen, edisi

ke-7.Jakarta : TerjemahanHendra

Teguh, Prenhalindo.

[8] Ryan K, Stephens and Ronald R. Plew.2000.Database Design.USA : Sams Publishing.

[9] Silberschatz, Abraham dkk.2002.Database System Concepts 4th Edition.Mc Graw

Gambar

Gambar 1. Tahapan Penelitian  IV. HASIL DAN PEMBAHASAN  Rancangan  yang  dihasilkan  pada  penelitian  berikut  ini  adalah  menghasilkan  beberapa  prosedur diantaranya:
Gambar 6. Flowchart Pengiriman barang  d.  Mutasi Barang dari Gudang ke Toko

Referensi

Dokumen terkait

Produk yang ditawarkan juga harus mempunyai kreativitas yang tinggi, karena menurut penelitian Handoko (2000) menyebutkan bahwa sistem pengukuran kinerja dalam suatu perusahaan

Tinjauan Fatwa DSN MUI Nomor 4 Tahun 2003 Terhadap Penggunaan Label Halal di Bakmi Janda Jemursari Wonocolo Surabaya adalah penggunaan label tersebut melanggar

[r]

Tanaman mentimun dapat berkembang dengan baik pada tanah yang memiliki derajat keasaman yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.. Jika tanah terlalu

keeratan pengaruh maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja pendidik pada SD Negeri Kecamatan Gunung Alip adalah sebesar

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara perilaku membeli daging sapi impor dengan harga. Subyek penelitian yang dipakai adalah konsumen

Berdasarkan hasil yang beragam tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali mengenai seberapa besar pengaruh faktor kendali keluarga di dalam perusahaan terhadap

Penelitian ini akan mengarah pada strategi pelestarian kapal tenggelam dan Situs Indonor sebagai tinggalan bawah air yang berada di tengah permasalahan lain, baik