• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Diri Borang Akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana Kupang 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Diri Borang Akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana Kupang 2020"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Diri

Borang Akreditasi

Program Studi Pendidikan Dokter

Universitas Nusa Cendana

Kupang

2020

LAM-PTKes

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Evaluasi diri adalah suatu kegiatan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Evaluasi diri adalah bentuk laporan Gugus Kendali Mutu dilaksanakan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana, yang bertujuan melaksanakan dan mengembangkan program studi. Di samping itu, hasil evaluasi diri Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana juga dapat dipakai untuk kelengkapan mengisi borang dan portofolio menghadapi akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (LAM-PTKes). Pelaksanaan akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter Undana oleh BAN-PT telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 dan wajib hukum untuk terselenggaranya akreditasi (pasal 60 UU Sidiknas No. 23 Tahun 2003). Keseriusan Program Studi Pendidikan Dokter Undana menyiapkan laporan evaluasi diri karena niat, keinginan melihat kekuatan, kelemahan, dan peluang mengembangkan diri dan menyusun strategi mengelola pendidikan yang bermutu. Keterlibatan semua unsur, baik dosen, staf kependidikan, mahasiswa dan struktural program studi dan universitas sangat membantu evaluasi diri dan penyusunan laporan evaluasi diri ini.

Kami telah berusaha melakukan yang terbaik dalam penyusunan Evaluasi Diri, sehingga berharap memperoleh penilaian yang maksimal. Walaupun demikian, tentu masih banyak kekurangan di dalam pelaksanaan evaluasi diri dan penyusunan laporan evaluasi diri ini. Kami berharap keterbatasan tersebut dapat masukan untuk perbaikan dan pengembangan di waktu yang akan datang.

(3)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………..………..…….. i

KATA PENGANTAR ………..………. ii

DAFTAR ISI ………..…...………. iii

RANGKUMAN EKSEKUTIF ……….…...….. iv

TIM PENYUSUN ………... v

BAB I DESKRIPSI SWOT STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN ………... 1

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU ………. 5

STANDAR 3. MAHASISWA DAN LULUSAN ………... 27

STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA ……… 37

STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK ……… 52

STANDAR 6. PEMBIAYAAN, SARANA, PRASARANA DAN SISTEM INFORMASI ……….. 67

STANDAR 7. PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJA SAMA ……….. 74

BAB II ANALISIS ANTAR KOMPONEN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN 81 REFERENSI ……… 84

(4)

iv

RANGKUMAN EKSEKUTIF

Telah dilakukan evaluasi diri Program Studi Pendidikan Dokter Undana Tahun Akademik 2019/2020 dan telah diaudit oleh Tim Audit Mutu Akademik Internal Program Studi Pendidikan Dokter Undana. Hasil audit telah dilaporkan kepada Dekan Program Studi Pendidikan Dokter Undana untuk dilakukan perbaikan melalui usulan revisi-revisi dan koreksi penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi baik dalam standar-standar/manual prosedur pelaksanaan teknis sarana prasarana. Selanjutnya Dekan meminta usulan revisi-revisi dan koreksi kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Unit Pendidikan Kedokteran (MEU) dan Gugus Penjamin Mutu.

Setelah dilakukan koreksi-koreksi dan revisi, Dekan akan merumuskan peraturan-peraturan atau standar/panduan yang dilaporkan kepada Unit Penjaminan Mutu.

Evaluasi diri meliputi beberapa bidang yaitu: 1. Visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi pencapaian

2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu 3. Mahasiswa dan lulusan

4. Sumber daya manusia

5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik 6. Pembiayaan, sarana, prasarana, dan sistem informasi 7. Penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama

Pendapat dan pandangan seluruh staf tenaga pendidik, tenaga kependidikan pengajar, dan mahasiswa serta narasumber dari universitas disajikan dalam bentuk analisis SWOT dan tindak lanjut dalam bentuk strategi pengembangan dan kemajuan di waktu yang akan datang.

(5)

v

(6)
(7)

1

BAB I

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

STANDAR 1

1. VISI PROGRAM STUDI

Visi Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) UNDANA berpedoman pada Visi Universitas Nusa Cendana yang tercantum dalam Rencana Strategi Universitas Nusa Cendana tahun 2016-2020, yaitu “Menjadi penyelenggara

tridharma Perguruan Tinggi yang unggul secara global di bidang kedokteran semiringkai kepulauan tahun 2025”. Perumusan Visi tersebut telah melalui mekanisme lokakarya dengan peserta dari pemangku kepentingan

internal dan eksternal. Didalam lokakarya tersebut, perumusan visi PSPD mendapat masukan (input) dari Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Pemerintah Propinsi NTT, RSUD Prof. Dr.W.Z. Johannes, forum komunikasi orang tua.

Berikut dibawah ini adalah penjelasan dari beberapa kata kunci dalam visi PSPD UNDANA:

- Unggul: PSPD Undana menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing terutama dalam bidang kedokteran semiringkai kepulauan. Dengan keunggulan ini, kurikulum PSPD Undana diharapkan dapat menjadi terdepan dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian di bidang kedokteran semiringkai kepulauan. Mata kuliah yang menjadi program unggulan PSPD Undana terdapat pada fase akademik dan fase profesi. Pada Fase Akademik yaitu mata Kuliah Penciri Universitas (Budaya lahan kering kepulauan dan pariwisata, pendidikan anti korupsi), Kedokteran Semiringkai Kepulauan (Kedokteran Tropis, Zoonosis, Kedokteran Kepulauan), sedangkan pada Fase profesi terintegrasi didalam stase IKAKOM dan stase Obsgyn.

- Global: PSPD Undana menjadi terdepan di bidang kedokteran semiringkai kepulauan tidak hanya di wilayah NTT tetapi dapat menjadi terdepan di tingkat nasional dan juga internasional yang akan tercapai pada tahun 2030.

(8)

2

- Semiringkai: Berasal dari kata dasar ringkai yang berarti “kering sekali”. Dengan demikian secara harafiah semiringkai adalah keadaan lahan atau iklim yang mendekati sangat kering dan berkaitan dengan tipe vegetasi savana, sistem budaya pertanian tebas-bakar (perladangan), budidaya tanaman semusim, sistem pemeliharaan ternak dengan cara lepas dan budaya masyarakat gotong royong. Kondisi tersebut di atas menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan yang khas.

- Kepulauan: Propinsi NTT terdiri dari beberapa pulau-pulau yang membentang dari barat ke timur. Kawasan NTT dan Maluku bagian Selatan berada pada kawasan kontinental yang merupakan satu-satunya kawasan semiringkai yang merupakan kepulauan.

2. MISI PROGRAM STUDI

Untuk mewujudkan visi PSPD Undana, selanjutnya dirumuskan misi PSPD Undana yang dijabarkan dari Visi PSPD, yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran (S1) dan profesi dokter yang unggul di bidang kedokteran semiringkai kepulauan.

b. Menyelenggarakan penelitian dibidang Iptekdokes (Ilmu Pengetahuan Teknologi Kedokteran dan Kesehatan) dengan unggulan kedokteran semiringkai kepulauan.

c. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat berdasarkan hasil penelitian terkini di bidang kedokteran semiringkai kepulauan.

3. TUJUAN PROGRAM STUDI

(9)

3

a. Menghasilkan dokter yang kompeten, berkualitas, professional dan unggul secara global dalam bidang kedokteran semiringkai kepulauan.

b. Menghasilkan penelitian di bidang unggulan iptekdokes dengan unggulan kedokteran semiringkai kepulauan. c. Meningkatkan kualitas dan jumlah pelayanan/pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil riset, terutama

dalam bidang kedokteran semiringkai.

4. SASARAN PROGRAM STUDI

a. Terciptanya dokter yang kompeten, berkualitas, professional dan unggul secara global dalam bidang kedokteran semiringkai kepulauan.

b. Terciptanya penelitian di bidang iptekdokes dengan unggulan kedokteran semiringkai kepulauan.

c. Tercapainya peningkatan kualitas dan jumlah pelayanan/pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil riset, terutama dalam bidang kedokteran semiringkai.

KOMPONEN STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN) OPPORTUNITY (PELUANG) THREAT (ANCAMAN) Visi, Misi, Tujuan, Sasaran.

1. Mendapat komitmen dan dukungan yang kuat dari Pemerintah Propinsi dan Kabupaten dalam bentuk beasiswa

2. Komitmen yang tinggi dari

1. Belum ada dukungan Pemda Propinsi dan Kabupaten dalam Tridharma yaitu

1. Pengembangan kerjasama yang menunjang Tridharma bersama Pemprov. dan Pemkab.

2. Makin tingginya kepercayaan masyarakat NTT terhadap PSPD Undana yang dibuktikan dengan

1. Banyaknya institusi diluar wilayah NTT yang melaksanakan Tridharma di wilayah NTT.

(10)

4

dosen dan tenaga kependidikan.

3. Memiliki tenaga pendidik berkualifikasi di bidang kedokteran semiringkai kepulauan.

4. Para alumni memiliki visi dan wawasan yang sejalan visi PSPD Undana. bantuan biaya penelitian. 2. Belum ada tenaga pendidik di bidang semiringkai kepulauan yang berkualifikasi doktor (S3).

tingginya peminatan untuk masuk ke PSPD Undana. 3. Pemprov memandang SDM

PSPD Undana sebagai investasi dan mendorong dosen untuk studi lanjut dengan cara

pemprov. bekerjasama dengan LPDP melalui program Afirmasi LPDP. 2. PSPD diluar Undana dapat mempekerjakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PSPD Undana.

(11)

5

STANDAR 2

1. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya.

(12)

6

Struktur organisasi dirancang seiring dengan kebutuhan untuk mencapai visi, misi serta tujuan. Rancangan tersebut dilakukan untuk pelaksanaan pendidikan kedokteran yang diatur dalam Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Dekan FK Undana dipilih oleh senat fakultas setelah melalui seleksi calon oleh tim yang dibentuk dimana bakal calon berasal dari tenaga pendidik tetap yang memenuhi syarat. Dalam menjalankan tugasnya, Dekan dibantu oleh Pembantu Dekan. Kecuali struktur Komkordik, tata cara pengisian jabatan dalam struktur organisasi di atas, sebagian dilakukan dengan cara pemilihan dan sebagian dengan cara penunjukan oleh dekan setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter dan Ketua Program Studi Profesi Dokter berasal dari tenaga pendidik tetap yang memenuhi syarat dan/atau pertimbangan kapasitas, kapabilitas dan integritas calon dalam hal adanya keterbatasan sumberdaya tenaga pendidik tetap.

Calon Ketua Program Studi, Ketua MEU, dan Kepala Laboratorium diusulkan ke Rektor oleh dekan untuk mendapat persetujuan dan diangkat dengan SK Rektor. Struktur Komkordik dibentuk melalui usulan bersama direktur RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang dan dekan FK Undana, kemudian diusulkan ke Rektor oleh dekan untuk mendapat persetujuan dan diangkat dengan SK Rektor, sedangkan Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian diangkat oleh Rektor setelah mendapat persetujuan BAPERJAKAT tingkat universitas. Untuk mencapai suatu tata pamong yang kredibel, akuntabel, transparan, bertanggungjawab, dan adil sebagai cerminan pelaksanaan

good governance, maka telah dibangun mekanisme pemilihan yang demokratis yang dituangkan dalam SOP dan

disahkan oleh dekan. Diharapkan dengan semakin tersedianya tenaga pendidik tetap yang memenuhi syarat, maka ke depan proses pengisian jabatan dalam struktur konsisten dilaksanakan sesuai prosedur pemilihan yang ditentukan dalam SOP.

Deskripsi tugas dari masing-masing personil yang ada dalam struktur organisasi di atas telah disusun untuk memberikan arahan kepada tiap bidang, bagian/unit untuk menjalankan tugasnya dalam bentuk uraian

(13)

7

tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Selanjutnya setiap bidang, bagian dan unit menyusun standard operating

procedure (SOP) atas pekerjaan yang harus dilaksanakannya. Kejelasan wewenang dan tupoksi serta SOP

mengindikasikan bahwa kepemimpinan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Senat Fakultas

Senat Fakultas merupakan lembaga perwakilan dosen yang anggotanya terdiri atas dosen yang menduduki jabatan dekan, pembantu dekan, ketua program studi, dan perwakilan dosen. Tugas Senat diantaranya merumuskan dan mengesahkan kebijakan fakultas, memilih dan/atau memberi pertimbangan dalam pemilihan dekan, pembantu dekan dan ketua program studi, serta mengawasi pelaksanaan organisasi fakultas.

Dekan

Dekan adalah pimpinan tertinggi tingkat Fakultas. Dekan dipilih oleh Senat Fakultas untuk masa bakti empat tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti empat tahun kedua. Dalam pelaksanaan perencanaan institusi, Dekan dibantu oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

Ketua Program Studi

Ketua Program Studi merupakan unsur pelaksana akademik yang berfungsi menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta melaksanakan pembinaan sivitas akademika di tingkat Program Studi. Saat ini, Fakultas Kedokteran Undana memiliki 2 (dua) Program Studi, yaitu : Program Studi Pendidikan Dokter, dan Program Studi Profesi Dokter. Program Studi dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor berdasarkan

(14)

8

usulan Dekan. Dalam menjalankan fungsinya Ketua Program Studi bertugas melakukan koordinasi dan kolaborasi internal terhadap semua dosen di program studi, MEU, laboratorium, Komkordik, perpustakaan, unit penjaminan mutu, unit kendali mutu, serta Bagian Tata Usaha yang dilaksanakan dalam rangka menghasilkan mutu pendidikan yang baik.

2. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas.

Sistem kepemimpinan mengacu pada PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, Permendiknas RI Nomor 02 Tahun 2009 tentang Statuta Undana, SK Mendikbud RI Nomor 0180/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Undana, Keputusan Rektor Undana Nomor 924/PP/2015 tentang Tatacara Pencalonan, Pemilihan dan Penetapan Dosen Sebagai Wakil/Pembantu Rektor, Pimpinan Fakultas, Pimpinan Jurusan/Bagian, Program Studi dan Kepala Laboratorium. Sistem tata pamong pada dasarnya mengadopsi pola kepemimpinan operasional, pola kepemimpinan organisasi, pola kepemimpinan publik, dan dalam operasionalisasi keseharian mengadopsi pola kepemimpinan partisipatif sesuai dengan tata nilai, budaya organisasi, etika organisasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis fakultas serta panduan penyelenggaraan akademik fakultas.

Pola Kepemimpinan Operasional, dimaksudkan adalah kepemimpinan yang memiliki karakteristik berfikir strategis

(strategic thinking). Kepemimpinan ini mampu mengidentifikasi faktor resiko yang mempengaruhi kinerja tim dalam organisasi. Pemimpin semacam ini mengajak organisasinya berfikir dan melangkah dengan strategi yang jelas. Pemimpin dengan karakteristik ini mampu menterjemahkan strategi prioritas kedalam program yang realistik dan fleksibel, memantau implementasi kegiatan hingga pencapaian hasil. Dalam konteks ini, Ketua Program Studi dalam pelaksanaan tugasnya mengacu pada Rencana Strategis dan Rencana Operasional. Ketua Program Studi juga

(15)

9

menyelenggarakan kebijakan akademik berdasarkan Standar SPMI Undana, Norma dan Tolok Ukur Undana, Panduan Akademik FK Undana. Monitoring, evaluasi dan audit, dilakukan secara internal maupun eksternal.

Pola Kepemimpinan Organisasi, dimaksudkan sebagai karakteristik kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi

anggota organisasinya untuk bersama-sama mencapai tujuan. Pola pengorganisasian dan manajemen Program Studi telah disusun bersama dan diimplementasikan di semua lini organisasi Program Studi sesuai dengan alur perintah dan alur fungsi struktur organisasi Program Studi, serta fungsi dan tanggung- jawab masing-masing. Ketua Program Studi dapat melakukan pengalihan (deputizing) tugas dan tanggung-jawabnya kepada bawahannya sepanjang sesuai dengan kewenangan yang dimungkinkan, dengan tetap memperhatikan garis koordinasi, informasi, dan konsultasi dengan fakultas. Ketua Program Studi membangun kultur program studi dengan semboyan “Jangan Membenarkan yang Biasa Tetapi Biasakan yang Benar”. Semboyan tersebut menggambarkan suatu nilai untuk terus melakukan sesuatu yang benar sesuai standar mutu.

Pola Kepemimpinan Publik, merupakan pola kepemimpinan dimana Ketua Program Studi tidak sekedar reaktif

dalam menerima peluang atau ketika menghadapi tantangan, tetapi juga dibutuhkan kemampuan memanfaatkan peluang dari luar secara pro aktif untuk memperkuat institusi. Pola ini diwujudkan melalui keterlibatan Ketua Program Studi dalam berbagai kegiatan publik nasional maupun internasional dan membangun kerjasama dengan PSPD lain, Pemda NTT. Kerjasama ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan lahan belajar yang sangat mendukung pencapaian kompetensi pelayanan primer. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi luar negeri memperkuat potensi cross border medical education baik bagi mahasiswa (student exchange) maupun peningkatan akses untuk studi lanjut bagi para dosen.

(16)

10

Akuntabilitas Pelaksanaan Tugas

Akuntabilitas pelaksanaan tugas ditunjukkan dengan adanya sistem dan prosedur pelaksanaan tugas yang jelas dan terukur. Akuntabilitas pelaksanaan tugas ditunjukkan dengan data berikut: 1) Pengangkatan Ketua Program studi sesuai prosedur berdasarkan Keputusan Rektor Undana, 2) Pelaksanaan tugas, hak, dan kewajiban, serta tugas dan fungsi Ketua Program Studi sesuai panduan akademik FK Undana, dan SOP yang berlaku, 3) pelaksanaan Monitoring dan Penjaminan Mutu dilakukan oleh unit penjaminan mutu yang sah.

Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana telah memiliki sistem kepemimpinan yang jelas disertai dengan birokrasi yang sederhana sehingga memungkinkan proses kegiatan berlangsung dengan efisien dan efektif. Pengalihan tugas dilakukan dengan sistem penugasan dengan surat tugas dan/atau penyerahan tugas sementara yang dituangkan dalam berita acara sehingga akuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Sistem kepemimpinan dilakukan secara demokratis dan partisipatif. Pengambilan keputusan dilakukan melalui mekanisme yang telah ditentukan melalui rapat. Pengambilan dan penetapan keputusan akademik tertinggi dilakukan secara musyawarah dalam rapat program studi. Dalam melaksanakan kegiatan fungsional Tridharma Perguruan Tinggi, sistem kepemimpinan dan pengalihan serta akuntabilitas pelaksanaan tugas sangat penting. Tanpa adanya sistem dan bentuk akuntabilitas yang jelas maka tidak ada acuan yang mampu mengikat untuk menghasilkan kinerja sesuai dengan yang diharapkan. Sistem kepemimpinan yang dijalankan di Program Studi adalah mengedepankan kebersamaan dalam pelaksanaan tugas. Ketua Program studi menyusun rencana kerja dan anggaran, memberi petunjuk, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan staf pendidik di lingkungan program studi berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas

(17)

11

dalam penyelenggaraan pendidikan, Ketua Program Studi berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada dekan melalui pembantu dekan bidang akademik.

Pengalihan tugas dari Ketua Progam Studi kepada kordinator semester dan koordinator blok yang ada di bawahnya dilaksanakan sesuai dengan tugas wewenang yang telah ditetapkan dalam uraian tugas. Selain itu Ketua Progam Studi melakukan koordinasi dan kolaborasi secara intens dengan ketua MEU, Komkordik, SMF, kepala laboratorium dan perpustakaan. Operasionalisasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas selama ini mengacu kepada uraian tugas yang telah digariskan. Akuntabilitas pelaksanaan tugas yang diberikan ditunjukkan dengan pertanggungjawaban bawahan kepada Ketua Program Studi. Akuntabilitas pelaksanaan tugas didasarkan pada SOP pelaksanaan tugas. Ketua program studi akan menilai dan mengevaluasi kinerja tiap personil dalam hubungannya dengan pencapaian kinerja program studi.

3. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi

pelaksanaan program.

Keberhasilan pengembangan pendidikan tinggi ditentukan oleh tingkat partisipasi civitas akademika dalam pengembangan kebijakan, pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program. Partisipasi civitas academika adalah dalam bentuk usulan dan masukan melalui beberapa mekanisme. Pertama dengan mengundang staf dosen tetap dan tidak tetap, wakil mahasiswa serta tenaga kependidikan untuk ikut dalam rapat prodi yang membahas pengembangan kebijakan, pengelolaan program serta koordinasi pelaksanaan program baik yang menyangkut kurikulum maupun layanan administratif program studi. Kedua, masukan dan usulan diberikan secara lisan melalui komunikasi via telepon dan secara tertulis melalui kuesioner yang dilakukan secara berkala. Prodi secara rutin membina hubungan yang erat dengan staf pendidik, staf kependidikan dan mahasiswa melalui

(18)

12

berbagai media komunikasi, undangan untuk hadir dalam setiap acara ilmiah yang diselenggarakan program studi. Pada kesempatan itulah setiap usulan dan masukan akan diteruskan dalam rapat prodi.

Selama ini pelaksanaan kegiatan pendidikan sudah baik. Frekuensi mengajar staf pengajar untuk setiap mata kuliah non blok per semester harus 16 kali pertemuan, sedangkan untuk mata kuliah blok diberikan dalam bentuk kuliah, tutorial dan praktikum, dan setiap blok harus diselesaikan selama 5 minggu termasuk ujian final/remedial teori, ujian final/remedial praktikum, penyetoran soal dan nilai, dinilai baik untuk semua ujian. Partisipasi mahasiswa dalam pengembangan kebijakan cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh minimnya mahasiswa yang tidak diijinkan mengikuti ujian akhir semester (kehadiran kurang dari 80% dari seluruh kegiatan blok maupun non blok). Keberhasilan pelaksanaan pendidikan untuk mencapai mutu yang diharapkan sangat tergantung kepada pengelolaan dan koordinasi program. Hanya melalui suasana kerja yang kondusif antara Ketua Program Studi, staf pendidik, staf kependidikan, dan mahasiswa akan mampu melahirkan proses pendidikan yang berkualitas, efektif dan efisien.

4. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi,

sasaran dan tujuan program.

Rencana kegiatan yang dilaksanakan oleh program studi disusun berdasarkan Renstra FK Undana. Berdasarkan pada visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka K e t u a Program Studi merencanakan pengembangan Program Studi sesuai dengan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) tersebut, penyusunannya dilakukan secara terpadu. Dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program studi cukup baik dalam arti tidak terdapat deviasi yang signifikan antara standar yang ditetapkan dengan realisasi yang dicapai. Monitoring pelaksanaannya dilakukan pada setiap akhir tahun akademik melalui rapat kerja Prodi sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program.

(19)

13

5. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan.

Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan sangat menentukan tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran program studi. Agar kepemimpinan berjalan dengan efisien dan efektif, maka kepemimpinan Program Studi pendidikan dokter dan program studi profesi dokter FK Undana dilakukan dengan cara memberikan pendelegasian wewenang kepada koordinator semester dan koordinator blok sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Hal ini menyebabkan pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien. Pelayanan terhadap mahasiswa juga dilaksanakan secara terbuka dan tegas tanpa melihat status mahasiswa dan dilaksanakan sesuai dengan aturan dan ketentuan berdasarkan buku Panduan Akademik.

6. Evaluasi program dan pelacakan lulusan.

Evaluasi program dilakukan atas pelaksanaan kegiatan di bidang akademik (proses belajar mengajar), bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan layanan administrasi akademik. Evaluasi program dilaksanakan secara rutin setiap akhir semester oleh LPMPT, GPM, dan GKM.

Pada evaluasi proses pembelajaran, apabila kehadiran mahasiswa kurang dari 80% per blok/semester, maka tidak diperkenankan mengikuti ujian final teori tetapi boleh mengikuti ujian remedial dan ujian akhir semester (UAS) dengan ketentuan nilai yang diperoleh maksimal B. Selain mahasiswa, dosen juga dievaluasi dengan memberikan daftar pertanyaan kepada mahasiswa untuk menilai kemampuan mengajar, metode mengajar, kesesuaian materi, sikap dan perilaku, dan up-dating bahan ajar. Hasil evaluasi diberikan kepada dosen masing-masing setiap akhir semester. Selain mengevaluasi proses belajar mengajar, evaluasi juga dilakukan terhadap lulusan program studi dengan

(20)

14

mengadakan tracer study. Evaluasi program dan pelacakan lulusan dilakukan secara berkala setiap tahun. Dalam rangka semakin meningkatkan mutu lulusan, maka perlu dilakukan peningkatan kompetensi lulusan agar mampu bersaing di pasar kerja. Peningkatan mutu lulusan dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti melakukan evaluasi, memperbarui kurikulum, meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta melaksanakan tracer study. Kurikulum ditinjau setiap dua tahun, bila diperlukan akan menyesuaikan dan memperbaikinya sesuai dengan perkembangan yang ada. Pelacakan lulusan dilakukan bekerja sama dengan Ikatan Alumni untuk menggali informasi mengenai lama waktu tunggu para alumni mendapat pekerjaan pertama setelah dilantik sebagai dokter dan menilai kesesuaian kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi pekerjaan. Di samping itu, kualitas suasana akademik masih perlu ditingkatkan yang tercermin dari kurangnya publikasi penelitian baik nasional maupun internasional. Upaya yang dapat dilakukan adalah terus mendorong staf pendidik untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian melalui peningkatan dana penelitian dan dukungan fasilitas.

7. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal.

Perencanaan mengacu juga pada Renstra dan Renop FK Undana dan pengembangan program dilakukan dengan memanfaatkan hasil evaluasi eksternal dan internal disusun berdasarkan Rapat Kerja Tahunan. Analisis hasil evaluasi periode sebelumnya akan menjadi acuan dasar dalam menyusun rencana dan pengembangan program, sehingga dapat menjadi perencanaan yang disempurnakan.

(21)

15

8. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa.

Keberhasilan yang belum dicapai, termasuk kekurangan yang ditemui pada periode lalu dapat menjadi masukan untuk perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan program berikutnya, agar memicu semangat dalam mencapai kinerja yang lebih baik. Kegiatan evaluasi ini dimaksudkan untuk melakukan penyempurnaan dan mengeliminir yang tidak perlu, untuk dapat terus meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan harapan adanya peningkatan kepuasan semua stakeholders akan program pembelajaran yang sudah diberikan.

9. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal).

Dalam era globalisasi pendidikan tinggi dan persaingan yang semakin ketat antar perguruan tinggi, maka harus dilakukan pembenahan mutu pendidikan secara internal dengan mengacu pada kebutuhan eksternal yang dinamis. Dengan merespon kondisi tersebut, Program Studi pendidikan dokter dan program studi profesi dokter FK Undana telah melakukan berbagai upaya untuk menjamin mutu penyelenggaraan unsur-unsur Tridharma Perguruan Tinggi. Upaya yang telah dilakukan misalnya berkoordinasi dengan MEU untuk mengkaji kurikulum, berkoordinasi dengan GKM dan GPM untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi melalui mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen, alumni, dan pengguna lulusan.

1) Kajian kurikulum

Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan yang dihasilkan Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana, telah dilakukan berbagai kebijakan melalui perubahan kurikulum dengan tetap

(22)

16

dilandasi oleh integritas, efisiensi, berwawasan ke depan serta semangat dan jiwa kebersamaan. Salah satu perubahan yang dilakukan merevisi kurikulum pada tahun 2015 yang mulai berlaku untuk mahasiswa angkatan tahun akademik 2015/2016.

2) Monitoring

Monitoring terhadap peningkatan mutu lulusan Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana dilakukan dengan memonitor pelaksanaan perkuliahan dalam setiap blok, agar dapat dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa sesuai standard SPMI. Setiap kelas untuk satu mata kuliah/blok ada koordinator dan penghubung blok yang dipilih oleh dosen melalui rapat dosen. Dalam rangka melakukan monitoring terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, setiap blok/semester dilakukan pengisian angket oleh mahasiswa mengenai kemampuan dosen mentransfer materi mata kuliah dengan berpedoman pada Buku Panduan Blok dan Buku Panduan Akademik. Selanjutnya, hasil angket yang telah diisi mahasiswa direkap oleh GKM dan staf kependidikan yang ditunjuk, yang hasilnya diserahkan kepada Ketua Program Studi untuk dibahas dalam rapat evaluasi Program Studi.

3) Mekanisme balikan bagi dosen

Mekanisme balikan bagi dosen untuk meningkatkan mutu lulusan Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana adalah dengan menetapkan sanksi atau memberikan teguran bagi dosen yang tidak mentaati aturan yang telah ditetapkan. Dosen yang belum atau tidak memenuhi kewajibannya biasanya

(23)

17

diumumkan dalam rapat dosen. Misalnya, kewajiban dosen yang dilalaikan adalah menyetor soal, menyetor nilai hasil ujian, rescheduling perkuliahan, bimbingan skripsi, ujian blok, UTS, UAS, ujian proposal, seminar hasil dan ujian skripsi. Jadi dosen harus melaksanakan kewajibannya sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan mutu lulusan dapat terjamin.

4) Mekanisme balikan bagi mahasiswa

Mekanisme balikan bagi mahasiswa untuk meningkatkan mutu lulusan adalah dengan menetapkan aturan kepada mahasiswa yang dituangkan dalam norma dan tolok ukur Undana dan Panduan Akademik Fakultas, di mana kehadiran mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan minimal 80 persen selama satu blok/semester. Mahasiswa yang tingkat kehadirannya kurang dari 80 persen tidak diijinkan mengikuti ujian blok/Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Kegiatan ini dipantau oleh dosen dan mahasiswa, serta jumlah kehadiran mahasiswa direkap oleh bagian administrasi akademik pada setiap akhir blok/semester. Hasil rekapan kehadiran mahasiswa diumumkan agar mahasiswa bersangkutan mengetahui tingkat kehadiran masing- masing.

5) Mekanisme balikan bagi alumni dan pengguna lulusan

Mekanisme balikan bagi alumni dan pengguna lulusan untuk meningkatkan mutu lulusan adalah dengan cara

(24)

18

10. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga.

Penjaminan Mutu internal terkait implementasi kurikulum dievaluasi oleh Gugus Penjaminan Mutu (GPM) dan disampaikan ke Dekan kemudian diteruskan ke Pembantu Dekan bidang Akademik, selanjutnya disampaikan ke

Medical Education Unit untuk ditindaklanjuti. Monitoring dan Evaluasi Program Studi oleh GKM diinformasikan,

dikoordinasikan, dan dikonsultasikan kepada GPM yang melaksanakan tugas serta fungsinya secara independen. GPM memiliki hubungan informatif, konsultatif dan koordinatif dengan LPMPT yang dibentuk dan bertanggung-jawab kepada Rektor Undana. LPMPT adalah lembaga fungsional yang dibentuk oleh rektor dan diberi tugas untuk mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di tingkat Universitas. Mutu pendidikan Prodi FK Undana mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan berdasarkan Permenristekdikti No. 44 tahun 2015. Standar Nasional Pendidikan mengandung Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Pendidik dan Kependidikan, Standar Proses, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Bagi Pendidikan Tinggi, standar yang dimaksud adalah Standar Nasional Pendidikan menurut peraturan pemerintah diatas ditambah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Sistem penjaminan mutu dilaksanakan secara berjenjang mulai dari fakultas hingga program studi. Ketua program studi bertanggung jawab atas tersusunnya Spesifikasi Program Studi (SP), Standar kompetensi Lulusan (SKL), Manual Prosedur (MP), dan Instruksi Kerja (IK) yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu, dan Manual Prosedur tingkat fakultas. Ketua Program studi bertanggung jawab atas terlaksananya proses pembelajaran yang bermutu sesuai dengan SP, SKL, MP, IK evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi hasil proses pembelajaran, dan tindakan perbaikan proses pembelajaran. Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut Ketua program studi dibantu oleh GKM dalam melaksanakan tugasnya berkonsultasi dan berkoordinasi dengan GPM FK Undana dan LPMPT Undana. Ketersediaan struktur penjaminan mutu tingkat universitas, fakultas dan program studi ini merupakan bentuk nyata komitmen peningkatan mutu program studi secara berkelanjutan.

(25)

19

11. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa.

Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa dipantau secara berkala dan dievaluasi setiap tahun. Hasil dari penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa dapat dilihat dari proporsi jumlah mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi tepat waktu (tahap akademik = 3,5 tahun dan tahap profesi = 2 tahun) selama 3 tahun terakhir semakin besar serta indek prestasi kumulatif (IPK) lulusan juga menunjukkan tren peningkatan yang signifikan.

12. Metodologi baku mutu (benchmarking).

Metodologi Baku Mutu (benchmarking) merupakan salah satu upaya peningkatan dan pengendalian mutu internal dengan mengadakan benchmarking secara eksternal ke beberapa Fakultas Kedokteran ternama di dalam dan luar negeri seperti FK UGM, FK UB, FK Unhas, FK UNAIR, FK Undip, Prince of Songklah Thailand, School of Medicine Tasmania University, University of Melbourne Australia, Colombo University Srilanka dan University of New England Australia. Pengembangan program pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana mengacu pada rencana strategis dan rencana operasional serta selalu disertai dengan inovasi terhadap metode dan substansi pembelajaran serta meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan. Pengembangan dalam jangka panjang diarahkan untuk membentuk karakter dan budaya bangsa dengan integritas tinggi dan menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pembentukan sumber daya manusia yang responsif terhadap kebutuhan stakeholders. Pelaksanaan pendidikan dirancang dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan diterapkan melalui strategi pembelajaran yang terintegrasi dengan

(26)

20

menggunakan metode pendekatan SPICES. Selain itu mengundang berbagai narasumber yang kompeten untuk memberikan pengayaan informasi dan perkembangan keilmuan lewat ceramah ilmiah/kuliah tamu/kuliah umum. Saat ini Metodologi Baku Mutu (benchmarking) pada tingkat program studi yang digunakan mengacu pada Norma dan Tolok Ukur Undana berdasarkan Peraturan Rektor Nomor 756/PP/2015 dan panduan akademik FK Undana tahun 2016/2017 (revisi ke-4), yaitu standar lulus minimum 2,00 (C) dan lulus maksimum 4,00 (A). Untuk penentuan kelulusan tiap mata kuliah menggunakan nilai huruf dan angka, sebagai berikut:

NO NILAI MENTAH

NILAI AKHIR KETERANGAN

HURUF ANGKA KELULUSAN

1 <=80,0 -100 A 4.00 Lulus 2 77,5 - < 80,0 A- 3.75 Lulus 3 75,0 - < 77,5 AB 3.5 Lulus 4 72,5 - < 75,0 B+ 3.25 Lulus 5 70,0 - < 72,5 B 3.00 Lulus 6 67,5 - < 70,0 B- 2.75 Lulus 7 65,0 - < 67,5 BC 2.50 Lulus

(27)

21

8 62,5 - < 65,0 C+ 2.25 Lulus 9 60,0 - < 62,5 C 2.00 Tidak Lulus 10 57,5 - < 60,0 C- 1.75 Tidak Lulus 11 55,0 - < 57,5 CD 1.5 Tidak Lulus 12 52,5 - < 55,0 D+ 1.25 Tidak Lulus 13 50,0 - < 52,5 D 1.00 Tidak Lulus 14 < 50,0 E 0.00 Tidak Lulus

13. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan.

Pengembangan Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana dilakukan dengan cara studi banding, meningkatkan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi, dan melakukan pelacakan terhadap lulusan (tracer study). Informasi dari aktivitas tersebut digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengembangan program studi, melalui revisi kurikulum sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan pasar kerja. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan tenaga kependidikan serta membentuk sikap dan perilaku kerja yang berdedikasi dan bermotivasi, maka Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana melakukan beberapa program pengembangan dan pelatihan, seperti pelatihan perawatan kadaver, pelatihan teknisi CSL, pelatihan IT dan administrasi akademik. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal dalam upaya perbaikan dan pengembangan program studi sangat penting untuk

(28)

22

meningkatkan kualitas lulusan dibekali dengan kompetensi dan sertifikasi yang diperolehnya selama kuliah. Untuk peningkatan kualitas tenaga dosen, fakultas memberikan dorongan dan fasilitas kepada dosen untuk melanjutkan studi maupun mengikuti berbagai kegiatan pengembangan kompetensi lainnya. Selain itu pengembangan kerjasama program studi dengan stakeholders dalam bidang pendidikan kedokteran dengan pemerintah/pemerintah daerah, perguruan tinggi mitra dalam dan luar negeri, RS pendidikan mitra dan wahana kedokteran lainnya, alumni, pengguna lulusan serta masyarakat, yang relevan dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan kedokteran di program studi terus dikembangkan, diantaranya adalah bantuan beasiswa, bantuan tenaga pendidik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kepaniteraan klinik, studi banding, dan bentuk kerjasama yang relevan dengan kebutuhan lainnya.

Penilaian Pranata Kelembagaan

Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana melakukan penilaian pranata kelembagaan dengan cara evaluasi proses pembelajaran setiap semester. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat pencapaian IPK mahasiswa, prosentase lulusan tepat waktu dan prosentase kelulusan UKMPPD.

14. Evaluasi internal yang berkelanjutan.

Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana telah melakukan evaluasi internal secara berkelanjutan yakni dengan menyusun evaluasi diri, Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri, menetapkan disiplin bagi mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar, dan evaluasi proses belajar mengajar oleh mahasiswa. Untuk menjamin tercapainya mutu yang baik, evaluasi dilakukan secara

(29)

23

berjenjang mulai dari evaluasi input, evaluasi proses studi, dan evaluasi lulusan. Selain itu Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter FK Undana juga menyusun Evaluasi program yang ditujukan untuk mengetahui sampai di mana program studi mampu melaksanakan fungsinya dan mencapai tujuannya termasuk mengevaluasi kontribusi program studi kepada pihak terkait (stakeholders).

1. Evaluasi Input adalah menyangkut kualitas calon mahasiswa yang akan kuliah di Program Studi Pendidikan Dokter Undana. Evaluasi dilakukan dengan cara seleksi masuk (SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri) dan tes kesehatan.

2. Evaluasi proses studi menyangkut pelaksanaan proses pembelajaran yang didukung dengan ketersediaan kurikulum, sarana dan prasarana proses pembelajaran, dan ketersediaan tenaga pengajar sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan. Evaluasi proses studi dilakukan mulai saat mahasiswa mengikuti proses pembelajaran sampai evaluasi hasil pembelajaran. Evaluasi juga dilakukan terhadap dosen untuk mengetahui proses belajar mengajar yang dilakukan. Evaluasi ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa dan kemudian direkapitulasi pada setiap akhir blok/semester.

3. Evaluasi output adalah mengevaluasi mutu lulusan yang dihasilkan, yang dilihat dari rata-rata pencapaian indeks prestasi kumulatif (IPK), rata-rata lama studi dan prosentase kelulusan UKMPPD.

(30)

24

15. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan pengembangan program.

Hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dimanfaatkan dalam perbaikan dan pengembangan program yang berkaitan dengan peningkatan mutu PSPD Undana secara berkelanjutan. Bentuk kegiatan yang dilakukan sebagai pemanfaatan hasil evaluasi tersebut adalah: merevisi kurikulum disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), mengefektifkan penerapan reward and

punishment system, membagikan hasil evaluasi proses belajar mengajar kepada dosen, menyediakan dana bagi

dosen untuk mengadakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, melakukan tracer study, menambah kelengkapan sarana dan prasarana proses belajar seperti laptop, LCD, PC, untuk akses internet, textbook, dan berlangganan jurnal.

16. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu.

Kerja sama dan kemitraan Instansi terkait dalam Pengendalian Mutu telah dijalin oleh program studi dengan institusi-institusi lainnya, di antaranya dengan alumni, RS Pendidikan mitra, Fakultas Kedokteran lain dan wahana kesehatan lainnya. Kerjasama selama ini yang sudah berjalan adalah dengan FK UGM, FK UB, FK Unhas, FK Unair, Prince of Songklah Thailand, School of Medicine Tasmania University, Flinders University.

(31)

25

KOMPONEN STRENGHT (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN) OPPORTUNITY (PELUANG) THREAT (ANCAMAN) Tata Pamong Kepemimpinan sistem Pengelolaan dan Penjamin Mutu 1. Tersedianya struktur organisasi yang cukup lengkap dan jelas

2. Tersedianya sistem tata pamong untuk memilih pemimpin yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil 3. Tersedianya sistem pengelolaan Prodi yang didasarkan pada prinsip obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan. 1. Belum optimalnya fungsi struktur organisasi karena keterbatasan sumberdaya tenaga pendidik tetap 2. Belum optimalnya pelaksanaan sistem tata pamong untuk memilih pemimpin karena keterbatasan tenaga pendidik tetap yang memenuhi syarat jabatan akademik 3. Belum optimalnya prodi

menindaklanjuti hasil audit mutu internal 4. Belum optimalnya

pelaksanaan tugas dan

1. Terbukanya kesempatan memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari hibah bersaing, dikti dan institusi pemerintah lainnya

2. Terbukanya kesempatan studi lanjut (S3) bagi staf pendidik di dalam maupun luar negeri 3. Terbukanya kesempatan kerjasama institusional berupa kemitraan dengan stakehoders 4. Terbukanya kesempatan 1. Ketatnya kompetisi antar program studi sejenis pada

perguruan tinggi lain 2. Rendahnya tingkat

kepercayaan pengguna lulusan terhadap mutu lulusan dari program studi berakreditasi di bawah B 3. Perubahan regulasi yang berdampak terhadap perubahan standarisasi mutu pengelolaan program studi

(32)

26

4. Tersedianya Unit Penjaminan Mutu di tingkat universitas, fakultas dan program studi 5. Tersedianya unit penunjang

akademik dan unit administrasi 6. Tersedianya tenaga pendidik yang berkualifikasi medical education 7. Tersedianya auditor yang terstandarisasi nasional 8. Peningkatan status Undana dari Satker ke BLU

fungsi unit penjaminan mutu dalam hal

mengevaluasi mutu internal akademik dan non akademik

5. Masih rendahnya kinerja unit penunjang akademik dan unit administrasi

6.Masih kurangnya tenaga pendidik yang

berkualifikasi medical

education

yang luas untuk mengikuti pelatihan penjaminan mutu

5. Terbukanya kesempatan yang luas untuk

mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

(33)

27

STANDAR 3

1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Sistem rekrutmen

Sistem rekrutmen mahasiswa pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 dilakukan melalui dua jalur yaitu SNMPTN dan SBMPTN sedangkan sejak tahun 2015 hinga saat ini sistem rekrutmen mahasiswa dilakukan melalui tiga jalur yaitu SNMPTN, SBMPTN dan MANDIRI. Tata cara mengikuti SNMPTN telah disosialisasikan ke sekolah-sekolah dan dapat dilihat di website undana melalui laman http://www.undana.ac.id.

2. Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk kemandirian dan kreativitas) Profil akademik

Sekalipun dengan pola rekruitmen yang berbeda, prestasi akademik mahasiswa tidak menunjukan perbedaan yang berarti. Profil akademik menunjukan kurva yang normal dengan kecenderungan meningkatnya rerata lulusan ber-IPK lebih dari 3.

Profil Sosio-ekonomi

Untuk menjamin keterjangkauan, maka PSPD FK Undana memiliki kebijakan untuk memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa yang kurang mampu untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan dengan cara menjalankan kebijakan SPP kategorial (tiga kategori SPP yang berbeda berdasarkan kemampuan finansial calon mahasiswa) dan pemberian beasiswa (Pemda Prov/Kab/Kota, BIDIKMISI, Afirmasi Dikti (ADIK), peningkatan prestasi akademik (PPA), Beasiswa BI, beasiswa PT. Djarum, Beasiswa unggulan Kemendikbud)

(34)

28

Profil Pribadi

Proses belajar mengajar dengan pendekatan mahasiswa belajar aktif melalui tugas modul dan diskusi tutorial serta pencarian sumber informasi belajar menggunakan teknologi informasi, mengantarkan mahasiswa pada tingkat kemandirian dan kreativitas yang lebih tinggi.

3. Keterlibatan mahasiwa dalam berbagai komisi yang relevan

Mahasiswa secara proaktif memberikan umpan balik terutama dalam hal survey yang diselenggarakan oleh Gugus Kendali Mutu Program Studi.

4. Kegiatan ekstra-kurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk kegiatan untuk pengembangan bakat minat dan kesejahteraan mahasiswa, dikelola oleh pembantu dekan tiga. Selain berpedoman pada kebijakan Dikti dan Universitas Undana, kegiatan diarahkan kepada hal-hal untuk mendukung dan lebih mengembangkan potensi akademik dengan pengikutsertaan pada lomba

Indonesian Medical Olympiad (IMO) dan kegiatan inovatif lain serta kegiatan kesenian dan keagamaan secara

kontekstual untuk meningkatkan nilai-nilai budaya dan agamis untuk diaplikasikan sejak mahasiswa sampai kelak memasuki dunia kerja dalam etika, kode etik dan profesionalitas yang luhur serta sesuai dengan visi program studi.

5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi)

Mahasiswa yang telah diterima mengikuti proses belajar mengajar dan kehidupan kampus sedemikian rupa yang ditujukan kepada pencapaian kompetensi dokter umum sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengampu pelayanan kesehatan primer dan memiliki dasar-dasar untuk mengembangkan keilmuan dikemudian hari dalam prinsip

(35)

29

belajar sepanjang hayat. Proses belajar mengajar untuk ini dilakukan melalui kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler, metodologi riset serta penguasaan teknologi informasi.

6. Pelayanan untuk mahasiswa:

a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik

Bantuan tutorial yang bersifat akademik dilakukan oleh masing-masing dosen penasehat akademik. Satu orang dosen PA mempunyai tanggung jawab maksimal 20 mahasiswa. Jumlah pertemuan untuk melakukan bimbingan konseling minimal 4 kali tatap muka dalam satu semester (tergantung masalah akademik yang dihadapi oleh mahasiswa).

b. Informasi dan bimbingan karir

Informasi dan bimbingan karir diperoleh mahasiswa pada saat mengikuti pelatihan LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa).

c. Konseling pribadi dan sosial

Selain bimbingan akademik, dosen penasehat akademik juga berfungsi memberikan konseling pribadi dan sosial. Dalam konteks permasalahan pribadi dan sosial yang lebih kompleks, dosen penasehat akademik meneruskannya kepada pembantu dekan bidang kemahasiswaan.

7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan

Kompetensi lulusan yang diharapkan sesuai dengan SN-Dikti dan SKDI (Standar Kompetensi Dokter Indonesia). Kurikulum disusun dalam struktur yang dengan jelas memperlihatkan alur pencapaian kompetensi lulusan. Kompetensi lulusan dinilai berdasarkan capaian pembelajaran yang terdiri dari: unsur sikap dan keterampilan umum (mengacu pada

(36)

30

lampiran Permenristek Dikti No.144 Tahun 2015), unsur pengetahuan dan keterampilan khusus (mengacu pada SKDI tahun 2012). Kompetensi ini disusun dalam dokumen kurikulum FK Undana dan dituangkan dalam buku panduan blok dan buku panduan dokter muda.

Capaian pembelajaran di bidang etika pada fase akademik diberikan secara khusus dalam bentuk mata kuliah bioetik dan etika kedokteran dan terintegrasi dalam sistem pembelajaran pada setiap blok dan kurikulum ketrampilan klinis. Pada fase profesi terintegrasi pada semua proses pembelajaran di semua stase dan secara khusus diberikan pada setiap kegiatan orientasi dokter muda dalam bentuk pelatihan Joint Commision International (JCI). Kompetensi pengembangan diri dan mawas diri dibelajarkan dalam rangkaian kegiatan bagi mahasiswa baru yaitu PKKBMB dan BSS. Kompetensi unggulan PSPD Undana diberikan pada fase akademik dan fase profesi. Pada fase akademik dalam bentuk mata kuliah zoonosis, kedokteran tropis dan kedokteran semiringkai kepulauan serta mata kuliah penciri universitas yaitu budaya lahan kering kepulauan dan pariwisata serta mata kuliah antikorupsi. Pada fase profesi, kompetensi unggulan diberikan pada stase IKKOM dan Obsgyn. Pada kegiatan ekstrakurikuler, pencapaian kompetensi dan etika lulusan diaktualisasikan dalam kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, dan berbagai seminar yang wajib diikuti oleh mahasiswa.

8. Hasil pembelajaran:

a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan

Berdasarkan hasil tracer study yang dilakukan oleh PSPD Undana diketahui bahwa kemampuan hard skill berupa keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme) dan wawasan yang dimiliki lulusan PSPD Undana mencapai skor nilai rata-rata baik. Kemampuan soft skill ditunjukkan dengan kemampuan lulusan dalam berkomunikasi, integritas (etika dan moral), kerjasama dalam team, kepemimpinan, kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi informasi,

(37)

31

kedisiplinan, kejujuran, motivasi kerja, etos kerja, inovasi dan kreativitas serta kemampuan menyelesaikan masalah rata-rata mencapai nilai baik (Gambar 3.1).

Sangat Baik

Sangat Kurang

0

20

40

60

80

100

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

Gambar 3.1. Hasil tracer study kualitas lulusan PSPD FK Undana

b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan

Kurikulum di FK Undana telah menyesuaikan visi PSPD Undana dimana fokus kepada NTT yang merupakan kawasan semiringkai kepulauan. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di kawasan semiringkai kepulauan telah diakomodir dalam kurikulum unggulan FK Undana yaitu pada blok kedokteran tropis dan zoonosis. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi yang dicapai oleh lulusan telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat NTT yang berada di kawasan

(38)

32

semiringkai kepulauan.

c. Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa

Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu mahasiswa PSPD Undana adalah dilakukan dengan mekanisme berupa penilaian keaktifan mahasiswa dalam proses tutorial maupun diskusi pleno, ujian praktikum, ujian CSL, ujian blok dan ujian akhir semester. Penilaian kehadiran mahasiswa dilakukan dengan cara merekapitulasi jumlah kehadiran mahasiswa. Bila kehadiran mahasiswa kurang dari 80% maka mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti ujian blok.

d. Kepuasan lulusan

Berdasarkan hasil tracer study yang dilakukan PSPD Undana, didapatkan hasil bahwa sebagian besar lulusan merasa puas terhadap kurikulum yang diterapkan oleh PSPD Undana. Indikator yang dianggap penting oleh mahasiswa dan sudah sesuai dengan harapan mahasiswa adalah kesiapan dosen dalam mengajar, kemampuan tenaga kependidikan dalam memberikan pelayanan, kebersihan dan kerapian ruangan kuliah, fasilitas parkir, fasilitas internet dan kebersihan toilet. Sedangkan indikator yang dianggap penting oleh mahasiswa namun kinerjanya dianggap belum memuaskan adalah kelengkapan fasilitas ruangan, kelengkapan fasilitas praktikum, kelengkapan fasilitas CSL, ketepatan jadwal dosen mengajar dan kelengkapan koleksi buku.

9. Kepuasaan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan

Lulusan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat pengguna lulusan dengan baik, hal ini terbukti dari hasil tracer study yang menyatakan lama tunggu kerja lulusan sangat singkat, yaitu empat (4) bulan. Dengan demikian keberlanjutan penyerapan lulusan dapat terjamin, dimana hasil tracer study menyatakan bahwa 100% lulusan sudah bekerja sudah

(39)

33

bekerja sebagai dokter.

10. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.

Perumusan kurikulum PSPD Undana telah melalui policy study. Format penilaian tutorial yang baru juga telah dimodifikasi berdasarkan hasil penelitian dosen berkualifikasi medical education. Selain itu, proses tutorial telah mengalami perubahan berdasarkan hasil penelitian oleh dosen yang berkualifikasi medical education sehingga dilakukan evaluasi terhadap proses tutorial itu dan ditindaklanjuti dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk perbaikan proses tutorial. PSPD FK Undana juga melakukan pengembangan dan revisi kurikulum yang menghasilkan modul pembelajaran dan buku panduan blok yang telah digunakan tahun akademik 2017/2018.

KOMPONEN STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN) OPPORTUNITY (PELUANG) THREATS (ANCAMAN) MAHASISWA DAN LULUSAN

1. Adanya sistem rekrutmen mahasiswa baru mencakup: kebijakan rekrutmen calon mahasiswa baru, kriteria seleksi mahasiswa baru, sistem pengambilan keputusan, dan prosedur penerimaan mahasiswa baru 2. Meningkatnya prestasi

akademik dan non akademik mahasiswa FK UNDANA 3. IPK lulusan semakin

meningkat

4. Prestasi UKMPPD FK UNDANA berada pada

1. Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam organisasi 2. Rendahnya partisipasi mahasiswa dalam kompetisi karya ilmiah 3. Belum adanya prestasi mahasiswa 1. Meningkatnya peminatan masyarakat untuk masuk ke PSPD Undana

2. Merupakan satu-satunya institusi pendidikan dokter yang ada di Propinsi NTT. 3. Adanya kerjasama dalam

bidang pelatihan dan penelitian dengan institusi lain dalam dan luar negeri 4. Pembangunan Rumah

Sakit Pendidikan Undana sedang dilakukan 5. Tingginya kebutuhan dokter di NTT 1. Persyaratan kualifikasi untuk bekerja di dunia kerja semakin meningkat 2. Laju perkembangan IPTEKS semakin pesat 3. Adanya tuntutan kompetensi lulusan berstandar internasional 4. Rendahnya

(40)

34

peringkat 10 besar nasional 5. Pelaksanaan bimbingan dan

pengembangan akademik dan non akademik telah dilakukan dengan baik

6. Beasiswa bagi mahasiswa tersedia dari Pemerintah daerah

provinsi/kota/kabupaten di seluruh NTT

7. Pelayanan kesehatan gratis bagi mahasiswa sudah tersedia. tingkat internasiona l 4. Status akreditasi PSPD Undana belum B 6. Pemprov menilai pengembangan PSPD FK Undana sebagai investasi 8. Kinerja lulusan FK

UNDANA diakui baik oleh pihak pengguna

9. Ikatan alumni mahasiswa FK UNDANA telah

berjalan dengan baik

partisipasi alumni dalam mendukung pendidikan akademik dan non akademik

(41)

35

STANDAR 4

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Kependidikan.

Sistem seleksi dan rekrutmen untuk penerimaan dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan PSPD FK Undana dilakukan di tingkat Universitas dengan mekanisme tiga jalur yaitu jalur Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), mutasi dari fakultas lain di lingkungan Undana atau dari Kemenkes ke Kemenristekdikti dan jalur tenaga Kontrak. Mekanismenya diawali dengan analisa kebutuhan dari program studi (Prodi). Hasil analisis kebutuhan ini diajukan ketingkat Fakultas yang kemudian akan diteruskan ketingkat Universitas.

Sistem kepegawaian dilaksanakan sesuai dengan (1) Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil, (2) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000, (3) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, dan (4) Surat Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negera Nomor 11 Tahun 2002 Tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002. Selanjutnya yang terakhir, disesuaikan dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional Nomor: 71269/A4/KP/2010 Tanggal 1 Oktober 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2010 dari pelamar umum di lingkungan Kemendikbud; Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 101908/A4/KP/2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan CPNS dari pelamar umum dan tenaga honorer Tahun 2013 di lingkungan Kemendikbud, dan Surat Keputusan Rektor Undana tentang kriteria dan persyaratan rekrutmen tenaga pendidik Undana dengan berpedoman pada Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional Nomor: 71269/A4/KP/2010.

Sesuai kategorisasi masing-masing, proses rekrutmen dilakukan untuk: 1) rekrutmen dosen PNS, 2) Proses rekrutmen dosen tetap non PNS (kontrak), 3) Proses rekrutmen tenaga kependidikan PNS, dan 4) Proses rekrutmen

(42)

36

tenaga kependidikan tetap non PNS (kontrak).

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini (tahun 2017-2019) telah dilakukan perekrutan tenaga pendidik dari jalur CPNS sebanyak 4 orang, dari jalur mutasi sebanyak 3 orang dan tidak ada pengangkatan dari jalur kontrak. Untuk tenaga kependidikan perekrutan dari jalur mutasi sebanyak 1 orang, sementara dari jalur CPNS dan kontrak tidak ada.

2. Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan.

Pengelolaan dan penempatan dosen dan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kesesuaian ijasah/kompetensi serta kesesuaian jabatan. Kriteria dosen yang mengajar pada Program Studi S1 Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana adalah dosen dengan jabatan akademik minimal Magister dan atau spesialis 1. Selain itu dosen yang terlibat telah mengikuti Program Pekerti dan Applied Approach (AA).

Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan dituangkan dalam Renstra Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Pengembangan dosen terdiri dari pengembangan kuantitas dan kualitas akademik dosen sebagai tenaga pendidik dalam bidang pendidikan kedokteran. Program pengembangan dan peningkatan jenjang pendidikan dosen dalam bentuk ijin / tugas belajar untuk jenjang S2, Sp-1 dan S3 secara bertahap pertahun. Selain itu dosen dan tenaga kependidikan diikutsertakan dalam beberapa kegiatan ilmiah seperti seminar, workshop, pelatihan didalam dan luar negeri. Pengembangan kapasitas dosen sebagai tenaga pendidik/pengajar dilakukan melalui pengikutsertaan kedalam program PEKERTI, Applied Approach, pelatihan dan lokakarya kependidikan.Peningkatkan kerjasama antar staf dan merileksasikan dari tugas, setiap 1 tahun sekali diadakan refreshing dan outbound ke luar kampus.

(43)

37

(44)

38

Gambar 4.2. Diagram Dosen Tetap yang Bidang Keahliannya sesuai dengan Bidang PS untuk Tahap Akademik Berdasarkan Profesi

(45)

39

(46)

40

Gambar 4.4. Diagram Tenaga Kependidikan yang ada di PS, Jurusan atau PT yang Melayani Mahasiswa PS

3. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung: Mutu, Kualifikasi, Pengalaman, Ketersediaan (Kecukupan, Kesesuaian,

dan Rasio Dosen - Mahasiswa).

Dosen di Prodi Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Undana dikualifikasikan sebagai dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang-bidang program studi dan dosen tetap yang bidang keahliannya diluar bidang program studi. Dosen tetap yang bidang keahliannya tidak sesuai dengan bidang program studi yang merupakan dosen tetap Universitas Nusa Cendana dibidang mata kuliah dasar umum dan mata kuliah penciri. Dosen tetap Prodi PSPD-FK Undana umumnya telah melaksanakan beban kerja sesuai BKD untuk mengajar di Prodi sendiri, beban penelitian dan pengabdian masyarakat serta telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan Nomor Induk Dosen Khusus

(47)

41

(NIDK) yang diangkat sebagai dosen tetap dengan keputusan rektor. Jumlah dosen tetap yang mengajar sesuai bidang keahlian di PSPD FK Undana belum mencukupi untuk setiap cabang ilmu sehingga PSPD FK Undana mengangkat dosen tidak tetap.

Dosen tidak tetap keahliannya sesuai dengan bidang program studi umumnya adalah dosen yang merupakan dokter PNS RS Pendidikan Prof. Dr. W.Z. Johannes, FK Unhas dan RS Wahidin Sudirohusodo serta RS jejaring (RS. SK Lerik, RS. Siloam Kupang, RS. Naibonat, RS. Kartini, RS. Leona, RS. Dedari dan RS. T.C. Hiller). Selain mendukung langsung proses belajar mengajar di tahap akademik, para dosen ini merupakan bagian dari seluruh SDM dokter spesialis yang menjadi pendukung utama proses belajar mengajar tahap pendidikan baik fase akademik maupun fase profesi dokter di RS Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang dan seluruh RS Satelit Pendidikan Dokter FK Undana.

(48)

42

(49)

43

Gambar 4.7 Diagram Dosen Tetap yang Bidang Keahliannya sesuai PS Berdasarkan Sertifikasi Dosen untuk Tahap Akademik

(50)

44

Gambar 4.8. Diagram Dosen Tetap yang Bidang Keahliannya sesuai PS Berdasarkan Sertifikasi Dosen untuk Tahap Profesi

4. Karya Akademik Dosen

Dalam 3 tahun terakhir (tahun 2017 sampai tahun 2019) terjadi peningkatan jumlah karya akademik dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian, yang hasilnya dipublikasikan baik dalam dan luar negeri dalam bentuk presentasi oral dan poster maupun publikasi jurnal sedangkan sebagian kecil dalam bentuk laporan penelitian dan pengabdian yang dapat diakses di perpustakaan (taman baca) FK Undana. Sumber dana penelitian dosen berasal dari pembiayaan sendiri, fakultas/universitas, Kemenristekdikti, dana dari institusi dalam negeri diluar Kemenristekdikti dan dana dari institusi luar negeri.

(51)

45

Publikasi karya ilmiah dosen tetap pada tahun 2017 terdiri dari 24 buah publikasi jurnal lokal, 1 jurnal nasional dan 2 poster/oral presentation internasional. Pada tahun 2018 publikasi pada jurnal lokal sebanyak 28 buah, 1 jurnal nasional dan 2 jurnal internasional. Pada tahun 2019 publikasi pada jurnal lokal sebanyak 64 buah, 2 buah jurnal internasional, 6 buah poster/oral presentasi pada skala nasional dan 3 buah poster/oral presentasi pada skala internasional.

5. Peraturan Kerja dan Kode Etik.

Peraturan kerja dilingkungan Prodi Studi Pendidikan Dokter FKUndana mengikuti ketentuan peraturan kerja institusi pemerintah baik Pemerintah Pusat, Kemenristekdikti dan Universitas Nusa Cendana. Monitoring dan Evaluasi atas kinerja Dosen terkait peraturan kerja dan kode etik di lingkungan Prodi PD-FK Undana dilaporkan oleh pejabat lebih tinggi dan ditandatangani masing-masing yang bersangkutan dalam pedoman berupa standar operasional prosedur (SOP), PPK, pengisian SKP dan BKD setiap tahun. Untuk sanksi bagi tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang melakukan pelanggaran disiplin berat dapat dilakukan pemberhentian secara hormat maupun tidak hormat.

6. Pengembangan Staf.

Pengembangan staf di PSPD FK Undana mengacu pada Renstra FK Undana, pengembangan formal dilakukan melalui berbagai jalur masing-masing pengembangan spesialisasi keilmuan (spesialis-1) dan pengembangan gelar akademik (S2 dan S3), pengembangan ilmu pendidikan kedokteran (S2 dan S3 medical education) dan pengembangan manajemen Rumah Sakit (S2 dan S3). Selain pengembangan formal pendidikan akademik dan profesional, pengembangan kapasitas manajemen pendidikan dokter dan penjaminan mutu pendidikan dokter ditingkatkan melalui Lokakarya, Simposium dan in house training.

(52)

46

dalam metode penelitian, pembuatan artikel penelitian dan trik menembus publikasi internasional yang difasilitasi Lembaga Penelitian (Lemlit) Undana.

7. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya.

Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatan dosen dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik dari Pemerintah Pusat, Kemenristekdikti maupun dari Universitas Nusa Cendana. Perencanaan pengadaan dan pemanfaatan dosen mengacu pada Renstra. Hal ini sangat diperlukan untuk memelihara kesinambungan penyelenggaraan pendidikan sejalan dengan bertambahnya daya tampung mahasiswa dan tuntutan kebutuhan akan tenaga dosen ke depannya.

KOMPONEN STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN) OPPORTUNITY (PELUANG) THREAT (ANCAMAN) Sumber Daya Manusia

1. Adanya pedoman tertulis tentang perekrutan, seleksi, penempatan, pengembangan retensi dan pemberhentian dosen dan tenaga

kependidikan.

2. Bertambahnya jumlah tenaga pendidik yang berkualifikasi Magister dan Spesialis-1

1. Belum cukupnya jumlah dosen tetap yang kualifikasinya sesuai dengan bidang program studi.

2. Belum semua dosen tetap bersertifikasi dosen (SERDOS).

1. Terbukanya kesempatan bagi lulusan PSPD FK Undana untuk menjadi tenaga kontrak. 2. Terbukanya formasi rekruitmen CPNS. 3. Adanya kesempatan yang diberikan 1. Adanya kemungkinan pindah atau keluarnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ke institusi lain di luar Undana.

Gambar

Gambar B.1.1 Struktur organisasi FK UNDANA
Gambar 3.1. Hasil tracer study kualitas lulusan PSPD FK Undana
Gambar 4.1 Diagram Dosen Tetap yang Bidang Keahliannya sesuai dengan Bidang PS
Gambar 4.2. Diagram Dosen Tetap yang Bidang Keahliannya sesuai dengan Bidang PS untuk Tahap Akademik  Berdasarkan Profesi
+7

Referensi

Dokumen terkait

CONTOH PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Satuan Pendidikan : SMAN 4 Sungai

Penelitian yang menguji pengaruh aktivitas lindung nilai terhadap agresivitas pajak dimulai oleh Graham dan Smith (1999) yang menemukan bahwa perusahaan yang

Perusahaan akan selalu menyadari pentingnya faktor pelanggan, oleh karena itu ada beberapa hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu produk, kualitas jasa, kegiatan

Dalam beberapa kasus, pemberlakuan batasan waktu sangat diperlukan oleh perusahaan karena berpengaruh pada kinerja auditor yang baik, oleh karena itu pemberlakuan batasan waktu

The collected data were concluded that only few of the respondents have good English reading habits as suggested by their eagerness to regularly spend time reading

Kesimpulan bahwa dalam pengembangan program Sistem Informasi Inventaris Barang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie ini dapat bermanfaat, Penulis menyarankan kepada staf

Paralel yang dilakukan dengan vektor grup yang berbeda dapat mengakibat arus yang besar mengalir ke salah satu trafo kecuali dilakukan hal khusus agar diperoleh fase yang sama

Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah..