• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN

2014 – 2018

DINAS PERTANIAN

KABUPATEN MAGETAN

2014

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang berisikan visi, misi, dan nilai-nilai instansi, lingkungan strategis, dan faktor-faktor penentu keberhasilan, serta tujuan, sasaran, dan cara mencapainya, serta diharapkan dapat memberikan pedoman, arah, dan tujuan yang jelas untuk masa lima tahun mendatang. Selain itu Renstra juga merupakan penjabaran gambaran permasalahan pertanian yang dihadapi serta indikasi program yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan secara terencana dan sistematis dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan tantangan yang ada.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Magetan periode 2014-2018 disusun sebagai kelanjutan dari Renstra periode 2009-2013 dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan pada perubahan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Pertanian. Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Magetan merupakan penjabaran dari Rencana Jangka Menengah (2014 -2018) dan Rencana Jangka Panjang (2005-2025) Kabupaten Magetan.

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018 secara umum memiliki tujuan memberikan arah, pedoman yang terencana dalam mengarahkan seluruh potensi sumber daya manusia dan potensi lain yang dimiliki dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, dan Strategi yang mampu menjawab kemajuan, perkembangan dan tantangan jaman. Sedangkan secara khusus dirumuskan untuk memberikan gambaran potensi riil yang dimiliki, melalui faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, menetapkan program dan sasaran kerja yang terarah dan terukur yang akan dijadikan pedoman pada masa lima tahun mendatang, memprediksi hambatan-hambatan yang terjadi dan sekaligus mencari jalan keluar (solusi) serta memberikan arah dalam upaya menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak.

Sektor pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Magetan berperan besar dalam rangka penyediaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional dalam memenuhi hak atas pangan (the

right to food). Selain itu juga mempunyai peranan penting dalam mewujudkan

pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan khususnya petani.

(3)

lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, serta terbatasnya kredit dan infrastruktur pertanian. Secara khusus sarana dan prasarana pertanian dan sumber daya dibidang pertanian belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Beberapa kendala dan masalah yang dihadapi sektor pertanian adalah : (I) Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan petani. (II) Lahan pertanian yang semakin menyempit.

(III) Akses ke sumberdaya produktif yang terbatas dan diiringi dengan rendahnya kualitas SDM.

(IV) Penguasaan teknologi masih rendah.

(V) Belum optimalnya pengolahan sumberdaya pertanian.

(VI) Lemahnya infra struktur ( fisik dan non fisik ) di sektor pertanian pada khususnya dan perdesaan pada umumnya.

Dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan petani ini aspek pengembangan agribisnis terutama komoditas non pangan sangat penting untuk dikembangkan. Dinamika lingkungan strategis pada abad 21 yang diperhitungkan akan sangat mempengaruhi pembangunan pertanian antara lain :

a. Globalisasi dan perdagangan bebas. b. Perubahan iklim akibat pemanasan global.

c. Tekanan kebutuhan pangan yang terus meningkat karena pertambahan penduduk.

d. Timbulnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap manfaat produk pangan organik.

Untuk menjawab tantangan diatas, disusun suatu Rencana Strategis (Renstra) sebagai pedoman bagi penetapan yang dibutuhkan sesuai dengan tahapan pembangunan. Renstra juga berfungsi sebagai acuan bagi Dinas Pertanian dalam merencanakan program dan kegiatan tahun 2014-2018. Renstra ini akan selalu disempurnakan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, kebutuhan pembangunan pertanian dan perkembangan kapasitas pengelolaan Dinas Pertanian.

1.2. LANDASAN HUKUM

Dasar pelaksanaan Rencana Stratejik Dinas Pertanian Tahun 2013 – 2018 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Th.1999 No.60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

(4)

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas KKN;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4027);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tanggal 13 Juli 2001 tentang Laporan Penyelenggara Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 16 Tahun 2000 tentang Pola dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2000 – 2005;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 8 Tahun 2001 tentang Program Pembangunan Daerah (PROPEDA) Kabupaten Magetan Tahun 2001 – 2005. 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Rencana Stratejik ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018 adalah merupakan kelanjutan dari Renstra Dinas Pertanian Tahun 2009-2013 serta merupakan penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018, khususnya mencakup tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian. Terkait dengan hal tersebut Renstra ini dimaksudkan untuk menggali, mengelola dan mengerahkan semua potensi pertanian di Kabupaten Magetan dengan memperhatikan lingkungan stratejik dan faktor-faktor kunci keberhasilan.

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra adalah untuk membuat pedomaan dan arah stratejik yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam penyelengaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat yang didasarkan atas prinsip-prinsip Good Governence sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Stratejik Kabupaten Magetan.

(5)

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB. I. PENDAHULUAN

BAB. II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB. III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB. IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEJIK DAN KEBIJAKAN BAB. V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB. VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(6)

BAB II

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor 14 tahun 2011 tentang Perubahan atas peraturan Bupati Magetan nomor 61 tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Tugas, Fungsi, dan Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan terdiri dari:

A. KEPALA DINAS

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melaksanakan koordinasi dalam merumuskan perencanaan kebijakan, pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pembangunan di bidang Pertanian.

B. SEKRETARIS

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan administrasi, koordinasi,

perencanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan, pembinaan administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan rumah tangga.

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

C. BIDANG SARANA PRASARANA DAN PERLINDUNGAN TANAMAN

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman.

Fungsi:

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman.

2) Pelaksanaan kebijakan bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman.

3) Penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman

4) Pembinaan Teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman; dan

5) Melakukan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Sarana Prasarana Dan Perlindungan Tanaman membawahi:

a. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air

b. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura c. Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian

(7)

D. SUB BIDANG PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

Fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

b. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Pengembangan Tanaman Pangan membawahi:

a. Seksi Pengembangan Tanaman Padi

b. Seksi Pengembangan Tanaman Jagung dan Serealia c. Seksi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

5. SUB BIDANG HORTIKULTURA DAN ANEKA TANAMAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang peningkatan dan pengembangan produksi hortikultura dan aneka tanaman. Fungsi

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;

c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman; d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan

pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;dan e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Hortikultura Dan Aneka Tanaman membawahi:

a. Seksi Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka b. Seksi Pengembangan Tanaman Buah-buahan

(8)

6. BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang permodalan, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

Fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;dan

e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Permodalan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil membawahi: a. Seksi Pengembangan Usaha Pertanian

b. Seksi Pengembangan Pasca Panen c. Seksi Pemasaran Hasil Pertanian

7. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS adalah pelaksana teknis yang mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang mempunyai wilayah kerja meliputi satu atau beberapa Kecamatan dalam Kabupaten.

(9)

Gambar 1

(10)

2.2. SUMBER DAYA SKPD

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Hingga akhir tahun 2013, Dinas Pertanian Magetan memiliki 66 Orang Tenaga Fungsional dan 58 Orang Tenaga Struktural. Data pegawai Dinas Pertanian Magetan dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Kondisi Kepegawaian Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

No. Uraian Jumlah

1. Kepala Dinas 1

2. Sekretariat 16

3. Bidang Sarana Prasarana dan

Perlindungan 8 4. Bidang Pengembangan Tanaman Pangan 7 5. Bidang Pengembangan

Hortikultura dan Aneka Tanaman

6

6. Bidang TanamanPengolahan

dan Pemasaran Hasil

7

7. Fungsional (Penyuluh) 65

8. Mantri Tani 14

Jumlah 124

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

2.2.2. Asset / Modal

Dalam upaya mendukung tugas pokok dan fungsi, Dinas Pertanian Kabupaten Magetan telah memiliki asset/modal diantaranya asset lahan/tanah, bangunan, alat mesin dan lain sebagainya. Sampai dengan tahun 2013 Total Asset yang dimiliki Dinas Pertanian sebesar 31.296.947.378. Asset yang dimiliki Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:

(11)

Tabel 2.2

Asset yang dimiliki Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

No. JENIS JUMLAH

1. Tanah 1.870.111.150

2. Golongan Peralatan dan Mesin 7.417.760.019

a. Alat-alat Besar 269.377.000

b. Alat-alat Angkutan 1.771.618.000

c. Alat Bengkel dan Alat Ukur 99.990.000

d. Alat Pertanian 3.130.474.700

c. Alat Kantor dan Rumah Tangga 1.751.426.419

d. Alat Studio dan Alat Komunikasi 161.565.500

e. Alat Laboraturium 233.308.400

3. Golongan Gedung dan Bangunan 9.216.285.459

a. Bangunnan Gedung 9.181.345.459

b. Monumen 34.940.000

4. Golongan Jalan, Irigasi dan Jaringan 12.792.790.750

a. Jalan dan Jembatan 166.340.900

b. Bangunan Air/Irigasi 12.119.323.850

c. Instalasi 507.126.000

TOTAL 31.296.947.378

2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD

Selama periode tahun 2009-2013 perkembangan produksi padi capaiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun, sedangkan perkembangan produksi jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar berfluktuasi.

Kenaikan produksi padi periode tahun 2009-2013 disebabkan adanya Program SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan BLBU (Bantuan Langsung Benih Unggul), pengembangan varietas baru, rehabilitasi jaringan irigasi, pengembangan agensia hayati. Kenaikan produksi jagung pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 disebabkan meningkatnya produktifitas karena iklim yang mendukung dan adanya Program BLBU (Bantuan Langsung Benih Unggul), sehingga

(12)

petani mendapatkan benih unggul yang lebih baik. Begitu juga pada kedelai terjadi kenaikan pada tahun 2010, 2011 dan 2013. Kenaikan produksi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar periode tahun 2009-2013 disebabkan kestabilan harga serta permintaan dan penawaran yang seimbang serta permintaan yang terus meningkat.

Penurunan produksi jagung pada tahun 2012 dan 2013 disebabkan karena curah hujan yang tinggi. Curah hujan tinggi mengakibatkan tingkat berproduksi tanaman palawija mengalami penurunan. Penurunan produksi pada kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar disebabkan ada alih ke komoditas lain (padi, jagung).

Solusi yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan untuk

mengurangi/menghilangkan dampak penurunan adalah sebagai berikut:

(1) Mengembangkan PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) tanaman Jagung.

(2) Mengganti dengan tanaman yang lebih produktif untuk komoditi ubi kayu,

dengan mengembangkan Jeruk Keprok Batu 55, dan Sayuran.

Produktivitas hasil pertanian pada periode tahun 2009-2013 di wilayah Kabupaten Magetan secara umum mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Produktivitas padi pada tahun 2009 sebesar 56,94 kuintal/ha dan pada tahun 2013 produktifitasnya mencapai 60,10 kuintal/ha, naik 3,16 kuintal dibanding tahun 2009. Kenaikan produktifitas dari tahun ke tahun disebabkan karena adanya program SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh para penyuluh pertanian kepada para petani. Dalam kegiatan tersebut dilakukan transfer informasi tenteng teknologi budidaya yang baik untuk meningkatkan produktifitas dan produksi padi.

Hal serupa terjadi pada komoditas jagung, produktivitas tahun 2013 mencapai 50,10 kuintal/ha, meningkat 6,03 kuintal diibanding tahun 2009 dengan produktivitas sebesar 44,07 kuintal/ha, Kenaikan produktifitas Jagung dari tahun 2009 sampai 2013 juga dipengaruhi kegiatan SLPTT Jagung yang diprogramkan dari pemerintah. Kegiatan SLPTT telah menunjukkan pengaruh yang lebih baik dalam intensifikasi pertanian.

Produktifitas kedelai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 produtifitasnya sebesar 13,27 kuintal/ha meningkat 7,11 kuintal di tahun 2013 dengan produktivitas sebesar 20,38 kuintal/ha, Kenaikan produktifitas kedelai dari tahun 2009 sampai 2013 juga dipengaruhi kegiatan SLPTT kedelai dan bantuan benih kedelai bersertifikat yang diprogramkan dari pemerintah. Kegiatan SLPTT telah menunjukkan pengaruh yang lebih baik dalam intensifikasi pertanian.

(13)

Produktifitas kacang tanah tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 mengalami penurunan setiap tahunnya. Penurunan produktifitas mencapai 5,84 kuintal/ha selama periode tersebut. Pada tahun 2009 produtifitasnya sebesar 24,86 kuintal/ha menjadi 19,02 kuintal/ha di tahun 2013. Curah hujan tinggi dengan anomali cuaca yang tidak menentu mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang-kacangan. Tetapi di tahun 2013 produktivitas meningkat signifikan sebesar 40,6 kuintal/ha. Kenaikan produktifitas dipengaruhi cuaca yang lebih baik.

Kondisi berbeda pada tanaman kacang hijau. Perkembangan produkstifitas dari tahun 2009 sampai dengan 2013 secara umum stabil dengan provitas kisaran 14 kuintal/ha. Selain karena bukan komoditi unggulan secara ekonomis kacang hijau kurang menguntungkan dibandingkan dengan komoditi lain terutama padi.

Ubi kayu mengalami kecenderungan kenaikan produktifitas dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Tahun 2009 produktifitas sekitar 169,27 kuintal/ha menjadi 449,93 kuintal/ha di tahun 2013. Perawatan tanaman terutama dalam penggunaan pupuk, pengolahan tanah sudah mulai dilakukan. Penggunaan bibit lokal unggul (sekong) yang dapat menyesuikan dengan kondisi lingkungan menjadi faktor penentu, dimana umbi tanaman semakin besar jika waktu tanam lebih lama.

Berbeda dengan ubi jalar pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 produktifitasnya sangat statis. Pada tahun 2009 produktifitasnya mencapai 475,44 kuintal/ha tetapi di tahun 2010 turun menjadi 304,82 kuintal/ha. Kemudian di tahun berikutnya sampai dengan tahun 2012 naik menjadi 453,6 kuintal/ha, tetapi mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 375,98 kuintal/ha. Statisnya produktifitas dipengaruhi cuaca yang tidak menentu (anomali cuaca) pada periode 2009 sampai dengan 2013. Permintaan pasar dengan ketidakpastian harga mempengaruhi petani untuk membudidayakan ubi jalar secara intensif. Harga jual tinggi petani akan memperlakukan tanaman secara intensif tetapi kondisi berbeda jika harga jual rendah mereka akan memperlakukan tanaman dengan sebaliknya.

(14)

Tabel 2.3

Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Pertanian Kabupaten Magetan

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***) Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Peningkatan Produksi Hasil Pertanian

a. Padi 70% 2% Mengurangi Kemiskinan 2.289.230 2.413.240 2.540.250 2.673.950 2.971.010 2.589.104 2.759.740 2.790.699 2.890.080 3.053.592 1,13 1,14 1,1 1,08 1,03 b. Jagung 100 % 2% Mengurangi Kemiskinan 895.250 933.580 1.019.730 1.050.320 1.071.330 819.900 829.727 833.313 768.675 767.368 0,92 0,89 0,82 0,73 0,72 c. Kedelai 100 % 2% Mengurangi Kemiskinan 18.100 19.260 32.790 33.450 33.950 30.913 34.585 28.407 54.810 33.016 1,71 1,8 0,87 1,64 0,97 d. Kacang Tanah 100 % 2% Mengurangi Kemiskinan 41.500 43.230 48.680 49.650 50.400 200.569 145.265 97.696 94.403 196.139 4,83 3,36 2,01 1,9 3,89 e. Kacang Hijau 100 % 2% Mengurangi Kemiskinan 14.850 16.710 20.980 21.400 21.720 1.723 859 1.148 924 308 0,12 0,05 0,05 0,04 0,01 f. Ubi Kayu 100 % 2% Mengurangi Kemiskinan 228.200 232.080 271.170 275.240 278.820 548.105 1.064.380 1.105.527 982.175 952.052 2,4 4,59 4,08 3,57 3,41 g. Ubi Jalar 100 % 2% Mengurangi Kemiskinan 29.000 31.340 56.520 57.370 56.120 522.513 637.387 562.938 610.552 556.826 18,02 20,34 9,96 10,64 9,92 2 Peningkatan Produtifitas Hasil Pertanian

a. Padi 55,40 56,5 57,6 58,8 59,9 62,21 65,44 65,70 65,94 65,37 1,12 1,16 1,14 1,12 1,09 b. Jagung 62,40 63 63,65 64,29 64,93 59,63 64,84 66,41 67,13 65,66 0,96 1,03 1,04 1,04 1,01 c. Kedelai 10,12 10,22 10,32 10,43 10,54 13,27 15,76 17,38 25,36 20,38 1,31 1,54 1,68 2,43 1,93 d. Kacang Tanah 11,80 11,9 12,04 12,16 12,28 24,86 21,65 20,43 19,02 40,60 2,11 1,82 1,7 1,56 3,31 e. Kacang Hijau 8,90 8,99 9,07 9,17 9,26 14,98 14,56 13,48 17,11 14,00 1,68 1,62 1,49 1,87 1,51 f. Ubi Kayu 185 186,85 188,72 190,61 192,51 169,27 329,12 405,55 371,05 449,93 0,91 1,76 2,15 1,95 2,34 g. Ubi Jalar 220 222,2 224,42 226,66 228,93 475,44 304,82 355,39 453,60 375,98 2,16 1,37 1,58 2 1,68

(15)

Tabel 2.4

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) PENDAPATAN DAERAH 130.000.000 257.500.000 300.000.000 352.368.000 266.468.900 301.582.100 356.882.350 1,03 1,01 1,01 Pendapatan Asli Daerah 130.000.000 257.500.000 300.000.000 352.368.000 266.468.900 301.582.100 356.882.350 1,03 1,01 1,01 BELANJA DAERAH 16.806.277.927 11.754.793.900 17.914.924.540 21.384.716.500 26.892.795.700 16.602.935.323 20.991.326.850 23.501.337.110 0,93 0,98 0,87

Belanja tidak langsung 5.642.427.927 6.062.311.900 6.670.219.540 7.175.936.500 7.716.914.700 6.633.548.542 6.930.807.635 6.885.875.023 0,99 0,97 0,89

- Belanja pegawai 5.642.427.927 6.062.311.900 6.670.219.540 7.175.936.500 7.716.914.700 6.633.548.542 6.930.807.635 6.885.875.023 0,99 0,97 0,89

Belanja langsung 11.163.850.000 5.692.482.000 11.244.705.000 14.208.780.000 19.175.881.000 9.969.186.781 14.060.519.215 16.615.462.087 0,89 0,99 0,87

- Belanja pegawai 323.310.000 171.327.500 446.040.000 402.650.000 546.650.000 446.040.000 402.650.000 546.650.000 1 1 1

- Belanja barang dan

jasa 2.587.290.000 250.3847.500 3.244.305.000 7.693.852.000 15.685.427.727 3.101.076.631 7.590.878.215 13.328.883.937 0,96 0,99 0,85 - Belanja modal 8.253.250.000 3.017.307.000 7.554.360.000 6.112.278.000 2.943.803.273 6.422.070.150 6.066.991.000 2.739.928.150 0,85 0,99 0,93

(16)

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD 2.4.1. Analisa Telaahan RTRW

Hasil telaahan struktur ruang wilayah Dinas pertanian kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel 2.5 Sebagai berikut:

: Tabel 2.5

Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Magetan

No. Rencana Sruktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan Dinas Pertanian Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kawasan Andalan a. Barat b. Kartoharjo c. Karangrejo d. Maospati e. Takeran f. Nguntoronadi g. Plaosan h. Panekan i. Sidorejo j. Takeran k. Poncol a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian c. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Adanya Kebutuhan Ketersediaan Sumberdaya Manusia, Sumberdaya alam dan Sumberdaya Buatan. a. Barat (Padi, Kedelai) b. Kartoharjo (Padi, Kedelai) c. Karangrejo (padi) d. Maospati (Padi) e. Takeran (Padi) f. Nguntoronadi (Padi) g. Plaosan (Jagung, Ubi Jalar) h. Panekan (Ubi Jalar, Ubi Kayu, Jagung) i. Sidorejo (Ubi Jalar) j. Takeran (Kedelai) k. Poncol (Jagung) Tabel 2.6

Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Magetan

No.

Rencana

Sruktur Pola Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Arahan Lokasi Pengembangan

(17)

Dinas Pertanian (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kawasan Andalan Pemanfaatan Kawasan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Adanya Kebutuhan Ketersediaan Sumberdaya Manusia, Sumberdaya alam dan Sumberdaya Buatan. a. Plaosan (Hortikultura) b. Sidorejo (Hortikultura) c. Poncol (Hortikultura) d. Panekan (Hortikultura) e. Bendo (Jeruk Pamelo) f. Takeran (Jeruk Pamelo) g. Sukomoro (Jeruk Pamelo) h. Kawedanan (Jeruk Pamelo) i. Maospati (Jeruk) j. Nguntoronadi (Jeruk) 2.4.2. Analisa KLHS

Berdasarkan analisa Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap pelayanan Dinas Pertanian Magetan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2.6

Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

No Aspek Kajian Ringkasan

KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan Keterbatasan Lahan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura Diperlukan ketersediaan sumberdaya manusia, teknologi dan inovasi yang

Tidak boleh ada alih fungsi lahan

(18)

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) berwawasan lingkungan 2. Perkiraan mengenai dampak dan

risiko lingkungan hidup

Terjadinya alih fungsi lahan dari lahan konservasi ke lahan budidaya Diperlukan Sosialisasi aplikasi teknis budidaya tanaman pangan yang memperhatikan kaidah konservasi lahan Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkbunan

3. Kinerja layanan/jasa ekosistem Berkurangnya lahan pertanian Diperlukan sosialisasi aplikasi teknis tentang budidaya tanaman pangan Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkbunan

4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam

Pemanfaatan lahan pertanian yang baik dan terkendali Diperlukan sosialisasi tentang pemanfaatan lahan pertanian yang baik Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkbunan

5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim

Adanya

perubahan iklim yang tidak bisa dipastikan Adanya sosialisasi dan pelatihan analisa lingkungan seperti sekolah lapang iklim Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkbunan

6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati Adanya Budidaya Tanaman Hortikultura Adanya sosialisasi dan pelatihan Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkbunan

(19)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Identifikasi permasalahan-permasalahan yang berpengaruh terhadap pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan diperlukan dalam rangka pembangunan pertanian 5 (lima) tahun kedepan. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan INTERNAL (KEWENANGAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Gambaran Pelayanan SKPD Peningkatan Produksi Tanaman Pangan: a. Padi = 4 % per thn b. Jagung =5 % per thn c. Kedelai = 16 % per thn d. Kacang Tanah = 14 % per thn e. Kacang Hijau = 27 % per thn f. Ubi Kayu = 17 % per thn g. Ubi Jalar = 15 % per thn a. Sasaran Produksi a. Ketersediaan dukungan angaran b. Ketersediaan Jumlah Petugas Lapangan a. Semakin tingginya alih fungsi lahan a. Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan petani. b. Keterbatasan Permodalan Petani c. Lahan pertanian yang semakin menyempit. d. Akses ke sumberdaya produktif yang terbatas dan diiringi dengan rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia e. Penguasaan Teknologi Masih Rendah

(20)

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan INTERNAL (KEWENANGAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN) (1) (2) (3) (4) (5) (6) f. Belum Optimalnya Sumber Daya Pertanian g. Lemahnya infrastruktur (fisik dan non fisik) di sektor pertanian pada khususnya dan pedesaan pada umumnya. h. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih menjelaskan tentang permasalahan, serta Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan dari Dinas Pertanian.

Telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Kabupaten Magetan dalam hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dapat dilihat pada tabel 3.2. sebagai berikut:

(21)

Tabel 3.2

Identifikasi Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi: Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Magetan yang Adil, Mandiri dan Bermartabat. No

Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong 1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat Masih kurangnya pelatihan sumberdaya manusia pertanian Keterbatasan kemampuan Sumberdaya Manusia Pertanian 1. Adanya pelatihan teknis bagi penyuluh pertanian.

2. Adanya pelatihan teknis bagi petani. 2. Mewujudkan

kepemerintahan yang baik, dan peningkatan SDM yang Professional, dilandasi semangat pelaksanaan otonomi daerah. 3. Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan SDM yang berwawasan lingkungan. Terbatasnya jumlah produksi Agensia Hayati Dalam pengendalian OPT sarana masih kurang memadai. Dikembangkanya agensia hayati 4. Mewujudkan Sarana dan Prasarana infrastruktur yang memadai guna menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Lemahnya infra struktur pada sektor pertanian khususnya dan dipedesaan 1. Tersedianya Sarana Teknologi pertanian. 2. Pendidikan dan Pelatihan bagi petugas dan petani. 5. Mewujudkan suasana

aman dan damai, melalui penegakan, kepastian dan perlindungan hukum.

Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi yang belum Optimal

Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia Adanya pelatihan-pelatihan terkait tugas pokok dan fungsi

(22)

3.3 Telaahan Renstra K/L dan renstra Kabupaten/Kota

Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Strategis, permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan beserta faktor penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

No. Sasaran Jangka Menengah

Renstra K/L Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertumbuhan Komoditas Pangan: a. Padi = 4 % per thn b. Jagung =5 % per thn c. Kedelai = 16 % per thn d. Kacang Tanah = 14 % per thn e. Kacang Hijau = 27 % per thn f. Ubi Kayu = 17 % per thn c. Ubi Jalar = 15 % per thn

a. Status dan luas kepemilikan lahan petani sangat terbatas b. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan a. Semakin tingginya alih fungsi lahan b. Keterbatasan permodalan petani a. Penerapan teknologi ramah lingkungan b. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian

(23)

Berdasarkan telaahan terhadap rencana tata Ruang Wilayah Kabupaten Magetan tahun 2013-2018 permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan beserta faktor penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. a. Kawasan Andalan  Barat (Padi, Kedelai)  Kartoharjo (Padi, Kedelai)  Karangrejo (padi)

 Maospati (Padi)  Takeran (Padi)  Nguntoronadi (Padi)

 Plaosan (Jagung, Ubi Jalar)  Panekan (Ubi Jalar, Ubi

Kayu, Jagung)  Sidorejo (Ubi Jalar)  Takeran (Kedelai)  Poncol (Jagung) b. Kawasan Budidaya  Plaosan (Hortikultura)  Sidorejo (Hortikultura)  Poncol (Hortikultura)  Panekan (Hortikultura)  Bendo (Jeruk Pamelo)  Takeran (Jeruk Pamelo)  Sukomoro (Jeruk Pamelo)  Kawedanan (Jeruk Pamelo)  Maospati (Jeruk)  Nguntoronadi (Jeruk) d. Alih Fungsi Lahan yang bukan menjadi kewenangan Dinas Pertanian a. Semakin tingginya alih fungsi lahan b. Keterbatasan permodalan petani a. Penerapan teknologi ramah lingkungan b. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian

(24)

3.5 Penentuan isu-isu Strategis

Dari penjelasan diatas, maka isu strategis di Dinas Pertanian Kabupaten Magetan adalah sebagai beikut:

1. Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan dan hortikultura. 2. Peningkatan Kemampuan Sumberdaya Pertanian.

3. Pencegahan dan Penanggulangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). 4. Peningkatan ketersediaan Sarana dan Prasarana Pertanian.

5. Peningkatan Kesejahteraan Petani. 6. Peningkatan Permodalan bagi Petani. 7. Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian.

BAB IV

(25)

Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Magetan dan Tugas pokok Dinas

Pertanian Kabupaten Magetan, Dinas Pertanian menetapkan visi “ Terwujudnya

Usaha Tani Berbasis Agribisnis”.

Makna dari pernyataan visi tersebut adalah bahwa Dinas Pertanian bertekad mewujudkan usaha tani merupakan suatu sistem yang menyeluruh serta mencakup seluruh komponen input produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran untuk meningkatkan pendapatan petani.

Untuk mencapai terwujudnya visi tersebut, maka Dinas Pertanian Kabupaten Magetan mempunyai Misi sesuai mandat yang diterima sebagai berikut yaitu :

Meningkatkan Produksi Pertanian Yang Berkelanjutan; Meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan Meningkatkan SDM Pertanian.

Selanjutnya Visi tersebut harus dijelaskan dalam pokok-pokok visi SKPD sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.1

Visi, Pokok-pokok Visi, dan Penjelasan Visi

Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi

Terwujudnya Usaha Tani Berbasis Agribisnis

Meningkatkan Produksi Pertanian Yang

Berkelanjutan

mewujudkan usaha tani merupakan suatu sistem yang menyeluruh serta mencakup seluruh

komponen input produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran untuk meningkatkan

pendapatan petani.

Meningkatkan nilai tambah hasil pertanian

Meningkatkan SDM Pertanian

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Sasaran merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci,

(26)

terukur dan dapat dicapai. Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pertanian Magetan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

Visi: Terwujudnya Usaha Tani Berbasis Agribisnis

Misi: Meningkatkan Produksi Pertanian Yang Berkelanjutan; Meningkatkan Nilai Tambah Hasil Pertanian; Meningkatkan SDM Pertanian.

No

. TUJUAN SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1.1 Meningkatnya produktivitas tanaman pangan utama Meningkatnya produksi tanaman pangan Produktifitas Padi, Jagung, Kedelai (ton/ha) --Padi --Jagung --Kedelai 6,15 5,16 1,76 6,20 5,22 1,82 6,25 5,28 1,88 6,30 5,34 1,92 6,35 5,40 2 1.2 Meningkatnya produktifitas lahan Meningkatnya indeks pertanaman - Indeks pertanaman padi (IP) 2,30 2,35 2,40 2,45 2,50 1.3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan tani Meningkatkan klas kelompok tanu

Kelas kelompok tani Utama Madya Lanjut Pemula 49 189 435 149 73 221 394 134 106 254 435 117 131 287 295 109 164 329 247 82

4.3. Strategi dan Kebijakan

Strategi dan kebijakan pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dapat dilihat pada lampiran.

(27)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Rencana Program

Penyusunan program pembangunan pertanian Kabupaten Magetan untuk

tahun 2013 – 2018 akan terus berlanjut dan diprioritaskan sesuai dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan serta sesuai dengan visi “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Magetan yang Adil, Mandiri, dan Bermartabat” dengan misi “Menggairahkan Perekonomian Daerah Melalui Berbagai Program Pengungkit dan Optimalisasi Pengembangan SDM dan Pengelolaan SDA yang Berwawasan Lingkungan. Dari visi dan misi itu dijabarkan dalam program-program yaitu : program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan), program peningkatan kesejahteraan petani, program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan serta program peningkatan pemasaran hasil pertanian. Program-program tersebut diterapkan oleh kabupaten Magetan dengan mengaplikasikan dalam berbagai kegiatan-kegiatan.

5.2 Rencana Kegiatan

Sasaran yang ingin dicapai oleh Kabupaten Magetan Tahun 2014 – 2018 adalah Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperhatikan kebijakan ekonomi regional, nasional dan gobal dengan kebijakan yang disusun yaitu :

1. Mendorong pertumbuhan ekonomi sektor unggulan yang berwawasan lingkungan 2. Mengembangkan usaha pertanian terpadu berbasis agribisnis

Penerapan kebijakan yang telah disusun dilakukan melalui pelaksanaan program dan kegiatan.

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa dan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

a. Pembangunan gedung kantor b. Pengadaan kendaraan dinas c. Pengadaan peralatan kantor

d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional e. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dinas

f. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor g. Pemeliharaan rutin berkala mebelair

(28)

3. Program peningkatan kesejahteraan petani, melalui kegiatan : a. Peningkatan kemampuan lembaga petani

b. Pengembangan agrobisnis tanaman hias dan biofarmaka c. Pengembangan agribisnis buah-buahan

d. Pengembangan agrowisata buah-buahan e. Agrobisnis sayur-sayuran

f. Pengembangan dan pengadaan bibit buah-buahan

4. Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan), melalui kegiatan :

a. Penyusunan data base potensi produksi pangan

b. Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan c. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian d. Peningkatan mutu dan keamanan pangan

e. Peningkatan produksi dan produktifitas padi

f. Peningkatan produksi dan produktivitas jagung

g. Peningkatan produksi dan produktivitas kacang tanah h. Peningkatan produksi dan produktivitas ubi jalar

i. Peningkatan produksi dan produktivitas kedele

5. Program peningkatan pemasaran hasil pertanian, melalui kegiatan : a. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah b. Penyediaan sarana prasarana agrowisata

6. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, melalui kegiatan :

a. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna

b. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna

c. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi budidaya pertanian d. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi pertanian

e. Pendampingan penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian

f. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air dan lahan (DAK)

g. Peningkatan prasarana pengelolaan lahan dan air (DAK tambahan) 7. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, melalui kegiatan

a. Penyediaan sarana produksi pertanian b. Pengembangan bibit unggul pertanian

(29)

e. Pengembangan kawasan pamelo

f. Pengembangan dan pemantapan kawasan buah unggulan daerah

8. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan serta program peningkatan pemasaran hasil pertanian, melalui kegiatan :

a. Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan 9. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat

b. Survey indeks kepuasan masyarakat

5.3 Indikator Kinerja

Tolok ukur kinerja pembangunan Kabupaten Magetan khusus bidang pertanian

selama periode waktu tahun 2014 – 2018 ditetapkan indikator kinerja pembangunan

pertanian yaitu : No

. TUJUAN SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1.1 Meningkatnya produktivitas tanaman pangan utama Meningkatnya produksi tanaman pangan Produktifitas Padi, Jagung, Kedelai (ton/ha) --Padi --Jagung --Kedelai 6,15 5,16 1,76 6,20 5,22 1,82 6,25 5,28 1,88 6,30 5,34 1,92 6,35 5,40 2 1.2 Meningkatnya Luas panen komoditas unggulan dan utama Meningkatkan luas tanam padi, jagung, kedelai, sayur dan buah-buahan - Indeks pertanaman padi (IP) 2,30 2,35 2,40 2,45 2,50 1.3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan tani Meningkatkan klas kelompok tanu

Kelas kelompok tani Utama Madya Lanjut Pemula 49 189 435 149 73 221 394 134 106 254 435 117 131 287 295 109 164 329 247 82 5.4. Kelompok Sasaran

Faktor pendukung keberhasilan pembangunan pertanian sektor tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Magetan adalah sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan dukungan anggaran pembangunan. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Magetan sangat mendukung terhadap pengembangan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Akan tetapi potensi tersebut akan memberikan dampak yang optimal apabila dikelola oleh sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi yang mendukung pula, sehingga sangat diperlukan program dan

kegiatan yang mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku pembangunan pertanian. Selain itu, pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dilakukan melalui pendekatan penentuan kelompok sasaran agar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan potensi setiap wilayah di

(30)

Kabupaten Magetan sehingga tujuan dan sasaran pembangunan pertanian sektor tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Magetan dapat tercapai. Penentuan kelompok sasaran berdasarkan pada Telaahan Struktur Ruang Wilayah dan Telaahan Pola Ruang Wilayah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan untuk kawasan/wilayah/lokasi, dan Komoditas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Magetan

No. Rencana Sruktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan Dinas Pertanian Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kawasan Andalan l. Barat m. Kartoharjo n. Karangrejo o. Maospati p. Takeran q. Nguntoronadi r. Plaosan s. Panekan t. Sidorejo u. Takeran v. Poncol e. Program Peningkatan Ketahanan Pangan f. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian g. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Adanya Kebutuhan Ketersediaan Sumberdaya Manusia, Sumberdaya alam dan Sumberdaya Buatan. l. Barat (Padi, Kedelai) m. Kartoharjo (Padi, Kedelai) n. Karangrejo (padi) o. Maospati (Padi) p. Takeran (Padi) q. Nguntoronadi (Padi) r. Plaosan (Jagung, Ubi Jalar) s. Panekan (Ubi Jalar, Ubi Kayu, Jagung)

t. Sidorejo (Ubi Jalar)

u. Takeran (Kedelai) v. Poncol (Jagung)

(31)

Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Magetan No. Rencana Sruktur Ruang Pola Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan Dinas Pertanian Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kawasan Andalan Pemanfaatan Kawasan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura e. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani f. Program Peningkatan Ketahanan Pangan g. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian h. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Adanya Kebutuhan Ketersediaan Sumberdaya Manusia, Sumberdaya alam dan Sumberdaya Buatan. k. Plaosan (Hortikultura) l. Sidorejo (Hortikultura) m. Poncol (Hortikultura) n. Panekan (Hortikultura) o. Bendo (Jeruk Pamelo) p. Takeran (Jeruk Pamelo) q. Sukomoro (Jeruk Pamelo) r. Kawedanan (Jeruk Pamelo) s. Maospati (Jeruk) t. Nguntoronadi (Jeruk)

5.5 Rencana Pendanaan Indikatif

Kegiatan pembangunan pertanian di Kabupaten Magetan ditujukan untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat. Pemerintah memfasilitasi sebesar-besarnya partisipasi masyarakat dengan mendayagunakan keterpaduan kegiatan yang dibiayai APBD II.

Implementasi pembangunan perlu adanya dukungan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan satuan kerja Dinas Pertanian Kabupaten Magetan guna tercapainya program pembangunan selama kurun waktu 2014 – 2018.

(32)

Rencana Pendanaan Indikatif Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018

Tahun Rencana APBD PERTUMBUHAN

2014 27.780.896.000 0 %

2015 25.463.896.000 0,92 %

2016 26.143.896.000 1,04 %

2017 25.622.896.000 0,99 %

(33)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Program pembangunan daerah yang tertera dalam RPJMD 2014-2018 yang dijabarkan dalam berbagai macam kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian diindikasikan oleh suatu Indikator Kinerja yang diuraikan secara bertahap setiap tahunnya, menunjukan perkembangan, capaian dan hasil akhir dari program pembangunan jangka menengah.

Indikator kinerja dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018 merupakan alat ukur keberhasilan kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan program-program pembangunan di Kabupaten Magetan pada kurun waktu 2014-2018.

Penetapan indikator kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut :

1. Produktifitas tanaman pangan (ton/ha) 2. Indeks pertanaman Padi

3. Kelas Kelompok Tani

Pencapaian indikator kinerja ditunjukkan dengan pencapaian output dan

outcome program Dinas Pertanian Kabupaten Magetan setiap tahun atau indikator

capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada periode Rencana Strategis dapat dicapai.

(34)

Rincian selengkapnya mengenai indikator kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Tabel:

No

. TUJUAN SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1.1 Meningkatnya produktivitas tanaman pangan utama Meningkatnya produksi tanaman pangan Produktifitas Padi, Jagung, Kedelai (ton/ha) --Padi --Jagung --Kedelai 6,15 5,16 1,76 6,20 5,22 1,82 6,25 5,28 1,88 6,30 5,34 1,92 6,35 5,40 2 1.2 Meningkatnya Luas panen komoditas unggulan dan utama Meningkatkan luas tanam padi, jagung, kedelai, sayur dan buah-buahan - Indeks pertanaman padi (IP) 2,30 2,35 2,40 2,45 2,50 1.3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan tani Meningkatkan klas kelompok tanu

Kelas kelompok tani Utama Madya Lanjut Pemula 49 189 435 149 73 221 394 134 106 254 435 117 131 287 295 109 164 329 247 82

(35)

BAB VII PENUTUP

Dokumen Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas Pertanian Kabupaten Maetan Tahun 2014 – 2018 ini akan menjadi acuan dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang beroreantasi produksi, produktifitas pertanian, terutama dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Magetan disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Magetan.

Dokumen ini diharapkan dapat mensinergikan pembangunan pertanian khususnya di Kabupaten Magetan untuk lima tahun kedepan (2014-2018). Tugas melaksanakan pembangunan pertanian tersebut bukanlah tugas yang ringan. Ini tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh stakeholder agribisnis khususnya di Kabupaten Magetan. Dengan mempertimbangkan optimalisasi potensi sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian.

Dinas Pertanian Kabupaten Magetan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh pihak yang telah menyampaikkan saran dan kontribusinya dalam penyusunan dokumen rencana strategis Dinas Pertanian Kabupaten Magetan 2014-2018. Semoga Allah SWT meridoi dan selalu memberikan rahmadNya kepada kita semua untuk melaksanakan pembangunan pertanian di Kabupaten Magetan sehingga tercapainya kesejahteraan petani dan kemajuan bangsa.

Magetan, September 2014

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN

Ir. EDDY SUSENO Pembina Utama Muda NIP. 19620926 198903 1 013

Referensi

Dokumen terkait

Negara seharusnya negara hukum dan setiap tindakan negara harus didasarkan pada hukum / dapat dipertanggung jawabkan pada hukum Tiga unsur pemerintahan yang

Cara pemberian terapi intravena / Pungsi Vena Kemampuan untuk memilih vena yang akan digunakan untuk memberikan cairan dan obat merupakan ketrampilan keperawatan yang

Perhitungan pada kondisi eksisting (saat ini) berdasarkan waktu puncak tertinggi diambil dari waktu puncak pagi, waktu puncak siang dan waktu puncak sore untuk mendapatkan

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Hasil dari wawancara yang dilakukan, responden dengan motivasi yang tinggi serta patuh terhadap diet (83,3%) menyatakan bahwa mereka percaya bahwa dengan menjalani diet

Koefisien Nash-Sutchcliffe (E) yang diperoleh pada model Dawdy O’Donnel bernilai 49% dengan korelasi antara hasil simulasi dengan observasi adalah 0,72.Mengacu

Uji statistik korelasi person dengan nilai bermakna p<0,05 digunakan dalam penelitian ini dan didapatkan hubungan tidak bermakna antara kadar IL-13 dengan hasil

yang sama di seluruh titik yang diukur titik yang diukur dengan menggunakan amperem dengan menggunakan amperemeter. Hal ini eter. Perbedaan ini disebabkan oleh resistor yang