• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR IMK ANALISIS BLOOPER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR IMK ANALISIS BLOOPER"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR IMK

ANALISIS BLOOPER PADA WEBSITE BADAN PUSAT STATISTIK Riza F Ramadhan (12.7353)

12.7353@stis.ac.id

Absen 31, 4KS1, Jurusan Komputasi Statistik Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

Abstrak

BPS adalah lembaga penyedia data yang dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Salah satu cara mengkonsumsi data adalah melalui website BPS. Website ini harus diperhatikan desainnya karena pengguna website bisa saja orang awam. Hal ini bertujuan agar pengguna tidak kebingungan dalam mendapatkan data pada website BPS tersebut. Istilah untuk kesalahan sistem sehingga pengguna menjadi bingung biasa disebut dengan Blooper. Untuk mengetahui suatu website BPS mengandung blooper atau tidak, Website dianalisis. Hasil analisis menunjukan bahwa website BPS masih mengandung Navigation Blooper, Textual Blooper, GUI control Blooper, Responsiveness Blooper, dan Web Usability- Common mistakes.

Kata Kunci : BPS, website, blooper

Pendahuluan

Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik.

Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, ada beberapa peranan yang harus dijalankan oleh BPS. Salah satu peranannya yaitu Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder. Data ini kemudian dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum salah satunya dengan cara mengakses website BPS di www.bps.go.id .

Dalam mengakses website tentunya pengguna diibaratkan sebagai orang yang awam. Kemudian Pengguna diibaratkan kurang pengetahuan mengenai cara mengakses data, cara dia melakukan hal-hal mulai dari masuk website sampai dengan mendapatkan data. Oleh karena itu,

(2)

website BPS harus dirancang sedemikian rupa agar bisa menghindari kebingungan bagi pengguna. Membuat pengguna kebingungan adalah salah satu kesalahan yang ada pada aplikasi (termasuk website). Istilah tersebut biasa disebut blooper.

Agar website BPS terhindar dari blooper maka diperlukan analisis pada website tersebut. Analisis ini ditujukan sebagai masukan bagi website BPS sekaligus menjadi tugas akhir mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer di Semester 7 tahun 2016. Pada laporan analisis ini, saya akan menganalisisnya merujuk pada materi yang didapatkan selama pembelajaran Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) semester 7 di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Kemudian mengacu pada Jeff Johnson, dalam bukunya “Web Bloopers: 60 Common Web Design Mistakes and How to Avoid Them”. Isiannya mengenai desain sebuah website secara garis besar dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu: isi dan fungsionalitasnya, tampilan antarmukanya, serta teknik penyajiannya.

Tujuan

1. Memberikan Masukan kepada BPS mengenai Website blooper 2. Memenuhi tugas akhir IMK di Semester 7 tahun 2016

Metode

Mengakses website BPS kemudian menguraikannya sesuai blooper yang ada serta memberikan solusi mengenai blooper tersebut. Analisis website merujuk pada materi yang didapatkan selama pembelajaran IMK semester 7 di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik dan pada bukunya Jeff Johnson, dalam bukunya “Web Bloopers: 60 Common Web Design Mistakes and How to Avoid Them”.

Pembahasan

Dibawah ini merupakan jenis jenis blooper yang ditemukan pada website BPS yang diakses pada tanggal 13 Februari 20016.

1. Navigation Blooper

Navigation Blooper adalah kekeliruan dalam bernavigasi atau pandu arah yang membingungkan pada website, seperti penentuan kedudukan (position) dan arah perjalanan untuk mencapai tujuan. Ada 3 blooper didalam Navigasi.

a. Not Showing Users where they are

Tidak Menunjukan Posisi pada pengguna website BPS. Ada 3 blooper yang ditemukan pada website BPS untuk klasifikasi ini diantaranya

(3)

- Navigation Blooper 1 - Window or Page not identified

Letak Pengguna yang tidak teridentifikasi, sedang dimana dia berada. terlihat pada gambar berikut.

(4)

Namun yang ditampilkan adalah Menu Beranda/Berkala/Tentang BPS. Tidak hanya itu website BPS juga tidak menyediakan highlight atau perubahan warna untuk link yang sudah dikunjungi contohnya terlihat seperti menu tentang kami yang tidak ter-highlight. Dengan demikian pengguna masih bisa terindikasi kebingungan mengenai posisinya di website BPS. Solusi Navigation Blooper 1 :

a. Website BPS harus teridentifikasi tiap halamannya dengan benar. Jika pengguna tidak memilih menu beranda, menu yang ditampilkan adalah menu yang sedang digunakan. b. Menu yang sedang digunakan ter-highlight begitu juga link yang sudah digunakan agar

pengguna mengetahui posisinya pada website.

- Navigation Blooper 2 – Same Title on different windows

Kesamaan judul pada halaman yang berbeda masih terdapat pada website BPS. Contohnya seperti

(5)

Pada gambar diatas bisa membuat bingung pengguna karena ada 2 halaman yang mempunyai judul sama. Posisi ‘Berita Resmi Statistik’ gambar pertama ada pada posisi Beranda/Berita Resmi Statistik, Sedangkan ‘Berita Resmi Statistik’ yang kedua ada pada posisi Beranda/Setiap Saat/Berita Resmi Statistik.

Solusi Navigation Blooper 2 :

Setiap halaman harus memiliki judul yang berbeda meskipun maksudnya sama menyediakan berita resmi statistik. Jika kontennya berbeda maka nama harus dibedakan.

Pada kasus diatas sepertinya konten dari berita resmi statistik adalah konten yang sama, seharusnya dibuat satu halaman saja. Tidak harus memasukan menu ‘Berita Resmi Statistik’ ke dalam menu ‘Setiap Saat’ karena hal itu membuat overlap.

- Navigation Blooper 3 - Windows tittle doesn’t match command or link

Judul Halaman yang ada tidak sama dengan nama link yang diberikan. Ini masih juga terdapat pada website BPS. Hal ini harus diperhatikan agar pengguna tahu dari link mana halaman yang sedang digunakan berasal. Contoh blooper 3 pada website BPS.

Link yang saya klik berjudul ‘Indikator Penting’ namun yang keluar adalah ‘Peta’ meskipun isian dari ‘Peta’ ini benar kontennya mengenai apa yang pengguna harapkan yaitu tentang Indikator Penting Nasional. Hal ini mengindikasikan adanya blooper 3.

(6)

Solusi Navigation Blooper 3:

Judul pada halaman harus sama dengan judul link yang di klik sebelunnya, ganti ‘Peta’ dengan ‘Indikator Penting’.Jika merupakan sebuah posisi maka tambahkan ‘Beranda/Peta’ menjadi ‘Beranda/Peta/IndikatorPenting’.

b. Leading user astray and not showing the way

Pengguna tidak diarahkan kepada tujuan dan tidak menunjukan jalan kepada pengguna tersebut didalam website. Ada 2 Blooper yang ditemukan pada website BPS pada klasifikasi ini.

- Navigation Blooper 4 – Distraction off-path buttons and links Link dan tombol yang mengalihkan perhatian pengguna dari tujuan sesungguhnya. Terlihat pada gambar berikut.

Bisa jadi tujuan sesungguhnya pengguna adalah mencari data Penduduk menurut Jenis Kelamin. Akan tetapi, pengguna tersebut terganggu dengan link Sensus Ekonomi yang

(7)

bergerak-gerak dari kanan ke kiri pada bagian bawah. Akibatnya, pengguna mengklik link tersebut dan meninggalkan tujuan utamanya untuk mencari data.

Solusi Navigation Blooper 4:

Tidak menampilkan link iklan bergeser karena mengalihkan fokus dari pengguna website.

- Navigation Blooper 5 – Self link

Link yang menuju pada halaman itu sendiri. Link ini juga masih ada pada Website BPS.

Link Beranda yang berwana biru di dalam menu beranda merupakan self link. Ketika link tersebut di klik maka halaman yang keluar adalah halaman itu sendiri. Self links tidak menjadi blooper jika halaman yang diakses dinamis seperti halaman timeline pada sosial media.

(8)

Solusi Navigation Blooper 5:

Link Beranda di non aktifkan ketika pengguna sedang ada pada Menu Beranda, Cukuplah tulisan tersebut menyatakan posisi pengguna sedang berada.

- Navigation Blooper 6 – Too many Levels of dialog boxes

Terlalu banyak level untuk pengguna sampai kepada tujuannya merupakan blooper.

Pengguna dapat kehilangan jalan ke tujuan ketika hirarki untuk mendapatkan data terlalu rumit.

Solusi Navigation Blooper 6:

Hindari jalur lebih dari 2 level. Mulai dari pengguna masuk website bps sampai menemukan data.

c. Poor search navigation

Navigasi yang buruk untuk pencarian. Pada klasifikasi ini ada 3 Blooper diantaranya; - Navigation Blooper 7 – Competing search boxes

Ada lebih dari satu tempat untuk pencarian menjadi hal yang membingungkan pengguna. Pada website bps masih terdapat competing search boxes.

(9)

Pengguna akan bingung dimana dia harus mencari. Entah harus pada kolom pencarian yang berada di kanan atas entah pada kolom pencarian yang ada di tengah pada website.

Solusi Navigation Blooper 7:

Search box pada menu ‘Publikasi’ harus di desain berbeda dengan search box pada menu utama. Tambahkan ‘tampilkan publikasi’ yang menandakan bahwa pencarian ini khusus untuk menampilkan publikasi saja.

- Navigation Blooper 8 – Poor search result browsing

Hasil pencarian yang terlalu sederhana pada website BPS bisa dikatakan tidak ditemukan karena sudah sesuai aturan yaitu dia menampilkan navigasi hits lengkap dengan tombol back dan next

(10)

- Navigation Blooper 9 – Noisy search results

Pencarian yang terlalu banyak menghasilkan perulangan juga tidak bagus karena item pertama dan item berikutnya pada hasil pencarian merupakan item yang sama. Ternyata website BPS masih menampilkan hasil pencarian yang seperti ini.

Hasil pencarian yang berulang akan membuat bingung pengguna karena pengguna dimungkinkan akan membuka satu persatu item tersebut.

Solusi Navigation Blooper 9:

(11)

2. Textual Blooper

Textual Blooper adalah kekeliruan dalam teks pada website yang membingungkan pengguna dalam memaknai maksud dari website tersebut. Ada 3 blooper didalam Textual.

a. Uncommunicative Text

Text yang tidak komunikatif bisa jadi membingungkan pengguna dalam memaknai arti yang sebenarnya. Ada 4 Blooper diantaranya.

- Textual Blooper 1 – Inconsistent Terminology

Istilah yang tidak konsisten masih pula ditemukan pada website BPS. Berikut contoh penggunaan yang tidak konsisten.

Istilah ‘seranai’ menurut KBBI dapat diartikan sebagai ‘daftar’. Namun penggunaan kata daftar sendiri masih dipakai oleh BPS. Hal ini berarti penggunaan istilah yang berbeda untuk satu konsep yang sama.

Solusi Textual Blooper 1:

Gunakan istilah umum bagi pengguna, jika pengguna lebih terbiasa dengan daftar selama kata tersebut Baku maka gunakan istilah daftar saja.

(12)

- Textual Blooper 2 – Unclear Terminology

Penggunaan istilah yang ambigu, bermakna kias dalam website BPS sebagai berikut.

Browser sebetulnya bermakna kias, makna yang pertama adalah arti pada kamus yaitu pemakan rumput :

Makna yang kedua adalah program untuk membuka halaman web atau dalam istilah Bahasa Indonesia adalah ‘Peramban Web’.

Solusi Textual Blooper 2:

Gunakan kata ‘web browser’ atau ‘peramban web’ agar tidak bermakna kias. - Textual Blooper 3 – Bad Writing

Penulisan yang buruk akan membingungkan pengguna website salah satunya dalam mengartikan tulisan pada website tersebut. Berikut Bad Writing yang ada pada website BPS.

(13)

Bisa dilihat pada gambar, untuk poin no 2 dalam persegi panjang bergaris merah. Kata ‘keeping’ bisa diartikan sebagai ‘menyimpan’ jika kata tersebut adalah kata dalam Bahasa Inggris. Namun kata tersebut juga bisa jadi kata yang salah dalam penulisan dalam Bahasa Indonesia jika yang dimaksud adalah ‘Keping’ yang diartikan sebagai kata satuan.

Solusi Textual Blooper 3:

Perbaiki kata tersebut agar tidak membingungkan pengguna.

a. Jika kata tersebut kata dalam bahasa asing maka dicetak miring : keeping b. Jika kata tersebut kata dalam bahasa Indonesia maka diubah : keping

- Textual Blooper 4 – Too much text

Terlalu banyak text membuat pengguna kurang nyaman dalam menggunakan website BPS.

Terlalu banyak text pada menu Tentang Kami/Rencana Strategis BPS dengan menggunakan setengah dari ruang yang ada pada website BPS membuat pengguna harus banyak melakukan scrolling. Hal ini menjadi tidak efisien.

Solusi Textual Blooper 4:

a. Maksimalkan ruang yang ada

(14)

b. Developed Centric Text

Teks yang hanya dipahami oleh programmer dan tidak mengasumsikan bahwa pengguna adalah orang yang yang awam bisa mengakibatkan pengguna salah dalam memaknai teks tersebut.

- Textual Blooper 5 – Speaking Geek

Istilah kata yang digunakan adalah istilah yang dimengerti oleh sesama Programmer.

Selain Unclear Terminology , Pengguanaan kata ‘browser’ juga masuk ke dalam Speaking geek blooper. Kata yang digunakan adalah kata yang tidak diketahui maknanya oleh orang awam. Jika orang awam mencari arti kata di kamus maka mereka akan mendapatkan arti penjelajah. Pengguna menjadi bingung dengan apa maksud dari penjelajah.

Solusi Textual Blooper 5:

Gunakan kata ‘web browser’ atau ‘peramban web’ agar maknanya jelas. c. Misleading Text

Teks yang menyesatkan pengguna. Pengguna salah dalam mengira maksud dari website tersebut.

- Textual Blooper 5 – Nonuse of “…” (re:ellipsis) on command labels Elipsis digunakan untuk label yang apabila diklik menampilkan sesuatu yang butuh isian. Web BPS tidak memakai elipsis.

(15)

Perintah Pilih Subyek harusnya diikuti dengan elipsis “…” karena membutuhkan isian.

Solusi Textual Blooper 5:

Ganti label menjadi ‘Pilih Subjek …’

3. GUI Control Blooper

GUI Control Blooper merupakan kontrol pada Interface yang membingungkan. Berikut ini adalah contoh blooper pada Kontrol GUI.

- GUI Control Blooper 1 – Using Command buttons as Toggles Penggunaan Toogle bisa membuat bingung pengguna website BPS.

Pengguna mungkin akan bingung dengan toogle diatas. Apakah mode ‘tampilkan’ itu berupa status yang terjadi saat ini atau memang ada hal yang disembunyikan sehingga untuk menampilkannya dengan command ‘tampilkan’. Begitupula dengan toogle ‘Sembunyikan’.

Solusi GUI Control Button Blooper 1:

Diubah menjadi Spesial toggle buttons, sehingga statusnya jelas. Contoh

(16)

4. Responsiveness Bloopers

Sebuah aplikasi dapat dikatakan responsif jika memberikan feedback yang menjelaskan apa yang sedang dijalankan tanpa mengganggu kinerja.

- Responsiveness Blooper 1 - Poor Responsiveness

Kurang respons dari website BPS salah satunya pada link yang terindikasi bisa diklik namun ternyata tak bisa. Kemudian pada proses load data pada peta yang tidak menampilkan bahwa dia sedang dalam progres. Ditambah lagi pada menu data dinamis tidak responsif sampai benar-benar sinyal bagus.

a. Unclickabel

Unclickable – Menu ‘Tentang Kami’ dan ‘Data Statistik’ tersebut tidak bisa diklik, hanya tanda plus yang bisa diklik.

(17)

Terkadang tidak menampilkan indikator bahwa peta sedang diload pada website.

c. Struktur ditentukan koneksi

Ketika koneksi sudah benar-benar bagus maka variabel akan terlihat lebih jelas Solusi Responsiveness Blooper 1:

a. Mengaktifkan link agar bisa diklik b. Menampilkan indikator ‘loading’

(18)

5. Web Usability

Web Usability dapat dilihat dari 5 aspek yaitu kemudahan mempelajari sistem, efisiensi sistem, kemudahan mengingat sistem, eror sistem, dan kepuasan pengguna terhadap sistem.

a. Common Mistakes in Websites

Beberapa kesalahan yang ditemukan pada website BPS. - Pop Up Windows

Pop up akan mengganggu pengguna. Website BPS menampilkan pop up yang muncul bisa diawal masuk ataupun ketika sistem dijalankan.

- Long Scrolling

Scroll yang terlalu panjang membuat pengguna malas dan cenderung ingin meninggalkannya.

(19)

- Glitch

Web BPS mengalami Glitch ketika perubahan restore down dan maximize.

Menu masih tetap berada disamping kanan website utama. Padahal didalam website tersebut menu sudah ada pada sisi kiri.

6. Printed Manual, Online, Help, and Tutorial

Hal ini merupakan semacam petunjuk penggunaan. Pada Website BPS ini memiliki manual sebagai berikut.

(20)

- Online Users Manual

Manual yang disediakan menjadi file pdf yang bisa didownload.

Kesimpulan

Dari Hasil Analisis mengenai blooper pada website BPS. Terindikasi adanya blooper yang telah ditemukan diantaranya adalah:

1. Navigation Blooper sebanyak 8 Blooper 2. Textual Blooper sebanyak 5 Blooper 3. GUI Blooper sebanyak 1 Blooper

4. Responsiveness Blooper sebanyak 1 Blooper 5. Web Usability – Common mistakes Sebanyak 3

(21)

Daftar Pustaka

[1] BPS. 13 Februari 2016. http://www.bps.go.id/.

[2] BPS. 2016. Pedoman Ringkas Website BPS. Jakarta: Direktorat Diseminasi Statistik dan Subdirektorat Layanan dan Promosi.

[3] Johnson, Jeff. Web bloopers: 60 common web design mistakes, and how to avoid them. Morgan Kaufmann, 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan uji coba terhadap metode yang diusulkan adalah se- bagai berikut: (1) Perbaikan pembuluh darah tipis atau Thin Vessel Enhancement

Diharapkan dengan penerapan beberapa strategi pengembangan tersebut diatas bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dalam pengelolaan wisata religi gunung santri yang

Prinsip imunoterapi yaitu dengan melakukan peningkatan paparan secara bertahap seorang penderita dengan alergen yang spesifik, maka diharapkan akan terjadi suatu

Melalui proses sosialisasi politik anggota masyarakat para anggota masyarakat dapat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam

Lama penyimpanan juga tidak berpengaruh terhadap jumlah sel dalam kapsul, hal itu diduga karena kapsul mampu melindungi sel dari pengaruh faktor luar yang dapat

terhadap keterangan guru, jika ketika ditanyakan kepada peserta didik banyak yang paham maka guru akan melanjutkan kepada materi selanjutnya ini biasa disebut dengan

Kinerja pada persimpangan jalan Maumbi telah mencapai kondisi yang buruk sebagai akibat pertumbuhan arus lalu lintas ruas Manado-Bitung dan ruas Ring Road

• Pengurangan cingulum ke insisal dengan wheel stone / bentuk buah peer Pada daerah insisal bentuk konveks konvergen sesuai miniatur bentuk asli.. Preparasi