• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Total perekonomian Bali pada triwulanan I-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 50,64 trilyun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp.34,83 trilyun.

Ekonomi Bali Triwulan I-2017 bila dibandingkan triwulan I-2016 (y-on-y) tumbuh 5,75 persen. Pertumbuhan ini mengalami perlambatan jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,38 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 8,53 persen sementara bila dilihat dari sisi pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi triwulan I-2017 (y-on-y) adalah komponen perubahan inventori yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,50 persen dan konsumsi LNPRT sebesar 5,85 persen.

 Ekonomi Bali triwulan I-2017 mengalami kontraksi sebesar 1,34 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi diakibatkan karena berkontraksinya beberapa lapangan usaha, dimana kontraksi tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 16,03 persen, lapangan usaha pertanian kontraksi sebesar 5,71 persen dan lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 2,69 persen, namun disisi lain pertumbuhan ekonomi triwulan I-2017 ini didorong oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 2,86 persen, perdagangan besar dan eceran sebesar 1,63 persen dan lapangan usaha industri pengolahan tumbuh sebesar 1,41 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan didorong oleh perubahan inventori yang mampu tumbuh sebesar 1,38 persen.

 Ekonomi triwulan I-2017 masih didominasi oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 23,46 persen diikuti oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,34 persen. Beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi cukup tinggi diantaranya transportasi dan pergudangan (9,22 persen), konstruksi (8,81 persen), perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor (8,65 persen) dan industri pengolahan sebesar 6,49 persen. Sementara kontribusi terbesar dari sisi komponen pengeluaran pada triwulan I-2017 yaitu ekspor (69,39 persen) diikuti konsumsi rumah tangga (48,27 persen) dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 32,96 persen.

No. 31/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

B

ALI

T

RIWULAN

I

2017

EKONOMI BALI TRIWULAN I

-2017

TUMBUH SEBESAR

5,75%

(

Y

-

ON

-

Y

)

NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR

1,34%

(

Q

-

TO

-

Q

)

(2)

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 (y-on-y)

Perekonomian Bali triwulan I-2017

(y-on-y) tumbuh sebesar 5,75 persen.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh sebesar 8,53 persen, diikuti lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh 7,78 persen dan lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,58 persen.

Secara umum struktur perekonomian Bali menurut lapangan usaha triwulan I-2017 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (23,46 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (14,34 persen) dan Transportasi dan Pergudangan (9,22 persen). Penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh sebesar 7,78 persen; pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh sebesar 4,34 persen dan transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 5,21 persen.

Jika dibandingkan dengan Triwulan yang sama tahun sebelumnya yakni triwulan I-2016, perekonomian Bali pada triwulan ini tumbuh lebih lambat dimana pada triwulan I-2016 ekonomi Bali tumbuh sebesar 6,38 persen. Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan karena perlambatan pertumbuhan pada beberapa lapangan usaha seperti lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang hanya tumbuh sebesar 0,52 persen setelah sebelumnya tumbuh sebesar 10,58 persen.

Di sisi lain lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan salah satu lapangan usaha yang mengalami percepatan pertumbuhan jika dibandingkan triwulan I 2016. Di tahun sebelumnya, lapangan usaha ini tumbuh 2,03 persen, sedangkan di tahun ini mampu tumbuh 4,34 persen. Selanjutnya lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum pun mengalami percepatan pertumbuhan yakni dari 6,15 persen di tahun lalu menjadi 7,78 persen di tahun ini.

Grafik 1.

Pertumbuhan dan Distribusi

Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I - 2017

8,53 7,78 7,58 7,37 1,59 23,46 2,19 8,65 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

Jasa lainnya Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Pertumbuhan Distribusi

(3)

Bila dilihat dari penciptaan - sumber pertumbuhan - ekonomi Bali triwulan I-2017

(y-on-y), lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (Akomodasi)

memiliki sumber pertumbuhan tertinggi

sebesar 1,54 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan motor (Perdagangan) sebesar 0,67 persen, lapangan usaha pertanian menyumbang sebesar 0,60 persen dan lapangan usaha konstruksi sebesar 0,60 persen. Sementara untuk lapangan usaha lainnya diluar lapangan usaha tersebut memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I-2017 sebesar 2,39 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 Terhadap Triwulan IV-2016 (q-to-q)

Ekonomi Bali triwulan I-2017

mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) 1,34 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini diakibatkan karena berkontraksinya beberapa lapangan usaha selama triwulan I-2017. Beberapa lapangan usaha yang berkontraksi cukup

dalam diantaranya lapangan usaha

administrasi pemerintahan, dan jaminan sosial sebesar 16,03 persen. Kontraksi di lapangan usaha pemerintahan disebabkan karena terjadi penurunan yang cukup tajam untuk belanja pegawai dalam APBN yang mencapai sebesar 16,19 persen (q-to-q). Selain itu lapangan usaha pertanian,

kehutanan dan perikanan juga berkontraksi sebesar 5,71 persen dan lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi berkontraksi 2,69 persen,

Selain beberapa lapangan usaha yang mengalami kontraksi, ada beberapa lapangan usaha yang mampu tumbuh pada triwulan I 2017 ini. Lapangan usaha tersebut antara lain lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh 2,86 persen; lapangan usaha perdagangan besar dan eceran tumbuh 1,63 persen dan lapangan usaha industri pengolahan yang tumbuh 1,41 persen.

Grafik 2.

Sumber Pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha (y-o-y) Triwulan I-2016 dan Triwulan I- 2017, (persen)

1,22 1,54 0,76 0,67 0,29 0,60 0,71 0,60 3,40 2,34 6,38 5,75 2016 2017 Lainnya Konstruksi Perdagangan Pertanian Akomodasi Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Lapangan Usaha

(2,00) (1,00) 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 I II III IV I 2016 2017 Grafik 3. Pertumbuhan PDRB (q-to-q)

Beberapa Lapangan Usaha (persen)

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan

(4)

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 Terhadap Triwulan IV-2016 (q-to-q)

Dari sisi pengeluaran, kontraksi yang terjadi pada triwulan I-2017 lebih disebabkan karena pola musiman yang terjadi di setiap awal tahun. Meskipun tidak selalu terjadi kontraksi, namun pertumbuhan ekonomi pada triwulan I selalu cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV. Rendahnya daya serap anggaran pemerintah pada awal tahun merupakan salah satu penyebab rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi secara triwulanan. Disamping masih sedikit yang terserap, belanja pemerintah pada awal tahun juga belum efektif memacu pertumbuhan ekonomi. Jika dilihat selama 3 (tiga) tahun terakhir pola pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan komponen pengeluaran pemerintah memiliki pola yang sejalan. Pada triwulan I-2017 pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami kontraksi hingga mencapai 49,12 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan IV-2016 yang mencapai 7,47 persen. Sementara hal sebaliknya terjadi pada komponen pengeluaran rumah tangga yang pada triwulan I-2017 mengalami pertumbuhan sebesar 0,57 persen. Pertumbuhan pada triwulan I-I-2017 lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan komponen pengeluaran rumah tangga pada triwulan I-2016 yang hanya sebesar 0,48 persen. Adanya perayaan hari raya Nyepi dan Imlek memicu peningkatan pada konsumsi masyarakat di triwulan I ini. Selain itu tambahan pendapatan berupa THR karena hari raya, juga mampu meningkatkan konsumi masyarakat secara umum.

Dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi, komponen Ekspor (luar negeri dan antar daerah) memberikan andil terbesar bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2017. Komponen Konsumsi rumah tangga merupakan komponen berikutnya yang memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,30 persen. Kendati Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen

Pengeluaran (q-to-q)

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB (q-to-q) Menurut Pengeluaran (%) -49,12 0,57 -1,34 -10 -5 0 -100 -50 0 50 100 Konsumsi Pemerintah Konsumsi Rumah Tangga Pertumbuhan Ekonomi q-to-q

Ekspor 0,70 Konsumsi RT 0,30 Lainnya -2,34 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50

(5)

pertumbuhan positif, namun komponen lain yang tergabung dalam lainnya memiliki sumber pertumbuhan negatif yang mencapai -2,34 persen, yang memberikan andil terjadinya kontraksi pada triwulan I ini.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 Terhadap Triwulan I-2016 (y-on-y)

Jika dibandingkan dengan kondisi triwulan I-2016, kondisi ekonomi pada triwulan ini (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,75 persen. Meskipun tumbuh, pertumbuhan di tahun ini melambat jika dibandingkan pertumbuhan pada triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 6,38 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran, kecuali pada beberapa komponen seperti komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, komponen ekspor dan komponen impor yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 0,64 persen; 1,29 persen dan 2,88 persen. Adapun komponen yang mampu tumbuh pada triwulan I -2017 ini adalah komponen perubahan inventori sebesar 5,79 persen, konsumsi LNPRT sebesar 5,85 persen, komponen PMTB sebesar 5,79 persen dan komponen konsumsi rumah tangga sebesar 4,80 persen. 9,52 7,88 45,99 5,79 4,80 9,50 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 PMTB Konsumsi Rumah tangga Perubahan Inventori I-2016 I-2017

(6)

Tabel 1

Nilai PDRB Bali Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2010 (triliun rupiah)

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Tr I-2016 Tr IV-2016 Tr I-2017 Tr I-2016 Tr IV-2016 Tr I-2017 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.73 7.66 7.26 4.56 5.04 4.76

B Pertambangan dan Penggalian 0.51 0.53 0.53 0.37 0.38 0.38

C Industri Pengolahan 3.03 3.20 3.28 2.24 2.32 2.36

D Pengadaan Listrik dan Gas 0.10 0.11 0.12 0.07 0.07 0.08

E Pengadaan Air 0.09 0.09 0.09 0.08 0.08 0.08

F Konstruksi 4.14 4.49 4.46 3.11 3.35 3.30

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.89 4.22 4.38 2.99 3.16 3.21

H Transportasi dan Pergudangan 4.28 4.70 4.67 2.41 2.56 2.54

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10.70 11.44 11.88 6.52 6.83 7.03

J Informasi dan Komunikasi 2.43 2.61 2.64 2.27 2.43 2.43

K Jasa Keuangan 1.92 2.11 2.08 1.44 1.54 1.50

L Real Estate 1.93 2.00 2.03 1.60 1.64 1.64

M,N Jasa Perusahaan 0.49 0.54 0.55 0.37 0.39 0.39

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2.07 2.55 2.13 1.85 2.19 1.84

P Jasa Pendidikan 2.32 2.66 2.62 1.78 1.95 1.91

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.99 1.09 1.11 0.77 0.82 0.82

R,S,T,U Jasa lainnya 0.71 0.79 0.80 0.53 0.56 0.57

(7)

Tabel 2

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen)

Lapangan Usaha Trw. I-2017 terhadap

Trw IV-2016 Trw. I-2017 terhadap Trw I-2016 Sumber Pertumbuhan Trw I-2017 Q-to-Q Y-on-Y

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -5.71 4.34 -0.82 0.60

B Pertambangan dan Penggalian 0.07 2.54 0.00 0.03

C Industri Pengolahan 1.41 5.32 0.09 0.36

D Pengadaan Listrik dan Gas 0.69 0.52 0.00 0.00

E Pengadaan Air -0.12 1.82 0.00 0.00

F Konstruksi -1.29 6.32 -0.12 0.60

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.63 7.37 0.15 0.67

H Transportasi dan Pergudangan -0.84 5.21 -0.06 0.38

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.86 7.78 0.55 1.54

J Informasi dan Komunikasi 0.30 7.30 0.02 0.50

K Jasa Keuangan -2.69 4.14 -0.12 0.18

L Real Estate 0.30 2.63 0.01 0.13

M,N Jasa Perusahaan 0.30 6.02 0.00 0.07

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -16.03 -0.39 -0.99 -0.02

P Jasa Pendidikan -1.89 7.30 -0.10 0.40

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.03 7.58 0.02 0.18

R,S,T,U Jasa lainnya 1.35 8.53 0.02 0.14

(8)

Tabel 3

Struktur PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016, Triwulan I-2016, Triwulan IV-2016 dan Triwulan I-2017 (persen)

Lapangan Usaha 2016 2016 Trw I-2017

Trw I Trw IV

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14.74 14.53 15.07 14.34

B Pertambangan dan Penggalian 1.07 1.10 1.04 1.05

C Industri Pengolahan 6.36 6.53 6.30 6.49

D Pengadaan Listrik dan Gas 0.21 0.21 0.21 0.23

E Pengadaan Air 0.18 0.19 0.18 0.19

F Konstruksi 8.81 8.93 8.83 8.81

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8.30 8.40 8.31 8.65

H Transportasi dan Pergudangan 9.48 9.24 9.25 9.22

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 22.82 23.10 22.52 23.46

J Informasi dan Komunikasi 5.15 5.26 5.14 5.21

K Jasa Keuangan 4.13 4.14 4.16 4.11

L Real Estate 4.03 4.16 3.94 4.00

M,N Jasa Perusahaan 1.05 1.06 1.06 1.08

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4.92 4.48 5.01 4.21

P Jasa Pendidikan 5.11 5.00 5.25 5.18

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.13 2.15 2.15 2.19

R,S,T,U Jasa lainnya 1.52 1.53 1.55 1.59

(9)

Tabel 4

Nilai PDRB Bali Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan (2010=100) serta Distribusi Ekonomi Triwulan IV 2016 dan Triwulan I 2017

No Komponen Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah)

Atas Dasar Harga Konstan (Triliun Rupiah) Distribusi Ekonomi (%) Tw-IV 2016 Tw-I 2017 Tw-IV 2016 Tw-I 2017 Tw-IV 2016 Tw-I 2017 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 24.21 24.44 18.62 18.73 47.67 48.27

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0.65 0.60 0.44 0.40 1.27 1.19

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5.27 2.74 3.63 1.84 10.37 5.41

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 16.74 16.69 11.63 11.55 32.96 32.96

5 Perubahan Inventori 0.14 0.16 0.06 0.06 0.27 0.31

6 Ekspor (Luar Negeri dan Antar Daerah) 34.58 35.14 27.04 27.29 68.09 69.39

7 Impor (Luar Negeri dan Antar Daerah) 30.79 29.13 26.12 25.05 60.63 57.52

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 50.78 50.64 35.30 34.83 100.00 100.00

Tabel 5

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali Menurut Komponen Pengeluaran secara Triwulanan (q-to-q) dan Tahunan (y-on-y)

No Komponen Pengeluaran

Pertumbuhan Ekonomi

Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (y-on-y) Triw IV- 2016

terhadap Triw III-2016

Triw I- 2017 terhadap

Triw IV-2016 Triw I-2016 Triw I-2017

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1.13 0.57 7.88 4.80

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0.68 -6.90 6.72 5.85

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 7.47 -49.12 4.91 -0.64

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 2.53 -0.69 9.52 5.79

5 Perubahan Inventori -3.76 1.38 45.99 9.50

6 Ekspor (Luar Negeri dan Antar Daerah) 1.99 0.91 9.87 -1.29

7 Impor (Luar Negeri dan Antar Daerah) 3.93 -4.08 12.63 -2.88

Gambar

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB ( q-to-q)  Menurut Pengeluaran  (%)  -49,12 0,57 -1,34  -10-50-100-50050100Konsumsi PemerintahKonsumsi Rumah TanggaPertumbuhan Ekonomi q-to-q

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini akan memfokuskan kajian pada sistem pembelajaran bahasa Arab ma’had al-jami’ah yang selama ini disinyalir sebagai sistem yang efektif dalam

Dalam mencapai pengembangan jama’ah, Masjid Nurul Huda sudah mampu mengajak seluruh masyarakat untuk shalat berjama’ah di masjid, hampir semua kaum laki-laki shalat di masjid

Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa tindakan perilaku poligami masyarakat nelayan, yaitu para juragan nelayan Desa Kranji, diantaranya adalah menikah secara

Sedangkan 4 kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Perumahan, air, listrik,gas dan bahan bakar sebesar 0,81

Saya melakukan komunikasi dengan pihak sekolah mengenai prestasi belajar anak, kegiatan di sekolah, fasilitas sekolah, atau hal yang lainnya.. Saya mengkomunikasikan harapan

1) Subbagian Persidangan dan Risalah dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian Persidangan dan Risalah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kasasi Demi Kepentingan Hukum terhadap semua putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan lain selain daripada Mahkamah Agung, dapat diajukan satu

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa digitalisasi merupakan kegiatan merubah bentuk bahan pustaka dari bentuk tercetak ke dalam bentuk digital guna untuk menjaga nilai-nilai