• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT

(Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jurusan Program Studi Akuntansi Faskultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh : NURDIN ASHARIYANTO

B 200 130 391

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

NURDIN ASHARIYANTO B 200 130 391

Telah diperiksa dan di setujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing,

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

Yang disusun oleh : NURDIN ASHARIYANTO

B 200 130 391

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari: Sabtu, 21 Oktober 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji :

1. Drs. Suyatmin Waskito Adi, M.Si ( ) ( Ketua Dewan Penguji )

2. Drs. Yuli Tri Cahyono, MM, Ak, CA. ( ) ( Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Dr. Noer Sasongko, SE, Msi, Ak. CA. ( ) ( Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat pernah ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 21 Oktober 2017 Penulis,

NURDIN ASHARIYANTO B 200 130 391

(5)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengalaman kerja, independensi, kompetensi, etika, dan skeptisme profesional terhadap kualitas audit. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor di BPKP Perwakilan Jawa Tengah dengan jumlah sampel 46 auditor, yang diambil menggunakan metode convenience sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan menggunakan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan independensi, etika dan skeptisme profesional tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kata Kunci: pengalaman kerja, independensi, kompetensi, etika, skeptisme profesional, kualitas audit.

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of work experience, independence, competence, ethics, and professional skepticism on audit quality. This type of research is quantitative. The population in this study is auditor at BPKP Representative of Central Java with 46 samples of auditor, taken using convenience sampling method. The research instrument using questionnaire and using the analysis technique used is multiple linear regression analysis.

The results show that work experience and competence have an effect on audit quality, while the independence, ethics and professional skepticism has no influence on the audit quality.

Keywords: work experience, independence, competence, ethics, professional skepticism,

audit quality.

1. PENDAHULUAN

Di masa demokrasi saat ini, pemerintah dituntut untuk semakin transparan dan akuntabel terhadap pengelolaan dana keuangan negara. Semakin tingginya permasalahan hukum di Indonesia terutama korupsi, kolusi dan nepotisme seperti penyalahgunaan wewenang, penyuapan, pemberian uang pelicin, pungutan liar, serta penggunaan uang negara untuk kepentingan pribadi telah menjadi perhatian masyarakat luas. Akhir-akhir ini marak dalam pemberitaan banyak media membongkar seluruh permasalahan hukum tersebut yang dilakukan oleh pejabat pemerintah daerah. Tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, adil, transparan, dan akuntabel agar terwujudnya good governance dan clean governance semakin meningkat dan harus disikapi dengan serius.

(6)

BPKP adalah organisasi yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk memeriksa transparansi dalam pelaporan dan praktik pengelolaan realisasi anggaran sektor publik, mengawasi realisasi anggaran daerah yang diperoleh yang menggunakan anggaran dari pemerintah pusat dan juga bertujuan mengembangkan aspek-aspek ekonomi yang ada didaerah tersebut. BPKP sebagai auditor internal pemerintah berperan penting dalam mendorong upaya pemberantasan korupsi. BPKP dalam melakukan audit dilakukan oleh auditor. Auditor BPKP merupakan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) yang merupakan salah satu unsur manajemen pemerintah yang penting dalam rangka tata pemerintahan yang baik. Dalam menjalankan fungsi audit, maka BPKP perlu didukung oleh kinerja auditornya. Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu.

Mulyono (2009) dalam Parasayu dan Rohman (2014) menjelaskan, kinerja Inspektorat merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi lebih baik. Standar pengukuran mengacu pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang berlaku di Indonesia.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualiatas hasil audit salah satunya adalah pengalaman kerja. Menurut Hidayat, Ridho, dkk (2014) Pengalaman kerja merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih profesional dalam pelaksanaan kegiatan audit. Pengalaman audit juga memberikan dampak untuk setiap keputusan yang akan diambil dalam melaksanakan audit sehingga diharapkan setiap keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang tepat.

Selain pengalaman kerja, independensi juga mempengaruhi kualitas audit. Independensi merupakan sikap dari auditor yang tidak memihak siapapun atau tidak dapat diduga memihak sehingga tidak merugikan pihak manapun. Salah satu faktor yang penting untuk menghasilkan audit yang berkualitas adalah independensi auditor. Jika auditor kehilangan independensinya, maka laporan audit yang dihasilkan tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan karena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Arens dkk (2004) dalam karnia nolanda dan haryanto (2015) sikap

(7)

mental independen tersebut meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance). Integritas auditor dapat berpengaruh terhadap kualitas audit.

Dalam meningkatkan kualitas audit, seorang auditor sangat bergantung pada tingkat kompetensinya. Prihartini (2015) mengungkapkan bahwa kompetensi auditor merupakan kemampuan auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam melakukan audit sehingga auditor dapat melakukan audit dengan teliti, cermat, intuitif, dan obyektif. Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi seorang auditor internal, maka akan menghasilkan kualitas audit yang semakin baik.

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas audit adalah etika. etika sangat berkaitan dengan moral dan nilai-nilai yang berlaku. Dimana etika mengacu pada sistem atau kode perilaku berdasarkan kewajiban moral yang menunjukkan bagai mana seseorang individu harus berperilaku dalam masyarakat. Etika juga merupakan fondasi profesionalisme modern. Penanaman etika dalam bidang auditing adalah untuk menciptakan kepercayaan masyarakat dalam memakai jasa profesi, terutama jasa audit. Tanpa etika profesi akuntansi tidak akan mempunyai fungsi, karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis (Herawaty dan Susanto, 2008 dalam Wisdawati, 2009).

Sikap skeptisme professional juga dapat menjadi salah satu indikator penentu kualitas audit. Skeptisme professional auditor merupakan sikap yang mencakuppikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit agar diperoleh bukti-bukti yang meyakinkan sebagai dasar pemberian opini (IAI 2001). Gusti dan Ali (2009) dalam Anugerah dan Akbar (2014) menemukan bahwa skeptisme professional memberi pengaruh terhadap pemberian opini. Pemberian opini yang tepat oleh auditor menggambarkan tercapainya suatu audit yang berkualitas.

Penelitian terhadap kualitas hasil audit internal sebelumnya telah banyak dilakukan, hasilnya menunjukkan adanya perbedaan dan ketidakkonsistenan. Berdasarkan hal tersebut menjadikan alasan pemilihan tema penelitian ini yang merupakan replikasi dari penelitian Kurnia dan Haryanto (2015) yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Aparat Inspektorat Provinsi Jawa Tengah) Perbedaannya yaitu: (1) Menambah variabel etika audit (2) Menambah variabel Skeptisme Profesional (3) Menggunakan populasi yang berbeda yaitu auditor pada BPKP perwakilan Jawa Tengah. Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah sebagai masukan

(8)

dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah khususnya peranan BPKP dalam pengawasan keuangan daerah dan dalam rangka mewujudkan good and clean

governance. Selain itu, diharapkan dapat dijadikan evaluasi bagi internal auditor

BPKP Perwakilan Jawa Tengah dalam meningkatkan kualitas kerjanya.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggambarkan keadaan serta fenomena suatu objek disertai data statistik melalui data sampel dengan menggunakan metode survei. Metode pengumpulan data untuk penelitian ini adalah menggunakan kuesioner kepada auditor yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Jawa Tengah.

2.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Jawa Tengah yang bersedia untuk dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling, dengan mengumpulkan informasi dari populasi yang tersedia pada saat dilakukannya penelitian agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Alasan penggunaan metode ini adalah adanya keterbatasan jumlah auditor yang dapat ditemui untuk dijadikan responden sehingga kuesioner dititipkan pada masing-masing bidang untuk kemudian dibagikan kepada auditor independen yang bekerja sebagai karyawan di BPKP tersebut.

2.3 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau tempat dimana penelitian ini dilakukan secara langsung. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada para auditor BPKP perwakilan Jawa Tengah. Kuesioner yang dikirimkan kepada responden merupakan kuesioner yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti sebelumnya. pengukuran variabel menggunakan skala likert 5 point yaitu skala yang digunakan untuk mengukur, sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, (2013) dalam Lestari, Werastuti dan Sujana (2015).

(9)

2.4 Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional 2.4.1 Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja auditor merupakan sikap auditor yang semakin lama menjadi auditor akan membuat auditor memiliki kemampuan untuk memperoleh informasi yang relevan, mendeteksi kesalahan dan mencari penyebab munculnya kesalahan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukriah, Akram dan Inapty (2009) dalam Quenna dan Rohman (2012), maka pengalaman auditor diukur dengan indikator lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilakukan.

2.4.2 Independensi

Independensi merupakan proses penyusunan program yang bebas dari campur tangan dan pengaruh baik dari pimpinan maupun pihak lain. Auditor yang independen dalam melaksanakan pemeriksaan akan bebas dari usaha manajerial dalam menentukan kegiatan, mampu bekerjasama dan tidak mementingkan kepentingan pribadi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukriah, Akram dan Inapty (2009) dalam Quenna dan Rohman (2012), maka indikator yang digunakan untuk mengukur independensi yaitu independensi penyusunan program, independensi pelaksaan pekerjaan dan independensi pelaporan.

2.4.3 Kompetansi

Kompetensi dalam pengauditan merupakan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan auditor untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukriah,dkk (2009) dalam Ayuningtyas dan Pamudji (2012) Indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi dalam penelitian ini yaitu mutu personal, pengetahuan umum dan keahlian khusus.

2.4.4 Etika

Etika audit adalah segala aturan moral yang menjadi pedoman manusia dalam berperilaku melakukan suatu kegiatan tertentu. Auditor diharapkan berperilaku etis berpegang teguh prinsip etika dan kode etik yang berlaku, sehingga dapat selalu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap organisasi/instansi. Berdasarkan penelitian Queena dan Rohman (2012) indikator yang digunakan dalam penelitian yaitu pelaksanaan kode etik dan hubungan auditor dengan auditan.

(10)

2.4.5 Skeptisme Profesional

Skeptisisme profesional auditor merupakan suatu sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Januarti dan faisal (2010) dalam Queena Precillia dan Rohman (2012). Variabel skeptisisme profesional auditor diukur dengan menggunakan instrument The Hurtt Professional Skepticism Scale (2007) yang dimodifikasi untuk lingkungan audit pemerintah indikator yang digunakan untuk mengukur skeptisme profesional yaitu sikap skeptis atau Search For Knowledge dan percaya diri.

2.4.6 Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda karena terdapat satu variabel dependen dengan skala pengukuran interval dan lebih dari satu variabel independen dengan menggunakan skala pengukuran interval. Teknik analisis data ini digunakan untuk melakukan pengujian mengenai persepsi auditor atas pengaruh pengalaman kerja, independensi, kompetensi, etika dan skeptisme profesional terhadap kualitas audit. Sebelum analisis regresi linier berganda dilakukan dahulu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedasitisitas. Hasil pengujian digunakan sebagai dasar dalam membuat kesimpulan. Kesimpulan disusun sesuai dengan masalah dan hipotesis penelitian. Model regresi berganda ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut:

KA = α+β1PK + β2ID + β3KP + β4ET + β5SP+e Keterangan: KA = Kualitas Audit α = Intersep Model β1β2β3β4β5 = Koefisien Regresi PK = Pengalaman Kerja ID = Independensi KP = Kompetensi ET = Etika SP = Skeptisme Profesional e = Error

(11)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Validitas

Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan tentang variabel pengalaman kerja (PK), independensi (ID), kompetensi (KP), etika (ET), skeptisme profesional (SP) dan kualitas audit (KA) adalah valid, karena nilai rhitung

lebih besar dari rtabel (0,291).

3.2 Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach’s Alpha menunjukkan bahwa nilai Alpha lebih dari 0,6. Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa semua instrumen penelitian yang meliputi pengalaman kerja (PK), independensi (ID), kompetensi (KP), etika (ET), skeptisme profesional (SP) dan kualitas audit (KA) adalah reliabel.

3.3 Uji Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa signifikansinya adalah sebesar 0,125 yang berarti signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka data dalam penelitian ini dinyatakan data berdistribusi normal. Hasil uji multikolenieritas menunjukkan bahwa dapat diketahui tidak terjadi masalah multikolinearitas dari persamaan penelitian ini. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

Tolerance Value > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan

bahwa besarnya nilai thitung untuk masing-masing nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

(). Dengan demikian dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas.

3.4 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) a. Pengalaman Kerja

Variabel Pengalaman Kerja diketahui nilai thitung (2,210) lebih besar daripada ttabel

(2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,033 <  = 0,05. Oleh karena itu, H1 diterima, artinya variabel Pengalaman Kerja mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah. b. Independensi

Variabel independensi diketahui nilai thitung (-0,679) lebih kecil daripada ttabel

(-2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,501 >  = 0,05. Oleh karena itu, H2 ditolak, artinya variabel independensi tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

(12)

c. Kompetensi

Variabel Kompetensi diketahui nilai thitung (2,910) lebih besar daripada ttabel (2,021)

atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,006 <  = 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima, artinya variabel Kompetensi mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

d. Etika

Variabel Etika diketahui nilai thitung (1,133) lebih kecil daripada ttabel (2,021) atau

dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,264 >  = 0,05. Oleh karena itu, H4 ditolak, artinya variabel Etika tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

e. Skeptisme Profesional

Variabel Skeptisme Profesional diketahui nilai thitung (-0,603) lebih kecil daripada

ttabel (2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,550 >  = 0,05. Oleh karena

itu, H5 ditolak, artinya variabel skeptisme profesional tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

3.5 Pembahasan

a. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel pengalaman kerja memiliki tingkat signifikansi nilai thitung (2,210) lebih besar dari pada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari

nilai signifikasi < p-value 0,05 yaitu sebesar 0,033 menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit.

b. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel independensi memiliki tingkat signifikansi nilai thitung (-0,679) lebih kecil dari pada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari

nilai signifikansi > p-value 0,05 yaitu sebesar 0,501 menunjukkan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

c. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel kompetensi memiliki tingkat signifikansi nilai thitung (2,910) lebih besar dari pada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari

nilai signifikansi < p-value 0,05 yaitu sebesar 0,006 menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

(13)

d. Pengaruh Etika Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel etika memiliki tingkat signifikansi nilai thitung (1,133) lebih kecil dari pada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai

signifikansi > p-value 0,05 yaitu sebesar 0,264 menunjukkan bahwa etika tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

e. Pengaruh Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel skeptisme profesional memiliki tingkat signifikansi nilai thitung (-0,603) lebih kecil dari pada ttabel (2,021) dan dapat

dilihat dari nilai signifikansi > p-value 0,05 yaitu sebesar 0,550 menunjukkan bahwa skeptisme profesional tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

4. PENUTUP 4.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit sedangkan independensi, etika dan skeptisme profesional tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

4.2. Implikasi

Berdasarkan penelitian ini implikasi yang diharapkan oleh peneliti yaitu:

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada para pimpinan BPKP untuk memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan dengan kualitas audit dan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para auditor sehingga dapat meningkatkan kualitas audit.

b. Dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti lebih mendalam mengenai factor-faktor yang mempengaruhi kualitas akuntansi.

4.3. Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Keterbatasan tersebut antara lain:

a. Dalam penelitian ini faktor yang diduga berpengaruh terhadap kualitas audit hanya 5 (lima) variabel saja yaitu pengalaman kerja, kompetensi, independensi, etika dan skeptisme profesional.

b. Banyaknya kuesioner yang tidak kembali yaitu sekitar 23 eksemplar, kemungkinan besar memiliki pengaruh dalam hal hasil yang diperoleh terhadap pengungkapan kualitas audit.

(14)

4.4. Saran

Berdasarkan keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat dikemukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

a. Sampel (responden) dalam penelitian ini sangat terbatas karena jumlah dan lingkup area tidak begitu luas atau hanya terbatas pada auditor yang bekerja pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Tengah. b. Diperlukan pendekatan kualitatif untuk memperkuat kesimpulan karena instrumen

penelitian rentan terhadap persepsi responden yang tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam diri masing-masing. Pendekatan ini bisa dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung ke dalam obyek yang dijadikan lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Abdika Cudtia. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas, Skeptisme Profesional, Independensi, dan Kecermatan Emosional Terhadap Kualitas Audit Auditor BPK dan BPKP Perwakilan Provinsi Riau. Jom FEKOM 2 (2).

Anugerah Rita dan Akbar. 2014. “Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas dan Skeptisme Profesional terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 2. Ariani, Komang Gunayanti dan I Dewa Nyoman Badera. 2015. “Pengaruh Integritas,

Obyektifitas, Kerahasiaan, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota Denpasar”. E-jurnal Akuntamsi Universitas Udayana 10 (1).

Arianti, Komang Pariardi, dkk. 2014. “Pengaruh Integritas, Obyektifitas, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah Studi Pada Inspektorat Kabupaten Bulelelng”. E-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1.

2 (1).

Ariviana dan Haryanto. 2014. “Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan, Pengalaman, dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Studi Empiris Pada KAP di Kota Semarang dan Surakarta)”. Diponegoro Journal of Accounting 3(2):1-8.

Badjuri Achmad. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemerikasaan Audit Sektor Publik (Studi Empiris pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)”. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan 1 (2): 120-135.

Fortuna Sari dan Ramantha I. 2015. “Pengaruh Sikap Skeptisme, Pengalaman Audit, Kompetensi dan Independensi Auditor Padda Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi

(15)

Hidayat, Andreas dan Ilham Elfi. 2014. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Etika dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit (Studi empiris pada auditor BPKP Provinsi Riau)”. JOM

FEKOM Vol. 1 No.2.

Karnia Nolanda dan Haryanto. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Aparat Inspektorat Provinsi Jawa Tengah)”. Diponegoro Journal of Accounting 4 (4):1-7.

Lestari, Putu Diana Aginia, dkk. 2015. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit BPK RI Perwakilan Provinsi Bali”. E-Journal S1 Ak Universitas

Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1. 3 (1).

Mustikawati, Dini. 2013. “Pengaruh Etika Professional, Akuntabilitas, Kompetensi dan Due Profesional Care Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi 2

(12).

Parasayu, Annisa dan Abdul Rohman. 2014. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualias Hasil Audit Internal Studi Persepsi Aparat Intern Pemerintah Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali”. Diponegoro Journal of Accounting 3 (2):1-10.

Prihartini, Ayu, dkk. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Obyektivitas, Integritas, dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah Studi Empiris pada 5 kantor Inspektorat Propinsi Bali”.E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan Akuntansi 3 (1).

Queena, Precilia. Rohman, Abdul. 2012. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah”. Diponegoro

Journal of Accounting 1 (2):1-12.

Salsabila, Prayudiawan. 2011. “Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan Audit Dan Gender Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal (Studi Empiris Pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta)”. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi 4 (1):155-175. Samsi, Ridwan, Suryono. 2012. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Dan

Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Dengan Kepatuhan Etika Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi 1 (12).

Sulastiningsih, Susilo. 2015. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Studi Di Inspektorat Kabupaten Wonosobo”. Jurnal Kajian Bisnis 23

(2):93-103.

Wandita, Yuniarta, Darmawan. 2014. “Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman Kerja Audit, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal”. E-Journal S1 Ak

Universitas Pendidikan Ganesha 2 (1).

Wilasita, Sujana, dkk. 2014. “Pengaruh Independensi, Due Professional Care Dan Kepatuhan Pada Kode Etik Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Studi Empiris Pada KAP Denpasar)”. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha 2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rasio tepung ubi jalar ungu dan tepung kulit ari kacang kedelai berpengaruh nyata terhadap

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&amp;D). Metode ini digunakan untuk mengetahui prosedur pengembangan dan kualitas pengembangan alat peraga

Bahasa pengantar yang digunakan dalam kegiatan perkuliahan dosen tamu adalah bahasa Inggris (kecuali untuk jurusan-jurusan pendidikan bahasa asing). Tema perkuliahan tamu

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 faktor yang paling berperan dalam peningkatan angka kejadian sectio caesarea di RSUD Liun Kendage Tahuna pada tahun 2013, diantara

Dengan analisis rasio keuangan, pemerintah daerah dapat menilai kemandirian keuangan daerah dalam membiayai pelaksanaan tugas- tugasnya, mengukur efektivitas dan