• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN IBU HAMIL TERKAIT KUNJUNGAN KE POLI GIGI KLINIK SAHABAT MEDIKA SURABAYA TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGETAHUAN IBU HAMIL TERKAIT KUNJUNGAN KE POLI GIGI KLINIK SAHABAT MEDIKA SURABAYA TAHUN 2020"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2721-2033

PENGETAHUAN IBU HAMIL TERKAIT KUNJUNGAN KE POLI

GIGI KLINIK SAHABAT MEDIKA SURABAYA TAHUN 2020

Aulia Rahma Diniar1

Isnanto2

Soesilaningtyas3

123Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya Email :aulia.diniar@gmail.com

ABSTRAK

Masalah awal dalam penelitian ini yaitu rendahnya kunjungan ibu hamil ke poli gigi Klinik Sahabat Medika Surabaya pada tahun sebelumnya, yakni 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil terkait kesehatan gigi dan mulut Klinik Sahabat Medika Surabaya tahun 2020. Metode penelitian deskriptif dengan metode pengisian kuesioner dengan jumlah 50 responden ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil terkait kunjungan ke poli gigi Klinik Sahabat Medika Surabaya tahun 2020 dalam kategori kurang.

Kata Kunci :

Pengetahuan, Ibu Hamil.

ABSTRACT Key word:

Knowledge,Pregnant Women.

Initial problem in this research is the low rate visitation of pregnant mothers to Dental & Mouth polyclinics at Sahabat Medika Clinic Surabaya in the previous year (2019). This research aim to know the knowledge of pregnant mothers regarding their visitation to Dental & Mouth polyclinics at Sahabat Medika Clinic Surabaya in 2020. The research method that using are descriptive research method by filling out the questionnaire with total amount is 50 respondents. The final data of the research shows that the knowledge of pregnant mothers to Dental & Mouth polyclinics at Sahabat Medika Clinic Surabaya in 2020 are still in low rate category.

PENDAHULUAN

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan, hal ini disebabkan karena wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut. Selama kehamilan terjadi proses perubahan alamiah yang dialami oleh ibu hamil, baik secara fisiologi, anatomi dan hormonal (Septalita & Andreas, 2015).

Kejadian penyakit gigi mulut selama masa kehamilan bukan semata-mata hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan kurangnya pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga mempengaruhi perilaku kesehatan gigi dan mulut yang buruk termasuk perilaku kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan giginya di pelayanan kesehatan (Anggraeni & Andreas, 2015). Rendahnya kunjungan ibu hamil di poli gigi Klinik Sahabat Medika kemungkinan dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai rongga mulut.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, pravalensi rata-rata penduduk Indonesia bermasalah gigi dan mulut sebesar 25,9%. Sebagian besar penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi pagi maupun mandi sore dan

(2)

sebelum tidur malam hanya (2,3%). Pravalensi indeks DMF-T sebesar 4,6 maka lebih tinggi pada perempuan (5,0) dibanding laki-laki (4,1). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 di Indonesia, proporsi masalah gigi dan mulut adalah 57,6% sebanyak 21 provinsi mempunyai proporsi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional dan yang mendapat penanganan medis gigi sebesar 10,2% (Riskesdas, 2018).

Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat pengetahuan sikap, dan perilaku ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmojo, 2014), sedangkan perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Induniasih & Ratna, 2016).

Beberapa efek kehamilan pada kesehatan rongga mulut, antara lain: gingivitis kehamilan, periodontitis kehamilan, tumor kehamilan, erosi gigi, karies gigi dan mobilitas gigi (Susanti, 2013 cit Muthmainnah 2016). Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari email ke dentin atau ke pulpa. Karies dikarenakan berbagai sebab, diantaranya adalah: Karbohidrat, Mikroorganisme dan air ludah, dan Permukaan dan bentuk gigi (Tarigan, 2016). Karies gigi sendiri bisa menyebabkan terjadinya infeksi selaput ketuban, yakni dikarenakan masuknya kuman tersebut lewat gigi yang mengalami karies (Ghofur, 2012).

Pada masa kehamilan, rasa sakit disebabkan karies gigi ini membuat wanita hamil tidak mau makan. Kondisi ini mengakibatkan bayi lahir dengan berat rendah (BBLR) akibat kekurangan nutrisi. Rasa nyeri yang ditimbulkan karies gigi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah ibu hamil sehingga beresiko pre-eklampsia (Budisuari dkk, 2010 cit Aini 2018).

Karies gigi tersebut apabila tidak dirawat bisa menyebabkan indikasi pencabutan, sedangkan pencabutan pada saat kehamilan harus dihindari. Karena dapat membahayakan janin akibat dari penggunaan anastesi atau stres yang dialami oleh ibu hamil saat pencabutan (Kemenkes RI, 2012).

Berdasarkan data di Klinik Sahabat Medika Surabaya ibu hamil yang memeriksakan kehamilan pada bulan Agustus – September tahun 2019 sebanyak 106 orang, sedangkan yang periksa ke poli gigi hanya 9 orang ibu hamil. Dari data tersebut sebanyak 8 orang mengalami karies gigi (13,25%) dan dari data tersebut masih diatas target yang dicapai tahun 2020 yaitu 54,6% (Rencana Aksi Nasional, 2016).

METODE

Berdasarkan Komisi Etik Poltekkes Kemenkes Surabaya, penelitian ini dinyatakan layak etik untuk dilanjutkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yakni 50 ibu hamil di Klinik Sahabat Medika Surabaya Tahun 2020. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu metode pengisian lembar kuisoner. Teknik analisis dalam penelitian ini menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Jumlah seluruh jawaban

(3)

yang diperoleh dari responden dihitung dalam bentuk distribusi, frekuensi dan persentasi, dan disajikan dalam bentuk table.

HASIL PENELITIAN

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Gigi dan Mulut Klinik Sahabat Medika Surabaya Tahun 2020

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa ibu hamil banyak yang tahu tentang penyakit gigi dan mulut selama kehamilan antara lain karies gigi, penyebab gigi berlubang tetapi ibu hamil tidak banyak yang tahu bahwa gingivitis dan granuloma juga merupakan penyakit gigi dan mulut yang dapat terjadi semasa kehamilan. Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa pengetahuan tentang penyakit gigi dan mulut termasuk ke dalam kriteria penilaian cukup (60,4%).Data lengkap disajikan pada tabel berikut.

Tabel. 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Gigi dan Mulut di Klinik Sahabat Medika Surabaya Tahun 2020

No Pernyataan

Jawaban Responden

Benar Salah

Ʃ Persentase % Ʃ Persentase % 1. Pengetahuan tentang karies 38 76% 12 24% 2. Pengetahuan tentang gingivitis kehamilan 20 40% 30 60% 3. Pengetahuan granuloma kehamilan tentang 11 22% 39 28% 4. Pengetahuan tentang penyakit gigi dan mulut 35 70% 15 30% 5. Pengetahuan tentang penyebab gigi berlubang 47 94% 3 6%

Rata-rata 30,2 60,4% 19,5 29,6%

Kriteria Penilaian Cukup

Berdasarkan hasil pengumpulam dan analisis data, banyak ibu hamil yang masih belum mengetahui tentang penyakit gigi dan mulut. Dari hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang penyakit gigi dan mulut pada saat kehamilan masuk ke dalam kriteria penilaian cukup. Hasil penelitian bahwa beberapa ibu hamil masih kurang akan pengetahuan tentang penyakit gigi dan mulut. Bahkan beberapa dari ibu hamil tersebut tidak mengetahui dengan jelas penyakit apa saja yang bisa terjadi semasa kehamilan.

Beberapa studi menyatakan bahwa efek kehamilan pada kesehatan rongga mulut, antara lain: gingivitis kehamilan, periodontitis kehamilan, tumor kehamilan, erosi gigi, karies gigi dan mobilitas gigi (Susanti, 2013 cit Muthmainnah 2016). Beberapa studi menyatakan efek perubahan hormonal akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut wanita hamil, dimana didapatkan bahwa 27-100% wanita hamil mengalami gingivitis dan 10% mengalami granuloma pyogenik. Pada penelitian 100 wanita hamil dengan 100 wanita tidak hamil, ditemukan bahwa lesi mukosa oral di rongga mulut lebih sering terjadi pada wanita hamil. Hal ini disebabkan karena perubahan

(4)

hormonal dan vaskular yang disertai dengan kehamilan akan memperberat respon gingiva terhadap plak bakteri (Mundirah, 2017).

Trimester I pada ibu hamil biasanya merasakan lesu, mual, dan bahkan ada beberapa ibu hamil yang kadang-kadang muntah. Beberapa faktor tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan asam dalam rongga mulut. Kehamilan trimester II ini, ibu hamil masih merasakan sakit dan merasakan mual maupun muntah seperti pada trimester I. Selain mual dan muntah ibu hamil harus memperhatikan keadaan rongga mulut karena biasanya terjadi perubahan hormonal dan faktor lokal (plak) yang dapat menimbulkan kelainan pada rongga mulut lainnya, seperti peradangan pada gusi dan benjolan pada gusi antara 2 gigi (Epulis Gravidarum). Kehamilan trimester III (Epulis

Gravidarum) ini akan mencapai puncaknya sakit pada bulan ketujuh atau kedelapan.

Kelainan ini dapat hilang sendiri pada saat ibu hamil tersebut melahirkan (Kemenkes, 2012).

Hal ini seperti yang dikatakan (Anggraeni & Andreas, 2015) kejadian penyakit gigi mulut selama masa kehamilan bukan semata-mata hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan kurangnya pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga mempengaruhi perilaku kesehatan gigi dan mulut yang buruk termasuk perilaku kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan giginya di pelayanan kesehatan.

2 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Klinik Sahabat Medika Surabaya Tahun 2020

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa ibu hamil masih banyak yang belum mengetahui tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut antara lain manfaat memelihara kesehatan gigi dan mulut dan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut termasuk ke dalam kriteria penilaian kurang (41%). Data lengkap disajikan pada tabel berikut.

Tabel. 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil di Klinik Sahabat Medika Surabaya Tahun 2020

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2014).

No Pernyataan

Jawaban Responden

Benar Salah

Ʃ Persentase % Ʃ Persentase % 1. Pengetahuan tentang manfaat memelihara kesehatan gigi dan

mulut 22 44% 28 56%

2. Pengetahuan tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulu 19 38% 31 62%

Rata-rata 20,5 41% 29,5 59%

(5)

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil masuk ke dalam kriteria penilaian kurang. Beberapa dari mereka tidak mengetahui manfaat dari pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, dan bahkan sebagian besar responden tidak mengetahui betapa pentingnya pengetahuan tersebut. Hal ini seperti dikatakan (Kemenkes, 2012) pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bermanfaat untuk menjaga kondisi janin agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat dan sempurna, serta mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan tidak normal atau kelahiran prematur. Selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga fungsi pengunyahan tetap baik dan asupan gizi tetap baik dan ibu hamil tetap sehat,serta mencegah penyakit gigi dan mulut menjadi lebih parah.

Ibu hamil harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan mulut selama kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang dikandung sehingga dapat menghindari terjadinya penyakit mulut yang dapat mempengaruhi kehamilan. Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan kesehatan gigi dan mulut serta promosi dapat mengurangi terjadinya penyakit mulut. Dikarenakan kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberi efek terhadap janin seperti bayi prematur dan berat badan lahir rendah di samping terhadap kesehatan gigi dan mulut bayi nantinya (Anggraeni & Andreas, 2015).

Pada dekade terakhir, telah banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penyakit periodontal dapat memainkan peran penting sebagai faktor risiko untuk hasil kehamilan yang merugikan diantaranya kelahiran bayi prematur dan bayi berat lahir rendah (BBLR). Kelahiran bayi prematur dan bayi berat lhir rendah adalah ketika berat lahir lebih rendah dari 2,500 g dan dilahirkan sebelum 37 minggu. Pada ibu hamil dengan periodontitis, jaringan periodontal yang terinfeksi dapat bertindak sebagai resevoir bakteri dan produk bakteri dapat menyebar ke unit janin plasenta (Anggraeni & Andreas, 2015).

Pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sendiri bisa dikatakan salah satu faktor dari penyebab rendahnya kunjungan ibu hamil ke poli gigi. Dikarenakan kurangnya pengetahuan menyebabkan ibu hamil tersebut tidak berkunjung ke poli gigi, padahal berkunjung ke poli gigi bisa mengurangi terjadinya beberapa hal yang tidak diinginkan. Seperti yang dikakatan (Kemenkes,2012) mencegah timbulnya gangguan di rongga mulut selama masa kehamilan, perlu diciptakan tingkat kebersihan mulut yang optimal. Pelaksanaan program kontrol plak penting dilakukan untuk mencegah terjadinya karies gigi dan peradangan gusi akibat iritasi lokal

3 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Berkunjung ke Poli Gigi Klinik Sahabat Medika Surabaya Tahun 2020

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa ibu hamil banyak yang masih belum mengetahui tentang pengetahuan pentingnya berkunjung ke poli gigi pada masa kehamilan antara lain waktu yang ideal untuk pengobatan, memeriksakan kesehatan gigi dan mulut dan penyebab gigi tidak terawat. Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa pengetahuan

(6)

tentang pentingnya berkunjung ke poli gigi termasuk ke dalam kriteria penilaian kurang (37,3%). Data lengkap disajikan pada tabel berikut.

Tabel. 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pentingnya Berkunjung ke Poli Gigi Saat Kehamilan di Klinik Sahabat Medika Surabaya Tahun 2020

No

Pernyataan

Jawaban Responden

Benar Salah

Ʃ Persentase % Ʃ Persentase % 1. Pengetahuan tentang waktu yang ideal untuk pengobatan ke

poli gigi 15 30% 35 70%

2.

Pengetahuan tentang memeriksakan kesehatan gigi

dan mulut 12 24% 38 76%

3. Pengetahuan tentang penyebab apabila kesehatan gigi tidak dirawat

29 58% 21 42%

Rata-rata 18,6 37,3% 31,3 62,7%

Kriteria Penilaian Kurang

Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik pada saat merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan. Bahkan idealnya, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dilakukan apabila seseorang berencana atau sedang mengharapkan kehamilan, sehingga pada saat dia hamil kondisi kesehatan gigi dan mulutnya dalam keadaan baik (Kemenkes RI, 2012). Hasil dari penelitian bahwa pengetahuan pentingnya berkunjung ke poli gigi saat kehamilan masuk ke dalam kriteria penilaian kurang.

Hal ini berbeda dengan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kehamilan. Ibu hamil sudah rutin berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk periksa kehamilan setiap bulan sekali.sebgaian besar mendapatkan pelayanan sebelum melahirkan dari bidan dan yang lainnya dari dokter spesialis kandungan. Sosialisasi mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan masih jarang dilakukan. Ibu hamil lebih banyak memeriksakan kehamilannya dibandingkan dengan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut. Bidan dan dokter spesialis kandungan sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang paling banyak dikunjungi oleh ibu hamil dapat membantu meningkatkan angka pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi mulut selama masa kehamilan. Penting untuk penyedia layanan kesehatan ini menyadari risiko penyakit periodontal dan hubungannya dengan hasil kehamilan yang buruk (Anggraini & Andreas,2015)

Kondisi kehamilan akan memicu terjadinya kelainan jaringan periodontal seperti gingivitis kehamilan (gingivitis pregancy) dan granuloma kehamilan (epulis gravidarum) yang disebabkan karena peningkatan hormon estrogen dan progesterone. Sebaliknya penyakit periodontal sendiri juga dapat mempengaruhi kehamilan melalui perpindahan bakteri dan produknya melalui plasenta yang dapat merangsang pelepasan modulator imun, sehingga dapat mengakibatkan rupture dinding rahim dan menyebabkan kelahiran bayi prematur (Surwandi, 2019).

(7)

Seperti yang dijelaskan (Kemenkes, 2012) penyakit gigi dan mulut yang tidak dirawat dapat menjadi sumber infeksi dan menyebar melalui peredaran darah ke organ-organ tubuh yang lain, misalnya ke jantung, ginjal, saluran pencernaan, kulit, dan mata. Penyakit gigi dan mulut ini dapat membahayakan janin pada seorang ibu hamil yakni berupa kelahiran prematur (lahir sebelum waktunya) dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

4 Rekapitulasi Pengetahuan Terkait Kunjungan ke Poli Gigi Klinik Sahabat Medika SurabayaTahun 2020

Rekapitulasi hasil rekapitulasi pengetahuan terkait kunjungan ke poli gigi klinik sahabat medika surabaya tahun 2020

Pengetahuan Presentase Kriteria Penilaian

Pengetahuan ibu hamil tentang penyakit

gigi dan mulut 60,4% Baik: 75-100% Cukup: 56-75%

Kurang: < 56% (Nursalam, 2017)

Pengetahuan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

41% Pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya berkunjung ke poli gigi 37,3%

Rata-rata 46,2% Kurang

Berdasarkan tabel 5.4 pengetahuan ibu hamil di Klinik Sahabat Medika Surabaya masuk ke dalam kriteria penilaian kurang (46,2%). Dari pengetahuan tersebut beberapa ibu hamil banyak yang mengetahui pengetauan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dibanding tentang penyakit gigi dan mulut

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan dan perilaku ibu hamil terkait kunjungan ke poli gigi di Klinik Sahabat Medika Surabaya tahun 2020 dapat disimpulkan bahwa: 1) Gambaran pengetahuan ibu hamil terkait kunjungan ke poli gigi Klinik Sahabat Medika tahun 2019 dalam kategori kurang. 2) Gambaran perilaku ibu hamil terkait kunjungan ke poli gigi Klinik Sahabat Medika tahun 2019 dalam kategori cukup, kemudian saran dari penelitian ini: 1) Bagi Ibu Hamil; Ibu hamil perlu akan kesadaran yang lebih penting tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta menjaga kebersihan gigi dan mulut agar memperoleh kesehatan bagi janin maupun ibu hamil itu sendiri, 2) Bagi Petugas Kesehatan Petugas kesehatan hendaknya meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang perlunya memelihara serta menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara memberi penyuluhan

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdal, M., & Ismail, D. 2019. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Karies Dentis pada Ibu Hamil di Posyandu Baiturrahman Kota Bandar Aceh. Artikel

Penelitian.

[2] Agustini, N. N. 2019. Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Serta Perilaku Menyikat Gigi Siswa Kelas V SDN Batubulan Tahun 2019. Thesis. Poltekkes Denpasar.

(8)

[3] Aini, A. N., Susanto, H. S., & Yulianti, S. 2018. Gambaran Skor Karies Menurut Status Kehamilan di Puskesmas Bayat Kabupaten. Jurnal Kesehatan Masyarakat. [4] Anggraini, R., & Andreas, P. 2015. Kesehatan Gigi Mulut dan Pemanfaatan

Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut pada Ibu Hamil (Studi Pendahuluan di Wilayah Puskesmas Serpong, Tangerang Selatan). Artikel Penelitian.

[5] Budiharto. 2009. Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi. Penerbit Buku Keodkteran EGC. Jakarta.

[6] Ghofur, A. 2012. Kesehatan Gigi dan Mulut. Penerbit Mitra Buku. Yogyakarta. [7] Induniasih & Ratna, W. 2016. Promosi Kesehatan Pendidikan Kesehatan dalam

Keperawatan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

[8] Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil

dan Anak Usia Balita Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta.

[9] Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Data Nasional, Laporan Depkes RI. Jakarta. [10] Munadirah. 2017. Gambaran Perilaku Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan

Mulut di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Artikel

Penelitian.

[11] Muthmainnah, N. 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap

Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan di Puskesmas Ciputat

Tangerang Selatan. Skripsi Universitas Islam Negeri Syariff Hidayatullah Jakarta.

[12] Notoatmodjo, S. 2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta.

[13] PDGI, 2016. Rencana Aksi Nasional. P. 13.

[14] Septalita, A., & Andreas, P. 2015. Pengaruh Program Perubahan Perilaku Ibu Hamil (Cerdigi) Berdasarkan Teori ABC (Studi Pendahuluan di Kelurahan Serpong Tangerang Selatan). Artikel Penelitian.

[15] Surwandi, T. 2019. Hubungan Penyakit Periodontal pada Kehamilan dengan Kelahiran Bayi Prematur. Artikel Penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pada proses perekrutan dosen, dengan dua metode maka terdapat perbedaan hasil antara metode Analytical Hirearchy Process

Perluasan Ruang Arsip Kantor BKKBN Pusat Tahun Anggaran

Untuk mengetahui pengaruh penerapan model PBL dengan strategi metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis lebih baik daripada pengaruh penerapan model

perencanaan/pemodelan transportasi empat tahapan, pemodelan dengan metode gravity dan analogi, teknik survei dalam perencanaan transportasi, perencanaan dan analisis

Kehadiran Kievit membantu masyarakat Salatiga dalam memperbaiki gizi dan berfokus pada kesehatan untuk masyarakat setempat dengan membantu mengadakan posyandu

Alasan memilih judul proposal ini dikarenakan rasa ingin tahu untuk mendapatkan data yang riil dan informasi yang sebenarnya apakah sudah efektif pengawasan dan

dengan kaki kanan, pijat titik refleks pada kaki seperti yang. dijelaskan di

Berkaitan dengan beberapa hal tersebut di atas maka muncul pertanyaan dalam penelitian ini yaitu, apakah pembangunan infrastruktur konektifitas dapat meningkatkan