• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain (www.idx.co.id). Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal investasi saham yang terdapat didalamnya saham-saham berbagai perusahaan yang ada di Indonesia dengan kewajaran pada laporan keuangan sehingga dapat terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk diperjual belikan.

Dalam dunia pasar modal, indeks atau saham maupun obligasi merupakan portofolio imaginer yang mengukur perubahan harga dari suatu pasar atau sebagian dari pasar tersebut. Pada saat indeks saham bergerak naik, berarti harga sebagian besar saham-saham yang diukur oleh indeks saham bergerak naik. Sebaliknya, apabila indeks saham bergerak turun maka sebagian besar saham-saham konstituen indeks bergerak turun. Dengan melihat pergerakan suatu indeks saham, maka investor dapat mengetahui performa harga secara umum atas saham-saham yang dimilikinya. Selain itu, investor juga dapat mengetahui kondisi pasar saham secara umum apabila terjadi perubahan kebijakan dari dalam maupun luar negeri. Selain sebagai ukuran atas harga saham, saat ini indeks saham semakin

(2)

2

popular untuk digunakan sebagai acuan produk investasi, seperti reksa dana maupun Exchange Traded Fund (ETF) (www.idx.co.id).

Indeks- indeks yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu antara lain Indeks harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45, Indeks IDX30, Indeks IDX80, Indeks IDX Value30 (IDXV30), Indeks IDX Growth30 (IDXG30), Indeks Kompas100, Index IDX SMC Composite, Indeks IDX SMC Liquid, Indeks IDX High Dividend 20, Indeks IDX BUMN20, Indeks Saham Syariah Indonesia, Jakarta Islamic Index, Jakarta Islamic Index 70, Indeks Sektoral, Indeks Papan Pencatatan, Indeks BISNIS-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Infobank15, Indeks SMinfra18, Indeks MNC36, Indeks Investor33, Indeks PEFINDO I-grade (www.idx.co.id).

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja indeks LQ-45 Masih tertinggal jika dibandingkan IHSG pada tahun ini. Kinerja LQ45 selama tahun 2018 menurun 8,95%. Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham yang paling likuid (nama LQ mengacu pada Liquid) dan diperkenalkan Februari 1997 dengan nilai awal 100. Pergerakan LQ45 cenderung seirama dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena mencakup 70% dari nilai kapitalisasi dan transaksi di Pasar Saham Indonesia. IHSG sendiri tahun ini hanya terkoreksi 2,54%.Berbagai peristiwa ekonomi baik global maupun dalam negeri turut mewarnai pergerakan LQ45.

(3)

3 Gambar 1. 1

Indeks Pergerakan LQ45

LQ45 terus tertekan hingga menyentuh level terendahnya di 871 (-23%) pada awal Juli. Sejak penurunan tersebut, tren pergerakannya cenderung membaik dan bergerak mendatar (sideways) dengan penghalang kenaikan (resistance) di level 980 dan penahan penurunannya (support) di level 885. Dalam jangka pendek LQ45 masih berpotensi melemah karena bergerak di dekat level resistance. Potensi pelemahan juga tercermin dari posisinya yang bergerak di bawah garis rata-rata harganya selama lima hari (moving average/MA5).

Dalam penelitian ini, penulis memilih perusahaan Indeks LQ45 sebagai objek penelitiannya. Indeks LQ45 dapat didefinisikan sebagai indeks yang mengukur performa harga dari 45 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik (www.idx.co.id). Meskipun LQ45 memiliki likuiditas yang tinggi, tidak menutup kemungkinan bahwa harga saham perusahaan LQ45 dapat mengalami volatil (Rohmawati dalam Dewi dan Paramita, 2019).

(4)

4

1.2 Latar Belakang Penelitian

Investasi merupakan komitmen dari dana atau sumber daya lainnya yang bertujuan memperoleh sejumlah laba di masa yang akan datang (Tandelilin, 2010). Investasi terdiri dari aktivitas yang berbentuk asset rill maupun aset keuangan. Investasi yang berbentuk aset rill yaitu berupa tanah, mesin, emas atau bangunan. Sedangkan, investasi berbentuk aset keuangan yaitu berupa saham, obligasi maupun deposito (Selpiana dan Badjra, 2018).

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Salah satu instrumen pasar modal (Sekuritas/Efek) yaitu Saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perusahaan yang berbentuk surat. Harga saham merupakan pertimbangan para investor karena hal tersebut merupakan standar pengukuran kinerja dalam perusahaan, sehingga perusahaan harus berusaha dalam memperbaiki aspek kinerjanya yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian saham (Anggana dalam Suaryana dan Krisna, 2016).

Volatilitas merupakan harga saham yang diukur dalam satu periode waktu. Tingkat volatilitas di pasar dapat dilihat dari tingkat resiko yang dihadapi oleh investor. Apabila volatilitasnya tinggi, maka akan mengalami kenaikan dan penurunan yang tinggi maka akan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Pergerakan saham rendah dipengaruhi oleh volatilitas yang rendah pula. Maka, hal ini menyebabkan investor tidak mendapatkan keuntungan melainkan harus memegang saham dalam jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi (Hugida dalam Nasir dan Mawardi, 2018). Volatilitas harga saham saat ini menjadi komponen penting dalam bagi para pelaku pasar modal karena volatilitas harga saham ini akan dijadikan tolak ukur dalam menentukan strategi dalam melakukan kegiatan investasi (Dewi dan Suaryana, 2016).

Harga saham dapat mengalami kenaikan maupun penurunan. Kenaikan dan penurunan harga saham ini dipengaruhi oleh faktor mikro dan makro (Schwert dalam Jannah dan Haridhi, 2016). Faktor makro merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan faktor mikro merupakan faktor-faktor yang berdampak langsung bagi perusahaan dan

(5)

5 faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan (Schwert dalam Jannah dan Haridhi, 2016).

Volatilitas juga dapat dipengaruhi oleh kebijakan dividen (dividend payout

ratio), firm size, dan leverage. Kebijakan dividen berkaitan dengan teori signaling, yang berarti dapat memberikan sinyal kepada para investor mengenai

kinerja perusahaan jangka panjang untuk menarik minat para investor agar menanamkan sebagian dananya pada saham tersebut. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar pembayaran dividen maka akan semakin kuat sinyal profitabilitas dalam suatu perusahaan, sehingga hal ini dapat mengurangi resiko investor dan tingkat volatilitas juga akan rendah. (Jannah dan Haridhi, 2016).

Ukuran perusahaaan (firm size) yang diukur dengan total asset perubahan yang digunakan dalam kegiatan operasinya. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar juga aktivitas perusahaannya, sehingga informasi mengenai suatu perusahaan akan mudah diakses serta tingkat volatilitas akan rendah (Hashemijoo dalam Selpiana dan Badjra).

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya utang yang akan membiayai perusahaan (Fahmi dalam Selpiana dan Badjra, 2018). Semakin tinggi DER maka dapat dikatakan bahwa perusahaan memiliki risiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya, sehingga volatilitas harga saham akan meningkat (Jannah dan Haridhi, 2016).

Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham di Bursa Efek Indonesia yang memiliki tingkat likuiditias yang tinggi, serta diseleksi menurut kriteria tertentu. Indeks LQ45 ini mengalami pergantian saham di setiap enam bulan sekali, terhitung dari Februari dan Agustus. Apabila ada saham yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan maka saham tersebut akan diganti dengan saham yang memenuhi kriteria ( Selpiana dan Badjra, 2018).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia perusahaan LQ45 dengan sampel 6 perusahaan diantaranya AKR Corporindo Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Adaro Energy Tbk, Matahari Departemen Store

(6)

6

Tbk, Bukit Asam Tbk, dan Semen Indonesia Tbk. Selama tahun 2014-2018 pada perusahaan AKR Corporindo Tbk dan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencerminkan fluktuasi pada tingkat volatilitas harga saham dan dividend payout ratio seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. 1

Perbandingan antara DPR dan Volatilitas Harga Saham

Perusahaan Tahun DPR VHS AKR Corporindo Tbk. 2014 62.80 0.03 2015 65.74 0.04 2016 47.39 0.03 2017 66.68 0.03 2018 37.13 0.05 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2014 30.00 0.04 2015 30.27 0.04 2016 40.36 0.02 2017 45.41 0.12 2018 - 0.03

Sumber: Data diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel diatas, kedua perusahaan mengalami kondisi dimana tingkat pembayaran dividen besar diiringi dengan tingkat volatilitas harga saham tinggi. Kondisi ini terjadi pada tahun 2015 (AKR Corporindo Tbk) dan tahun 2017 (Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk). Seharusnya dengan semakin besarnya pembayaran dividen suatu perusahaan maka akan menurunkan tingkat volatilitas harga saham. Dari beberapa peneliti menyatakan bahwa dividend

payout ratio berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga saham

(Selpiana dan Badjra, 2018; Irma Rohmawati, 2016; Ardiansyah dan Isbanah, 2017; Dewi dan Paramita, 2019). Namun hasil yang berbeda menyatakan bahwa dividend payout ratio berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham (Santoso dan Angesti, 2019; Nasir at al, 2017; Jannah dan Haridhi, 2015).

(7)

7 Sehingga peneliti akan mengkaji ulang bagaimana pengaruh dividend payout ratio terhadap volatilitas harga saham dalam penelitian ini.

Tabel 1. 2

Perbandingan antara Uk. Perusahaan dengan Volatilitas Harga Saham

Perusahaan Tahun UP VHS Matahari Departement Store Tbk. 2014 18.19 0.04 2015 28.99 0.03 2016 29.21 0.04 2017 29.32 0.05 2018 29.24 0.07 Semen Indonesia Tbk. 2014 31.17 0.02 2015 31.27 0.06 2016 31.42 0.03 2017 31.52 0.02 2018 31.56 0.05

Sumber: Data diolah oleh penulis

Tabel diatas menunjukkan data perusahaan Matahari Departement Store Tbk dan Semen Indonesia Tbk mengalami keadaan ketika tingkat ukuran perusahaan rendah tetapi tingkat volatilitas harga saham perusahaan cukup tinggi, ini seharusnya dengan tingkat ukuran perusahaan yang tinggi akan menurunkan tingkat volatilitas. Keadaan ini terjadi pada tahun 2015 (Semen Indonesia Tbk) dan tahun 2018 (Matahari Departeman Store Tbk). Dilihat dari penelitian sebelumnya, terdapat beberapa peneliti yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga saham (Dewi dan Paramita, 2019). Sedangkan, pada penelitian lain menunjukan hasil ukuran perusahaan yang tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham (Ardiansyah dan Yuyun, 2017; Marini dan Dewi, 2019; Selpiana dan Badjra, 2018). Sehingga dalam penelitian ini, pnulis akan melakukan penelitian ulang bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap volatilitas harga saham.

(8)

8

Tabel 1. 3

Perbandingan antara Leverage dan Volatilitas Harga Saham

Perusahaan Tahun LV VHS Adaro Energy Tbk. 2014 0.97 0.03 2015 0.78 0.06 2016 0.72 0.10 2017 0.67 0.03 2018 0.66 0.06 Matahari Departement Store Tbk. 2014 0.27 0.04 2015 2.52 0.03 2016 1.62 0.04 2017 1.33 0.05 2018 1.01 0.07 Bukit asam Tbk. 2014 0.71 0.03 2015 0.82 0.08 2016 0.76 0.09 2017 0.59 0.13 2018 0.51 0.05

Sumber: Data diolah oleh penulis

Tabel diatas menunjukan bahwa perusahaan Adaro Energy Tbk, Matahari Departemen Store Tbk dan Bukit Asam Tbk mengalami kondisi dimana tingkat rasio leverage rendah dan diikuti dengan tingkat volatilitas harga saham yang tinggi. Kondisi ini terjadi pada tahun 2016 (Adaro Energy Tbk), tahun 2017 (Bukit Asam Tbk) dan tahun 2018 (Matahari Departemen Store Tbk). Seharusnya apabila tingkat rasio leverage yang tinggi maka akan diikuti oleh tingkat volatilitas harga saham yang tinggi, begitu pun sebaliknya jika rasio leverage mengalami penurunan maka tingkat volatilitas akan menurun. Beberapa penelitian terdahulu, terdapat hasil yang menunjukan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham (Selpiana dan Badjra, 2018; Jannah dan Haridhi, 2015). Tetapi, terdapat penelitian lain yang berbeda menunjukan bahwa leverage

(9)

9 tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham (Ardiansyah dan Isbanah, 2017; Dewi dan Paramita, 2019; Krisna dan Suaryana, 2016). Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengkaji ulang bagaimana pengaruh leverage terhadap volatilitas harga saham.

Berdasakan latar belakang yang telah diuraikan diatas dan perbedaan dari beberapa hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan pengujian kembali faktor yang memiliki pengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dalam penelitian ini, volatilitas harga saham dibatasi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya dividend payout ratio, ukuran perusahaan, dan leverage. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan yang terdaftar di LQ45 agar terhindar dari analisis sham yang tidak aktif. Maka penulis akan mengangkat judul “Pengaruh Dividend Payout Ratio, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Volatilitas Harga Saham (Studi kasus pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 Periode 2014-2018).”

1.3 Perumusan Masalah

Volatilitas harga saham dapat dipengaruhi oleh banyak faktor sebagai contoh yaitu faktor makro dan mikro, bahkan masih banyak indikator-indikator lainnya. Dalam penelitian ini, volatilitas harga saham dipengaruhi oleh kebijakan dividen (dividend payout ratio), ukuran perusahaan dan leverage. Dari grafik yang telah tersaji diatas, menunjukan bahwa beberapa perusahaan mengalami tingkat volatilitas harga saham yang tumbuh dengan semestinya. Pada tahun 2015 dan tahun 2017 perusahaan tersebut mengalami tingkat pembayaran dividen yang besar diiringi dengan tingkat volatilitas harga saham tinggi.

Kemudian, terdapat beberapa perusahaan pada tahun 2015 dan 2018 mengalami keadaan ketika tingkat ukuran perusahaan rendah tetapi tingkat volatilitas harga saham perusahaan cukup tinggi, ini seharusnya dengan tingkat ukuran perusahaan yang tinggi akan menurunkan tingkat volatilitas. Di sisi lain, bebrapa perusahaan juga mengalami kondisi dimana tingkat rasio leverage rendah dan diikuti dengan tingkat volatilitas harga saham yang tinggi.. Dalam hal ini, seharusnya apabila tingkat rasio leverage yang tinggi maka akan diikuti oleh

(10)

10

tingkat volatilitas harga saham yang tinggi, begitu pun sebaliknya jika rasio

leverage mengalami penurunan maka tingkat volatilitas akan menurun. Dari hasil

rumusan masalah yang telah dipaparkan, dapat diperoleh pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana dividend payout ratio, ukuran prusahaan, leverage dan volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018?

2. Seberapa besar pengaruh simultan dividend payout ratio, ukuran perusahaan dan leverage terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018?

3. Seberapa besar pengaruh parsial Dividend payout ratio terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018?

4. Seberapa besar pengaruh parsial Ukuran perusahaan terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018?

5. Seberapa besar pengaruh parsial Leverage terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh dividend payout ratio, ukuran perusahaan dan leverage terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018. Berdasarkan perumusan masalah diatas, makatujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana dividend payout ratio, ukuran perusahaan,

leverage dan volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh simultan dividend payout ratio, ukuran perusahaan dan leverage terhadap volatilitas harga saham

(11)

11 perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh parsial Dividend payout ratio terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh parsial Ukuran perusahaan terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh parsial Leverage terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Aspek Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh dividend payout ratio, ukuran perusahaan dan leverage terhadap volatilitas harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Sebagai salah satu syarat kelulusan bagi penulis dan diharapkan dapat menjadi sumber referensi serta pembelajaran pada penelitian selanjutnya.

1.5.2 Aspek Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain:

1. Investor

Diharapkan investor dapat memahami bagaimana pentingnya volatilitas harga saham dalam suatu perusahaan. Karena volatilitas harga saham ini akan dijadikan tolak ukur dalam menentukan strategi dalam melakukan kegiatan investasi.

(12)

12

Dapat menjadikan referensi dan membantu perusahaan dalam mempertimbangkan kebijakan dividen (dividend payout ratio), ukuran perusahaan, dan leverage agar dapat menghasilkan tingkal volatilitas harga saham yang stabil.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian yaitu perusahaan Indeks LQ45 pada tahun 2014-2018. Latar belakang penelitian ini berkaitan dengan fenomena dari objek penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian, manfaat penelitian secara teoritis dan praktis, ruang lingkup penelitian mengenai objek dan variabel penelitian serta sistematika penulisan tugsa akhir secara umum. BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi teori umum diantaranya Stakeholder Theory dan Signaling

Theory hingga teori khusus, disertai penelitian terdahulu yang mendukung

penelitian ini dan disajikan pula kerangka pemikiran penelitian serta perumusan hipotesis yang tepat bagi penelitian ini.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan pendekatan, metode, dan teknik analisis yang digunakan untuk menjawab masalah serta pertanyaan penelitian. Bab ini meliputi tentang: Jenis penelitian, operasionalisai variabel, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas.

(13)

13 Dalam bab ini dilakukan pengujian serta penjelasan dan pembahasan mengenai variabel-variabel penelitian. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif menggunakan rasio, mean, min dan max. Kemudian menggunakan analisis data panel, uji secara simultan (uji F), uji secara parsial (uji t) dan koefisien determinasi (R2). Kemudian dari hasil pengujian ditarik kesimpulan.

BAB V Hasil dan Penelitian

Dalam bab ini disajikan jawaban atas pertanyaan penelitian, yang kemudian menjadi saran dengan manfaat penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil berpengaruh signifikan; Ismail & Rahmaawati, (2014) dengan judul pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan (studi pada

Metode geolistrik resistivitas merupakan salah satu metode geofisika yang dapat mengukur nilai resistivitas batuan di bawah permukaan tanah dengan cara menginjeksikan arus,

abstrak kompleks, holistic, dan mengandung teka-teki; memiliki gagasan yang orisinil; mempunyai minat yang luas; menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang

[r]

[r]

b. Membina penyelenggaraan pemberian bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang bimbingan masyarakat Islam dan urusan haji, pembinaan kelembagaan agama

dilengakapi dengan LKM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah genetika dasar.. Kegialan penelitian n~cndukung pengernbar~gan illnu serla

Prioritas pemanfaatan ruang pada ruang yang dorong perkembangannya menjadi diarahkan pada pengembangan jaringan jalan baru sebagai pembentuk struktur ruang utama