• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PASIEN TUMOR OTAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 DAN 2016 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN PASIEN TUMOR OTAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 DAN 2016 SKRIPSI"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PASIEN TUMOR OTAK DI RSUP HAJI ADAM

MALIK MEDAN TAHUN 2015 DAN 2016

SKRIPSI

Oleh :

THARSHINI A/P SELVARAJAH

140100243

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

GAMBARAN PASIEN TUMOR OTAK DI RSUP HAJI ADAM

MALIK MEDAN TAHUN 2015 DAN 2016

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Oleh :

THARSHINI A/P SELVARAJAH

140100243

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran Pasien Tumor Otak Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dari Tahun 2015 dan 2016”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjan Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunana skripsi ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada:

1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Dr. dr. Iman Budi Putra, Sp.KK, selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dr. Zaimah Z. Tala, M.S, Sp. G.K, selaku Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan Dr. dr. Dina Keumala Sari, M. Gizi, Sp. G.K, selaku Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan saya kesempatan untuk melaksanakan penelitian ini.

2. dr. Haflin Soraya Hutagalung, M.Ked (Neu), Sp.S selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluang kan waktu dan memberikan bimbingan dan arahan , sehingga dapat menjadi pembelajaran yang berharga bagi penulis dan penulis dapat menyajikan skripsi ini dengan baik.

3. Dr. dr. Kiking Ritarwan, Sp.S (K) MKT selaku dosen penguji yang telah memberikan komentar dan saran yang membangun pada penelitian ini.

4. dr. Dina Arwina Dalimunte, M.Ked (KK) Sp.S selaku dosen penguji yang telah memberikan komentar dan saran yang membangun pada penelitian ini.

(5)

5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

6. Pihak Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian ini.

7. Kedua orang tua penulis yaitu, Selvarajah Arumugam dan Printha Arumugam yang telah banyak memberikan dukungan, baik moril maupun materil.

8. Sahabat-sahabat penulis dan teman sejawat 2014 lain yang telah memberikan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan juga kritik yang membangun agar penelitian ini bisa menjadi lebih baik dan bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang kedokteran.

Medan , 17 Januari 2018 Penulis

Tharshini Selvarajah 140100243

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... vii

Daftar Tabel ... viii

Daftar Singkatan ... ix

Daftar Lampiran ... x

Abstrak ... xi

Abstract ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2 1.3. Tujuan Penelitian ... 2 1.3.1 Tujuan Umum ... 2 1.3.2 Tujuan Khusus... 2 1.4. Manfaat Penelitian ... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumor Otak ... 4

2.1.1. Definisi ... 4

2.1.2. Epidemiologi ... 4

2.1.3. Etiologi dan Faktor Risiko ... 5

2.1.4. Klasifikasi... 5 2.1.5. Gejala ... 7 2.1.5.1. Umum ... 7 2.1.5.2. Spesifik ... 8 2.1.6. Diagnosa Banding ... 9 2.1.7. Diagnosa ... 9 2.1.8. Pemeriksaan ... 10 2.1.9. Prognosa ... 12 2.2. Kerangka Teori... 13 2.3. Kerangka Konsep ... 14 iii iii

(7)

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Rancangan Penelitian ... 15

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

3.3. Populasi dan Sampel ... 15

3.3.1. Populasi ... 15

3.3.2. Sampel ... 15

3.3.2.1. Kriteria Inklusi ... 16

3.3.2.1. Kriteria Ekslusi ... 16

3.4. Metode pengumpulan Data ... 16

3.5. Metode Analisa Data ... 16

3.6. Definisi Operasional ... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 18

4.2. Deskripsi Karakteristik Penelitian ... 18

4.3. Hasil Analisa dan Pembahasan ... 19

4.3.1. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak Berdasarkan Umur ... 19

4.3.2. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak Berdasarkan Kelamin ... 20

4.3.3. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak Berdasarkan Pekerjaan ... 21

4.3.4. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak Berdasarkan Jenis tumor ... 22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 24

5.2 Saran ... 24

DAFTAR PUSTAKA ... 25 LAMPIRAN

(8)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1.4 (1) Klasifikasi Tumor Otak 6

2.1.4 (2) Klasifikasi Tumor Otak (Grading) 7

2.2. Kerangka Teori 13

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Lokasi Tumor Otak 9

3.6. Definisi Operasional 17

4.1. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak

Berdasarkan Umur 19

4.2. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak

Berdasarkan Jenis Kelamin 20

4.3. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak

Berdasarkan Pekerjaan 21

4.4 Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak 22 Berdasarkan Pekerjaan

(10)

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization CNS : Central Nervous System

CBTRUS : Central Brain Tumor Registry of United Status ABTA : American Brain Tumor Association

NBTS : National Brain tumor Society HRT : Hormone Replacement Therapy

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) Lampiran 2 : Orisinalitas

Lampiran 3 : Pengumpulan Data Lampiran 4 : Pengelolaan data SPSS Lampiran 5 : Data Induk (Master Data) Lampiran 6 : Surat izin Penelitian Lampiran 7 : Surat izin Awal Penelitian

Lampiran 8: : Surat izin Awal Penelitian dari RSUP HAM Medan Lampiran 9 : Ethical Clearance

Lampiran 10 : Ethical Clearance dari RSUP HAM Medan

(12)

ABSTRAK

Latar belakang: Tumor adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam atau disekitar organ otak. Tumor merupakan suatu benjolan yang tidak normal atau abnormal yang bukan radang. Tumor otak dalam pengertian umum berarti benjolan, dalam isitilah radiologis disebut lesi desak ruang / Space Occupying Lesion (SOL). Neoplasma sistem saraf pusat umumnya menyebabkan suatu evaluasi progresif disfungsi.Apabila sel-sel tumor berasal dari organ-organ lain, disebut tumor otak metastase.

Tujuan: Tujuan penetilian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pasien Tumor Otak di RSUP HAM, Medan pada tahun 2015 dan 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan desain penelitian

cross sectional. Subjek penelitian ini adalah pasien tumor otak yang di RSUP. Haji Adam Malik

Medan pada tahun 2015 dan 2016. Semua data pasien diambil dari data sekunder, yaitu rekam medis. Data penelitian ini diperoleh dari penelitian ini akan dimasukkan dalam komputer.

Kesimpulan : Dari penelitian ini diperolehi, bahwa pasien dengan tumor otak yang dirawat inap di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada tahun 2015 dan 2016 terdapat sebanyak 91 orang. Kebanyakan pasien yang mengalami tumor otak adalah laki-laki dibanding dengan perempuan. Berdasarkan pada frekuensi umur terdapat banyak dalam kelompok umur 41-60 ke atas. Berdasarkan pada frekuensi pekerjaan kelompok yang terbanyak mengalami tumor otak adalah pada kelompok ibu rumah tangga. Berdasarkan pada frekuensi jenis tumor, kelompok yang sering terjadi tumor otak adalah kelompok tumor brain metastases.

Kata Kunci : Tumor otak , pasien tumor otak , deskriptif , cross sectional , tumor otak

(13)

ABSTRACT

Background: Tumors is the growth of abnormal cells in or around the organs of the brain.

The tumor is an abnormal or abnormal lump that is not inflamed. Brain tumor in the general sense means a lump, in radiological terms called Space Occupying Lesions (SOL). Neoplasm of the central nervous system generally causes a progressive evaluation of dysfunction. When the tumor cells come from other organs, it is called brain tumor metastasis.

Aim: The purpose of this research is to know the description of Patients with Brain Tumor

Patient in RSUP HAM, Medan in the year of 2015 and 2016.

Method: This research used descriptive research method with cross sectional research

design. The subject of this study of patients with brain tumors in RSUP.HAM, Medan General Hospital in year of January 2015 and December 2016 . All patients data is taken from secondary data, that is medical records. Data obtained from this research will be incorporated into the computer.

Conclusion: From this research, it was found that patients with brain tumors in

RSUP.HAM General Hospital in the year of 2015 and 2016 were 91 people. Mostly men were diagnose with brain tumors than woman. Based on the range of age mostly early age of 41-60 above were effected wit brain tumors. Based on the frequency of working people mostly effected with brain tumor were housewives. Based on the frequency of type of tumor mostly effected with brain metastases.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tumor otak dalam pengertian umum berarti benjolan, dalam istilah radiologisnya disebut lesi desak ruang Space Occupying Lesion (SOL). Neoplasma sistem saraf pusat umumnya menyebabkan suatu evaluasi progresif disfungsi neurologis.Gejala yang disebabkan tumor yang pertumbuhannya lambat akan memberikan gejala yang perlahan munculnya, sedangkan tumor yang terletak pada posis yang vital akan memberikan gejala yang muncul dengan cepat.

Tumor atau neoplasma sususan saraf pusat dibedakan menjadi tumor primer dan tumor sekunder atau metastatik.Tumor primer bisa timbul dari jaringan otak , meningen, hipofisis dan selaput myelin.Tumor sekunder adalah suatu metastasis yang tumor primernya berada di luar susunan saraf pusat, bisa berasal dari paru-paru, mamma, prostat, ginjal,tiroid atau digestives. Tumor primer dijumpai 10% dari seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit Umum. Selain itu, didapati (80%) tumor otak terletak pada intracranial dan (20%) di dalam kanalis spinalis (Japardi,2002). Lokasi tumor terbanyak berada di lobus parietalis (18,25%), sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di beberapa lobus otak, suprasellar ,medulla spinalis, cerebellum, brainsteam, cerebellopontineangle dan multiple (Hakim, 2005).

Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki dibanding dengan perempuan. Tumor otak merupakan penyebab kematian kedua pada kasus kanker yang terjadi pada anak-anak yang berusia dibawah 20 tahun dan juga pada pria berusia 20-39 tahun. Selain itu tumor otak merupakan penyebab kematian nomor lima dari seluruh pasien kanker pada wanita yang berusia 20-39 tahun. (ABTA,2012).

Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara sangat cepat pada daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan

(15)

terjadi gangguan neurologis (gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan tekanan intrakranial).

Menurut National Brain Tumor Society, penatalaksanaan standard untuk tumor otak adalah operasi, terapi radiasi dan kemoterapi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi dapat dibedakan tumor benigna dan maligna. Pembedahan dilakukan untuk mengeluarkan tumor otak bila mungkin. Radiasi dan kemoterapi biasanya digunakan sebagai perawatan sekunder atau adjuvant dan dapat digunakan tanpa operasi.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pasien tumor otak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah gambaran pasien tumor otak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik ( RSUP HAM) Medan, 2015 dan 2016.

1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran pasien tumor otak di RSUP HAM Medan, 2015 dan 2016.

1.3.2. Tujuan khusus

1. Mengetahui distribusi umur terhadap pasien tumor otak di RSUP HAM .

2. Mengetahui distribusi kelamin terhadap pasien tumor otak di RSUP HAM .

3. Mengetahui distribusi jenis perkerjaan terhadap pasien tumor otak di RSUP HAM .

4. Mengetahui distribusi jenis tumor terhadap pasien tumor otak di RSUP HAM.

(16)

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini dapat digunakan untuk data penetilian yang selanjutnya.

2. Informasi hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi petugas kesehatan dalam memahami gambaran pasien tumor otak.

3. Penelitian ini dapat digunakan untuk sebagai referensi kepada mahasiswa dan masyarakat.

4. Meluaskan wawasan penulis terhadap tumor otak.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TUMOR OTAK 2.1.1. Definisi

Tumor adalah satu pertumbuhan abnormal di jaringan otak yang bersifat jinak (benign) ataupun ganas (malignant), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intrakranial) atau disusun tulang belakang (medulla spinalis). Apabila sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain disebut sebagai (metastasis) seperti kanker paru, kanker payudara, dan kanker prostate disebut sebagai tumor otak sekunder (Harsono, 2015).

2.1.2. Epidemiologi

Berdasarkan data-data dari Central Brain Tumor Registry of the United State (CBTRUS) insidensi kanker otak ganas dan jinak adalah 22.36 per 100,000 per tahun; (7.18 per 100,000 untuk kanker otak ganas, 15.18 per 100,000 untuk tumor otak jinak). Tingkat kejadian dikalangan wanita lebih tinggi (24.46 kasus per 100,000 untuk jumlah kiraan 213.301 kasus tumor kejadian) dibanding den laki-laki (20.10 kasus per 100,000 untuk jumlah kiraan 154.816 tumor kejadian) pada tahun 2009-2013.

Dianggarkan 79.270 kasus baru otak malignan dan bukan malignan utama dan tumor CNS lain dijangka didiagnosis di Amerika Serikat pada 2017. Ini termasuk kira-kira 26.070 kasus utama malignan dan 53,200 kasus bukan malignan yang dijangka akan didiagnosis di Amerika Serikat dalam 2017. Kadar insiden di seluruh dunia, otak malignan utama dan tumor CNS lain pada tahun 2012, umur terlaras menggunakan penduduk dunia standard, adalah 3.4 bagi setiap 100,000.

Kadar insiden pada wanita adalah 3.9 dari setiap 100,000 dan 3.0 bagi setiap 100,000 laki-laki. Ini merupakan dianggarkan 139.608 orang lelaki dan

(18)

116.605 orang perempuan yang didiagnosis di seluruh dunia dengan tumor otak malignan utama pada tahun 2012, jumlah keseluruhan 256.213 orang. Kadar kejadian adalah lebih tinggi di negara-negara yang lebih maju (5.1 kasus per 100,000) daripada di negara-negara kurang maju (3.0 kasus per 100,000).

2.1.3. Etiologi dan faktor

Penyebab dari tumor otak belum dapat diketahui secara pasti faktor risiko adalah sesuatu yang dapat meningkat kejadian penyakit tersebut. Menurut (NationalCancer Institute 2009, Harsono, 2015 ;Herbert B. Newton, 2016).

Faktor risiko untuk tumor otak : - Herediter

- Radiasi - Virus

2.1.4. Klasifikasi

Klasifikasi tumor otak dari segi klinis : Primary brain tumor :

a. Histologically benign or malformative : - Meningioma - Pituitary adenoma - Craniopharyngioma - Pilocyctic astrocytoma - Hemangioblastoma - Acustic neuroma b. Histologically malignant :  Glioma - Anaplastic astrocytoma - Glioblastomaa multiforme - Ependymoma - Medulloblastoma - Oligodendroglioma - Pineal cell tumor

(19)

- Choroid plexus carcinoma - Primitive neuroectodermal tumor c. Metastatic brain tumor :

- Single or multiple metastases  Meningeal carcinomatosis

Pembahagian tumor otak menurut, ( Grading of selected CNS Tumours according to the 2016 CNS ,WHO ) :

Gambar 2.1.4 (1) Klasifikasi Tumor Otak

Sumber : World Health Organization Classification of Tumours of the Central Nervous System. Grading of selected CNS Tumours according to the 2016 CNS

(20)

Gambar 2.1.4 (2) Klasifikasi Tumor Otak (Grading)

Sumber World Health Organization Classification of Tumours of the Central Nervous System. Grading of selected CNS Tumours according to the 2016 CNS ,WHO

2.1.5. Gejala di lokasi otak 2.1.5.1. Umum

Gejala tumor otak bergantung pada size tumor, jenis tumor dan lokasi tumor. Ini adalah gejala paling sering pada tumor otak: (National Cancer Institute, 2015;David A. Greenberg, Roger P.Simon, 2015)

- Sakit kepala

- Pening dan muntah

- Perubahan mood atau kekurangan konsentrasi - Gangguan pemikiran

- Masalah peringatan

- Gangguan penglihatan dan pendengaran - Gangguan psikiatri

- Kejang

(21)

2.1.5.2. Spesifik

Saat tumor tumbuh akan terjadinya kerusakan dan disfungsi pada jaringan otak. Dengan cara ini, penghancuran otak besar, batang otak, dan saraf kranial dapat segera terlihat melalui hilangnya perubahan bagian ini (National

Cancer Institute, 2015 ; J.G Chusid, 1976 ; Christopher C. Giza, 2005).

 Lobus frontal

- Menimbulkan gangguan mental, menimbulkan disturbed mental

state yang akan mengakibatkan gangguan peringatan, masalah

psikiatri, menimbul gejala perubahan keperibadian seperti depresi. Kehilangan suara (loss of speech)

- Menimbulkan gejala anosmia  Lobus pariental

- Menimbulkan gangguan sensorik dan motorik

- Kejang fokal motor atau sensorik, kontralateral hemiparesis,

hyperreflexia, astereognosis.

- Gangguan persepsi sensorik (impaired sensory perception) mungkin ada.

 Lobus temporal

- Kejang psikomotor dan otomatisme akan terjadi

- Jika sisi dominan terlibat akan menyebabkan sensorik aphsia  Lobus oksipital

- Perubahan visual dan kejang yang diawali oleh aura halusinasi cahaya dan visual merupakan ciri khas

- Menimbulkan homonymous hemianopia yang kontralateral  Tumor cerebellar

- Ditandai dengan keseimbangan gangguan dan koordinasi dan perkembangan awal peningkatan tekanan intrakranial papilledema.  Tumor di cerevellopontine angle

- Kehilangan pendengaran - Sakit kepala

- Kurangi respon kornea and nystagmus - Facial numbness

(22)

Tabel 2.1. Lokasi Tumor Otak

Location of the brain Region

Frontal lobe

Personality changes (disinhibition, lack of judgment, abulia)

Contralateral hemiparesis, apraxiaAphasia Gaze preference

Primitive reflexes

Seizures (generalized or partial

Temporal lobe

Seizures (generalized or partial) Memory impairment

Visual field deficits Apha

Parietal lobe Contralateral sensory loss

Aphasia

Hemineglect or spatial disruption

Occipital lobe Homonymous hemianopsia

Sumber Current Diagnosis & Treatment Neurology, 2nd ED PhysicalExamination Findings Associated With Cerebral Tumors

2.1.6. Diagnosa Banding

Gejala yang paling sering dari tumor otak adalah peningkatan tekanan intrakranial, kejang dan tanda deficit neurologik fokal yang progresif. Setiap proses desak ruang di otak dapat menimbulkan gejala di atas, sehingga agak sukar membedakan tumor otak dengan beberapa hal berikut ( S.C. Brain Tumor Survival

Rate, 2012;Roongroj Bhidayasiri, Michael F. Waters, Christopher C. Giza, 2005;

Radinal YSP & Amroisa N, 2014):  Abses intraserebral  Epidural hematom  Meningitis kronik 2.1.7. Diagnosa

 MRI ( Magnectic resonance imaging)

- Pemindai MRI adalah peralatan berbentuk terowongan. Pasien berbaring di meja yang meluncur ke pemindai, di magnetic field mengelilingi kepala. Sinyal dihasilkan dari magnetic field dan dimasukkan ke komputer, yang menciptakan gambaran otak (Johnson T.Richard, Griffin W. John, Mc Arthur C.Justin, 2002).

(23)

 CT ( Computerised tomography)

- Adalah x-ray terkomputerisasi (computerized x-ray) untuk mendapat gambaran otak yang yang jelas.

- Dalam pencitraan kepala, CT terdapat beberapa keunggulan dibanding dengan MRI, yang paling penting ialah terdapat banyak kepentingan yang baik adalah saat bahan logam hadir dalam tubuh. (Hopper, H. Allan ,Samuels, A.Martin , 2009; Wen. Y Patrick, 2013)  Magnetic Resonance Spectroscopy

- Mengukur tingkat metabolit dalam tubuh dan dapat mendeteksi pola aktivitas tidak teratur untuk membantu mendiagnosis jenis tumor - Positon emission thermography

- Pemindaian menggunakan zat radioaktif untuk memvisualisasikan aktivitas hipermetabolic seperti sel ganas, atau kelainan dari tumor (Johnson T.Richard, Griffin W. John, Mc Arthur C.Justin, 2002).

2.1.8. Pemeriksaan  Pembedahan

- Operasi memainkan peran penting dalam pengelolaan awal tumor otak tingkat tinggi.

- Reseksi operasi memiliki keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan biopsi sederhana yang tercermin pada peningkatan kelangsungan hidup pasien yang menjalani reseksi. - Reseksi bedah juga memungkinkan respons yang lebih baik

terhadap terapi radiasi dan kemoterapi (Brust.E.MJohn, 2002; Ashworth.B, 1985;Wuelner Laura, 1995;Aminoff, David A. Greenberg, Roger P.Simon, 2015)

- Untuk menegakkan diagnosis yang tepat, menurunkan tekanan intrakranial, mengurangi kecacatan, dan meningkatkan efektifitas terapi lain. Reseksi tumor pada umumnya direkomendasikan untuk hampir seluruh jenis kanker otak yang operabel. Kanker otak yang terletak jauh di dalam dapat diterapi dengan tindakan 10

(24)

bedah kecuali apabila tindakan bedah tidak memungkinkan (keadaan umum buruk, toleransi operasi rendah). Teknik operasi meliputi membuka sebagian tulang tengkorak dan selaput otak pada lokasi tumor. Tumor diangkat sebanyak mungkin kemudian sampel jaringan dikirim ke ahli patologi anatomi untuk diperiksa jenis tumor. Biopsi stereotaktik dapat dikerjakan pada lesi yang letak dalam. Pada operasi biopsi stereotaktik dilakukan penentuan lokasi target dengan komputer dan secara tiga dimensi (3D scanning). Pasien akan dipasang frame stereotaktik di kepala kemudian dilakukan CT scan. Hasil CT scan diolah dengan software planning untuk ditentukan kordinat target. Berdasarkan data ini, pada saat operasi akan dibuat sayatan kecil pada kulit kepala dan dibuat satu lubang (burrhole) pada tulang tengkorak. Kemudian jarum biopsi akan dimasukkan ke arah tumor sesuai koordinat. Sampel jaringan kemudian dikirim ke ahli patologi anatomi. Pada keadaan peningkatan tekanan intrakranial akibatn sumbaran cairan otak, dapat dilakukan pemasangan pirau ventrikuloperitoneal (VP shunt). Pada glioma derajat rendah dilakukan reseksi tumor secara maksimal dengan tujuan utama perbaikan gejala klinis. Pada pasien dengan total reseksi dan subtotal reseksi tanpa gejala yang mengganggu, maka cukup dilakukan follow up MRI setiap 3 – 6 bulan selama 5 tahun dan selanjutnya setiap tahun. Bila operasi tetap menimbulkan gejala yang tidak dapat dikontrol dengan obat simtomatik, maka radioterapi dan kemoterapi merupakan pilihan selanjutnya. Pada glioma derajat tinggi maka operasi dilanjutkan dengan radioterapi dan kemoterapi. Pilihan teknik anestesi untuk operasi intrakranial adalah anestesi umum untuk sebagian besar kasus, atau sedasi dalam dikombinasikan dengan blok kulit kepala untuk kraniotomi awake (sesuai indikasi). (Radinal YSP & Amroisa N, 2014)

(25)

 Terapi Radiasi

- Terapi radiasi adalah terapi yang paling efektif dalam pengelolaan tumor otak.

- Terapi radiasi biasanya ditoleransi dengan baik dalam jangka pendek namun efek samping utamanya biasanya terjadi pada jangka panjang radiasi - menyebabkan perubahan kognitif atau nekrosis yang terjadi lebih dari satu bulan sampai bertahun-tahun (Brust.E.MJohn, 2002; Ashworth.B, 1985;Wuelner Laura, 1995; Fauci,2008)

 Kemoterapi

- Kemoterapi adalah obat untuk mengobati kanker

- Umumnya obat kemoterapi berjalan melalui aliran darah dan merusak atau menghancurkan sel yang membelah dengan cepat seperti sel kanker, sekaligus menyebabkan kerusakan sekecil mungkin pada sel sehat (Brust.E.MJohn, 2002; Ashworth.B, 1985;Wuelner Laura, 1995; Mc Arthur C.Justin, 2002)

2.1.9. Prognosa

Prognosa penderita tumor otak didapati bahawa tanpa terapi radiasi, harapan hidup rata-rata pasien dengan metastasis otak adalah 1 bulan. Selain itu, Resectability Tumor, lokasi tumor, usia pasien, dan histologi tumor adalah penentu utama kelangsungan hidup. Pasien dengan kejang sekunder ke tumor otak umumnya mengalami kerusakan neurologis yang jelas selama kursus 6 bulan. Kebanyakan pasien dengan tumor metastase mati karena perkembangan keganasan utama tetapi bukan dari kerusakan otak (Armstrong S.Terri, 2010).

(26)

2.2. KERANGKA TEORI

Gambar 2.2. Kerangka Teori TUMOR OTAK

Definisi :

Tumor Otak Adalah Pertumuhan Abnormal Dijaringan Otak Yang Bersifat Benign Ataupun

Malignant.

Etiologi / Faktor Risiko - Herediter

- Radiasi - Virus

Epidemiologi :

Menurut data-data dari Central Brain

Tumor Registry of the United State

(CBTRUS) 2012.Kadar insiden mengikut jantina adalah 139,608 lelaki dan 116,605 perempuan yang didiagnosa di seluruh dunia dengan tumor otak malignan utama pada tahun 2012, jumlah keseluruhan 256,213.

Kadar kejadian adalah lebih tinggi di negara-negara yang lebih maju darpada di negara-negara kurang maju

Klasifikasi - Tumor Primer

- Tumor Yang Bersifat

Jinak (Benign) - Tumor Sekunder

- Tumor Yang Bersifat

Ganas (Malignant) Pemeriksaan - Pembedahan / Operasi - Radioterapi - Kemoterapi DIAGNOSA  MRI CT Magnetic Resonance Spectroscopy Prognosis

- Penderita Tumor Otak Didapati Bahawa Tanpa Radiasi, Harapan Hidup Rata-Rat Pasien Dengan Metastasis Otak Adalah Satu Bulan

- Resectability Tumor , Lokasi Tumor,Usia Pasien Dan Histologi Tumor Adalah Penentu Utama. Kelangsungan Hidup. Diagnosa Banding - Abses Intraserebral - Epidural Hematom - Meningitis Kronik. 13

(27)

2.2. KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran tumor otak pada pasien di RSUP H. Adam Malik, Medan. Berdasarkan tujuan dari penelitian di atas maka kerangka konsep dari penelitian adalah :

Gambar 2.3. Kerangka Konsep Karakteristik

- Umur - Jenis Kelamin - Pekerjaan - Jenis Tumor

Profile Pasien Tumor Otak

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

4.1. RANCANGAN PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk melihat profile pasien tumor otak dengan rangcangan dengan penelitian cross sectional study. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rekam medis, yang merupakan data dari pasien tumor otak yang berobat di RSUP H. Adam Malik tahun 2015 dan 2016. Deskriptif adalah studi yang ditujukan untuk menentukan jumlah atau frekuensi serta distribusi penyakit berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu.

3.2. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik, Medan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan di Departmen Neurologi RSUP H. Adam Malik. Waktu penelitian mulai dari bulan Oktober hingga November 2017

3.3. POPULASI DAN SAMPEL 3.3.1. Populasi

Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien tumor otak yang dirawat inap di Departmen Neurologi RSUP H. Adam Malik pada tahun 2015 dan 2016.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan metode total sampling, di mana setiap data pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam penelitian ini adalah data penderita tumor otak yang dirawat inap di Departmen Neurologi RSUP HAM dan diambil dari rekam medis rawat inap mulai pada tahun 2015 dan 2016.

(29)

3.3.2.1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dari penelitilian ini adalah seluruh data rawat inap pasien yang menderita tumor otak yang tercatat secara lengkap dalam rekam medis.

3.3.2.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi dari penelitian ini bila rekam medis tidak memiliki data yang lengkap dalam rekam medis.

3.4. METODE PENGUMPULAN DATA

Prosedur pengumpulan data akan dilakukan setelah mendapat rekomendasi izin pelaksanaan penelitian dari Wakil Dekan 1 dan Direktor Rumah Sakit Haji Adam Malik. Teknik penggumpulan data dirumuskan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Meminta rekam medis pasien yang di RSUP Adam Malik Departmen Neurologi mulai dari tahun 2015 dan 2016.

b. Mencatat hasilnya kemudian menghitung presentasenya.

3.5. METODE ANALISIS DATA

Analisa data ini dikumpulkan dan akan diperiksa dan diolah dengan bantuan program komputer yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran pasien tumor otak dan disajikan dalam bentuk table. Analisa yang digunakan adalah univariat, yaitu analisa yang dilakukan pada tiapvariable dari hasil penelitian dan menghasilkan distribusi dan persentasedari tiap variable. Analisa univariat untuk semua variable menggunakan presentase dengan formula:

P

=

F

X 100 % N P : Presentase F : Frekunsi N : Jumlah sampel 16

(30)

3.6. DEFINISI OPERASIONAL

Sesuai dengan masalah, tujuan dan model penelitian yang menjadi variable dalam penelitian berserta dengan defenisi operasionalnya masing-masing sesuai dengan yang dicatat oleh petugas rumah sakit sebagai berikut:

Tabel 3.6. Definisi Operasional

Variabel Definsi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Umur Umur penderita

seperti yang tercatat di kartu status yang ada di rekam medis

Observasi Data rekam medik RSUP HAM tahun 2015- 2016

Nominal Jumlah kasus tumor otak pada rentangan umur tertentu (dalam tahun) yang tercatat di rekam medis :

Jenis kelamin Jenis kelamin pasien tumor otak tersebut (laki-laki dan perempuan) yang tercatat di rekam medis

Observasi Data rekam medik RSUP HAM tahun 2015- 2016

Nominal Jumlah kasus tumor otak pada laki-laki dan perempuan yang tercatat di rekam medis Pekerjaan Pekerjaan penderita yang tercatat di rekam medis

Observasi Data rekam medik RSUP HAM tahun 2015- 2016

Nominal Jumlah kasus tumor otak berdasarkan pekerjaan yang tercatat di data lengkap rekam medis

Jenis tumor Hasil diagnosis tipe tumor berdasarkan pemeriksaan histopatologi menurut WHO

Observasi Data rekam medik RSUP HAM tahun 2015- 2016

Nominal Jumlah kasus tumor otak berdasarkan tipe tumor yang tercatat dalam data lengkap rekam medis 17

(31)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakti Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Kota Medan. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dari bulan Oktorber 2017 sampai bulan Desember 2017 dengan total sample 91 orang yang dirawat inap mengalami tumor otak yang memenuhi kriteria inklusi penelitian, setelah mendapat izin dari Litbang. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan kelas A sesuai SK Menkes No.335/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidkan SK Menkes No.502/menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara.

4.2. DESKRIPSI KARAKTERISTIK PENELITIAAN

Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien tumor otak yang dirawat inap di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada tahun 2015 hingga 2016. Semua data sample diambil dari data sekunder, yaitu rekam medis pasien yang terdapat di RSUP H.Adam Malik, Medan. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah total sampling. Dengan metode ini terdapat sebanyak 91 pasien tumor otak yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan.

(32)

4.3. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.3.. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak Berdasarkan umur

Pada penelitian ini, distribusi frekuensi penderita tumor otak berdasarkan umur yang diuraikan dapat dilihat di tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi penderita tumor otak bedasarkan umur

Umur (Tahun) Frekuensi (N) Persentase (%)

< 20 tahun 17 18.7

20 - 40 tahun 21 23.1

41 – 60 tahun 36 39.6

> 60 tahun 17 18.7

Total 91 100.0

Dari tabel 4.1 didapatkan bahwa pasien tumor otak yang paling banyak dijumpai pada kelompok umur 41-60 tahun yaitu sebanyak 36 orang (39.6%), diikuti kelompok umur 20-40 tahun terdapat sebanyak 21 orang (23.1%), sedangkan pasien tumor otak yang paling sedikit dijumpai adalah pada kelompok umur < 20 tahun yaitu sebanyak 17 orang (18.7%) dan diikuti pada kelompok umur > 60 tahun yaitu sebanyak 17 orang (18.7%). Hasil ini sedikit berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Metastatic Brain Tumor ABTA (2016) melaporkan, kejadian tumor otak mulai meningkat pada kelompok usia 45-64 tahun dan terbanyak pada kelompok umur diatas 65 tahun. Hasil ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Brain Tumors ABTA (2017) juga melaporkan peningkatan terus menaik sampai usia 75-84 tahun (65.5%) orang per tahun. Setelah umur 85 tahun, kejadian menurun (64.2%) dan yang terendah pada kelompok umur dibawa 20 tahun sebanyak (35.4%).

Berdasarkan kelompok umur, makin tua umur responden risiko terkena penyakit tumor atau kanker makin tinggi, yang mencapai puncaknya pada umur 35-50 (Kristanto,2011) ini mungkin disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh menurun.

(33)

4.3.2 Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada penelitian ini, distribusi frekuensi penderita tumor otak berdasarkan jenis kelamin diuraikan di tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi penderita tumor otak berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekunsi (N) Persentase ( % )

Perempuan 41 45.1

Laki-laki 50 54.9

Total 91 100.0

Dari tabel 4.2 didapatkan bahwa pasien tumor otak paling banyak dijumpai pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 50 orang (54.9%) dan perempuan sebanyak 41 orang (45.1%).

Hal ini sesuai dengan penelitian Fisher JL (2007), yang menyatakan bahwa laki-laki 38 orang (50.7%) lebih banyak menderita tumor otak dibandingan dengan perempuan 37 orang (49.3%). Data di CTBRUS (2006), juga melaporkan bahwa penderita laki-laki lebih banyak yaitu (8.7%) dan perempuan (6.2%). Hal ini, menunjukan persamaan dengan teori dimana penderita laki-laki lebih banyak menderita tumor otak daripada perempuan.

Menurut penelitian dari Washington University School of Medicine, menyatakan bahwa retinoblastoma protein diketahui dapat mengurangi risiko kanker dan protein. Protein ini tersebut kurang aktif pada sel otak laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Ini bisa juga menjadi salah satu penyebab tumor otak. Hal ini mungkin saja disebabkan karena adanya faktor radiasi, genetik, virus yang ada disekitar lingkungan laki-laki.

(34)

4.3.3. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak Berdasarkan Pekerjaan Pada penelitian ini, distribusi frekuensi penderita tumor otak berdasarkan pekerjaan diuraikan di tabel 4.3

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi penderita tumor otak berdasarkan pekerjaan

Perkerjaan Frequency Percent (%)

Petani

Ibu rumah tangga Pelajar Pegawai Negeri 10 22 12 13 11.0 24.2 13.2 14.3 Wiraswasta 14 15.4 Pegawai Swasta Pensiunan 4 2 4.4 2.2 Lain-lain (sopir, pekerja

lepas, honorer, tidak bekerja)

14 15.4

Total 91 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 91 sampel kebanyakan penderita tumor otak bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 22 orang (24.2%) diikuti dengan lain-lain yang sudah tidak bekerja, pekerja lepas, sopir, honorer, dan dibawa umur sebanyak 14 orang (15.4%), diikuti dengan wiraswasta yaitu sebanyak 14 orang (15.4%). Kemudian diikuti dengan pegawai negeri yaitu yaitu yang pegawai TNI/POLRI dan pegawai BUMN dan dosen sebanyak 13 orang (14.3%), diikuti dengan pelajar yaitu sebanyak 12 orang (13.2%), diikuti dengan petani yaitu sebanyak 10 orang (11.0%), diikuti dengan pegawai swasta sebanyak 4 orang (4.4%). Sementara penderita tumor otak bekerja sebagai pensiunan meliputi jumlah yang terendah dari semua sampel yaitu 2 orang (2.2%)

Sampai dengan sekarang belum diketahui dengan benar apa penyebab dari penyakit tumor itu. Namun berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa ibu rumah tangga lebih banyak menderita penyakit tumor tersebut (11.0%). Hal ini mungkin saja disebabkan karena adanya faktor radiasi, genetic, virus yang ada disekitar lingkungan ibu.

(35)

4.3.4. Distribusi Frekuensi Penderita Tumor Otak Berdasarkan Jenis Tumor Pada penelitian ini, distribusi frekuensi penderita tumor otak berdasarkan jenis tumor yang diuraikan di tabel 4.4

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi penderita tumor otak berdasarkan jenis tumor

Jenis Tumor Frekuensi Persentase (%)

Brain Metastasis Craniopharingioma Adenoma Hipofisis Unclassified tumor Meningioma Meduloblastoma 14 6 7 28 12 3 15.4 6.6 7.7 30.8 13.2 3.3 Astrositoma 8 8.8 Glioma 12 13.2 Oligodendroglioma 1 1.1 Total 91 100

Dari tabel 4.4 didapatkan bahwa pasien tumor otak yang paling banyak dijumpai pada metastasis 14 orang (15.4%), diikuti meningioma 12 orang (13.2%), diikuti glioma 12 orang (13.2%), diikuti astrositoma sebanyak 8 orang (8.8%), diikuti craniopharingioma 6 orang (6.6%), diikuti dengan meduloblastoma 3 orang (3.3%) sedangkan pasien tumor otak yang paling sedikit dijumpai adalah pada oligodendroglioma sebanyak 1 orang (1.1%). Sementara pasien tumor otak yang unclassified tumor dijumpai sebanyak 28 orang (30.8%).

Menurut ABTA (2012), tumor otak metastik adalah tumor otak yang paling umum pada dewasa. Insiden tumor metastasis diperkirakan sepuluh kali lebih tinggi dari semua tumor otak primer. Tumor otak metastasis mula meningkat pada usia 45-61 tahun dan tertinggi pada orang berusia di atas 65 tahun. Jenis kelamin tidak berperan dalam kejadian tumor otak metastasis. Kanker kulit, kanker paru-paru dan kanker payudara adalah yang paling sering mengembangkan metastasis otak dan menyebabkan sebanyak (67%-80%) dari semua jenis kanker.

(36)

Hasil ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari EDY, diketahui bahwa metastasis dan meningioma merupakan tumor otak yang paling banyak terjadi. Pada kasus meningioma (80%) penderita adalah wanita dan (20%) pria. Peningkatan risiko meningioma terjadi pada wanita post menopause yang menggunakn terapi hormonal, baik kontrasepsi maupun hormon replacement therapy (HRT), dalam jangka waktu 10 tahun lebih. (Wigertz et al., 2006)

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, kesimpulan yang didapati pada penelitian adalah pada penderita tumor otak pada tahun 2015 dan 2016 terdapat 91 orang penderita tumor otak, kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Proporsi penderita tumor otak berdasarkan umur di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2015 dan 2016 didapatkan proporsi adalah kelompok usia terbanyak menderita tumor otak adalah kelompok usia 41-60 tahun sebanyak 36 orang (39.6%) manakala kelompok yang terendah adalah kelompok usia dibawa 20 tahun sebanyak 17 orang (18.7%).

2. Proporsi penderita tumor otak berdasarkan jenis kelamin di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2015 dan 2016 didapatkan proporsi laki-laki lebih banyak yaitu 50 orang (54.9%) sedangkan pada perempan adalah 41 orang (45.1%).

3. Proporsi penderita tumor otak berdasarkan pekerjaan di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2015 dan 2016 adalah kategori ibu rumah tangga sebanyak 22 orang (24.2%). Manakala yang terendah adalah pensiunan yaitu 2 orang (2.2%).

4. Proporsi penderita tumor otak berdasarkan jenis tumor otak di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2015 dan 2016 adalah kelompok metastasis sebanyak 14 orang (15.4%). Manakala yang terendah adalah pada kelompok oligodendroglioma adalah 1 orang (1.1%).

(38)

5.2. SARAN

Dari keseluruhan prosesw penelitian ini yang telah dijalankan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini.

Adapun saran tersebut, yaitu :

1. Kepada Bagian Rekam Medis RSUP H. Adam Malik diharapkan dapat menyimpan informasi pasien yaitu rekamm medis dengan lebih tersusun dan teratur bagi memudahkan para peneliti untuk meneliti pada masa akan datang.

2. Kepada pihak tenaga kesehatan yang menulis rekam medis diharapkan dapat mencatat dengan lengkap segala informasi penting yang digunakan dengan sebaik-baiknya untuk penelitian yang akan datang.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Abrey E Lauren, Manson P Warren, 2011 Fast Facts : Brain Tumors, 2nd Edition. p7-11.

Aldy.Rambe,AidaFithrie,Tonam,2012 Profile Pasien Tumor Otak dari 10 Rumah Sakitdi SumateraUtara, Department Neurologi FK-USU/ Perdossi Cabang Medan.

Amstrong. T.S., et al., 2001. American Brain Tumor Association: 9th Edition p15-17.

Ballantyne. E. 2008. Primary Intracranial Tumors, p3-6

Brust. E.M. John, 2012. Current Diagnosis & Treatment, In Neurology, 2nd Edition, Mc Graw-Hill, Lange. New York.

CBTRUS. 2012, Primary Brain and Central Nervus System Tumors Diagnosed in the United States in 2004-2008.

ChangSusan,2010 American Brain Tumor Asscoiation(ABTA), A Comprehensive Introduction To Brain Tumors 9th Edition

E.Edmund Kim, 2011 The Journal of Nuclear Medicine, Vol.52, No.2 , PET-CT Hybrid Imaging

Freedman J, 2009 Brain Cancer : Current and Emerging Trend In Detection and Treatment, 1st edition New York : Rosen. p34-45

Hakim, A.A, 2005. Kasus-Kasus Tumor Otak di RSUP H. Adam Malik dan RSUP H.Medan Tahun 2003 dan 2004, Majalah Kedokteraan Nusantara Vol.38, No.3 ( diakses 10 maret 2011)

Harsono, 2015. Buku Ajaran Neurologi klinis, Cetakan ke-6 , Yogyakarta, Indonesia: Gadjah Mada University Press , p 201-206

Hays Lora, 2013 . National Brain Tumor Society. ( www.cancersupport.com) Herbert B. Newton,2016.Overview of Pathology and Treatment of Primary

BrainTumor. In Handbook of Neuro-Onkologi Neuroimaging, 2nd Edition, Elsevier, UK,p9.

Hopper, H. Allan ,Samuels, A.Martin , 2009. Adam’s and Victor’sPrinciple of Neurology, 9th Edition, Mc Graw-, Lange, New York.

(40)

Jarpardi, I., 2002. Gambaran CT Scan Pada Tumor Otak Benign, Fakultas Kedokteraan Bagian Bedah Universitas Sumantara Utara ( diakses 10 Maret 2011)

Johnson T.Richard, Griffin W. John, Mc Arthur C.Justin, 2002. Neoplastic Disease, Malignant Neural Tumors. In Current Therapyin Neurologic Disease, 6th Edition, Mosby Inc, United States of America. p253-256. J.G Chusid, 1976. Correlative Neuroanatomy & Functional Neurology, 16th

Edition, Lange Medical Publication, Los Atlos California. p335-337. Liau,L.M., 2001 Brain Tumor Immunutherapy. New Jersey : Human Press

Louis. D. N. 2016. The 2016 World Health Organization Classification of Tumors of CNS : A Summary of Brain Tumors.

Martin. S. P., et al., 2001 . Epidemiology of Brain Tumors, London.

Michael J. Aminoff, David A. Greenberg, Roger P.Simon, 2015. Clinical Neurologi, 9th Edition, Mc Graw-Hill,New York.

Moore. K., et al., 2010. Primary Brain Tumors : Characteristics, Practical Diagnostic and Treatment Apporache, p45-49.

National Brain Tumor Foundation. 2014. The Essential Guide To Brain Tumors, p18-23.

National Cancer Institute, 2009. Risk factor ,Treatment and Symptoms.

Niemela. A., et al., 2011. Gender Differene in Quality of Life among Brain Tumors Survivors, vol.2,. no.4.

Prof. DR Mahar Mardjono, Prof. DR Priguna Sidharta,1998. Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf, hal 391.

Radinal YSP & Amroisa N, 2014. Primary Brain Tumor with Hemiparese Dextra and Parese Nerve II, III, IV, VI. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Medulla, volume 2, nomor 3.

Roongroj Bhidayasiri, Michael F. Waters, Christopher C. Giza, 2005. Neuro-oncology. In Neuological Differential Diagnosis, Blackwell Publishing, UK. p331-335.

(41)

Roongroj Bhidayasiri, Michael F. Waters, Christopher C. Giza, 2005. Neuro-oncology. In Neuological Differential Diagnosis, Blackwell Publishing, UK. p337-341.

Schiff, D., 2008 Neurologi complication of primary brain tumor . In; Kesari, Cancer Neurology in clinical practice : neurologic complication of cancer and its treatment, New York : Springer . p58-65

Wen. Y Patrick, 2013. National Brain Tumor Society . UK (www.cancersupport.com)

WHO, 2016. Classification of Tumor of the Central Nerous System. ( http://braintumor.org/wp-content/assets/WHO-Central-Nervous-System-Tumor-Classification.pdf).

Wrensch. M. Et al., 2012 Epidemology Of Primary Brain Tumors : Current Concepts and Review Of The Literature, p278-283

(42)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

DATA PRIBADI :

Nama : Tharshini Selvarajah

NIM :140100243

Alamat :Jl. DR. Mansyur Dalam no 49c, Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20121

Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Kebangsaan Bukit Bandraya (1999-2004) 2. Sekolah Menengah Kebangsaan Bukit Bandraya

(2005-2009)

3. QUEST International University (2011-2012) Riyawat Organisasi :Medical Emergency Team (MET) (2016-2017) Nomor Telepon :085922973266

Email :drtharsh.selva@gmail.com

Jenis Kelamin :Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir :Malaysia, 02 April 1992 Warga Negara :Malaysia

Agama :Hindu

Status Pendidikan :Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Dosen Pembimbing :dr.Haflin Soraya Hutagalung, M.Ked (Neu), Sp.S Judul Penelitian : Gambaran Pasien Tumor Otak di RSUP.Haji Adam

(43)

Lampiran 2

PERNYATAAN

GAMBARAN PASIEN TUMOR OTAK DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2015 DAN 2016

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh Sarjan Kedokteraan pada Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteraan Universitas Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, setelah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan normal, kaidah etika penelitian ilmiah.

Apabila pada kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagain skripsi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanski lainnya sesuai dengan peraturan reundangan-undangan yang berlaku.

Medan, 20 Januari 2018 Penulis,

Tharshini A/P Selvarajah NIM : 140100243

(44)

Lampiran 3

GAMBARAN PASIEN TUMOR OTAK DI RUMAH

SAKIT HAJI ADAM MALIK MEDAN

PADA TAHUN 2015 DAN 2016

NAMA

:

UMUR

:

JENIS KELAMIN

:

PEKERJAAN

:

(45)

Lampiran 4

FREQUENCIES VARIABLES=Umur Jenis_Kelamin Pekerjaan Jenis_Tumor /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Umur Jenis_Kelamin Pekerjaan Jenis_Tumor

N Valid 91 91 91 91

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 20 Tahun 17 18.7 18.7 18.7 20 - 40 Tahun 21 23.1 23.1 41.8 41-60 Tahun 36 39.6 39.6 81.3 > 60 Tahun 17 18.7 18.7 100.0 Total 91 100.0 100.0 Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 50 54.9 54.9 54.9 Perempuan 41 45.1 45.1 100.0 Total 91 100.0 100.0 Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Petani 10 11.0 11.0 11.0 IRT 22 24.2 24.2 35.2 Pelajar 12 13.2 13.2 48.4 Pegawai Negeri 13 14.3 14.3 62.6 Wiraswasta 14 15.4 15.4 78.0 Pensiunan 2 2.2 2.2 80.2

Lain-lain (Sopir, Pekerja Lepas, Tidak Bekerja, Honorer, dibawah Umur)

14 15.4 15.4 95.6

Pegawai Swasta 4 4.4 4.4 100.0

(46)

Jenis_Tumor

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Metastasis 14 15.4 15.4 15.4 Cranipharingioma 6 6.6 6.6 22.0 Adenoma Hipofise 7 7.7 7.7 29.7 Unclassified Tumor 28 30.8 30.8 60.4 Meningioma 12 13.2 13.2 73.6 Meduloblastoma 3 3.3 3.3 76.9 Astrocytoma 8 8.8 8.8 85.7 Glioma 12 13.2 13.2 98.9 Oligodendroglioma 1 1.1 1.1 100.0 Total 91 100.0 100.0

(47)

Lampiran 5 No. Responden No.Rekam Medis Umur Jenis Kelamin

Pekerjaan Jenis Tumor Nama Tumor

tercatat di Rekam Medis

A1 650502 60 Perempuan Petani Metastasis Tumor paru

A2 642103 45 Laki-laki Sopir Cranipharingioma Tumor otak SOL

Intrakranial

A3 671803 50 Laki-laki Sopir Adenoma hipofise Sellar Region

Tumor

A4 652604 51 Perempuan Ibu tangga

rumah

Unclassified tumor Tumor SOL Intrakranial

A5 633904 38 Perempuan Ibu tangga

rumah

Meningioma Tumor Cerebral

A6 655105 9 Laki-laki Pelajar Meningioma Tumor otak

A7 636105 3 Perempuan Dibahwa umur Unclassified tumor Tumor otak

A8 634305 19 Laki-laki Pelajar Meduloblastoma Tumor SOL

Intrakranial

A9 633805 43 Perempuan Pegawai

Negeri

Metastasis Tumor Ca.

Mammae A10 632006 28 Laki-laki Wiraswasta Unclassified tumor Secondary

Headache ec. SOL Intrakranial

A11 639707 39 Perempuan Ibu tangga

rumah

Astrocytoma Tumor Otak

Intrakranial A12 574907 29 Laki-laki Tidak bekerja Cranipharingioma Tumor otak SOL

Intrakranial

A13 671308 30 Perempuan Honorer Adenoma hipofise Sellar Region

Tumor

A14 636908 52 Perempuan Ibu tangga

rumah

Meningioma Tumor otak

A15 662109 60 Perempuan Ibu tangga

rumah

Unclassified tumor Tumor SOL Intrakranial

A16 651010 11 Laki-laki Pelajar Cranipharingioma Tumor SOL

Intrakranial

A17 561210 44 Perempuan Ibu tangga

rumah

Astrocytoma Tumor otak

A18 663212 29 Laki-laki TNI/ POLRI Astrocytoma Tumor otak

A19 650014 13 Perempuan Pelajar Unclassified tumor Tumor Otak

A20 693514 14 Laki-laki Pelajar Glioma Tumor Glioma

A21 678614 61 Perempuan Ibu tangga

rumah

Unclassified tumor Tumor SOL Intrakranial

A22 639415 50 Laki-laki Pegawai

Negeri

Unclassified tumor Tumor otak

A23 650016 47 Perempuan Petani Unclassified tumor Tumor SOL

Intrakranial

A24 632916 43 Perempuan Ibu tangga

rumah

Unclassified tumor Tumor SOL Intrakranial

A25 658017 47 Perempuan Ibu tangga

rumah

Meningioma Tumor otak

(48)

A26 638718 46 Laki-laki Pegawai Swasta

Meningioma Tumor SOL

Intrakranial

A27 526319 35 Laki-laki Pegawai

Negeri

Metastasis Tumor SOL

Intrakranial

A28 688919 62 Perempuan Petani Metastasis Tumor Metastasis

A29 643420 48 Perempuan Ibu tangga

rumah

Unclassified tumor Tumor SOL Intrakranial

A30 637820 72 Laki-laki Wiraswasta Metastasis Tumor otak

A31 652621 57 Laki-laki Petani Unclassified tumor Tumor otak

A32 584821 24 Laki-laki Wiraswasta Adenoma hipofise Sellar Region Tumor

A33 684022 33 Perempuan Ibu tangga

rumah

Glioma Secondary

Headache ec. SOL Intrakranial

A34 668429 60 Perempuan Ibu tangga

rumah

Unclassified tumor Tumor otak

A35 656929 47 Laki-laki Pegawai

Swasta

Unclassified tumor Tumor otak

A36 657231 75 Laki-laki Pegawai

BUMN

Unclassified tumor Tumor otak

A37 657133 15 Laki-laki Pelajar Unclassified tumor Tumor SOL

Intrakranial

A38 639633 30 Laki-laki Petani Unclassified tumor tumor otak

A39 627434 74 Laki-laki Wiraswasta Glioma Secondary

Headache ec. SOL Intrakranial

A40 658435 37 Laki-laki Dosen Metastasis Tumor paru

A41 638437 77 Perempuan Wiraswasta Unclassified tumor Tumor SOL Intrakranial

A42 664938 47 Perempuan Ibu tangga

rumah

Glioma Tumor SOL

Intrakranial

A43 670540 9 Laki-laki Dibahwa umur Glioma Tumor SOL

Intrakranial

A44 680842 18 Laki-laki Pelajar Cranipharingioma Tumor SOL

Intrakranial

A45 583345 39 Perempuan Ibu tangga

rumah

Metastasis Tumor payudara

A46 661745 36 Laki-laki Wiraswasta Meningioma Tumor otak

A47 478745 48 Perempuan Ibu tangga

rumah

Adenoma hipofise Tumor SOL Intrakranial

A48 574347 63 Laki-laki Pensiunan Adenoma hipofise Tumor SOL

Intrakranial

A49 627848 48 Laki-laki Pegawai

Swasta

Metastasis Tumor paru

A50 690948 38 Laki-laki Tidak bekerja Astrocytoma Tumor SOL

Intrakranial

A51 655149 34 Laki-laki Wiraswasta Glioma Tumor SOL

Intrakranial

A52 675149 45 Perempuan Ibu tangga

rumah

Astrocytoma Tumor SOL

Intrakranial

(49)

A54 636551 52 Perempuan Pegawai Negeri

Astrocytoma Tumor SOL

Intrakranial

A55 657751 62 Perempuan Pegawai

Negeri

Glioma Tumor SOL

Intrakranial

A56 651951 62 Perempuan Ibu tangga

rumah

Adenoma hipofise Tumor otak

A57 675353 65 Laki-laki Dibahwa umur Meningioma Tumor SOL

Intrakranial

A58 648157 54 Perempuan Ibu tangga

rumah

Unclassified tumor Unclassified tumor

A59 641158 12 Perempuan Pelajar Meduloblastoma Tumor oak

A60 612658 36 Perempuan Pegawai

Negeri

Cranipharingioma Sellar Region Tumor

A61 674362 28 Laki-laki Honorer Unclassified tumor Tumor SOL

Intrakranial

A62 693662 63 Perempuan Wiraswasta Metastasis Tumor Ca.

Mammae

A63 659163 51 Laki-laki Wiraswasta Adenoma hipofise Tumor SOL

Intrakranial A64 694663 30 Laki-laki Wiraswasta Unclassified tumor Tumor SOL

Intrakranial

A65 649664 44 Laki-laki Wiraswasta Astrocytoma Tumor SOL

Intrakranial

A66 651865 53 Perempuan Pegawai

Negeri

Meningioma Tumor SOL

Intrakranial A67 675967 6 Perempuan Dibahwa umur Unclassified tumor Unclassified

tumor

A68 681369 39 Laki-laki Pegawai

Negeri

Unclassified tumor Unclassified tumor

A69 645469 53 Laki-laki Lain-lain Metastasis Tumor Ca.

Mammae

A70 642869 33 Perempuan Petani Unclassified tumor Unclassified

tumor

A71 646869 67 Perempuan Pensiunan Meningioma Tumor SOL

Intrakranial

A72 681969 47 Perempuan Ibu tangga

rumah

Meningioma Tumor SOL

Intrakranial

A73 640070 66 Laki-laki Petani Glioma Tumor SOL

Intrakranial

A74 670971 11 Perempuan Pelajar Meningioma Tumor SOL

Intrakranial

A75 665373 8 Laki-laki Pelajar Unclassified tumor Unclassified

tumor

A76 638375 63 Laki-laki Wiraswasta Metastasis Tumor otak

A77 657775 67 Laki-laki Petani Glioma Tumor SOL

Intrakranial A78 641077 14 Laki-laki Tidak bekerja Unclassified tumor Unclassified

tumor

A79 609777 49 Perempuan Ibu tangga

rumah

Meningioma Tumor SOL

Intrakranial

A80 653479 57 Perempuan Ibu tangga

rumah

Unclassified tumor Unclassified tumor

(50)

A82 620882 44 Perempuan Ibu tangga rumah

Unclassified tumor Unclassified tumor

A83 663584 15 Laki-laki Pelajar Glioma Tumor SOL

Intrakranial

A84 653684 50 Laki-laki Pegawai

Swasta

Astrocytoma Tumor SOL

Intrakranial

A85 675185 62 Laki-laki Petani Metastasis Secondary

Headache ec. SOL Intrakranial

A86 627285 46 Laki-laki Wiraswasta Glioma Tumor SOL

Intrakranial A87 644787 4 Laki-laki Dibahwa umur Unclassified tumor Unclassified

tumor

A88 655092 46 Perempuan Pegawai

Negeri

Meduloblastoma Tumor SOL Intrakranial A89 686892 61 Laki-laki Wiraswasta Cranipharingioma Sellar Region

Tumor

A90 646197 34 Laki-laki Pegawai

Negeri

Metastasis Tumor paru

A91 660598 15 Laki-laki Pelajar Glioma Tumor SOL

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

Gambar

Gambar 2.1.4 (1) Klasifikasi Tumor Otak
Gambar 2.2. Kerangka Teori TUMOR OTAK

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hence we would like to suggest a model where an ontology of indoor space is defined and using this understanding (which is based on geo- metric as well as functional properties of

[r]

Rancangan pengembangan produk yang akan dilaksanakan sebagai berikut: (1) merumuskan tujuan penggunaan produk yaitu untuk menambah kreatifitas pendidik dan

Kehidupan geisha di awal abad duapuluh ditampilkan dengan sangat detail dalam novel ini, mulai bagaimana seorang anak kecil dari keluarga miskin direkrut untuk

Sejatinya, kedua kalimat tersebut memiliki koherensi yang kuat dimana hak perdata dari seorang ayah hanya dapat diterima oleh anak sah atau anak yang lahir sebagai akibat

Pada halaman beranda, terdapat slider yang berisi foto/video dari caleg yang berdampingan dengan tombol yang menuju halaman tentang caleg, visi dan misi, program kerja

Sebaran mangrove juga dipengaruhi suhu, sehingga mangrove hanya ditemukan di daerah tropis dan subtropics (Hoste 2011). Di kawasan pesisir Natuna, sebagian besar

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara psikologis akan pulih dalam waktu 3