• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Call Center dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Call Center dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS JASA CALL CENTER DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN TELKOMSEL PADA MAHASISWA

MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

OLEH :

HOTMAIDA ROHANI SIRAIT 110521030

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugerahNya

yang memberikan kekuatan dan memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan

Program Studi S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan memilih

judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Call Center dan Harga terhadap Loyalitas

Konsumen Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Ekstensi

Universitas Sumatera Utara.

Penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk sumbangan

pikiran, tenaga, motivasi dan waktu yang tidak terukur dalam menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih

kepada :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak

melakukan pembaharuan dan terobosan di berbagai bidang hingga memajukan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

yang telah memberikan perhatian dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, sekaligus sebagai Dosen Pembaca dan Penilai penulis yang telah

meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pikiran serta memotivasi dalam

penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Marhayanie Iskandar, MSi sebagai Dosen Penguji I yang telah

meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi

(3)

5. Bapak Liasta Ginting, SE, MSi sebagai Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi

ini.

6. Seluruh Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi yang telah banyak

mendidik mahasiswa/i dengan penuh dedikasi, loyalitas dan profesionalitas guna

membentuk mahasiswa/i yang berkarakter sehingga siap untuk menyongsong

masa depan.

7. Para pegawai Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu para mahasiswa/i

dalam memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar di kampus.

8. Kepada keluargaku tercinta, Berman Sirait (Alm. Ayah) penulis sangat

merindukan Bapak dan terima kasih pak buat pembelajaran hidup yang bapak

berikan selama ini, Lentrina Simangunsong (Ibu) yang dengan ikhlas menemani

setiap langkah penulis dengan doa dan perjuangan tanpa kenal lelah. Terima

kasih mama atas semua dukungan dan semangatnya ketika penulis merasa lelah

dan terima kasih juga atas kado-kado penyemangatnya. Aku sayang Mama.

9. Keluarga besar Sirait yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis,

saya ucapkan Terima kasih.

10. Kekasih Tercinta Briptu Candra Andika Panjaitan yang selalu memberikan

dukungan penuh dalam menyelesaikan skiripsi ini dan yang telah menjadi korban

kemarahan disaat lelah maupun adanya kendala dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih untuk kesabarannya abang.

11. Sahabat-sahabatku yang selama ini senantiasa bersama penulis dalam melewati

banyak waktu: Melvina R Panggabean, Nurul Huda Siregar, Rosnaini Nasution,

(4)

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan

mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan kekuatan yang luar biasa yang penulis terima selama ini sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Medan, 22 Desember 2013

Penulis

(5)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS JASA CALL CENTER DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN TELKOMSEL PADAMAHASISWA

MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa call center dan harga, yang diterapkan oleh PT. Telkomsel untuk memenuhi loyalitas pelanggan pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 92 orang yang dianggap sesuai. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model Regresi Linear Berganda dengan tingkat signifikansi 0,05 atau α = 5%. Berdasarkan hasil pengujuian secara serempak, variabel independen ( kualitas pelayanan jasa call center dan harga) secara bersama-sama , berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen (loyalitas konsumen telkomsel. Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh bahwa harga merupakan factor yang paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen telkomsel. Berdasarkan uji determinan (R2) diperoleh kesimpulan bahwa kualitas pelayanan jasa call center dan harga memiliki hubungan yang sangat erat dengan nilai R sebesar 0,859. Berarti menunjukan bahwa 85,9% variabel loyalitas konsumen telkomsel dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas pelayanan jasa call center dan harga, sedangkan sisanya 14,1% dipengaruhi oleh factor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(6)

ABSTRACT

EFFECT OF CALL CENTER SERVICE QUALITY AND PRICE OF TELKOMSEL CUSTOMER LOYAL ON EXTENTION MANAGEMENT STUDENT AT ECONOMY FACULTY

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

This study aims to identify effect call center service quality and price of customer loyal on extention of management student at economy faculty universitas sumatera utara medan. This research is associative, types of data used are primary and secondary data. Method of sampling used in the research is accidental sampling technique. 92 respondents are taken as appropriated data sample. Hypothesis testing is done using double regression models with 0,05 signification level orα = 5%. Based on simultaneous testing independent variable (call center of service quality and price) collectively influential positively and significantly to dependent variable (customer loyal). Based on partial testing found the price is the most dominant factor of telkomsel customer loyal. Based on determinants test (R2) concluded that call center of service quality and price has very closely related, that is 0,859. Show that 85,9% customer loyal variable can be explained by service quality and price, while the remaining 14,1% can be explained by other variable which do not include in the model.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTRA ISI……….. ………. i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis... 6

2.1.1 Pengertian Jasa ... 6

2.1.2 Karakteristik Jasa ... 6

2.1.3 Pengertian Kualitas ... 8

2.1.4 Kualiatas Pelayanan………. 11

2.1.5 Karakteristik Pelayanan ... 12

2.1.6 Pengertian Harga ... 13

2.1.7 Persepsi Terhadap Harga ... 13

2.1.8 Penetapan Harga ... 14

2.1.9 Loyalitas Konsumen ... 15

2.1.10Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Harga dengan Loyalitas Pelanggan……… 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Konseptual ... 20

2.4 Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Batasan Operasional Variabel... 23

3.4 Defenisi Operasional Variabel... 23

3.5 Skala Pengukuran Variabel... 25

3.6 Populasi dan Sampel ... 26

3.7 Jenis Data ... 28

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas ... 29

3.10 Teknik Analis……….. 32

3.10.1 Analisis Regresi Linier Berganda… ... 34

3.10.2 Pengujujian Hipotesis………. 34

(8)

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 37

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 37

4.1.2 Bidang Kegiatan Perusahaan ... 42

4.2 Hasil Penelitian ... 42

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 42

4.2.1.1 Karakteristik Responden ... 42

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 45

4.2.1.3 Uji Normalitas... 54

4.2.1.4 Uji Heteroskedasitas... 56

4.2.1.5 Uji Multikolinieritas ... 58

4.3 Uji Analisis Regresi Linear Berganda………. 58

4.3.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)……… 59

4.3.2 Uji Parsial (Uji t)……… . 60

4.3.3 Uji Determinasi (R2)……… 61

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian……… 62

4.4.1 Pengaruh Variabel Kualitas Jasa Call Center terhadap Loyalitas Konsumen………... 62

4.4.2 Pengaruh Harga terhadap Loyalitas Konsumen…62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Kesimpulan……… 64

5.2 Saran………... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Defenisi Operasional Varibel………. 25

3.2 Alternatif Jawaban responden... 27

3.3 Validitas Butir Perenyataan... 31

3.4 Realibilitas Kuesioner ... 33

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan…. 44 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian... 45

4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan Call Center... 46

4.5 Distribusi Jawaban responden Terhadap variabel Harga ... 49

4.6 Distribusi Jawaban responden Terhadap Loyalitas Konsumen ... 51

4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 56

4.8 Multikolinieritas………. 58

4.9 Uji F………... 59

4.10 Uji T………... 59

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 4.1 Persentase Pemegang Saham Telkomsel ... 40

Gambar 4.2 Kartu Simpati ... 40

Gambar 4.3 Kartu Halo……….. 40

Gambar 4.4 Kartu As ... ... 41

Gambar 4.5 Tarif Harga paket nelepon Kartu Simpati………… 41

Gambar 4.6 Harga kouta paket Internetan………... 42

Gambar 4.7 Histogram……… ... 54

Gambar 4.8 Normal P-P Plot of Regression Standardized Resdual……… 55

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 68

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 71

Lampiran 3 Tabulasi Jawaban Validitas ... 72

Lampiran 4 Tabulasi Jawaban Responden ... 73

Lampiran 5 Frekuensi... ... 76

(12)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS JASA CALL CENTER DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN TELKOMSEL PADAMAHASISWA

MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa call center dan harga, yang diterapkan oleh PT. Telkomsel untuk memenuhi loyalitas pelanggan pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 92 orang yang dianggap sesuai. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model Regresi Linear Berganda dengan tingkat signifikansi 0,05 atau α = 5%. Berdasarkan hasil pengujuian secara serempak, variabel independen ( kualitas pelayanan jasa call center dan harga) secara bersama-sama , berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen (loyalitas konsumen telkomsel. Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh bahwa harga merupakan factor yang paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen telkomsel. Berdasarkan uji determinan (R2) diperoleh kesimpulan bahwa kualitas pelayanan jasa call center dan harga memiliki hubungan yang sangat erat dengan nilai R sebesar 0,859. Berarti menunjukan bahwa 85,9% variabel loyalitas konsumen telkomsel dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas pelayanan jasa call center dan harga, sedangkan sisanya 14,1% dipengaruhi oleh factor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(13)

ABSTRACT

EFFECT OF CALL CENTER SERVICE QUALITY AND PRICE OF TELKOMSEL CUSTOMER LOYAL ON EXTENTION MANAGEMENT STUDENT AT ECONOMY FACULTY

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

This study aims to identify effect call center service quality and price of customer loyal on extention of management student at economy faculty universitas sumatera utara medan. This research is associative, types of data used are primary and secondary data. Method of sampling used in the research is accidental sampling technique. 92 respondents are taken as appropriated data sample. Hypothesis testing is done using double regression models with 0,05 signification level orα = 5%. Based on simultaneous testing independent variable (call center of service quality and price) collectively influential positively and significantly to dependent variable (customer loyal). Based on partial testing found the price is the most dominant factor of telkomsel customer loyal. Based on determinants test (R2) concluded that call center of service quality and price has very closely related, that is 0,859. Show that 85,9% customer loyal variable can be explained by service quality and price, while the remaining 14,1% can be explained by other variable which do not include in the model.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan telekomunikasi di Indonesia sudah mencapai tahap yang

mengagumkan. Pada saat ini data menunjukkan bahwa pengguna ponsel di negeri

ini sudah mencapai angka yang cukup fantastis. Pengguna ponsel mencapai lebih

dari 131,5 juta pelanggan atau sekitar 52,6 % dari keseluruhan jumlah penduduk

Indonesia. Ini adalah jumlah pengguna ponsel yang menggunakan operator yang

menyediakan layanan berbasis teknologi GSM ( Global System for Mobile

Communication ) ditambah dengan yang menggunakan operator yang

menyediakan layanan berbasis teknologiCDMA(Code Digital Multiple Access.

Kondisi pasar yang semakin ketat, membuat para pelaku pasar dan

produsen untuk memenangkan persaingan ini. Di Indonesia ini ada 3 operator

seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

Telekomunikasi Indonesia Seluler Tbk. (Telkomsel), PT. Indonesian Satellite

Corporation Tbk. (Indosat), dan PT. Excelcomindo Pratama Tbk. (Pro XL).

Disusul dengan munculnya perusahaan-perusahaan jasa telekomunikasi baru baik

berbasis GSM maupun CDMA, yaitu Hutchison CPT (Three), Axis (Axis), PT. Telkom Indonesia (Telkom Flexi), Bakrie Telecom (Esia), Mobile-8 ( Fren ), PT.

Smart Telecom (Smart), PT. Sampoerna Telecom ( Ceria ).

Kondisi ini juga membuat konsumen semakin jeli dalam memilih jasa

yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan jasa telekomunikasi. Mulai dari

(15)

yang terjangkau atau sesuai dengan daya beli konsumen . Serta promosi yang

sangat gencar dilakukan para perusahaan jasa telekomunikasi akan mempengaruhi

konsumen untuk memilih jasa yang ditawarkan.

Produk yang berkualitas merupakan sesuatu yang didambakan konsumen.

Kualitas jasa telekomunikasi yang bagus tentu sangat dibutuhkan konsumen

dalam kegiatan komunikasi sehari-hari. Semakin tinggi derajat kepuasan yang

diterima konsumen atas pemakaian suatu produk, mengidentifikasikan produk

semakin bermutu. Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan

secara serasi dan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Persaingan harga atau tarif yang terjadi di antara perusahaan

telekomunikasi saat ini sangat ketat. Tetapi perusahaan harus tetap bijak dalam

menentukan harga tarif yang ditawarkan, dengan mempertimbangkan faktor

internal dan faktor eksternal. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila

pelanggan belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu

bermanfaat bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.. Pada

dasarnya, kepuasan dan ketidakpuasan dari pelanggan ditentukan oleh persepsi

dan harapan pelanggan. Persepsi terhadap produk atau layanan sendiri

dipengaruhi oleh pengalaman pelanggan saat mencoba produk atau menerima

suatu layanan. Karena itu, apabila produk yang dikonsumsi atau pelayanan yang

diperoleh mempunyai kualitas yang baik, maka besar kemungkinan pelanggan

tersebut akan memberikan persepsi yang tinggi dan pada akhirnya membawa

(16)

Telkomsel menghadirkan tiga produk yang diandalkan yaitu kartuHalo,

simPATI, dan kartu AS sebagai upaya untuk melayani segmentasi yang

berbeda-beda. Lima keunggulan yang diusung Telkomsel yaitu :

1. Jaringan yang luas lebih dari 16.500 BTS yang meng-cover lebih dari 95%

populasi di Indonesia.

2. Kualitas jaringan High Performance Network, kenyamanan kontinuitas

berkomunikasi, mengatasi kepadatan jalur komunikasi dan kenyamanan layanan

data didukungdual band GSM900 dan 1800 plus 3G.

3. Fasilitas sangat lengkap sepertivideo call,mobile TV, mobile video streaming,

high speed internet browsing, mobile banking, Wi Fi, NSP, Push Email, dan

sebagainya.

4. Pelayanan yang handal berstandar ISO 9001:2000 seperti call center dan

GraPARI, serta tersedia juga layanan Gerai halo, Kisel, Kios Halo, Outlet Dealer dan retail Nasional.

5. Tarif wajar,yakni tarif yang kompetitif dan hemat sesuai dengan benefit yang

diperoleh pelanggan.

Peneliti tertarik untuk meneliti strategi pemasaran yang sudah diterapkan

oleh PT. Telkomsel untuk menjaga kepuasan pelanggannya. Peniliti mencoba

menggunakan variabel h kualitas jasa dan harga yang diberikan yang dilakukan

oleh PT. Telkomsel.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka peneliti tertarik untuk

(17)

terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel” ( studi kasus : Mahasiswa Manajemen

Ekstensi Fakultas Ekonomi USU Medan )

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Apakah Kualitas Jasa Call Center berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen Telkomsel pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan”

2. Apakah Harga berpengaruh terhadap loyalita konsumen Telkomsel

3. Apakah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen

Telkomsel pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara, Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Jasa Call Center dan

Harga, terhadap Loyalitas konsumen Telkomsel pada mahasiswa Ekonomi

(18)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan Telkomsel

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan Telkomsel, untuk mengetahui

pengaruh kualitas pelayanan jasa, dan harga terhadap loyalitas konsumen.

Sehingga pihak Telkomsel dapat lebih meningkatkan lagi kualitas Jasa Call

Center agar dapat memenuhi apa yang dibutuhkan pelanggan Telkomsel,

misalnya saat pelanggan membutuhkan informasi seputar Produk Telkomsel

ataupun masalah seputar Produk Telkomsel.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk

menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku kuliah,

dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian di masa yang akan

dating dan dapat sebagai tambahan ilmu pengetahuan seputar Telekomunikasi

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Jasa

Sektor jasa dalam suatu ekonomi mencakup aktivitas – aktivitas sejak dari

industri manufaktur dan industri jasa itu sendiri yang berbeda-beda, sampai

kepada jasa publik dan pemerintah dan organisasi nirlaba. Jasa adalah bentuk

yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan (Kotler dan

Amstrong, 2004:337).

Menurut Payne (dalam Yazid,2001:3) merumuskan jasa sebagai “aktivitas

ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (niali atau manfaat) intangible yang

berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau

dengan barang–barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki

atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik”.

2.1.2 Karakteristik Jasa

Dalam merancang program pemasaran perusahaaan harus memperhatikan

empat karakteristik, yaitu:

1. Sifat jasa tak berwujud (service intangibility) artinya jasa tidak dapat

dilihat, diecap, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum dibeli. Untuk

mengurangi keraguan pembeli, mereka dapat mengamati tanda

(20)

kesimpulan perihal jasa tersebut dari tempat, karyawan, peralatan,

simbol, dan harga yang mereka lihat.

2. Jasa tak terpisahkan (service inseparability) berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, entah penyedianya itu manusia

atau mesin. Jasa pada umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat

yang sama. Karakteristik kaitan antara produksi dan konsumsi jasa

berbeda dengan karakteristik barang. Barang biasanya dibuat dulu

kemudian dijual dan dikonsumsi. Sementara itu, kebanyakan jasa

dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi.

3. Keanekaragaman jasa (service variability). Selain tak berwujud dan

tak terpisahkan, jasa juga bervariasi sehingga jasa sulit

distandarisasikan. Sebab uatama dari kesulitan ini adalah karena,

meski untuk satu jasa yang sama, setiap individu konsumen ingin

dipenuhi keinginannya dengan cara yang berbeda–beda. Setiap

konsumen mempunyai permintaan yang unik dan ingin

mendapatkannya dengan cara yang unik pula. Keberagaman jasa

sebagian terbesar dipicu oleh interaksi manusia (antara karyawan dan

karyawan sendiri serta antara karyawan dan konsumen) dengan segala

perbedaan, harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut

Yazid (2001:27).

4. Jasa tak tahan lama (service perishability) artinya jasa tidak dapat

disimpan untuk dijual atau dipakai kemudian. Karena itu peramalan

(21)

fasilitas jasa merupakan hal yang sangat penting dan memerlukan

keputusan yang bijaksana. Kenyataan bahwa jasa itu tidak dapat

dikembalikan atau dijual kembali mengimplikasikan perlu disusunnya

strategi perbaikan (recovery) yang akan digunakan ketika terjadi

kekeliruan. (Yazid, 2001:29).

2.1.3 Pengertian Kualitas

Kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari

suatu produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.

Kualitas merupakan topik yang hangat di duinia bisnis dan akademik.

Produk dan jasa yang berkualitas adalah produk dan jasa yang sesuai dengan apa

yang diinginkan konsumen atau pelnggannya. Kualitas memerlukan memerlukan

suatu proses perbaikan yang terus-menerus yang dapat diukur, baik secara

individual, organisasi, korporasi dan tujuan kinerja nasional. Dukungan

manajemen, karyawan dan pemerintah untuk perbaikan kualitas sangat penting

bagi kemampuan berkompetisi secara efektif.

Kualitas sangat penting bagi suatu organisasi. Russel (dalam

Indranata,2008:37) mengemukakan berberapa alasan perlunya kualitas bagi suatu

organisasi, yaitu untuk meningkatkan reputasi perusahaan, untuk menurunkan

biaya, untuk meningkatkan pangsa pasar, dampak internasional, adanya

pertanggung jawaban produk, dan mewujudkan kualitas yang dirasakan penting.

Menurut Sviokla (dalam Lupiyoadi,2001:146) bahwa, kualitas memiliki delapan

(22)

1. Kinerja(performance)

Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi

merek, atribut-atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspek kinerja individu.

Kinerja beberapa produk biasanya didasari oleh preferensi subjektif

pelanggan yang pada dasarnya bersifat umum (universal).

2. Keragaman produk (features)

Keragaman produk dapat berbentuk produk tambahan dari suatu

produk inti yang dapat menambah nilai suatu produk. Features suatu produk biasanya diukur secara subjektif oleh masing-masing individu

(dalam hal ini konsumen) yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas

suatu produk/jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk

menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan

permintaan pasar.

3. Keandalan (reability)

Dimensi berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk

mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Keandalan suatu

produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen

dalam memilih produk. Hal ini menjadi semakin penting mengingat

besarnya biaya penggantian dan pemeliharaan yang harus dikerluarkan

apabila produk yang dianggap tidakreliablemengalami kerusakan.

4. Kesesuaian (conformance)

Dimensi lain berhubungan dengan kualitas barang adalah

(23)

produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu

penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi,

keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan lain.

5. Daya tahan/Ketahanan(durability)

Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun

teknis. Secara teknis, ketahanan suatu produk didefenisikan sebagai

jumlah kegunaan yang diperoleh oleh seorang sebelum mengalami

penurunan kualitas. Secara ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia

ekonomis suatu produk dilihat melalui jumlah kegunaan yang diperoleh

sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk mengganti produk.

6. Kemampuan pelayanan (serviceability)

Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan kecepatan,

kompetensi, kegunaan, dan kemudahan produk untuk diperbaiki. Dimensi

ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya

penurunan kualitas produk tetapi juga waktu sebelum produk disimpan,

penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi

pelayanan prbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya.

7. Estetika (aesthetic)

Merupakan dimensi pengukuran yang paling subjektif. Estetika

suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh

(24)

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived Quality)

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai

atribu-atribut produk dan jasa. Namun demikian, biasanya konsumen

memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung, misalnya

melalui merek, nama dan negara produsen.

2.1.4 Kualitas Pelayanan

Kualitas suatu barang atau jasa adalah sejauh mana produk atau jasa

memenuhi spesifikasinya. Menurut American Society for Quality Control (dalam Lupiyoadi,2001:144) kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan

karakteristik-katakteristik dari suatu barang atau jasa dalam hal kemampuannya untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.Konsep

kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung pada perspektif

yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi.

Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas

perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada

pelanggan Lupiyoadi (2001:147). Model SERVQUAL (Service Quality) adalah

salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset

pemasaran (Lupiyoadi, 2001:148). SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata

mereka terima (perceived service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan

atau diinginkan (expected service).

Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat dikatakan

(25)

dikatakan tidak bermutu. Dan apabila kenyataan sama dengan harapan, maka

layanan disebut memuaskan. Dengan demikianservice qualitydapat didefinisikan

sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas

layanan yang mereka terima (Parasuraman,et all., dalam Lupiyoadi, 2001:148).

2.1.5 Karakteristik Pelayanan

Dalam melayani pengguna jasa secara memuaskan (Elhaitammy,1990)

dalam Tjiptono (2006:58). Secara garis besar ada empat unsur pokok dalam

konsep ini, yaitu:

1. Ketanggapan/Kecepatan

2. Ketepatan

3. Keramahan

4. Kenyamanan

Berdasarkan empat unsur diatas, dalam mencapai tingkatexcellence setiap karyawan harus memiliki keterampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik

dan rapi, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja dan siap untuk melayani,

tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai

pekerjaannya baik tugas yang berkaitan pada bagiannya maupun bagian lainnya,

mampu berkomunikasi dengan baik, bisa memahami bahasa isyarat (gesture) pengguna jasa, dan memiliki kemampuan menangani keluhan pengguna jasa

secara professional dan dapat meyakinkan pengguna jasa tersebut akan solusi

yang diberikan atau dengan kata lain kepastian sehingga pengguna jasa merasa

(26)

2.1.6 Pengertian Harga

Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi,

selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Menurut Saladin

(2003:95) harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh

produk dan harga. Sedangkan menurut Dharmesta dan Irawan (2005:241) harga

adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan

pelayanannya.

2.1.7 Persepsi Terhadap Harga

Harga dipandang sebagai indikator biaya ketika konsumen harus

mengorbankan sejumlah uang untuk ditukar dengan produk atau manfaat produk.

Secara teoritis konsumen memiliki apa yang disebut dengan budget contrains,

karena itu semakin tinggi harga produk maka semakin besar pula pengorbanan

yang dirasakan konsumen. Harga merupakan jumlah uang yang diperlukan

sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikiian maka

suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/atau

pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa

(Laksana, 2008:105). Tujuan penetapan harga menurut Adrian Payne antar lain:

1. Survival

Merupakan usaha untuk tidak melaksanakan tindakan-tindakan

untuk meningkatkan profit ketika perusahaan sedang dalam kondisi pasar

yang tidak menguntungkan. Usaha tersebut cenderung dilakukan untuk

(27)

2. Profit Maximazion

Penentuan harga untuk memaksimumkan profit dalam periode

tertentu. Sasaran memaksimalkan laba kemungkinan bisa lebih

menguntungkan perusahaan dan masyarakat jika dipraktekkan dalam

jangka waktu yang panjang.

3. Sales Maximazion

Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar (market

share) dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan. Sasaran penetapan harga biasanya dinyatakan dalam persentase kenaikan

volume penjualan selama periode tertentu.

4. Prestige

Tujuan penentan harga disini adalah untuk memposisiskan jasa

perusahaan tersebut sebagai jasa yang eksklusif.

5. ROI

Tujuan penetapan harga didasrkan atas pencapaian return on

investmentyang diinginkan.

2.1.8 Penetapan Harga

Perusahaan harus menetapkan harga pada saat pertama kali mereka

mengembangkan produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk

regulernya ke saluran distribusi atau wilayah geografis baru, dan ketika

perusahaan memasukan penawaran pekerjaan kontrak baru. Perusahaan harus

memutuskan dimana perusahaan akan memposisikan produknya berdasarkan

(28)

Menurut Simamora (2003:200), langkah-langkah yang dapat dilakukan

dalam penetapan harga adalah :

1. Analisis keadaan pasar, yakni memahami hubungan permintaan dan harga,

karena perubahan harga dapat memberikan pengaruh besar pada permintaan.

2. Identifikasi faktor-faktor pembahas adalah faktor yang membatasi perusahaan

dalam menetapkan harga.

3. Menetapkan sasaran yang menjadi umum adalah memperoleh keuntungan

untuk harga harus lebih tinggi dari biaya rata-rata operasional.

4. Analisis potensi keuntungan, suatu usaha perlu mengetahui beberapa

keuntungan yang ingin mereka peroleh.

5. Penentuan harga awal harus disepakati bahwa harga awal bagi produk baru

yang pertama kali diluncurkan berdasarkan kesepakatan bersama.

6. Penetapan harga disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah

oleh karena itu harga harus disesuaikan.

2.1.9 Loyalitas Konsumen

Definisi Loyalitas menurut Kotler (dalam Tjiptono,2005:18),

menyebutkan bahwa loyalitas pelanggan adalah suatu pembelian ulang yang

dilakukan oleh seorang pelanggan karena komitmen pada suatu merek atau

perusahaan. Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi suatu

konsumen untuk loyal, antara lain faktor harga: seseorang tentu akan memilih

(29)

murah diantara pilihan-pilihan yang ada. Selain itu ada juga faktor kebiasaan,

seseorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merek atau perusahaan

tertentu maka kemungkinan untuk berpindah ke pilihan yang lain akan semakin

kecil.

2.1.10 Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Harga dengan Loyalitas Pelanggan

Kualitas suatu pelayanan adalah penelitian yang subyektif oleh

konsumen. Penelitian ini ditentukan oleh persepsi pada apa yang dikehendaki dan

dibutuhkan oleh konsumen terhadap pelayanan tersebut. Pelayanan yang

berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan

pelanggan. Semakin berkualitas produk dan pelayanan jasa yang diberikan,

maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi, maka dapat

menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut.

Demikian pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, dapat

mengakibatkan pelanggan pindah pada produk lain karena kualitas pelayanan

dan produk berhubungan sekali dengan loyalitas pelanggan., jika barang dan

jasa yang dibeli cocok dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, maka

akan terdapat kepuasan atau loyalitas pelanggan dan sebaliknya. Bila

kenikmatan yang diperoleh konsumen melebihi harapannya, maka konsumen

akan betul-betul merasa puas dan sudah pasti mereka akan terus melakukan

pembelian ulang. Kualitas produk atau pelayanan dan harga sangat berhungan

(30)

diharapkan oleh konsumen, maka akan terdapat kepuasaan atau loyalitas dan

sebaliknya.

Menurut Goestch dan Davis (dalam Tjiptono, 2005:110) menyatakan

bahwa “kualitas produk merupakan suatu kondisi dinamis yang dihubungkan

dengan barang dan jasa, manusia, proses dari lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan”. Menurut Tjiptono (2004:54) Menyebutkan bahwa kualitas

suatu produk dan harga memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan

untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan, dalam jangka

panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami

dengan seksama harapan pelanggan serta membutuhkan mereka.

Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi,2001:160) pada dasarnya kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan atas produk akan berpengaruh pada pola perilaku

selanjutnya. Hal ini ditunjukkan pelanggan setelah terjadi proses pembelian.

Apabila pelanggan merasa puas, maka dia akan menunjukkan besarnya

loyalitasnya yaitu, kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama.

Pelanggan yang puas juga cenderung untuk memberikan referensi yang baik

terhadap produk kepada orang lain.

Tidak demikian dengan seorang pelanggan yang tidak puas (dissatisfied). Pelanggan yang tidak puas dapat melakukan tindakan pengembalian produk, atau

secara ekstrim bahkan dapat mengajukan gugatan terhadap perusahaan melalui

seorang pengacara. Demikian hal tersebut harus dapat diantisipasi oleh

perusahaan, karena seorang pelanggan yang tidak puas dapat merusak citra

(31)

pelanggan yang tidak puas setelah proses pembelian terjadi atau setelah pelanggan

menerima pelayanan jasa yang diberikan.

Menurut Lupiyoadi (2001:160), pelanggan yang menikmati produk atau

jasa akan mengembangkan sikap yang mendukung perusahaan dan jasa tersebut

(favourable) dengan cara:

1. Berkata positif tentang produk

2. Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain

3. Setia kepada produk perusahaan

4. Membayar produk dengan harga premium

Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan pada pengalaman

langsung tersebut adalah sikap yang biasanya dianut dengan keyakinan yang lebih

besar. Konsisten dengan hal ini, konsumen memiliki keyakinan yang jauh lebih

kuat mengenai sikap terhadap produk mereka bila didasarkan pada pemakaian

produk dibandingkan bila hanya didassrkan pada informasi atau janji dari iklan

saja. Hal tersebut secara teoritis dikonfigurasikan ke dalam lima dimensi perilaku

(Zeithaml,et all., dalam Lupiyoadi, 2001:160) yaitu :

1. Kesetiaan kepada perusahaan (Loyalty)

2. Keinginan untuk beralih produk (Switch)

3. Kemauan untuk membayar lebih (Pay more)

4. Respon lingkungan eksternal kepada penyelesaian masalah (external response)

(32)

2.2 Penelitian Terdahulu

Siregar (2008) judul skripsi “ Analisis Persepsi Kualitas Produk Simpati

Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi kualitas produk kartu prabayar

simPATI terhadap loyalitas konsumen pada mahasiswa manajemen Ekstensi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Analisis dan evaluasi menggunakan dua metode, yaitu metode deskriptif

dan metode kuantitatif dengan menggunakan regresi linear berganda. Analisis

deskriptif digunakan untuk melihat persepsi kualitas produk kartu prabayar

simPATI di benak konsumen. Sedangkan analisis regresi linear berganda

digunakan untuk melihat pengaruh persepsi kualitas produk kartu prabayar

simPATI terhadap loyalitas konsumen pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Hasil penelitian pada 87 orang responden sampel terdapat 42 orang pria

dan 45 orang wanita. Hasil yang diperoleh bahwa variabel persepsi kualitas

produk kartu prabayar simPATI mampu memberikan penjelasan variabel loyalitas

konsumen sebesar 66% dan sisanya sebesar 34% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian.

Juga dapat disimpulkan bahwa kelima variabel persepsi kualitas yaitu

varibel kineja (X1), kualitas pelayanan (X2), kehandalan (X3), karakteristikproduk

(33)

positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada mahasiswa Manajemen

Ekstensi FE USU.

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Sekaran dalam Sugiyono (2010:88) mengemukakan bahwa

kerangka konseptual adalah merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting.

Kualitas pelayanan sangatlah berpengaruh dalam keloyalitasan konsumen

terhadap suatu produk atau jasa. Jika produk tersebut sudah memiliki nama yang

besar, dan apabila ditambah lagi dengan kualitas pelayanan yang memuaskan,

maka secara langsung dapat membuat konsumen loyal akan produk yang

ditawarkan. Disini kualitas pelayanan call center yang diberikan perusahaan

Telkomsel adalah salah satu faktor pendukung untuk membuat konsumen loyal

akan produk yang ditawarkan karena pelayanan yang diberikan adalah Kecepatan,

Ketepatan dalam memberikan solusi yang dibutuhkan pelanggan, Keramahan

dalam menyampaikan solusi sehingga pelanggan merasakan empati yang

diberikan pihak call center dan Kenyaman yang diberikan secara tidak langsung

memberikan kepastian kepada pelanggan. Dari keempat unsure tersebut, secara

otomatis jika konsumen merasa puas dengan produk ataupun pelayanan call

center yang diberikan Telkomsel, maka akan semakin meningkat pula pengguna

(34)

Menurut Tjiptono (2004:54) Menyebutkan bahwa kualitas suatu produk

dan harga memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan untuk

menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan, dalam jangka panjang,

ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan

seksama harapan pelanggan serta membutuhkan mereka.

Dalam situasi pasar yang semakin rumit, tujuan atas struktur harga yang

semakin terasa penting. Penurunan daya beli menyebabkan konsumen semakin

peka terhadap harga. Produsen atau perusahaan seharusnya semakin hati-hati

dalam menentukan harga produknya, dan bahkan tidak jarang menghadapi dilema.

Perusahaan di satu pihak harus menanggung biaya produksi yang semakin tinggi

akibat kenaikan harga material, tetapi dilain pihak harus menghadapi pasar yang

lesu. Secara tradisional, harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli.

Hal ini masih berlaku di hampir seluruh tempat dalam berbagai jenis

produk dan komoditas. Walaupun faktor-faktor non harga telah menjadi semakin

penting dalam perilaku pembeli pada akhir-akhir ini, akan tetapi harga tetap

merupakan salah satu unsur terpenting yang menentukan pangsa pasar dan

profitabilitas perusahaan.

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan

pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada

pelanggan (Tjiptono, 2004:50). Program pemasaran jasa membagi empat

komponen bauran pemasaran(marketing mix), yaitu :

1.Product( produk ) : jasa apa yang ditawarkan.

(35)

3.Promotion( promosi ) : bagaimana promosi yang akan dilakukan.

4.Place ( lokasi ) adalah bagaimana sistem penghantaran (delivery system) yang

akan diterapkan.

Fokus penelitian ini meneliti pengaruh dua variabel yaitu kualitas

pelayanan dan harga terhadap loyalitas konsumen Telkomsel. Dengan demikian

kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sumber : Lupiyoadi (2001)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian 2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka peneliti

mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “ Kualitas jasa call center dan harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumen Telkomsel.(studi kasus :

Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU). Kualitas Pelayanan Jasa

Call Center (X1)

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2005:11) Asosiatif – kausal adalah penelitian yang

mencari hubungan antara dua variable atau lebih. Jenis penelitian pada skripsi ini

adalah asosiatif, karena peniliti ingin mengetahui pengaruh Kualitas Jasa Call

Center dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen Telkomsel.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Telkomsel, Tbk dan Universitas Sumatera

Utara tepatnya pada Fakultas Ekonomi pada bulan September sampai dengan

bulan Desember.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen (X) terdiri dari variabel Pengaruh Kualitas Pelayanan

(X1), dan variabel Harga (X2).

2. Variabel dependen (Y) yaitu variabel Loyalitas Konsumen.

3.4 Defenisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas (Independen variabel) merupakan suatu proses

memilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran terhadap suatu obyek. Pada

penelitian ini persepsi konsumen terdiri dari dua sub variabel, yaitu

(37)

2. Variabel terikat (Dependen Variabel) adalah loyalitas konsumen

memilih produk telkomsel. Loyalitas Konsumen merupakan suatu

tindakan pemilihan dua atau lebih alternatif yang ada. Variabel terikat

diukur berdasarkan loyalitas konsumen. Adapun defenisi operasional

dari variable terikat dan bebas diatas adalah sebagai beriku:

1. Kualitas Pelayanan ( X1)

Merupakan atribut produk yang dipertimbangkan dari segi

manfaatnya,tingkat baik buruknya barang dan jasa.

2. Harga (X2)

Merupakan suatu ukuran pengganti untuk mutu produk atau nilai barang

yang ditentukan atau dirupakan dengan uang.

3. Loyalitas Konsumen Terhadap Produk Telkomsel

Tingkat perasaan seseorang yang sangat puas dengan produk yang ada

sehingga sikap loyal nya akan produk sangat tinggi dan tidak akan berniat untuk

(38)

Table 3.1 Defenisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

1. Harga kartu terjangkau dan mudah didapatkan 2. Harga voucher/isi ulang

cukup kompetitif 3. Harga per paket untuk

nelpon yang Terjangkau, sesuai kualitas

4. Harga kartu untuk internet yang sangat kompetitif dengan produk lain.

5. Harga per nelpon call center cukup murah (Rp.300/nelpon)

(39)

Sumber : Data Primer diolah Peneliti (November 2013) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variable yang digunakan pada penelitian ini

adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Skala likert bisa 3, 4, 5, 6, 7, skla tergantung kebutuhan (Ginting dan

Situmorang, 2008:121).

Tabel 3.2

Alternatif Jawaban Responden

Sumber : Ginting dan Situmorang (2008:121) 3.6 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik Loyalitas

1. Setia terhadap Produk 2. Berkata positif tentang

produk

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

(40)

kesimpulannya (Sugiono, 2010:115). Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU dari angkatan

tahun 2010 sampai dengan 2013 yang belum diketahui jumlahnya yang

menggunakan produk Telkomsel.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi tertentu. Oleh karena populasi mahasiswa yang memenuhi

kriteria yang pernah melakukan panggilan telepon dan menggunakan

produk Telkomsel tidak diketahui secara pasti maka dapat digunakan

rumus dalam buku Supramono, alternatif formula yang dapat digunakan

adalah :

n = (Zα)² (p) (q) Dimana :

n = Jumlah Sampel

(Zα)² = Nilai standar normal yang besarnya tergantung α

Bilaα= 0,05 maka Z = 1,67

Bilaα= 0,01 maka Z = 1,96

P = Estimasi proporsi populasi

q = 1 – P

d = Penyimpangan yang ditolerir

Hasil prasurvei yang dilakukan oleh penulis, dimana dari 20 orang

mahasiswa Manajemen Ekstensi yang dipilih secara acak, terdapat 12 orang

(41)

secara acak dengan nilaiα 0,01 dan penyimpangan yang ditolerir (d) sebesar 10%.

Dengan demikian jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini

adalah :

n = (1,96)² (0,6) (0,4)

(0,1)²

n = 92,19 (dibulatkan menjadi 92 orang)

Maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 92 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

metode accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2010:122).

3.7 Jenis Data dan Sumber Data 1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung yang diperoleh dari responden

yang terpilih pada lokasi penelitian, dengan cara membagikan

kuesioner kepada para responden tersebut.

2. Data Sekunder

Data atau informasi yang diperoleh melalui studi pustaka dengan

mempelajari berbagai tulisan, buku, jurnal, majalah dan internet

(42)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah :

1. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara

membuat daftar pertanyaan yang akan ditujukan kepada para mahasiswa

Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU.

2. Studi Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan

mempelajari data dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang memiliki

kaitan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir

pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Apakah butir pernyataan tersebut valid dan

reliable. Apabila terdapat butir-butir yang tidak valid dan reliable, maka

butir-butir pernyataan tersebut harus diganti dengan pernyataan lain. Untuk menguji

kuesioner pada mahasiswa Ekonomi Jurusan Manajemen Ekstensi di Fakultas

Ekonomi USU dengan responden sebanyak 30 responden diluar sampel tetapi

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang digunakan. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakanSPSS 17.0 for Windows.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur (Ginting dan Situmorang, 2008:172). kriteria dalam

(43)

Jika rhitung> rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid.

Jika rhitung< rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3.

Pernyataan1 .507 0,361 Valid

Pernyataan2 .471 0,361 Valid

Pernyataan3 .474 0,361 Valid

Pernyataan4 .499 0,361 Valid

Pernyataan5 .650 0,361 Valid

Pernyataan6 .694 0,361 Valid

Pernyataan7 .700 0,361 Valid

Pernyataan8 .495 0,361 Valid

Pernyataan9 .631 0,361 Valid

Pernyataan10 .806 0,361 Valid

Pernyataan11 .771 0,361 Valid

Pernyataan12 .623 0,361 Valid

Pernyataan13 .780 0,361 Valid

Pernyataan14 .791 0,361 Valid

Pernyataan15 .831 0,361 Valid

Pernyataan16 .739 0,361 Valid

Pernyataan17 .634 0,361 Valid

Pernyataan18 .793 0,361 Valid

Pernyataan19 .852 0,361 Valid

Pernyataan20 .772 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 17.00 (November 2013)

Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat pada kolom Corrected Item-total

(44)

untuk menguji validitas instrument. Ketentuan nilai rtabel untuk sampel 30 adalah

sebesar 0,361, diketahui bahwa rhitunguntuk seluruh butir pernyataan adalah positif

dan nilainya diatas 0,361 (rtabel). Karena r hitung > r tabel maka dapat disimpulkan

bahwa semua pernyataan hasilnya adalah valid sehingga dapat digunakan untuk

memperoleh data penelitian.

1. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang dan Lufti, 2011 :

79). Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya,

jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat

diandalakan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability). Suatu alat ukur

yang mantap tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena

penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa.

Makin kecil skala pengukuran, makin reliabel alat pengukur dan

sebaliknya. Besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat diketahui antara lain dari

indeks korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua. Bila angka korelasi

(r) di kuadratkan, hasil kuadrat ini desebut dengan “koefisien determinasi”. Makin

tinggi angka korelasi, makin rendah kesalahan pengukuran. Pengujian reabilitas

dapat dilakukan dengan kriteria :

Jika ralpha > rtabel, maka data dinyatakan reliabel.

(45)

Tabel 3.4

Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas Kuesioner Variabel Cronbach's

Alpha N of Items

Keterangan

.947 20 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah (November 2013) Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

Crombach Alpha > 0,6 atau Cronbach Alpha > 0,8. Hasil pengolahan pada tabel

diatas menunjukkan bahwa nilai dari crpnbach alpha sebesar 0,947 lebih besar

dari 0,8 dengan demikian data tersebut telah reliable. Ini menunjukkan bahwa

semua butir pernyataan pada kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh data

penelitian.

3.10 Teknik Analisis

Metode analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menganalisis

data dan menginterpretasikan data, sehingga data yang di analisis lebih terarah

dan dapat dipertangunggjawabkan. Teknik analisis yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis data dimana data

yang telah diperoleh disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan

secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan

(46)

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar

didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi

klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat

signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%

artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang,dkk 2008:55).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji homoskedatisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama

dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Jika

varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas (Situmorang,dkk

2008:63).

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas ini berarti

adanya hubungan yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua

(47)

3.10.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah

regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut:

Y1 = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Keterangan:

Y1 = Loyalitas Konsumen

a = Konstanta

b1-2 = Koefisien regresi berganda

X1 = Kualitas Pelayanan Jasa Call Center

X2 = Harga

e = Standar error

3.10.2 Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).

Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu:

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri

dari harga, kualitas, dan citra merekyang dimasukkan dalam model yang

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni

(48)

Kriteria pengujiannya adalah:

Ho : bi = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : Harga dan Kualitas

secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat

yaitu Keputusan Pembelian.

Ho : bi≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : Harga dan Promosi

secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu

Keputusan Pembelian. Selanjutnya, nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai

ttabel. Maka kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F-hitung< F-tabel padaα = 5%

Ha diterima jika F-hitung> F-tabel padaα= 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji - t) Nilai - nilai koefisien regresi dalam

persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih.

Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing- masing nilai

koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari

probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika

probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka

variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih

kecil dari tingkatkesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh

(49)

Ho : bi = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Harga dan Promosi

secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat

yaitu Keputusan Pembelian.

Ho : bi≠ 0, artinya variabel bebas terdiri dari : Harga dan Promosi secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu

Keputusan Pembelian.

Selanjutnya, nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Maka

kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika t-hitung< t-tabel padaα= 5%

Ha diterima jika t-hitung> t-tabel padaα= 5

3.10.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan

model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara

0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤R 2≤1). Jika R2 semakin besar (mendekati

satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1dan X2) adalah

besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin

kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat

(Y) semakin kecil.Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Telkomsel merupakan singkatan dari Telekomunikasi Seluler, yang

merupakan nama layanan dan jasa sistem komunikasi bergerak (GSM, Global

System for Mobile Communication) yang dikelola PT. Telkom. Telkomsel

memulai proyek percontohan pada akhir tahun 1993 di Pulau Batam dan Pulau

Bintan dengan menggunakan tekonologi GSM yang telah dikenal luas di dunia

internasional.

Peluncuran perdana ini dilakukan di Pulau Bintan dengan alasan Batam

sebagai pusat industri strategis, adanya proyek penciptaan kerja sama Batam dan

Singapura dan banyaknya pemakai telepon genggam Singapura ke Batam, serta

adanya penugasan Pemerintah melalui Menparpostel kepada Telkom yang

dipimpin oleh Bapak Garuda Sugardo. Proyek yang pertama sekali menggunakan

teknologi GSM ini berhasil membangun jaringan komunikasi dari tiada hingga

dapat melakukan pembicaraan pada sistem telekomunikasi bergerak hanya dalam

dua bulan sejak dimulainya proyek. Proyek ini kemudian berkembang ke

provinsi-provinsi lain di Indonesia.

Tanggal 22 Maret 1994, PT. Telkom resmi terdaftar sebagaj anggota

GSM-MOU yaitu organisasi operator GSM dunia yang pusatnya di Dublin.

(51)

dengan skala nasional dapat terwujud pada tanggal 24 Agustus 1994, pemerintah

akhirnya menurunkan izin prinsip kepada PT. Telkom sebagai operator GSM

berskala nasional. Tanggal 1 November 2004 PT. Telkom dan PT. Indosat

menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan dalam bentuk PT

(Perseroan Terbatas) dan perusahaan ini diresmikan sebagai perusahaan yang

menanam modal dalam negeri (PMDN). Pendirian PT. Telkomsel tanggal 26 Mei

1995 dengan akte notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH No. 181 tanggal 26

Mei 1995 dan telah diubah dengan akte notaris Soetjipto, SH tanggal 21 Juni

1996.

Komposisi pemegang saham terkini adalah PT. Telkom sebesar 42,29%,

Indosat 35%, PTT. Telecom Netherlands 17,28% dan PT. Setcdo Megacell Asia

5%. Salah satu sasaran dari perusahaan adalah untuk melayani seluruh provinsi di

Indonesia dengan mengutamakan pada wilayah cakupan, kapasitas sambungan,

biaya, mutu jaringan dan pelayanan demi memberikan kepastian terhadap

kepuasan pelanggan. Pada tanggal 26 Mei 1996, tepat setahun setelah berdiri

jaringan baru yang diluncurkan dengan sukses di Medan, Surabaya, Bandung dan

Denpasar. Telkomsel meluncurkan pelayanan di Jakarta dengan jumlah pelanggan

baru 10.000 per bulan dan terus meningkat. Pada akhir tahun 1996, PT.

Telkomsel telah menjangkau seluruh provinsi di Indonesia beserta ratusan

kota lainnya dan akan terus berlanjut sampai menjangkau ibukota, kabupaten,

kotamadya, dan kecamatan di Indonesia. Pada akhir tahun 2001 Singapura

Telecom Mobile Pte Ltd (SingTel mobile) membeli saham Telkomsel yang

(52)

tambahan 12,755 % dari Telkom. Pemegang saham Telkomsel saat ini adalah PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebesar 65% dan Singapura telecom

Mobile Pte,:Ltd(SingTel Mobile) sebesar 35%

Sumber : (www.telkomsel.com ,16 Mei 2013)

Gambar 4.1 Persentase Pemegang Saham Telkomsel

Sumber : (www.telkomsel.com,16 Mei 2013) Gambar 4.2 Kartu Simpati

(53)

Sumber : (www.telkomsel.com,16 Mei 2013) Gambar 4.4 Kartu AS

Sumber : (www.telkomsel.com,16 Mei 2013)

(54)

Sumber : (www.telkomsel.com,16 Mei 2013)

Gambar 4.6 harga kuota paket internetan

Telkomsel menyediakan layanan seluler GSM di Indonesia dengan

jaringan dual band (900/1800MHz), GPRS, Wi Fi, EDGE, 3G dan HSDPA dan

internasional yang meliputi 323 International Roaming Partner di 170 negara

(akhir September 2008). Telkomsel merupakan operator pertama yang

meluncurkan layanan 3G di Indonesia pada September 2006. Telkomsel

merupakan operator seluler yang memiliki jaringan terluas di Indonesia yang

melingkupi hampir 95% populasi di seluruh provinsi, kabupaten, kota madya, dan

seluruh kecamatan di Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Perusahaan menyediakan pelanggan dengan pilihan antara dua kartu

prabayar simPATI dan kartu AS, atau pasca-bayar kartuHALO, serta berbagai

layanan nilai tambah dan program. Semakin berkembangnya bisnis jasa

telekomunikasi seluler, maka semakin besar pula tuntutan bagi PT. Telkomsel

(55)

4.1.2. Bidang Kegiatan Perusahaan

PT. Telkomsel dengan motonya Begitu Dekat Begitu Nyata adalah sebuah

perusahaan yang menyediakan jasa telekomunikasi yang bergerak di bidang

seluler GSM. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, Telkomsel

menghadirkan tiga produk yang diandalkan yaitu kartuHalo, simPATI, dan kartu

AS sebagai upaya untuk melayani segmentasi yang berbeda-beda.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1. Hasil Analisis Deskriptif

Metode dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuesioner). Jumlah

pernyataan seluruhnya adalah 20 butir pertanyaan, terdiri dari 7 pertanyaan

variabel kualitas pelayanan jasa call center (X1), 6 pertanyaan untuk variabel

harga (X2), dan 7 pertanyaan untuk variabel loyalitas pelanggan (Y).

Kuesioner ini disebarkan kepada 92 orang mahasiswa Manajemen

Ekstensi Fakultas Ekonomi USU dari angkatan 2010-2013 yang berdasarkan Jenis

Kelamin dan Lama Pemakaian Produk Telkomsel.

4.2.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik Responden adalah menguraikan atau memberikan gambaran

mengenai identitas responden yang menjadi sampel dala penelitian ini,

sehingga dapat diketahui sejauh mana identitas responden dalam penelitian.

Oleh karena itulah deskripsi identitas responden dalam penelitian ini dapat

dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu:

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin. Dimana berapa

(56)

2. Karakteristik Responden berdasarkan Stambuk/Angkatan di Fakultas

Ekonomi, khususnya Mahasiswa Ekstensi Program Studi Manajemen yang

diambil dari tahun 2010 – 2012.

3. Karakteristik Responden berdasrkan Lama Pemakaian. Lama pemakaian

yang diambil dari satu tahun pemakaian sampai dengan sepuluh tahun.

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 25 27,17%

2. Perempuan 67 72,83%

Jumlah 92 100%

Sumber: Data Primer diolah Peneliti (November 2013)

Berdasarkan Tabel diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah responden

terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan yaitu 67 orang atau 72,83%,

sedangkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 25 orang atau 27,17%. Hal ini terjadi

karena pada saat penyebaran kuesioner ini yang paling banyak peneliti jumpain

adalah yang berjenis kelamin perempuan yang menggunakan produk Telkomsel

(57)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Angkatan Jumlah (orang) Persentase (%)

2010 15 16,30%

2011 43 46,75%

2012 34 36,95%

Jumlah 92 100%

Sumber: Data Primer diolah Peneliti (November 2013)

Berdasarkan tabel diatas mayoritas responden adalah angkatan 2011

sebanyak 43 orang atau 46,75% lalu diikuti angkatan 2012 sebanyak 34 orang

atau 36,95% dan jumlah persentase yang paling sedikit adalah angkatan 2010

sebanyak 15 orang atau sebesar 16,30%. Dari hasil persentase diatas dapat

diketahui bahwa yang menggunakan produk Telkomsel dan yang pernah

melakukan panggilan call center adalah angkatan 2011, ini dikarenakan karena

mahasiswa angkatan 2011 masih aktif dalam perkuliahan sehingga memerlukan

alat komunikasi untuk menelepon,SMS atau pun menggunakan internet untuk

Gambar

Gambar 2.1Kerangka Konseptual .................................................. 23
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Table 3.1 Defenisi Operasional Variabel
Tabel 3.2Alternatif Jawaban Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel harga, rasa, dan kemasan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen susu bear brand pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Variabel kepuasan konsumen juga berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan dengan indikator konsumen merasa senang setelah menggunakan jasa dari perusahaan karena

Hal ini berarti 78% loyalitas konsumen jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan dapat dipengaruhi oleh variabel functional benefit dan symbolic benefit..

Deskripsi penelitian ini terdiri dari 3 variabel, yaitu kualitas pelayanan (X1), harga (X2) dan loyalitas konsumen (Y). deskripsi setiap pernyataan akan menampilkan opsi