• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M Ashari berlokasi awal di jl.ketandan 12 Pemalang dengan nama Rumah Sakit Umum Pemalang, merupakan RSU kelas “D” sampai dengan tahun 1982. Tahun 1979/1980 Pemda mendirikan Rumah Sakit baru di jl. gatot subroto Bojongbata Pemalang di atas tanah seluas 4,7 Ha. Yang sekarang menjadi lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari. Dengan sumber dana APBD II, APBD I, APBN dan Swadaya dan pada tahun 1982 Rumah Sakit Umum mulai beroperasi.

Pengabdian nama Dr. M. Ashari (Dr. Mas Ashari Santadiningrat 1862-1931) sesuai Perda No.14/1987 tanggal 21 november 1987, disahkan dengan SK Gubernur kdh.TK I Jawa Tengah No.188.3/28/1988 tanggal 8 februari 1988 seri D. Dr Mas Ashari Santadiningrat adalah seorang putra daerah, Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 233/ menkes/ s.k/ VI/ 1983 tentang penetapan tambahan beberapa Rumah Sakit Umum Pemerintah sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas “B” & “C” maka pada tahin 1983 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari Pemalang meningkat dari kelas “D” menjadi kelas “C”. Sejak berdiri Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari terus berkembang dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan kerumah sakitan. Strategi pengembangan diarahkan pada konsep pengembangan pelayanan prima yang berorientasi pada mutu dan kepuasan pelanggan.

Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari sebagai pusat rujukan di kabupaten Pemalang, memiliki fasilitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi ICU, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehab Medik, Instalasi Gizi, Instalasi Pemulasaraan Jenazah, Instalasi Pengelolaan Linen, Instalasi

(2)

Haemodialisa, Instalasi Bank Darah, Instalasi Rekam Medis, Instalasi Pendidikan Pelatihan, Instalasi Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Pemeliharaan Sarana Medis, Instalasi Pemeliharaan sarana Rumah Sakit, Instalasi system Informasi Manajemen rumah sakit dan Instalasi Pengelolaan Limbah.

Berbagai perkembangan tersebut telah berpengaruh besar terhadap perkembangan pengelolaan rumah sakit. Salah satu upaya mempersiapkan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari untuk mampu tetap berfungsi atau bahkan mampu mengatasi masalah-masalah akibat perkembangan tekanan-tekanan ekonomi, dan perubahan politik pemerintah dimasa mendatang adalah penataan organisasi, peningkatan mutu sumber daya manusia, peningkatan pengelolaan rumah sakit yang efisien, peningkatan mutu pelayanan, peningkatan sarana dan prasarana serta pengembangan dan pemanfaatan peluang yang ada. Dengan mengingat strategi pengembangan yang cakupan pelayanan kesehatan dalam meningkatkan substainbilitas rumah sakit diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan perumah sakitan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya bagi masyarakat kabupaten Pemalang.

1. Visi, Misi dan Motto

Visi : Rumah Sakit pilahan utama masyarakat Pemalang dan sekitarnya

Misi :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima dan memuaskan

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat

3. Memberikan konstribusi nyata untuk pendidikan dan latihan kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan serta tekhnologi kesehatan

(3)

2. Jenis Pelayanan

a. Pelayanan Rawat Jalan : 1) Klinik Spesialis Dalam 2) Poli Klinik Endoskospis 3) Poli Klinik Spesialis Anak 4) Poli Klinik Spesialis Obsgin 5) Poli Klinik Spesialis Bedah 6) Poli Klinik Spesialis Orthopedi 7) Poli Klinik Spesialis Bedah Mulut 8) Poli Klinik Spesialis Mata

9) Poli Klinik Spesialis THT

10) Poli Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin 11) Poli Klinik Spesialis Syaraf

12) Poli Klinik Spesialis Kejiwaan 13) Poli Klinik Rehab Medik 14) Poli Klinik Umum 15) Poli Klinik TB 16) Poli Klinik Gigi 17) Poli Klinik VCT

18) Poli Klinik Pelayanan KBRS 19) Poli Klinik Konsultasi Gizi 20) Pelayanan penunjang :

a) Rontgen (radiologi) b) Laboratorium

c) Foto tanpa bahan kontras d) Foto dengan bahan kontras e) Pelayanan penunjang non Medis f) Pelayanan dan asuhan keperawatan g) Pelayanan Rujukukan

h) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan i) Pelaksanan penelitian dan pengembangan j) Pelaksanaan administrasi dan keuangan

(4)

b. Pelayanan Unit Gawat Darurat :

Sistem pelayanan unit gawat darurat di runah sakit merupakan pelayanan 24 jam dan instalasi gawat darurat dengan klinik 24 jam.

c. Pelayanan Rawat Inap :

Tabel 1.2

bangsal, nama ruang dan jumlah tempat tidur per ruangan di RSUD dr. M. Ashari Pemalang

BANGSAL RUANG KETERANGAN

KELAS VIP Rajawali 14 tempat tidur

KELAS UTAMA 1 Cendrawasi 11 tempat tidur

KELAS UTAMA 2 Merpati 18 tempat tidur

KELAS 1 Cucakrowo, Merak,

Kepodang, Garuda, Kaswari, Kesehatan Reproduksi

16 tempat tidur,8 tempat tidur, 6 tempat tidur, 6 tempat tidur, 4 tempat tidur, 4 tempat tidur

KELAS 2 Kepodang, Garuda,

Kasuari, One Day Care (ODC)

22 tempat tidur, 8 tempat tidur, 10 tempat tidur, 10 tempat tidur

KELAS 3 Garuda, Kasuari,

Kesehatan Reproduksi, Nuri, Jalak, Camar

20 tempat tidur, 24 tempat tidur, 6 tempat tidur, 42 tempat tidur, 42 tempat tidur, 40 tempat tidur, 38 tempat tidur, 11 tempat tidur

NON KELAS Perinatalogi, Kutilang 38 tempat tidur, 11 tempat tidur

(5)

B. Gambaran Umum Rekam Medis

1. Struktur organisasi Unit Rekam Medis Rumah Dr.M.Ashari Pemalang

Instalasi rekam medis Dr. M. Ashari dipimpin oleh kepala Instalasi Rekam Medis yang membawahi 2 (dua) Koordinator yaitu Koordinator Pendaftaran dan Koordinator Pengolahan data. Koordinator Pendaftaran membawahi 3 (tiga) pelayanan yaitu : TPPGD (Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat), TPPRJ (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan), dan TPPRI (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap). Koordinator Pengolahan data membawahi 7 (tujuh) pelayanan yaitu : Assembling, Koding, Indeksing, Filling, Analising, Reporting, dan Korespondensi.

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari Pemalang

(6)

2. Gambaran Situasi dan Kondisi Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.ashari Pemalang

Rekam medis perlu dilakukan secara profesional, penuh tanggung jawab dan kewenangan. Agar penatalaksanaan berdaya guna dan menghasilkan informasi yang tepat dan akurat. Kepala Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab mengelola rekam medis, meningkatkan mutu pelayanan rekam medis dan bertanggung jawab atas laporan berkala dan teratur. Untuk menunjang tugas dan tanggung jawab kepala instalasi rekam medis membawahi oleh beberapa sub instalasi yaitu TPPRJ, TPPRI, TPPGD, Asembling, Koding, Filing, Reporting/pelaporan, Asuransi, Pembuatan visum, Balasan Rujukan.

Pengelolaan rekam medis dimulai dari penerimaan pasien oleh bagian pendaftaran sampai dengan pengelolaan dokumen rekam medis setelah pasien pulang. Pengelolaan dokumen rekam medis diawali dengan perakitan dokumen kemudian mengontrol atau memonitoring kelengkapan pengisian rekam medis oleh bagian Assembling, dilanjutkan dengan pemberian kode penyakit dan tindakan oleh bagian Koding serta pengelompokkan jenis penyakit atau tindakan oleh bagian Indeksing, sampai dengan penyimpanan oleh bagian Filling. Semua data yang telah masuk, diolah, dianalisa dan dilaporkan oleh bagian Analising / Reporting. 3. Tugas pokok dan fungsi unit rekam medis

a. Kepala Instalasi Rekam Medis

Menyusun system dan SPO, tentang : 1) Penerimaan pasien

2) Pencatatan rekam medis 3) Pengelolaan data rekam medis 4) Penyimpanan berkas rekam medis

5) Pengembalian dan pendistribusian berkas rekam medis

6) Membuat dan mengevaluasi sistem penerimaan pasien rawat jalan dan rawat inap

(7)

7) Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis

8) Merencanakan dan menetapkan formulir rekam medis

9) Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur penyimpanan berkas rekam medis

10) Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur peminjaman dan pendistribusian berkas rekam medis

11) Merencanakan dan membuat kriteria dalam rangka retensi berkas rekam medis

12) Memeriksa kebenaran kode penyakit dan kode tindakan medis

13) Membuat dan menyajikan laporan kegiatan medis rumah sakit untuk kepentingan manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan

14) Membuat laporan dan analisa data morbiditas, mortalitas dan tindakan operasi

15) Melaksanakan penilaian terhadap rekam medis in aktif untuk menilai berkas rekam medis bernilai guna atau tidak

16) Merencanakan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit

17) Membuat jadwal kerja, mengatur shift dinas, jadwal cuti dan libur

18) Membuat permintaan kebutuhan sumber daya, ATK, ART, kebutuhan lain untuk pelaksanaan kegiatan Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari

19) Membuat laporan intern dan ektern rumah sakit secara berkala serta analisanya

20) Membuat uraian pekerjaan bagi bawahan 21) Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan

22) Memeriksa laporan kegiatan kunjungan rawat jalan, inap dan penunjang sebagai bahan pelaporan dan analisa

23) Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan Instalasi Rekam Medis sehubungan dengan kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan

(8)

24) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait dengan kegiatan Instalasi Rekam Medis

b. Koordinator Pendaftaran

Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang : 1) Penerimaan pasien

2) Pencatatan identifikasi pasien

3) Pelayanan informasi kepada pengunjung rumah sakitMemberi petunjuk di lingkungan pendaftaran sesuai dengan bidang tugasnya.

4) Menyediakan pelaksanaan kegiatan pendaftaran serta menilai hasilnya sebagai bahan untuk pembinaan

5) Memeriksa hasil kerja di lingkungan pendaftaran berdasarkan hasil pelaksanaan tugas agar tidak terjadi kekeliruan

6) Memproses pengajuan cuti petugas pendaftaran dan laporan kepada atasan sebagai bahan pengaturan

7) Memproses kebutuhan ATK, ART dan sarana lain 8) Mengkoordinir semua kegiatan pendaftaran pasien

9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan / menangani bila terjadi pada kegiatan pendaftaran pasien

10) Membuat laporan kegiatan pelayanan pendaftaran untuk kepentingan laporan Instalasi Rekam Medis secara keseluruhan

c. Koordinator Pengolahan Data

Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang : 1) Assembling dan indeks kode penyakit

2) Penyimpanan dan pendistribusian rekam medis 3) Statistik dan pelaporan

4) Korespondensi

5) Memberi petunjuk di lingkungan rekam medis sesuai dengan bidang tugasnya

(9)

6) Penyedia pelaksanaan kegiatan manajemen rekam medis serta menilai hasilnya sebagai bahan untuk pembinaan 7) Memeriksa hasil kerja di lingkungan menejemen rekam

medis berdasarkan hasil pelaksanaan tugas agar tidak terjadi kekeliruan

8) Memproses pengajuan cuti petugas rekam medis laporan kepada atasan sebagai bahan pengaturan

9) Memproses kebutuhan ATK, ART dan sarana lain

10) Mengkoordinir semua kegiatan penyelenggaraan rekam medis

11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan / menangani bila terjadi penyimpangan / kasus yang terjadi pada penyelenggaraan rekam medis 12) Membuat laporan kinerja mutu pelayanan rekam medis

untuk kepentingan laporan Instalasi Rekam Medis secara keseluruhan

d. Tugas Staf pendaftran pasien Gawat Darurat 1) Menerima pendaftaran pasien gawat darurat

2) Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi kebutuhan pelayanan pasien gawat darurat

3) Mengidentifikasi pengisian formulir identitas sosial 4) Entry data identitas sosial

5) Meminta berkas rekam medis pasien lama dari petugas penyimpanan

6) Mengambil berkas rekam medis

7) Membuat laporan harian pendaftaran gawat darurat

e. Tugas Staf Pendaftaran Pasien Rawat Inap 1) Menerima pendaftaran pasien rawat inap

2) Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi kebutuhan pelayanan pasien rawat inap

3) Mengidentifikasi pengisian formulir identitas sosial 4) Entry data identitas sosial

(10)

5) Meminta berkas rekam medis pasien lama dari petugas penyimpanan

Mengambil berkas rekam medis

6) Membuat laporan harian pendaftaran pasien rawat inap

f. Tugas Staf Pendaftaran Pasien Rawat Jalan 1) Menerima pendaftaran pasien rawat jalan

2) Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi kebutuhan pelayanan pasien rawat jalan

3) Mengidentifikasi pengisian formulir identitas sosial 4) Entry data identitas sosial

5) Mempersilahkan pasien ke poliklinik

6) Meminta rekam medis pasien lama dari petugas penyimpanan

7) Mengirim rekam medis ke poliklinik tujuan pasien

8) Mengembalikan rekam medis pasien rawat jalan yang sudah selesai digunakan ke penyimpanan rawat jalan

9) Membuat laporan harian pendaftaran pasien rawat jalan

g. Tugas Staff Assembling

1) Menerima berkas rekam medis gawat darurat, rawat inap dan rawat jalan dari penganggung jawab berkas rekam medis

2) Memeriksa kelengkapan isi berkas rekam medis

3) Menyusun berkas rekam medis sesuai urutan yang di tentukan

4) Melengkapi identitas pasien dan nomor rekam medis pada setiap lembar berkas rekam medis

5) Memisahkan berkas rekam medis yang belum lengkap isinya dan diserahkan kepada yang berhak / berkewajiban melengkapi isi berkas rekam medis tersebut

6) Menyusun dan menyiapkan berkas rekam medis baru rawat jalan maupun rawat inap untuk petugas pendaftaran

(11)

7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan / menangani bila terjadi penyimpangan / kasus yang terjadi dikegiatan assembling

h. Tugas Staff Koding

1) Mengkode diagnose penyakit dan tindakan di setiap berkas rekam medis pasien yang berobat

2) Mengentry kode penyakit

3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan / menangani bila terjadi penyimpangan / kasus yang terjadi dikegiatan kode penyakit dan tindakan pasien gawat darurat, rawat inap dan rawat jalan

i. Tugas Staff Indeksing

1) Menerima berkas rekam medis gawat darurat, rawat inap dan rawat jalan dari petugas koding

2) Membuat indeks penyakit berdasarkan ICD 10 3) Membuat indeks tindakan berdasarkan ICD 9 CM

4) Membuat indeks pasien berdasarkan database pada billing komputer

5) Membuat indeks dokter berdasarkan berkas rekam medis 6) Membuat indeks kematian berdasarkan berkas rekam medis 7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk

menyelesaikan, menangani bila terjadi penyimpangan / kasus yang terjadi dikegiatan indeksing pasien gawat darurat, rawat inap dan rawat jalan

j. Tugas Staff Analising

1) Melakukan analisa mutu dalam pengisian dokumen rekam medis :

2) Rekam medis harus lengkap setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan

3) Memastikan bahwa rekam medis telah dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan petugas yang memberi pelayanan atau tindakan

(12)

4) Menilai efesiensi dan efektifitas utilisasi fasilitas pelayanan dan pengkajian pembiayaan pelayanan yang dapat dipakai untuk perencanaan manajemen dan riset

5) Melakukan audit dan analisis rekam medis dengan cara meneliti rekam medis yang dihasilkan oleh staff medis dan paramedic serta hasil – hasil pemeriksaan penunjang sehingga kebearan diagnose dan kelengkapan rekam medis dapat dipertanggungjawabkan

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan, menangani bila terjadi penyimpangan / kasus yang terjadi dikegiatan analising pasien gawat darurat, rawat inap dan rawat jalan

k. Tugas Staff reporting

1) Laporan penampilan kerja RSUD Dr. M. Ashari (BOR, LOS, TOI, BTO)

2) Data surveilans terpadu penyakit berbasis RS sentinel 3) RL 5.3 Daftar 10 besar penyakit rawat inap

4) RL 5.4 Daftar 10 besar penyakit rawat jalan 5) Audit maternal perinatal (AMP)

6) Laporan pemberitahuan penderita / tersangka demam berdarah dengue / demam dengue / dengue shock syndrome, AFP, tetanus neonatorum, campak, dan kewaspadaan KLB Gizi

7) Laporan diare pasien rawat inapLaporan penderita penyakit menular tertentu pasien rawat inap

8) Laporan hasil kegiatan program kesehatan indra penglihatan dan pendengaran

9) Laporan penyakit tidak menular 10) Data P2 ISPA

11) Kasus keracunan karena obat, makanan, dsb 12) Sistem informasi rumah sakit / SIRS terdiri dari :

a) RL 1

(13)

RL 1. 2 Indikator pelayanan rumah sakit RL 1. 3 Fasilitas tempat tidur

b) RL 2 Ketenagaan c) RL 3

RL 3. 1 Kegiatan pelayanan rawat inap RL 3. 2 Kegiatan pelayanan gawat darurat RL 3. 3 Kegiatan kesehatan gigi dan mulut RL 3. 4 Kegiatan kebidanan

RL 3.5 Kegiatan perinatology RL 3. 6 Kegiatan pembedahan RL 3. 7 Kegiatan Radiologi

RL 3. 8 Pemeriksaan laboratorium RL 3. 9 Pelayanan rehabilitasi medik RL 3. 10 Kegiatan pelayanan khusus RL 3. 11 Kegiatan kesehatan jiwa RL 3. 12 Kegiatan keluarga berencana

RL 3.13 Pengadaan obat, penulisan, dan pelayanan resep

RL 3. 14 Kegiatan rujukan RL 3. 15 Cara bayar d) RL 4

RL 4a Data keadaan morbiditas pasien rawat inap RL 4b Data keadaan morbiditas pasien rawat jalan e) RL 5

RL 5. 1 Pengunjung rumah sakit RL 5. 2 Kunjungan rawat jalan

RL 5. 3 Daftar 10 besar penyakit rawat inap RL 5. 4 Daftar 10 besar penyakit rawat jalan

13) Membuat laporan ekstern ke DEpartemen Kesehatan dan jajarannya

14) Mencetak sensus harian rawat inap

15) Mengontrol kebenaran sensus harian sesuai jumlah pasien yang sebenarnya

(14)

16) Merekap sensus harian rawat inap masuk, pindahan, dipindahkan, dan keluar berdasarkan kelas, spesialisasi dan dokteryang merawat

17) Meminta data kunjungan dari unit lain terkait dengan laporan kegiatan rumah sakit

l. Tugas Staff Korespondensi

1) Menerima konsep resume yang telah dibuat oleh dokter yang merawat

2) Konsep resume yang telah diteliti kebenarannya, diketik dengan komputer dan diprint rangkap 2 (dua), menyerahkan resume tersebut kepada dokter yang merawat untuk meminta tanda tangan

3) Melakukan kegiatan pengetikan atas permintaan korespondensi lainnya seperti : Surat Keterangan Dokter, Visum et repertum, dan pengetikan formulir untuk pihak ketiga yang berwenang

4) Melakukan pembukaan dan tanda terima sebagai bukti penyerahan atas permintaan informasi yang bermaterai cukup

m. Tugas Staff Penyimpanan

1) Melaksanakan kegiatan statistik dan pelaporan 2) Mencetak sensus harian rawat jalan dan rawat inap

3) Mengontrol kebenaran sensus harian rawat jalan berdasarkan spesialisasi dan dokter prakteknya

4) Merekap sensus harian rawat inap masuk dan keluar berdasarkan kelas, spesialisasi dan dokter yang merawat 5) Meminta data kunjungan dari unit lain terkait laporan

kegiatan rumah sakit

6) Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap dan penunjang

7) Laporan morbiditas, mortalitas dan trend penyakit

8) Membuat laporan ektern ke Departemen Kesehatan dan jajarannya

(15)

C. Hasil Pengamatan

Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Ashari Pemalang, sudah melayani keperluan visum et repertum. Pada rumah sakit yang melayani keperluan visum et repertum adalah bagian Unit Rekam Medis. Rumah Sakit Umum Daerah r. M. Ashari Pemalang menangani visum kekerasan dan juga visum jenazah. Pada kasus visum jenazah, pihak kepolisian menyerahkan surat permohonan berserta jenzahnya. Visum dilakukan oleh dokter umum, jika jenazah ditemukan di daerah yang melakukan visum dokter umum puskesmas tersebut. Jika ada permintaan outopsi ke polres dari polres menindak lanjuti dengan menyiapkan dokter forensik Namun pada pelaksanaanya keperluan visum et repertum belum adanya prosedur tetap.

Berdasarkan hasil pengamatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Ashari Pemalang dengan menggunakan pedoman observasi berdasarkan hasil populasi data visum et repertum tahun 2015 berjumlah 20 pelayanan. Hasil wawancara dengan Kepala Rekam Medis, Koordinator Pengolahan Data, dan Petugas Pelaksana, dan hasil kuesioner untuk pengetahuan terkait visum et repertum dari petugas dan pasien. Hasil pengamatan sebagai berikut :

1. Tata cara pelaksanaan pelepasan informasi medis pasien : a. Alur pelayanan visum et repertum

Pada pelayanan visum et repertum di rumah sakit umum daerah dr. M. Ashari Pemalang ada 2 alur, yaitu pelayanan surat

permintaan visum et repertum dari kepolisian, dan alur pelayanan dari rekam medis untuk visum et repertum ;

(16)

Alur surat permintaan visum et repertum dari kepolisian

sura

gambar 1.1 skema alur surat permintaan visum et repertum Surat permintaan visum et repertum tertulis dari kepolisian ( penyedik) diserahkan ke direktur rumah sakit, yang kemudian surat dideposisikan ke Kepala Bagian Tata Usaha setelah surat di cek, surat dideposisikan lagi ke kepala Bagian Pelayanan. Surat sudah di cek kemudian surat diserahkan kepada Kepala rekam medis yang nantinya di serahkan ke koordinator pengolahan data untuk dilaksanakan oleh petugas pelaksana pelepasan informasi dokumen pasien. Pada proses surat ini ± 5 hari karena kepala pada setiap bagian pelayanan kesehatan ada ditempat.

Alur pelayanan keperluan visum et repertum di petugas pelaksana:

a. Surat yang sudah diserahkan di bagian informasi, surat diposisikan ke direktur, namun sebelum diserahkan di copy oleh petugas pelayanan rekam medis melayani visum et repertum agar diproses dahulu

b. Dilakukan pemeriksaan bisa di poli klinik, unit gawat darurat, atau dokter spesialis tergantung kasus yang di alami oleh pasien

c. Untuk pasien kasus kecelakaan, dimana pasien ditangani oleh pihak rumah sakit di unit gawat darurat dilakukan visum sementara. Keluarga pasien beserta polisi yang ada ditempat kejadiaan mendatangi kapolsek setempat untuk membuat surat permohonan visum

d. Pada pemeriksaan surat pelaporan tidak diikut sertakan, alasannya terkadang ada keluarga pasien yang mengetahui kasus tersebut kemudian kaget, Surat dari Kepolisan Direktur Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Pelayanan Kepala Rekam Medis

(17)

e. Setalah dilakukan pemeriksaan, informasi medis pasien dari dokter dan data mendukung di proses petugas pelayanan visum et repertum f. Kemudian pihak kepolisian dihubungi oleh petugas, proses informasi

dilakukan secepatnya atau ± 2 hari untuk pengambilan informasi medis pasien.

b. Pihak peminta visum et repertum

Setelah dilakukan wawancara dengan petugas pelaksana. Permintaan keperluan visum et repertum diawali dengan surat yang di buat oleh pihak kepolisian (penyidik) dimana jabatan dari surat pemohon tidak dituliskan. Hanya menuliskan Kareskrim wilayah setempat, surat permohonan yang ditujukan ke direktur rumah sakit umum daerah dr. M. Ashari Pemalang. Tidak diperbolehkan permintaan oleh pihak keluarga pasien, dan secara lisan. Karena permintaan pelepasan informasi pasien keperluan visum et repertum untuk kepentingan pengadilan. Surat yang dibuat oleh pihak kepolisian menunjukan adanya pihak yang bertanggung jawab kepada pasien.

c. Jenis kasus visum et repertum

Pada rumah sakit umum daerah dr. M. Ashari Pemalang pelayanan untuk keperluan visum et repertum ada beberapa jenis kasus yang diajukan. Semua jenis kasus visum dilayani juka syarat memenuhi seperti surat permohonan dari pihak kepolisian bukan secara lisan. Jenis kasus visum et repertum pada tahun 2015 yaitu;

1) Kasus visum et repertum pemeriksaan luka ( korban hidup ), yaitu; Kasus Kekerasan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT), Kasus Penganiayaan, dan Kasus Pengroyokan

2) Kasus visum et repertum Kekerasan Asusila, yaitu; Pencabulan dan Pelecehan Seksual

(18)

d. Peran petugas pelaksanaan dalam membuat visum et repertum

Dari hasil wawancara dengan petugas pelaksana keperluan visum et repertum, petugas diberi tahu adanya surat permintaan visum et repertum dibagian informasi, petugas pelaksana memberi tahu ke koordinator pengolahan data untuk dicek apakah surat permintaan sudah sesuai dengan protap yang ada. Surat permintaan yang ada di copy oleh petugas untuk mengurus terlebih dahulu berkas dan formulir yang diperlukan. Jika sudah dilakukan pemeriksaan di bagian unit gawat darurat. Jika membutuhkan pemeriksaan spesialis, petugas akan mengarahkan ke pasien mendaftar untuk dilakukan pemeriksaan spesialis di poliklinik. Menanyakan apakah pernah priksa atau belum, jika sudah meminta kartu berobat pasien kemudian dicarikan kartu indeks pasien, dan jika tidak pasien dibuatkan kartu berobat baru. Setelah selesai pemeriksaan petugas mengetikan catatan hasil pemeriksaan dari dokter. Kemudian meminta tanda tangan pengesahan hasil visum dokter yang menangani, di mintakan nomer visum, dan cap rumah sakit dibagian kepala bagian tata usaha. Dibuatkan arsip untuk disimpan pihak rumah sakit. Semua jenis kasus yang diajukan dilayani, ditolak jika pasien tidak kunjung datang untuk dilakukan pemeriksaan. Untuk keperluan otopsi mayat sepenuhnya tanggung jawab di serahkan ke rumah sakit umum daerah dr. M. Ashari Pemalang. Jika mayat tanpa identitas langsung dikebumikan dan jika ada idnetitas dibuatkan kabar berita. Selain itu petugas pelaksana juga memberikan informasi tentang adanya biaya administrasi untuk keperluan visum et repertum sesuai dengan peraturan daerah.

(19)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di rumah sakit umum daerah dr. M. Ashari Pemalang pengagendaan dan penyerahan hasil visum et repertum. Sesuai alur surat dideposisikan ke direktur kemudian dilakukan visum. Petugas pelaksana menuliskan di buku ekspedisi permintaan visum, nama, alamat, jenis kelamin, jenis kasus, tanggal masuk, tanggal keluar surat hasil visum, no RM, nama dokter. Pengagendaan formulir hasil visum digandakan, dan surat permohonan yang sudah dideposisikan disimpan dalam map untuk di simpan di filling, untuk penyerahan hasil visum, Petugas pelaksana memberikan kabar kepihak kepolisian, kemudian langsung diserahkan ke pihak kepolisian oleh petugas pelaksana di Unit Rekam Medis. Tidak ada keterangan pangkat kepolisian yang berhak mengambil hasil visum et repertum asalkan masih dalam instansi wilayah yang sama. Pihak kepolisian menunjukan surat kuasa untuk pengambilan hasil visum. Proses semua pelayanan visum et repertum menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh petugas pelaksana.

2. Kesesuaian pelaksanaan visum et repertum dengan teori hukum kesehatan

Dari hasil observasi, wawancara, dan yang dilakukan di rumah sakit umum daerah dr. M. Ashari Pemalang, dapat diperbandingkan antara pelaksanaan dengan teori hukum kesehatan :

(20)

Tabel 1.3

perbandingan antara pelaksanaan dengan teori hukum kesehatan di RSUD dr. M. Ashari Pemalang

No Pelaksanaan Teori Hukum Kesehatan 1. Tata cara pelepasan

informasi medis pasien terkait visum et repertum

Tidak sesuai, dikarenakan dalam pelaksanaannya belum ada standar oprasional prosedur yang tertulis rinci untuk pelayanan pelepasan informasi keperluan visum a. Pihak penyidik

meminta permohonan visum et repertum di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) kemudian hasil diserahkan ke petugas rekam medis

Tidak sesuai, dikarenakan dalam pelayanannya tidak disertakan jabatan kepolisian yang mengajukan surat permohonan ke direktur

b. Semua jenis kasus yang diminta oleh pihak penyidik diperbolehkan,

dengan syarat sudah sesuai dan pasien

datang untuk

dilakukan pemeriksaan

Sesuai

c. Hasil pemeriksaan visum yang dilakukan dokter diserahkan ke unit rekam medis untuk kemudian diketikan Sesuai d. Peran petugas pelaksana adalah, mengetikan hasil catatan pemeriksaan visum dari dokter,

(21)

meminta ttd dokter, memberikan cap rumah sakit, tidak mencarikan dokumen rekam medis pasien

e. Yang perlu

diagendakan adalah formulir keperluan visum, copyan surat pernyataan pemeriksaan, dan surat permohonan yang dideposisikan direktur. Pelaksanaan penyerahan hasil visum et repertum di ruang rekam medis

Sesuai

Dari hasil tabel diatas ada 4 pelaksanaan keperluan visum et repertum yang sudah sesuai dengan teori hukum kesehatan, sedangkan 2 pelaksanaan tidak sesuai dengan teori hukum kesehatan.

3. Pengetahuan petugas pelaksana dna pasien keperluan visum et repertum Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada 20 responden. Dimana 1 petugas pelaksana dan 19 pasien pelayanan visum di rumah sakit umum daerah dr. M. Ashari Pemalang. Petugas pelaksana yaitu lulusan sarjana hukum, dimana seharusnya bagian rekam medis petugas lulusan ahli madya rekam medis. Pengetahuan petugas pelaksana keperluan visum et repertum di dapat dari koordinator pengolahan data. Pelaksanaan keperluan visum et repertum tidak tertuang didalam protap hanya pemberitahuan. Responden pasien dimana masih ada yang belum menyadari kejahatan yang terjadi pada pasien atau masyarakat di kota Pemalang. Pasien belum mengetahui alur pelaksanaan visum itu dari pelaporan ke kepolisian untuk dibuatkan surat permohonan visum, dan ketika pasien diminta untuk datang melakukan pemeriksaan visum pasien tidak datang karena sudah melakukan

(22)

perdamaian dengan pihak tersangka dan ada sebagaian pasien terkadang melakukan pemeriksaan terlebih dahulu baru membuat laporan ke kepolisan. Dilakukan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan petugas terkait keperluan visum et repertum. Berikut ini daftar pertanyaan kuesioner untuk 20 responden

Daftar pertanyaan Kuesioner :

1. Apakah anda pernah mendapatkan informasi medis pasien keperluan visum repertum, dari pelayanan rekam medis ? 2. Apakah anda tahu pengertian visum et Repetum adalah

keterangan yang dibuat oleh dokter mengenai hasil pemeriksaan terhadap manusia, baik hidup ataupun mati ? 3. Visum et repertum diminta dengan melaporkan kasus terlebih

dahulu kepihak yang berwajib

4. Yang memperoleh informasi medis pasien keperluan visum et repertum adalah penyidik (polisi), pengadilan

5. Isi catatan medis visum et repertum dengan isi catatan medis pasien berbeda

6. Visum et repertum bermanfaat sebagai proses penyidikan untuk pengungkapan tindak kejahatan

7. Visum et repertum adalah salah satu alat bukti yang sah yang turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan maupun Kematian

8. Fungsi dari visum et repertum salah satunya untuk mengetahui adanya tindak pidana atau tidak

9. Isi visum et repertum terdiri dari pro just isia, visum et reprtum, pendahuluan, pemberitaan atau hasil pemeriksaan, kesimpulan, penutup

10. Visum et repertum orang hidup terdiri dari vsium seketika dan visum sementara.

Gambar

Gambar  1.3  Struktur  Organisasi  Rekam  Medis  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  Dr. M. Ashari Pemalang
gambar 1.1 skema alur surat permintaan visum et repertum  Surat  permintaan  visum  et  repertum  tertulis  dari  kepolisian  (  penyedik)  diserahkan  ke  direktur  rumah  sakit,  yang  kemudian  surat  dideposisikan  ke  Kepala  Bagian  Tata  Usaha  sete

Referensi

Dokumen terkait

Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numeric, data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data-data mengenai biaya-biaya produksi, yaitu

Penelitian ini dilakukan untuk memetakan posisi pemain dan alur Strategi Futsal menggunakan Finite State Automata (FSA) dengan konsep Non Deterministic Finite State Automata

Pada umumnya para guru juga masih ragu atas implementasi yang dilakukan berdasarkan tuntunan kurikulum 2013, ini terjadi disebabkan pemahaman Kompetensi Inti baik sikap

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudara, perihal Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Kantor Camat Tulin Onsoi, maka dengan ini kami mengundang saudara

Pembelajaran biologi biasanya berkaitan dengan berbagai macam paktikum dan eksperimen, didalam praktikum biologi menguji kebenaran suatu teori atau menciptakan

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi siklus I yaitu melakukan pengamatan kepada peserta

Berbagi link melalui note dapat dilakukan oleh guru Anda, kawan-kawan Anda, maupun Anda sendiri. Apabila Anda ingin berdiskusi atau menanyakan sesuatu melalui website tertentu

Peristiwa cahaya yang kedua adalah ditandai dengan Perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11), ketika Kristus mengubah air menjadi anggur dan peristiwa ini membuka hati dan menambah iman