• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah rasio profitabilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah rasio profitabilitas"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Analisis laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan hubungan diantara berbagai account dari beberapa laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional perusahaan. Analisis Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis) yang sering digunakan di pasar modal, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio pasar (rasio saham) (Rusdin, 2006:140).

Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interpretasi dan menganalisis laporan keuangan akan menggunakan ukuran-ukuran tertentu yang disebut rasio. Rasio merupakan suatu bentuk rumusan matematis yang menunjukkan hubungan di antara angka-angka tertentu. Dalam analisis rasio keuangan angka-angka yang dianalisis berasal dari data keuangan. Agar rasio-rasio itu mempunyai arti, maka rasio yang dihitung harus dari variable-variabel yang mampu memberikan arti. Jadi, analisis rasio mampu menjelaskan hubungan antara variable-variabel yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk menilai suatu kondisi keuangan dan dapat dipakai sebagai dasar perbandingan dari waktu ke waktu. (Miswanto, 1998:81)

Bentuk rasio keuangan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan analisis, analisis rasio keuangan pada dasarnya terdiri atas dua macam perbandingan yaitu:

1. Dengan cara memperbandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dengan rasio keuangan yang sama dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri) dalam waktu yang sama. 2. Dengan cara memperbandingkan rasio-rasio waktu tertentu dengan rasio-rasio dari waktu-waktu sebelumnya dari perusahaan yang sama. Cara ini akan memberikan informasi perusahaan rasio dari waktu ke waktu sehingga bisa diketahui perkembangannya dan dapat untuk proyeksi pada masa yang akan datang. ( Miswanto, 1998:81)

Menurut Gill (2003:36), rasio keuangan terbagi atas empat jenis model rasio yaitu : 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah uang yang tersedia untuk membayar biaya jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur dan membantu mengendalikan pendapatan, yaitu dengan cara memperbesar penjualan, memperbesar margin, mendapatkan manfaat yang lebih besar dari pengeluaran biaya-biaya, dan atau kombinasi ketiga hal ini.

3. Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur dan mengendalikan operasi perusahaan. Rasio ini melengkapi rasio lainnya untuk membantu perusahaan meningkatkan pendapatan dengan menilai transaksi-transaksi penting, seperti penggunaan pinjaman, pengendalian persediaan, dan manajemen asset.

(2)

4. Rasio Modal Saham

Rasio ini digunakan terutama oleh investor untuk menentukan apakah ia membeli saham sebuah perusahaan atau tidak.

(3)

RASIO PROFITABILITAS

Pengertian Rasio Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu perusahaan. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya.

Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Pertumbuhan profitabilitas ini ditandai dengan perubahan profit margin on sales. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi berarti perusahaan akan beroperasi pada tingkat biaya rendah yang akhirnya akan menghasilkan laba yang tinggi. Dengan semua rasio profitabilitas, perbandingan dari sebuah perusahaan dengan perusahaan serupa dapat dinilai dengan pasti. Hanya dengan melakukan perbandingan dapat menilai apakah profitabilitas dari suatu perusahaan baik atau jelek.

Manfaat Rasio Profitabilitas

• Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. • Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. • Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

• Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

• Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Adapun jenis rasio probabilitas yang sering digunakan perusahaan : • Profit margin (Profit margin on sales)

 Margin laba kotor (Gross profit margin)  Margin laba operasi (Operating profit margin)  Margin laba bersih (Net profit margin)

• Return on investment (ROI) • Return on equity (ROE) • Laba per lembar saham

(4)

Adanya banyak ukuran profitabilitas. Masing-masing pengembalian perusahaan dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham. Alat yang umum digunakan untuk mengevaluasi profitailitas dihubungkan dengan penjualan yaitu laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan dalam presentase penjualan.

Pada laporan laba rugi dalam persentase yang umum, setiap unsur dinyatakan sebagai persentase penjualan, sehingga memudahkan evaluasi hubungan antara penjualan dan pendapatan tertentu serta biaya. Laporan laba rugi dalam presentase yang umum bermanfaat untuk membandingkan kinerja dari tahun ke tahun.

1. Margin laba kotor

Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor, maka semakin baik dan secara relative semakin rendah harga pokok barang yang dijual.

Margin laba kotor = P enjualan – H arga pokok penjualan = L aba kotor Penjualan Penjualan

2. Margin laba operasi

Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan ajak atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Margin laba operasi mengukur laba yang dihasilkan murni dari operasi perusahaan tanpa melihat beban keuangan (bunga) dan beban dari pemerintah (pajak).

Margin laba operasi = L aba operasi Penjualan

3. Margin laba bersih

Adalah ukuran persentase dari setiap dari setiap hasil penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.

Margin laba bersih = L aba bersih setelah pajak Penjualan

4. Hasil pengembalian investasi (Return on Investment / ROI)

Adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasillkan laba dengan aktiva yang tersedia disebut juga hasil atas investasi (HAI). Semakin tinggi pengembalian yang dihasilkan

(5)

semakin baik. ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Hasil atas total asset = L aba bersih setelah pajak Total aktiva

5. Hasil pengembalian ekuitas (Return on Equity/ ROE)

Adalah ukuran pengembalian yang pengembalian yang diperoleh pemilik (baik pemegang saham preferen dan saham biasa) atas investasi di perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Hasil pengembalian ekuitas = L aba bersih setelah pajak Ekuitas

Sama dengan ROI untuk mencari hasil penembalian ekuitas, selain dengan cara yang sudah dikemukakan di atas, juga dapat pula digunakan pendekatan Du Pont.

ROE = Margin laba bersih x Perputaran total aktiva x Pengganda ekuitas

6. Pendapatan per saham

Pendapatan per saham perusahaan biasanya menjadi perhatian dari pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang dan manajemen. PPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan dari setiap lembar saham biasa. Hal ini tidak menunjukkan pendapatan yang nyata dibagikan kepada pemegang saham. Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti menejemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.

PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham Jumlah lembar saham yang beredar

(6)

Rasio harga saham/pendapatan per saham (Price/Earning ratio – P/E ratio), mengukur jumlah uang yang dibayar oleh investor untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan. Semakin tinggi P/E ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan.

Rasio H/P = H arga pasar per lembar saham biasa Pendapatan per saham

(7)

Menghitung rasio profitabilitas PT. Indofood Sukses Makmur dengan :

1. Profit margin on sales

Rasio profit margin atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.

a. Margin laba kotor, dapat digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan. Margin laba kotor = P enjualan – H arga pokok penjualan = L aba kotor

Penjualan Penjualan

Untuk mencari Margin laba kotor tahun 2008 dan 2009 maka : - tahun 2008

Margin laba kotor = 38.799.279 - 29.822.362 = 8.976.917 = 0,2313 = 23,14% 38.799.279 38.799.279

- tahun 2009

Margin laba kotor = 37.140.830 - 27.018.884 = 10.121.946 = 0,2725 = 27,25% 37.140.830 37.140.830

Jika dibandingkan dengan margin laba kotor PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarnya 23,14 %, maka dapat dikatakan margin laba kotor PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 27,25 %.

b. Margin laba operasi

Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

Margin laba operasi mengukur laba yang dihasilkan murni dari opersasi perusahaan tanpa melihat beban keuangan (bunga) dan beban dari pemerintah (pajak).

Margin laba operasi = L aba operasi Penjualan

(8)

Untuk mencari Margin laba operasi tahun 2008 dan 2009 maka : - tahun 2008

Margin laba operasi = L aba operasi = 4.34 1 .476 = 0,1119 = 11,19 % Penjualan 38.799.279

- tahun 2009

Margin laba operasi = L aba operasi = 5.004.209 = 0,1347 = 13,47 % Penjualan 37.140.830

Jika dibandingkan dengan margin laba operasi PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarya 11,19 %, maka dapat dikatakan margin laba operasi PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 13,47 %.

c. Margin laba bersih, menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

Margin laba bersih = L aba bersih setelah pajak Penjualan

Untuk mencari Margin laba bersih tahun 2008 dan 2009 maka : - tahun 2008

Margin laba bersih = L aba bersih setelah pajak = 1.034.389 = 0,0267 = 2,67 % Penjualan 38.799.279

- tahun 2009

Margin laba bersih = L aba bersih setelah pajak = 2.075.861 = 0,0559 = 5,59 % Penjualan 37.140.830

Jika dibandingkan dengan margin laba bersih PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarnya 2,67 %, maka dapat dikatakan margin laba bersih PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 5,59 %.

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment / ROI)

ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Rumus :

(9)

Total aktiva

- tahun 2008

Hasil pengembalian investasi = L aba bersih setelah pajak = 1.034.389 = 0,0261 = 2,61 % Total aktiva 39.591.309

- tahun 2009

Hasil pengembalian investasi = L aba bersih setelah pajak = 2.075.861 = 0,0514 = 5,14 % Total aktiva 40.382.951

Jika dibandingkan dengan pengembalian investasi atas jumlah aktiva PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarya 2,16 %, maka dapat dikatakan pengembalian investai atas jumlah aktiva PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 5,14 %.

Hasil Pengembalian Investasi (ROI) dengan pendekatan Du Pont

Hasil pengembalian investasi seperti rumus di atas dapat juga dicari dengan menggunakan pendekatan Du Pont dengan rumus seperti berikut di bawah ini.

Rumus :

ROI = Margin laba bersih x Perputaran total aktiva

3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ ROE)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Rumus :

Hasil pengembalian ekuitas = L aba bersih setelah pajak Ekuitas

- tahun 2008

Hasil pengembalian ekuitas = L aba bersih setelah pajak = 1.034.389 = 0.1207 = 12,07 %

Ekuitas 8.571.533

- tahun 2009

Hasil pengembalian ekuitas = L aba bersih setelah pajak = 2.075.861 = 0,2044 = 20,44% Ekuitas 10.155.495

(10)

Jika dilihat perhitungan ROE PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008, menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 12,07 %. Kemudian, tahun 2009 naik menjadi sebesar 20,44%. Artinya hasil pengembalian investasi bertambah sebesar 8,37 %.

4. Pendapatan per saham

Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang saham.

Rumus :

PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham Jumlah lembar saham yang beredar

Untuk tahun 2008

PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham = 1.034389.000.000 = 117,806223= 118 Jumlah lembar saham yang beredar 8.780.426.500

Untuk tahun 2009

PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham = 2.075.861.000.000 =236,491534 = 237 Jumlah lembar saham yang beredar 8.780.426.500

Dari hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham PT. Indofood Sukses Makmur naik, sehubungan dengan menaiknya laba per lembar saham yang dihasilkan PT. Indofood Sukses Makmur. kenaikan ini cukup lumayan besar, yaitu Rp. 119,- per lembar saham.

5. Rasio harga saham/pendapatan per saham (rasio H/P)

Rasio harga saham/ pendapatan per saham (price/earning ratio- P/E ratio), mengukur jumlah uang yang dibayar oleh investor untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan. Semakin tinggi P/E ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan.

-tahun 2008

Rasio H/P = H arga pasar per lembar saham biasa = Rp. 100 = Rp.0,847 = 84,7 % Pendapatan per saham Rp. 118

-tahun 2009

(11)

Pendapatan per saham Rp. 237

Hasil pengukuran

Dari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini.

No. Jenis rasio 2008 2009

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Net Profit Margin gross profit margin Operating profit margin ROI

ROE

Eearning per Sahare Price/earning ratio 4,63 % 23,14% 11,19 % 2,61 % 12,07 % Rp. 118 84,7 % 7,69 % 27,25% 13,47 % 5,14 % 20,44% Rp. 237 42,2 %

Kondisi NPM perusahaan cukup baik karena naik di tahun 2009, yaitu dari 4,63 % naik menjadi 7,69 % atau sebesar 3,06 %. Kondisi GPM perusahaanjuga cukup baik karena naik di tahun 2009, yaitu dari 23,14% naik menjadi 27,25% atau sebesar 4,11 %. Begitu juga kondisi OPM perusahaan cukup baik karena naik di tahun 2009, yaitu dari 11,19 % naik menjadi 13,47 % atau sebesar 2,28 %.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Sundjaja,Ridwan.2002.Manajemen Keuangan Satu.Jakarta:Penerbit Ikrar Mandiri Abadi http://www.scribd.com/doc/21096962/4-rasio-profitabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Hukum yang mengatur mengenai pembiayaan teknologi keuangan secara konvensional diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi

Berdasarkan analisa dan pembahasan hasil data, dibuat simpulan Pertama , mahasiswa dengan gaya kognitif Field Independent (FI) menggunakan proses berpikir reflektif pada

Pengalihan nilai-nilai remaja yang dibesarkan pada lingkungan otoritarian menjadi lingkungan otoriter ditinjau dari perkembangan tugas perkembangan remaja..

Walaupun pengukuran FGF-23 merupakan biomarker sensitif terhadap pengaturan fosfat ginjal pada PGK stadium dini, belum diketahui bagaimana osteosit mengetahui

memungkinkan anak menjadi tidak bisa bersosial secara offline, oleh karena itu manajemen penggunaan gadget/internet harus diimplementasikan secara optimal, karena dalam

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi dari ekstrak etanol daun kersen yang memiliki efek antiinflamasi melalui parameter penurunan volume eksudat, penurunan jumlah