• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PUPR. Laporan Kinerja Tahun 2020 Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PUPR. Laporan Kinerja Tahun 2020 Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

LAPORAN KINERJA

2020

INSPEKTORAT

JENDERAL

KEMENTERIAN

PUPR

LAPORAN KINERJA

(2)

i

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Laporan Kinerja

INSPEKTORAT JENDERAL

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tahun 2020

(3)

i

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan Nya Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020 dapat diselesaikan. Sebagai aparat pengawasan intern, Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Laporan Kinerja disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama Tahun 2020, sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit kerja di lingkungan Inspektorat Jenderal. Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, Laporan Kinerja juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 09/PRT/M/2018 Tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Laporan ini menginformasikan uraian singkat mengenai organisasi, rencana dan target kinerja yang ditetapkan, pengukuran kinerja, dan evaluasi dan analisis capaian kinerja untuk setiap sasaran program dan kegiatan, termasuk analisis efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan customer atas segala dukungan dan kerjasamanya, serta kepada seluruh pegawai di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang telah menyelenggarakan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selama tahun 2020. Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran tentang kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2020, dan menjadi umpan balik bagi organisasi untuk mendorong peningkatan kinerja.

Jakarta, Januari 2021 Inspektur Jenderal,

ttd.

(4)

ii

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pelaporan Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020 pada prinsipnya merupakan upaya untuk memberikan informasi mengenai akuntabilitas terhadap kinerja Inspektorat Jenderal yang dilaksanakan pada tahun 2020, dan merupakan wujud akuntabilitas kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020 – 2024 dan perubahannya.

Sebagai Unit Organisasi yang menyelenggarakan pengawasan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR (Inspektorat Jenderal) melaksanakan “Program Dukungan Manajemen”, dengan Sasaran Program berdasarkan Rencana Strategis adalah “Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya”, diukur melalui 1 (satu) Indikator Kinerja Program (IKP) Tingkat Kualitas Pengawasan Intern Kementerian PUPR” adalah 78% dari target 72%, dengan capaian kinerja 108,33% dari target.

Capaian IKP ini diukur dari realisasi Sub Indikator sebagai berikut:

1. Realisasi Sub Indikator 1, Tingkat Kapabilitas Itjen (Level Internal Audit Capability Model - IACM) adalah Level 3 dengan catatan, dengan capaian kinerja sebesar 88,08% terhadap target;

2. Realisasi Sub Indikator 2, Indeks Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan adalah 78% dari target 66%, dengan demikian capaian kinerjanya adalah sebesar 118% terhadap target;

3. Realisasi Sub Indikator 3, Tingkat Dukungan Manajemen Pengawasan Kementerian PUPR adalah 83,28% dari target 82%%, dengan demikian capaian kinerjanya adalah sebesar 101% terhadap target;

Pencapaian kinerja program tersebut menggunakan sumber daya anggaran sebesar Rp.92.884.689.000,00 atau 89,53% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 103.744.238.000,00, dengan capaian fisik (output) sebesar 97,38%.

Penyelenggaraan Program Dukungan Manajemen di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Tahun 2020 dilaksanakan melalui 6 (enam) Kegiatan, sebagai berikut:

1. Kegiatan Layanan Teknis dan Administrasi Bidang Pengawasan, dengan Sasaran Kegiatan “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya”, yang diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), sebagai berikut:

a. Tersusunnya dokumen perencanaan dan regulasi pengawasan, dengan realisasi 100% dari target 3 Dokumen;

b. Persentase Tingkat Dukungan Manajemen Pengawasan Kementerian PUPR, dengan realisasi 83,28% dari target 82%.

2. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR di Inspektorat I, dengan Sasaran Kegiatan “Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I”, yang diukur melalui IKK Persentase Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I, dengan realisasi 79,59% dari target 70%.

3. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR di Inspektorat II, dengan Sasaran Kegiatan “Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II”, yang diukur melalui IKK Persentase Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II, dengan realisasi 83,83% dari target 70%.

(5)

iii

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

4. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR di Inspektorat III, dengan Sasaran Kegiatan “Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III”, yang diukur melalui IKK Persentase Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III, dengan realisasi 79,69% dari target 70%.

5. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR di Inspektorat IV, dengan Sasaran Kegiatan “Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV”, yang diukur melalui IKK Persentase Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV, dengan realisasi 83,69% dari target 70%.

6. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR di Inspektorat V, dengan:

a. Sasaran Kegiatan “Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V”, yang diukur melalui IKK Persentase Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V, dengan realisasi 81,77% dari target 70%;

b. Sasaran Kegiatan “Tingkat Kualitas Pengawasan di Inspektorat VI”, yang diukur melalui IKK Persentase Tingkat Kualitas Pengawasan di Inspektorat VI, dengan realisasi 86,85% dari target 70%;

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dari pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal pada tahun 2020 adalah:

1. Belum diterapkannya manajemen risiko di Kementerian PUPR, dan belum diterapkannya pengawasan berbasis risiko oleh Inspektorat Jenderal, yang mengakibatkan salah satu Sub Indikator Kinerja Program Inspektorat Jenderal belum mencapai target, yaitu Tingkat Kapabilitas Itjen (Level Internal Audit Capability Model - IACM) Level 3.

Pada tahun 2021 permasalahan ini diharapkan akan dapat diselesaikan melalui:

a. Dukungan Penerapan Manajemen Risiko kepada Unit Organisasi di Kementerian PUPR sebagai 2nd line berdasarkan Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 04/SE/M/2021 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR, dan

b. Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Berbasis Risiko dan Penerapan Audit Berbasis Risiko berdasarkan Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 24/SE/M/2020 tentang Pedoman Pengawasan Berbasis Risiko di Kementerian PUPR.

2. SDM Auditor yang belum mencapai jumlah ideal akan ditindaklanjuti melalui upaya: (1)_Melanjutkan pengembangan SDM, baik upaya penambahan kapasitas dengan menambah SDM auditor, maupun peningkatan kapabilitas melalui kerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai Pembina APIP, (2)_Pengembangan Teknis Pengawasan Berkelanjutan dengan Bantuan Teknologi Informasi (Continous Audit, Continous Monitoring-CACM).

Kinerja Inspektorat Jenderal dalam pengawalan pelaksanaan tugas, fungsi dan kebijakan di Kementerian PUPR tidak hanya diwujudkan melalui penyelenggaraan tugas pengawasan yang bersifat rutin dan mandatory, namun juga upaya pengawalan seperti Layanan Klinik Konsultasi, Pendampingan Percepatan Revaluasi BMN, Dukungan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern melalui pengembangan Manajemen Risiko, Percepatan Penuntasan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan Internal dan Eksternal, Pembangunan Zona Integritas, serta Pendampingan Pelaksanaan Pekerjaan Berisiko tinggi, dan Kerjasama Pengawalan dan Pengawasan dengan berbagai pihak di luar Kementerian PUPR.

(6)

iv

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tugas dan Fungsi ... 2

1.3. Struktur Organisasi ... 6

1.4. Isu Strategis ... 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 11

2.1. Uraian Singkat Rencana Strategis ... 11

2.2. Perjanjian Kinerja ... 14

2.3. Metode Pengukuran ... 19

2.4. Target Tahun 2020 Menurut Rencana Strategis ... 30

2.5. Peta Kinerja Inspektorat Jenderal ... 31

BAB III KAPASITAS ORGANISASI ... 35

3.1. Sumber Daya Manusia ... 35

3.2. Sarana Prasarana ... 41

3.3. Anggaran ... 50

BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA ... 54

4.1. Capaian Kinerja Organisasi ... 54

4.2. Perbandingan Kinerja Organisasi ... 89

4.3. Realisasi Anggaran ... 91

BAB V PENUTUP ... 96

5.1 Simpulan Kinerja dan Permasalahan ... 96

(7)

v

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Inspektur Jenderal Tahun 2020 (PK Awal) ... 14

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Inspektur Jenderal Tahun 2020 (PK Revisi) ... 14

Tabel II.3 Perjanjian Kinerja Sekretaris Inspektorat Jenderal Tahun 2020 (PK Awal) ... 15

Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Sekretaris Inspektorat Jenderal Tahun 2020 (PK Revisi) ... 15

Tabel II.5 Perjanjian Kinerja Inspektur I Tahun 2020 (PK Awal) ... 15

Tabel II.6 Perjanjian Kinerja Inspektur I Tahun 2020 (PK Revisi) ... 16

Tabel II.7 Perjanjian Kinerja Inspektur II Tahun 2020 (PK Awal) ... 16

Tabel II.8 Perjanjian Kinerja Inspektur II Tahun 2019 (PK Revisi) ... 16

Tabel II.9 Perjanjian Kinerja Inspektur III Tahun 2020 (PK Awal) ... 17

Tabel II.10 Perjanjian Kinerja Inspektur III Tahun 2020 (PK Revisi) ... 17

Tabel II.11 Perjanjian Kinerja Inspektur IV Tahun 2020 (PK Awal) ... 17

Tabel II.12 Perjanjian Kinerja Inspektur IV Tahun 2020 (PK Revisi) ... 17

Tabel II.13 Perjanjian Kinerja Inspektur V Tahun 2020 (PK Awal) ... 18

Tabel II.14 Perjanjian Kinerja Inspektur V Tahun 2020 (PK Revisi) ... 18

Tabel II.15 Perjanjian Kinerja Inspektur VI Tahun 2020 (PK Awal) ... 19

Tabel II.16 Perjanjian Kinerja Inspektur VI Tahun 2020 (PK Revisi) ... 19

Tabel II.17 Cara Pengukuran Sub Indikator Kinerja Program 2 ... 23

Tabel II.18 Cara Pengukuran Sub Indikator Kinerja Program 3 ... 23

Tabel II.19 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.1 ... 24

Tabel II.20 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.2 ... 25

Tabel II.21 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.3 ... 26

Tabel II.22 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.4 ... 26

Tabel II.23 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.5 ... 27

Tabel II.24 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.6 ... 28

Tabel II.25 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.6 ... 29

Tabel II.26 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 2 ... 29

Tabel II.27 Target Kinerja Program Tahun 2020 ... 30

Tabel II.28 Target Kinerja Kegiatan Tahun 2020 ... 30

Tabel III.1 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Golongan ... 36

Tabel III.2 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jabatan, Usia dan Gender ... 38

Tabel III.3 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 40

Tabel III.4 Data Gap Kebutuhan Pejabat Fungsional Auditor Status Desember 2020 ... 41

Tabel III.5 Neraca BMN Inspektorat Jenderal TA.2020 ... 41

Tabel III.6 Data Aset BMN Inspektorat Jenderal TA.2020 ... 42

Tabel III.7 Pagu Anggaran Inspektorat Jenderal Tahun 2020 ... 50

Tabel III.8 Anggaran Inspektorat Jenderal TA. 2020 ... 51

Tabel IV.1 Capaian Sasaran Program Inspektorat Jenderal Tahun 2020 ... 54

Tabel IV.2 Capaian Sub Indikator 1, Tingkat Kapabilitas Itjen (Level IACM) ... 55

Tabel IV.3 Capaian Sub Indikator 2, Tingkat kualitas pengawasan kinerja dan keuangan .. 56

Tabel IV.4 Capaian Sasaran Kegiatan Inspektorat I Tahun 2020 ... 57

Tabel IV.5 Capaian Sasaran Kegiatan Inspektorat II Tahun 2020 ... 58

Tabel IV.6 Capaian Sasaran Kegiatan Inspektorat III Tahun 2020 ... 59

Tabel IV.7 Capaian Sasaran Kegiatan Inspektorat IV Tahun 2020 ... 61

Tabel IV.8 Capaian Sasaran Kegiatan Inspektorat V Tahun 2020 ... 62

(8)

vi

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tabel IV.10 Capaian Sasaran Kegiatan Tersedianya Dokumen Perencanaan dan Regulasi

Pengawasan Tahun 2020 ... 64

Tabel IV.11 Capaian Sub Indikator 3 Tingkat Dukungan Manajemen Pengawasan Kementerian PUPR ... 65

Tabel IV.12 Sandingan Kebutuhan Auditor dan Realisasi Sertifikasi Auditor ... 66

Tabel IV.13 Capaian Output Program dan Capaian Output Kegiatan Tahun 2020 ... 68

Tabel IV.14 Pengadaan Inspektorat Jenderal Tahun 2020 ... 80

Tabel IV.15 Perbandingan Capaian Kinerja Inspektorat Jenderal Tahun 2020 dengan Tahun Sebelumnya ... 90

Tabel IV.16 Perbandingan Capaian Kinerja Inspektorat Jenderal Tahun 2020 dengan Target Renstra ... 90

Tabel IV.17 Realisasi Anggaran Tahun 2020 ... 91

(9)

vii

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal ... 6

Gambar II. 1 Dwiperan Inspektorat Jenderal ... 12

Gambar II. 2 Kerangka Logis Inspektorat Jenderal ... 12

Gambar II. 3 Peta Strategi Inspektorat Jenderal ... 13

Gambar II. 4 Aplikasi KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran) 31 Gambar II. 5 Cascading Indikator Kinerja Program ... 32

Gambar II. 6 Cascading Indikator Kinerja Kegiatan ... 33

Gambar IV. 1 Capaian IKPA TA 2020 Inspektorat Jenderal ... 67

Gambar IV. 2 Capaian SMART TA 2020 Inspektorat Jenderal ... 67

Gambar IV. 3 Kegiatan FGD Penyusunan Pedoman Audit Investigasi, 13 Agustus 2020 ... 73

Gambar IV. 4 Kegiatan Pembahasan Implementasi Kebijakan 9 (sembilan) Strategi ... 73

Gambar IV. 5 Kegiatan Evaluasi SAIPI, Fourpoints Jakarta 19 Februari 2020 ... 75

Gambar IV. 6 Penyiapan Penandatanganan Kerjasama dengan Kepolisian RI ... 76

Gambar IV. 7 Kerjasama dengan Kejaksaan RI ... 76

Gambar IV. 8 Kegiatan Penandatanganan MoU Kerjasama dengan BPKP ... 77

Gambar IV. 9 Berbagai Kegiatan Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) secara daring ... 78

Gambar IV. 10 Diklat Pembentukan Auditor Ahli Pertama secara daring ... 79

Gambar IV. 11 ADTT Pada Paket Pekerjaan Pelebaran Alur Tano Panggol Toba ... 82

Gambar IV. 12 Verifikasi Paket Pelebaran Jalan Sibolga Tarutung ... 83

Gambar IV. 13 ADTT Paket Preservasi Rehabilitasi Jalan Sp. Kota Pinang ... 84

Gambar IV. 14 ADTT di Pakpak Bharat Tanggal 5 - 19 November 2020 ... 85

Gambar IV. 15 Kegiatan Verifikasi Tindak Lanjut LHP BPK RI ... 86

Gambar IV. 16 Entry Meeting ADTT – Tata Kelola PBJ Penanganan Covid-19 ... 86

Gambar IV. 17 Kegiatan ADTT Verifikasi pada Universitas Kristen Indonesia Tomohon .... 87

Gambar IV. 18 Kegiatan Reviu RKAKL yang di ICE BSD pada tanggal 27 – 29 Juli 2020 .. 88

Gambar IV. 19 Kegiatan Reviu Penilaian Kembali BMN di ICE BSD tanggal 1–5 Okt 2020 88 Gambar IV. 20 Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan SAKIP ... 89

Gambar IV. 21 Kegiatan Diklat Unit Kepatuhan Internal (UKI) ... 89

Gambar IV. 22 Kurva S Realisasi Anggaran Inspektorat Jenderal s.d 31 Desember 2020 .. 92

(10)

i

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DAFTAR GRAFIK

Grafik III.1 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Golongan ... 35

Grafik III.2 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Gender dan Usia ... 38

Grafik III.3 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 39

Grafik III.4 Pagu Anggaran Inspektorat Jenderal Tahun 2020 ... 50

Grafik IV.1 Rencana dan Realisasi Auditor dan Auditee Terbina ... 71

Grafik IV.2 Rencana dan Realisasi Layanan Dukungan Manajemen Eselon I ... 79

Grafik IV.3 Rencana dan Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran ... 81

Grafik IV.4 Komposisi Capaian IOK Layanan Audit Internal di Inspektorat I ... 82

Grafik IV.5 Komposisi Capaian IOK Layanan Audit Internal di Inspektorat II ... 83

Grafik IV.6 Komposisi Capaian IOK Layanan Audit Internal di Inspektorat III ... 84

Grafik IV.7 Komposisi Capaian IOK Layanan Audit Internal di Inspektorat IV ... 86

Grafik IV.8 Komposisi Capaian IOK Layanan Audit Internal di Inspektorat V ... 88

(11)

ii

Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

BAB 1

• Latar Belakang

• Tugas dan Fungsi

• Struktur Organisasi

• Isu Strategis

(12)

1 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

1.

B I PENAN

1.1. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah, yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja berdasarkan rencana kerja dalam pelaksanaan anggaran. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 mengatur bahwa Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja ini berpedoman kepada:

1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 09/PRT/M/2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang merupakan panduan dalam penyusunan Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Penyusunan Laporan Kinerja, dan Evaluasi Implementasi SAKIP, serta Reviu Laporan Kinerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 23 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020 – 2024;

3. Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 38.1/KPTS/IJ/2020 Tanggal 20 Oktober 2020 tentang Rencana Strategis Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020 – 2024;

4. Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 39.1/KPTS/IJ/2020 Tanggal 22 Oktober 2020 tentang Perubahan atas Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 06/KPTS/IJ/2020 tentang Kebijakan Pengawasan dan Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020.

BAB I

(13)

2 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 1.2. Tugas dan Fungsi

Sebagai panduan bagi setiap Unit Organisasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), termasuk Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian PUPR dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) telah menetapkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

1. Tugas dan Fungsi Inspektorat Jenderal

Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian PUPR, dengan fungsi sebagai berikut:

2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja Eselon II di Inspektorat Jenderal a. Sekretariat Inspektorat Jenderal

Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal, dengan fungsi sebagai berikut:

(14)

3 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat b. Inspektorat I

Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat I menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria pengawasan; 2) penyusunan dokumen perencanaan dan program kerja;

3) pelaksanaan kegiatan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya termasuk pengawasan wajib;

4) pemantauan dan pengendalian tindak lanjut hasil pengawasan atau pemeriksaan pengawas fungsional, serta koordinasi pengawasan dengan penegak hukum dan instansi lain terkait;

5) pengawasan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; 6) pelaporan kinerja dan pengawasan; dan

7) pelaksanaan urusan tata usaha.

c. Inspektorat II

Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat pada Direktorat Jenderal Bina Marga.

Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat II menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria pengawasan; 2) penyusunan dokumen perencanaan dan program kerja;

3) pelaksanaan kegiatan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya termasuk pengawasan wajib;

4) pemantauan dan pengendalian tindak lanjut hasil pengawasan atau pemeriksaan pengawas fungsional, serta koordinasi pengawasan dengan penegak hukum dan instansi lain terkait;

5) pengawasan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; 6) pelaporan kinerja dan pengawasan; dan

(15)

4 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat d. Inspektorat III

Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat pada Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat III menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria pengawasan; 2) penyusunan dokumen perencanaan dan program kerja;

3) pelaksanaan kegiatan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya termasuk pengawasan wajib;

4) pemantauan dan pengendalian tindak lanjut hasil pengawasan atau pemeriksaan pengawas fungsional, serta koordinasi pengawasan dengan penegak hukum dan instansi lain terkait;

5) pengawasan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; 6) pelaporan kinerja dan pengawasan; dan

7) pelaksanaan urusan tata usaha.

e. Inspektorat IV

Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat pada Direktorat Jenderal Perumahan dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan.

Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat IV menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria pengawasan; 2) penyusunan dokumen perencanaan dan program kerja;

3) pelaksanaan kegiatan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya termasuk pengawasan wajib;

4) pemantauan dan pengendalian tindak lanjut hasil pengawasan atau pemeriksaan pengawas fungsional, serta koordinasi pengawasan dengan penegak hukum dan instansi lain terkait;

5) pengawasan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; 6) pelaporan kinerja dan pengawasan; dan

(16)

5 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat f. Inspektorat V

Inspektorat V mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat pada Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Inspektorat Jenderal, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat V menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria pengawasan; 2) penyusunan dokumen perencanaan dan program kerja;

3) pelaksanaan kegiatan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya termasuk pengawasan wajib;

4) pelaksanaan pengawasan wajib tingkat Kementerian;

5) pemantauan dan pengendalian tindak lanjut hasil pengawasan atau pemeriksaan pengawas fungsional, serta koordinasi pengawasan dengan penegak hukum dan instansi lain terkait;

6) pengawasan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; 7) pelaporan kinerja dan pengawasan; dan

8) pelaksanaan urusan tata usaha.

g. Inspektorat VI

Inspektorat VI mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat melalui audit investigasi, penelitian, dan pengembangan pengawasan intern.

Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat VI menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria pengawasan; 2) penyusunan dokumen perencanaan dan program kerja;

3) pelaksanaan kegiatan pengawasan melalui audit investigasi dan pemantauannya;

4) pelaksanaan kegiatan pengawasan lainnya terkait penelitian dan pengembangan pengawasan intern;

5) koordinasi pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui pengendalian gratifikasi, penanganan benturan kepentingan, pengelolaan whistleblowing

system, serta pengelolaan data Laporan Pajak Pribadi, Laporan Harta

Kekayaan Pejabat Negara, dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara;

6) pengembangan dan pengelolaan sistem informasi pengawasan;

7) pemantauan dan pengendalian tindak lanjut hasil pengawasan atau pemeriksaan pengawas fungsional, serta koordinasi pengawasan dengan penegak hukum dan instansi lain terkait;

8) pelaporan kinerja dan pengawasan; dan 9) pelaksanaan urusan tata usaha.

&

(17)

6 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan keahlian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas beberapa pejabat fungsional sesuai dengan bidang keahliannya;

2) Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang pejabat fungsional tingkat ahli yang ditunjuk oleh Inspektur Jenderal;

3) Jumlah pejabat fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; 4) Penugasan pejabat fungsional diatur oleh pimpinan Unit Organisasi dan Unit

Kerja sesuai dengan bidang keahliannya.

1.3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut:

(18)

7 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 1.4. Isu Strategis

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, pembangunan infrastruktur diprioritaskan pada infrastruktur untuk mendukung pelayanan dasar, pembangunan ekonomi, dan perkotaan. Prioritas Pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan dalam RPJMN yang harus didukung oleh Kementerian PUPR, diantaranya:

PN 1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan. Peningkatan inovasi dan kualitas investasi merupakan modal utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan dan menyejahterakan secara adil dan merata.

PN 5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar. Perkuatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional.

Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya untuk mendukung prioritas pembangunan 2020 - 2024, Kementerian PUPR mengemban tugas untuk mewujudkan Proyek Strategis Nasional infrastruktur bidang PUPR serta penugasan pembangunan yang bersifat direktif dari Pemerintah.

Sehubungan dengan tugasnya tersebut dan besarnya anggaran yang dikelola, perhatian publik terhadap kinerja Kementerian PUPR juga cukup besar yang didukung dengan melimpahnya informasi kinerja yang dapat diakses secara luas, sehingga peran aktif masyarakat dalam pengawasan terhadap penyelenggaraan infrastruktur bidang PUPR juga semakin meningkat. Inspektorat Jenderal selaku Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) menjadi salah satu institusi yang diharapkan publik untuk mengawal kinerja dan pencapaian tujuan dan sasaran Kementerian PUPR secara internal.

Inspektorat Jenderal selaku Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) menjadi salah satu institusi yang diharapkan publik untuk mengawal kinerja dan pencapaian tujuan dan sasaran Kementerian PUPR secara internal. Harapan besar publik ini harus dijawab dengan menunjukkan kinerja pengawasan yang lebih baik. Dalam rangka meningkatkan mutu pengawasannya, Inspektorat Jenderal diamanatkan untuk menerapkan pengawasan intern berbasis risiko. Sejalan dengan hal tersebut, Inspektorat Jenderal juga diharapkan membantu unit organisasi di Kementerian PUPR selaku klien pengawasan dalam penerapan manajemen risiko, meningkatkan tata Kelola dan pengendalian internnya. Pada Tahun 2020 telah dilakukan penyesuaian Organisasi, Tugas dan Fungsi Unit Kerja di Inspektorat Jenderal, antara lain dengan perubahan pola pengawasan menjadi pola sektor/bidang pada Inspektorat I s.d. V untuk mendukung penerapan 3 Lines Model dalam Pengendalian Intern dan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR, serta pembentukan Inspektorat VI yang bertugas melaksanakan pengawasan melalui audit investigasi, koordinasi peningkatan kepatuhan aparatur melalui kepatuhan pelaporan pajak, kekayaan, gratifikasi, dan pengelolaan

whistlebowing system, serta pengembangan pengawasan intern dan manajemen risiko.

Dalam beberapa tahun terakhir ini semakin banyak tugas pengawasan bersifat

mandatory yang harus dilaksanakan, antara lain Reviu Rencana Kerja Anggaran

Kementerian/Lembaga (RKAK/L), Evaluasi SAKIP Unit Organisasi, Reviu Laporan Kinerja Kementerian, Pengawasan PNBP dan Perpajakan, Pengawasan Anggaran BUN, Pengawasan PEN, pemantauan tingkat kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN), serta mendorong terwujudnya Reformasi Birokrasi dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

(19)

8 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Inspektorat Jenderal juga diharapkan berperan aktif dalam menjaga kualitas perencanaan, pelaksanaan pertanggungjawaban kinerja dan anggaran Kementerian PUPR, antara lain peningkatan kategori Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian PUPR dari kategori BB menjadi A, dan menjaga tingkat Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Laporan Keuangan Kementerian PUPR tetap pada predikat Opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP).

Dalam rangka pelaksanaan transformasi Kementerian PUPR, Inspektorat Jenderal juga aktif dalam pengawalan implementasi Kebijakan Menteri PUPR dalam bentuk 9 Strategi Pencegahan Fraud Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian PUPR yaitu Re-organisasi Struktur Organisasi ULP dan Pokja PBJ, Perkuatan SDM, Perbaikan Mekanisme Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Pembinaan Penyedia Jasa (Kontraktor dan Konsultan), Pemeriksaan hasil pekerjaan (System delivery) yang melibatkan BPKP, Risk

Management di Unor, Balai, dan Satker, Pembentukan Unit Kepatuhan Internal (UKI)

pada Unor dan Balai (sebagai Second Line of Defense), Pembentukan Inspektorat Bidang Investigasi (IBI) dan Penguatan Kapasitas Auditor Itjen, dan Continous

Monitoring atas Perangkat Pencegahan Fraud PBJ dengan IT Based (PUPR 4.0),

Tantangan lain adalah menjaga dan meningkatkan kepercayaan stakeholders dan

customers kepada Inspektorat Jenderal, antara lain klien pengawasan yang

menunjukkan peningkatan permintaan advisory dalam pelaksanaan program dengan semakin bertambahnya pemanfaatan layanan Klinik Konsultansi Inspektorat Jenderal dari sejak dibentuk pada tahun 2017, permintaan pendampingan oleh BPK dalam pelaksanaan pemeriksaan serta verifikasi tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK di Kementerian PUPR, koordinasi dan kerjasama pengawasan Bersama KPK, Kejaksaan RI, Kepolisian RI, PPATK dan BPKP.

Revolusi Industri 4.0 yang telah berlangsung pada seluruh lini kehidupan berbangsa dan masyarakat Indonesia dan meningkat pesat sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan

roadmap tentang “Making Indonesia 4.0”. Pembelajaran yang dapat diambil oleh Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah apabila terlambat beradaptasi atau bertransformasi maka akan berakibat pada keterlambatan dan bahkan kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasannya. Dalam menghadapi kondisi tersebut Inspektorat Jenderal semakin meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pengawasan intern, dan berkomitmen menyambut era 4.0 melalui kegiatan pengawasan yang smart and dynamic. Perubahan ini ditandai dengan semakin dikembangkannya aplikasi pengawasan berbasis IT agar pengawasan dapat dilakukan secara realtime online. Sesuai prinsip interoperabilitas dan virtualisasi, prinsip input data, pemrosesan, dan approving data secara berjenjang dapat dilakukan secara terus-menerus tanpa keterbatasan jarak dan waktu.

Jumlah, kompetensi, dan kualitas Sumber Daya Manusia di Inspektorat Jenderal belum sepenuhnya memenuhi standar kebutuhan dalam pelaksanaan pengawasan intern, Permasalahan SDM tersebut ditindaklanjuti dengan perhitungan analisa kebutuhan SDM pada tiap jabatan, penyusunan standar kompetensi untuk seluruh jabatan, penyusunan pola karir jabatan fungsional, peningkatan kompetensi di bidang pengawasan melalui diklat keteknikan dan non keteknikan bekerja sama dengan BPKP maupun lembaga lainnya, assessment oleh BPSDM untuk mengetahui tingkat kapabilitas pegawai Inspektorat Jenderal, serta secara bertahap melaksanakan peningkatan jumlah SDM Pengawasan di Inspektorat Jenderal.

Pada kondisi tatanan kehidupan normal baru (new normal) akibat pandemi Covid-19, disamping itu juga dibutuhkan pengaturan ruang kerja yang aman dan nyaman serta suasana kerja yang wajib memenuhi protokol Kesehatan. Inspektorat Jenderal telah menerapkan protokol kesehatan di tempat kerja sesuai ketentuan Kementerian PUPR

(20)

9 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

antara lain pengaturan jarak antar meja, pemberian sekat akrilik pada masing-masing meja, penyediaan tempat cuci tangan di berbagai area, pengecekan suhu dan pengecekan hasil rapid test (non reaktif) atau swab test (negatif) bagi pegawai sebelum memasuki lingkungan kantor. Pengaturan jadwal kerja dalam rangka mengikuti aturan pemberlakuan kapasitas maksimal pegawai yang melaksanakan Work from Office (WFO) sebesar 25%.

Tatanan kehidupan normal baru tersebut juga harus diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh Inspektorat Jenderal, sehingga membutuhkan penyesuaian dalam pola penugasan di kantor, domisili wilayah kerja, dan pemeriksaan lapangan. Salah satu yang telah diujicobakan adalah meminimalisir waktu pemeriksaan ke lokasi pekerjaan dan pelaksanaan kerjasama tim pengawasan yang meminimalisir pertemuan tatap muka langsung melalui pemanfaatan teknologi informasi. Beberapa hal diatas merepresentasikan peran Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang semakin strategis dan dituntut untuk bergerak mengikuti perkembangan dalam upaya peningkatan akuntabilitas tata kelola kepemerintahan. APIP diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat menciptakan nilai tambah pada produk atau layanan instansi pemerintah. APIP sebagai pengawas intern pemerintah merupakan salah satu unsur manajemen pemerintah yang penting dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada pemerintahan/birokrasi yang bersih (clean government).

(21)

10 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

a.

BAB 2

P E R E N C A N A A N

K I N E R J A

• Rencana Strategis

• Perjanjian Kinerja

• Metode Pengukuran

• Target Tahun 2020

• Peta Kinerja

(22)

11 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2. BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Uraian Singkat Rencana Strategis

Sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Tahun 2020 – 2024 (Renstra Tahun 2020 – 2024), Visi Kementerian PUPR adalah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Andal, Responsif, Inovatif dan Profesional dalam pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden:

“Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden dengan uraian sebagai berikut:

1. Memberikan dukungan teknis dan administratif serta analisis yang cepat, akurat, dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pengambilan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Memberikan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden dalam menyelenggarakan pembangunan infrastruktur sumber daya air, konektivitas, perumahan dan permukiman dalam suatu pengembangan infrastruktur wilayah yang terpadu.

3. Menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di bidang tata kelola, perencanaan, pengawasan, informasi, dan hubungan kelembagaan.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, penyelenggaraan jasa konstruksi, dan pembiayaan infrastruktur dalam mendukung penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Kementerian PUPR, Inspektorat Jenderal menetapkan tujuan:

“MENINGKATKAN KUALITAS PENGAWASAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PUPR”

yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan sistem pengendalian intern dan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;

2. Mengawal pelaksanaan pembangunan infrastruktur agar efektif, efisien, ekonomis, berkualitas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan;

3. Mengembangkan sistem pengawasan dan Sumber Daya Manusia yang berintegritas dan profesional.

Dalam melaksanakan pengendalian intern melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan pengawasan lainnya (AREPP), Inspektorat Jenderal menjalankan dwiperan yaitu sebagai pemberi quality assurance/penjaminan kualitas dan sebagai advisory service/layanan konsultasi.

BAB II

(23)

12 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar II. 1 Dwiperan Inspektorat Jenderal

Sehubungan dengan peran tersebut, kerangka logis Portofolio Inspektorat Jenderal adalah:

Gambar II. 2 Kerangka Logis Inspektorat Jenderal

Dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun 2020 - 2024 yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri PUPR Nomor 23 Tahun 2020, dirumuskan 5 (lima) Sasaran Strategis (SS) Kementerian PUPR sebagai berikut:

SS1. Meningkatnya Ketersediaan Air melalui Infrastruktur Sumber Daya Air, SS2. Meningkatnya Konektivitas Jaringan Jalan Nasional,

Quality Assurance/ Jaminan Kualitas Menjamin kegiatan yang sudah dilakukan

bermanfaat (efektif) dan akuntabel

Advisory Services/ layanan konsultasi Mendukung kegiatan yang sedang dan akan dilakukan benar-benar efisien dan ekonomis

Inspektorat Jenderal melakukan audit berbasis risiko atas pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran Auditi Mendorong Auditi untuk meningkatkan kualitas implementasi GRC (Governance,

Risk Management & Control)

Inspektorat Jenderal melakukan reviu dan evaluasi terhadap perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan Auditi

Mendorong Auditi memperbaiki perencanaan, penganggaran, dan

pelaksanaan anggaran

(24)

13 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SK 1.7. Tersedianya dokumen perencanaan dan regulasi pengawasan

SS3. Meningkatnya Penyediaan Akses Perumahan dan Infrastruktur Permukiman Yang Layak, Aman dan Terjangkau,

SS4. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan SDM Vokasional bidang konstruksi yang kompeten dan profesional,

SS5. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya. Menindaklanjuti Surat Edaran Bersama SEB Bappenas dan Kemenkeu No S-375/MK.02 2020, B.308/M.PPN/D.8/PP.04.03/05/2020 Tentang Daftar Program Kementerian/ Lembaga TA 2021 serta SEB Bappenas dan Kemenkeu No S-122/MK.02 2020, B.517/M.PPN/D.8/PP.04.03/05/2020 tentang Daftar Pedoman Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran 2021, telah dilaksanakan perubahan Program serta Struktur Kinerja yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan Inspektorat Jenderal menjalankan program Dukungan Manajemen dengan Sasaran Program (SP) “Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya”. Sasaran Program ini akan berkonstribusi dalam mendukung Sasaran Strategis Kementerian PUPR khususnya Sasaran Strategis Kementerian PUPR “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya” (SS-5).

Sasaran Program tersebut didukung oleh Peta Strategi Inspektorat Jenderal berikut ini:

S ta k e hol der s C ust om e rs Int e rna l P roce s s Lea rni ng & Grow th

Gambar II. 3 Peta Strategi Inspektorat Jenderal (SS-5) Kementerian PUPR

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya

SP. Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya

SK 1.1. Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah

Pengawasan Inspektorat I

SK 1.2. Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah

Pengawasan Inspektorat II SK 1.3. Tingkat Kualitas Pengawasan

Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III

SK 1.4. Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah

Pengawasan Inspektorat IV SK 1.5. Tingkat Kualitas Pengawasan

Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V

SK 1.6. Tingkat Kualitas Pengawasan di Inspektorat VI

SK 2. Tingkat Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

(25)

14 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Seperti dijabarkan dalam Gambar Peta Strategi diatas, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (customers) dan harapan stakeholders, Inspektorat Jenderal melaksanakan upaya yang dikategorikan dalam internal process dan learning and growth dalam bentuk Sasaran Kegiatan sebagai (SK) berikut:

SK-1.1 Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I;

SK-1.2 Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II;

SK-1.3 Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III;

SK-1.4 Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV;

SK-1.5 Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V;

SK-1.6 Tingkat Kualitas Pengawasan di Inspektorat VI;

SK-1.7 Tersedianya Dokumen Perencanaan dan Regulasi Pengawasan;

SK-2 Tingkat Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

2.2. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Pada bulan Januari 2020, telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kinerja Inspektur Jenderal, Sekretaris Inspektorat Jenderal, dan Inspektur I – V untuk Tahun Anggaran 2020. Pada Bulan Juli 2020, berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terbentuk Unit Kerja Eselon II baru di Inspektorat Jenderal, yaitu Inspektorat VI sehingga disusunlah Perjanjian Kinerja Inspektorat VI. Selanjutnya dalam rangka penyelarasan terhadap Rencana Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2020 – 2024, pada bulan Oktober 2020 telah dilakukan revisi terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020.

1. Perjanjian Kinerja Inspektur Jenderal Tahun 2020

Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Inspektur Jenderal Tahun 2020 (PK Awal)

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET 2020

PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1 Meningkatnya

Pengendalian dan Pengawasan Intern Kementerian PUPR

1 Level Internal Audit Capability Model (IACM) Level 3 2 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan

Kinerja dan Keuangan di Kementerian PUPR

80%

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Inspektur Jenderal Tahun 2020 (PK Revisi)

SASARAN STRATEGIS/SASARAN PROGRAM/INDIKATOR SASARAN PROGRAM

BASELINE 2019

TARGET 2020 SASARAN STRATEGIS: Meningkatnya kualitas tata kelola Kementerian PUPR dan tugas teknis lainnya

IKSS: Persentase kualitas pengawasan intern dalam penyelenggaraan

(26)

15 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SP : Meningkatnya dukungan manajemen Kementerian PUPR dan tugas teknis lainnya

IKSP : Tingkat Kualitas Pengawasan Intern Kementerian PUPR 70%* 72%

*) Cara Penilaian Berbeda

2. Perjanjian Kinerja Sekretaris Inspektorat Jenderal Tahun 2020

Tabel II.3 Perjanjian Kinerja Sekretaris Inspektorat Jenderal Tahun 2020 (PK Awal)

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Persentase Peningkatan Kualitas Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

80%

Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Sekretaris Inspektorat Jenderal Tahun 2020 (PK Revisi)

PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BASELINE 2019

TARGET 2020 PROGRAM : Dukungan Manajemen

KEGIATAN 1: Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR

Sasaran Kegiatan 1.7: Tersedianya dokumen perencanaan dan regulasi pengawasan

Indikator Kinerja Kegiatan: Tersusunnya dokumen perencanaan dan regulasi

pengawasan 0%* 3

1 Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pengawasan Tahunan 0* 1 2 Jumlah Penyusunan dan Perubahan Regulasi Pengawasan 0* 2

KEGIATAN 2 : Dukungan Manajemen Bidang Pengawasan

Sasaran Kegiatan 2: Tingkat Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Indikator Kinerja Kegiatan: Persentase Tingkat Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 92,72%* 82%

1 Tingkat Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Tata Naskah Dinas, Kearsipan,

Penatausahaan Barang Milik Negara, dan Pengelolaan Ketatausahaan 0%* 85% 2 Tingkat Layanan Pengelolaan Kelembagaan dan Jabatan Fungsional serta

Pengadministrasian Pegawai 0%* 68% 3 Tingkat Kinerja Pelaksanaan Anggaran 0%* 90% 4 Tingkat Kualitas Perencanaan Anggaran 95,09% 90% 5 Kategori SAKIP Itjen Kementerian PUPR 0* BB 6 Nilai SPIP Itjen Kementerian PUPR 0* 3

*) Cara Penilaian Berbeda

3. Perjanjian Kinerja Inspektur I Tahun 2020

Tabel II.5 Perjanjian Kinerja Inspektur I Tahun 2020 (PK Awal)

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR

Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I

Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I

(27)

16 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tabel II.6 Perjanjian Kinerja Inspektur I Tahun 2020 (PK Revisi)

PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BASELINE 2019

TARGET 2020 PROGRAM : Dukungan Manajemen

KEGIATAN 1: Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR

Sasaran Kegiatan 1.1: Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I

Indikator Kinerja Kegiatan: Persentasi Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan

Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I 86,42%* 70%

1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat I 87,97 90 2 Persentase Pengawasan di Inspektorat I 100% 70% 3 Persentase Penanganan Pengaduan Masyarakat 0%* 75& 4 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan 0%* 45% 5 Hasil Penilaian SPIP terhadap Unit Eselon I

5.1 Kesesuaian Penilaian Evaluasi Itjen (internal assessment) dengan hasil

Evaluasi BPKP (quality Assurance) 0%* 85% 5.2 Hasil Penilaian Evaluasi/Maturitas SPIP Unit Organisasi yang dibina 0* 3 5.3 Persentase Penerapan Manajemen Resiko 0%* 5%

*) Cara Penilaian Berbeda

4. Perjanjian Kinerja Inspektur II Tahun 2020

Tabel II.7 Perjanjian Kinerja Inspektur II Tahun 2020 (PK Awal)

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR

Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II

Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II

80%

Tabel II.8 Perjanjian Kinerja Inspektur II Tahun 2019 (PK Revisi)

PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BASELINE 2019

TARGET 2020 PROGRAM : Dukungan Manajemen

KEGIATAN 1: Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR

Sasaran Kegiatan 1.2: Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II

Indikator Kinerja Kegiatan: Persentasi Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan

Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II 84,51%* 70%

1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat II 87,97 90 2 Persentase Pengawasan di Inspektorat II 100% 70% 3 Persentase Penanganan Pengaduan Masyarakat 0%* 75& 4 Persentase tindak lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan 0%* 45% 5 Hasil Penilaian SPIP terhadap Unit Eselon I

5.1 Kesesuaian Penilaian Evaluasi Itjen (internal assessment) dengan hasil

Evaluasi BPKP (quality Assurance) 0%* 85% 5.2 Hasil Penilaian Evaluasi/Maturitas SPIP Unit Organisasi yang dibina 0* 3 5.3 Persentase Penerapan Manajemen Resiko 0%* 5%

(28)

17 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 5. Perjanjian Kinerja Inspektur III Tahun 2020

Tabel II.9 Perjanjian Kinerja Inspektur III Tahun 2020 (PK Awal)

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020

PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR Peningkatan Kualitas

Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III

Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III

80%

Tabel II.10 Perjanjian Kinerja Inspektur III Tahun 2020 (PK Revisi)

PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BASELINE 2019

TARGET 2020 PROGRAM : Dukungan Manajemen

KEGIATAN 1: Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR

Sasaran Kegiatan 1.3: Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentasi Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja

dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III 84,51%* 70%

1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat III 87,97 90 2 Persentase Pengawasan di Inspektorat III 100% 70% 3 Persentase Penanganan Pengaduan Masyarakat 0%* 75& 4 Persentase tindak lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan 0%* 45% 5 Hasil Penilaian SPIP terhadap Unit Eselon I

5.1 Kesesuaian Penilaian Evaluasi Itjen (internal assessment) dengan Hasil

Evaluasi BPKP (quality Assurance) 0%* 85% 5.2 Hasil Penilaian Evaluasi/Maturitas SPIP Unit Organisasi yang dibina 0* 3 5.3 Persentase penerapan Manajemen Resiko 0%* 5%

*) Cara Penilaian Berbeda

6. Perjanjian Kinerja Inspektur IV Tahun 2020

Tabel II.11 Perjanjian Kinerja Inspektur IV Tahun 2020 (PK Awal)

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020

PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR Peningkatan Kualitas

Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV

Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV

80%

Tabel II.12 Perjanjian Kinerja Inspektur IV Tahun 2020 (PK Revisi)

PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BASELINE 2019

TARGET 2020 PROGRAM : Dukungan Manajemen

KEGIATAN 1: Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR

SASARAN KEGIATAN 1.4: Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV

(29)

18 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentasi Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan

Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV 87,37%* 70%

1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat IV 87,97 90 2 Persentase Pengawasan di Inspektorat IV 100% 70% 3 Persentase Penanganan Pengaduan Masyarakat 0%* 75& 4 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan 0%* 45% 5 Hasil Penilaian SPIP terhadap Unit Eselon I

5.1 Kesesuaian Penilaian Evaluasi Itjen (internal assessment) dengan Hasil

Evaluasi BPKP (quality Assurance) 0%* 85% 5.2 Hasil Penilaian Evaluasi/Maturitas SPIP Unit Organisasi yang dibina 0* 3 5.3 Persentase Penerapan Manajemen Resiko 0%* 5%

*) Cara Penilaian Berbeda

7. Perjanjian Kinerja Inspektur V Tahun 2020

Tabel II.13 Perjanjian Kinerja Inspektur V Tahun 2020 (PK Awal)

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020

PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR Peningkatan Kualitas

Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V

Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V

80%

Tabel II.14 Perjanjian Kinerja Inspektur V Tahun 2020 (PK Revisi)

PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BASELINE 2019

TARGET 2020 PROGRAM : Dukungan Manajemen

KEGIATAN 1: Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR

SASARAN KEGIATAN 1.5: Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentasi Tingkat Kualitas Pengawasan Kinerja dan

Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V 85,08%* 70%

1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat V 87,97 90 2 Persentase pengawasan di Inspektorat V 100% 70% 3 Persentase Penanganan Pengaduan Masyarakat 0%* 75& 4 Persentase tindak lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan 0%* 45% 5 Hasil Penilaian SPIP terhadap Unit Eselon I

5.1 Kesesuaian Penilaian Evaluasi Itjen (internal assessment) dengan hasil

Evaluasi BPKP (quality Assurance) 0%* 85% 5.2 Hasil Penilaian Evaluasi/Maturitas SPIP Unit Organisasi yang dibina 0* 3 5.3 Persentase Penerapan Manajemen Resiko 0%* 5%

(30)

19 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 8. Perjanjian Kinerja Inspektur VI Tahun 2020

Tabel II.15 Perjanjian Kinerja Inspektur VI Tahun 2020 (PK Awal Sebagian dari Tusi Inspektorat V)

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR

Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V

Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V

10%

Tabel II.16 Perjanjian Kinerja Inspektur VI Tahun 2020 (PK Revisi)

PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BASELINE 2019

TARGET 2020 PROGRAM : Dukungan Manajemen

KEGIATAN 1: Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR

SASARAN KEGIATAN 1.6: Tingkat Kualitas Pengawasan di Inspektorat VI

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase Tingkat Kualitas Pengawasan di

Inspektorat VI 0%* 62%

1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat VI 0* 90 2 Tingkat Pelaksanaan Audit Investigatif 0%* 70% 3 Persentase Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat VI yang

ditindaklanjuti 0%* 45& 4 Pengembangan Unit Kerja menuju WBK yang dilakukan penilaian mandiri untuk

memperoleh predikat menuju WBK 0* 0 5 Rekomendasi Pengembangan Pengawasan 0* 2 6 Survey Penilaian Integritas 0* 74

*) Target baru pada Renstra 2020-2024

Sehubungan dengan penetapan Rencana Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2020 – 2024 pada bulan Oktober 2020 dan Revisi Perjanjian Kinerja tersebut, pada laporan ini hanya disajikan hasil pengukuran capaian kinerja berdasarkan Rencana Strategis 2020 – 2024 dan Perubahan Perjanjian Kinerja.

2.3. Metode Pengukuran

Metode pengukuran kinerja merupakan pemantauan dan perhitungan terhadap realisasi atau capaian Indikator Kinerja Program (IKP) sebagai indikator kinerja utama pada Unit Eselon I Inspektorat Jenderal, dengan membandingkan antara target yang ditetapkan dengan realisasi. Sumber data IKP dapat berasal dari pengakuan eksternal, hasil penilaian internal, data hasil pemantauan dan database Sistem Informasi Laporan Hasil Audit dan Tindak Lanjut.

1. Pengukuran Sasaran Program

Sasaran Program (SP) Inspektorat Jenderal adalah “Meningkatnya Kualitas Dukungan

Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya”, yang tingkat keberhasilannya diukur melalui

Indikator Kinerja Program (IKP) “Tingkat Kualitas Pengawasan Intern Kementerian PUPR” dari pengukuran atas sub indikator sebagai berikut:

• Tingkat kapabilitas Itjen (level Internal Audit Capability Model /IACM); • Indeks kualitas pengawasan kinerja dan keuangan;

(31)

20 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Cara Pengukuran Indikator Kinerja Program (IKP): Tingkat Kualitas Pengawasan

Intern Kementerian PUPR

a. Tingkat Kapabilitas Itjen (Level Internal Audit Capability Model /IACM)

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP, capaian indikator kinerja program ini merupakan hasil penilaian mandiri (self

assessment) terhadap tingkat kapabilitas Inspektorat Jenderal selaku APIP di

Kementerian PUPR. Selanjutnya apabila hasil penilaian mandiri menyatakan bahwa satu level kapabilitas telah tercapai, perlu dilakukan penjaminan kualitas (quality

assurance) oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini oleh BPKP. Oleh karena itu

Indikator Kinerja Program ini merupakan indikator yang bersifat “Customer/Stakeholder Perspective” bagi Inspektorat Jenderal.

Model Kapabilitas APIP atau Internal Audit Capability Model (IACM) adalah suatu kerangka kerja, yang dikembangkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), untuk mengindentifikasi aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan untuk pengawasan intern yang efektif di sektor publik. IACM menggambarkan jalur evolusi bagi organisasi sektor publik untuk pengembangan pengawasan intern yang efektif dalam rangka memenuhi persyaratan tata kelola organisasi dan harapan profesional, dan sekaligus merupakan:

• Sarana Komunikasi (a communication vehicles), dasar untuk mengkomunikasikan apa yang disebut dengan APIP yang efektif dan bagaimana melayani organisasi dan para pemangku kepentingan, dan sebagai alasan tentang pentingnya pengawasan intern untuk pengambil keputusan. • Kerangka untuk penilaian (a framework for assessment), suatu kerangka untuk

menilai kemampuan APIP dalam memenuhi standar profesional dan praktik internal audit, baik sebagai penilaian sendiri (self assessment) atau penilaian eksternal.

• Peta jalan untuk peningkatan secara teratur (a road map for orderly

improvement), peta jalan untuk membangun kemampuan dengan menetapkan

langkah-langkah organisasi yang dapat diterapkan dalam rangka membangun dan memperkuat kegiatan pengawasan intern.

Rumusan fundamental yang mendasari IACM adalah bahwa suatu proses atau praktik tidak dapat ditingkatkan jika tidak dilaksanakan secara berulang-ulang (terus menerus). Model ini menggambarkan tahap-tahap dimana kegiatan pengawasan intern yang dilaksanakan oleh APIP dapat berkembang dalam rangka menentukan, menerapkan, mengukur, mengendalikan dan meningkatkan proses dan praktiknya. IACM menunjukkan langkah-langkah untuk maju dari tingkat pengawasan intern yang kurang kuat menuju kondisi yang kuat, efektif.

Level/Tingkat Kapabilitas pada IACM memberikan gambaran sejauhmana suatu organisasi pengawasan internal memiliki kemampuan dalam melaksanakan pengawasan internal dan juga tingkatan peran organisasi pengawasan internal tersebut dalam memberikan nilai tambah terhadap induk organisasinya. IACM terdiri dari 5 (lima) tingkat kemampuan/kapabilitas progresif yang menggambarkan karakteristik dan kapabilitas suatu APIP pada tingkatan tersebut, antara lain:

1) Level-1, Initial, menunjukkan karakteristik:

• Masih bersifat Ad hoc atau tidak terstruktur;

• Hanya melakukan audit saja atau reviu dokumen dan transaksi untuk akurasi dan kepatuhan;

(32)

21 Laporan Kinerja Tahun 2020

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

• Belum melaksanakan praktik audit profesional;

• Persetujuan anggarannya oleh manajemen K/L/P, sesuai dengan kebutuhan;

• Tidak memiliki infrastruktur dalam pengelolaan pengawasan internal (manajemen, administrasi, kebijakan, ketentuan, prosedur);

• Keberadaan APIP masih kurang diperhitungkan; serta • Kemampuan kelembagaannya tidak dikembangkan.

Pada level ini APIP belum dapat memberikan jaminan atas proses tata kelola sesuai peraturan dan belum dapat mencegah terjadinya korupsi.

2) Level-2, Infrastructure, menunjukkan karakteristik:

• Membangun dan memelihara proses secara berulang-ulang dengan demikian kemampuan akan meningkat;

• Telah memiliki aturan tertulis mengenai pelaporan kegiatan pengawasan intern, infrastruktur manajemen dan administrasi, serta praktik profesional dan proses yang sedang dibangun;

• Perencanaan auditnya ditentukan berdasarkan prioritas manajemen;

• Masih memiliki ketergantungan pada keterampilan dan kompetensi dari orang-orang tertentu; serta

• Penerapan standar masih secara parsial.

Pada level ini APIP akan mampu menjamin proses tata kelola sesuai dengan peraturan dan mampu mendeteksi terjadinya korupsi.

3) Level 3, Integrated, menunjukkan karakteristik:

• Kebijakan, proses, dan prosedur pada APIP telah ditetapkan, didokumentasikan, dan terintegrasi satu sama lain, serta merupakan infrastruktur organisasi;

• Manajemen serta praktik profesional APIP telah mapan dan seragam diterapkan di seluruh kegiatan pengawasan intern;

• Kegiatan pengawasan intern mulai diselaraskan dengan tata kelola dan risiko yang dihadapi;

• APIP berevolusi dari hanya melakukan kegiatan secara tradisional menjadi mengintegrasikan diri sebagai kesatuan organisasi dan memberikan saran terhadap kinerja dan manajemen risiko;

• Memfokuskan untuk membangun tim dan kapasitas kegiatan pengawasan intern, independensi serta objektivitas; serta

• Pelaksanaan kegiatan secara umum telah sesuai dengan Standar Audit. Pada level ini APIP akan mampu menilai efisiensi, efektivitas, ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern.

4) Level-4, Managed, menunjukkan karakteristik:

• Adanya keselarasan antara harapan APIP dan stakeholder utama;

• Memiliki ukuran kinerja kuantitatif untuk mengukur dan memantau proses dan hasil pengawasan intern;

• APIP diakui telah dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi;

• Fungsi pengawasan intern menjadi bagian integral dari tata kelola organisasi dan manajemen risiko;

• APIP adalah unit usaha yang dikelola dengan baik, risiko telah diukur dan dikelola secara kuantitatif; serta

• Adanya persyaratan keterampilan dan kompetensi dengan kapasitas untuk melaksanakan pembaruan dan berbagi pengetahuan (dalam internal APIP dan seluruh organisasi).

Gambar

Gambar II. 3 Peta Strategi Inspektorat Jenderal (SS-5) Kementerian PUPR
Tabel II.17 Cara Pengukuran Sub Indikator Kinerja Program 2
Tabel II.19 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.1
Tabel II.20 Cara Pengukuran Sasaran Kegiatan 1.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

NO UNIT ORGANISASI PERIHAL YANG MENGUASAI UNIT INFORMASI UNIT PEMBUATAN/ PENERBITAN INFORMASI WAKTU DAN TEMPAT PEMBUATAN FORMAT INFORMASI JANGKA WAKTU PENYIMP ANAN

Hasil identifikasi faktor-faktor tampak bahwa faktor kunci yang berperan penting karena pengaruh dan ketergantungan antar faktor cukup tinggi pada sistem penataan ruang dalam

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyusun Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 sebagai dokumen

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

1. Tim reviu laporan kinerja Kementerian PUPR tahun anggaran …… sesuai dengan surat perintah tugas nomor ……. selanjutnya disbut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan

Maksud Surat Edaran ini adalah sebagai pedoman teknis Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Pekerjaan Rakyat melaksanakan kegiatan pendampingan dalam

Hal inilah yang mendorong Indonesia melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjalin kerja sama dengan

Askariasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides terutama terjadi pada anak-anak. Salah satu upaya penanggulangan askariasis yang