TUGAS AKHIR
ALAT PENDETEKSI IKAN
Disusun Oleh:
Yosua Okino
NIM: 3210901025
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI BATAM
i
LEMBAR PENGESAHAN
ALAT PENDETEKSI IKAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada
Program Studi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Batam
Batam,16 Juli 2012 Mengetahui / Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dessy Oktani, ST NIK : 110075
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus penulis panjatkan, atas karunia dan anugerah – Nyalah penulis dapat menyelesaikan proyek akhir dengan judul :
ALAT PENDETEKSI IKAN
Proyek akhir ini merupakan prasyarat lulus yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa D3 Politeknik Negeri Batam dalam menempuh gelar Ahli Madya (Amd). Penulis menyadari terlaksananya proyek akhir dan terwujudnya Karya Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan terima kasih secara tulus kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan segalanya.
2. Kedua orang tua dan keluarga atas jasa, doa, bimbingan dan nasehat.
3. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto, selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.
4. Bapak Susanto, SST , selaku Ka. Prodi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam.
5. Ibu Dessy Oktani, ST , selaku dosen pembimbing I.
6. Dosen penguji yang sudah menguji dan membantu penulis untuk penyelesaian
Tugas Akhir ini.
7. Dosen – dosen serta staff pengajar dari Politeknik Negeri Batam yang telah dengan tulus membantu penulis dalam proyek akhir.
8. Seluruh teman – teman elektro angkatan 2009 untuk doa, nasehat dan
bantuannya.
9. Seluruh teman – teman di PD. Elshaddai untuk doa, nasehat dan bantuannya.
10. Seluruh teman – teman di Gereja untuk doa dan nasehatnya.
11. Semua teman – teman, sahabat, dan orang-orang terdekat yang selalu memberi
semangat dan dorongan untuk terus maju.
Penulis telah berusaha secara optimal dalam melaksanakan kuliah dan
menyelesaikan proyek akhir ini, semoga proyek akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemerhati teknik.
Batam, Juli 2012 Penulis Yosua Okino
ii
ABSTRAK
Fish Finder atau Alat Pendeteksi Ikan adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
ikan yang ada di dalam air. Alat Pendeteksi Ikan yang dirancang bertujuan untuk mengetahui ikan di dalam air dan mengetahui banyak tidaknya ikan di dalam air. Alat Pendeteksi Ikan yang dirancang menggunakan sensor sonar dari Fish Finder
Potable, alat ini dapat mendeteksi ikan di dalam air. Alat Pendeteksi Ikan
menggunakan sensor sonar dari Fish Finder Potable sebagai sensor, dan LCD untuk menampilkan hasil dari pembacaan data. Atmega 328 merupakan controller yang digunakan, dengan menggunakan pemograman bahasa C di Arduino dalam memprogramnya Alat Pendeteksi Ikan ini dapat menampilkan hasil dari pendeteksian ikan di dalam air.
Hasil dari tugas akhir ini yaitu dapat mendeteksi ada tidaknya ikan di dalam air, untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air dilihat dari data sensor yang terbaca dalam pendeteksian.
Kata kunci : Fish Finder, LCD, Sensor Sonar, Atmega 328, Pemograman Bahasa C.
v
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN i ABSTRAK ii ABSTRACT iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vDAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 1
1.3 Tujuan dan Manfaat 1
1.4 Batasan Masalah 1
1.5 Metodologi 2
1.6 Sistematika Penulisan 2
BAB II LANDASAN TEORI 3
2.1 Arduino 3
2.1.1 Hardware Arduino 4
2.1.2 Software Arduino 5
2.2 LCD Karakter 16 x 2 6
2.3 Sensor Sonar Fish Finder Portable 9
2.4 Baterai 10
BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM 11
3.1 Deskripsi Umum 11
3.2 Perancangan Elektronik 12
3.2.1 Minimum sistem Aduino Duemilanove 12
3.2.2 Rangkaian LCD 13
3.2.3 Sensor Sonar Fish Finder Portable 13
3.3 Perancangan Mekanik 16
3.4 Perancangan Program 17
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 19
4.1 PENGUJIAN 19
4.1.1 Arduino Duemilanove 19
4.1.2 Sensor Sonar Fish Finder Portable 20
4.1.3 Rangkaian LCD 22
4.2 ANALISA 22
4.2.1 Sensor Sonar Fish Finder Portable 23
vi
BAB V PENUTUP 24
5.1 Kesimpulan 24
5.2 Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
LAMPIRAN A MAKALAH TUGAS AKHIR LAMPIRAN B DATA SHEET LCD 16 x 2 RIWAYAT HIDUP PENULIS
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Hardware Arduino 4
2.2 Sketch Software Arduino 6
2.3 LCD Karakter 16 x 2 6
2.4 Konfigurasi Pin LCD di Arduino 7
2.5 Konfigurasi pin sensor sonar di arduino 9
2.6 Baterai LiPo 7,4 Volt 1,3 ampere 10
3.1 Blok diagram Alat Pendeteksi Ikan 11
3.2 Skematik Rangkaian Arduino Duemilanove 12
3.3 Rangkaian Arduino 13
3.4 Jalur Pin Sensor Sonar Fish Finder Portable 14
3.5 Bentuk drum yang digunakan 14
3.6 Tinggi drum yang digunakan 15
3.7 Tinggi Air pada drum 15
3.8 Jarak sensor dengan pelampung 16
3.9 Desain Mekanik Box 16
3.10 Bentuk Mekanik Keseluruhan 17
3.11 Flow Chart Pemograman 18
4.1 Skematik Pengujian Data Analog 19
4.2 Jalur Koneksi Sensor Sonar 20
4.3 Pengambilan data dengan sensor 20
4.4 Pengambilan data menggunakan ikan 21
4.5 Proses LCD menampilkan kalimat pembuka 23
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Konfigurasi Pin LCD 7
3.1 Komponen Rangkaian LCD 13
4.1 Jarak Pembacaan Sensor 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Melihat banyaknya perkembangan dibidang alat pencari ikan, salah satu alat pencari ikan yaitu Fish Finder yang digunakan untuk mendeteksi ikan di dalam air. Alat ini dibuat untuk mengatasi kesulitan dalam mencari ikan di dalam air.
Jenis Fish Finder memang sudah banyak terdapat di Indonesia dan
pengembangannya sudah efisien tetapi biaya yang dibutuhkan sangat besar. Fish
Finder atau Alat Pendeteksi Ikan adalah suatu alat yang mekanismenya
menggunakan sensor pendeteksi dalam air yang dapat digunakan untuk mendeteksi ikan di dalam air. Fish Finder yang ada saat ini menggunakan sensor sonar untuk mendeteksi ikan di dalam air, dengan memanfaatkan tampilan LCD untuk mengetahui banyak atau tidaknya ikan, tetapi kekurangannya adalah setiap benda yang lewat di bawah sensor itu dideteksi sebagai ikan.
Pada tugas akhir ini dibuat Alat Pendeteksi Ikan dengan menggunakan sensor sonar dari Fish Finder Portable yang telah dirancang sebaik mungkin agar dapat mendeteksi ikan yang ada di dalam air, untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air data yang diambil dari sensor adalah data analog.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang alat untuk mendeteksi ikan di dalam air ? 2. Bagaimana cara untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air ? 3. Apa tujuan pembuatan dan perancangan Tugas Akhir ini ?
4. Apakah Manfaat dari pembuatan alat ini ? 5. Data apa yang didapat diolah dari sensor ? 1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan Pembuatan dan Perancangan Tugas Akhir :
Membuat alat yang dapat mendeteksi ikan di dalam air.
Manfaat Pembuatan dan Perancangan Tugas Akhir :
Mempermudah dalam mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air. 1.4 Batasan Masalah
1. Sensor yang digunakan adalah Sensor sonar dari Fish Finder Portable. 2. Alat hanya dapat digunakan pada posisi tetap, tidak dapat bergerak. 3. Pengambilan data pada sensor sonar menggunakan wadah drum setinggi
1,01 meter.
4. Ikan terdeteksi apabila ikan berada dibawah sensor jika tidak maka ikan tidak terdeteksi.
2 1.5 Metodologi
Dalam pembuatan laporan ini, penulis mendapat data dan informasi melalui internet dan buku-buku yang dapat dijadikan referensi untuk membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini.
Sedangkan untuk mendapatkan data dari alat yang telah dikerjakan, penulis menggunakan metode pengujian dan pengamatan, dengan cara melakukan pengambilan data melalui alat ukur, pengetesan dengan program dan lain-lain. Hasil akhir dari pengujian, penulis melakukan perbandingan antara teori dan analisa praktek.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan merupakan bagian dari penulisan laporan yang mempunyai tujuan untuk mempermudah pembaca terhadap pemahaman isi yang terkandung didalamnya, hal ini untuk menghindari kesalahan penafsiran.
Penulisan laporan ini dikelompokkan menjadi beberapa bagian antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan pendahuluan berisikan latar belakang, tujuan dan
manfaat, batasan masalah, metodologi, rumusan masalah dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori penunjang atau dasar yang diperoleh dari referensi-referensi yang dipublikasikan secara resmi baik berupa buku teks, makalah, jurnal, media massa atau PA sebelumnya yang telah dilakukan sendiri atau orang lain.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang perencanaan secara detail bagian-bagian sistem yang mulai dari proses desain, simulasi sampai dengan implementasi lengkap dengan penjelasannya, parameter - parameter sistem, blok diagram atau flow chart sub sistem, flow chart proses pekerjaan dan hal - hal lain yang berhubungan dengan proses perencanaan.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Bab ini menjelaskan pengujian yang didapat misalnya grafik dari hasil simulasi, spesifikasi alat yang dibuat, nilai parameter yang sudah diukur atau disimulasikan, dan lain sebagainya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Arduino
Arduino adalah kombinasi perangkat keras dan lunak open source berbasis mikrokontroler sebagai sarana pengembangan elektronika yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino ditujukan untuk seniman, desainer, hobiis dan siapa saja yang tertarik untuk menciptakan perangkat/produk yang bersifat interaktif. Nama Arduino merujuk pada 3 hal yaitu : Perangkat keras berupa papan pengembangan berbasis mikrokontroler AVR ATMega. Terdapat banyak sekali variasi papan Arduino yang dapat digunakan, baik produk resmi dari Arduino, produk hasil kloning, produk modifikasi maupun papan Arduino yang dapat dibuat sendiri menggunakan PCB (Printed Circuit Board) maupun breadboard. Perangkat lunak sebagai alat bantu pemrograman atau yang sering disebut sebagai IDE (Integrated Development Environment).[1]
Dengan menggunakan perangkat lunak Arduino kita dapat menuliskan program (disebut sketches), mengecek apakah terdapat kesalahan pemrograman hingga mengisikan program ke mikrokontroler pada papan Arduino. Pada perangkat lunak inilah terjadi proses compiling, yaitu konversi dari program yang kita tulis menjadi kode-kode yang dapat dimengerti oleh mikrokontroler.[1]
Perangkat lunak IDE Arduino ini dikembangkan berdasarkan perangkat lunak
open source Processing yang banyak digunakan untuk menghasilkan program
perangkat lunak interaktif pada PC. Bahasa pemrograman Arduino yang berbasis bahasa C dan merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Wiring. Arduino dikembangkan oleh beberapa orang dengan tujuan utama yaitu untuk menyederhanakan pengembangan perangkat/produk interaktif dengan cara menyederhanakan bahasa pemrograman yang digunakan dan menyediakan kontroler yang dapat dengan mudah digunakan untuk banyak aplikasi umum, namun masih cukup memadai digunakan untuk menunjang aplikasi yang lebih kompleks.[1] Beberapa kelebihan arduino bila dibandingkan dengan development
board yang lain adalah :
1. Murah. Board arduino relatif lebih murah bila dibandingkan dengan
board mikrokontroller yang sajenisnya. Bahkan arduino juga dapat
dibuat sendiri dengan menggunakan perlengkapan standard sehingga harganya dapat jauh lebih murah.[2]
2. Cross Platform. Perangkat lunak arduino dapat dijalankan di Linux, Mac, dan windows. Platform yang lain kebanyakan hanya dapat berjalan di Windows.[2]
[1]Arduino [Online] Tersedia : www.arduino.cc , diakses tanggal 13 Juni 2012. [2]Kelebihan Arduino [Online] Tersedia :
4 3. Lingkungan pemograman yang sederhana dan mudah, bahkan untuk
pengguna yang awam terhadap mikrokontroller.[2]
4. Open Source software dan hardware. Bahasa pemograman di arduino dibangun berdasarkan bahasa pemograman AVR C sehingga penggalan kode AVR-C dapat dimasukkan kedalam program arduino yang akan dibuat. Perangkat keras arduino dilepas dengan menggunakan Creative
Common License sehingga bila kita perlukan kita akan dapat mengubah
perangkat keras sesuai dengan kebutuhan. Pengguna awam juga dapat membuat versi tersendiri dari arduino sehingga dapat memahami cara kerja dari arduino dan pada akhirnya akan dapat menghemat biaya.[2] 2.1.1 Hardware Arduino
Bentuk hardware Arduino secara keseluruhan bisa dilihat pada Gambar 2.1.
www.arduino.cc
Gambar 2.1 Hardware Arduino
Pada arduino memiliki beberapa konfigurasi sebagai berikut : 1. Digital Input / Output
Digital Input / Output atau digital pin adalah pin-pin untuk
menghubungkan Arduino dengan komponen atau rangkaian digital. Misalnya kalau ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin I/O digital dan ground. Komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital, dapat disambungkan pada pin digital ini.[1]
2. USB Jack
USB Jack adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke komputer atau laptop. Berfungsi untuk mengirimkan program ke [1]Arduino [Online] Tersedia : www.arduino.cc , diakses tanggal 13 Juni 2012.
[2]Kelebihan Arduino [Online] Tersedia :
5 Arduino dan juga sebagai port komunikasi serial dari arduino ke komputer.[1]
3. Analog Input
Analog Input atau analog pin adalah pin-pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. Misalnya dari potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dan sebagainya.[1]
4. Power Pins
Power Pin adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan Arduino. Pada bagian Power Pin ini terdapat juga pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada Arduino tanpa melalui tegangan USB atau adaptor. Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melaui tombol atau rangkaian eksternal.[1]
5. Power Jack
Power Jack digunakan untuk mensuplai Arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat Arduino sedang tidak disambungkan ke komputer. Kalau Arduino sedang disambungkan ke komputer melalui USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, jadi tidak perlu memasang baterai/adaptor saat memprogram Arduino.[1]
2.1.2 Software Arduino
Software Arduino ini dapat di-install diberbagai operating system (OS)
seperti : LINUX, Mac OS, Windows.[2] Software IDE Arduino terdiri dari
tiga bagian :
1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing. Listing program pada arduino disebut sketch.[2]
2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu-satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrokontroller.[2]
3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori mikrokontroller.[2]
Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino dinyalakan. Untuk fungsi void setup dan void loop dapat di lihat pada Gambar 2.2.
[1]Arduino [Online] Tersedia : www.arduino.cc , diakses tanggal 13 Juni 2012. [2]Kelebihan Arduino [Online] Tersedia :
6 www.ardunio.cc
Gambar 2.2 Sketch Software Arduino 2.2 LCD Karakter 16 x 2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah alat yang berfungsi
untuk menampilkan huruf, angka atau symbol - simbol tertentu. Tipe LCD yang sering digunakan adalah LCD 16 x 2 (16 kolom 2 baris) dan LCD 20 x 2 (20 kolom 2 baris). Dalam pengoperasian LCD ada tiga buah line control, yaitu line EN, line RS, dan line RW. Jika LCD dioperasikan sebagai mode 4 bit, maka diperlukan 7 buah line (3 line control dan 4 data bus). Sedangkan jika dioperasikan sebagai 8 mode bit diperlukan 11 buah line (3 line control dan 8 data bus).[3]
www.arduino.cc
Gambar 2.3 LCD Karakter 16 x 2
[3]Budi Purwantoni, “Rancangan Bangun Saklar Otomatis Berbasis Waktu Untuk Mengontrol Perangkat Elektronik Rumah Tangga dengan Mikrokontroller ATmega8535, Jurusan Teknik Telekomunikasi, Institut Teknologi Telkom, 2009.
7 Pada Gambar 2.4 dapat dilihat konfigurasi pin pada LCD di Arduino. Konfigurasi pin yang digunakan dari LCD ke Arduino hanya 8 pin meliputi pin 12, 11, 5, 4, 3, 2, Gnd dan Vcc. Untuk konfigurasi pin LCD dapat dilihat pada Tabel 2.1. Pada umumnya terdapat dua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam pengendalian LCD karakter 4 bit dan 8 bit. Modus 4 bit membutuhkan tujuh input atau output pin dari Arduino, sementara mode 8 bit memerlukan sebelas pin.
www.arduino.cc
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin LCD di Arduino Tabel 2.1
Konfigurasi Pin LCD[3]
Pin No. Nama Fungsi
1 Vss Ground 2 Vdd Positif supply 3 Vee Contrast 4 RS Register Select 5 R/W Read/Write 6 EN Enable 7 DB0 Data Bus 8 DB1 Data Bus 9 DB2 Data Bus 10 DB3 Data Bus 11 DB4 Data Bus 12 DB5 Data Bus 13 DB6 Data Bus 14 DB7 Data Bus 15 A 4.2 V - 4.6 V 16 K 0 V
[3]Budi Purwantoni, “Rancangan Bangun Saklar Otomatis Berbasis Waktu Untuk Mengontrol Perangkat Elektronik Rumah Tangga dengan Mikrokontroller ATmega8535, Jurusan Teknik Telekomunikasi, Institut Teknologi Telkom, 2009.
8 Pin 1 dan 2 merupakan line power supply. Pin Vdd terhubung dengan positive supply (5 V dc), dan Vss dengan 0 V supply atau ground. Pin 3 (Vee) adalah pin control yang digunakan untuk mengatur ketajaman karakter yang tampil di LCD. Pin terhubung dengan resistor variable. Pin 4 adalah line RS (Register Select). Saat RS low, data yang ada di data bus diperlakukan sebagai instruksi khusus seperti: clear screen, positioning cursor, dll. Saat RS high, data yang ada di data bus diperlakukan sebagai karakter/teks yang kemudian ditampilkan ke LCD.[3] Pin 5 adalah R/W (Read Write). Saat R/W low, data (instruksi/karakter) ditulis ke LCD, sedangkan saat R/W high, digunakan untuk membaca data karakter atau status informasi pada register LCD. Read status informasi busy flag menggunakan DB7 sebagai indikator. Jika DB7 high, maka operasi internal sedang berlangsung sehingga belum boleh mengirim instruksi/karakter selanjutnya, sampai saat DB7 low.[3]
Pin 6 adalah line EN (enable). Line kontrol ini digunakan untuk memberi informasi pada LCD bahwa sedang mengirimkannya suatu data dengan melakukan transisi dari 1-0.[3]
[3]Budi Purwantoni, “Rancangan Bangun Saklar Otomatis Berbasis Waktu Untuk Mengontrol Perangkat Elektronik Rumah Tangga dengan Mikrokontroller ATmega8535, Jurusan Teknik Telekomunikasi, Institut Teknologi Telkom, 2009.
9 2.3 Sensor Sonar Fish Finder Portable
Sensor Sonar Fish Finder Portable merupakan sensor utama yang berfungsi untuk mendeteksi ikan di dalam air. Sensor ini merupakan jenis sensor ultrasonik. Memiliki jarak berkisar 0,7 m – 100 m.[4] Sensor ini terdiri dari 2 pin yaitu I/O pin, dan Vss. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5.
www. wholecheap.com
Gambar 2.5 konfigurasi pin sensor sonar di Arduino
Keterangan untuk spesifikasi sensor dapat dilihat dibawah ini : 1. Panjang kabel 9 meter.[4]
2. Sonar Beam Angle : 45 Degrees (200 Khz)[4] 3. Kisaran kedalaman 0,7 m – 100 m (2ft to 328ft)[4] 4. Operating Temperature : -20 C to 70 C (-4 F to 158 F)[4]
Prinsip kerja sensor sonar Fish Finder Portable ini memiliki fungsi transmitter dan receiver dimana pada saat transmitter memancarkan gelombang ultrasonik di dalam air dengan Beam Angel nya 45 derajat dan saat ada benda yang lewat dibawah sensor maka gelombang ultrasonik akan dikirim kembali ke receiver. Sensor ini prinsip kerja pembacaannya sama dengan sensor ultrasonik yang lainnya tetapi perbedaannya adalah sensor ini berfungsi di dalam air. Pengambilan data jarak pada sensor menggunakan drum setinggi 1,01 meter dan meteran untuk mengetahui jarak kedalaman air.
[4]Sensor Sonar Fish Finder Portable [Online] Tersedia : http://manado.olx.co.id/alat-pelacak-ikan-portable-fish-finder-iid-93211685, diakses tanggal 1 Juni 2012.
10 2.4 Baterai
Baterai yang digunakan pada Alat Pendeteksi Ikan terdapat satu buah. Yang berfungsi untuk mensuplai mikrokontroller dan sensor. Untuk mensuplai mikrokontroller dan sensor, penulis menggunakan baterai jenis LiPo 7,4 Volt 1,3 ampere seperti terlihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Baterai LiPo 7,4 Volt 1,3 ampere
Baterai lipo ini memiliki discharge rate yang dilambangkan dengan C. seperti pada baterai tertera nilai 15 C. Arti dari lambang C menyatakan seberapa cepat sebuah baterai dapat dikosongkan secara aman. Jika baterai yang digunakan sekarang memiliki rating 15 C maka baterai ini dapat menahan beban maksimum 15 kali dari besar arus yang dikeluarkannya.[5]
Arus maksimum lipo 7,4 V 1300 mAh 15 C = 1300 mAh x 15 C = 19500 mA = 19,5 A. Dalam semenit maka rata-rata baterai LiPo dapat mengeluarkan arus sebesar 19,5 A / 60 menit = 0,325 A/menit. Jika baterai digunakan dengan arus maksimum maka baterai akan habis dalam waktu 1300 mAh / 19500 mA = 0,06 hour atau sama dengan 3,6 menit.[5]
[5]Adi Cahya, “Robot Cerdas Beroda Pemadam Api Barelang III”, Jurusan D3 Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Batam 2011.
11
BAB III
PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM
3.1 Deskripsi Umum
Perancangan pada sistem proyek akhir ini memuat keseluruhan proses dan bagian dari alat secara garis besar. Perancangan keseluruhan bertujuan sebagai acuan pembuatan alat agar dapat direalisasikan, hal tersebut tergambar dalam diagram blok pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Blok diagram Alat Pendeteksi ikan
Untuk mulai penggunaan Alat Pendeteksi Ikan yang pertama kali kita lakukan adalah menekan tombol ON/OFF untuk menyalakan alat ini, sehingga pada LCD
akan muncul kalimat “Tekan START”. Tombol START berfungsi sebagai
indikator untuk memulai pendeteksian, pada pendeteksian digunakan sensor sonar
Fish Finder Potrable yang berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidaknya ikan di
dalam air, untuk mengetahui ada atau tidaknya ikan dilihat dari data yang terbaca dari sensor. Untuk mengetahui perbedaan dari ikan dengan benda yang lewat di dalam air yaitu akan dibaca dari pembacaan data pada sensor. Pembacaan data dari sensor akan dikirim ke mikrokontroller kemudian data yang terbaca akan ditampilkan di LCD. Setelah selesai mengetahui ada atau tidaknya ikan di dalam air maka tampilan pada LCD akan kembali ke awal.
LCD MikroKontroler Tombol Menu - Start/STOP - Reset - On/Off Sensor Sonar Fish Finder Potrable
12 3.2 Perancangan Elektronika
Perancangan elektronik dibutuhkan untuk menjalankan sistem yang sudah dibuat, pada perancangan elektronik terdapat beberapa unit rangkaian yang bekerja dalam satu sistem dan saling berkaitan. Sistem elektronika yang digunakan berupa board arduino duemilanove sebagai minimum sistem, LCD sebagai tampilan hasil pendeteksian, dan Sensor Sonar Fish Finder Portable sebagai pendeteksi.
3.2.1 Minimum sistem Arduino Duemilanove
Minimum sistem yang digunakan pada tugas akhir ini menggunakan Arduino duemilanove dengan konfigurasi board sebagai berikut :
Gambar 3.2 Skematik Rangkaian Arduino Duemilanove
Input / Output Arduino Duemilanove yang digunakan :
- Tombol Reset : Pin Reset dan Pin Gnd
- Tombol ON/OFF : Pin Vin dan Pin Gnd
- Supply 5 volt : Pin 5V
- Ground : Pin Gnd
- Sensor sonar : Pin A0 dan Pin Gnd
- LCD : Pin Digital 12, 11, 5, 4, 3, 2 dan Pin Gnd & 5V
13 3.2.2 Rangkaian LCD
Rangkaian pada Gambar 3.3 digunakan sebagai rangkaian pendukung LCD yang berfungsi mengatur kontras cahaya dan pengaman LCD. Berikut gambar skematik rangkaian :
Gambar 3.3 Rangkaian LCD
Daftar komponen yang digunakan :
Tabel 3.1 Komponen Rangkaian LCD Komponen Jumlah Trimpot 10K 1 Header Male 1 Header Female 1
3.2.3 Sensor Sonar Fish Finder Portable
Sensor sonar digunakan untuk mendeteksi ikan di dalam air. Konfigurasi pin sensor sonar Fish Finder Portable adalah :
Merah : Data Analog
Hitam : GND
Pada kit sensor ini terdapat dua pin, pin yang satu berfungsi sebagai ground dan satu pin yang lain sebagai sinyal input ke mikrokontroller.
14
Gambar 3.4 Jalur pin Sensor Sonar Fish Finder Potrable
Untuk perancangan pengujian pengambilan data pada sensor sonar ini menggunakan Pin Analog pada A0 Arduino dan Ground seperti terlihat pada Gambar 3.4, kemudian untuk mengetahui data yang keluar menggunakan serial monitor pada software Arduino. Cara pengambilan data pada sensor ini menggunakan wadah drum yang diisi dengan air. Ukuran tinggi air disesuaikan dengan tinggi drum yang digunakan. Drum yang digunakan memiliki tinggi 1,01 meter atau 101 cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan Gambar 3.6.
15
Gambar 3.6 Tinggi drum yang digunakan
Untuk ketinggian air yang diisi pada drum adalah 1 meter atau 100 cm tinggi air. Dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Tinggi air pada drum
Sensor yang digunakan menggunakan pelampung untuk dapat mengapung didalam air dan pelampung yang digunakan memiliki jarak dengan sensor sepanjang 16 cm dikarenakan pada buku panduan Fish Finder Portable , jarak sensor dengan jarak pelampung adalah 15 cm – 22 cm. Dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Tinggi drum 101 CM
16
Gambar 3.8 Jarak sensor dengan pelampung 3.3 Perancangan Mekanik
Alat pendeteksi ikan yang dirancang menggunakan box hitam ukuran 17,5 cm x 11 cm sebagai penutup dan pelindung untuk rangkaian elektroniknya. Bentuk desain mekanik dari Alat pendeteksi ikan ini dapat dilihat pada Gambar 3.9 dan untuk bentuk mekanik alat seluruhnya dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.9 Desain Mekanik Box
Pada Gambar 3.9 terlihat ada empat buah LED masing-masing berwarna merah, kuning, hijau, dan biru kemudian ada tiga tombol push button dibawah LED yang berwarna hijau, biru, dan merah. Fungsi dari tiap tombol sebagai berikut :
1. Tombol berwarna hijau berfungsi sebagai Reset. 2. Tombol berwarna biru berfungsi sebagai ON/OFF.
3. Tombol berwarna merah berfungsi sebagai START/STOP.
Push button LED
17
Gambar 3.10 Bentuk Mekanik Keseluruhan 3.4 Perancangan Program
Pada perancangan optimasi program menggunakan software Arduino. Bagian yang dikendalikan dari sistem yang dikerjakan meliputi sensor, LCD dan fungsi dari beberapa pushbutton. LCD berfungsi untuk menampilkan hasil dari kalkulasi data sensor. Pada Gambar 3.6 adalah Flowchart Alat Pendeteksi Ikan dari awal hingga akhir. Proses yang dilakukan adalah pertama menekan tombol ON/OFF pada tampilan alat untuk menghidupkan alat, maka pada LCD akan tampil kalimat
“Tekan START”, kemudian jika Ya tekan start maka pada tampilan LCD akan tampil kalimat “Data = ...”, pada tampilan LCD akan terus aktif mencari ada ikan
atau tidak, jika tidak ada ikan yang lewat maka untuk mengakhiri pemakaian alat dapat menekan STOP agar proses pencarian ikan dihentikan.
18
Gambar 3.11 Flow Chart Pemograman
Tampilan LCD
“Tekan START”
Tekan
START
Tampilan LCD
“Data = ... “
Tampilan LCD (HasilData)
YASTART
END
Inisialisasi
Program
Baca Tombol
Tekan
STOP
19
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
4.1 PENGUJIAN
4.1.1 Arduino Duemilanove
www.arduino.cc
Gambar 4.1 Skematik Pengujian Data analog
Pengujian arduino dilakukan dengan mengambil contoh program AnalogInOut Serial menggunakan potensiometer untuk mengatur naik turunnya data analog dikarenakan pada pemograman sensor menggunakan data analog. Berikut
listing programnya :
const int analogInPin = A0;
int sensorValue = 0; int outputValue = 0; void setup() { Serial.begin(9600); } void loop() { sensorValue = analogRead(analogInPin); outputValue = map(sensorValue, 0, 1023, 0, 255); analogWrite(analogOutPin, outputValue); Serial.print("sensor = " ); Serial.print(sensorValue); Serial.print("\t output = "); Serial.println(outputValue);
20
delay(10); }
Setelah program di-upload akan terlihat pada serial monitor, data analog dikontrol dengan menggunakan potensiometer dan data output yang didapat adalah 0 – 255.
4.1.2 Sensor Sonar Fish Finder Portable
Gambar 4.2 Jalur Koneksi Sensor Sonar
Dalam proses pengujian sensor untuk mendapatkan jarak dari data analog di dalam air yaitu menggunakan meteran dan drum. Jarak pembacaan dimulai dari ketinggian 95 cm di dalam air sampai dengan jarak 0 cm dengan space jarak pembacaan 5 cm. Lalu menggunakan program AnalogReadSerial untuk membaca data analog pada sensor dan menggunakan serial monitor pada
software Arduino.
Berikut listing programnya :
void setup() {
Serial.begin(9600); }
void loop() {
int sensorValue = analogRead(A0); Serial.println(sensorValue, DEC); delay(500);
}
Gambar 4.3 Pengambilan data dengan sensor
Tinggi Air 100 Cm Tinggi Drum 101 Cm
21
Tabel 4.1 Jarak Pembacaan Sensor
Jarak ( Cm ) Data Analog
95 Cm 113 – 114 90 Cm 107 - 108 85 Cm 103 – 104 80 Cm 98 – 99 75 Cm 95 – 96 70 Cm 91 – 92 65 Cm 91 – 92 60 Cm 90 55 Cm 86 – 87 50 Cm 86 – 87 45 Cm 87 – 88 40 Cm 89 – 90 35 Cm 83 – 84 30 Cm 83 – 84 25 Cm 83 – 84 20 Cm 83 – 84 15 Cm 83 – 84 10 Cm 83 – 84 5 Cm 83 – 84 0 Cm 84 – 85
Pada Tabel 4.1 bisa dilihat jarak pembacaan pada sensor dari dimulai dari 95 cm sampai dengan 0 cm dikarenakan untuk mengetahui stabil atau tidaknya sensor dalam mengeluarkan data jika keluar dari jarak minimal 0,7 meter atau 70 cm.
Gambar 4.4 Pengambilan data menggunakan ikan
Tinggi Air 75 Cm Tinggi Drum 90 Cm
22 Pada Gambar 4.3 merupakan pengujian pengambilan data menggunakan ikan dan Tabel 4.2 menampilkan data analog yang berubah ketika kondisi ikan banyak dan tidak ada ikan. Jumlah ikan banyak pada pengujian ini adalah lebih dari lima, dan jika tidak ada ikan berarti kosong atau nol. Pada pengujian ini jarak sensor ke dasar drum adalah 75 cm.
Tabel 4.2
Data pengujian dengan ikan
Kondisi Data Analog
Banyak Ikan 95 - 96
Tidak ada Ikan 95 - 96
Pada Tabel 4.2 data pengujian saat ada banyak ikan sama dengan data tidak ada ikan.
4.1.3 Rangkaian LCD
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kerja dari rangkaian LCD. Rangkaian LCD dihubungkan dengan mikrokontroller. Program ini akan menampilkan kalimat pembuka sebelum memasuki sistem kerja dari Alat Pendeteksi Ikan. Berikut listing program untuk menguji LCD dengan menggunakan program.
#include <LiquidCrystal.h> LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2); void setup() { lcd.begin(16, 2); lcd.setCursor(0,1); lcd.print(" "); } void loop() { lcd.setCursor(0,0); lcd.print(" STANBY "); delay(1000); while(1){ lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Tekan START "); lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" "); }
Setelah program di-upload akan terlihat display pada LCD menampilkan
kalimat “STANBY” selama 1 detik kemudian menampilkan kalimat “Tekan START” untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.5.
23
1 2
Gambar 4.5 Proses LCD menampilkan kalimat pembuka 4.2 ANALISA
Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan didapatlah beberapa analisa yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
4.2.1 Sensor Sonar Fish Finder Portable
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada sensor, data analog yang didapat dari sensor stabil jika jaraknya sesuai dengan spesifikasi dari sensor yaitu mulai dari jarak minimal 70 cm – 100 meter. Dalam pengujian, data yang diiambil mulai dari 95 cm – 0 cm. Data yang didapat dibuat dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Grafik pembacaan data sensor 4.2.2 Rangkaian LCD
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, LCD dapat berfungsi dengan baik dalam menampilkan hasil dan pengaturan kontras cahaya.
0 80 160 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 JARAK ( CM ) DATA ANALOG
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan, beberapa hal diantaranya adalah :
1. Pendeteksian di dalam air pada alat pendeteksi ikan ini menggunakan sensor sonar Fish Finder Portable sebagai sensor untuk mendeteksi ikan di dalam air.
2. Data keluaran pada sensor adalah data analog.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air didapat dari data yang terbaca dari sensor yang dikirim ke mikrokontroller.
4. Data yang dikeluarkan sensor stabil jika jarak pembacaan 70 cm atau lebih dari spesifikasi sensor.
5. Data yang dihasilkan pada pengujian banyak ikan sama seperti data saat tidak ada ikan dikarenakan output dari sensor kurang dikuatkan.
5.2 Saran
Untuk sistem yang lebih baik kedepannya perlu ditambahkan beberapa hal diantaranya adalah :
1. Masih diperlukannya kajian-kajian awal dan research untuk sensor yang digunakan di dalam air.
2. Pembaharuan sensor yang lebih baik di dalam air agar dapat mendeteksi keberadaan ikan disekitar.
3. Untuk dapat mendeteksi ikan lebih baik dan menghasilkan data yang sesuai saat mendeteksi banyak ikan dapat melakukan riset menggunakan
rangkaian penguat IC LM1812 karena pada datasheetnya ada
hidroacoustic dan dapat melakukan pengujian dengan rangkaian KIT dari Fish Finder Portable yang juga menggunakan IC LM2901 dan ada rangkaian tambahan dari beberapa IC yang ada di KIT Fish Finder
25
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arduino [Online] Tersedia : www.arduino.cc , diakses tanggal 13 Juni 2012. [2] Kelebihan Arduino [Online] Tersedia :
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d515_033006_chapter3.pdf , diakses tanggal 14 Juni 2012
[3] Budi Purwantoni, “Rancangan Bangun Saklar Otomatis Berbasis Waktu Untuk Mengontrol Perangkat Elektronik Rumah Tangga dengan Mikrokontroller
ATmega8535”, Jurusan Teknik Telekomunikasi, Institut Teknologi Telkom, 2009. [4] Sensor Sonar Fish Finder Portable [Online] Tersedia :
http://manado.olx.co.id/alat-pelacak-ikan-portable-fish-finder-iid-93211685, diakses tanggal 1 Juni 2012.
[5] Adi Cahya, “Robot Cerdas Beroda Pemadam Api Barelang III”, Jurusan D3 Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Batam 2011.
LAMPIRAN A
MAKALAH TUGAS AKHIR
ALAT PENDETEKSI IKAN
Yosua Okino*, Dessy Oktani**
*Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam **Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri
Batam
Batam Polytechnics
Electrical Engineering study Program
Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: jozuokino@gmail.com, dessy@polibatam.ac.id
Abstrak
Fish Finder atau Alat Pendeteksi Ikan adalah
alat yang digunakan untuk mendeteksi ikan yang ada di dalam air. Alat Pendeteksi Ikan yang dirancang bertujuan untuk mengetahui ikan di dalam air dan mengetahui banyak tidaknya ikan di dalam air.
Alat Pendeteksi Ikan yang dirancang menggunakan sensor sonar dari Fish Finder
Potable, alat ini dapat mendeteksi ikan di
dalam air. Alat Pendeteksi Ikan
menggunakan sensor sonar dari Fish Finder
Potable sebagai sensor, dan LCD untuk
menampilkan hasil dari pembacaan data. Atmega 328 merupakan controller yang
digunakan, dengan menggunakan
pemograman bahasa C di Arduino dalam memprogramnya Alat Pendeteksi Ikan ini dapat menampilkan hasil dari pendeteksian ikan di dalam air.
Hasil dari tugas akhir ini yaitu dapat mendeteksi ada tidaknya ikan di dalam air, untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air dilihat dari data sensor yang terbaca dalam pendeteksian.
Kata kunci : Fish Finder, LCD, Sensor Sonar, Atmega 328, Pemograman Bahasa C.
I. Pendahuluan A. Latar Belakang
Melihat banyaknya perkembangan dibidang alat pencari ikan, salah satu alat pencari ikan yaitu Fish Finder yang digunakan untuk mendeteksi ikan di dalam air. Alat ini dibuat
untuk mengatasi kesulitan dalam mencari ikan di dalam air. Jenis Fish Finder memang sudah banyak terdapat di Indonesia dan pengembangannya sudah efisien tetapi biaya yang dibutuhkan sangat besar. Fish Finder atau Alat Pendeteksi Ikan adalah suatu alat yang mekanismenya menggunakan sensor pendeteksi dalam air yang dapat digunakan untuk mendeteksi ikan di dalam air. Fish
Finder yang ada saat ini menggunakan sensor
sonar untuk mendeteksi ikan di dalam air, dengan memanfaatkan tampilan LCD untuk mengetahui banyak atau tidaknya ikan, tetapi kekurangannya adalah setiap benda yang lewat di bawah sensor itu dideteksi sebagai ikan.
Pada tugas akhir ini dibuat Alat Pendeteksi Ikan dengan menggunakan sensor sonar dari
Fish Finder Portable yang telah dirancang
sebaik mungkin agar dapat mendeteksi ikan yang ada di dalam air, untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air data yang diambil dari sensor adalah data analog.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang alat untuk mendeteksi ikan di dalam air ?
2. Bagaimana cara untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air ?
3. Apa tujuan pembuatan dan perancangan Tugas Akhir ini ?
4. Apakah Manfaat dari pembuatan alat ini ?
5. Data apa yang didapat diolah dari sensor ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan Pembuatan dan Perancangan Tugas Akhir :
Membuat alat yang dapat mendeteksi ikan di dalam air.
Manfaat Pembuatan dan Perancangan Tugas Akhir :
Mempermudah dalam mengetahui ada
tidaknya ikan di dalam air.
D. Batasan Masalah
1. Sensor yang digunakan adalah Sensor sonar dari Fish Finder Portable.
2. Alat hanya dapat digunakan pada posisi tetap, tidak dapat bergerak.
3. Pengambilan data pada sensor sonar menggunakan wadah drum setinggi 1,01 meter.
4. Ikan terdeteksi apabila ikan berada dibawah sensor jika tidak maka ikan tidak terdeteksi
II. Landasan Teori a. Arduino
Arduino adalah kombinasi perangkat keras
dan lunak open source berbasis
mikrokontroler sebagai sarana
pengembangan elektronika yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino ditujukan untuk seniman, desainer, hobiis dan siapa saja yang tertarik untuk menciptakan perangkat/produk yang bersifat interaktif. Nama Arduino merujuk pada 3 hal yaitu :
Perangkat keras berupa papan
pengembangan berbasis mikrokontroler AVR
ATMega.[1]
www.ardunio.cc
Gambar 1 : Hardware Arduino
b. LCD Karakter 16 x 2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menampilkan huruf, angka atau simbol-simbol tertentu.
Tipe LCD yang sering digunakan adalah LCD 16 x 2 (16 kolom 2 baris) dan LCD 20 x 2 (20 kolom 2 baris). Dalam pengoperasian LCD ada tiga buah line control, yaitu line EN, line RS, dan line RW. Jika LCD diperasikan sebagai mode 4 bit, maka diperlukan 7 buah line (3 line control dan 4 data bus). Sedangkan jika dioperasikan sebagai 8 mode bit diperlukan 11 buah line (3 line control dan 8 data bus). [3]
www.ardunio.cc
Gambar 2 : LCD Karakter 16 x 2
c. Sensor Sonar Fish Finder Portable
Sensor Sonar Fish Finder Portable
merupakan sensor utama yang berfungsi untuk mendeteksi ikan didalam air. Sensor ini merupakan jenis sensor ultrasonik. Memiliki jarak berkisar 0,7 m – 100 m.[4] Sensor ini terdiri dari 2 pin yaitu I/O pin, dan Vss. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.
www. wholecheap.com
Gambar 3 : Konfigurasi Pin Sensor Infrared
Keterangan untuk spesifikasi sensor dapat dilihat dibawah ini :
1. Panjang kabel 9 meter. [4]
2. Sonar Beam Angle : 45 Degrees (200 Khz) [4]
3. Kisaran kedalaman 0,7 m – 100 m (2ft to 328ft) [4]
4. Operating Temperature : -20 C to 70 C (-4 F to 158 F) [4]
Prinsip kerja sensor sonar Fish Finder
Portable ini memiliki fungsi transmitter dan receiver dimana pada saat transmitter
memancarkan gelombang ultrasonik didalam air dengan Beam Angel nya 45 derajat dan saat ada benda yang lewat dibawah sensor maka gelombang ultrasonik akan dikirim kembali ke receiver. Sensor ini prinsip kerja
pembacaannya sama dengan sensor
ultrasonik yang lainnya tetapi perbedaannya adalah sensor ini berfungsi di dalam air.
d. Baterai
Baterai yang digunakan pada Alat Pendeteksi Ikan terdapat satu buah. Yang berfungsi untuk mensuplai mikrokontroller dan sensor. Untuk mensuplai mikrokontroller dan sensor, penulis menggunakan baterai jenis LiPo 7,4 Volt 1,3 ampere seperti terlihat pada Gambar 4.
Baterai lipo ini memiliki discharge rate yang dilambangkan dengan C. seperti pada baterai tertera nilai 15 C. Arti dari lambang C menyatakan seberapa cepat sebuah baterai dapat dikosongkan secara aman. Jika baterai yang digunakan sekarang memiliki rating 15 C maka baterai ini dapat menahan beban maksimum 15 kali dari besar arus yang dikeluarkannya.[5]
Arus maksimum lipo 7,4 V 1300 mAh 15 C = 1300 mAh x 15 C = 19500 mA = 19,5 A. Dalam semenit maka rata-rata baterai LiPo dapat mengeluarkan arus sebesar 19,5 A / 60 menit = 0,325 A/menit. Jika baterai digunakan dengan arus maksimum maka baterai akan habis dalam waktu 1300 mAh / 19500 mA = 0,06 hour atau sama dengan 3,6 menit. [5]
Gambar 4 : Baterai LiPo 7,4 Volt 1,3 ampere
III. Perancangan Pemodelan Sistem
Perancangan pada sistem proyek akhir ini memuat keseluruhan proses dan bagian dari
alat secara garis besar. Perancangan
keseluruhan bertujuan sebagai acuan
pembuatan alat agar dapat direalisasikan, hal tersebut tergambar dalam diagram blok pada Gambar 5.
Gambar 5 : Blok diagram Alat
Gambar 6 : Flow Chart Pemograman
1. Perangkat Keras
Pada perencanaan pembuatan perangkat keras ini membuat bagian yang digunakan sebagai penutup rangkaian elektronik dengan menggunakan box 17,5 x 11 cm.
2. Perangkat Lunak
Pada perencanaan pembuatan perangkat lunak terdiri dari pembuatan program untuk pembacaan sensor, kemudian menampilkan hasil dari pembacaan sensor di LCD karakter
16 x 2 serta pembuatan program untuk memulai pembacaan pendeteksian.
IV. Pengujian dan Analisa Sistem a. Pengujian Sensor
Pada pengujian sensor ini bertujuan untuk mengetahui Jarak jangkauan sensor dan data analog yang didapat. Berikut table hasil percobaan.
TABEL 1
JARAK PEMBACAAN SENSOR
Jarak ( Cm ) Data Analog 95 Cm 113 – 114 90 Cm 107 - 108 85 Cm 103 – 104 80 Cm 98 – 99 75 Cm 95 – 96 70 Cm 91 – 92 65 Cm 91 – 92 60 Cm 90 55 Cm 86 – 87 50 Cm 86 – 87 45 Cm 87 – 88 40 Cm 89 – 90 35 Cm 83 – 84 30 Cm 83 – 84 25 Cm 83 – 84 20 Cm 83 – 84 15 Cm 83 – 84 10 Cm 83 – 84 5 Cm 83 – 84 0 Cm 84 – 85 TABEL 2
DATA PENGUJIAN DENGAN IKAN
Kondisi Data Analog
Banyak Ikan 95 - 96
Tidak ada Ikan 95 - 96
b. Rangkaian LCD
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kerja dari rangkaian LCD. Rangkaian LCD dihubungkan dengan mikrokontroller yang telah dimasukkan program.
Dari hasil program yang dijalankan maka pada display LCD akan menampilkan kalimat “STANBY” selama 1 detik kemudian menampilkan kalimat “Tekan START” untuk
lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 : Proses menampilkan kalimat
Analisa pengujian sistem
a. Sensor sonar Fish Finder Portable
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada sensor, data analog yang didapat dari sensor stabil jika jaraknya sesuai dengan spesifikasi dari sensor yaitu mulai dari jarak minimal 70 cm – 100 meter. Dalam pengujian, data yang diiambil mulai dari 95 cm – 0 cm. Data yang didapat dibuat dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 8.
Gambar 8 : Grafik pembacaan data sensor
b. Rangkaian LCD
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, LCD dapat berfungsi dengan baik dalam menampilkan hasil dan pengaturan kontras cahaya.
V. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan
Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan, beberapa hal diantaranya adalah :
1. Pendeteksian di dalam air pada alat pendeteksi ikan ini menggunakan sensor sonar Fish Finder Portable sebagai sensor untuk mendeteksi ikan di dalam air.
2. Data keluaran pada sensor adalah data analog.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air didapat dari data yang terbaca
dari sensor yang dikirim ke
mikrokontroller.
4. Data yang dikeluarkan sensor stabil jika jarak pembacaan 70 cm atau lebih dari spesifikasi sensor.
5. Data yang dihasilkan pada pengujian banyak ikan sama seperti data saat tidak ada ikan dikarenakan output dari sensor kurang dikuatkan.
2. Saran
Untuk sistem yang lebih baik kedepannya perlu ditambahkan beberapa hal diantaranya adalah :
1. Masih diperlukannya kajian-kajian awal dan research untuk sensor yang digunakan di dalam air.
2. Pembaharuan sensor yang lebih baik di dalam air agar dapat mendeteksi keberadaan ikan disekitar.
3. Untuk dapat mendeteksi ikan lebih baik dan menghasilkan data yang sesuai saat
mendeteksi banyak ikan dapat
melakukan riset menggunakan
rangkaian penguat IC LM1812 karena pada datasheetnya ada hidroacoustic dan dapat melakukan pengujian dengan rangkaian KIT dari Fish Finder
Portable yang juga menggunakan IC
LM2901 dan ada rangkaian tambahan dari beberapa IC yang ada di KIT Fish
Finder Portable.
VI. Daftar Pustaka
[1] Arduino [Online] Tersedia :
www.arduino.cc , diakses tanggal 13 Juni 2012.
[2] Kelebihan Arduino [Online] Tersedia : http://repository.upi.edu/operator/upload/ s_d515_033006_chapter3.pdf, diakses tanggal 14 Juni 2012
[3] Budi Purwantoni, “Rancangan Bangun Saklar Otomatis Berbasis Waktu Untuk
Mengontrol Perangkat Elektronik Rumah
Tangga dengan Mikrokontroller
ATmega8535, Jurusan Teknik
Telekomunikasi, Institut Teknologi
Telkom, 2009.
[4] Sensor Sonar Fish Finder Portable
[Online] Tersedia :
http://manado.olx.co.id/alat-pelacak-ikan -portable-fish-finder-iid-93211685, diakses tanggal 1 Juni 2012.
[5] Adi Cahya, “Robot Cerdas Beroda Pemadam Api Barelang III”, Jurusan D3 Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Batam 2011.
VII. Biografi
Yosua Okino, lahir di Batam pada tanggal 3 Desember 1991. Status
penulis adalah
kebangsaan Indonesia dan beragama kristen.
Adapun riwayat
pendidikan penulis
yaitu pada tahun 2003 lulus dari sekolah dasar swasta SD Sinar Timur. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Yos Sudarso Batam Center dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2009 lulus dari SMK Batam Business School dengan Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan lalu melanjutkan ke Politeknik Negeri Batam Program D3 Jurusan Teknik Elektronika konsentrasi Teknik Komputer, lulus tahun 2012.
LAMPIRAN B