PENURUNAN KAD
FERMENT
Danang Kr
Jurusan Te
Jln. Prof. Soedar
Kopi merupakan salah s digemari karena memiliki manfaat dalam merangs antioksidan dominan yang memberikan aroma khas memiliki zat yang mengu Salah satu jenis kopi yang prosesnya kopi ini harus d adalah populasi luwak ya skala besar dalam waktu campuran beberapa jenis agar menyerupai kopi luw masih di bawah kopi luw kopi arabica juga masih j MZ-15 kandungan kafein yang lebih baik. Setelah m kopi juga meningkat. Pro masih aman dikonsumsi. menggunakan luwak.
Kata kunci :kopi;kafein;f
Coffee is one of the most unique flavor. Besides its as antioxidants. Chloroge of esters. Chlorogenic acid quality of coffee. Besides health. One of the most fa the process of this coffee began to decreaseand the In the present research w called NOPKOR MZ-15 fo tihis research is arabica higher. Economically,ara method using NOPKOR M flavor. After going throug value of coffee also incre still safe to consumsed. T coffee without civet.
Keywords: coffee;caffeine
DAR KAFEIN KOPI ARABIKA DEN
NTASI MENGGUNAKAN NOPKOR M
Kristiyanto, Broto Dhegdo Haris Pranoto, Abdu
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Dipone
darto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024
Abstrak
h satu minuman yang paling terkenal di kalangan m liki cita rasa dan aroma yang khas. Selain karena cita ra
gsang kinerja otak serta sebagai antioksidan. Asam ang terkandung dalam biji kopi dalam bentuk ester. Asam as terhadap kopi dan menjadi parameter untuk menent
guntungkan kopi juga menagndung kafein yang dapa ang sangat terkenal adalah kopi luwak. Kopi ini memili us dikonsumsi terlebih dahulu oleh luwak. Permasalaha yang mulai menurun serta prosesnya yang membuat sul ktu singkat. Pada penelitian kali ini kami mencoba me nis mikroorganisme yang disebut NOPKOR MZ-15 un luwak. Kopi yang kami gunakan adalah kopi jenis arabic uwak karena mengandung kafein yang lebih tinggi. Sec ih jauh di bawah kopi luwak. Melalui metode fermentas
in yang ada dalam kopi tersebut diurai menjadi ester u h melalui proses fermentasi kadar kafein akan turun seh roses ini juga menghasilkan kadar asam yang tidak te si. Melalui penelitian ini bisa didapat alternatif pening
fermentasi;luwak;nopkor mz-15.
Abstract
st famous drinks in the world. Many people like to drin its flavor, coffee also has the benefit of stimulating the br genic acid is the predominant antioxidants contained in acid is also providing the typical aroma of coffee and a p
having a beneficial substance, coffee also contain caff t famous type of coffee is civet coffee (kopi luwak). This c fee should be consumed first by the civet. The issue is the process that makes it difficult to be produced on a la
we tried to apply the culture of a mixture of several 5 for processing regular coffee that resembles the civet c coffee. This quality is still below the civet coffee be rabica coffee price is still far below the civet coffee. R MZ-15 caffeine contained in coffee is decomposed in ough the process of fermentation, caffeine levels will d reased. This process also produces acidity that not too . This research can be obtained through alternatives
ine;fermentation;civet coffee, nopkor mz-15
ENGAN PROSES
R MZ-15
dullah
*)negoro
024)7460058
n masyarakat. Kopi banyak rasanya, kopi juga memiliki sam klorogenat merupakan sam klorogenat ini juga yang entukan kualitas kopi. Selain pat mengganggu kesehatan. iliki keunikan karena dalam han yang sekarang dihadapi sulit untuk diproduksi dalam mengaplikasikan kultur dari untuk mengolah kopi biasa bica. Secara kualitas kopi ini Secara ekonomis harga jual tasi menggunakan NOPKOR r untuk menghasilkan aroma sehingga nilai ekonomis dari terlalu tinggi sehingga kopi ingkatan kualitas kopi tanpa
1. Pendahuluan
Kopi merupakan s digemari karena memiliki spesies tanaman berbentu tegak,bercabang dan bila dikenal beberapa golonga (Coffea arabica) dan robu
Kopi memiliki a merupakan antioksidan do trans-sinamat and asam qu yang mempengaruhi pem parameter yang biasa digu dikenal sebagai zat anti ka 2001).
Di samping mem membahayakan kesehatan satu derivat xantin yang jantung,relaxasi otot polo kafein yang berlebih pad yang berlebih dapat meni berkurang dan sukar tidu berbeda – beda seperti pa mengandung kafein 1,994
Oleh karena itu, pengolahan biji untuk me dikonsumsi serta dapat m proses dekafeinasi dan dea biji kopi (Gokulakrishnan
Dalam penelitian menurunkan kadar kafein dan menentukan waktu fe MZ-15
2. Bahan dan Metode Penelitian
Material:
Bahan yang digu kacang hijau, tepung tapio
Pembiakan Mikroba
Mula-mula dilaku dengan menambahkan sar tapioka, kemudian dipana dinginkan sebelum ditam disatukan pada fermentor . starter (R2) yaitu dengan m panci yang terisi air bersih dan R1 kedalam fermentor
salah satu contoh minuman yang paling terkenal di k liki cita rasa dan aroma yang khas (Ramalakshmi et al ntuk pohon yang termasuk dalam family Rubiaceaed ila dibiarkan dapat tumbuh mencapai tinggi 12 meter ngan kopi, akan tetapi yang paling sering dibudidaya
busta (Coffea canephora) (Danarti & Najiyati, 2004).
i antioksidan yang lebih banyak dibandingkan minuman dominan yang ada dalam biji kopi yaitu berupa ester y quinat (Ramalakshmi et al., 2000). Asam klorogenat me embentukan rasa, bau, dan flavor saat pemangganga igunakan untuk menentukan kualitas kopi (Farah et al. kanker dan dapat melindungi sel untuk melawan mutas
emiliki kandungan yang menguntungkan kopi juga tan yaitu kandungan kafein dan asam organik yang tingg ng mempunyai daya kerja sebagai stimulant sistem s los dan meningkatkan dieresis dengan tingkatan berbe ada kopi tersebut dapat berdampak negatif untuk kese enimbulkan jantung berdebar,gangguan lambung,tanga idur. (Tan dan Raharja,2002). Tiap jenis kopi memilik
pada kopi Robusta yang mengandung kafein 2,473 % 94%. (Elina,2009)
u, perlu dilakukan suatu metode pengolahan kopi yang a meningkatkan kualitas biji kopi sehingga dapat menin memenuhi kebutuhan pasar. Salah satu cara untuk men deacidifikasi untuk menurunkan kadar kafein dan kadar an et al., 2005).
ian ini akan dipelajari metode fermentasi pada pengolah ein dan asamorganik dalam biji kopi, mengetahui kada fermentasi optimum dalam proses fermentasi biji kop
tian
igunakan adalah kopi arabika, mikroba nopkor mz-15, ioka, air ,etanol 70%, kertas tissue.
akukan proses persiapan yaitu pembuatan starter (R1). S sari kecamabah yang telah melalui proses blender seba anaskan dalam panci yang terisi air bersih sebanyak ambahkan pupuk NPK 40 gr dan nopkor mz-15 1 or . Diamkan selama 24 jam (±1 hari) dalam kondisi aero n menambahakan sari kecamabah 400 gr,tepung tapioka sih 10 liter. Setelah mendidih dinginkan sebelum ditamb tor. Diamkan selama 24 jam (±1 hari) dalam kondisi aer
171 i kalangan masyarakat. Kopi al., 2008). Kopi merupakan edan genus coffea,tumbuh ter. Di dunia perdagangan ayakan adalah kopi arabika
an lainnya. Asam klorogenat er yang terbentuk dari asam merupakan senyawa penting ngan kopi serta merupakan al., 2006). Senyawa-tersebut tasi somatic (Richelle et al.,
a memiliki zat yang dapat ggi. Kafein merupakan salah syaraf pusat,stimulant otot rbeda. Kandungan asam dan esehatan.Penggunaan kafein gan gemetar,gelisah ingatan iliki kandungan kafein yang % sedangkan kopi Arabica
g aplikatif dan efektif dalam ningkatkan nilai jual, aman engatasi masalah ini adalah ar asam yang terdapat dalam
ahan biji kopi Arabica untuk dar kafein dan asamorganik opi dengan mikroba Nopkor
5, pupuk npk, kecambah biji
). Starter yang dibuat adalah ebanyak 40 gr, 80 gr tepung k 1 liter. Setelah mendidih 1 gr, kemudian campuran erob. Selanjutnya pembiakan oka 800 gr,dipanaskan dlam mbahkan pupuk NPK 400 gr
Fermentasi
Proses fermentas dibagi menjadi 8 sampel sempurna).Media ferment kedua diambil pada jam sampel.
Sampel yang tel asamnya berkurang. Kemu penggantian air. Setelah it suhu 70oC. Selanjutnya bij
Analisa Hasil
Analaisa kadar as asam basa untuk mengetah fermentasi.
Analisa kadar Kromatografi Cair Kinerj dari sampel biji kopi m kloroform.Kloroform has dengan campuran methano dengan panjang gelomba kecepatan alir 0,8 ml/men
3.Hasil dan Pembahasan
[image:3.595.179.446.500.704.2]Fermentasi d
analisa kadar kafein
Tabel 4.1. Has
Wa
Ferm
(ja
1
2
3
3
4
4
Perbandingan w perbandingan waktu ferm
tasi yaitu dengan memepersiapakan biji kopi arabica pel yang ditambahkan R2 sebanyak 1 liter ke dalam entasi ditutup rapat-rapat,Sampel 1 diambil setelah 18 m ke-24, dan seterusnya hingga jam ke 48 dengan in
telah diambil, dicuci dengan air mengalir hingga be mudian direndam dalam air selama 3 jam dimana pada itu biji kopi dikeringan untuk mengurangi kadar airnya biji kopi dipanggang (roasting).
r asam total dengan menggunakan metode acidi alkalime tahui kandungan asam total pada biji kopi arabica setelah
ar kafein pada biji kopi arabica setelah melalui proses erja Tinggi (HPLC) berdasarkan panjang gelombang y menggunakan aquades dan dipanaskan, kemudian
asil ekstraksi dicuci kemudian diuapkan. Kristal ha anol dan aquades kemudian disuntikkan ke alat Kromato bang 275 nm. Fase gerak menggunakan campuran m enit.
i dilakukan dengan variabel waktu fermentas
in dan asam ditunjukan pada Tabel 4.1
asil analisa kadar kafein dan asam pada kopi setelah fer
Waktu
rmentasi
(jam)
Kadar Kafein (%)
Kadar Asam
%
0
0,9
2,99
18
0,79
3,37
24
0,8
2,91
30
0,77
2,89
36
0,72
3,39
42
0,72
3,42
48
0,71
3,42
waktu fermentasi dengan kadar kafein dapat diliha ermentasi dengan kadar asam kopi ditunjukan pada Graf
ca sebanyak 500 gr/sampel, am setiap sampel (terendam 18 jam. Kemudian sampel interval 6 jam pada setiap
bersih dari lendir dan bau ada setiap jamnya dilakukan ya dengan pengovenan pada
metri mengunakan titrasi lah melalui proses
es fermentasi menggunakan yang terbaca. Kafein disari n diekstraksi menggunakan hasil penguapan dilarutkan atografi Cair Kinerja Tinggi methanol:air(20:80) dengan
tasi 0-48 jam dan hasil
fermentasi
am
Pengaruh Waktu Ferm
G
Dari hasil pen kadar kafein di dalam k 0,71%. Penurunan kada MZ-15. Kadar kafein ter 1,5% (Davia, et al., 19 dengan alkohol sehingg tersebut digunakan seba
Penurunan kad sedikit kenaikan kadar seimbangnya kinerja mi alkaloid dan asam amin dalam kopi tidak optim sedap.Ketidakseimbanga berpengaruh terhadap m
Pemilihan wak fermentasi kopi dengan selama 20-24 jam. Dala waktu fermentasi. Akan waktu fermentasi tidak t
[image:4.595.186.470.113.239.2] [image:4.595.181.461.544.665.2]Pengaruh Waktu Ferm
Grafik 4.
Dalam proses kafein, akan tetapi konsorsium yang tersu masing mikroba penyu merubah kafein, mikr memberikan perbedaan
K
a
d
a
r
K
a
fe
in
(
%
)
K
a
d
a
r
A
sa
m
(
%
)
rmentasi terhadap Kadar Kafein
Grafik 4.1. Pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar k
engamatan menunjukkan penggunaan NOPKOR MZ kopi. Kadar kafein pada kopi arabica sebesar 0,9% dar kafein ini disebabkan oleh berbagai jenis mikroba y tersebut masuk dalam batas toleransi kafein yang aman
1982). Kafein yang merupakan senyawa alkaloid men gga jumlahnya dalam kopi akan berkurang. Senyawa bagai pembentuk rasa dan warna yang khas setelah kopi
adar kafein sejalan dengan bertambahnya waktu ferme ar kafein pada waktu fermentasi 24 jam. Hal ini bisa mikroba penyusun NOPKOR MZ-15 pada waktu terseb mino tidak diimbangi dengan proses esterifikasi sehing
timal. Indikasi yang teramati tentang fenomena ini ngan kinerja mikroba ini diakibatkan suhu lingkungan y
mikroba.
aktu fermentasi yang diawali dari 18 jam disesuaik an bantuan luwak. Pada umumnya fermentasi kopi d alam penelitian ini memang terjadi penurunan kadar k kan tetapi penurunan tersebut tidak signifikan sehingg
k terlalu berpengaruh terhadap hasil yang didapat.
rmentasi terhadap Kadar Asam Kopi
4.2. Pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar asam ko
ses fermentasi ini efek dari aktifitas mikroba tidak i keasamaan kopi juga meningkat. NOPKOR MZ rsusun dari berbagai jenis kelompok Acethomycetes da nyusun memiliki fungsi berbeda-beda tetapi saling terk ikroba ini juga menghasilkan berbagai jenis asam ami aan tingkat keasamaan sebelum dan sesudah difermentas
0.7 0.75 0.8 0.85
0 10 20 30 40 50
Waktu Fermentasi (jam)
2.8 3 3.2 3.4 3.6
0 10 20 30 40 50
Waktu Fermentasi (jam)
173 r kafein
Z-15 mampu menurunkan % dapat diturunkan menjadi a yang ada dalam NOPKOR an dikonsumsi yaitu 0,13% - engalami proses esterifikasi wa alkaloid termasuk kafein
pi difermentasi.
mentasi. Akan tetapi terjadi isa disebabkan akibat tidak ebut. Pembentukan senyawa ingga penurun kadar kafein ni adalah bau yang kurang n yang tidak stabil sehingga
aikan dengan kondisi alami i dalam perut luwak terjadi r kafein setelah penambahan ngga dalam hal ini variabel
kopi
k hanya menurunkan kadar Z-15 merupakan mikroba dan Sacharomyces .Masing-erkait.Selain berfungsi untuk
mino.Asam amino ini yang tasi.
60
Dari Grafik 4 dikarenakan setelah pr biomassa yang ada pad bersih dari NOPKOR proses fermentasi dala membersihkan sedikit dihasilkan tidak menga
4. Kesimpulan
Dengan mengg dari 0,9% menjadi 0,71 pada variabel dengan 3,39%.Selama fermenta juga menaikkan kadar a
Daftar Pustaka
Badan Pengkajian Kebijakan, Ikl Kementerian Perindustri
Beltr’an, J.G.; Leask, R.L; Br in Pseudomonas putida
Bichler, J; Cavin, C ; Simic, T; C G; Angelis, K and Kna Oxidative and 3-Amino Results of An Experime 1436
Braham, J.E. and Bressani,
Technology and Util
Buldani, D . 2011. EBook_Mengu
Camargo, A.P. and Cortez, J.G.. Paulo e areas próximas Caldas, Anais... Poçosde
Clarke, R. J. .1986. The Flavour
Danarti dan Najiyanti.1999. Pala
Franca, Adriana S.; Juliana C.F. Coffees of Different Cup
Fujioka, Kazutoshi and Shibam Commercial Brewed Co
Gokulakrishnan, S. ; K. Chandra for The Removal of Caff
Hakil, M.; Denis, S; Gonz´alez, G Dimethyl Xanthines by F
Hartono Elina.2009.Penetapan Tinggi.Surakarta;Fakulta
4.2 terlihat bahwa kenaikan kadar asam tidak te proses fermenatasi selesai dilakukan proses pencucian. pada kopi akan dibersihkan. Hal tersebut akan membuat R MZ-15. Pencucian ini juga akan membuat kemungkin alam kopi menjadi kecil. Selain itu, dengan proses penc kit asam yang terbentuk selama proses fermentasi se ngalami kenaikan yang signifikan.
ggunakan NOPKOR MZ-15 dapat menurunkan kadar ,71% . Pada proses fermentasi dari ke-enam variabel , w an waktu 36 jam,kadar kafein yang didapat sebesar
ntasiselain menurunkan kadar kafein dalam kopi, peng r asam kopi.
Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar Teknologi Pencega strian Republik Indonesia,2012,Semarang
Brown, W.A. 2006.Activity and Stability of Caffei IF-3. Biochemical Engineering Journal 31(8)
; Chakraborty, A; Ferk ,F; Hoelzl, C; Schulte-Hermann nasmuller, S. 2007. Coffee Consumption Protects Hum ino-1-Methyl-5H-Pyrido[4,3-b]Indole Acetate (Trp-P-2 mental Study with Human Volunteers. Food and Chemi
, R.1979.
Antiphysiological Factors in Coffee
tilisation
. LDRC-108e. Ottawa, Ontario, Canad
ngungkap Rahasia Bisnis Kopi Luwak. Cicalengka, Band
G..1998. Efeito do clima na qualidade de bebida do c as de outros estados. In 24 Congresso Brasileiro de Pesq sde Caldas, Embrapa Café. page 42-44
ur of Coffee. In Dev. Food Science. 3 B. 1-47.
alawija Budidaya dan Analisis Usaha Tani.Jakarta : Pene
.F. Mendonca and Sami D. Oliveira. 2004. Compositi up Qualities. Brazil : Elsevier Ltd.
amoto, Takayuki. 2006. Chlorogenic Acid and Caffe Coffees.Department of Environmental Toxicology, Univ
raraj; Gummadi and N. Sathyanarayana. 2005. Microbia affeine.
z, GV; Augur, C. 1998.Degradation and Product Analys y Filamentous Fungi.Enzyme Microbial Technology.22:
an Kadar Kafein Dalam Biji Kopi Secara Kro ultas Farmasi Universitas Setia Budi
terlalu signifikan. Hal ini n. Pada proses pencucian ini uat kopi menjadi relatif lebih kinan masih berlangsungnya encucian ini akan membantu sehingga kadar asam yang
ar kafein pada kopi arabica waktu yang optimum yaitu ar 0,72% serta kadar asam nggunaan NOPKOR MZ-15
egahan Pencemaran Industri,
ffeine Demethylases Found
nn, R; Kundi, M; Haidinger, uman Lymphocytes Against 2) Induced DNA-Damage: mical Toxicology, 45,
1428-ffee Pulp : Composition,
nada.
ndung.
o café nas condições de São esquisas Cafeeiras. Poços de
enebar Swadaya
sition of Green and Roasted
affeine Contents in Various iversity of California.
bial and Enzymatic Methods
lysis of Caffeine and Related 22:355–359.
Lakenbrink, C; Lapczynski, S; M Consumer Brews of T 48:2848-2852.
Marcone, Massimo F. 2004. Com Ethiopian Civet Coffee College, Guelph, Ontari
Marcone, Massimo F.. 20
Delicacies.
Mazzafera, P. 2002. Degradation and pulp in animal feedi
Mulato, S. 2001. Pelarutan Ka Perkebunan : Jakarta.
Mumin, M.A.; Akhter, K.F.; Abe in Tea, Coffee and Chromatography
(SPE-Naidu, MM. ; G. Sulochana
377–384.
Oestreich, S.and Janzen. 2010. C di http://www2.illy.com
Ota, Y.; Hasumura, M.; Takahash Toxicity and Carcinoge Toxicol. Epub 44(1):17-2012
Petracco, Marino J.. 2005. Our E 82 (8), page 1161.
Probat, Werke. 2011. Food and B
Ramalakshmi K and Ragh
Critical.
Reviews in
Ramalakshmi, K. ; IR. Ku
Coffee Beans.
Food
Rejo, Amin;Sri Rahayu da
Proses Dekafeinasi
Sriwijaya.
Scheidi, C. and Schieberle, P. Röstkaffee und Kaffeege
Silva, C.F.; Batista, L.R.; Abreu Communities during Nat
; Maiwald, B; and Engelhardt, UH.2000. Flavonoids a Tea and Other Caffeinated Beverages.Journal Agri
Composition and Properties of Indonesian Palm Civet ee.Food Research InternationalDepartmentof Food Scie ario:CanadaVolume 37, Issue 9, 2004, Pages 901–912
2007. In Bad Taste: The Adventures and S
ion of caffeine by microorganisms and potential use of eding.Science Agricalture 59(4):815 - 821
Kafein Biji Robusta dengan Kolom Tetap Menggun
bedin,M.Z.; Hossain,M.Z.. 2006. Determination and Ch d Soft Drinks by Solid Phase Extraction and H
-HPLC). Malaysian Journal of Chemistry. 8(1): 045-05
anamma ; SR. Sampathuand P. Srinivas. 2008.
Chemistry of Coffee. CAFEA GmbH, Hamburg, Germ
m/wps/wcm/connect/us/illy/ pada 9 Oktober 2012
ashi, A.; Ueda, M.; Onodera,H.; Imai, I.; Mitsumori, K.; enicity of Dietary Administered Ammonium Sulfate i
-27diakses di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16
ur Everyday Cup of Coffee: The Chemistry Behind Its M
d Baverage Industries.Lockwood Trade Journal Co., Inc
ghavan B. 2000.
Caffeine in Coffee: It’s Remo
in Food Science and Nutrition 39: 441-56
Kubra and LJM. Rao. 2008.
Antioxidant Po
od Research International 41: 96–103.
dan Tamaria Panggabean.2010.
Karakteristik
asi.
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas P
P. 2006. Einfluss der Lagerung von Rohkaffee auf da egetränk. Lebensmittelchemie.60:55–56.
eu, L.M.; Dias, E.S. and Schwan, R.F. 2008. Succesion Natural Coffee (Coffea Arabica). Food Microbiology Res
175 s and Other Polyphenols in gricaltural Food Chemistry.
et Coffee (Kopi Luwak) and cience, Ontario Agricultural
Science Behind Food
of decaffeinated coffee husk
unakan Pelarut Air. Pelita
Characterization of Caffeine High Performance Liquid
051
8. Food Chemistry. 107:
rmany: Elsevier Ltd. diakses
.; Hirose, M..2005. Chronic te in F344 Rats.Food Chem /16024153 pada 3 November
Magic.Chemical.Education.
nc
emoval. Why and How?
Potential of Low-Grade
ik Mutu Biji Kopi pada
Pertanian, Universitas
das Aroma von Rohkaffee,
Siswoputranto, P.S., 1992. Kopi I
Soedibyo, B.R.A., 1998.,
Al
Susilowati,Sri Hery dan
Implikasinya Bagi
KebijakanPertanian.
http://pse.litbang.dept
Tan, H. T., Tahardja, K., 2
350-351.
Velmourougane, K.. 2011. Effe Different Organic Acids 2231 – 2587
Yabe, J.; Jung, C. and She
Phosphorylation in
Protein Kinesin.
Mo
Wurziger, J. ; R. Drews and B. Markt 32: 3–5.
http://en.wikipedia.org/wiki/Caff
http://www.bappenas.go.id/get-fi
http://www.foodstandards.gov.au
http://www.pom.go.id/pom/huku diakses pada 5 April 201
pi Internasional dan Indonesia.Kanisius :Yogyakarta.
Alam Sumber Kesehatan
, Balai Pustaka, Jakart
an Rachman,Benny.2009.
Perkembangan H
gi Masyarakat Pedesaan
.Pusat Analisis S
an.
Departemen
Pertanian
Indo
deptan.go.id/ind/pdffiles/MSU_3.pdf
pada 5 Septem
., 2002,
Obat-obat Penting,
P.T. Elex Media
ffects of Wet Processing Methods and Subsequent So ids on Cup Quality.World Journal of Science and Techn
hea, T.B.. 1998.
Regulation of Neurofilament
in Optic Axons in situ , Involvement of The
olecular Biological Cell 9, 161
B. Suche. 1982. U¨ ber Ro¨stkaffees aus abgelagertenR
affeine diakses pada 5April 2012
file-server/node/7182/ diakses pada 20 Mei 2012
.au/consumerinformation/caffeine/diakses pada 7 Oktobe
kum_perundangan/pdf/final%20kep_lampiran.pdf 2012
arta, 225-226.
Harga Pangan dan
Sosial Ekonomi dan
donesia.diakses
di
tember 2012
ia Komputindo, Jakarta,
Soaking of Coffee Under chnology 1(7): 32-38 ISSN:
ent Axonal Transport by
The Microtubule Motor
nRohkaffees. Kaffee und Tee