• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAFSIR ESOTERIK IBNU ARABI TERHADAP SURAT AL FATIHAH DALAM TAFSIR AL QUR’AN AL KARIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TAFSIR ESOTERIK IBNU ARABI TERHADAP SURAT AL FATIHAH DALAM TAFSIR AL QUR’AN AL KARIM."

Copied!
121
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Lutfiyah
  • Sekolah: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  • Mata Pelajaran: Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
  • Topik: Tafsir Esoterik Ibnu ‘Arabi Terhadap Surat Al-Fatihah Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2016
  • Kota: Surabaya

I. PENDAHULUAN

Dalam bagian pendahuluan ini, penulis menjelaskan latar belakang pentingnya tafsir dalam memahami Al-Qur'an, terutama dalam konteks ajaran tasawuf yang dipelopori oleh Ibnu Arabi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali metode penafsiran Ibnu Arabi dan implikasinya terhadap surat Al-Fatihah, yang merupakan surat pembuka dalam Al-Qur'an. Penelitian ini juga menyoroti bagaimana metode ini dapat memberikan wawasan baru dalam studi tafsir dan pendidikan Islam.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini menjelaskan bahwa ajaran tasawuf mencapai puncaknya pada masa Ibnu Arabi, yang memberikan kontribusi besar dalam pemikiran Islam selama lebih dari 700 tahun. Penelitian ini berfokus pada tafsir surat Al-Fatihah sebagai acuan utama untuk memahami metode penafsiran Ibnu Arabi dan relevansinya dalam pendidikan Islam.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup dua pertanyaan utama: bagaimana metode penafsiran Ibnu Arabi dalam tafsir Al-Qur'an dan bagaimana implikasi metode tersebut dalam penafsiran surat Al-Fatihah. Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi panduan dalam menganalisis pemikiran Ibnu Arabi.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami metode penafsiran Ibnu Arabi dan implikasinya dalam surat Al-Fatihah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu tafsir dan pendidikan Islam, serta menjadi sumber referensi bagi para peneliti dan pengajar.

II. PENAFSIRAN SUFISME DALAM AL-QUR'AN

Bab ini membahas tentang tafsir sufi dan perkembangannya, serta pendekatan yang digunakan dalam penafsiran Al-Qur'an. Tafsir sufi tidak hanya menjelaskan makna zahir tetapi juga menggali makna batin yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Ini penting untuk memahami dimensi spiritual dan esoterik dalam tafsir yang dilakukan oleh para sufi, termasuk Ibnu Arabi.

2.1. Tafsir Sufi dan Perkembangannya

Tafsir sufi merupakan gabungan dari penjelasan makna zahir dan batin. Dalam konteks ini, Ibnu Arabi dianggap sebagai salah satu tokoh penting yang memberikan kontribusi besar dalam pengembangan tafsir sufi. Penjelasan ini mencakup bagaimana tasawuf berfungsi dalam penafsiran Al-Qur'an, serta peran penting Ibnu Arabi dalam tradisi ini.

2.2. Pendekatan Tafsir Sufisme

Pendekatan tafsir sufisme menekankan pengalaman spiritual dan hubungan langsung dengan Tuhan. Para sufi percaya bahwa Al-Qur'an memiliki makna yang lebih dalam yang hanya dapat dipahami melalui pengalaman spiritual. Ini menciptakan cara pandang yang berbeda dalam memahami teks-teks suci, yang relevan dalam konteks pendidikan spiritual.

III. TAFSIR SUFI IBNU A'RABI

Bab ini mengkaji pemikiran dan metode tafsir Ibnu Arabi. Penekanan diberikan pada bagaimana Ibnu Arabi menggunakan berbagai metode untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an, serta kritik yang dihadapinya. Metode ini penting untuk dipahami dalam konteks pendidikan dan pengajaran tafsir.

3.1. Ibnu Arabi dan Pemikirannya

Ibnu Arabi dikenal sebagai tokoh sufi yang berpengaruh dan memiliki pemikiran yang mendalam tentang Tuhan dan alam semesta. Karyanya dalam tafsir Al-Qur'an mencerminkan pendekatan filosofis dan spiritual yang unik, yang memberikan wawasan baru dalam studi tafsir. Pemikiran ini sangat relevan untuk diterapkan dalam pendidikan Islam.

3.2. Metode Tafsir Al-Qur'an Al-Karim Karya Ibnu Arabi

Ibnu Arabi menggunakan empat metode utama dalam tafsirnya: bi-al-Ra'y, bayani, global, dan tahlili. Metode ini memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an, yang dapat diaplikasikan dalam konteks pendidikan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks suci.

IV. ANALISIS PENAFSIRAN SURAT AL-FATIHAH

Analisis ini berfokus pada bagaimana metode penafsiran Ibnu Arabi diterapkan dalam surat Al-Fatihah. Surat ini dianggap sebagai inti dari Al-Qur'an, dan pemahaman yang mendalam tentang tafsirnya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pendidikan agama.

4.1. Analisis Metode Tafsir Al-Qur'an Al-Karim

Analisis metode tafsir yang digunakan oleh Ibnu Arabi dalam surat Al-Fatihah menunjukkan bagaimana pendekatan sufistik dapat memberikan makna yang lebih dalam. Ini penting untuk pendidikan, karena dapat membantu siswa memahami nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam Al-Qur'an.

4.2. Analisis Implikasi Metode Terhadap Surat Al-Fatihah

Implikasi dari metode tafsir Ibnu Arabi terhadap surat Al-Fatihah menunjukkan bahwa pemahaman yang lebih dalam tentang ayat dapat memperkaya pengalaman spiritual pembaca. Ini sangat relevan dalam konteks pendidikan, di mana pemahaman spiritual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya metode tafsir Ibnu Arabi dalam memahami surat Al-Fatihah dan implikasinya terhadap pendidikan Islam. Penelitian ini merekomendasikan agar metode ini diterapkan dalam kurikulum pendidikan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Al-Qur'an.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa metode penafsiran Ibnu Arabi memberikan wawasan baru dalam memahami Al-Qur'an, terutama surat Al-Fatihah. Ini menunjukkan bahwa pendekatan sufistik dapat memperkaya pemahaman spiritual dalam pendidikan.

5.2. Saran

Saran dari penelitian ini adalah agar institusi pendidikan Islam mempertimbangkan untuk mengintegrasikan metode tafsir sufistik dalam kurikulum mereka, guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam dan memperdalam pengalaman spiritual mereka.

Referensi Dokumen

  • Metode dan Corak Tafsir Al-Quran Al-Karim Karya Muhyiddin Ibnu Arabi ( Abu Sujak )
  • Dirasat fi Ulum al-Quran ( Abdul Aziz, Amir )
  • Memikirkan Agenda Pembaharuan Islam ke depan ( Abdallah, Ulil Absar )
  • Shahih Ibn Hibban ( Abu Hatim, Muhammad bin Hibban bin Ahmad )
  • Filsafat Mistis Ibnu Arabi ( Afifi, A.E. )

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam surat al-Fatihah terdapat beberapa hubungan atara Tuhan (kha>liq) dan Manusia (mahkluq) yakni pertama, 1) hubungan makhluq dan

Data dalam penelitian ini adalah penafsiran ayat-ayat al-Qur‟an yang menyebut beberapa istilah yang mendekati kata istri dalam al-Qur‟an,yang lebih spesifik dalam

Kesimpulannya, secara umumnya terdapat persamaan metod yang digunakan oleh Ibnu Al-Arabi dengan metod-metod pentafsir yang terdahulu darinya, namun begitu terdapat juga

Penafsiran ayat ke-3 surat Al-Fatihah menjadi ayat yang menggabungkan konsep sentral tasawuf seperti penyucian jiwa dan Insan Kamil, yang kemudian berimplikasi pada konsep kesatuan

Studi koherensi Al-Qur’an atau munāsabah adalah sebuah konsep penafsiran Al-Qur’an yang bergantung pada makna di balik interkoneksi ayat yang koheren antara satu ayat dengan ayat

Ayat ini menjelaskan sebagian dari ciri-ciri dan sifat Ulul Albab, yaitu orang-orang yang selalu memenuhi janji yang diikatnya atau dikukuhkan dengan nama Allah

Para ulama tafsir, dalam hal ini Ibnu Jarȋr, Ibnu Katsȋr dan Wahbah Zuhaili menafsirkan ayat-ayat Nashārā hampir dengan nada yang sama, bahwa mereka ada yang baik, ada yang tidak

KONSTRUKSI TEORI KOMUNIKASI DALAM TAFSIR AL QUR’AN SURAT AL FATIHAH Oleh: Mubarok, S.Sos, MSi Fakultas Ilmu Komunikasi Unissula Semarang Abstraksi Teori komunikasi merupakan