• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perburuhan-April 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perburuhan-April 2008"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME VI APRIL 2008

(2)

Berkhas merupakan salah satu media Akatiga yang menyajikan kumpulan berita dari berbagai macam surat kabar, majalah, serta sumber berita lainnya. Jika pada awal penerbitannya kliping yang ditampilkan di Berkhas dilakukan secara konvensional, maka saat ini kliping dilakukan secara elektronik, yaitu dengan men-download berita dari situs-situs suratkabar, majalah, serta situs-situs berita lainnya.

Bertujuan untuk menginformasikan isu aktual yang beredar di Indonesia, Berkhas diharapkan dapat memberi kemudahan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam pencarian data atas isu-isu tertentu. Berkhas yang diterbitkan sebulan sekali ini setiap penerbitannya terdiri dari isu Agraria, Buruh, dan Usaha Kecil.

(3)

D a f t a r I si

Kewenangan BNP2TKI akan dicabut --- 1

Angka Kecelakaan Kerja Indonesia Tertinggi di Dunia --- 3

Pekerja Mesti Ciptakan Industri Kondusif--- 4

RPP Pesangon Dibahas Setelah Oktober --- 5

Pekerja Kontrak Bus Transjakarta dan KA Minta Diangkat --- 6

Ratusan Buruh Protes Sistem Kerja Kontrak --- 7

Pekerja PT KA Ancam Kembali Berunjuk Rasa --- 8

Pemerintah, PNS dan nasib buruh --- 9

Dipecat, Karyawan PT Karya Beton Lapor Polisi --- 11

Karyawan RS Haji Akhirnya Mogok --- 12

Penyelesaian "Outsourcing" Diselesaikan Lewat Bipartit --- 13

Upah Riil Buruh Semakin Lemah --- 14

Karyawan Pelindo Bengkulu Berdemo di DPRD --- 15

Ribuan Buruh Terkena PHK Triwulan I Tahun 2008 --- 16

Pekerja miliki rumah akan bertambah --- 17

Buruh Akan Demo Kantor PBB --- 18

Ratusan Buruh Unjuk Rasa--- 19

AAF Kalah di PHI dalam Kasus PHK --- 20

Pelindo III Jamin Tidak PHK Karyawan --- 22

Wajah Buruh Kita --- 24

Buruh Tolak PHK Sepihak --- 26

Jamsostek targetkan kepuasan peserta 90% --- 28

Karyawan Pelindo Demo --- 29

'Peringati Hari Buruh Bisa dengan Syukuran dan Hiburan' --- 30

Mantan Karyawan Bank Dagang Bali Tuntut Pesangon --- 31

RI tak peringati May Day --- 32

Peringatan Hari Buruh Tak Dilarang --- 33

Pangkalpinang latih tenaga kerja --- 34

817 Majikan Malaysia Diseret ke Pengadilan --- 35

Karyawan PT Tong Terancam Tak Dapat Pesangon --- 36

Pembahasan Pesangon Belum Terpecahkan --- 37

(4)

Tak Digaji Tiga Tahun, Buruh PT AVA Sidoarjo Demo --- 40

Buruh Belum Bebas Berserikat --- 41

Kompetensi pekerja di industri pangan akan distandarkan --- 43

Pekerja Asing Dihentikan --- 44

320 Calon TKI Mengadu ke LBH--- 46

200 TKI formal terbang ke Dubai --- 48

KSBSI usul pengawasan tenaga kerja kembali ke pusat --- 49

Ratusan Buruh Garmen Unjuk Rasa Tuntut Gaji --- 50

Ribuan Buruh Pelabuhan Menganggur --- 51

Kesempatan Kerja, Hak Setiap Warga Negar --- 52

Batik Banyumasan sulit pekerja --- 54

Banyak pekerja informal enggan ikut jamsostek--- 55

Penempatan TKI Formal Butuh Komitmen Pemda --- 56

Buruh Kebersihan Jayapura Diasuransikan --- 57

Pemerintah Terus Berupaya Lindungi TKI --- 58

Ribuan Orang Siap Peringati Hari Buruh --- 59

Mudah Direkrut, tapi Mudah Didepak --- 60

Timur Tengah Butuh Jutaan Pekerja di Sektor Formal --- 61

Buruh Tagih Janji Hade saat Kampanye--- 62

(5)

Bisnis I ndonesia Selasa, 01 April 2008

Ke w e n a n g a n BN P2 TKI a k a n d ica b u t

JAKARTA: Kewenangan BNP2TKI dalam pengurusan surat izin pengerahan (SIP) untuk perekrutan calon TKI, kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN), dan pelaksanaan pembekalan akhir pemberangkatan (PAP), akan kembali diambil alih Depnakertrans.

Sejumlah perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) telah menyampaikan keberatan mereka kepada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) tentang pemberian wewenang itu kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Depnakertrans mendelegasikan wewenang pengurusan SIP, KTKLN, dan pelaksanaan PAP itu berdasarkan Keputusan Menakertrans (Kepmen) No. 18/2007 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno akan segera memanggil Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat, setelah mendapatkan hasil tim pengkajian pelaksanaan penempatan tenaga kerja mengenai hal itu.

"Saya membentuk tim untuk mengkaji kembali aspek hukum dan aspek teknis. Setelah dikaji, saya akan panggil Kepala Badan [BNP2TKI] terkait dengan pelaksanaan di lapangan. Masalahnya, seluruh asosiasi telah meluncurkan surat [keberatan] terhadap pelaksanaan kepmen itu," ujar Erman seusai acara HUT Depnakertrans, kemarin.

Dirjen Binapenta Depnakertrans Tje Tje Al Anshori mengatakan berdasarkan Undang-Undang No. 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri, pengurusan SIP, KTKLN, dan PAP harus melalui Depnakertrans.

Dia menambahkan revisi Kepmen No. 18/2007 itu kini tengah digodok dan kemungkinan besar akan kembali mengacu pada UU No. 39/2004.

Rumusan revisi kepmen itu, menurutnya, akan rampung dalam dua hingga tiga hari mendatang.

"Sebenarnya Pak Menteri [Menakertrans] sudah berniat baik mendelegasikan sebagian kewenangan pengurusan dokumen ke BNP2TKI. Kalau memang terjadi hambatan, tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, pemberi delegasi berwenang meninjau kembali itu. Kami kembalikan ke UU No. 39/2004," ujar Tje Tje.

Namun, dia yakin kepmen tersebut tidak menyebabkan keengganan PPTKIS melakukan penempatan TKI. Depnaker, menurutnya, telah merekomendasikan keberangkatan 8.000 TKI kepada PPTKIS.

"Beberapa waktu lalu memang ada hambatan penempatan tenaga kerja karena ada masalah reform [perbaikan] paspor dan beberapa hal lain. Pengiriman terhambat paling karena kelengkapan paspor, fiskal, dan PAP-nya belum selesai," jelasnya.

Kebijakan teknis

Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat, yang dihubungi terpisah, mengatakan protes dari sejumlah perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) itu disebabkan oleh kebijakan teknis yang ditetapkan BNP2TKI, terkait dengan penetapan pemeriksaan kesehatan calon TKI.

(6)

Bisnis I ndonesia Selasa, 01 April 2008

Kebijakan BNP2TKI tersebut yaitu penetapan biaya minimal untuk pemeriksaan kesehatan calon TKI sebesar Rp300.000 dan maksimal Rp600.000. Sejumlah PJTKI tidak menyetujui hal itu dan menuduh BNP2TKI bermain-main dengan tarif tersebut.

Padahal, menurut Jumhur, tarif tersebut ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dan sesuai dengan standar pemeriksaan kesehatan yang benar.

Selama ini, ujarnya, pemeriksaan kesehatan calon TKI dilakukan secara sembarangan, sehingga merugikan para tenaga kerja yang telah tiba di negara tujuan.

Jumhur menambahkan Malaysia memulangkan 500 hingga 600 orang TKI setiap bulan atau 2% dari total TKI yang dikirimkan, karena tidak memenuhi syarat kesehatan di negara itu. Malaysia menerapkan pemeriksaan ulang untuk setiap TKI yang tiba di negara mereka.

Di Timur Tengah, sebanyak 168 orang TKI meninggal karena sakit sepanjang tahun lalu. Timur Tengah tidak langsung melakukan pemeriksaan ulang kepada para TKI yang datang ke kawasan itu.

Dia menambahkan hingga saat ini dia belum menerima informasi resmi mengenai rencana Depnaker untuk menarik kembali kewenangan pengurusan masalah teknis TKI dari BNP2TKI.

Februari lalu, Menakertrans juga berencana memanggil Kepala BNP2TKI dan PPTKIS. Langkah tersebut guna merespons kisruh antara empat PPTKIS dan BNP2TKI. (08) (yeni.simanjuntak@bisnis.co.id)

(7)

Jurnal Nasional Selasa, 01 April 2008

Ekonomi | Jakarta | Selasa, 01 Apr 2008 13:06:25 WIB

An g k a Ke ce la k a a n Ke r j a I n d on e sia Te r t in g g i d i

D u n ia

ANGKA kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun 2007 cukup tinggi yakni peringkat 52 dari 53 negara di dunia.

Menakertrans Erman Soeparno pada acara Sosialisasi Revitalisasi Pengawasan Ketenagakerjaan bagi Asosiasi, Lembaga K3 dan Perguruan Tinggi 2008 di Jakarta, Selasa (1/4), mengatakan, data tersebut adalah data dari organisasi buruh dunia (ILO).

Hadir pada acara itu Dirjen Binawas Depnakertrans I Gusti Made Arka dan 170 peserta dari asosiasi, lembaga K3 dan perguruan tinggi 2008 di Jakarta.

Data 2007 menyatakan, jumlah kecelakaan kerja sebanyak 65.474 kasus dengan meninggal 1.451 orang, cacat tetap 5.326 orang dan sembuh tanpa cacat 58.697 orang.

Tingkat pelanggaran peraturan perundangan ketenagakerjaan tahun 2007 sebanyak 21.386 pelanggaran.

Berdasarkan kondisi itu, Depnakertrans menetapkan kebijakan revitalisasi pengawasan dengan membudayakan kepedulian pada kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan meningkatkan mutu dan produktivitas kerja.

Strategi untuk melaksanakan kebijakan tersebut dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas pegawai pengawas, meningkatkan perlindungan dan penindakan hukum, penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan peningkatan pemberdayaan masyarakat industri.

Depnakertrans juga akan meningkatkan koordinasi interdep dengan gubernur, bupati dan walikota. Instansi itu juga akan menyempurnakan peraturan perundangan dan meningkatkan peran serta masyarakat.

Saat ini terdapat 1.849 pengawas ketenagakerjaan dan 505 penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) yang tersebar di Depnakertran, di dinas-dinas dan suku dinas tenaga kerja di pemerintah daerah.

(8)

Jurnal Nasional Selasa, 01 April 2008

Halaman Muka Fokus Hari Ini | Jakarta | Selasa, 01 Apr 2008

Pe k e r j a M e st i Cip t a k a n I n d u st r i Kon d u sif

by : Yanuar Jatnika

Pemerintah mengharapkan para pekerja ikut berbagi tanggung jawab dengan pengusaha dan pemerintah untuk menciptakan industri yang kondusif dan meningkatkan investasi. Pemerintah akan selalu membuka ruang dialog dengan pengusaha dan serikat pekerja untuk mewujudkan hal tersebut.

Untuk itulah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima 30 perwakilan serikat pekerja Indonesia di Istana Negara, Senin (31/3). Pertemuan dalam nuansa keterbukaan dan demokratis itu disambut positif oleh kalangan pengusaha maupun serikat pekerja.

Herman Heru Suprobo, Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) mengatakan, dalam kondisi dunia usaha yang tidak stabil seperti sekarang, harus ada dialog dan keterbukaan antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja.

"Diaog yang terbuka akan memberi peluang adanya saling pengertian di antara ketiga pihak tersebut," kata mantan Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini.

Menurut Herman, yang terpenting dialog pengusaha dan pekerja saat menghadapi situasi sulit, seperti pemutusan hubungan kerja, tuntutan kenaikan upah, dan sebagainya. "Suatu sikap yang bijaksana jika pengusaha berdialog dengan pekerja, memberikan penjelasan secara makro, sehingga terjadi saling pengertian antara kedua belah pihak."

Tuntutan buruh mengenai kenaikan upah, tunjangan, dan sebagainya, menurut Herman, tidak semata-mata tanggung jawab pengusaha, tapi juga pemerintah. "Tuntutan buruh jelas berkaitan dengan biaya hidup tinggi, harga pangan, transportasi dan sebagainya yang menjadi domain pemerintah," dia beralasan.

Herman mengharapkan adanya penyelesaian masalah yang komprehensif dan lintas sektoral untuk mengatasi tuntutan buruh, pemutusan hubungan kerja, dan sebagainya.

(9)

Jurnal Nasional Selasa, 01 April 2008

Eksekutif Kilas | Jakarta | Selasa, 01 Apr 2008

RPP Pe sa n g on D ib a h a s Se t e la h Ok t ob e r

by : Aliyudin Sofyan

Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pesangon baru bisa dibahas kembali oleh pemerintah setelah Oktober 2008.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Erman Suparno, di Istana Negara, Jakarta, Senin, mengatakan, pembahasan RPP Pesangon perlu menunggu penyelarasan empat UU terkait, yaitu UU Sistem Jaminan Sosial Nasional, UU Jamsostek, UU Pensiun, dan UU Tenaga Kerja.

"UU Jaminan Sosial Nasional itu amanat UU No 40 Tahun 2004 dan harus selesai Oktober ini. Jadi, Oktober baru kita lanjutkan," ujarnya.

Menurut Erman, perlu atau tidaknya suatu RPP yang mengatur pesangon secara tersendiri bergantung pada hasil penyelarasan empat UU tersebut.

"Nanti kan ada penyelarasan UU jaminan sosial nasional, UU Jamsostek. Kalau kemudian itu diselaraskan dan bisa masuk ke sana, kan gak perlu," tutur Erman.

Penyelarasan, lanjut dia, juga dibutuhkan agar tidak adanya tumpang tindih yang mengatur tentang pesangon.

"Jamsostek ini UU-nya lahir tahun 1992. Sedangkan sekarang payungnya mengenai jaminan sosial nasional ini kan 2004. Ini kalau tidak diselaraskan sekaligus, maka nanti dikhawatirkan tumpang tindih," kata Erman seperti dilansir Antara.

Ia menambahkan, pemerintah belum membicarakan lagi tentang aturan-aturan dalam RPP Pesangon yang kemungkinan dapat berubah.

Erman beserta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu lainnya mendampingi beberapa konfederasi serikat buruh bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Senin.

(10)

Kompas Selasa, 01 April 2008

Pe k e r j a Kon t r a k Bu s Tr a n sj a k a r t a d a n KA M in t a

D ia ngk a t

Selasa, 1 April 2008 | 01:16 WIB

Jakarta, Kompas - Sedikitnya seratus pekerja bagian tiket bus transjakarta melakukan unjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta, Senin (31/3). Mereka menuntut sistem kerja kontrak atau outsourcing dihapus. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, mereka mengancam akan mogok massal.

Aksi unjuk rasa itu dijaga puluhan polisi. Massa yang terdiri dari pekerja bagian tiket bus transjakarta mendengarkan orasi dari Serikat Pekerja Madani Indonesia. Saat ini terdapat 300-an pekerja outsourcing yang bekerja di bidang tiket bus transjakarta.

Putri (22), pekerja bagian tiket di Koridor 1, mengaku sudah empat tahun bekerja, tetapi statusnya tetap kontrak sehingga masa depannya tak menentu.

Sejak tahun 2004 sudah lima perusahaan yang mempekerjakan pekerja bus transjakarta tersebut. Kelima perusahaan itu adalah PT Lestari Abadi, PT Indosmart Komunikasi Global, PT Delta Metro Guard, Badan Layanan Umum Transjakarta, dan PT Metro Security Nusantara.

Rata-rata kontraknya tak jelas dan sepihak. Tidak ada asuransi kecelakaan dan Jamsostek serta tidak punya peraturan perusahaan yang jelas. ”Setiap kali menjelang Lebaran kami dipindah ke perusahaan outsoucing baru sehingga kami tak pernah menerima THR,” kata Putri.

”Yang mengecewakan, setiap pindah ke perusahaan outsourcing baru masa kerja kami nol lagi,” kata Nurcholis, salah seorang pekerja outsourcing.

Tidak ada satu pun pejabat Pemprov DKI yang menerima perwakilan pekerja itu karena gubernur, wakil gubernur, dan sekretaris daerah di luar kantor.

Tolak swastanisasi

Sekitar 400 pekerja tidak tetap PT Kereta Api Daerah Operasi I Jabodetabek yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kereta Api Jabodetabek (SPKAJ) mogok kerja Senin. Para pekerja itu berunjuk rasa di Gedung Railway Center PT KA di Jalan Juanda IB, menuntut PT KA mengangkat mereka sebagai pegawai tetap.

”Kami telah bekerja di PT KA selama bertahun-tahun dengan status pekerja harian lepas dan outsourcing. Tahun ini bukan perbaikan nasib yang kami terima, justru PT KA mau menyerahkan kepada perusahaan swasta dan bekerja dengan sistem kontrak,” kata Koordinator SPKAJ Pupu Saefuloh.

Pupu mengatakan, sebagai buruh kontrak, setiap pekerja harus menjalani uji coba kontrak kerja selama tiga bulan tanpa perhitungan masa kerja sebelumnya. Apabila tak sesuai kualifikasi, kontrak tak diperpanjang.

(11)

Pikiran Rakyat Selasa, 01 April 2008

Ra t u sa n Bu r u h Pr ot e s Sist e m Ke r j a Kon t r a k

BOGOR, (PR).-

Ratusan buruh yang tergabung dalam wadah Serikat Pekerja Nasional (SPN) se-Kab. Bogor melakukan aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD Kab. Bogor, Senin (31/3). Mereka mengancam tidak akan menggunakan hak suaranya atau golput pada pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat, jika tuntutan para buruh tidak dikabulkan.

"Kami tidak akan menggunakan hak suara kami dalam pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat nanti, apabila tuntutan kami tidak digubris," ungkap Sekretaris DPC SPN Kabupaten Bogor, Nadiharja dalam orasinya di halaman Gedung DPRD Kab. Bogor.

Mereka menyampaikan empat tuntutan kepada wakil rakyat di DPRD Kab. Bogor dan Pemerintah Kab. Bogor. Empat tuntutan buruh yang mengatasnamakan 30.000 buruh se-Kabupaten Bogor itu menolak sistem kerja kontrak, menolak sistem kerja borongan, menolak pemberian upah yang tidak sesuai dengan undang-undang, serta mendesak kepada wakil rakyat dan Pemkab Bogor segera menurunkan harga sembako.

Para pengunjuk rasa merasa kecewa dengan sikap wakil rakyat dan Pemkab Bogor yang kurang memerhatikan masalah nasib buruh.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kab. Bogor, Arif Munandar mengatakan prihatin atas kondisi buruh sekarang ini. Namun demikian, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena masalah tersebut adalah wewenang pusat.

(12)

Seputar I ndonesia Selasa, 01 April 2008

Pe k e r j a PT KA An ca m Ke m b a li Be r u n j u k Ra sa

JAKARTA (SINDO) – Ratusan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Jabotabek akan berunjuk rasa kembali.

Hal itu setelah terjadinya deadlock dalam pertemuan yang dilakukan para perwakilan pengunjuk rasa dengan ketua outsourcing Koperasi Wahana Usaha Jabotabek (Kowasjab) yang mempekerjakan mereka. Kuasa hukum SPKA dari LBH Jakarta, Restaria Hutabarat, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi. Hal ini karena pengurus Kowasjab tidak berkepentingan menjawab persoalan tersebut.

”Yang bertanggung jawab terhadap hubungan kerja adalah pemberi kerja, dalam hal ini adalah PT KA. Dengan demikian,Kowasjab tidak representatif menjawab persoalan ini,” kata Restaria Hutabarat,kemarin. Diketahui, kemarin ratusan pekerja kontrak PT KA se- Jabodetabek berunjuk rasa di Kantor PT KA Daop I.Mereka menuntut PT KA mengangkat mereka menjadi pegawai tetap.

Menanggapi hal itu,Ketua Kowasjab IJ Wahidin mengatakan bahwa pihaknya menjamin para pekerja yang habis masa kontraknya dengan Kowasjab,tetap akan mendapatkan pekerjaan. ”Kami menjamin para pekerja untuk tetap mendapatkan pekerjaannya dan tidak kehilangan pendapatannya, termasuk hak-hak para pekerja seperti Jamsostek,”jelasnya.

Kahumas PT KA Daop I Jabotabek Akhmad Sujadi mengatakan, pihaknya tetap akan mempekerjakan mereka sebagai pegawai PT KA. Terkait tuntutan para pengunjuk rasa untuk menjadi pegawai tetap, Sujadi mengaku belum bisa diwujudkan. Pasalnya, PT KA memiliki standar penerimaan pegawai. ”Bukan tidak mungkin mereka menjadi pegawai PT KA, asalkan mereka dapat memenuhi persyaratan.

(13)

Bisnis I ndonesia Rabu, 02 April 2008

Pe m e r in t a h , PN S d a n n a sib b u r u h

Dalam pidato kenegaraan dan keterangan pemerintah atas RAPBN 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan kenaikan gaji bagi pegawai negeri sipil (PNS) sebesar 20%. Kenaikan itu diyakini sudah cukup baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kita tahu, pada 2006 gaji PNS pernah dinaikkan sebesar 15% dan ditingkatkan lagi sebesar 15% pada 2007. Ini berarti selama dua tahun berturut-turut yakni 2006 dan 2007 dalam masa pemerintahan Presiden Yudhoyono kenaikan gaji PNS mencapai 30%.

Terlepas dari berapa pun jumlah kenaikan gaji yang diterima oleh PNS, yang pasti hal tersebut merupakan kabar gembira bagi PNS. Dan semua pihak harus mendukung kenaikan tersebut karena PNS telah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara.

Salah satu alasan mengapa pemerintah menaikkan gaji PNS adalah untuk meningkatkan kesejahteraan PNS sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik. Artinya, dengan meningkatnya kesejahteraan PNS diharapkan akan meningkat pula pelayanan mereka kepada masyarakat.

Meskipun disana-sini masih banyak kritikan kepada PNS atas kinerjanya yang lamban, berbelit-belit dan penuh aroma korupsi. Untuk itu, ke depan, tidak ada alasan bagi PNS untuk bekerja dengan berleha-leha, berbelit-belit dan melakukan korupsi. Karena untuk menaikkan gaji pokok PNS, anggarannya juga besar.

Lalu bagaimana dengan nasib kaum buruh? Biasanya kenaikan gaji PNS selalu diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok yang sudah melambung tinggi. Kenaikan harga kebutuhan pokok tentu saja akan semakin memberatkan buruh dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Khususnya kebutuhan pokok sehari-hari.

Bagi buruh, kenaikan harga kebutuhan pokok sudah pasti akan memberatkan, ini disebabkan oleh masih minimnya kesejahteraan yang diterima kaum buruh. Upah yang rendah masih menjadi permasalahan pokok dalam kehidupan buruh. Dari itu, mereka pun perlu segera memperoleh kenaikan gaji atau setidak-tidaknya kenaikan upah minimum. Karena dengan naiknya harga-harga kebutuhan dan rendahnya upah yang diterima para buruh, secara otomatis akan memberatkan bagi para buruh.

Kian sulit

Buruh tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Standar perekonomian para buruh semakin sulit sehingga kehidupan buruh pun berada di bawah garis kemiskinan.

Jika ini terus berlangsung, jumlah kemiskinan semakin bertambah terus. Menurut data Bank Dunia, jumlah penduduk miskin di Indonesia diatas 100 juta orang (42,6%), dengan dasar perhitungan penduduk yang hidup dengan penghasilan dibawah US$2 per hari.

Agar buruh sejahtera dan dapat memenuhi kebutuhan pokok rumah tangganya, maka pemerintah harus memerhatikan juga nasib para buruh.

Sama dengan pemerintah memerhatikan kesejahteraan bagi PNS. Dalam hal ini pemerintah harus dapat berlaku adil kepada buruh agar mereka dapat hidup dengan layak karena pada dasarnya setiap warga negara berhak atas penghidupan yang layak sebagai manusia. Hal ini tercantum dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945.

(14)

Bisnis I ndonesia Rabu, 02 April 2008

Buruh merupakan warga negara yang kedudukannya sama dengan PNS. Yaitu sama-sama dapat memenuhi kebutuhan pokok untuk hidup dan sama-sama ingin hidup lebih sejahtera. Dengan demikian, kenaikan gaji PNS hendaknya dapat juga dirasakan oleh para buruh.

Oleh sebab itu, pemerintah hendaknya perlu membela kepentingan buruh. Bukan kepentingan PNS semata. Membela kepentingan satu pihak adalah keputusan yang tidak bijaksana. Jika pemerintah menaikkan gaji PNS, pemerintah hendaknya juga memerhatikan kesejahteraan para buruh. Pemerintah tidak boleh tinggal diam.

Para buruh perlu dibantu. Karena selama ini buruh masih terkungkung dalam keharusan bertahan hidup dengan upah minimum di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok. Inilah yang disebut Marx sebagai sebuah alienasi.

Buruh tidak lagi mampu mengembangkan diri. Tidak mampu mengembangkan kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk menikmati keindahan alam dan budaya. Bagaimana mungkin mereka mencapai semua itu, sementara untuk membeli kebutuhan hidup saja mereka tidak sanggup.

Ke depan, pemerintah, para politisi dan tentunya para pengusaha sudah seharusnya dengan sungguh-sungguh memerhatikan nasib para buruh. Karena nasib buruh di negara berkembang termasuk Indonesia masih jauh dari harapan.

Padahal buruh adalah cikal-bakal bergeraknya roda perekonomian. Tanpa buruh sudah pasti akan banyak industri-industri yang tidak berjalan. Tenaga mereka sangat dibutuhkan oleh kalangan pengusaha. Sehingga ekonomi akan tumbuh dengan pesat.

Oleh karena itu, nasib buruh jangan diwacana, didiskusikan dan diperdebatkan dalam ruang-ruang rapat atau seminar saja. Akan tetapi nasib buruh harus diperjuangkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup.

Dalam konteks ini, maka nasib buruh harus semakin lebih baik. Keberadaan mereka harus diperhatikan tentunya dengan memberikan peningkatan pendapatan demi kesejahteraan para buruh. Sebagaimana pemerintah memberikan kesejahteraan kepada PNS. Semoga

(15)

Jurnal Nasional Rabu, 02 April 2008

Jabedetabog Kilas Jabodetabog | Jakarta | Rabu, 02 Apr 2008

D ip e ca t , Ka r y a w a n PT Ka r y a Be t on La p or Polisi

by : Dionisius Bambang Arinto

Dipecat, sebanyak 9 dari 500 karyawan PT Karya Beton, Jakarta Utara, mengadukan manajemen perusahaan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Selasa (1/4). Mereka menilai, pemecatatan itu melanggar Undang Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

"Pemecatan itu tidak sesuai prosedur. Tanpa peringatan, mereka langsung melepas," kata Muslimin (59), seorang pelapor yang sebelumnya bekerja sebagai sopir.

Menurut Muslimin, pemecatan itu terkait dengan tuntutan mereka atas status kekaryawanan dan hak-hak yang mereka minta termasuk Jaminan Sosial Tenaga Kerja, perbaikan upah dan tunjangan lain. Selain itu, risiko tersebut mereka pikul karena manajemen menghalang-halangi mereka dalam berserikat. "Kami minta keadilan. Kami juga sudah mengadu ke Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara," ucap lelaki yang sudah bekerja 10 tahun itu.

Pemecatan itu terjadi pada 18 Maret 2008 lalu. Sebelumnya pada 11 Maret 2008 ada surat pemberitahuan dari manajemen perusahaan itu tetang pemecatan itu setelah mereka menggelar aksi demo menuntut perbaikan nasib. Selain 9 orang dipecat, sebanyak 20 orang dimutasi dan diskorsing dengan alasan yang sama. Khusus yang diskorsing, tanpa batas waktu yang pasti. Mereka sudah bekerja antara 5-10 tahun.

"Kami menuntut perbaikan nasib karena ada beberapa hal yang tak masuk akal, tetapi akhirnya seperti ini. Selama ini, kami hanya diupah kalau bekerja. Contoh, kalau mau narik dikasih Rp10.000, kalau tidak yang ngga dibayar. Uang kehadiran Rp25.000," ungkap Rahmat, buruh lainnya.

(16)

Kompas Kamis, 03 April 2008

Ka r y a w a n RS H a j i Ak h ir n y a M og ok

Pe la y a na n Pa sie n M e nj a di Ka ca u

Rabu, 2 April 2008 | 02:42 WIB

Jakarta, Kompas - Aksi mogok sebagian karyawan Rumah Sakit Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (1/4), mengakibatkan pelayanan pasien di sejumlah poliklinik di rumah sakit itu kacau balau. Belum bisa dipastikan sampai kapan aksi mogok yang menyertai kemelut perebutan rumah sakit ini akan berlangsung.

Sekitar 70 karyawan yang mogok itu menolak kepemimpinan RS yang baru, yakni Salimar Salim. Sementara Direktur Utama RS Haji hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Salimar Salim Selasa pagi mulai berkantor di ruang direksi yang terletak di lantai dasar rumah sakit itu.

Sebelumnya, sejak dua pekan lalu (22/3), Salimar hanya berkantor di masjid dan lantai 4 di kawasan rumah sakit itu.

RS Haji dijaga oleh petugas dari Bantuan Polisi Pamong Praja (Banpol PP) DKI dan Jakarta Timur. Di bagian dalam rumah sakit dijaga petugas khusus berseragam seperti pasukan pengawal presiden.

Sementara petugas di luar gedung menggunakan pakaian dinas Banpol biru tua.

Layanan terganggu

Sejauh pengamatan, pelayanan administrasi di poli anak yang mulai dibuka pukul 09.00 sampai 10.00 kacau balau. Antrean panjang di poli itu tidak terhindari karena hanya satu perawat yang melayani.

”Perawatnya keteteran mengurus pasien,” kata Lusi (28) yang membawa anaknya, Sazha (4), berobat di rumah sakit itu. Kekesalan akibat pelayanan yang lambat juga dialami Yani (34) dan Sayuti (35) yang membawa anak mereka berobat di tempat itu.

Mogok

Salimar mengakui, kekacauan pelayanan karena mogok karyawan. ”Paling banyak yang mogok tenaga administrasi dan sebagian kecil perawat,” kata Salimar.

Mogok kerja juga dilakukan pimpinan unit seperti instalasi gawat darurat, rawat inap dewasa dan anak, serta rawat jalan.

Terkait aksi mogok, Salimar membuat edaran yang mengimbau agar para karyawan segera masuk kerja seperti biasanya. ”Tugas kita melayani masyarakat. Soal pertikaian pengelolaan menjadi urusan yang berwenang,” ujar Salimar yang menjamin tidak akan ada intimidasi jika mereka bekerja lagi.

(17)

Kompas Kamis, 03 April 2008

Te na ga Ke r j a

Pe n y e le sa ia n " Ou t sou r cin g " D ise le sa ik a n Le w a t

Bipa r t it

Kamis, 3 April 2008 | 01:12 WIB

KARANGANYAR, KOMPAS - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno menegaskan, pemerintah memerhatikan keluhan sejumlah pekerja sistem kerja kontrak atau outsourcing.

Namun, untuk penyelesaian masalah ini pemerintah menyerahkan penyelesaian lewat jalur bipartit atau penyelesaian antara pengusaha dan pekerja.

”Sudah ada deklarasi bipartit antara asosiasi pengusaha dan serikat pekerja. Bagaimana baiknya, untuk format penyelesaian, kami menyerahkan kepada pengusaha dan serikat pekerja,” ujarnya kepada pers di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (2/4).

Yang terutama sebenarnya adalah bagaimana memperjelas sistem kontrak bagi pekerja. Karena, lanjut Erman, sebelum ada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak ada sistem kontrak.

”Dulu hanya ada masa percobaan tiga bulan atau paling lama enam bulan. Kalau sudah memang dipakai, jadi pegawai tetap. Namun dalam UU No 13/2003 ada kontrak dua tahun, ya kasihan juga,” ujarnya.

Dalam deklarasi antara pengusaha dan pekerja, lanjut Erman, ada lima poin penting. Pertama, kedua pihak (asosiasi pengusaha dan asosiasi serikat pekerja melalui konfederasi) sepakat mendukung pemerintah untuk membangun hubungan industrial yang kondusif dan mendorong investasi masuk, serta mengamankan kelangsungan kerja.

Kedua, permasalahan antara perusahaan dan pekerja diselesaikan secara kekeluargaan di wilayah masing-masing perusahaan secara bipartit. Ketiga, perlu penyelarasan perundang-undangan ketenagakerjaan terkait dengan UU No 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Keempat, hubungan internasional selalu dalam koordinasi Tripartit Nasional. Kelima, perlu ada kesadaran bersama membangun ketenagakerjaan ke depan tidak dalam pendekatan sosio- politik, tetapi bagian sosio-ekonomi.

”Dengan adanya UU No 40/ 2004, maka undang-undang sebelumnya harus diselaraskan. Diharapkan UU ini menjadi UU yang baku dalam mengatur ketenagakerjaan,” ujarnya.

Erman menegaskan, yang terpenting dalam pelaksanaan UU No 40/2004 adalah pengawasan terhadap ketenagakerjaan. ”Jadi harus diperjelas sistem kontrak itu bagaimana. Kalau dua tahun, itu terlalu lama. UU sebelumnya tidak ada sistem kontrak. Adanya kerja tiga bulan atau paling lama enam bulan. Kalau mau dipakai, ya diangkat jadi karyawan,” kata Erman.

Tahun 2008 dicanangkan sebagai tahun peningkatan kualitas sistem pengawasan ketenagakerjaan. Awal Januari 2008, ujar Erman, pihaknya telah mengirim surat kepada gubernur dan bupati/wali kota se-Indonesia untuk melakukan revitalisasi pengawasan ketenagakerjaan.

(18)

Kompas Kamis, 03 April 2008

Up a h Riil Bu r u h Se m a k in Le m a h

Ua n g H a b is u n t u k On g k os d a n Kon t r a k Ka m a r

Kamis, 3 April 2008 | 01:13 WIB

Jakarta, Kompas - Kenaikan laju inflasi semakin menekan nilai riil upah buruh. Oleh karena itu, pemerintah harus secepatnya merealisasikan berbagai program intervensi yang bisa meningkatkan kesejahteraan buruh secara tidak langsung, misalnya membangun rumah murah untuk pekerja.

”Hampir 40 persen dari upah habis untuk biaya transportasi dan perumahan sehingga jika buruh bisa memiliki rumah sendiri di dekat lokasi kerja, semakin besar bagian yang bisa ditabung. Cara ini lebih mudah ditempuh ketimbang mendesak perusahaan menaikkan upah karena tidak semua perusahaan memiliki pertumbuhan usaha yang baik juga,” kata Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (K-SBSI) Rekson Silaban di Jakarta, Rabu (2/4).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, upah riil buruh pada Januari 2008 turun dibandingkan Januari 2007. Untuk triwulan III-2007 dibandingkan triwulan III-2006, upah riil buruh rokok turun 28,05 persen dan buruh pakaian jadi 13,07 persen.

Secara nominal, rata-rata upah buruh industri pakaian jadi tercatat Rp 762.817 per bulan atau turun 7,02 persen dibandingkan upah nominal triwulan III-2006.

Selama ini pengusaha mengupah buruh berdasarkan ketentuan upah minimum regional (UMR) yang ditetapkan pemerintah daerah. UMR ditetapkan sekitar 80 persen dari nilai kebutuhan hidup layak dengan alasan kondisi ekonomi.

Seperti yang dialami Puji (39), buruh pabrik tekstil di Kawasan Berikat Nusantara Cakung, Jakarta Utara. Meski bergaji Rp 900.000 per bulan, dia menghabiskan sedikitnya Rp 400.000 per bulan untuk mengontrak rumah ukuran 3 x 4 meter persegi di Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur, dan ongkos angkutan ke tempat kerja. Adapun upah minimum DKI Jakarta tahun 2008 adalah Rp 972.604, naik dari Rp 900.560 per bulan.

Soal perumahan, pemerintah sudah meluncurkan Program Percepatan Pembangunan Perumahan Pekerja untuk Kesejahteraan Pekerja (P5KP) mulai 28 Januari 2008. Sebanyak 200.000 unit rumah akan dibangun dalam dua tahun untuk pekerja berpenghasilan di bawah Rp 4,5 juta per bulan.

Orientasi pasar

Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ernovian G Ismy berpendapat, penurunan upah riil banyak dialami buruh yang bekerja pada industri pakaian jadi yang berorientasi ke pasar dalam negeri.

”Industri pakaian jadi yang berorientasi ekspor masih berjalan baik, full order. Namun yang orientasinya ke pasar dalam negeri memang makin tergerus,” ujar Ernovian.

Pada industri pakaian jadi, upah nominal buruh dapat terpangkas ketika permintaan menurun. Pengurangan produksi membuat buruh kehilangan upah lembur.

(19)

Suara Pembaruan Jumat, 04 April 2008

Ka r y a w a n Pe lin d o Be n g k u lu Be r d e m o d i D PRD

[BENGKULU] Ratusan karyawan dan karyawati PT Pelindo II Cabang Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Jumat (4/4) pagi melakukan aksi demo di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu.

Mereka menyampaikan aspirasi untuk menolak penyerahan aset milik PT Pelindo ke Departemen Perhubungan sesuai dengan rencana undang-undang (RUU) Perhubungan yang sedang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat Senayan, Jakarta.

Yadi Setyadi, karyawan PT Pelindo II Cabang Bengkulu kepada SP, Jumat pagi mengatakan, mereka sangat keberatan atas sikap pemerintah yang akan menyerahkan aset-aset milik PT Pelindo ke Departemen Perhubungan.

Selain itu, mereka juga keberatan Pelindio dijual ke pihak asing. Alasannya, akan menghancurkan ekonomi bangsa Indonesia. "Kita tidak mau RUU tentang Perhubungan yang sedang dibahas di DPR sebagai upaya untuk menghancurkan pelabuhan di Indonesia," ujarnya.

Dikatakan, seluruh karyawan dan karyawati Pe- lindo I, II, III, dan IV pada Jumat ini melaksanakan aksi demo secara serentak. Hal ini dilakukan sebagai aksi penolakan atas rencana penjualan aset pelabuhan ke pihak asing.

(20)

Kompas Sabtu, 05 April 2008

Ke t e na ga k e r j a a n

Rib u a n Bu r u h Te r k e n a PH K Tr iw u la n I Ta h u n 2 0 0 8

Semarang, Kompas - Selama triwulan I tahun 2008, kondisi perburuhan di Jawa Tengah masih memprihatinkan. Terdapat lebih dari 2.944 buruh terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK dari tempat kerja mereka. PHK terjadi 90 persen di antaranya dilakukan sepihak oleh pengusaha tanpa melalui proses perundingan sesuai aturan yang ada.

Laporan nasib buruh itu dikemukakan Seksi Kajian dan Pendidikan Yayasan Wahyu Sosial (Yawas) Semarang, Khotib, Jumat (4/4) di Semarang. "Dari kajian PHK terhadap buruh, selalu dua alasan yang disampaikan pengusaha yaitu pengurangan buruh untuk efisiensi serta perubahan kebijakan perusahaan mengganti buruhnya dengan buruh kontrak," kata Khotib.

Khotib menjelaskan, instansi yang menangani perburuhan tidak banyak berperan ketika terjadi PHK yang menyengsarakan buruh. Padahal, Jateng selama ini bertekad untuk mengurangi jumlah pengangguran yang tiap tahun bertambah 500.000 orang.

Dari jumlah buruh yang terkena PHK selama triwulan I tahun 2008, 1.800 orang tercatat buruh yang bekerja di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). Para buruh yang terkena PHK tersebar di Kota Semarang, Solo, Kudus, Pekalongan, Salatiga, dan Kabupaten Semarang.

PHK terbesar terjadi Maret 2008 dialami para buruh di PT Tyfountex dan PT Arista Mandiri Pratama, Semarang. Kedua pabrik produk tekstil itu masing-masing telah memecat lebih dari 600 buruhnya tanpa ada upaya bantuan proses penyelesaian dari instansi terkait perburuhan.

PHK juga dilakukan oleh sektor pabrik rokok, tembakau, makanan dan minuman (RTMM), serta sektor perkayuan dan mebel. Di sektor RTMM saja terdapat lebih 1.000 buruh terpaksa dirumahkan karena perusahaan melakukan efisiensi setelah diketahui ada penurunan usaha. Khotib merasa jumlah buruh yang terkena PHK diperkirakan bisa lebih besar dari hasil pendataan atau yang dilaporkan oleh pekerja di Yawas.

(21)

Bisnis I ndonesia Senin, 07 April 2008

Pe k e r j a m ilik i r u m a h a k a n b e r t a m b a h

KARANGANYAR: Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengalokasikan anggaran Rp335 miliar guna mendorong pemenuhan kebutuhan rumah bagi pekerja melalui program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) Jamsostek.

Melalui anggaran itu, pekerja dan buruh dimungkinkan mendapatkan pinjaman uang muka perumahan (PUMP) yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan yang layak dan sehat.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno pekan lalu mengatakan dari 7,9 juta peserta Jamsostek aktif, hanya sekitar 54.000 pekerja yang menerima bantuan melalui PUMP.

(22)

Tempo I nteraktif Senin, 07 April 2008

Bu r u h Ak a n D e m o Ka n t or PBB

Senin, 07 April 2008 | 07:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:

Sejumlah buruh yang tergabung dalam Federasi Perjuangan Buruh Jabodetabek (FPBJ ) dan Aliansi Buruh Menggugat (ABM) akan melakukan demonstrasi di kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya International Labour Organization (ILO) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat sekitar pukul 10.00 WIB nanti (7/4).

Demo yang juga diikuti oleh Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI ) ini juga akan digelar di Kedutaan Besar Perancis. Demonstran meminta pihak Kedubes dan ILO untuk menangani menangani terhentinya operasional PT Bridor Indonesia karena ditinggal pengusaha Perancis.

Selanjutnya ,pada pukul 11.30 WIB, Forum Penegak Syariat Islam (FPSI) akan melakukan unjuk rasa di 3 tempat . Pertama di Depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Lalu dilanjutkan di Kantor Kejaksaan Agung, Jalan Sisingamaharaja, Jaksel dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat RI di Jalan Gatot Subroto, Jakpus. Aksi ini bertujuan Meminta pengusutan peredaran VCD porno yang pelakunya mirip Gubernur Sulawesi Selatan terpilih Syahrul Yasin Limpo.

Di Depok, sekitar 3000 orang akan mengikuti gerak jalan mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Aksi gerak jalan ini merupakan bagian dari kampanye pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf. Kampanye ini berpusat di Lapangan Tanah Merah, Jalan Juanda, Depok .

Selain gerak jalan, kegiatan ini juga diisi dengan rapat umum dan pembagian stiker /pamflet Pilkada Jabar.

(23)

Jurnal Nasional Selasa, 08 April 2008

Jabedetabog Kilas Jabodetabog | Bekasi | Selasa, 08 Apr 2008

Ra t u sa n Bu r u h Un j u k Ra sa

by : Jan Prince Permata

Sebanyak dua ratus buruh PT Perfect Plus, Senin (7/4), melakukan aksi unjuk rasa menuntut pihak perusahaan membatalkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak.

Pasalnya, pada tanggal 28 Januari lalu, perusahaan mengumumkan secara tiba-tiba PHK kepada 170 buruh.

“Tadinya, buruh bermaksud masuk kerja seperti biasanya, akan tetapi malah dihalang-halangi pihak manajemen, keamanan pabrik, dan Kepolisian Sektor Lemah Abang,” kata Koordinator Aksi Arifin (29) kepada wartawan.

Menurut Arifin, sebetulnya ada dua perusahaan yang bertanggungjawab atas nasib mereka. Pertama PT Busana Prima Global III Cikarang, baru lah PT Perfect Plus.

Sebab, pada 27 November 2007 lalu PT Busana mengalihkan perusahaanya kepada PT Perfect. Namun dalam peralihan proses tersebut PT Busana hanya menyewakan seluruh aset perusahaan, berupa gedung, mesin produksi, beserta seluruh karyawan, selama kurang lebih tiga tahun.

“Tapi setelah proses tersebut selesai, pihak PT Perfect melakukan pertemuan dengan buruh yang intinya menekan buruh. Para buruh dipaksa membuat pernyataan pilihan status. Pertama, putus hubungan dengan PT Busana, selanjutnya bergabung dengan manajemen PT Perfect, dengan status kontrak kerja sama 3 bulan. Kedua, membuat surat pernyataan tidak bersedia kerja di PT Perfect,” katanya.

(24)

Kompas Selasa, 08 April 2008

AAF Ka la h d i PH I d a la m Ka su s PH K

M a na j e m e n D iha r usk a n M e m ba y a r Rp 3 8 M ilia r

Selasa, 8 April 2008 | 00:29 WIB

Banda Aceh, Kompas - Pengadilan Hubungan Industrial Banda Aceh, Senin (7/4), mengabulkan gugatan 501 karyawan PT Asean Aceh Fertilizer. Majelis hakim PHI Banda Aceh mewajibkan PT AAF membayarkan beberapa poin isi gugatan yang dimenangi oleh karyawan dengan total nilai sekitar Rp 38 miliar.

Selain diharuskan membayar Rp 38 miliar, tergugat juga harus membayar biaya perkara persidangan senilai Rp 834.000.

Menanggapi putusan tersebut, kuasa hukum likuidator PT AAF, Tyas Nugroho, mengatakan, dirinya tidak berwenang untuk segera mengeluarkan jawaban atas putusan PHI Banda Aceh tersebut. ”Saya harus konsultasi dengan klien di Jakarta. Kami diberi waktu 14 hari untuk berpikir mengenai putusan tersebut,” kata Tyas yang ditemui di ruang panitera PHI Banda Aceh, seusai persidangan.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja PT AAF Marwan Yahya mengatakan, sudah 90 persen dari isi gugatan pihak karyawan dikabulkan majelis hakim. Mengaku bersyukur, Marwan juga berharap pihak likuidator yang mewakili manajemen perusahaan yang sudah berhenti tidak melakukan upaya hukum lain ke tingkat peradilan yang lebih tinggi.

”Meskipun sistem hukum memungkinkan, saya harap hal itu tidak dilakukan karena hal itu terkait dengan kondisi keluarga karyawan dan karyawan itu sendiri. Sudah beberapa tahun ini kami terus hidup dalam ketidakpastian. Serikat pekerja tidak mampu mengendalikan anggotanya bila proses hukum terus berlanjut,” katanya singkat.

Marwan menambahkan, pokok perkara yang digugat para karyawan adalah pembatalan surat pelepasan atau surat pemutusan hubungan kerja. Selain isinya sangat menekan para karyawan, prosedur pembuatannya pun, katanya, secara legal formal tidak sesuai dengan administrasi dan perundang-undangan yang berlaku.

Putusan yang dibacakan secara bergantian oleh Ketua Majelis Hakim Rahmawati dan dua anggotanya, Sarmidi dan Yuheri Salman, dalam amar putusannya mengabulkan hampir seluruh isi gugatan yang dilayangkan serikat pekerja PT AAF kepada tim likuidator.

Dalam pertimbangannya, majelis hakim menyatakan, surat pelepasan atau surat pemutusan hubungan kerja antara dua belah pihak, yaitu karyawan dan PT AAF, tidak sah dan batal demi hukum.

Menurut majelis hakim, dalam salah satu poin isi surat tersebut dinyatakan, para karyawan tidak boleh memberitahukan seluruh isi surat kepada siapa pun juga tanpa ada pemberitahuan atau izin dari pihak manajemen atau tim likuidator.

(25)

Kompas Selasa, 08 April 2008

Dalam pertimbangannya yang lain, majelis mengatakan, sesuai dengan aturan perundangan yang ada, yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, proses pemutusan hubungan kerja dilakukan setelah ada perbincangan antara serikat pekerja, yang mewakili ratusan karyawan PT AAF, dan manajemen. Tidak adanya perbincangan mengenai pelaksanaan PHK jelang dan sampai dikeluarkannya pengumuman PHK melalui media massa, menurut majelis hakim, termasuk tata cara pengumuman PHK, pembagian pesangon, dan sebagainya, tidak sesuai dengan perundangan yang berlaku di Indonesia. ”PHK yang dilaksanakan tidak sah menurut hukum,” katanya.

(26)

Kompas Selasa, 08 April 2008

RUU PELAYARAN

Pe lindo I I I Ja m in Tida k PH K Ka r y a w a n

Selasa, 8 April 2008 | 01:34 WIB

Surabaya, Kompas - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menjamin tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja bagi karyawan terkait Rancangan Undang-Undang Pelayaran. Selain itu, tidak ada pengambilalihan aset oleh pemerintah dan operasional akan berlangsung seperti biasa.

Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Suprihat menanggapi unjuk rasa Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia (SPPI), Senin (7/4) di Surabaya. Jaminan itu merupakan hasil rapat tim perumus, Minggu (6/4) di Jakarta.

Dalam aksi SPPI III, sedikitnya 1.000 karyawan berkumpul di lapangan parkir kantor Pelindo III di Tanjung Perak. Mereka mengenakan ikat kepala putih bertuliskan ”Tolak RUU Pelayaran” serta meneriakkan yel-yel. Pukul 09.00 para karyawan Pelindo menuju Gedung Grahadi dan DPRD Provinsi Jatim menggunakan 11 bus.

Sesampai di depan Gedung Grahadi, pukul 09.30, para karyawan berorasi dan ada atraksi reog untuk menarik perhatian masyarakat. Kemudian mereka beranjak ke Gedung DPRD Provinsi Jatim untuk berorasi. Sekitar pukul 12.00, 10 wakil serikat pekerja diterima oleh anggota DPRD Suli Daim dan Lilik Kholidah Badrus dari Komisi A serta Herry Purwanto dari Komisi B. Karyawan minta DPRD menyampaikan aspirasi mereka untuk menolak RUU Pelayaran dan disanggupi anggota DPRD.

Ketua Umum SPPI III Agus Hermawan menyatakan, pekerja menolak RUU Pelayaran yang memungkinkan investor asing mengelola pelabuhan di Indonesia. ”Kalau operator sampai pengguna jasa dikuasai orang asing, kami akan menjadi tamu di rumah sendiri,” katanya.

Menurut Suprihat, Pasal 344 RUU Pelayaran menyatakan, BUMN tetap menyelenggarakan kegiatan di pelabuhan. Aktivitas yang menjadi wewenang pemerintah seperti kepanduan tetap dilimpahkan ke Pelindo.

Namun, dalam RUU Pelayaran ada pemisahan antara regulator dan operator. Fungsi Pelindo ditetapkan hanya sebagai operator terminal. Pelindo tidak lagi menetapkan tarif di lingkungan kepelabuhanan.

Selama ini aktivitas di lingkungan pelabuhan dimonopoli oleh Pelindo. Kini pasal dalam RUU terutama tentang kepelabuhanan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk mengelola pelabuhan. Misalnya, membuka dan mengoperasikan pelabuhan baru di Madura. ”Kehadiran kompetitor akan meningkatkan daya saing,” kata Suprihat.

Rp 700 miliar

Untuk meningkatkan daya saing, tahun ini PT Pelindo III berinvestasi Rp 700 miliar, meningkat 100 persen dibanding investasi rata-rata tiap tahun.

Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing adalah membenahi operasional dan menambah peralatan, antara lain dua unit kapal tunda. Pelindo juga membenahi Dermaga Nilam Timur untuk meningkatkan kapasitas.

(27)

Kompas Selasa, 08 April 2008

(28)

Republika Selasa, 08 April 2008

W a j a h Bu r u h Kit a

Pr ogr a m Te r ba ik Liput a n Pe r bur ua n

Sebuah program TV bukan hanya diukur dari perolehan rating dan share, tapi juga pengakuan dari pihak lain.

Masalah perburuan sering menjadi sorotan oleh media massa di Tanah Air, tak terkecuali stasiun televisi. Tema ini pun menjadi inspirasi bagi tim Telaah, program newsmagazine Astro, untuk melahirkan dan mengemasnya menjadi sebuah program menarik bertajuk Wajah Buruh Kita.

Wajah Buruh Kita yang hadir lewat saluran Astro Awani memperoleh penghargaan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), American Center for International Labor Solidarity (ACILS), dan The Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) dalam ajang Penghargaan Jurnalistik untuk Liputan Isu Perburuhan.

Pada ajang yang diperuntukkan bagi para jurnalis media cetak, online, radio, dan televisi tersebut program Telaah episode Wajah Buruh Kita yang diproduseri oleh Bhayu Sugarda berhasil menjadi pemenang pertama untuk kategori televisi.

Menurut Bhayu Sugarda, Wajah Buruh Kita mengusung isu masalah kondisi buruh Indonesia. Kasus diberhentikannya ribuan orang tanpa pesangon secara bersamaan, katanya, bukan hanya masalah kehilangan mata pencaharian, tapi juga soal matinya ikatan kekeluargaan antarkaryawan. ''Melalui liputan ini kami ingin mengetuk kesadaran akan arti buruh yang masih rendah di Indonesia. Stereotype dari buruh hanyalah pekerja pabrik masih terus bergema. Padahal sesungguhnya perusahaan bisa memperlakukan sumber daya manusia sebagai aset, dan bukan hanya sekadar alat produksi,'' ujar Bhayu.

Atas prestasi tersebut selain penghargaan dari ACILS, FES, dan AJI, Bhayu Sugarda dan timnya juga menerima hadiah sebesar uang Rp 6,5 juta. Bersamaan dengan pengumuman pemenang juga diluncurkan buku berjudul Buruh dalam Reportase Media. Buku yang diterbitkan dwibahasa ini berisi kumpulan hasil karya tiga pemenang masing-masing kategori.

Ketua Umum AJI, Heru Hendratmoko, mengatakan angle yang diangkat oleh tim Telaah tentang masih buramnya nasib buruh memang merupakan tema yang sangat menarik perhatian. Pemilihan angle semacam ini, menurut dia, biasanya untuk mengingatkan para pengambil keputusan, baik dari pemerintah, parlemen, maupun kalangan swasta, untuk lebih hirau terhadap nasib kaum buruh. ''Namun, publik juga perlu sesekali disuguhi cerita keberhasilan yang mampu menjadi inspirasi banyak orang,'' kata Heru.

Mata Rantai Antv

Mata Rantai, program Antv yang mengupas dan mengangkat masalah hukum di Tanah Air, juga meraih Anugerah Hukum Indonesia. Stasiun TV ini merebut penghargaan itu lewat acara bertajuk Narapidana di Luar Penjara.

Program Mata Rantai dinilai telah berperan dalam pembudayaan dan pembinaan hukum di Indonesia. ''Anugerah Hukum Indonesia ini baru pertama kali diadakan, dan Antv langsung menjadi pemenangnya,'' ujar Yasmin Sanad, corporate communications Antv.

(29)

Republika Selasa, 08 April 2008

Pada Maret lalu, tiga penghargaan KPI Award diraih stasiun televisi ini, yakni Telisik episode Bisnis Narkoba di Dalam Penjara untuk kategori Program Berita Investigasi, Topik Kita episode Waspada Aliran Sesat untuk kategori Talk Show, dan program sinetron lepas Siapa Sayang Lila? untuk kategori program Sinetron Lepas atau FTV.

''Ini merupakan pembuktian keinginan dan semangat Antv untuk terus berkarya menghasilkan program terbaik yang tidak hanya enak untuk ditonton, tapi juga mengandung nilai-nilai edukatif,'' paparnya. Menurut dia, sebuah program bukan hanya diukur berdasarkan rating dan share, tapi juga pengakuan kualitas oleh pihak lain. ''Semoga semua anugerah ini akan memacu kami membuat karya jurnalistik yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi pemirsa,'' ujar Azkarmin.

(30)

Suara Pembaruan Selasa, 08 April 2008

Bu r u h Tola k PH K Se p ih a k

[BEKASI] Ratusan buruh di Bekasi dan Tangerang berunjuk rasa menolak tindakan perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak dan tidak membayar gaji selama beberapa bulan terakhir.

Di Balaraja, Tangerang, Selasa (8/4), sebanyak 600 karyawan PT Satya Raya Keramindo Indah di Jln Raya Serang Km. 25 berunjuk rasa menuntut diperkerjakan kembali empat orang Pengurus Komisariat Federasi Konstruksi, Umum, dan Informal Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FKUI SBSI) yang dipecat sepihak oleh perusahaan.

Ketua Umum FKUI SBSI, Mudhofir kepada SP, Selasa, mengatakan, aksi yang melibatkan 600 karyawan ini menuntut pihak perusahaan memberikan kebebasan berserikat dan mempekerjakan kembali empat rekan mereka yang dipecat sepihak.

"Kami menduga pemecatan empat rekan kami itu terkait pembentukan serikat pekerja di perusahaan. Sementara pihak perusahaan membantah dengan mengatakan, pemecatan dilakukan karena keempat orang itu telah melakukan tindak indisipliner," kata dia.

Sementara itu, sekitar 200 buruh PT Perfect Plus yang terletak di kawasan Delta Silikon, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berunjuk rasa menuntut pembatalan PHK sepihak perusahaan.

"Kami mendesak manajemen perusahaan segera membayar upah yang belum dibayar selama dua bulan. Selain itu, sebanyak 170 karyawan yang di PHK sepihak harus segera dipekerjakan kembali," kata koordinator unjuk rasa, Arifin (29), di halaman perusahaan tersebut, Senin (7/4). Ia menyebutkan, gaji 170 pekerja bulan Oktober hingga November 2007 yang mencapai sekitar Rp 33.320.000 belum juga dibayar.

Dalam orasinya, pengunjuk rasa memasang poster bertuliskan "Perusahaan Garment Pakaian Tidak Memikirkan Nasib Pekerja dan Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Tanpa Pesangon dan Gaji". Pada tanggal 28 Januari lalu, perusahaan mengumumkan secara tiba-tiba PHK kepada 170 buruh.

Menekan Buruh

Menurut Arifin, perusahaan yang bertanggung jawab atas nasib korban PHK ini adalah PT Busana Prima Global III Cikarang dan PT Perfect Plus. Pada 27 November 2007, PT Busana mengalihkan perusahaannya kepada PT Perfect. Namun dalam peralihan proses tersebut PT Busana hanya menyewakan seluruh aset perusahaan, berupa gedung, mesin produksi, beserta seluruh karyawan, selama kurang lebih tiga tahun.

"Tapi setelah proses tersebut selesai, pihak PT Perfect melakukan pertemuan dengan buruh yang cenderung menekan buruh. Para buruh dipaksa membuat pernyataan pilihan status. Pertama, putus hubungan dengan PT Busana, selanjutnya bergabung dengan manajemen PT Perfect, dengan status kontrak kerja sama tiga bulan. Kedua, membuat surat pernyataan tidak bersedia kerja di PT Perfect," jelas dia.

(31)

Suara Pembaruan Selasa, 08 April 2008

Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 151 Ayat 3 dinyatakan, selama putusan penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha mau pun pekerja atau buruh harus tetap menjalankan segala kewajibannya. "Kalau pun di PHK, kami minta pesangon dan dua bulan gaji yang belum di bayarkan PT Perfect," katanya.

(32)

Bisnis I ndonesia Rabu, 09 April 2008

Ja m sost e k t a r g e t k a n k e p u a sa n p e se r t a 9 0 %

JAKARTA: Kepuasan peserta program jaminan sosial tenaga kerja ditargetkan mencapai rata-rata lebih dari 90% untuk program jaminan hari tua (JHT), jaminan kecelakaan kerja (JKK), dan jaminan kematian (JKM) sampai akhir tahun ini.

Target tersebut ditetapkan oleh PT Jamsostek setelah menerapkan sistem informasi pelayanan online pada 119 kantor cabang di delapan kantor wilayah seluruh Indonesia pada 21 Maret tahun ini.

"Kami harapkan rata-rata kepuasan peserta non-JPK [jaminan pemeliharaan kesehatan] mencapai lebih dari 90% sampai akhir tahun ini. Pada 2005, berdasarkan survei independen yang dilakukan lembaga survei Universitas Indonesia, rata-rata tingkat kepuasan mencapai 79%," ujar H.D. Suyono, Direktur Perencanaan Pengembangan dan TI PT Jamsostek, kemarin.

Rata-rata tingkat kepuasan peserta program JPK, lanjutnya, mencapai 67%. Perusahaan tidak menetapkan target tingkat kepuasan program itu karena selama ini ditangani oleh perusahaan lain.

Dia menjelaskan penerapan sistem informasi pelayanan online itu dapat meningkatkan pelayanan dan mempermudah peserta mengakses informasi data kepesertaan, dan pengajuan klaim di seluruh kantor cabang di Indonesia.

Dia mengungkapkan peserta di Papua, misalnya, yang hendak melakukan klaim tidak perlu datang lagi menunggu berkas persetujuan pembayaran dari kantor pusat di Jakarta.

Namun, ujar Suyono, sebanyak 47 kantor cabang di kawasan timur Indonesia masih menggunakan koneksi melalui VSAT, sehingga prosesnya lebih lamban dibandingkan dengan mayoritas kantor cabang lain.

Penerapan sistem pelayanan informasi online itu sempat molor dari target awal akhir 2007 karena adanya sejumlah kendala, yaitu kendala aplikasi yang harus disesuaikan dengan perubahan kebijakan dan peraturan, kesiapan sumber daya manusia, serta konsolidasi data.

"Dengan penerapan sistem online itu semua data di daerah disentralisasi, sehingga peserta dapat mengetahui data real time setiap bulan."

(33)

Pikiran Rakyat Rabu, 09 April 2008

Ka r y a w a n Pe lindo D e m o

CIREBON, (PR).-

Sedikitnya 200 orang karyawan PT. Pelindo II Cirebon, menggelar demonstrasi menolak pengesahan RUU Pelayaran oleh DPR, Selasa (8/4). Massa menilai, pengesahan RUU Pelayaran bakal merugikan pegawai karena memberikan peluang investor asing untuk menguasai aset PT Pelindo.

Dalam aksi yang digelar di depan pintu I Pelabuhan Cirebon, selama 30 menit itu, massa juga mengecam DPR yang dinilai tidak akomodatif terhadap aspirasi karyawan Pelindo. "Disahkannya RUU Pelayaran, mengancam sedikitnya 12 ribu karyawan PT Pelindo yang bakal kehilangan pekerjaan akibat rasionalisasi yang diatur dalam RUU Pelayaran pasal 344," ungkap Sekretaris Serikat Pekerja PT Pelindo II Cirebon Imam Wahyu dalam orasinya.

Menurut Wahyu, pengesahan RUU tersebut bukan hanya menyangkut nasib karyawan PT Pelindo, tetapi juga nasib aset-aset negara yang potensial. Pengesahan RUU tersebut, memungkinan penjualan aset negara ke pihak asing. Akibat lain dari penjualan aset negara kepada pihak asing, dikhawatirkan memunculkan monopoli distribusi barang oleh pihak asing. Dampaknya, harga barang bakal melambung.

Menurut Imam, RUU Pelayaran sangat memberikan peluang bagi pihak asing untuk menguasai seluruh aset PT Pelindo. Pasalnya, dalam RUU tersebut dibuka kesempatan bagi pihak lain untuk turut andil mengelola PT Pelindo.

"Isi RUU Pelayaran juga mengatur seluruh pekerjaan dengan sistem outsourcing. Sebagai karyawan, kami jelas terancam akan kehilangan pekerjaan akibat aturan itu," tegasnya.

(34)

Republika Rabu, 09 April 2008

'Pe r in g a t i H a r i Bu r u h Bisa d e n g a n Sy u k u r a n d a n

H ibur a n'

Pekalongan-RoL -- "Memeringati hari buruh bisa di mana saja dengan acara syukuran dan hiburan. Tidak perlu keluar pabrik dan sebagainya," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Erman Suparno, ketika ditemui di sela-sela kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (9/4).

Hari Buruh yang lebih popular disebut dengan "May Day" yang diperingati setiap 1 Mei, selama ini identik dengan aksi unjuk rasa kaum pekerja untuk menuntut hak-hak mereka.

Biasanya, pada hari buruh yang diperingati secara internasional itu, kaum buruh turun ke jalan guna menyuarakan perjuangan mereka agar pemodal dan pemerintah lebih peduli pada nasib kaum buruh yang hidup "pas-pasan".

Menakertrans juga menekankan agar kaum buruh tidak memaksa pemerintah untuk merayakan hari buruh karena tidak ada ketentuan yang mengharuskan itu dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Namun, kata Menakertrans, karena hari buruh adalah momentum internasional, maka pemerintah menghormati peringatan tersebut.

"Kita menghormati mereka yang akan menghormati hari tersebut. Yang penting, harus tertib, sehingga hari buruh jangan dijadikan momok," tuturnya.

Erman mengaku sudah memberi masukan kepada asosiasi pengusaha dan serikat pekerja secara bipartit agar tidak ada larangan bagi buruh yang memperingati "May Day".

(35)

Suara Pembaruan Rabu, 09 April 2008

M a n t a n Ka r y a w a n Ba n k D a g a n g Ba li Tu n t u t

Pe sa ngon

sp/ i nyoman mardika

Sejumlah mantan karyawan Bank Dagang Bali berunjuk rasa di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Selasa (8/4). Mereka menuntut pembayaran tunggakan uang pesangon sebanyak Rp 21 miliar..

[DENPASAR] Belum ada kejelasan pembayaran uang pesangon bagi mantan kar-yawan Bank Dagang Bali (BDB) membuat ratusan mantan karyawan BDB mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Selasa (8/4).

Ketidakjelasan itu terungkap dari hasil pertemuan perwakilan mantan karya- wan BDB, Ketua Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Denpasar, dan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali di Kantor PN Denpasar.

Koordinator mantan karyawan BDB, AA Sudipta Panji seusai pertemuan mengatakan, pihak PHI akan bersurat kepada Menteri Keuangan untuk meminta tim likuidasi segera membayarkan sisa uang pesangon yang menjadi hak 685 mantan karyawan BDB terlikuidasi sejak empat tahun silam. Surat itu akan disertai rekomendasi dari DPRD Bali.

Hasil pertemuan ini juga disampaikan Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya di hadapan ratusan mantan karyawan BDB yang sejak pagi memadati kantor PN Denpasar.

Seperti diketahui, besar sisa uang pesangon yang belum terbayarkan sebanyak 3 kali peraturan menteri tenaga kerja (PMTK), yakni sebesar Rp 21 miliar. Sampai saat ini mantan karyawan BDB dalam likuidasi baru menerima uang pesangon dua kali PMTK.

Kewajiban

Sebelumnya, pihak tim likuidasi melalui ketuanya Made Deko Arjana menyatakan pihaknya tidak punya kewajiban membayarkan sisa pesangon yang besarnya 3 kali PMTK. Menurut Arjana, pembayaran pesangon 3 kali PMTK itu merupakan kewajiban pemegang saham.

(36)

Bisnis I ndonesia Kamis, 10 April 2008

RI t a k pe r inga t i M a y D a y

JAKARTA: Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyatakan pemerintah tidak akan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada Mei mendatang.

Meski demikian, Mennakertrans Erman Suparno mempersilakan apabila buruh ataupun serikat buruh ingin memperingatinya.

"Kami juga sudah mengimbau kepada asosiasi pengusaha mengenai peringatan Hari Buruh Internasional ini. Akan tetapi, dengan catatan, harus diperingati dengan nuansa meriah dan jangan berbalik menjadi anarki," kata Erman dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin.

Menurut dia, pemerintah tidak memiliki kewajiban untuk merayakan Hari Buruh Internasional itu karena tidak ada ketentuan dalam perundang-undangan.

(37)

Jurnal Nasional Kamis, 10 April 2008

Sembilan Dinamika | Pekalongan | Kamis, 10 Apr 2008

Pe r in g a t a n H a r i Bu r u h Ta k D ila r a n g

by : Dezy Rosalia Piri

PEMERINTAH menghormati peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang diperngati setiap tanggal 1 Mei. Kendati demikian, peringatan May Day itu diimbau agar tertib.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno mengatakan, walau dalam Indonesia tidak memiliki undang-undang mengenai ketentuan peringatan Hari Buruh, peringatan (May Day) itu tidak dilarang.

"Asosiasi pengusaha dan serikat pekerja secara bipartit sudah diberi masukan agar buruh yang memperingati May Day jangan dilarang, tapi diimbau agar tertib dengan nuansa meriah," kata Erman di Pekalongan, Rabu (9/4).

Peringatan Hari Buruh, kata Erman, jangan dijadikan sebagai sebuah momok. Dunia internasional biasanya memperingatinya dengan cara turun ke jalan dalam jumlah yang sangat besar untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Menurut Erman, Hari Buruh sedunia dapat diperingati di Indonesia dengan menggelar acara syukuran dan hiburan.

(38)

Bisnis I ndoensia Jumat, 11 April 2008

Pa n g k a lp in a n g la t ih t e n a g a k e r j a

PANGKALPINANG: Pemkot Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menganggarkan Rp100 juta melalui dana APBD 2008 untuk menggelar pelatihan ketenagakerjaan yang melibatkan 100 pencari kerja.

(39)

Jurnal Nasional Senin, 14 April 2008

Internasional | Kuala Lumpur | Senin, 14 Apr 2008 19:01:34 WIB

8 1 7 M a j ik a n M a la y sia D ise r e t k e Pe n g a d ila n

SEBANYAK 817 majikan Malaysia akan dihadapkan ke pengadilan karena menindas pekerja asing, termasuk tidak membayar upah sesuai jadwal. Demikian dikatakan Menteri Sumber Manusia Malaysia, Dr S Subramaniam.

Dari hasil pemeriksaan Jabatan Tenaga Kerja (JTK) dalam operasi khusus yang dilakukan Kementerian Sumber Manusia Malaysia kepada 2.850 majikan di seluruh Semenanjung Malaysia, ke 817 majikan tersebut terbukti melanggar sejumlah undang-undang ketenagakerjaan.

Kesalahan lain ialah, majikan tersebut memotong gaji untuk levi (pajak pekerja asing) tanpa izin dari Ketua Pengarah Tenaga Kerja dan tidak mengasuransikan pekerja asing sesuai skema perlindungan pekerja.

Kementerian telah memulai proses pendakwaan kepada majikan yang melakukan kesalahan atas undang-undang buruh, dan sudah ada 18 majikan diseret ke pengadilan dan dikenakan denda 40.030 ringgit (Rp116 juta). Dua majikan lainnya telah dikenakan denda 15.000 ringgit (Rp43,5 juta)

"Kerajaan Malaysia melihat masalah ini serius karena perlakuan tidak adil dan tidak bertanggungjawab majikan terhadap pekerja asing yang datang ke negara ini. Hal ini juga memberikan citra buruk untuk Malaysia. Jika terus begini akan merugikan kita," kata Subramaniam.

(40)

Jurnal Nasional Senin, 14 April 2008

Jakarta dan Sekitarnya Dinamika | Bekasi | Senin, 14 Apr 2008

Ka r y a w a n PT Ton g Te r a n ca m Ta k D a p a t Pe sa n g on

by : Ahmad Thonthowi Djauhari

Nasib ribuan karyawan PT Tong Yang Indonesia yang memproduksi sepatu Adidas dan Reebok terancam tak mendapatkan pesangon. Pasalnya, PT Tong Yang Indonesia memiliki tagihan kewajiban pembayaran pajak 2005 berikut dendanya sebesar Rp387 miliar ke Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DPJ Jakarta.

Padahal, jika aset Tong Yang dilelang hanya mencapai Rp100 miliar. "PT Tong Yang masih memiliki kewajiban kepada buruh Rp120 miliar. Kami takutnya nanti pemerintah akan melelang aset PT Tong Yang dan uangnya diserahkan ke Direktorat Pajak. Sedangkan buruh malah tak kebagian hak mereka," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bekasi, R Abdullah, akhir pekan lalu.

Menurut Abdullah, jumlah pekerja yang memiliki hak atas upah dan pesangon 5.959 orang, terdiri atas 5.760 pekerja dan 199 staf. Apabila Direktorat Pajak tetap bersikukuh menagih pajak maka akan terjadi defisit dari semua hasil lelang aset.

"Kami telah mengajukan surat keberatan ke Direktorat Pajak atas pembayaran pajak PT Tong Yang, karena nilai yang dicantumkan sangat tidak rasional," ujarnya.

Abdullah mengingatkan, "Masa' sih, sewaktu mereka bekerja, gaji mereka dipotong pajak penghasilan, tapi setelah mereka di rumahkan Direktorat Pajak mengambil hak mereka,"katanya dengan nada tinggi.

(41)

Jurnal Nasional Senin, 14 April 2008

Ekonomi Makro Jakarta | Senin, 14 Apr 2008

Pe m b a h a sa n Pe sa n g on Be lu m Te r p e ca h k a n

by : Sisca Maria Eviline

PELIKNYA hubungan antara buruh dan pengusaha, yang selama ini acapkali didengungkan oleh buruh masih menjadi pembahasan yang belum terpecahkan.

Undang-Undang (UU) No 13 Tahun 2003 yang pada mulanya didesain pemerintah sebagai jawaban dari suara jeritan para buruh yang selalu berbenturan dengan hak karyawan yang berbuntut PHK tanpa pesangon, kini sebaliknya menjadi sumber keberatan dari para pengusaha.

Pembahasan kembali bergejolak ketika Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengambil langkah untuk menolak UU No 13 Tahun 2003, dengan dalih UU tersebut kurang kondusif untuk ruang berbisnis pengusaha.

Dalam sebuah seminar bertajuk "PHK tanpa Gejolak" yang diselenggarakan di PPM Manajemen Jakarta, akhir pekan lalu. Cosmas Batubara, pemerhati tenaga kerja mengatakan, pengusaha keberatan apabila diwajibkan untuk membayar pesangon dan uang penghargaan masa kerja karyawan, serta penggantian pengobatan dan perumahan karyawan.

Namun, persoalan pesangon tidak harus dijadikan momok yang membebani pengusaha. Pengusaha harus dapat membangun persamaan ideology (pemikiran) antarpelaku hubungan industrial, dan membangun sarana kondusif bagi karyawan, dengan memenuhi kesejahteraan mereka. "Jangan takut buruh akan tahu terlalu banyak, sehingga membuat pengusaha terancam. Sebaliknya, dengan kemampuan pemikiran yang setidaknya sama antara pengusaha dan pekerja akan mempercepat proses pemahaman sebuah masalah," katanya.

Pernyataan tersebut diamini Kemalsjah Siregar, pakar hukum ketanagekerjaan, ketika ditemui Jurnal Nasional mengatakan, persoalan tersebut merupakan sebuah persoalan klise yang selalu berputar di wilayah yang itu-itu saja.

Pada kenyataannya pengusaha acapkali hanya berorientasi pada profit (keuntungan) semata, sehingga mengabaikan kesejahteraan karyawan. "Kalau karyawan berontak, pengusaha tinggal mem-PHK. Jalan yang menurut pengusaha mudah, namun tidak bagi buruh?" katanya.

Sementara Dredy Suhendar, Wakil Sekjen BUMN Watch, mengatakan, jalan keluarnya adalah dengan melakukan dialog antara pengusaha dan buruh, bukan dengan merevisi UU di sana-sini.

Menurut Dredy, pengusaha harus lebih arif dalam memandang masalah tersebut. "Mereka kurang menyadari bahwa kesejahteraan adalah aspek utama yang akan menunjukkan optimalisasi produksi sebuah perusahaan".

Bagi dia, kalau pengusaha mau meningkatkan daya beli masyarakat terhadap hasil produksi, pengusaha harus mampu meningkatkan sumber daya karyawannya terlebih dahulu.

Selain masalah pesangon, dunia ketenagakerjaan Indonesia kini diramaikan oleh persoalan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), atau yang dikenal dengan nama outsourcing.

(42)

Jurnal Nasional Senin, 14 April 2008

Outsourcing ini bagi perusahaan dapat ditebak. Berkurangnya rasa self of belonging karyawan terhadap perusahaan merupakan hal yang selalu terjadi.

(43)

Jurnal Nasional Selasa, 15 April 2008

PROFIT Jakarta | Selasa, 15 Apr 2008

Ka m a l Az iz , Ke pa la Se r ik a t Pe k e r j a Posindo SD M

Posindo Pe r lu D ibe na hi

by : Bayu Prakosa Sudarmo

PT Pos Indonesia (Posindo) memiliki sejarah panjang bagi bangsa Indonesia. Sebagai Negara kepulauan yang luas, kemajuan, persatuan dan peradaban kita sangat tergantung dari kinerja Posindo. Walaupun semakin tertekan oleh teknologi komunikasi elektronik yang pesat, namun Posindo tetap memiliki peran vitalnya sendiri.

Masalah utama yang dihadapi oleh Posindo saat ini adalah sumber daya manusia (SDM). Kunci utama dari keberhasilan dan majunya suatu organisasi adalah faktor SDM. Untuk itu, Posindo harus mengembangkan SDM-nya agar mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik. “Sistem perekrutan, pola karir dan kompetensi parameter harus jelas,” kata Kamal Aziz, Ketua Serikat Pekerja Posindo kepada Jurnal Nasional di Jakarta, kemarin

Pola karir yang tidak jelas telah menciptakan kecemburuan karyawan dalam tubuh Posindo. Banyak terjadi pengangkatan pejabat-pejabat yang tidak jelas awal karirnya, tiba-tiba menduduki jabatan atas. Bila pola karir seperti ini belum dibenahi, maka sulit rasanya bagi Posindo untuk menciptakan kompetisi yang sehat bagi karyawannya.

Sebagus apapun konsep bisnis yang dimiliki oleh suatu organisasi, tidak akan berjalan bila tidak ada kepedulian dari karyawannya.

Menurut Kamal, permasalahan ini sudah terjadi sejak lama. Sehingga tidak ada pilihan lain, Posindo harus segera membenahi sistem SDM.

Tahun 2005, banyak karyawan Posindo yang terlibat bisnis oli ilegal. Selain itu masih banyak pula bisnis diluar industri pos, dimana seharusnya karyawan fokus pada bisnis perusahaan. Dengan situasi kerja yang tidak kondusif seperti ini, mengakibatkan kurang bersemangatnya karyawan lain dalam bekerja. “Sebenarnya di Posindo banyak orang pintar dan kompeten. Jadi kuncinya benahi dulu SDM,” ujar Kamal.

Menurutnya, kasus oli ilegal bermuatan politis yang tinggi, karena telah melibatkan pihak eksternal. Hingga saat ini belum ada sanksi bagi karyawan yang terlibat.

Koperasi yang berguna untuk kepentingan bersama pun kerap dijadikan sarana yang salah. Karyawan yang meminjam uang dari bank, ternyata sebelum lunas sudah mendapat pinjaman lagi dari bank lain. Yang terjadi adalah tidak dapt mengembalikan pinjaman tersebut.

Dia juga menyorot masalah ketidak kompakan jajaran Direksi Posindo. Sering terjadi miss communication sehingga sering kali konsep bisnis bertabrakan. Pemegang saham hendaknya dapat melihat kondisi ini dan segera mencari solusi dan alternatif untuk menyelamatkan kinerja Posindo.

Serikat Pekerja Posindo sendiri menuntut tiga perbaikan dalam tubuh Posindo. Pertama, jajaran direksi harus menerapkan disiplin pada karyawan dan dirinya sendiri. Kedua, Sistem pola karir harus diperbaikin dan termasuk dalam peningkatan kualitas SDM.

(44)

Jurnal Nasional Selasa, 15 April 2008

Ekonomi | Sidoarjo | Selasa, 15 Apr 2008 20:50:46 WIB

Ta k D ig a j i Tig a Ta h u n , Bu r u h PT AVA Sid oa r j o D e m o

SEKITAR 200 buruh pabrik furniture PT Anita Vira Andika (AVA) yang berlokasi di Krian Sidoarjo, Selasa (15/4), melakukan aksi demo ke Gedung DPRD Sidoarjo, untuk mendesak manajemen dan pemilik pabrik guna bersedia menyelesaikan gaji selama tiga tahun (2003-2006) yang belum dibayar serta hak-hak buruh yang belum terpenuhi, sejak perusahaan itu tutup dan dinyatakan bangkrut.

Selain gaji yang belum terbayar, buruh juga minta manajemen untuk menyelesaikan pembayaran uang pesangon dan sisa dana Jamsostek sesuai aturan ketenagakerjaan. Dalam aksi itu, buruh juga melaporkan sikap pemilik perusahaan yang dinilai melakukan perbuatan melanggar hukum dengan menjual sejumlah aset perusahaan kepada pihak luar, tanpa sepengetahuan buruh dan karyawan lainnya.

"Sampai kapanpun, kami akan terus menuntut pembayaran gaji yang b

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Suaka Margasatwa Lamandau (Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten.. Bengkayang), Taman Nasional Gunung Palung (Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten.. Ketapang), Taman

Dari segi ekonomi, efek positif yang di berikan oleh sistem sentralisasi ini adalah perekonomian lebih terarah dan teratur karena pada sistem ini hanya pusat saja yang

umum tentang kewajiban majikan dan buruh atau pengusaha angkutan dengan Mengenai Pengertian perjanjian pengangkutan di dalam buku II. KUHDagang tidak diberikan

Ketika menu sudah ditampilkan, anda tidak dapat membatalkan untuk mencetak 1. Tekan tombol PRINT sampil melihat pesan yang dibuka pada layar cetak 2. Tekan untuk memilih

dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/PERMEN-KP/2020 tentang Rekomendasi Pemasukan Calon Induk, Induk, Benih Ikan, dan/atau Inti Mutiara, dengan ini

Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk mencoba menggabungan antara live shot dan 3D animation dengan teknik memasukkan video ke dalam material 3D dan dirender untuk di jadikan

Pelaksanaan pelatihan didukung oleh biaya dari pemerintah daerah Kabupaten Buru, memiliki fasilitator pelatihan yang memadai dan didukung oleh peserta pelatihan

Hasil penelitian tentang produk KPR Muamalat iB Pembelian yang dilakukan di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga diantaranya: 1) Syarat pembiayaan di BMI yaitu