• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PENILAIAN NON TES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODUL PENILAIAN NON TES"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan

Modul ini membahas pengembangan perangkat penilaian pembelajaran kompetensi tata busana, menekankan pentingnya kompetensi guru dalam menilai hasil belajar peserta didik melalui unjuk kerja, tes identifikasi, simulasi, dan sampel. Penilaian juga mencakup penugasan dan portofolio. Modul ini bertujuan memberikan dasar bagi calon pendidik dalam melakukan penilaian kompetensi peserta didik dan mengembangkan sistem penilaian yang baku, menyediakan informasi akurat mengenai tingkat kompetensi yang dicapai.

II. Tujuan

Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep dan prinsip penilaian hasil belajar; mengembangkan dan melakukan uji coba instrumen tes dan non-tes; mengelola dan mengadministrasikan hasil tes serta melaporkan hasil belajar. Modul ini juga akan membekali mahasiswa dengan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran, dan melakukan perbaikan kualitas program pembelajaran.

III. Cakupan Materi

Modul ini secara rinci membahas konsep dan prinsip evaluasi hasil belajar, pengembangan dan pengujian instrumen tes dan non-tes, pengelolaan hasil tes, serta administrasi dan pelaporan hasil belajar. Materi mencakup penyusunan kisi-kisi penilaian instrumen tes dan non-tes, perangkat instrumen, kunci jawaban, pedoman penyekoran, pedoman ketuntasan minimum, format analisis kesulitan belajar, dan format rencana remidi dan pengayaan. Modul ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa calon guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan tugas pokok seorang guru.

IV. BAB I: Konsep dan Prinsip Evaluasi Hasil Belajar

Bab ini menjelaskan perbedaan antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Pengukuran didefinisikan sebagai pemberian angka pada atribut tertentu, sedangkan penilaian merupakan usaha formal untuk menentukan status peserta didik. Evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian, menetapkan nilai atau implikasi dari hasil penilaian. Bab ini juga membahas empat skala pengukuran: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Selanjutnya dijelaskan penilaian formatif dan sumatif, serta hubungan antara mengajar, tujuan pembelajaran, pengalaman belajar, dan penilaian.

4.1 Batasan Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

Bab ini menjelaskan perbedaan mendasar antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Pengukuran merupakan langkah awal, memberikan angka pada atribut atau karakteristik. Penilaian melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan ukuran baik/buruk. Evaluasi mencakup keduanya, menetapkan nilai dari hasil penilaian. Penjelasan ini diperkaya dengan contoh-contoh nyata dan perbedaannya dalam konteks pendidikan, khususnya dalam menilai penguasaan kompetensi seperti membuat busana. Empat skala pengukuran (nominal, ordinal, interval, dan rasio) dijelaskan dengan detail dan contoh, membantu pembaca memahami perbedaan dan penerapannya dalam konteks pendidikan.

4.2 Hubungan Mengajar dan Penilaian

Bagian ini menjelaskan hubungan erat antara tujuan pembelajaran, pengalaman belajar, dan penilaian hasil belajar. Tujuan pembelajaran menentukan strategi dan metode pengajaran. Penilaian dan pengalaman belajar membantu memperjelas tujuan pembelajaran dan menentukan prosedur penilaian. Konsep ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree) dalam merumuskan tujuan instruksional dijelaskan secara detail, diikuti contoh konkrit dalam konteks tata busana. Pentingnya pendekatan multi metode dan multi media dalam pengajaran juga dibahas, menekankan pentingnya menyesuaikan metode pengajaran dengan perbedaan individual peserta didik.

4.3 Manfaat Penilaian Hasil Belajar

Bagian ini menjabarkan manfaat penilaian hasil belajar, baik bagi peserta didik (umpan balik, pemantauan kemajuan), guru (masukan), dan masyarakat (perhatian dan peran aktif). Penilaian juga bermanfaat untuk evaluasi bahan instruksional (formatif dan sumatif). Konsep pembelajaran berbasis kompetensi dan standar penampilan (performance standard) dijelaskan, menekankan pentingnya penggunaan instrumen tes dan non-tes untuk mengukur pencapaian kompetensi dalam berbagai ranah (kognitif, psikomotor, dan afektif). Contoh-contoh instrumen tes dan non-tes dalam konteks tata busana diberikan untuk memperjelas pemahaman.

4.4 Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Diuraikan prinsip-prinsip penilaian hasil belajar yang menekankan aspek mendidik, terbuka/transparan, menyeluruh, terpadu, objektif, sistematis, berkesinambungan, adil, dan menggunakan acuan kriteria (KKM). Penjelasan setiap prinsip diberikan secara detail dan relevan, menekankan pentingnya penilaian yang holistik dan adil bagi semua peserta didik. Prinsip-prinsip ini menjadi dasar dalam melakukan penilaian yang efektif dan bermakna bagi perkembangan belajar peserta didik.

4.5 Aspek-aspek Pencapaian Hasil Belajar

Bagian ini membahas tiga aspek pencapaian hasil belajar: kognitif, psikomotor, dan afektif (3H: Head, Hand, and Heart). Penjelasan rinci tentang setiap ranah dan taksonomi Bloom diberikan, dijelaskan dengan contoh konkrit dalam konteks pembelajaran tata busana. Pentingnya pengembangan ketiga ranah secara seimbang ditekankan, menekankan pentingnya penilaian holistik yang mempertimbangkan semua aspek kemampuan peserta didik. Contoh-contoh kata kerja operasional yang sesuai untuk setiap ranah diberikan.

4.6 Acuan Penilaian Dalam Menyiapkan serta Menafsirkan Tes

Bab ini membandingkan penilaian acuan norma (norm-referenced test) dan acuan kriteria (criterion-referenced test). Penilaian acuan norma membandingkan kemampuan individu dengan kelompoknya, sedangkan acuan kriteria membandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan (KKM). Penjelasan meliputi berbagai jenis tes acuan kriteria (entry-behaviors test, pre-test, post-test, embedded-test) dan bagaimana menetapkan KKM. Penjelasan ini dilengkapi dengan contoh-contoh yang mudah dipahami dan relevan dalam konteks pembelajaran.

4.7 Teknik Penilaian Hasil Belajar

Bagian ini membahas berbagai teknik penilaian hasil belajar, termasuk tes kinerja, observasi, penugasan, portofolio, tes tertulis, tes lisan, jurnal, wawancara, inventori, penilaian diri, dan penilaian antarteman. Penjelasan dilengkapi dengan contoh instrumen untuk setiap teknik, dan tabel yang mengklasifikasikan teknik penilaian beserta bentuk instrumennya. Penjelasan menekankan pentingnya penggunaan berbagai teknik penilaian secara komplementer untuk memperoleh informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta didik.

V. BAB II: Pengembangan dan Pengujian Instrumen Tes

Bab ini membahas pengertian tes, prinsip penyusunan tes, bentuk pelaksanaan tes (lisan, perbuatan, tertulis), dan konstruksi tes. Penjelasan meliputi berbagai bentuk tes tertulis objektif (benar-salah, menjodohkan, pilihan ganda) dan uraian, disertai contoh-contoh soal dan langkah-langkah penyusunan tes yang sistematis. Bab ini juga membahas langkah-langkah pengembangan tes, mulai dari penyusunan kisi-kisi hingga penafsiran hasil tes.

5.1 Pengertian Tes

Bagian ini menjelaskan perbedaan antara test, testing, tester, dan testee. Pengertian tes dijelaskan dalam konteks pendidikan, menekankan pada pengukuran kemampuan kognitif dan psikomotor. Penjelasan ini menekankan pentingnya standar objektif dalam tes dan kemampuan untuk membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Contoh-contoh aplikasi tes dalam pendidikan diberikan untuk memperjelas pemahaman.

5.2 Prinsip-prinsip Penyusunan Tes

Bagian ini menguraikan prinsip-prinsip penyusunan tes yang efektif dan valid, meliputi perumusan aspek tugas yang jelas, perumusan tujuan pembelajaran dalam bentuk tingkah laku, penetapan standar keberhasilan minimal, penentuan sampel performance peserta didik, pemilihan soal berdasarkan tujuan pembelajaran, dan sistem penilaian yang jelas. Penjelasan ini menekankan pentingnya kesesuaian antara soal tes dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

5.3 Bentuk Pelaksanaan Tes

Bagian ini menjelaskan tiga bentuk pelaksanaan tes: lisan, perbuatan, dan tertulis. Tes lisan biasanya berupa tanya jawab, tes perbuatan melibatkan pekerjaan fisik, dan tes tertulis meliputi tes essai dan objektif. Penjelasan mencakup kelebihan dan kekurangan masing-masing bentuk tes, serta contoh penerapannya dalam berbagai konteks pembelajaran. Perkembangan tes berbasis komputer (CBT) juga disinggung.

5.4 Konstruksi Tes Bentuk-Bentuk Tes Hasil Belajar

Bagian ini membandingkan tes bentuk uraian (subyektif) dan tes bentuk objektif. Tes uraian meliputi tes uraian bentuk jawaban terbuka dan tertutup, dijelaskan dengan contoh-contoh. Tes objektif meliputi tes benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Penjelasan mencakup karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing bentuk tes. Prinsip penyusunan tes objektif pilihan ganda dijelaskan secara rinci untuk membantu pembaca menyusun soal yang baik dan valid.

5.5 Langkah-langkah Penyusunan Tes Hasil Belajar

Bagian ini menjabarkan langkah-langkah penyusunan tes, mulai dari menyusun kisi-kisi, menulis butir soal, melakukan telaah soal, uji coba, analisis soal, revisi, merakit tes, melaksanakan tes, hingga menafsirkan hasil tes. Penjelasan meliputi penyusunan spesifikasi alat ukur, penulisan butir tes, dan telaah butir tes. Tabel contoh format kisi-kisi dan lembar telaah butir soal diberikan untuk membantu pembaca dalam praktik penyusunan tes.

Referensi Dokumen

  • Pelaporan Hasil Belajar ( Djemari Mardapi )

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Teknik Penilaian serta Bentuk Instrumen
Tabel 2. Contoh Format Kisi-Kisi Penulisan Instrumen Tes
Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal jelas
Tabel 6. Persiapan Untuk Menghitung
+2

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes keterampilan generik sains dan tes pemahaman konsep berbentuk tes tertulis

Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan model, tes pemahaman konsep berbentuk tes tertulis jenis pilihan ganda dan tes keterampilan

membuat rancangan usaha kerajinan dari limbah berbentuk datar Peserta didik menyebutkan sumberdaya yang dibutuhkan dalam usaha Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis Tes

Siswa diminta untuk mengerjakan tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang dilengkapi dengan Certainty of Response Index (CRI) atau indeks keyakinan jawaban.Berdasarkan hasil

Objek yang diamati adalah kompetensi mahasiswa yang terdiri atas kemampuan kognitif, keterampilan, dan sikap ilmiah yang diukur dengan menggunakan tes petik kerja (work

Dari hasil penelitian dan pengembangan, tes penilaian keterampilan proses sains yang dikembangkan memiliki karakteristik: 1 Tes penilaian keterampilan proses sains berupa tes uraian

Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar yang diberikan guru dengan tujuan agar siswa tersebut mengaplikasikan kemampuan keterampilan yang dimilikinya